Ringkasan - Laporan Desain Struktur Gedung Pelayanan - REVISI - 2 - Pondasi Borpile
Ringkasan - Laporan Desain Struktur Gedung Pelayanan - REVISI - 2 - Pondasi Borpile
GEDUNG PELAYANAN
BAB I
METODE DESAIN STRUKTUR
Berdasarkan data dari gambar denah yang disampaikan, dihitung dan dievaluasi struktur
bangunan dengan data data pembebanan yang berlaku. Evaluasi struktur dilakukan dengan
bantuan program komputer STAAD PRO 2004.
Dalam pengecekan struktur ini dilakukan beberapa asumsi pembebanan dan mutu bahan.
Beban – beban yang ditinjau dalam pengecekan ini terdiri dari berat sendiri struktur,
beban mati dan beban hidup.
Kantin
+8.00
+4.00
+0.00
1
1.2 Beban mati.
Terdiri dari beban tetap yang dipergunakan, dengan asumsi-asumsi pada SNI
1727:2013 Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan
Struktur Lain.
2
BAB II
MODEL PERHITUNGAN / DESAIN STRUKTUR
GEDUNG PELAYANAN
3
2.1.1 Model Struktur Lantai Dasar / 1
4
3. PONDASI.
Reactions
Reaction Summary
5
3.1 Pemilihan Tipe Pondasi
Berdasarkan bentuk dan kedalamannya, pondasi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam.
Pondasi tiang termasuk jenis pondasi dalam. Terdapat beberapa macam jenis pondasi
tiang, diantaranya adalah tiang pancang dan tiang bor.
Keuntungan :
a. Pelaksanaan Pemancangan cepat
b. Lapangan bersih
c. Mutu tiang terjamin
d. Daya dukung tiang terkontrol dari final set
Kelemahan :
a. Kesulitan dalam transportasi, terutama untuk akses lokasi yang sulit.
b. Daya dukung per tiang kecil. Dengan demikian memerlukan adanya pile group yang besar
6
c. Tidak dapat menembus lapisan tanah keras. Dengan demikian, daya dukung lateral tiang
kecil. Tidak cocok untuk daerah dengan potensi pergerakan tanah yang besar.
d. Menganggu sekitar, karena bising dan getaran.
Driven Piles
Tanah keras
Untuk itu, pemilihan tipe hammer sangat penting sesuai situasi dan kondisi pekerjaan. Hammer yang
terlalu ringan, mungkin tidak dapat memancang tiang sampai lapisan yang diinginkan, sedangkan
bila hammer terlalu berat, disamping mahal, juga dapat merusak tiang jika tinggi jatuhnya terlalu
besar.
7
Permasalahan yang sering ditemui dalam pelaksanaan bored pile :
1. Kebersihan dasar lubang bor. Ujung lubang bor tidak mungkin bisa dibersihkan secara
sempurna, karena muka air tanah dan terjadi guguran tanah selama proses
pengeboran, penulangan, pemasangan tremi dan lain sebagainya.
2. Dengan adanya endapan lumpur di ujung tiang, akan mempengaruhi daya dukung
ujung (end bearing) tiang bor.
3. Tulangan yang terlalu padat, mengakibatkan permasalahan dalam pengaliran beton.
4. Buruknya Quality Control dan Metode Pelaksanaan.
5. Van Weet, A.F. (1988), Pengeboran lubang mengurangi kekuatan tanah hingga
setengahnya dalam radius 2D- 3D.
Bored Piles
Lapisan Tanah
Pondasi bisa lebih masuk ke
tanah keras, untuk
memperoleh daya dukung
lateral lebih baik
Tanah keras
Perbedaan antara Driven Pile dan Bored Piles hanya terletak pada cara pengerjaannya.
Pengerjaan pondasi bored pile ini dimulai dengan melubangi tanah sebelumnya hingga
kedalaman yang diperlukan. Kemudan, lanjut ke tahap pemasangan tulangan besi yang
dilanjutkan dengan pengecoran beton.
Berikut ini adalah langkah-langah yang dilakukan dalam desain pondasi tiang :
1. Tentukan daya dukung vertikal tiang tunggal. Pada beberapa type bangunan, perlu juga
dipertimbangkan daya dukung angkat (uplift) tiang. Perhitungan daya dukung tiang ini
tergantung dari karakteristik tanah dan material pondasi.
2. Tentukan Jumlah Kebutuhan Tiang untuk setiap type pilecap.
3. Cek Efesiensi dalam kelompok tiang. Daya Dukung sebuah tiang yang berada pada suatu
kelompok tiang akan berkurang. Agar daya dukung tiang tunggal tidak berkurang terlalu
besar, biasanya diberlakukan jarak antar tiang dalam kelompok tiang berkisar antara 2,5 –
3x diameter tiang.
