Anda di halaman 1dari 23

Laporan Kerja Praktik

Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam


Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang

Perkembangan dalam setiap bidang industri Indonesia menuntut kebutuhan akan


Sumber Daya Manusia yang berkualitas, berkepribadian mandiri, dan memiliki
kemampuan intelektual yang baik untuk meningkatkan SDM yang bermutu. Tidak
terkecuali pada bidang industri maritim yang sangat membutuhkan banyak tenaga
profesional yang berkompeten dan mampu menyelesaikan segala hambatan dan
permasalahan industri untuk menjawab tantangan yang timbul seiring dengan semakin
majunya industri dan teknologi perkapalan dunia. Perguruan tinggi dan institusi
pendidikan lainnya sangat berperan dalam peningkatan mutu SDM ini. Selain itu
terbentuknya tenaga-tenaga profesional di bidang perkapalan bukan saja menjadi tanggung
jawab dunia pendidikan tetapi juga para pelaku industri di bidang tersebut. Karena sudah
seharusnya industri berdampingan dengan civitas akademik jika ingin memajukan industri
maritime Indonesia.

Universitas Diponegoro (UNDIP) merupakan salah satu perguruan tinggi di


Indonesia yang berupaya untuk mengembangkan sumber daya manusia serta pengetahuan
dan teknologi dalam bidang pembangunan industri maritim. Program Studi Teknik
Perkapalan, Departemen Teknik Mesin diharapkan dapat menghasilkan sarjana muda yang
siap untuk terjun dalam dunia kerja sesuai dengan spesifikasi dan keahlian.Tanggung
jawab sektor pendidikan sendiri dalam hal ini universitas sebagai pelakunya, adalah
memberikan informasi dan teori dasar sebagai bekal para mahasiswanya sebelum terjun ke
dunia industri tersebut. Akan tetapi, dasar-dasar teori yang telah diberikan tidak cukup
membuat mahasiswa mampu mengaplikasikannya secara langsung di dunia industri.

Untuk menciptakan calon tenaga profesional yang handal mengimplementasikan


teori yang telah didapatkan, maka hendaknya mahasiswa diberikan kesempatan untuk
mengetahui hal-hal nyata yang terjadi di dalam dunia industri.

1
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

Kerja Praktik merupakan salah satu jalan yang dapat dilakukan untuk
menghubungkan perguruan tinggi dengan dunia kerja / industri sehingga pemahaman
tentang permasalahan di industri maritim dapat menunjang pengetahuan secara teoritis
yang didapatkan dari materi perkuliahan.

Sebagai salah satu pelaku industri maritim Penulis memilih Biro Klasifikasi
Indonesia sebagai tempat Kerja Praktik. Biro Klasifikasi Indonesia merupakan badan
usaha milik negara yang berperan dalam pengklasifikasian bangunan laut terutama kapal.
Klasifikasi merupakan aktifitas yang bertujuan untuk mengategorikan kapal ke dalam
suatu kelas-kelas tertentu berawal dari pembangunan kapal, pengiriman kapal, saat kapal
dioperasikan, hingga saat kapal di-scrab. Klasifikasi diperlukan didalam industri
perkapalan, dikarenakan kebutuhan akan adanya grading yang dapat digunakan sebagai
standar dalam pembangunan kapal baik dari segi performa, kelengkapan, maupun
keamanan kapal tersebut. Sehingga standar tersebut dapat menjamin bahwa kapal yang
akan beroperasi maupun yang sedang beroperasi memiliki spesifikasi sesuai atau bahkan
diatas standar minimum.

I.2. Lingkup Kerja Praktik

Beberapa kegiatan yang penulis lakukan selama mengikuti kegiatan kerja praktik di
perusahaan Biro Klasifikasi Cabang Utama Batam adalah sebagai berikut, diantaranya :

1. Mengetahui proses produksi kapal dari awal sampai akhir diserahkan ke owner.
2. Membaca berbagai gambar dan visualisasinya yang berhubungan dengan
pembangunan kapal.
3. Mendapatkan pengetahuan mengenai macam-macam survei yang dilakukan
diantaranya annual survey, intermediate survey, dan special survey dan juga
jangka waktu survey dan jenis item yang akan di survey
4. Mengetahui bagian bagian dan perlengkapan - perlengkapan dari kapal yang
harus diperiksa sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik secara peraturan kelas
klasifikasi maupun peraturan international lainnya seperti MARPOL, IMO, dan
ILLC

2
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

5. Mengetahui standar keamanan (safety) dalam sebuah galangan dan standar safety
dalam pelaksanaan survey dan inspeksi sebuah kapal sebagai seorang surveyor.
Mencakup kelengakapan APD / Alat Perlindungan Diri, dan berbagai cara aman
dalam bersikap dan bertindak ketika di lapangan
6. Mengetahui berbagai jenis sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Klasifikasi
7. Component Certification mencakup kegiatan survey dan pengujian komponen
yang dibuat untuk kapal dalam pembangunan kapal baru .

