KP Ical

45
PT.DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI

GALANGAN II
Jl. Sindang Laut No. 119
Tanjung Priok, Jakarta 14110
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................3
1.2 TUJUAN..................................................................................................3
1.3 MANFAAT...............................................................................................4
1.4 METODE PENULISAN.................................................................................4
BAB II PROFIL PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI........................5
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
SEJARAH PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI.....................................5

VISI DAN MISI.....................................................................................6
DAFTAR CABANG PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI..........................7
KEGIATAN USAHA...............................................................................17
FASILITAS GALANGAN.........................................................................17
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN....................................................18
STANDARDISASI PERUSAHAAN...............................................................22
BAB III BIDANG KERJA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI...........24
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
BIDANG PRODUKSI..............................................................................24
RENWAS (PERENCANAAN DAN PENGAWASAN).........................................25
QUALITY CONTROL (QC)......................................................................25
BENGKEL PIPA...................................................................................26
BENGKEL KONSTRUKSI........................................................................26
BENGKEL OUTFITTING.........................................................................27
BENGKEL PAINTING DAN SANDBLASTING..................................................28
BAB IV PENINJAUAN LAPANGAN....................................................30

4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
DOCKING PLAN..................................................................................30
PROSES DOCKING KAPAL PADA GRAVING DOK...........................................31
PROSES DOCKING PADA FLOATING DOK...................................................32
SCRUBBING........................................................................................35
PENGECEKAN TEBAL PLAT...................................................................37
PENGGANTIAN PLAT (REPLATING)..........................................................37
PERGANTIAN DAN PEMASANGAN ZINC ANODE.........................................38
PENGECATAN (PAINTING).....................................................................39
PERAWATAN TONGKAT KEMUDI DAN DAUN KEMUDI..................................40
PERAWATAN PROPELLER ATAU BALING BALING......................................40
PERAWATAN POROS PROPELLER............................................................44
THORDON BEARING.............................................................................49
JENIS JENIS BANTALAN POROS............................................................51
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
FAISHAL RACHMAN - 4212100137
44
GALANGAN II
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................54

5.1
5.2
KESIMPULAN.....................................................................................54
SARAN.............................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA......................................................................56
LAMPIRAN................................................................................ 57
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
Mahasiswa jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS dituntut untuk

menguasai bidang ilmu yang berkaitan dengan jurusannya, yaitu bidang perkapalan.
Bidang perkapalan tersebut meliputi bagian-bagian yang ada di kapal, konstruksi
kapal, mesin kapal, dan sistem-sistem yang ada di kapal.
Dalam membuat sebuah kapal, tentulah diperlukan dukungan dari tenaga kerja
yang ahli dan profesional pada bidangnya. Hal ini turut diikuti oleh partisipasi
pemerintah maupun instansi-instansi terkait, contohnya perguruan tinggi, untuk
menciptakan calon tenaga ahli di bidang tersebut. Oleh karena itu, untuk mendukung
harapan tersebut maka diperlukan suatu aplikasi berupa kerja praktek.
Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah dalam kurikulum yang wajib
ditempuh bagi mahasiswa jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS. Dengan
harapan dari kegiatan tersebut akan menambah wawasan dan pengetahuan akan halhal yang terjadi di dunia perkapalan dan kelautan. Selain itu, dari kerja Praktek
diharapkan menjadi pintu untuk mengenal kondisi di dunia kerja dan melihat
kesesuaian antara teori yang kita peroleh di bangku kuliah dengan aplikasi apa yang
ada di lapangan.
Dalam kesempatan ini, penyusun melaksanakan kerja Praktek di PT. Dok &
Perkapalan Kodja Bahari Galangan II yang bergerak di bidang reparasi kapal dan
pembuatan kapal baru selama 1 bulan terhitung mulai 16 Juni 2014 hingga 16 Juli
2014.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kerja Praktek yang dilaksanakan digalangan kapal PT. Dok &
Perkapalan Kodja Bahari Galangan II diantaranya :
1. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh sebagai
persyaratan akademis di Jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS.
2. Mengenal lebih jauh tentang teknologi yang sesuai dengan bidang yang dipelajari di
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS.
3. Mengenal kondisi lapangan tempat lulusan Teknik Sistem Perkapalan akan bekerja.
1.3 Manfaat
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
Manfaat dari kerja Praktek ini yaitu mahasiswa mampu untuk mengaplikasikan
teori yang telah didapat dalam kuliah ke dalam lapangan, dan menambah ilmu tentang
bidang perkapalan, karena tidak semua ilmu didapat di bangku kuliah. Selain
mengenai ilmu, mendapatkan pula pengalaman dalam dunia kerja di lapangan.
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan pada penyusunan Laporan Kerja Praktek di
PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari adalah :
1. Metode Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
tentang proses perbaikan dan pembuatan kapal ataupun proses-proses yang
berkaitan dengan permasalahan yang dimaksud.
2. Metode Wawancara, yaitu dengan mengadakan diskusi ataupun konsultasi dengan
pembimbing ataupun orang yang telah berpengalaman bekerja di DKB galangan II.
3. Metode Pustaka, yaitu menggunakan buku-buku referensi yang berkaitan dengan
data-data yang diangkat sebagai acuan.
4. Dokumentasi gambar dengan menggunakan kamera digital dan kamera ponsel
untuk memperjelas data yang sudah diperoleh dengan gambar
BAB II PROFIL PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI

LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
2.1
Sejarah PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari

PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) didirikan pada tahun 1990,
merupakan hasil merger (pengabungan) dari 4 (empat) industri galangan kapal yang
terpadu untuk meningkatkan kinerja. 4 (empat) industri galangan kapal tersebut
adalah: PT Dok & Perkapalan Tanjung Priok (Persero) berdiri tahun 1891 dan PT
Kodja (Persero), PT Pelita Bahari (Persero) dan PT Dok & Galangan Kapal
Nusantara (Persero) yang ketiganya berdiri pada tahun 1964.
PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) berkantor pusat di Jalan
Sindang Laut No 101, Cilincing, Jakarta Utara memiliki 4 (empat) Galangan yang
terletak di Jakarta yaitu Galangan I, II, III dan Galangan Paliat serta 6 (enam) Cabang
yang tersebar di luar Jakarta yaitu Cabang Sabang, Cabang Batam, Cabang
Palembang, Cabang Cirebon, Cabang Semarang dan Cabang Banjarmasin serta
memiliki 2 (dua) anak Perusahaan yaitu PT. AIRIN yang bergerak dibidang depo peti
kemas dan pergudangan sedangkan PT. Kodja Terramarin bergerak dibidang chemical
product dan perdagangan umum.
Keberhasilan yang telah dicatat oleh PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari
sampai dengan saat ini adalah banyaknya kapal yang berhasil diselesaikan, baik
mulai dari bangunan baru, maupun dari reparasi. Dan juga beberapa prestasi yang
dicapai adalah:
Bersertifikat ISO 9001: 2008 dari Lloyds Register Quality
Assurance.
SMK3 dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
OHSAS dari Sucofindo International Sertification Services.
2.2
Visi dan Misi
Tujuan Perusahaan
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
Tujuan dari Perusahaan adalah menjalankan kegiatan usaha industri perkapalan

khususnya di bidang perencanaan, pembangunan, perbaikan, pemeliharaan kapal, alat
apung dan konstruksi bangunan lepas pantai serta pekerjaan jasa penunjang terkait
dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan antara lain mencari keuntungan,
meningkatkan nilai (value creation) bagi pemegang saham, membayar pajak bagi
negara, memberikan kesejahteraan bagi karyawan, memberikan manfaat bagi
masyarakat sekitar, berperan serta dalam pembangunan nasional pada umumnya.
Visi
MENJADI PERUSAHAAN PERKAPALAN DAN SARANA LEPAS PANTAI
YANG TERKEMUKA DI PASAR DOMESTIK DAN BERSAING DI PASAR
REGIONAL
Misi Perusahaan
1.
Menguasai pangsa pasar domestik di sektor pemeliharaan & perbaikan kapal

dan pembangunan kapal baru sampai dengan 400.000 DWT, melalui keunggulan
QCDS (Quality Cost Delivery and Services).
2.
Mengembangkan perusahaan agar unggul dalam persaingan di pasar ASEAN