4. Tentukan gaya tarik atau tekan yang bekerja pada tiang.
5. Tentukan daya dukung horizontal tiang
Perkiraan daya dukung pondasi berdasarkan data N-SPT, dapat dilakukan dengan
persamaan (Meyerhof) :
Tiang Pancang ∅ 30
Luas TP 706,5 cm2
Keliling TP 94,2 cm Safety Factor
Tahanan Ujung 3
BOR 2 Tahanan Gesek 5
KEDALAMAN li
Jenis
N qc Luas TP
Keliling
fi* li.fi nli.fi Pall / SF
Tanah TP
Tiang Pancang ∅ 40
Luas TP 1256 cm2
Keliling TP 125,6 cm Safety Factor
Tahanan Ujung 3
BOR 2 Tahanan Gesek 5
KEDALAMAN li
Jenis
N qc Luas TP
Keliling
fi* li.fi nli.fi Pall / SF
Tanah TP
9
Tiang Pancang ∅ 50
Luas TP 1962,5 cm2
Keliling TP 157 cm Safety Factor
Tahanan Ujung 3
BOR 2 Tahanan Gesek 5
KEDALAMAN li
Jenis
N qc Luas TP
Keliling
fi* li.fi nli.fi Pall / SF
Tanah TP
Perkiraan daya dukung pondasi berdasarkan data SPT, juga dapat dilakukan dengan
persamaan :
10
PERHITUNGAN BEBERAPA ALTERNATIF DIMENSI BORPILE
PEMBANGUNAN GEDUNG PELAYANAN, PERPUSTAKAAN DAERAH SAMARINDA
∅ 30 ∅ 40 ∅ 50
DIMENSI PONDASI BORE PILES L 11,5 L 11,5 L 11,5
49.455 kg / tiang 87.920 kg / tiang 137.375 kg / tiang
Beban Pondasi kg 147.515 Type 1 8 buah 147.515 Type 1 24 buah 147.515 Type 1 4 buah
Jumlah Pondasi per Pilecap titik 4 2 2
Efesiensi Kelompok Tiang % 79,517 1,000 1,000
Jumlah Pondasi titik 32 48 8
Volume Beton Pondasi m3 26,00 69,33 18,06
Ukuran Pilecap m 1,80 x 1,80 2,40 x 1,20 3,00 x 1,50
Tebal Pilecap m 0,60 0,60 0,60
Volume Beton Pilecap m3 15,55 41,47 10,80
Beban Pondasi kg Type 2 16 buah 86.584 Type 2 10 buah 134.733 Type 2 30 buah
Jumlah Pondasi per Pilecap titik 3 1 2
Efesiensi Kelompok Tiang % 82,931 100,000 89,758
Jumlah Pondasi titik 48 10 60
Volume Beton Pondasi m3 39,00 14,44 135,41
Ukuran Pilecap m 1,80 x 1,80 1,20 x 1,20 1,50 x 1,50
Tebal Pilecap m 0,50 0,55 0,55
Volume Beton Pilecap m3 25,92 7,92 37,13
Beban Pondasi kg Type 3 4 buah 7.557 Type 3 2 buah 7.557 Type 3 2 buah
Jumlah Pondasi per Pilecap titik 2 1 1
Efesiensi Kelompok Tiang % 89,758 100,000 100,000
Jumlah Pondasi titik 8 2 2
Volume Beton Pondasi m3 6,50 1,00 1,57
Ukuran Pilecap m 1,80 x 0,90 1,00 x 1,00 1,00 x 1,00
Tebal Pilecap m 0,40 0,40 0,40
Volume Beton Pilecap m3 2,59 0,80 0,80
Beban Pondasi kg Type 4 8 buah - Type 4 0 buah Type 4 0 buah
Jumlah Pondasi per Pilecap titik 1 0 0
Efesiensi Kelompok Tiang % 100,000 0,000 0,000
Jumlah Pondasi titik 8 0 0
Volume Beton Pondasi m3 6,50 0,00 0,00
Ukuran Pilecap m 0,90 x 0,90 0,00 x 0,00 0,00 x 0,00
Tebal Pilecap m 0,40 0,00 0,00
Volume Beton Pilecap m3 2,59 0,00 0,00
Beban Pondasi kg Type 5 0 buah - Type 5 0 buah Type 5 0 buah
Jumlah Pondasi per Pilecap titik 0 0 0
Efesiensi Kelompok Tiang % 0,000 0,000 0
Jumlah Pondasi titik 0 0 0
Volume Beton Pondasi m3 0,00 0,00 0,00
Ukuran Pilecap m 0,00 x 0,00 0,00 x 0,00 0,00 x 0,00
Tebal Pilecap m 0,00 0,00 0,00
Volume Beton Pilecap m3 0,00 0,00 0,00
Jumlah Pondasi Borpile m' 1104,00 690,00 805,00
Jumlah titik Pondasi Borpile titik 96,00 60,00 70,00
Jumlah Volume Beton Pondasi Bored Pile m3 78,00 84,78 155,04
Jumlah Volume Beton Pilecap m3 46,66 36 buah 50,19 36 buah 48,73 36 buah
KESIMPULAN :
Volume pekerjaan pondasi borepile, paling sedikit adalah bila menggunakan diameter 40cm, yaitu sebanyak 60 titik pondasi
11
Tipe Pondasi :
Tipe 1, ukuran 240 x 120 x 60 cm (2 pondasi bor pile ∅ 40cm, panjang 11,5m)
Tipe 2, ukuran 120 x 120 x 60 cm (1 pondasi bor pile ∅ 40cm, panjang 11,5m)
10 D16
∅10-150
Catatan :
1. Jarak Antar Tiang borpile, 120 cm (3D). Daya Dukung Tiang Tunggal Rencana = 87,92 ton
2. Penulangan pilecap tipe 1 ; arah x (pendek) D16 – 150 ; arah y (panjang) D16 – 150
3. Penulangan pilecap tipe 2 ; arah x (pendek) D16 – 150 ; arah y (panjang) D16 – 150
12