Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN MAGANG INDUSTRI INDUSTRI

(JUDUL/NAMA PERUSAHAAN)

Disusun oleh,
NAMA
NIM

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI REKAYASA KONSTRUKSI PERKAPALAN

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021

Pedoman ini sebaiknya Non Hardcopy


LEMBAR PENGESAHAN DUDIK

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Narso, M.MAR.E.

Jabatan : Surveyor

Menerangkan bahwa mahasiswa

Nama : Yoga Roni Prasetyo

NIM : 40040419650018

Telah menyelesaikan Magang Industri di perusahaan/institusi/lembaga DUDIK.

Nama perusahaan/institusi/lembaga : PT. Biro Klasifikasi Indonesia

Alamat perusahaan/institusi/lembaga : Jl. Yos Sudarso No. 38-40, Tanjung Priok, Jakarta Utara,
DKI Jakarta,14320

Waktu Pelaksanaan :14 Februari 2022 -14 Juni 2022

Jakarta, 14 Juni 2022


Surveyor Pembimbing

Narso, M.MAR.E.

Pedoman ini sebaiknya Non Hardcopy


LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
Laporan Magang Industri dengan judul
JUDUL <<14pt>>

telah disetujui dan disahkan pada presentasi Laporan Magang Industri Industri
Sekolah Vokasi
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Pada tanggal <<tanggal presentasi>>

Dosen Pembimbing,

Sulaiman, A.T. M.T.

Pedoman ini sebaiknya Non Hardcopy


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan KaruniaNya
sehingga Tim penulis dapat menyelesaikan penulisan “Laporan Kerja Praktik PT. Biro Klasifikasi
Indonesia” ini tepat pada waktunya.
Selama mengikuti kerja praktik sampai dengan proses penyelesaian laporan kerja praktik,
berbagai pihak telah memberikan fasilitas, membantu, membina dan membimbing tim penulis, untuk itu
tim penulis sangat berterima kasih khususnya kepada :
1. Orang tua Tim Penulis yang senantiasa memberikan dukungan moral.
2. Bapak/Ibu Dosen D4 Teknologi Rekayasa Kontruksi Perkapalan Universitas diponegoro yang telah
memberikan bimbingan serta pengarahan;
3. Bapak Narso, ST selaku surveyor pembimbing.
4. Civitas PT. Biro Klasifikasi Indonesia yang telah memberikan bimbingan selama kerja praktik serta
masukan dalam penyusunan laporan kerja praktik;
5. PT. Biro Klasifikasi Indonesia yang telah memberi kesempatan dan fasilitas dalam pelaksanaan
kegiatan; serta
6. Seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kerja praktik ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kerja Praktik ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, Tim penulis akan menerima dengan senang hati kritik dan saran yang
membangun. Semoga Laporan Kerja Praktik ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang
disiplin ilmu perkapalan khususnya dalam bidang klasifikasi kapal.

Jakarta, 14 Juni 2022,


Tim Penulis

Pedoman ini sebaiknya Non Hardcopy


DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan DUDIK


Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1. Profil Perusahaan
1.2. Lingkup Unit Kerja
BAB II Tinjauan Pustaka
BAB III Aktivitas Magang Industri
BAB IV Rekomendasi
3.1. Realisasi Kegiatan Magang Industri
3.2. Relevansi Teori dan Praktek
3.3. Permasalahan
BAB IV Rekomendasi
BAB V Tugas Khusus
Daftar Pustaka
Lampiran
Surat Tugas Dekan Sekolah Vokasi;
Sertifikat Magang Industri (Referensi Kerja);
Lembar kegiatan harian di lapangan;
Lembar berita acara presentasi dan penilaian pembimbing akademik;