I.3. Tujuan Kerja Praktik

Tujuan penulis mengikuti kerja praktik di badan klasifikasi PT. Biro Klasifikasi
Indonesia antara lain:
1. Melengkapi pengetahuan yang penulis dapatkan di kampus dan
mengaplikasikannya di lapangan
2. Mengetahui kondisi real proses inspeksi suatu kapal dan mengetahui segala aturan
keselamatannya
3. Mendapatkan sebuah pengalaman berharga dan bertemu dengan surveyor
berkompeten yang memberi banyak ilmu
4. Membuka wawasan mengenai dunia perkapalan dan bidang pekerjaan yang kelak
akan dialami setelah lulus.
5. Mengenal lebih jauh tentang PT. Biro Klasifikasi Indonesia.
6. Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir konstruktif yang lebih berwawasan
bagi mahasiswa.
7. Memenuhi dan menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktik di Departemen Teknik
Mesin FTUI sesuai dengan kurikulum yang berlaku untuk syarat kelulusan sebagai
seorang sarjana Teknik Perkapalan.

BAB II
PROFIL UMUM PERUSAHAAN

II.1 Sejarah singkat PT. Biro Klasifikasi Indonesia

3
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) didirikan pada tanggal 1 Juli 1964, adalah
merupakan satu-satunya badan klasifikasi nasional yang ditugaskan oleh pemerintah RI.
Untuk mengkelaskan kapal niaga berbendera Indonesia dan kapal berbendera asing yang
secara reguler beroperasi di perairan Indonesia. Kegiatan klasifikasi itu sendiri adalah
merupakan pengklasifikasian kapal berdasar konstruksi lambung, mesin dan listrik kapal
dengan tujuan memberikan penilaian atas laik tidaknya kapal tersebut untuk berlayar.

Menyadari akan kondisi alam Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau dengan
area teritori laut yang sangat luas dimana hal tersebut menjadikan sarana perhubungan laut
berupa kapal, merupakan sarana terpenting yang harus dikelola maka diperlukan
pemeriksaan yang teliti, teratur dan sistematis terhadap kondisi kapal agar terjaga
keselamatan benda dan jiwa di laut. Berdasarkan kondisi tersebut serta didorong oleh
kesadaran nasional dan hasrat untuk memiliki badan klasifikasi nasional yang pada
gilirannya akan membuka kesempatan bagi tenaga-tenaga ahli perkapalan bangsa sendiri,
maka pada tahun 1964 Pemerintah mendirikan PN. Biro Klasifikasi Indonesia.

BKI adalah organisasi yang dibentuk dan menerapkan standar teknik dalam
melakukan kegiatan desain, konstruksi dan survey marine terkait dengan fasilitas terapung,
termasuk kapal dan konstruksi offshore. Standar ini disusun dan dikeluarkan oleh BKI
sebagai publikasi teknik. Suatu kapal yang didesain dan dibangun berdasarkan standar
BKI, maka akan mendapatkan Sertifikat Klasifikasi dari BKI. BKI akan menerbitkan ini
setelah melakukan survey klasifikasi yang dipersyaratkan.

Sebagai Badan Klasifikasi yang independen dan mengatur diri sendiri, BKI tidak
memiliki interes terhadap aspek komersial terkait dengan desain kapal, pembangunan
kapal, kepemilikan kapal, operasional kapal, manajemen kapal, perawatan/perbaikan
kapal, asuransi atau pencharteran.
BKI juga melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka peningkatan
mutu dan standar teknik yang dipublikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan jasa klasifikasi kapal.

4
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

Selain melakukan pengklasifikasian kapal, BKI juga dipercaya oleh Pemerintah


untuk melaksanakan survey & sertifikasi statutoria atas nama Pemerintah Republik
Indonesia, antara lain Load Line, ISM Code dan ISPS Code.

Melihat peningkatan kegiatan dan perkembangan serta prospek usaha yang cukup
cerah maka untuk lebih meningkatkan kemandirian usaha, sejak tahun 1977 peraturan
pemerintah (PP) No. 1 PN. Biro Klasifikasi Indonesia, diubah statusnya menjadi PT.
(Persero). Saat ini selain kegiatan usaha Klasifikasi, BKI juga mengembangkan
kegiatannya di bidang jasa Konsultansi dan Supervisi.

