Data kapal:
Type : General Cargo
Lpp = 72.13 m
Lwl = 74 m
B= 11.6 m
H= 5.9 m
T= 5.5 m
Cb= 0.69
Vs = 11 Knot
Berat kapal kosong ( Light Weight Tonnage ) pada saat akan diluncurkan
meliputi:
- Berat baja kapal dari lunas sampai geladak teratas.
- Berat poop deck .
- Forecastle deck.
- Berat kamar mesin.
- Berat baling-baling dan poros diluar kamar mesin.
Perhitungan penyebaran berat dengan Metode Liyod Register 1964, dibagi
menjadi dua bagian yaitu:
1. Penyebaran berat sampai geladak teratas.
2. Penyebaran berat bagian khusus.
1
I.1.a. Penyebaran berat antara AP sampai FP
( berdasarkan LR 1964 hal : 70 )
didapatkan rumus :
m = 43.4 x H x ( Lpp/104 ) [ ton / m ]
dimana :
H = ( c1 x B ) + ( c2 x D ) + ( c3 x d ) + ( c4 x Wo x Nt ) + c5 ( 2.5 x h )
( sesuai dengan LR 1964 hal : 72 gambar I-b diperoleh )
c1= 1.4 ; c2 = 1.100
c3 = 1.05 ; c4 = 1.100
c5= -5.6 ( sesuai dengan LR 1964 hal : 72 gambar 2 )
Wo= 0.285 ( sesuai dengan LR 1964 hal : 72 gambar 1a )
Nt= 5 ( jumlah sekat )
D = H ( tinggi kapal kapal sampai geladak utama )
d = T ( sarat kapal penuh )
h = tinggi dasar ganda( sesuai dengan perencanaan penampang melintang )
= 1200 [ mm ]
= 1.2 [m]
maka :
H = ( 1.4 x 11,6 ) + ( 1.1 x 5,9 )+( 1.05 x 5,5 ) + (1.1 x 0.285 x 5 ) + -5,6 (2,5 x 1,2)
= 27.473
sehingga :
m= 43.4 x H x ( Lpp / 104 )
= 43.4 x 27.473 x ( 72,13 / 104 )
= 8.600 [ ton / m ]
Dari harga m yang diperoleh dengan membuat table dimana harga m
dikalikan dengan harga a ( harga a sesuai dengan LR 1964hal : 74 – 75
gambar 3 dan 4 ), hasilnya disimpsonkan. Maka diperoleh berat kapal
kosong dan AP- FP dan titik berat terhadap midship kapal.
2
Tabel .I. Perhitungan berat antara AP dan FP
Station a q = m.a s q.s n q.s.n
0 0.340 2.924 1 2.924 -10 -29.240
1 0.490 4.214 4 16.856 -9 -151.706
2 0.625 5.375 2 10.750 -8 -86.001
3 0.725 6.235 4 24.940 -7 -174.582
4 0.815 7.009 2 14.018 -6 -84.109
5 0.880 7.568 4 30.272 -5 -151.362
6 0.935 8.041 2 16.082 -4 -64.329
7 0.970 8.342 4 33.368 -3 -100.105
8 1.000 8.600 2 17.200 -2 -34.400
9 1.000 8.600 4 34.400 -1 -34.400
10 1.000 8.600 2 17.200 0 0.000
11 1.000 8.600 4 34.400 1 34.400
12 1.000 8.600 2 17.200 2 34.400
13 1.000 8.600 4 34.400 3 103.201
14 1.000 8.600 2 17.200 4 68.801
15 0.985 8.471 4 33.884 5 169.422
16 0.940 8.084 2 16.168 6 97.009
17 0.855 7.353 4 29.412 7 205.887
18 0.705 6.063 2 12.126 8 97.009
19 0.460 3.956 4 15.824 9 142.418
20 0.140 1.204 1 1.204 10 12.040
S1= 429.833 S2= 54.353
3
I.1.b. Penyebaran berat bagian luar AP dan FP
a. Berat kontruksi badan kapal dibelakang AP.
1.400 1.8 m Poop deck
atas
A2 2.4 m tengah
bawah
A1 A3
1.6 m
5.508 m
Keel
G AP
4
b. Berat kontruksi badan kapal didepan FP.