Pedoman ini sebaiknya Non Hardcopy


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Tantangan era globalisasi dan teknologi menuntut mahasiswa mampu menerapkan pengetahuan
yang diperoleh dari bangku kuliah melalui praktik dalam dunia industri. Oleh karena itu mahasiswa
dihadapkan pada kondisi yang mewajibkan untuk menguasai segi praktis suatu disiplin ilmu yang
dipelajari selain dari aspek teoritisnya. Untuk mengasah segi praktis mahasiswa, diperlukan suatu
kegiatan di luar lingkungan kampus yang disebut dengan ‘kerja praktik industri’. Dengan harapan
mahasiswa dapat mengetahui kondisi lapangan secara riil dan mengetahui perkembangan ilmu
pengetahuan atau secara khusus perkembangan disiplin ilmu yang ditekuni sehingga tidak hanya berbekal
pengetahuan yang bersumber dari buku pegangan dalam kegiatan perkuliahan semata.
Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia, Universitas Diponegoro selalu
berusaha untuk terus mengembangkan daya saing mahasiswanya. Universitas Diponegoro terdiri dari
rumpun fakultas eksakta dan fakultas sosial yang memiliki peranan penting untuk meningkatkan daya
saing mahasiswanya dalam bidang pendidikan maupun teknologi industri.
Salah satu peranan yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro dalam peningkatan
pendidikan di bidang teknologi industri adalah dengan mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan
praktik kerja langsung kelapangan.
Program studi Departemen D4 Teknologi Rekayasa Kontruksi Perkapalan Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro, mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan kerja praktik dilingkungan yang
mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh selama kuliah.
Kerja praktik juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar lebih
memahami konsep-konsep non-akademis dan non-teknis dalam dunia kerja nyata dengan memberikan
sedikit kontribusi pengetahuan pada instansi secara konsisten.
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang memiliki kegiatan
utama dalam bidang perkapalan dan pelayaran nasional dengan bidang pekerjaan utama perusahaan
adalah sebagai lembaga klasifikasi, memeriksa kapal yang beroperasi di perairan Indonesia dan
mengelompokkan kapal – kapal tersebut sesuai kondisi yang terstandardisasi, didedikasikan untuk

Pedoman ini sebaiknya Non Hardcopy


memastikan keselamatan terutama keselamatan di laut, dan melindungi laut terhadap pencemaran
lingkungan dari kapal, sesuai peraturan yang berlaku baik hukum lingkup nasional maupun internasional.
Akan sangat bermanfaat bagi kami mendapatkan pengalaman langsung dari program kerja praktik
di PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), sebagai persiapan dalam menghadapi dunia kerja, sehingga
ilmu yang didapat di perkuliahan dengan praktik pada industri akan seimbang. Tentunya itu semua berkat
kerja praktik di PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) sebagai salah satu jembatan ilmu kami.

2.1 Sejarah Perusahaan

Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) menjadi badan klasifikasi ke-4 di Asia setelah Jepang, China dan
Korea, dan menjadi satu-satunya badan klasifikasi nasional yang bertugas untuk mengklaskan kapal-kapal
niaga berbendera Indonesia dan kapal berbendera asing yang secara reguler beroperasi di perairan
Indonesia. Kegiatan klasifikasi BKI merupakan pengklasifikasian kapal berdasarkan konstruksi lambung,
mesin dan listrik kapal dengan tujuan memberikan penilaian teknis atas laik tidaknya kapal tersebut untuk
berlayar. Selain itu, BKI juga dipercaya oleh Pemerintah untuk melaksanakansurvei dan sertifikasi
statutoria atas nama Pemerintah Republik Indonesia, antara lain Load Line, ISM Code dan ISPS Code.
BKI dibentuk dengan menerapkan standar teknik dalam melakukan kegiatan desain, konstruksi dan
surveymarine terkait dengan fasilitas terapung, termasuk kapal dan konstruksi offshore. Standar ini
disusun dan dikeluarkan oleh BKI sebagai publikasi teknik. Kapal yang didesain dan dibangun
berdasarkan standar BKI akan mendapatkan Sertifikat Klasifikasi dari BKI, dimana penerbitan sertifikat
dilakukan setelah BKI menyelesaikan serangkaian survei klasifikasi yang dipersyaratkan.
Sebagai Badan Klasifikasi yang independen dan mengatur diri sendiri, BKI tidak memiliki
kepentingan terhadap aspek komersial terkait dengan desain kapal, pembangunan kapal, kepemilikan
kapal, operasional kapal, manajemen kapal, perawatan/perbaikan kapal, asuransi atau persewaan. BKI
juga melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka peningkatan mutu dan standar teknik yang
dipublikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan jasa klasifikasi kapal.