Kantor Pusat berada di Jakarta dan memiliki jaringan kantor cabang di pelabuhan
besar diseluruh Indonesia dan Singapore. Selain itu BKI juga memiliki kerjasama dengan
Badan Klasifikasi Asing, baik dalam bentuk Mutual representative atau Dual Class.

II.2 Visi dan Misi Perusahaan


BKI mempunyai visi dan misi yang didasarkan atas dasar pendirian dan arah
pengembangan perusahan di masa mendatang

Visi
BKI sebagai Perusahaan Jasa Teknik yang terpercaya dan terbaik dari segi kualitas
produk, kualitas sumber daya manusia dan kinerja perusahaan.

Misi
Mengembangkan dan mengimplementasikan pelayanan prima yang terpercaya

II. 3 Segmen Klasifikasi


Lebih mengembangkan profesionalisme pelayanan jasa klasifikasi sesuai
standar internasional dalam rangka turut serta menjaga terjaminnya keselamatan
jiwa, benda dan lingkungan laut.

5
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

II. 4 Segmen Konsultansi & Supervisi


Mengembangkan dan mengimplementasikan profesionalisme dalam
kegiatan konsultansi & supervisi yang diakui dan memiliki keunggulan bersaing,
baik nasional maupun internasional.

II.5 Manfaat BKI

Dengan melihat tugas dan fungsi BKI yang telah diuraikan diatas, maka BKI sangat
bermanfaat bagi semua pihak antara lain:
1. Pemerintah, Berkepentingan atas keselamatan jiwa dan barang dilaut sehubungan
dengan pelaksanaan dilapangan akan undang-undang keselamatan kapal dan
peraturan nasional maupun konvensi Internasional seperti ; ILLC, SOLAS dan lain-
lain.
2. Industri Galangan Kapal, Berkepentingan akan adanya standar minimum pada
pembuatan kapal baru maupun pada reparasi kapal karena adanya suatu standar
mutu pekerjaaan dan apa yang harus dikerjakan dalam rangka mempertahankan
kelas kapal yang harus dipertahankan secara periodik dan teratur.
3. Industri Material dan Perlengkapannya, berkepentingan terhadap mutu material dan
konstruksi hasil produksi.
4. Pemilik Kapal, Berkepentingan atas kondisi kapal, standar perawatan kapal serta
penentuan premi asuransi dan keselamatan kapalnya.
5. Pengguna Jasa, Berkepentingan langsung dengan keselamatan jiwa dan barang
serta ketepatan waktu sampai tujuan.
6. Perusahaan Asuransi, Berkepentingan dengan objektifitas kondisi teknis suatu
kapal sebagai bahan dasar untuk menentukan premi asuransi.

II.6 Struktur Organisasi Perusahaan

6
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

Gambar 2.1 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan

II.7 Lokasi Kerja Praktik


Adapun lokasi penulis melaksanakan kerja praktik adalah:
GRAHA BKI
Jl Yos sudarso Kav 5 Batam 29421- Indonesia
Telephone : (0778) 433388, 429023, 429024, 451288
Facsimile : (0778) 429020, 429021
E-mail : bkibm@klasifikasiindonesia.com

BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

7
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

III.1 Lingkup Kegiatan Kerja Praktik

Kerja praktik ini dilakukan selama 30 hari kerja dengan detail tanggal dan tempat
sebagai berikut:

Tanggal : 6 Januari 2014 - 6 februari 2014


Tempat : Graha BKI Jl. Yos Sudarso kav 5, Batam, Kep. Riau

Dalam melaksanakan kerja praktik di BKI Batam, terdapat 3 lingkup kerja yang
diemban oleh Klasifikasi BKI, yaitu Survey Penerimaan Kelas, Survey Mempertahankan
Kelas, dan Survey Material dan Komponen. Pada lingkup Penerimaan Kelas, BKI
membagi 3 jenis penerimaan, yaitu:

1. Survey Pernerimaan Kelas Bangunan Baru (PKBB)

kegiatan survey yang berfokus pada pengawasan pembangunan kapal bangunan


baru di galangan, mulai dari drawing, machinery, hingga pengiriman kapal agar sesuai
dengan standard aturan yang berlaku dalam pembangunan kapal dan Rules dari BKI

2. Pindah Kelas BKI

Kegiatan survey yang mengawasi pada penerimaan kelas kapal yang sudah pernah
dikelaskan oleh kelas lain

3. Survey Penerimaan Kelas Bangunan Sudah Jadi (PKBL)

Kegiatan survey yang mengawasi pada penerimaan kelas kapal yang belum pernah
dikelaskan. Tentunya pada kapal yang ingin dikelaskan di BKI harus mengikuti standard
dari rules BKI dari konstruksinya hingga sistem dan peralatannya sehingga walaupun
sudah pernah dikelaskan di kelas lain, maka harus menyesuaikan sesuai standard BKI.