0.65 m Forecastle deck
main deck
2.7 m
6.7 m
tengah
bawah
AP
Untuk menghitung berat poop deck, maka tinggi dari poop deck dibagi
menjadi tiga bagian dan panjang poop deck dibagi empat, perhitungan
luas masing-masing bagian disajikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
5
Tabel I.2.a. Perhitungan luas poop deck bagian bawah
No B/2 FS B/2.FS
1 0 1 0 Panjang = 31 m
2 3.6 4 14.4 DL = 7.75 m
3 4.6 2 9.2 Luas = 2/3 x DL x 51.4
4 5.5 4 22 = 265.6 m2
5 5.8 1 5.8
S1 = 51.4
6
Tabel I.2.d. Perhitungan volume poop deck
Bagian Luas (A) FS A.FS
Atas 265.567 1 265.5667 Tinggi = 2.1 m
Tengah 279.76 4 1119.04 DT = 1.05 m
Bawah 295.46 1 295.46 Volume = 1/3 x DT x 1680.07
S1 = 1680.067 = 588.02333 m3
G1 = Lpoop / 2
= 29.96 / 2
= 14.98 [m]
Luas dan titik berat segitiga :
A2 = ( Lpoop / 2 ) x 3 x Qb
= 45.58357 [ m2 ]
G2 = Lpoop / 3
= 29.96 / 3
= 9.986667 [ m ]
7
Titik berat trapesium :
G = (( A1 x G1) + ( A2 x G2 )) / (A1 +A2 )
= 11.984 [ m ]
Jarak titik berat ke midship :
Xv = -((Lpp/2) + 4,5) + ( Lpoop – G )
= -22.589 [m]
8
Tabel I.3.b. Perhitungan luas forecastle deck bagian tengah
No B/2 FS B/2.FS
1 4.475 1 4.475 Panjang = 11.3 m
2 2.7 4 10.8 DL = 2.825 m
3 0 2 0 Luas = 2/3 x DL x 15.275
S1= 15.275 = 28.768 m2
9
I.4. PERHITUNGAN BERAT KAMAR MESIN
Untuk menghitung berat kamar mesin adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan tahanan kapal.
2. Perhitungan daya dorong motor pengerak utama.
3. Penentuan spesifikasi dan berat mesin.
10
c. Perhitungan koofesien tahanan tambahan kapal ( Ca )
Untuk menentukan Ca maka kita dapat mengiterpolasikan data
Sebagai berikut:
Lwl [ m ] Ca
50 0.0006
100 0.0004
150 0.0002
250 -0.0003
Maka :
Ca = 0.000 10-3
11
I.4.b. Perhitungan Daya Dorong Motor Pengerak Utama
209.383 x 5.6584
=
= 1184.772 Hp
13
- Titik berat baling-baling dan poros :
Distribusi berat berbentu segi empat
LCG = ( a + 1/2 ls ) - Lpp/2
= -27.3
14
I.6.b. Perhitungan berat kapal dan perlengkapan peluncuran
- Direncanakan berat perlengkapan = 10% berat kapal yang diluncurkan
berat perlengkapan = 187.005 [ ton]
- Berat kapal dan perlengkapan peluncuran :
Wp = berat kapal + berat perlengkapan
= berat kapal + ( 10% x berat kapal )
= 1870.048 +( 10% x 1870.048 )
= 2057.053 [ ton]
- Titik berat kapal dan perlengkapan peluncuran :
{( Berat kapal x LCGkapal ) + ( berat perlengkapan x LCG perlenkapan)}
LCGP =
Wp