Melihat peningkatan kegiatan dan perkembangan serta prospek usaha yang cukup cerah, di tahun
1977 Pemerintah RI selaku pemilik BKI mengupayakan peningkatan kemandirian usaha BKI dengan
melakukan perubahan status badan organisasi menjadi Perseroan Terbatas, atau PT (Persero) yang

Pedoman ini sebaiknya Non Hardcopy


diperkuat melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.1 Tahun 1977 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan
Negara Biro Klasifikasi Indonesia Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
BKI didirikan untuk menghemat devisa Negara bagi layanan inspeksi kapal-kapal nasional dan
mendukung kemandirian dunia industri maritim Indonesia. Melalui dukungan kerjasama dengan
Germansicher Lloyd, German, BKI saat ini telah menjadi sebuah badan klasifikasi nasional yang besar.
Hingga saat ini, selain kegiatan usaha klasifikasi, BKI juga mengembangkan kegiatannya di bidang jasa
Konsultansi dan Supervisi. Berkantor pusat di Jakarta, BKI memiliki jaringan kantor cabang di pelabuhan
besar seluruh Indonesia dan Singapura. Selain itu BKI juga memiliki kerjasama dengan Badan Klasifikasi
Asing, baik dalam bentuk Mutual Representative maupun Dual Class. (Sumber : Profil Perusahaan
BKI_https://bki.co.id/halamanstatis-63.html )

2.2 Visi dan Misi Perusahaan


(Sumber : Visi Misi Perusahaan BKI_https://bki.co.id/halamanstatis-63.html )
2.2.1 Visi Perusahaan (2020-2024)
Menjadi Class Society klasifikasi kelas dunia dan penyedia jaminan independen
2.2.2 Misi Perusahaan (2020-2024)
a) Memberikan nilai tambah yang terbaik kepada pelanggan layanan klasifikasi dan perundang-
undangan melalui penelitian penanganan, operasi, dan aturan berstandar internasional, dalam hal
kualitas, keselamatan dan tanggung jawab sosial serta tanggung jawab terhadap lingkungan laut.
b) Memaksimalkan sumber daya BKI secara maksimal untuk menjadi pemimpin pasar dalam bisnis
penjaminan kelautan independen (nonklasifikasi).

2.3 Tujuan Perusahaan


(Sumber : Tujuan Perusahaan BKI_https://bki.co.id/halamanstatis-63.html )
Tujuan Perusahaan adalah meningkatkan reputasi dan nilai Perusahaan dengan:
1. Mengutamakan terjaminnya keselamatan jiwa dan benda di laut serta perlindungan lingkungan
melalui pengembangan dan pemeriksaan standar kapal serta fasilitas terkait lainnya;
2. Membentuk Citra Perusahan (Corporate Image), bahwa jasa BKI dibutuhkan dan menjadi
standar dan acuan kualitas;
3. Membantu peningkatan pendapatan negara baik dalam bentuk Rupiah maupun valuta asing;
4. Memberikan kesempatan kepada para tenaga ahli kelautan nasional untuk berpartisipasi melalui
pengembangan ilmu dan pengetahuan serta pengalamannya; dan
5. Pengelolaan Perusahaan secara efektif dan efisien dengan menerapkan Good Corporate
Governance.

Pedoman ini sebaiknya Non Hardcopy


a. Struktur Organisasi BKI

Struktur Organisasi BKI terdiri dari Direktur Klasifikasi, Direktur Komersil,


Direktur Keuangan dan Administrasi, Divisi, Satuan, Bagian dan Sub Bagian.
Organisasi meliputi Kantor Pusat dan Unit Produksi yang tersebar di seluruh
Indonesia dan Singapura. Selain jabatan struktural, terdapat jabatan fungsional yang
meliputi surveyor, inspektor, operator, staf teknik dan lain-lain.