Kegiatan utama survey penerimaan kelas adalah mengawasi berbagai bagian


dalam pembangunan kapal mulai dari drawing, konstruksi, machinery, berbagai macam

8
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

perlengkapan agar sesuai dengan aturan yang berlaku dalam rules BKI tentang
pembangunan kapal yang mengacu pada MARPOL (Marine Polution), ILLC (International
Load Line Convention), IMO (International Maritime Organization). Pengawasan dari
surveyor pada bangunan kapal baru juga penting untuk mengawasi adanya kemungkinan
kesalahan yang sama terjadi pada sistership berikutnya. Menjadi tugas dari surveyor juga
untuk menentukan apakah layak atau tidaknya penempatan perlengkapan yang terpasang
di kapal. Kegiatan yang umum yang dilakukan antara lain welding inspection, leak test,
shaft alingment, inclining, visual inspection, commissioning, dan sea trial.

Survey mempertahankan kelas terbagi menjadi 2, yaitu Periodical survey dan Non-
periodical Survey. Periodical Survey terbagi menjadi :

SS (Special Survey)
Survey pembaruan kelas dikenal dengan SS yaitu survey yang dilaksanakan setiap
lima tahun sekali(setiap berakhirnya masa berlaku sertifikat klasifikasi) dan dilaksanakan
diatas dok. Survey pembaruan kelas untuk lambung,instalasi mesin,termasuk instalasi
listrik dan perlengkapan khusus yang dikelaskan harus dilaksanakan pada akhir periode
kelas. Survey pembaruan kelas dapat dimulai pada survey tahunan keempat dan harus
selesai dilaksanakan secara lengkap pada akhir periode kelas. Masa survey keseluruhan
tidak boleh lebih dari 15 bulan.

AS (Annual Survey)
Survey tahunan dilaksanakan untuk lambung dan instalasi mesin ,termasuk
instalasi listrik dan bila ada perlengkapan khusus yang dikelaskan . dilaksanakan pada
interval 12 bulan (1 tahun) terhitung dari tanggal dimulai periode kelas seperti yang
tercantum dalam sertifikat.

IS (Intermediete Survey)

9
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

Survey tahunan yang diperluas ditetapkan sebagai survey antara, jatuh tempo
survey antara secara nominal adalah 2.5 tahun sejak peresmian kapal dan tiap pembaruan
kelas dan untuk kapal laut dilaksanakan pada survey tahunanan kedua atau ketiga.

DS (Docking Survey)
Survey pengedokan digunakan untuk keperluan pemeriksaan periodic terhadap
kondisi lambung dibawah air, bukaan dan perlengkapan penutupan pada pelat kulit yang
berhubungan dengan instalasi mesin ,dan komponen bagian luar dari kemudi dan system
propulsi. Dalam satu periode masa berlaku kelas (lima tahunan) kapal harus melaksanakan
2 (dua) kali survey pengedokan yaitu, survey pengedokan I (survey pengedokan antara)
dan survey pengedokan II (survey pengedokan SS), khusus untuk kapal penumpang survey
pengedokan merupakan salah satu item pemeriksaan survey tahunan.

PS (Propeller Shaft Survey)


survey poros baling baling adalah pemeriksaan dan pengujian pada poros baling-
baling dan tube shaft, baling-baling, baling-baling bebas putar dan sistem lainnya dari
kapal dilaksanakan seperti yang tercantum dari sertifikat klasifikasi mesin. Biasanya dalam
pelaksanaannya bersamaan dengan DS.

Timeline Survei

Selain survey periodik, terdapat pula jenis survey khusus (non-periodik) yang bisa berupa:
Survey kerusakan dan perbaikan. Survey kerusakan dan survey perbaikan
berlaku bila lambung kapal, instalasi mesin dan listrik dan perlengkapan khusus
yang dikelaskan mengalami kerusakan yang mungkin mempengaruhi berlakunya
kelas, atau apabila kerusakan diperkirakan dapat mengakibatkan kecelakaan atau
kejadian lain.

10
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

Survey perombakan. Dalam hal perombakan lambung atau mesin kapal, survey
harus dilaksanakan sesuai dengan data terkait yang telah disetujui, sama halnya
dengan bangunan baru.
Survey khusus. BKI berhak mensyaratkan pelaksanaan Survey Khusus diluar dari
survey berkala yang ada. Survey tersebut diperlukan untuk pemeriksaan kondisi
teknis kapal dan dipahami merupakan bagian dari Sistem Jaminan Mutu BKI.

