(JUDUL/NAMA PERUSAHAAN)
Disusun oleh,
NAMA
NIM
Jabatan : Surveyor
NIM : 40040419650018
Alamat perusahaan/institusi/lembaga : Jl. Yos Sudarso No. 38-40, Tanjung Priok, Jakarta Utara,
DKI Jakarta,14320
Narso, M.MAR.E.
telah disetujui dan disahkan pada presentasi Laporan Magang Industri Industri
Sekolah Vokasi
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Pada tanggal <<tanggal presentasi>>
Dosen Pembimbing,
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan KaruniaNya
sehingga Tim penulis dapat menyelesaikan penulisan “Laporan Kerja Praktik PT. Biro Klasifikasi
Indonesia” ini tepat pada waktunya.
Selama mengikuti kerja praktik sampai dengan proses penyelesaian laporan kerja praktik,
berbagai pihak telah memberikan fasilitas, membantu, membina dan membimbing tim penulis, untuk itu
tim penulis sangat berterima kasih khususnya kepada :
1. Orang tua Tim Penulis yang senantiasa memberikan dukungan moral.
2. Bapak/Ibu Dosen D4 Teknologi Rekayasa Kontruksi Perkapalan Universitas diponegoro yang telah
memberikan bimbingan serta pengarahan;
3. Bapak Narso, ST selaku surveyor pembimbing.
4. Civitas PT. Biro Klasifikasi Indonesia yang telah memberikan bimbingan selama kerja praktik serta
masukan dalam penyusunan laporan kerja praktik;
5. PT. Biro Klasifikasi Indonesia yang telah memberi kesempatan dan fasilitas dalam pelaksanaan
kegiatan; serta
6. Seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kerja praktik ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kerja Praktik ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, Tim penulis akan menerima dengan senang hati kritik dan saran yang
membangun. Semoga Laporan Kerja Praktik ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang
disiplin ilmu perkapalan khususnya dalam bidang klasifikasi kapal.
Tantangan era globalisasi dan teknologi menuntut mahasiswa mampu menerapkan pengetahuan
yang diperoleh dari bangku kuliah melalui praktik dalam dunia industri. Oleh karena itu mahasiswa
dihadapkan pada kondisi yang mewajibkan untuk menguasai segi praktis suatu disiplin ilmu yang
dipelajari selain dari aspek teoritisnya. Untuk mengasah segi praktis mahasiswa, diperlukan suatu
kegiatan di luar lingkungan kampus yang disebut dengan ‘kerja praktik industri’. Dengan harapan
mahasiswa dapat mengetahui kondisi lapangan secara riil dan mengetahui perkembangan ilmu
pengetahuan atau secara khusus perkembangan disiplin ilmu yang ditekuni sehingga tidak hanya berbekal
pengetahuan yang bersumber dari buku pegangan dalam kegiatan perkuliahan semata.
Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia, Universitas Diponegoro selalu
berusaha untuk terus mengembangkan daya saing mahasiswanya. Universitas Diponegoro terdiri dari
rumpun fakultas eksakta dan fakultas sosial yang memiliki peranan penting untuk meningkatkan daya
saing mahasiswanya dalam bidang pendidikan maupun teknologi industri.
Salah satu peranan yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro dalam peningkatan
pendidikan di bidang teknologi industri adalah dengan mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan
praktik kerja langsung kelapangan.
Program studi Departemen D4 Teknologi Rekayasa Kontruksi Perkapalan Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro, mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan kerja praktik dilingkungan yang
mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh selama kuliah.
Kerja praktik juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar lebih
memahami konsep-konsep non-akademis dan non-teknis dalam dunia kerja nyata dengan memberikan
sedikit kontribusi pengetahuan pada instansi secara konsisten.
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang memiliki kegiatan
utama dalam bidang perkapalan dan pelayaran nasional dengan bidang pekerjaan utama perusahaan
adalah sebagai lembaga klasifikasi, memeriksa kapal yang beroperasi di perairan Indonesia dan
mengelompokkan kapal – kapal tersebut sesuai kondisi yang terstandardisasi, didedikasikan untuk
Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) menjadi badan klasifikasi ke-4 di Asia setelah Jepang, China dan
Korea, dan menjadi satu-satunya badan klasifikasi nasional yang bertugas untuk mengklaskan kapal-kapal
niaga berbendera Indonesia dan kapal berbendera asing yang secara reguler beroperasi di perairan
Indonesia. Kegiatan klasifikasi BKI merupakan pengklasifikasian kapal berdasarkan konstruksi lambung,
mesin dan listrik kapal dengan tujuan memberikan penilaian teknis atas laik tidaknya kapal tersebut untuk
berlayar. Selain itu, BKI juga dipercaya oleh Pemerintah untuk melaksanakansurvei dan sertifikasi
statutoria atas nama Pemerintah Republik Indonesia, antara lain Load Line, ISM Code dan ISPS Code.
BKI dibentuk dengan menerapkan standar teknik dalam melakukan kegiatan desain, konstruksi dan
surveymarine terkait dengan fasilitas terapung, termasuk kapal dan konstruksi offshore. Standar ini
disusun dan dikeluarkan oleh BKI sebagai publikasi teknik. Kapal yang didesain dan dibangun
berdasarkan standar BKI akan mendapatkan Sertifikat Klasifikasi dari BKI, dimana penerbitan sertifikat
dilakukan setelah BKI menyelesaikan serangkaian survei klasifikasi yang dipersyaratkan.