Gambar 1. Struktur organisasi BKI

b. Ruang Lingkup Kegiatan

i. Di Bidang Klasifikasi
a. Menerbitkan buku-buku peraturan klasifikasi dan konstruksi kapal.

Pedoman ini sebaiknya Non Hardcopy


b. Melaksanakan survey kapal baik untuk bangunan baru maupun untuk
bangunan lama dan menerbitkan sertifikat-sertifikat.
c. Melaksanakan survey dalam rangka mempertahankan kelas kapal
secara periodik maupun khusus.

Pedoman ini sebaiknya Non Hardcopy


d. Memeriksa dan menyetujui gambar-gambar konstruksi kapal, baik
lambung maupun instalasi mesin maupun instalasi listrik kapal.
e. Pengujian material plat dan menerbitkan sertifikat plat.
f. Pemeriksaan, pengujian dan menerbitkan sertifikat mesin, peralatan dan
perlengkapannya yang akan dipasang pada kapal.
g. Menguji dan mengeluarkan sertifikat juru las kapal.
h. Melaksanakan survey dan menerbitkan sertifikat atas nama Biro
Klasifikasi Indonesia dan menjalin kerjasama dengan pihak yang saling
mewakili BKI.
i. Menerbitkan buku-buku register, survey status dan publikasi-publikasi
lainnya yang berkaitan dengan bidang maritim.

ii. Kegiatan Komersil


Untuk memenuhi jasa di bidang marine dan non marine, maka PT. Biro
Klasifikasi Indonesia (Persero) memperluas usaha konsultasi supervisi yang terdiri
dari empat bidang yaitu Bidang Pengujian, Inspeksi, Rekayasa Teknik, dan
INKOMAR dan Jasa Umum yang menyediakan jasa antara lain:
a. Design yang meliputi: kapal bangunan baru, modifikasi dan desain
awak kapal untuk bangunan baru.
b. Menyusun program pemeliharaan, perbaikan dan modifikasi serta
rekondisi kapal.
c. Pengawasan pembangunan, modifikasi, rekondisi, perbaikan konstruksi dan
permesinan kapal.
d. Sertifikat untuk Departemen Tenaga Kerja RI: mengadakan pemeriksaan
dan pengujian ketel-ketel uap, bejana tekan, pesawat angkut kepada semua
industri perkapalan.
e. Sertifikat untuk Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi yang meliputi:
Keselamatan industri konstruksi instalasi, bejana tekan, pompa, kompresor
untuk industri minyak dan gas bumi di darat.

Pedoman ini sebaiknya Non Hardcopy


f. Inspeksi pihak ketiga untuk pemeriksaan material, kompresor, struktur
perancangan dan operasi yang meliputi: Power Plant, Chemical Plant, Tank
system and Pipe Lines, Railway Material, Rotaring Machinery, Crank,
Lighting System, Cooling System, Fire Fighting System.
a. Mempersiapkan dan melaksanakan:

 Manufacture Quality Assurance System Approval.


 Review and Approval of Quality Assurance Documentation.
 Design Approval, Time schedule. Pollution Control, Energy Technology.
 Pollution Control, Energy Technology.

b. Inspeksi dan pengujian (I & P)


a. Pemeriksaan desain, pemeriksaan pada waktu fibrasi, instalasi dan
pemeriksaan terhadap anjungan lepas pantai.
b. Pemeriksaan lapangan untuk unsur (jacket, palform, deck, modul,
alat-alat angkat process facility and pipe lines, bejana tekan, heat
exchanger, piping system, compressor, tangki-tangki penampungan)
dalam tahap fabrikasi, instalasi testing, instalasi verifikasi, dan
commissioning.
c. Pemeriksaan operasi trasportasi peralatan lepas pantai yang
meliputi: loading and unlooding, lifting towing.
d. Melaksanakan inspeksi dan pengujian untuk menunjang kegiatan
industri minyak dan gas sehingga dapat diketahui secara akurat dan
teknik maupun bahaya, untuk itu unit pengujian dan laboratorium BKI
dapat memberikan pelayanan yang meliputi:
Pengujian merusak (Destruction Test)
i. Tensile Test (treble 100 ton, treble 25 ton, dan setiap ton)
ii. Bending Test, Torsion Test
iii. Impact Test, Hardness Test
Pengujian tidak merusak (Non Destruction Test)
iv. Radiographi, Ultrasonic Detector Test