di Sektor Pembangunan Kapal Baru, Pemeliharaan & Perbaikan Kapal s/d
400.000 DWT dan Sarana Lepas Pantai baik fabrikasi pemeliharaan & perbaikan
untuk sarana pendukung operasional kapal s/d 350.000 DWT (SBM, SPM, dll)
melalui keunggulan QCDS dan SHE (Quality, Cost, Delivery and Services &
Safety Health Environment).
3.
Mendorong kemampuan penguasaan teknologi dan kemandirian dalam

mendukung peningkatan kemampuan industri pelayaran nasional dan sistem
transportasi laut nasional melalui pengembangan sarana dan fasilitas produksi
serta kualitas SDM.
4.
Melaksanakan restrukturisasi secara bertahap guna mewujudkan perusahaan

yang sehat.
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
2.3
Daftar Cabang PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari

Head Office
Jln. Sindang Laut No 101 Cilincing,

Jakarta Utara, 14110, Indonesia
Email : sekper@dkb.co.id
Shipyard
Galangan I
Jl. Panambangan, Pelabuhan I
Telp. (62-21) 4301092 Fax. (62-21) 43932071
Gambar 2.1 Lay Out Galangan 1

Fasilitas
JK I
JK II
JK III
JK IV
JK V
Dimensi
80m x 12,05m x 2,6m
100m x 40m
100m x 29m x 4,5m
175,6m x 29m x 6,8m
106m x 19,2m x 6m
Type
Slipway / Healing Dok
Airbag
Floating Dok
Floating Dok
Floating Dok
Kapasitas
1,200
TLC
1,600
TLC
5,500
TLC
12,000
TLC
3,500
TLC
Contact person : Ir. Listianto Kushandoko (General Manager)

LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
e-mail : listianto@dkb.co.id
marketing.1@dkb.co.id
Galangan II
Telp. (62-21) 4301255 Fax. (62-21) 43934488
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II

Fasilitas
Buana
Citra
Volker
AirBag Utara
AirBag Barat
Dimensi
118m x 19,2m x 4,5m
120m x 22m x 6m
93m x 20m x 4,5m
80m x 40m
78m x 30m
Type
Floating Dok
Airbag
Graving Dok
Airbag
Airbag
Kapasitas
4,200
TLC
8,000
DWT
2,250
TLC
1,000
TLC
750
TLC
Contact person : Betha Gunanto (General Manager)

website : www.dkb2.co.id
e-mail : betha@dkb.co.id
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
Galangan III
Jl. Martadinata I/1
Telp. (62-21) 4303003 Fax. (62-21) 43935232

Fasilitas
Dok Tarik (Paliat)
Ramp-Way 2
Ramp-Way 1
Dimensi
60m x 18m
70m x 60m
80m x 25m
Type
Airbag
Airbag
Kapasitas
450
TLC
2,000
TLC
1,000
TLC
Contact person : Ir. Irianto Suko (General Manager)

e-mail : irianto@dkb.co.id
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
Cabang Cirebon
Jl. Bali No. 5
Cirebon 45112
Telp.
(62-231) 202418 Fax. (62-231) 211280
Gambar 2.4 Lay Out Galangan Cirebon

Fasilitas
Jaya
Agung
Restu
Dimensi
65m x 13m x 4m
112m x 21,6m x 60m
100m x 30m
Type
Graving Dok
Graving Dok
Airbag
Kapasitas
1,200
TLC
6,000
DWT
1,500
TLC
Contact person : Ir. Wuryanto (Branch Manager)

e-mail : wuryanto@dkb.co.id
cirebon@dkb.co.id
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
Cabang Semarang
Jl. Asahan No. 3
Semarang 50174, Indoensia
Telp.
(62-24) 3540232 Fax. (62-24) 3540232
Gambar 2.5 Lay Out Galangan Semarang