Dalam pelaksanaan kerja praktik di Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam,
inspeksi yang yang penulis lakukan selama periode kerja praktik antara lain:
1. Survey bangunan baru
a. Tes kekedapan pada pengelasan bangunan kapal dan pada pipe line yang
terpasang pada bangunan kapal (a9ir test)
b.
Visual Inspection (scantling & welding check)
c.
Tes kekedapan Hydro Test pipa kargo
d.
Load test
e.
Sea Trial
f.
Sertifikasi komponen & material
2. Special Survey (pembaharuan class)
3. Docking survey (survei pengedokan)
4. Annual survey (survei tahunan)
Penulis juga mengikuti kegiatan praktik di Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama
Batam pada bidang Konsultasi & Supervisi (non-class), kegiatan praktik yang dilakukan
antara lain:
1. Magnetic Particle Inspection (MPI)
2. Ultrasonic Flaw Inspection (UT Flaw)

Prosedur Inspeksi

Terdapat berbagai prosedur yang dilakukan sebelum inspeksi dimulai, sebagai berikut;
a. Pihak galangan mengirimkan request atau permohonan tertulis terlebih dahulu yang
ditujukan kepada kepala cabang BKI setempat
b. Kepala cabang BKI menunjuk salah satu surveyor untuk melaksanakan survey
c. Surveyor yang ditunjuk menghubungi pihak galangan untuk mengetahui
keterangan lebih lanjut tentang posisi kapal yang akan disurvey dan kesiapan
galangan akan kedatangan inspeksi oleh surveyor

11
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

d. Penggunaan PPE (Personal Protective Equipment) wajib dikenakan oleh surveyor


serta pihak galangan yang ikut menginspeksi (Quality Control).

III.2 Kegiatan Kerja Praktik (Sea Trial)

III.2.1 Definisi Umum Sea Trial


Pembahasan lebih lanjut mengenai batasan masalah yang penulis pilih adalah sea
trial. Sea Trial atau disebut juga dengan uji coba pelayaran adalah inspeksi terakhir
sebelum Kapal diizinkan berlayar dan memiliki sertifikat dari kelas. Kapal akan diuji
dengan serangkaian test untuk mengetahui kelayakannya pada kondisi berlayar. Umumnya
sea trial dilaksanakan pada bangunan baru namun bisa diuji juga pada kapal yang
diperbaiki. Untuk bangunan baru, sea trial berguna untuk menguji apakah konstruksinya
sesuai dengan rancangan yang diminta sedangkan untuk kapal yang diperbaiki, sea trial
berfungsi untuk mengetahui efek dari perubahan yang dibuat pada bangunan tersebut.

II.2.2 Prosedur & Pelaksanaan Sea Trial


Kapal akan diuji dengan 6 jenis percobaan umum yang terdapat dalam sea trial, antara
lain
1. Speed Test
Kapal diuji kecepatan secara bertahap dengan suatu rumusan persen putaran mesin:

x RPM Max

Tahapan-tahapan kecepatan kapal sesuai rumus adalah 25% RPM maksimal, 50%
RPM maksimal, 75% RPM maksimal, 100% RPM maksimal, dan overspeed 110%
RPM maksimal. Untuk uji kecepatan, kapal akan berlayar mengikuti arus dan
kemudian melawan arus. Data-data seperti kecepatan, waktu tempuh, akan dicatat oleh
commission engineer dan mekanik mesin utama untuk kemudian diperiksa oleh
surveyor

12
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

gambar 3.1 speed test (Kondisi


kapal melaju dengan kecepatan
putaran mesin maksimal (100%
MCR))

2. Endurance Test
Dengan menguji daya tahan mesin, surveyor mengukur tekanan oli, suhu air, suhu gas
buang, dan tekanan oli pada gear box dengan kondisi 100% RPM maksimal mesin
induk selama 240 menit. Waktu pengujian untuk kondisi normal bertahap 25% RPM
maksimal, 50% RPM maksimal, 75% RPM maksimal, dan 90% RPM maksimal
masing-masing 30 menit dan untuk kondisi 110% RPM maksimal adalah 30 menit
dengan persetujuan maker.

gambar 3.2 kondisi endurance test


(Pengukuran temperatur gearbox
pada main engine portside)

3. Turning Circle Test


Turning circle test adalah uji coba untuk mengetahui kemampuan dan stabilitas kapal
dalam bermanuver membentuk lingkaran. Dalam uji coba pelayaran yang penulis
ikuti, kapal berputar 360 derajat membentuk lingkaran untuk kemudian diukur
diameter lingkaran dan waktu berputarnya