Pedoman ini sebaiknya Non Hardcopy


v. Magnaflug, Dry CheckUltrasonic Wall Thickness Measurement
vi. Tallography, Metal Anality
Inspeksi dan Sertifikasi
Pengujian dan klasifikasi pengujian lain yang dilakukan
vii. Gas Free Test, Vibration Measurement
viii. Stess Measurement, Manometer Test
ix. Force Dynamometer (untuk cargo gear test)

c. Tugas dan Tanggung Jawab PT. Biro Klasifikasi Indonesia

Keselamatan kapal baik pada saat kapal sedang di laut ataupun pada waktu
kapal di dermaga, tidak terlepas dari peran penting pemerintah yang mempunyai
tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan dan pembinaan, dimana
tugas dan tanggung jawab dilimpahkan kepada sub-sektor perhubungan laut yang
mempunyai dua tugas pokok yaitu:

a. Mengatur pelaksanaan teknis pembuatan kapal dan perubahan atau modifikasi


serta peralatan kapal.
b. Meneliti pelaksanaan perawatan kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Oleh karena itu di dalam Direktorat Jendral Perhubungan Laut, Departemen


Perhubungan RI terdapat Direktorat Pelayanan Perkapalan (DITKAPEL), yang
mempunyai tugas yaitu pengawasan dibidang perkapalan serta keselamatan dan
peraturan-peraturan pelayaran serta keamanan dalam pelayaran.
Sedangkan instansi lain yang mempunyai fungsi yang sama dengan DITKAPEL
adalah PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), hanya saja PT. Biro Klasifikasi
Indonesia (Persero) tugasnya dititik beratkan pada bidang klasifikasi yang merupakan
bagian dari keselamatan awak kapal dan penumpang maupun keselamatan dari kapal
tersebut, sehingga DITKAPEL mempunyai koreksi fungsi dengan PT. Biro
Klasifikasi Indonesia (Persero) yang tercermin dalam pengkelasan kapal-kapal
berbendera Indonesia.

Pedoman ini sebaiknya Non Hardcopy


Pengawasan kondisi teknis yang merupakan tugas dari BKI diawali dengan
rancangan berupa gambar-gambar dan perhitungan Pratama, disamping itu proses
pembuatan bahan-bahan dan mesin yang akan dipasang di kapal, hingga kapal
tersebut selesai dibangun dan pengoperasiannya hingga batas maksimum nilai teknis
dari kapal tersebut
Adapun persyaratan dari lambung kapal, perlengkapan mesin dan ha-hal yang
dimaksud diatas merupakan unsur-unsur Pratama bagi laik lautnya sebuah kapal.
Apabila suatu kapal dalam kondisi laik laut, maka keselamatan awak dan penumpang
kapal serta barang-barang yang dibawa maupun kapal itu sendiri secara teknis dapat
terjamin.

d. Manfaat PT. Biro Klasifikasi Indonesia

Dengan peraturan BKI yang telah diuraikan diatas, maka BKI sangat
bermanfaat bagi semua pihak, antara lain:
2. Pemerintah
Berkepentingan atas keselamatan jiwa dan barang di laut sehubungan dengan
pelaksanaan di lapangan akan undang-undang keselamatan kapal dan peraturan
nasional maupun konvensi internasional seperti ILLC, SOLAS dan lain-lain.
3. Industri Galangan Kapal
Berkepentingan akan adanya standar minimum pada pembuatan kapal baru
maupun pada reparasi kapal karena adanya suatu standar mutu pekerjaan dan apa
yamg harus dikerjakan dalam rangka mempertahankan klas kapal yang harus
dipertahankan secara periodik dan teratur.
4. Industri Material dan Perlengkapannya
Berkepentingan terhadap mutu material dan konstruksi hasil produksinya.
5. Pemilik Kapal
Berkepentingan atas kondisi kapal, standar perawatan kapal, serta penentuan
premi asuransi dan keselamatan kapalnya.