Fasilitas
Diponegoro I
Diponegoro II
Diponegoro III
Dimensi
39,75m x 8m x 4m
85m x 14m
100m x 40m
Type
Graving Dok
Airbag
Kapasitas
350
DWT
800
TLC
1,500
TLC
Contact person : Hidayat, S.E (Branch Manager)

e-mail : hidayat@dkb.co.id
semarang@dkb.co.id
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
Cabang Banjarmasin
Jl. Ir. H. Pangeran M. Noor, Kuin Cerucuk
Banjarmasin 700129
Telp. (62-0511) 415457 Fax. (62-0511) 52266
Gambar 2.6 Lay Out Galangan Banjarmasin

Fasilitas
Banjar I
Banjar II
Banjar III
Dimensi
96m x 20m
110m x 34m
120m x 40m
Type
Graving Dok
Graving Dok
Airbag
Kapasitas
1,750
DWT
2,500
DWT
2,000
TLC
Contact person : Anom Pujianto (Branch Manager)

e-mail : banjarmasin@dkb.co.id
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
Cabang Palembang
Jl. Ali Gatmir No. 7/13 Ilir
Palembang 30123
Telp.
(62-711) 351205 Fax. (62-711) 313928
Gambar 2.7 Lay Out Galangan Palembang

Fasilitas
Sriwijaya I
Sriwijaya II
Dimensi
90m x 27m
96m x 32m
Type
Airbag
Airbag
Contact person : Mardjono (Branch Manager)

e-mail : mardjono@dkb.co.id
palembang@dkb.co.id
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
Kapasitas
1,500
TL
2,000
TL
45
GALANGAN II
Cabang Sabang
Jl. Perdagangan No. 136
Sabang 25217
Telp. (62-652) 21200 Fax. (62-652)21368
Gambar 2.8 Lay Out Galangan Sabang

Fasilitas
Dok Tarik
Dimensi
135m x 20m
Type
Kapasitas
1,000
TLC
Contact person : Edward Sihombing (Branch Manager)

e-mail : edward@dkb.co.id
sabang@dkb.co.id
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
SUBSIDIARIES
PT. KODJA TERRAMARIN ( Chemical Product )
Jl. Agung Timur 12 Blok N 3 No. 10 Sunter Agung Podomoro
Jakarta 14350, Indonesia
Telp. (62-21) 6511761 6511505 Fax. (62-21) 6511761
website : www.kodjaterramarin.co.id
e-mail : kodjater@cbn.net.id
PT . AIRIN ( Freight Forwarding )

Jl Cilincing Raya No. 33 Cilincing
Jakarta 14110, Indonesia
Telp. (62-21) 4301831-33, 4350761, 4350762
Fax (62-21) 4350760, 4358524
website : www.airin.co.id
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
2.4
Kegiatan Usaha
PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari sebagai perusahaan galangan kapal melayani
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Jasa Reparasi Kapal
2. Pembangunan Kapal Baru
3. Jasa Fasilitas
4. Pekerjaan Sand Blasting dan Copating
5. Instalasi Listrik
6. Instalasi Listrik dan Generator
7. Konstruksi Baja
8. Pengadaan peralatan
9. Jasa Non Destructive Testing
2.5
Fasilitas Galangan
Untuk mendukung semua aktifitas administrasi dan produksi, kantor perusahaan dan
bengkel dibangun di Jakarta, Batam, Surabaya, Palembang, Semarang, Cirebon,
Banjarmasin, Sabang. Akan tetapi di cilincing-Jakarta Utara dipertimbangkan sebagai
kantor pusat, dimana lokasi dan fasilitasnya terletak pada :
Head Office
Jln. Sindang Laut No 101 Cilincing,

Email : sekper@dkb.co.id
Galangan II
Jln. Sindang Laut No.119 Cilincing,
Dimana pada lokasi ini terdapat fasilitas pokok berupa Grafing Dok dengan kapasitas
8000 Ton dengan Panjang 120m, Lebar 20 m dan kedalaman 6 m, Floating dok,
airbag area, dan crane,
serta didukung pula dengan beberapa peralatan dan
perlengkapan penunjang antara lain :

LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
a) Sandblasting workshop
b) Outfitting workshop
c) Kapal Tunda sampai 500 BHP
d) Mooring boat
e) Rotary carne, floating crane sampai 100 ton
f) Gudang tertutup dan terbuka
g) Forklift
h) Trailer
i) Poliklinik
j) Dapur umum
k) Dinas pemadam pembakaran
l) Tenaga listrik, air tawar, air lauT
m) Pipe and valve workshop
n) Outfitting workshop
o) Sandblasting and painting workshop
Dimana semua fasilitas itu lebih dititik beratkan pada pekerjaan reparasi kapal,
sedangkan pada bengkel konstruksi di DKB galangan II di titik beratkan pada
pekerjaan bangunan baru.
2.6
Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi perusahaan mempunyai pengaruh terhadap susunan tata usaha perusahaan,
maka setiap organisasi perusahaan harus menggambarkan apa yang menjadi usaha
dan kegiatan yang dilakukanya dalam suatu golongan kegiatan. Dimana susunan
organisasi yang terdapat pada PT. DOK DAN PERKAPALAN KODJA BAHARI
(PERSERO) GALANGAN II adalah organisasi garis staff.
(Line and Staff
Organization). Adapun susunan organisasi terlampir . Adapun kedudukan, tugas

pokok dan fungsi dari masing-masing jabatan sebagai berikut:
A. General Manager
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
1. Kedudukan General Manager berada di bawah Direksi

2. Tugas pokok General Manager adalah
dalamperencanaan,
pelaksanaan
dan
memimpin
pengendalian
Galangan
kegiatan
IV
yang
meliputipemasaran, produksi, sarana fasilitas, keuangan, SDM, system

manajemen mutu dan lain-lain
3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, General Manager melaksanakan
fungsi :
Perencanaan, dalam pengertian perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian kegiatan yang meliputi pemasaran, produksi, saranafasilitas,
keuangan, SDM, system manajemen mutu dan lain-lain dilingkungan
galangan II.
Pelaksanaan, dalam pengertian memimpin, mengelola, mengkoordinasi
dan mengarahkan serta tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan
galangan II,
Koordinasi, dalam pengertian melakukan kerja sama dengan unit kerja
terkait,
Pengendalian, dalam pengertian melakukan monitoring dan pengendalian
seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
B. Manager Pemasaran
1. Kedudukan Manager Pemasaran berada di bawah General Manager,
2. Tugas pokok Manager Pemasaran adalah memimpin Departemen
Pemasaran dalam rangka pencapaian target pendapatan dan laba yang telah
ditetapkan dalam RKAP.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manager Pemasaranmelakukan
fungsi :
Perencanaan, dalam pengertian merencanakan dan mempersiapkan strategi
pemasaran guna mendapatkan order pekerjaan/proyek baik reparasi
maupun bangunan kapal dan non kapal serta melakukan perhitungan untuk
penawaran atau tender.
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
Pelaksanaan,
dalam
pengertian
melakukan
kegiatan
pemasaran,
jasaperbaikan maupun pembangunan kapal baru dan non kapal

sertamenjalin hubungan baik dengan para pelanggan,
Koordinasi, dalam pengertian melakukan kerjasama dengan unit kerja
terkait,
C. Manager Produksi
1. Kedudukan Manager Produksi berada di bawah General Manager.
2. Tugas pokok Manager Produksi adalah memimpin Departemen Produksi.
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan kegiatan produksi, optimalisasi
pemanfaatan sarana, dan fasilitas galangan serta mengkoordinasikan kegiatan
sistem mutu dan K3LH dalam mencapai target penyelesaian produksi.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manager Produksi melakukan tugas
:
Perencanaan, dalam pengertian menjadwalkan pelaksanaan produksi
dan administrasi serta pengelolaan sarana dan fasilitas termasuk system
kualitas, rencana mutu dan K3LH,
Pelaksanaan, dalam pengertian mengorganisir dan mengevaluasi semua
kegiatan/pelaksanaan produksi serta pengelolaan sarana dan fasilitas
termasuk kegiatan sistem kualitas, Quality Control dan K3LH,
terkait
Pengendalian,
dalam
pengertian
melakukan
monitoring
dan
pengendalian seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
D. Kepala Bagian SDM & Umum

1. Kedudukan Kepala Bagian SDM & Umum berada di bawah General Manager,
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
2. Tugas pokok Kepala Bagian SDM & Umum adalah memimpin bagian SDM &
Umum dalam
mengelola sumber daya manusia, kesekretariatan, kerumah-
tanggaan kantor, umum dan keamanan.