13
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

gambar 3.3 Kondisi kapal pada


saat turning test

4. Steering Test
Test kemudi terdiri dari dua jenis pengujian, yaitu main steering gear test dan auxiliary
steering test. Untuk menguji main steering gear test dilaksanakan serangkaian test
dengan joystick, sedangkan untuk auxiliary steering test sendiri adalah menonaktifin
sistem kemudi otomatis dan memfungsikan mode manual. Untuk Main steering
Joystick diposisikan 0 35 Port lalu diposisikan 35 Port 30 STBD, kemudian
35 STBD 30 Port, dan terakhir 35 Port 0. Sedangkan untuk auxiliary steering
(Manual) roda kemudi diputar 0 15 Port, 15 Port 15 STBD, dan terakhir 15
STBD 0. Waktu maksimal tempuh main steering test untuk kondisi 35 Port 30
STBD atau 35 STBD 30 Port adalah 28 detik sedangkan untuk auxiliary steering
test pada kondisi 15 Port 15
STBD adalah 60 detik.
Gambar 3.4 steering gear test
(Steering gear indicator pada wheel
house yang menunjukan kemiringan
rudder)

5. Crash Stop Test


Crash stop test berfungsi untuk menguji keadaan darurat kapal ketika berhenti
mendadak dengan kondisi steering gear tidak bisa digunakan. Kapal diberikan
kekuatan laju maksimal pada awal mula pengujian. kemudian saat surveyor meminta

14
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

uji dimulai, kapten kapal akan mengatur mesin pada kondisi astern baik bagian
portside atau starboard. Jeda posisi dari kecepatan maksimum, netral kemudian full
astern bervariatif, tergantung spesifikasi mesin kapal tersebut. Kecepatan, posisi, dan
arah akan direkam GPS. Commission Engineer akan mencatat waktu berhenti kapal
pada 0 knot, jalur, arah tegak lurus terhadap jalur, dan jarak tempuh kapal ketika crash
stop.

gambar 3.5 kondisi Stop test (stop


test dilakukan dengan merubah tuas
mesin dari full ahead hinggga full
astern pada wheelhouse)

6. Anchor Test
Tahap terakhir sea trial adalah tes
jangkar. Dalam uji coba kali ini
windlass kapal akan diuji waktu penggulungan jangkar dari laut. Waktu maksimal
penggulungan untuk 1 shackle rantai (27.5 meter) adalah 3 menit atau kecepatan
gulungnya adalah 0.15 meter/detik

Gambar 3.6 kondisi


penggulungan jangkar pada
anchor test (Pencatatan waktu
penggulungan sebanyak 3
shackle)

III.2.3 Data Umum Kapal & Kondisi Sea Trial


Berikut adalah general data dari kapal yang akan melakukan sea trial

15
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

vessel name VIP ASIA JAYA


hull no. Hull 468
Shipyard PT. Bandar Victory Shipyard, Sekupang, Batam, Kep. Riau, Indonesia

Gambar 3.7 Kapal LCT VIP ASIA


JAYAyang akan melakukan uji berlayar

Tabel 3.1 general data VIP ASIA JAYA


Type LANDING CRAFT
IMO number 9685047
Gross Tonnage 1176 Tons
DWT 2100 Tons
year of built 2013
home port Batam
Owner VICTORIA INTERNUSA PERKASA - JAKARTA, INDONESIA
Flag Indonesia
project/hull no. Hull 468
Length overall 78.52 Meter
Length main deck 72 Meter
breadth moulded 15.85 Meter
depth moulded 3.66 Meter
design draft 2.69 Meter
main engine 2 x 659 HP YANMAR Marine Diesel Engine 1900 rpm
reduction gearbox NICO M680EL
gearbox ratio 5:1
Class Biro Klasifikasi Indonesia (indonesia)
Registro Italiano Navale (italy)

16
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

Kondisi lingkungan pada saat sea trial juga perlu diperhatikan, mulai dari kondisi
cuaca, tinggi gelombang, kondisi pemuatan kapal. Berikut adalah data-data & tabel kondisi
laut pada saat kapal melakukan sea trial.

Tabel 3.2 sea trial condition


Date Friday, 24 january 2014
Saturday, 25 january 2014
draft Portside Starboard
Forward 0.6 0.6 Meter
midship 1.3 1.3 Meter
After 2.05 2.05 Meter

S.G. seawater 1.025 ton/ m3


wave height 0 -1 meter
sea condition Moderate
Weather Bright
water depth 37 - 44 meter

Tabel 3.3 tank sounding


frame load (liter)
No Tank
no. Portside center starboard
1 fresh water tank -5 2 20000 empty 20000
2 fresh water tank 2 7 19000 empty 19000
3 daily oil tank 22 23 - 2500 -
4 fuel oil tank 22 25 Empty empty Empty
5 water ballast tank 6 25 31 Empty empty Empty
6 water ballast tank 5 31 35 Empty empty Empty
7 water ballast tank 4 35 41 Empty - Empty
8 water ballast tank 3 41 47 Empty - Empty
9 water ballast tank 2 47 53 Empty - Empty
10 water ballast tank 1 53 68 Empty - Empty
11 forepeak tank 68 71 Empty - Empty