Sebagai Badan Klasifikasi yang independen dan mengatur diri sendiri, BKI tidak memiliki
kepentingan terhadap aspek komersial terkait dengan desain kapal, pembangunan kapal, kepemilikan
kapal, operasional kapal, manajemen kapal, perawatan/perbaikan kapal, asuransi atau persewaan. BKI
juga melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka peningkatan mutu dan standar teknik yang
dipublikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan jasa klasifikasi kapal.
Melihat peningkatan kegiatan dan perkembangan serta prospek usaha yang cukup cerah, di tahun
1977 Pemerintah RI selaku pemilik BKI mengupayakan peningkatan kemandirian usaha BKI dengan
melakukan perubahan status badan organisasi menjadi Perseroan Terbatas, atau PT (Persero) yang
i. Di Bidang Klasifikasi
a. Menerbitkan buku-buku peraturan klasifikasi dan konstruksi kapal.
Keselamatan kapal baik pada saat kapal sedang di laut ataupun pada waktu
kapal di dermaga, tidak terlepas dari peran penting pemerintah yang mempunyai
tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan dan pembinaan, dimana
tugas dan tanggung jawab dilimpahkan kepada sub-sektor perhubungan laut yang
mempunyai dua tugas pokok yaitu:
Dengan peraturan BKI yang telah diuraikan diatas, maka BKI sangat
bermanfaat bagi semua pihak, antara lain:
2. Pemerintah
Berkepentingan atas keselamatan jiwa dan barang di laut sehubungan dengan
pelaksanaan di lapangan akan undang-undang keselamatan kapal dan peraturan
nasional maupun konvensi internasional seperti ILLC, SOLAS dan lain-lain.
3. Industri Galangan Kapal
Berkepentingan akan adanya standar minimum pada pembuatan kapal baru
maupun pada reparasi kapal karena adanya suatu standar mutu pekerjaan dan apa
yamg harus dikerjakan dalam rangka mempertahankan klas kapal yang harus
dipertahankan secara periodik dan teratur.
4. Industri Material dan Perlengkapannya
Berkepentingan terhadap mutu material dan konstruksi hasil produksinya.
5. Pemilik Kapal
Berkepentingan atas kondisi kapal, standar perawatan kapal, serta penentuan
premi asuransi dan keselamatan kapalnya.
Pada bagian ini dipaparkan mengenai latar belakang proses Magang Industri,
Profil perusahaan/instansi/lembaga DUDIK secara singkat, visi misi perusahaan
DUDIK, struktur organisasi, strategi bisnis, dan praktik manajemen perusahaan
DUDIK secara umum. Mahasiswa hedaknya memberikan komentar atau justifikasi
baik yang bersumber dari teori maupun berdasarkan hasil pengamatan selama
dilakukannya proses Magang Industri.
Susunan Bab I pada laporan Magang Industri ini, antara lain (dapat
menyesuaikan):
1.1. Profil Perusahaan
Menjelaskan secara singkat mengenai profil perusahaan/instansi/lembaga
DUDIK tempat berlangsungnya proses Magang Industri
a. Visi dan Misi Perusahaan
Menjelaskan mengenai visi dan misi serta tujuan perusahaan/instansi/lembaga
DUDIK yang sudah ada dalam pedoman perusahaan
b. Struktur Organisasi
Menjelaskan struktur organisasi perusahaan/instansi/lembaga DUDIK secara
umum, dan bagian kerja secara khusus
c. Strategi Bisnis
Menjelaskan strategi bisnis yang digunakan oleh perusahaan/instansi/lembaga
DUDIK
d. Aspek Manajemen
Aspek manajemen ini terdiri dari :
1. Aspek Produksi
Membahas tentang manajemen produksinya secara umum, dan minimal
memuat tentang jenis produksi/jasa yang dihasilkan, bahan baku dan sumbernya,
dan proses produksi secara umum.
2. Aspek Keuangan
Membahas manajemen keuangan secara umum, dan minimal memuat tentang
bagaimana manajemen sumber dana dan penggunaan dana.
3. Aspek Pemasaran
Membahas tentang manajemen pemasaran secara umum, minimal memuat
tentang proses penetapan harga jual, saluran distribusi dan strategi promosi.
4. Aspek SDM
Membahas tentang kebijakan SDM, mulai dari proses rekruitmen ( syarat
perekrutan dari mulai tingkat pendidikan,dll), tunjangan, gaji, kegiatan pelatihan /
training, sampai dengan proses karyawan pada perusahaan/instansi/lembaga
DUDIK tersebut pensiun atau keluar dari perusahaan/instansi/lembaga DUDIK.
Jenis aktivitas Magang Industri adalah aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa
pada hari kerja Magang Industri dijelaskan di uraian tugas dan hasilnya dituliskan
pada kolom output.
3.3 Permasalahan
Mahasiswa mengidentifikasi satu proses/alur kerja secara lengkap, misalkan
proses pembelian bahan baku, proses produksi hingga proses penjualan produk.
Proses kerja tersebut harus di tampilkan dalam bentuk flow chart. Setelah
menyusun flow chart mahasiswa harus menguraikan proses/alur kerja. Uraian
tersebut antara lain meliputi dokumen/form yang ada pada setiap tahap, proses
otorisasi/persetujuan dan divisi/departemen yang terlibat dalam proses/alur kerja.
Setelah menguraikan proses/alur kerja, mahasiswa harus mengidentifikasi
kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang terdapat pada proses/alur
kerja yang dibahas. Identifikasi kekuatan dan kelemahan harus didasarkan pada
teori yang diperoleh selama masa kuliah.
BAB IV
REKOMENDASI