3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Bagian SDM & Umum
melakukan fungsi:
Perencanaan,
dalam
pengertian
mempersiapkan
rencana
kerja
untuk pelaksanaan tugas yang meliputi pengelolaan sumber daya

manusia, kesekretariatan, rumah tangga, umum dan keamanan.
Pelaksanaan,
dalam
pengertian
pengelolaan
sumber
daya
manusia,kesekretariatan, rumah tangga, umum, dan keamanan.

terkait.
Pengendalian,
dalam
pengertian
melakukan
monitoring
dan
pengendalian seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

E. Kepala Bagian Logistik
1. Kedudukan Kepala Bagian Logistik berada di bawah General Manager,
2. Tugas pokok Kabag. Logistik adalah memimpin Bagian Logistik dalam dan
mengelola kegiatan pengadaan barang/material dan jasa serta pengelolaan
gudang,
3.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kabag. Logistik melakukan

fungsi :
Perencanaan, dalam pengertian merencanakan pemesanan barang/material
dan penyimpanannya sesuai pesanan dan/atau rencana serta pengadaan
jasa.
Pelaksanaannya, dalam pengertian melaksanakan kegiatan pengadaan
barang/material, penyimpanan dan pengebonan {pengeluaran) serta
pengadaan jasa.
Koordinasi, dalam pengertian melakukan kerjasama dengan unit kerja
terkait.
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
Pengendalian, Dalam pengertian melakukan monitoring dan pengendalian

F. Kepala Proyek
1. Kedudukan Kepala Proyek berada di bawah General Manager,
2. Tugas pokok Kepala Proyek adalah mengelola proyek sampai selesai sesuai
rencana dan jadwal yang telah ditetapkan.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Proyek melakukan fungsi :
Perencanaan, dalam pengertian mempersiapkan langkah-langkah
pelaksanaan proses penyelesaian proyek.
Pelaksanaan, dalam pengertian melaksanakan dan mengendalikan
penyelesaian proyek untuk mencapai sasaran tepat waktu, tepat
mutu,tepat biaya.
terkait.
seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawab.
2.7
Standardisasi Perusahaan
PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Unit Galangan Jakarta II
menggunakan standar pelayanan Internasional baik dari segi kualitas maupun dari
segi kuantitas dengan harga pemasaran yang bersaing serta jaminan ketepatan
penyelesaian
pada
waktunya.
Berdasarkan
standar
pelayanan
yang
ada
memungkinkan adanya kerjasama perusahaan dengan beberapa perusahaan sejenis

di luar negeri, antara lain :
1.Akasaka Diesel Engine, Jepang
2.Caterpillar, USA
3.IHC Smith BV, Holland
4.Mac Gregor
5.NAVIRE International, UK
6.MAN B & W Diesel, Denmark
7.Les Ateliers et Chanters de la Manche, France
8.Nicol & Andrew, UK
9.Philadelphia Resins Corporation, USA
10. Wartsila Diesel, Finlandia
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
Selain mengadakan beberapa kerjasama dengan perusahaan asing, PT. Dok dan
Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan II juga mengadakan kerjasama dengan
biro klasifikasi asing. Biro klasifikasi adalah badan hukum dalam bidang jasa yang
berusaha dalam menentukan klas kapal kapal yang sedang dibangun atau yang
sedang beroperasi, dalam hal yang berkaitan dalam konstruksi badan kapal, mesin
kapal dan lain lain. Beberapa biro Klasifikasi yang terkenal di dunia yaitu :
1.Lloyd Register of Shipping (LR)
2.Bureau Veritas (BV)
3.Germanischer Lloyd (GL)
4.American Bureau of Shipping (ABS)
5.Nippon Kaiji Kyokai (NV)
6.Vorske Veritas
7.Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
BAB III BIDANG KERJA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA

BAHARI
3.1
.
Bidang Produksi
Bagian
produksi
bertanggungjawab
sebagai
pelaksana
suatu
proyek
berdasarkan daftar kerja yang telah disepakati oleh pihak owner kapal dan PT.DKB
(Persero) Galangan II dalam hal pembuatan kapal baru, reparasi, atau perawatan rutin
dengan pihak galangan.
Tugas bidang produksi :
1.
Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi semua kegiatan produksi
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.