( 1870.048 x -0.047 ) + ( 187.00 x 0 )
=
2057.053
= -0.042 [m]
- Volume perlengkapan peluncuran :
Wp x 70%
"=
0.8
= 1799.921003 [ m3 ]
- Gaya tekan keatas ( Buoyency ) dari sepatu luncur :
g" = " x rair laut
= 1799.921003 x 1.025
= 1844.919028
I.6.c. Perhitungan berat kapal total
Wt = Wp - g"
= 2057.053 - 1844.919
= 212.134 [ ton]
15
BAB II
UKURAN SEPATU LUNCUR
17
BAB III
PEMERIKSAN KAPAL SESUDAH KELUAR LANDASAN
B C
a
H
Tabel 5
kategori pemakaian a pada kapal :
JENIS KAPAL tan a
kapal besar 1/22 - 1/20
kapal sedang 1/18 - 1/20
kapal kecil 1/12 - 1/14
3. Tinggi air pada ujung landasan ( H )
H= l x sin a
= 24.043 x sin ( 2.865 )0
= 1.202 [m]
4. Menghitung Ta dan Tf
Displacement ( D ) = Wp = 2750.000 [ ton ]
maka dengan pembacaan Hydrostastic didapat :
- Sarat peluncuran ( T ) = 2.45 [m]
- FF = 1.08 [m]
- FB = 2.08 [ m ]
-MTC = 28.2 [ ton. M ]
- Lengan Trim (LCGt)
LCGt = FB - LCGp
= 2.08 - ( -0.04 )
= 2.118 [m]
- Momen Trim (Mt)
Mt = LCGt x Wp
= 2.118 x 2750.000
= 5825.330 [ ton.m ]
- Besarnya Trim (Td +t)
Mt
Dt =
MTC x 100
5825.330
=
28.2 x 100
= 2.064 [m]
( Lpp/2 + FF ) Dt
DTa =
Lpp
= 1.063150432 [ m ]
18
19
Ta = T + DTa
= 2.45 + 1.063
= 3.513 [m]
( Lpp/2 - FF ) Dt
Td = T - {(
Lpp
= 1.448895 [ m ]
Td + t = 1.448895 + 0.325
= 1.773895
- Jika Td + t < H maka kapal tidak mengalami jumping
20
BAB IV
LANGKAH-LANGKAH PELUNCURAN
PERIODE I
P = Berat peluncuran ( Wp )
= 2750.000 [ ton ]
P sin a = 2750.000 x sin ( 2.865 )0
= 137.5000 [ ton ]
P cos a x ms = 2750.000 x cos ( 2.865 )0 x 0.03
= 82.39275
karena P sin a > P cos a x ms,
maka kapal dapat bergerak sendiri dalam peluncuran
= 42.362 [ ton/m ]
pembebanan pada landasan dapat digambarkan sebagai berikut:
qd = beban di bagian depan [ ton / m ]
qb = beban di bagian belakang [ ton / m ]
X = S/2 +LCG
= 64.92 / 2 + ( -0.042 )
= 32.416 [m]
2q ( 3X - S )
qd =
S 21
2x 42.362 ( 3 x 32.416 - 64.92 )
=
64.92
= 42.196 [ ton / m ]
2q ( 2S - 3X )
qb =
S
= 42.527 [ ton / m ]
Gambar :
22
PERIODE II
Dimulai pada akhir periode I yaitu sepatu peluncur bagian belakang mulai me-
nyentuh permukaan air dan berahir sampai kapal mengalami Stern Lift.
Kapal mengalami Stern Lift yaitu dengan sarat :
x = S'
yang berarti jumlah aljabar momen statis dari berat peluncuran dan gaya
apung terhadap peluncuran bagian depan adalah nol.
g.V.d - P.c = 0
Berikut hal yang perlu diperhatikan pada Periode II.