17
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

Gambar 3.8 Layout tanki-tanki kapal LCT VIP ASIA JAYA (RINA)

III.2.4 Hasil Sea Trial & Analisa

Dalam melakukan sea trial, perlu adanya pengambilan data dari apa saja yang diuji
untuk kebutuhan laporan sea trial, analisa kesalahan sistem & pembuatan rekomendasi dari
surveyor, berikut adalah data yang diambil pada saat sea trial LCT VIP ASIA JAYA
beserta analisa rekomendasinya

1 Tabel 3.4 speed test


- At rated engine speed: At least 4 hours
Requirement - At engine speed corresponding to normal continuous cruise
power: At least 2 hours
speed (knot) mean
engine load (% time (hrs /
No RPM speed
MCR) I II III min)
(Knot)
1 25% 1150 5.7 5.2 5.3 30 min (OK) 5.4
2 50% 1450 7.5 7.8 7.9 30 min (OK) 7.73
3 75% 1700 10.5 10.6 10.5 2 hrs (OK) 10.53
4 100% 1900 11.2 11.3 11.4 4 hrs (OK) 11.3
5 110% 1961 11.9 12 11.9 10 min (OK) 11.93

*Dari tabel diatas bisa didapatkan nilai trial speed & kecepatan rata-rata kapal pada saat
putaran mesin 100% MCR, Vtrial: 11.93 knot

2 Tabel 3.5 endurance test


18
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

Requirement - 4 hours @ 100% MCR


Time
No Description Unit 12:00 - 14:00 14:00-16:00
Portside Starboard portside Starboard
1 engine load % 100% 100% 100% 100%
2 engine rpm rev/min 1900 1900 1900 1900
cooling water temp. o
3 C 30.6/45.8 32.8/48.4 30.6/45.8 32.8/48.4
(in/out)
4 lubricating oil press. kg/cm2 5 5 5 5
o
5 exhaust gas temp C 380 390 380 390
o
6 manifold temp C 33 33 33 33
7 boost pressure Mpa - - - -
o
8 gearbox temp (in/out) C 29.6/35 32.6/38.6 29.6/35 32.6/38.6
9 gearbox oil pressure Bar 0.02 0.02 0.02 0.02
o
11 sterntube bearing temp C 34.4 37 34.4 37
o
12 fuel temp. C 43.6 43.6 43.6 43.6
o
13 engine room temp C 38 38 38 38

*berdasarkan survei lapangan, tidak terjadi kesalahan pada endurance mesin induk, sebab
semua kondisi pada tabel diatas masih dalam kondisi aman

3 Tabel 3.6 Crash stop test


Requirement - distance should not exceed 15 ship lengths
no Description Result Unit
1 engine rpm (portside) 1900 Rpm
2 engine rpm (starboard) 1900 Rpm
3 speed full ahead 11.5 Knot
4 speed full astern 0 Knot
time to stop from full ahead (space 10
5 63 Sec
sec N-R)
6 Distance 169.03 Meter
7 Equal ships length 2.15 (OK) Ships length

*dari hasil crash stop test, jarak kapal untuk berhenti adalah 2.15 x panjang kapal, maka
pengujian memenuhi aturan class

4 Tabel 3.7 turning circle test


- steering trial @75% MCR 35 deg. Steering indicator
Requirement
- tactical diameter not more than 5 ships length
19
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

normal steering
no Item
Portside Starboard
1 speed (knot) 9.2 9.7
2 time (sec) 328 352
3 angle indicator (deg.) 1 1.3
4 tactical diameter (m) 247.19 279.70
5 Equal ships length 3.14 (OK) 3.56 (OK)

*dari hasil turning circle test, diameter taktis putaran adalah 3.14 & 3.56 x panjang kapal,
maka pengujian memenuhi aturan class

5 Tabel 3.8 steering gear test


requirement (normal)
- at maximum ahead service speed from 35 on either side
to 30 on the other side in not more than 28 sec
- from 15 on one side to 15 on the other side in not more
requirement (emergency)
than 60 s @ maximum ahead service speed or 7 knots
normal steering emergency steering
no Item
port stbd stbd - port port stbd stbd - port
1 speed (knot) 7.2 7.2 7 7
2 time (sec) 15 68 13 20
3 angle indicator (deg.) 2 2 2 2
Comment OK FAIL OK
Remarks Repair steering gear (portside 0 - 25 deg : 15 sec
manouver) 0 - 35 deg : 53 sec