2.
Mengatur dan mengkoordinir kegiatan pada masing masing bengkel
menurut pekerjaan yang dibutuhkan pada suatu proyek.

LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
3.
Membantu menciptakan dalam memelihara sarana dan kondisi kerja yang
aman dan nyaman serta memperhatikan keselamatan kerja dan kondisi lingkungan dalam hal
ini dikoordinir oleh divisi sarana fasilitas.
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
3.2
RENWAS (Perencanaan dan Pengawasan)
Gambar 3.1 Kantor Perencanaan dan Pengawasan

Unit perencanaan dan pengawasan (Renwas) dipimpin oleh asisten manager
yang membawahi kepala bidang Renwas I, Renwas II, dan kepala bidang
Engineering. Unit ini juga termasuk bagian dari departemen pemasaran, namun
memiliki garis kerja langsung dengan General Manager.
Unit Renwas juga bertindak untuk melakukan persiapan yang harus dilakukan,
sebelum pekerjaan dilanjutkan di bagian produksi, yakni berupa perencanaan yang
bersifat teknis maupun non-teknis.
Pada prakteknya di lapangan, unit Renwas juga berfungsi sebagai pengawas
dari suatu proyek. Renwas juga memiliki tugas untuk melakukan penjadwalan jam
kerja pegawai.
3.3
Quality Control (QC)

Bagian Quality Control adalah suatu bidang di PT. Dok dan Perkapalan Kodja
Bahari (Persero) Galangan II yang memiliki tanggung jawab sebagai pemeriksa mutu
komponen pada kapal yang hendak dan telah masuk pada galangan, hal ini
menyangkut reparasi maupun proyek kapal baru.
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
3.4
Bengkel Pipa
Salah satu bidang bengkel di PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
Galangan II ini memiliki fungsi kerja yang berkaitan dengan pipa. Beberapa
komponen yang menjadi tanggung jawab bidang ini selain sistem perpipaan yaitu
pompa dan katup.
Gambar 3.2 Bengkel pipa dan valve

3.5
Bidang Konstruksi
Bidang konstruksi memiliki tanggung jawab pada bagian konstruksi. Bidang ini
dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian bangunan baru, plat dalam, dan reparasi.
Apabila ditinjau dari jenis pekerjaan yang dilakukan, maka bidang konstruksi dapat
dibagi seperti berikut:
Bagian bangunan baru

Mould loft (lantai gambar)
Marking
Pabrikasi
Bagian pelat
Bagian Reparasi
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
Gambar 3.3 Ruangan Mould Loft
Gambar 3.4 Bengkel Konstruksi
3.6
Bengkel Outfitting
Bengkel ini memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengecekan

kesesuaian pemasangan pada seluruh perlengkapan dengan gambar acuan. Pada
pengecekan, hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
1. Pemasangan seluruh perlengkapan aksesoris/ komponen kapal dengan spesifikasi

gambar dan job list
2. Pengecekan alat safety yang ada di kapan dengan spesifikasi
3. Pengecekan painting
Gambar 3.5 Bengkel Outfitting

3.7
Bengkel Painting dan Sandblasting

Bengkel ini merupakan bengkel perlakuan terhadap plat. Dimana semua plat
yang akan dipakai akan masuk ke bengkel ini terlebih dahulu untuk di-sandblasting
dan painting. Sandblasting adalah proses pembersihan karat yang terdapat pada plat
dengan menggunakan pasir khusus. Setelah melalui proses sandblasting, plat lalu
masuk ke proses painting. Painting yang dimaksud merupakan proses pelapisan plat
dengan cat pencegah korosi dan fouling.
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
Gambar 3.6 Bengkel Sandblasting & outfitting
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
BAB IV PENINJAUAN LAPANGAN