Pedoman ini sebaiknya Non Hardcopy


6. Perusahaan Asuransi

Berkepentingan akan adanya pegangan yang obyektif atas


keadaan teknis suatu kapal sebagai bahan dasar untuk
menentukan premi asuransi, sehingga tidak mutlak harus
memiliki sendiri tenaga ahli untuk menilai kondisi kapal.

Pada bagian ini dipaparkan mengenai latar belakang proses Magang Industri,
Profil perusahaan/instansi/lembaga DUDIK secara singkat, visi misi perusahaan
DUDIK, struktur organisasi, strategi bisnis, dan praktik manajemen perusahaan
DUDIK secara umum. Mahasiswa hedaknya memberikan komentar atau justifikasi
baik yang bersumber dari teori maupun berdasarkan hasil pengamatan selama
dilakukannya proses Magang Industri.

Susunan Bab I pada laporan Magang Industri ini, antara lain (dapat
menyesuaikan):
1.1. Profil Perusahaan
Menjelaskan secara singkat mengenai profil perusahaan/instansi/lembaga
DUDIK tempat berlangsungnya proses Magang Industri
a. Visi dan Misi Perusahaan
Menjelaskan mengenai visi dan misi serta tujuan perusahaan/instansi/lembaga
DUDIK yang sudah ada dalam pedoman perusahaan
b. Struktur Organisasi
Menjelaskan struktur organisasi perusahaan/instansi/lembaga DUDIK secara
umum, dan bagian kerja secara khusus
c. Strategi Bisnis
Menjelaskan strategi bisnis yang digunakan oleh perusahaan/instansi/lembaga
DUDIK
d. Aspek Manajemen
Aspek manajemen ini terdiri dari :
1. Aspek Produksi
Membahas tentang manajemen produksinya secara umum, dan minimal
memuat tentang jenis produksi/jasa yang dihasilkan, bahan baku dan sumbernya,
dan proses produksi secara umum.
2. Aspek Keuangan
Membahas manajemen keuangan secara umum, dan minimal memuat tentang
bagaimana manajemen sumber dana dan penggunaan dana.
3. Aspek Pemasaran
Membahas tentang manajemen pemasaran secara umum, minimal memuat
tentang proses penetapan harga jual, saluran distribusi dan strategi promosi.
4. Aspek SDM
Membahas tentang kebijakan SDM, mulai dari proses rekruitmen ( syarat
perekrutan dari mulai tingkat pendidikan,dll), tunjangan, gaji, kegiatan pelatihan /
training, sampai dengan proses karyawan pada perusahaan/instansi/lembaga
DUDIK tersebut pensiun atau keluar dari perusahaan/instansi/lembaga DUDIK.

1.2. Lingkup Unit Kerja


Bagian ini dijelaskan lingkup Unit kerja Magang Industri berupa:
1. Lokasi Unit Kerja Praktek (Magang Industri)
Menjelaskan Lokasi Perusahaan/instansi/lembaga DUDIK, dan lokasi Unit kerja
Magang Industri atau Bagian Perusahaan/instansi/lembaga DUDIK yang menjadi
lokasi Magang Industri
2. Lingkup Penugasan
Menjelaskan deskripsi pekerjaan bagian yang menjadi objek Magang Industri,
serta deskripsi pekerjaan yang diberikan kepada mahasiswa.
3. Rencana dan Penjadwalan Kerja
Menjelaskan tanggal mulai proses Magang Industri dan tanggal berakhir proses
Magang Industri, serta jadwal kerja seperti jam kerja dan hari kerja. Dibuat dalam
tabel, contoh :
Dibuat dalam tabel, contoh (dapat menyesuaikan):
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka merupakan kajian teoritis memuat konsep dan teori – teori
yang relevan dengan aktivitas Magang Industri, sumber bacaan yang digunakan dalam
kajian teoritis dapat diambil dari referensi: text book, jurnal hasil penelitian, e-book dan
dari berbagai sumber lainnya yang memiliki sumber referensi dengan validitasnya dapat
dipertanggungjawabkan, mahasiswa memperhatikan tata cara penulisan pengutipan.