LCG
D
IV.3. NOTASI
a = jarak titik berat G ke ujung landasan
b = jarak titik apung B ke ujung landasan
c = jarak titik berat G ke ujung depan sepatu luncur
d = jarak titik apung B ke ujung depan sepatu luncur
f = jarak titik apung B ke AP
g = jarak titik berat G ke AP
h = jarak ujung belakang sepatu luncur ke AP
LCG = jarak titik berat G ke midship
LCB = jarak titik apung B ke perpotongan lunas dengan permukaan air
23
So = panjang langkah
S = panjang sepatu peluncur
S' = panjang sepatu peluncur yang masih di atas landasan
l = panjang landasan yang berada di bawah garis air
x = jarak titik ballast Q ke bagian belakang bidang beban
P = berat peluncuran
g" = gaya tekan air keatas
Q = gaya reaksi pada landasan
Tb = sarat air pada AP
IV.4. RUMUS-RUMUS
So = Tb
tg a
Sn = So + t
tg a
f= S+h-d
LCB = So - f
b = Sn - l - f
S ' = S + h - Sn + l
a = Sn - l - g
x = g.V.b - P.a
Q
q= Q
S'
24
IV.6. PERHITUNGAN PERIODE II
Panjang langkah gerakan kapal dihitung setiap dua station
25
Tabel IV-5 Tabel IV-6
LANGKAH 5 LANGKAH 6
Sampai station 10 Sampai station 12
h = 3.607 m h = 3.6065 m
Tb = 1.8033 m Tb = 2.1639 m
Station Luas ( A ) s Axs N AxsxN Station Luas ( A ) s Axs N AxsxN
Ap 0.000 1 0.00 10 0.00 Ap 0.000 1 0.00 12 0.00
1 0.000 4 0.00 9 0.00 1 0.000 4 0.00 11 0.00
2 1.140 2 2.28 8 18.24 2 1.780 2 3.56 10 35.60
3 2.400 4 9.60 7 67.20 3 4.730 4 18.92 9 170.28
4 5.100 2 10.20 6 61.20 4 8.750 2 17.50 8 140.00
5 6.429 4 25.72 5 128.58 5 10.140 4 40.56 7 283.92
6 7.625 2 15.25 4 61.00 6 12.640 2 25.28 6 151.68
7 6.462 4 25.85 3 77.54 7 11.117 4 44.47 5 222.34
8 4.240 2 8.48 2 16.96 8 9.056 2 18.11 4 72.45
9 2.320 4 9.28 1 9.28 9 7.063 4 28.25 3 84.76
10 0.000 1 0.00 0 0.00 10 4.839 2 9.68 2 19.36
S1= 106.65 S2= 440.00 11 2.248 4 8.99 1 8.99
12 0.000 1 0.00 0 0.00
Dislacement = 1/3 x d xS1 S1= 215.32 S2= 1189.38
= 128.216 m3
LCB = S2 / S1x d Dislacement = 1/3 x d xS1
= 14.879 m = 258.854 m3
LCB = S2 / S1x d
= 19.921 m
27
Hasil Perhitungan Periode II
Tabel V
29
ANALISIS PERIODE II
HARGA DIMENSI
PERSAMAAN
Tb m 2.978
g.V ton 1969.154 160332.383
d=S+h-f m 33.386 216270.727
g.V.d ton.m 66855.858 0.741350369395808
So m 44.492
Sn m 65.418
f = So - LCB m 35.138
LCB m 23.780
b = Sn - l - f m 6.237
g.V.b ton.m 15758.078
S' m 27.149
a = Sn - l - g m 5.352
P.a ton.m 11009.173
Q = P - g.V ton.m 661.057
x =[(g.V.d) - (P.a)] /Q m -5.601
qd ton 70.0031
qb ton -42.0677
q ton 13.968
p ton 2057.05257429541
p.d ton m 68675.8833366704 30
KONDISI PERIODE III
Tabel VII
31
KONDISI PERIODE III
Tabel VIII
32
ANALISIS PERIODE III
Tabel IX
33
ANALISIS PERIODE III
Tabel X
dimana :
P= 2057.053 ton
P.c = 66855.858 ton.m
Stern Lift akan terjadi jika g.V.d = P.c sehingga dari tabel diatas dapat diperkirakan
antara langkah 8 DAN 9
Dengan interpolasi didapatkan harga-harga sebagai berikut :
36
Resume langkah untuk stern lift
Pada akhir periode II kapal akan mulai mengapung (Stern Lift) kapal itu akan mulai mengapung
bila titik pusat gaya Q (ttk B) mencapai ujung peluncur bagian depan (x' = S')
Dari pembacaan Grafik, kita memperoleh panjang langkah waktu stern lift, kemudian dicari harga gV
dengan bantuan kurva Bonjean, maka didapat harga :
25 gV x b ton m 142809.40
26 Q = P - gV ton -5172.71
27 x' = ((gV x b) - (P x a)) / Q m -32.91
28 S' = S m
S' = (S + h) - f - b m 45.832
29 1/2 x S' m 23
30 1/3 x S' m 15.28
31 2/3 x S' m 30.55
2 4 632 8x' < 1/3
10x S'12
or x' > 2/3 x S' Segitiga
33 Jika Segitiga :
q = Q/3x' ton/m 52.3931816282429
qa = 2 x q ton/m 104.786363256486
qf = 0 ton/m 0
38