*dari hasil steering gear test, saat tes kemudi 35o starboard ke 30o portside waktu rudder
berputar lebih lama dari aturan class, maka perlu adaya pemeriksaan pada sistem kemudi
kapal

6 Tabel 3.9 anchor test


Requirement - windlass speed not less than 0.15 m/sec
time (sec) avg. speed windlass speed
anchor pos
1 st link 2 nd link 3 rd link (link/min) (m/sec)
Portside 115 90 90 1.63 0.27 (OK)
Starboard 93 100 90 1.57 0.29 (OK)
Remarks starboard anchor brake damage
20
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

*dari hasil anchor test, kecepatan gulung windlass kapal diatas batas minimum aturan class

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

IV.1 Kesimpulan
Demikian laporan kerja praktik ini disusun dengan berdasarkan pengalaman
penulis selama mengikuti kerja praktik di Biro Klasifikasi Indonesia. Penulis sangat
mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu lapangan yang sangat susah didapatan apabila
penulis hanya berfokus di bangku kuliah. Penulis juga mengerti akan tanggung jawab dan
pekerjaan besar seorang surveyor. Selain itu segala macam teori dan ilmu di bangku kuliah
semakin lengkap karena penulis mendapatkan penerapannya di lapangan. Hasil
pengamatan dan pengalaman penulis ini menghasilkan beberapa kesimpulan, diantaranya
sebagai berikut :
a. Mendapatkan ilmu mengenai prosedur klasifikasi kapal oleh PT. Biro Klasifikasi
Indonesia
b. Pentingnya rules BKI sebagai pedoman surveyor dalam membahas masalah di
lapangan
c. Mengetahui sikap dan profesionalitas seorang surveyor dalam menghadapi
berbagai tantangan pekerjaan dan masalah di lapangan
d. Mengikuti berbagai standar safety dan prosedur sebelum melakukan survey sangat
penting untuk di lakukan.
e. Melihat langsung berbagai macam instalasi yang terpasang pada kapal
f. Bermacam-macam pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan pada survei
bangunan baru maupun bangunan lama yang mengacu pada peraturan yang
dimiliki BKI
g. Interaksi dan komunikasi harus terjalin dengan baik antara pihak surveyor, owner,
dan galangan dalam bekerja sama menyelesaikan proyek.
h. Pentingnya suatu data yang valid sebagai laporan dan dokumen sah suatu kapal

21
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

IV.2 Saran
Setelah mengikuti kerja praktik dengan periode waktu 30 hari kerja, maka terlihat
adanya perbandingan antara teori yang didapatkan selama kuliah dengan ilmu yang
didapatkan saat kerja praktik. Pengetahuan yang tidak didukung dengan adanya
ketrampilan merupakan salah satu hal yang membuat sarjana-sarjana muda tidak siap
menghadapi dunia kerja. Berdasarkan hal inilah, maka penulis memiliki saran bagi
praktikan selanjutnya, antara lain:
2. Ilmu-ilmu yang sudah didapatkan praktikan di bangku kuliah harus lebih diperinci agar
praktikan mengetahui hal-hal detail yang sering digunakan di lapangan sebelum
melaksanakan kerja praktik,

3. Perlu untuk diadakannya pembekalan ilmu klasifikasi lewat kuliah tamu untuk
mahasiswa agar mengerti pentingnya rules dan regulation, survey, dan solving problem
oleh badan klasifikasi.

4. Agar sebelum kerja praktik dimulai, mahasiswa kerja praktik diberikan arahan terlebih
dahulu mengenai sistem kerja dan sistem evaluasi dari perusahaan sebelum kerja
praktik dimulai supaya ilmu yang didapatkan dalam kerja praktik dapat dipahami
secara mendalam.

DAFTAR PUSTAKA

Biro Klasifikasi Indonesia. 2012. Rules for The Classification and Construction of
Seagoing Steel Ships Part 1. Seagoing Ships. Indonesia. Biro Klasifikasi Indonesia
Biro Klasifikasi Indonesia. 2005. Buku Petunjuk dan Prosedur Survey Untuk
Pemilik Kapal, Operator, Galangan Kapal,dan Pabrik Material/Komponen.
Indonesia. Biro Klasifikasi Indonesia

22
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004
Laporan Kerja Praktik
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam
Graha BKI
Jl. Yos Sudarso Kav. 5, Batam, Kep.Riau

Germanischer Lloyd. 2011. Rules for The Classification and Construction of


Seagoing Steel Ships, Guidelines of sea trials for motor vessels. Jerman.
Germanischer Lloyd

23
DODY GENJER SIMAMORA
21090111060004

Anda mungkin juga menyukai