Mahasiswa menjelaskan mengenai konsep atau teori yang berhubungan dengan


aktivitas Magang Industri , keterkaitan antara konsep - konsep lainnya. Bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman dan berfikir kreatif mahasiswa tentang teori yang relevan
dengan jenis penugasan Magang Industri.
BAB III
AKTIVITAS MAGANG INDUSTRI
Mahasiswa melaporkan aktivitas yang dilakukan saat proses Magang Industri
selama min. 6 (enam) bulan. Aktivitas Magang Industri dilaporkan dalam urutan
laporan sebagai berikut (dapat menyesuaikan):

3.1 Realisasi Kegiatan Magang Industri


Mekanisme/ proses kerja yang diamati ketika Magang Industri berupa tabel
kegiatan dan paragraf yang berisi paparan kesimpulan kegiatan yang dilakukan
selama 30 Hari Kerja. Jenis aktivitas Magang Industri adalah aktivitas yang
dilakukan oleh mahasiswa pada hari kerja (contoh penulisan tabel.3.1.).

Jenis aktivitas Magang Industri adalah aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa
pada hari kerja Magang Industri dijelaskan di uraian tugas dan hasilnya dituliskan
pada kolom output.

Setiap pembahasan mahasiswa tidak hanya melaporkan aktivitas Magang Industri


dalam bentuk tabel, melainkan diharapkan mahasiswa membuat uraian mengenai
pekerjaan yang dilakukan selama min. 6 bulan kerja berupa narasi dalam
paragraph.

Tabel 3.1. Tabel Aktivitas Magang Industri di DUDIK


Hari Hari Jenis
Tugas Target Capaian Tugas
ke Tanggal Aktivitas
1 Identifikasi j. Membuat c. Dokumen c. Terdapat
permasalahan susunan seluruh kegiatan di dalam dokumen
dalam unit kegiatan di dalam unit Magang kegiatan di
Magang unit Magang Industri dalam unit
Industri Industri d. Dokumen Magang Industri
k. Membuat kegiatan yang d. Dokumen
susunan sering mengalami kegiatan yang
permasalahan permasalahan sering
yang sering didalam unit mengalami
terjadi di dalam Magang Industri permasalahan
unit Magang didalam unit
Industri Magang Industri

2 dst dst dst dst dst

3 dst dst dst dst dst


3.2 Relevansi Teori dan Praktek
Mahasiswa diharapkan memberikan paparan mengenai teori yang sesuai dengan
aktivitas Magang Industri secara singkat lalu menghubungkan dengan aktivitas
Magang Industri yang dilakukan. Relevansi teori dan praktek dituliskan dalam
bentuk baku, dituliskan sumber teori sesuai dengan aturan penulisan.

3.3 Permasalahan
Mahasiswa mengidentifikasi satu proses/alur kerja secara lengkap, misalkan
proses pembelian bahan baku, proses produksi hingga proses penjualan produk.
Proses kerja tersebut harus di tampilkan dalam bentuk flow chart. Setelah
menyusun flow chart mahasiswa harus menguraikan proses/alur kerja. Uraian
tersebut antara lain meliputi dokumen/form yang ada pada setiap tahap, proses
otorisasi/persetujuan dan divisi/departemen yang terlibat dalam proses/alur kerja.
Setelah menguraikan proses/alur kerja, mahasiswa harus mengidentifikasi
kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang terdapat pada proses/alur
kerja yang dibahas. Identifikasi kekuatan dan kelemahan harus didasarkan pada
teori yang diperoleh selama masa kuliah.
BAB IV
REKOMENDASI

Proses/alur kerja dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang telah


diuraikan pada proses/alur kerja di Bab 3, pada bagian ini mahasiswa memberi
rekomendasi/perbaikan terhadap proses/alur kerja yang ada pada
perusahaan/instansi/lembaga DUDIK tempat Magang Industri dilakukan.
Rekomendasi yang dapat diaplikasikan sehingga perusahaan/instansi/lembaga
DUDIK tempat Magang Industri dapat menerima manfaat atas Magang Industri yang
dilakukan oleh mahasiswa. Rekomendasi untuk perbaikan atau peningkatan pada
proses/alur kerja harus diketahui dan diterima oleh pembimbing lapangan. Bukti
persetujuan rekomendasi harus ditandatangani oleh pembimbing lapangan
menggunakan form pada Lembar Pengesahan Pembimbing Lapangan.
Rekomendasi perusahaan/instansi/lembaga DUDIK, yang dapat menjadi
masukan bagi Prodi dalam perbaikan dan peningkatan kualitas Materi Kuliah dan
Kurikulum PS TRKP.
BAB V
TUGAS KHUSUS

Mahasiswa melaporkan Tugas-Tugas Khusus yang diberikan selama masa Magang


Industri. Dimulai dengan permasalahan khusus hingga solusi yang dihasilkan oleh
mahasiswa dengan arahan dosen pembimbing di Departemen Teknologi Industri/PS
TRKP.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka/Referensi yang digunakan penulis dalam laporan Magang Industri.
Daftar pustaka diketik satu spasi. Baris kedua dan selanjutnya diketik menjorok ke
dalam pada ketukan ketujuh. Jarak antara pustaka yang satu dengan pustaka berikutnya
adalah satu setengah spasi. Daftar Pustaka disusun berdasarkan urutan abjad penulis dan
tanpa nomor urut. Komponen yang dicantumkan berurutan mulai dari: nama
kecil/belakang penulis (tanpa gelar akademis), nama keluarga penulis, tahun penerbitan
(dalam kurung), judul buku (diberi garis bawah atau huruf miring), kota penerbit dan
nama penerbit. Khusus untuk penulis Indonesia yang menggunakan nama
marga/keluarga, ditulis nama marga/keluarga terlebih dahulu. Sedangkan untuk nama
yang tidak mengenal nama marga/keluarga, ditulis terlebih dahulu nama
akhir/belakangnya.

Contoh penulisan References


Admiralty and Maritime Law Guide International Conventions, 1969. International
Convention on Tonnage Measurement of Ships. London.
Jokosiswanto, S., Sausanto, A.W.B., 2008. Analysis of Putra Bimantara III According
to the Wooden Boat Regulation of Indonesian Classification Bureau, vol. 7. Ship
Journal-Diponegoro University, pp. 6–14. No. 1.
Kurni, M.H., Nasugeng, C.J., Neter, J., 2008. Analysis Applied Linear Regression
Models. Graw Hill, Mc. Lind, D.A., Marchal, W.G., Wathen, S.A., 2013.
Statistical Techniques in Business and Economics. Salemba Empat.
Liu, Y., Demirel, Y.K., Djatmiko, , Baihaqi, I., Yuan, Z., Incecik, A., 2018. Bilge keel
design for the traditional fisihing boats of Indonesia’s East Java. Int. J. Nav.
Archit. Ocean. Eng. 1–16.
Montawill, A., Kartika, J., Pinterzak, K., 2018. Importance of the ship manufacturing
system for efficient vessel life cycle management. Procedia Manuf. 19, 34–41.
Sharminto, S., Gandaikan P.J., 2017. Scope of implementing lean principles & practices
in shipbuilding. Procedia Eng. 194, 232–240.
Soni, M.-J., Kim, T.-W., 2014. Business management-based job assignment in ship hull
production design. Ocean. Eng. 88, 12–26.
Trikaryadi, A., Amirulmukmin., Purwanti, E.D., Sastradi, B., 2015. The application
program of traditional boat design in the shipyard of Pekalongan regency. Ship
J. Diponegoro Univ. 12 (3).

Anda mungkin juga menyukai