4.1
Docking Plan
Docking adalah tahap awal dalam reparasi kapal apabila reparasi kapal dilakukan di
dalam dock. Pada saat melakukan docking, hal yang harus diperhatikan adalah kesiapan
koordinasi antara pihak crew kapal dengan pihak galangan. Sebelum proses docking
dimulai, owner kapal harus memberikan data kapal yang akan masuk dok kepada
pihak galangan yang dimana akan melakukan proses docking. Data kapal yang
diperlukan ialah data ukuran utama kapal, berat kapal kosong dan gambar docking
plan.
Kemudian dilakukan pengecekan dan membandingkan data yang telah
diberikan oleh owner kepada pihak galangan terhadap kondisi lapangan. Jika sudah
dilakukan pengecekan dan tidak ada masalah, setelah itu dilakukan proses docking.
Dengan menata side block sesuai dengan data pada kapal yang telah ada. Block ini
berfungsi sebagai penumpu lambung kapal. Side block terbuat dari beton dan kayu.
Gambar 4.1 Docking Plan

Dokumen yang dibutuhkan:
1. Gambar rencana garis (lines plan)
2. Gambar rencana umum
3. Bukaan kulit (digunakan gambar bukaan kulit terakhir atau yang paling update)
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
4. Gambar potongan memanjang kapal atau gambar konstruksi profil

(construction profile)
5. Docking List (Daftar perbaikan atau pengecekan yang akan dilakukan)
4.2
Proses Docking Kapal pada Graving Dok

A. Tahap Persiapan
1.
Stop block dan Side block harus disusun sesuai dengan petunjuk pada Docking
Plan, hal yang harus diperhatikan saat penyusunan Stop dan Side block adalah
letak webframe pada kapal.
2.
Pada bagian atas Stop block dan Side block yang telah disusun sesuai dengan
petunjuk Docking Plan diberikan kayu lunak dengan ketebalan sekitar 15 cm
yang berfungsi sebagai perantara beton block dan plat kapal, untuk menghindari
penyok pada plat kapal.
3.
Pada sisi samping graving dok, diberi tanda batas-batas haluan dan buritan
berupa tali yang melintang
4.
Kapal yang akan naik dok harus dalam keadaan kosong pada seluruh tangki
bahan bakar dan muatan, kecuali tangki harian. Kemudian sistem ballast diatur
sedemikian rupa agar kapal memiliki stabilitas yang baik.
5.
Pastikan semua peralatan yang berada di dok dapat bekerja sesuai fungsinya,
ada pun alat-alatnya yaitu: alat-alat mekanik, elektrik, pneumatic serta
indikator-indikator yang ada di control house.
6. Pastikan kondisi kapal tunda (tugboat) dalam kondisi siap pakai. Guna
membantu proses docking kapal.
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
B. Tahap Pelaksanaan
1. Air laut diisikan ke dalam graving dok hingga air lau pada permukaan dok
sesuai dengan sarat kapal
2. Pintu graving dok dibuka, kemudian kapal dapat masuk ke graving dok
3. Pada saat proses akan masuk graving dok, kapal dibantu dengan tugboat
4. Pada saat kapal sudah berada di graving dok, maka kapal ditambatkan dengan
tali untuk bersandar dan juga agar kapal dapat di posisi yang sesuai dengan
docking plan
5. Ketika kapal sudah berada pada posisi yang sesuai dengan docking plan, maka
air perlahan-lahan dikeluarkan dari dok
Gambar 4.2 Kapal docking di graving dok
4.3
Proses Docking pada Floating Dok

A. Tahap Persiapan :
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
1. Stop block dan Side block harus disusun sesuai dengan petunjuk pada Docking
Plan, hal yang harus diperhatikan saat penyusunan Stop dan Side block adalah
letak webframe pada kapal.
2. Pada bagian atas Stop block dan Side block yang telah disusun sesuai dengan
petunjuk Docking Plan diberikan kayu lunak dengan ketebalan sekitar 15 cm
yang berfungsi sebagai perantara beton block dan plat kapal, untuk
menghindari penyok pada plat kapal.
3. Pada sisi samping floating dok, diberi tanda batas-batas haluan dan buritan
berupa tali yang melintang
4. Kapal yang akan naik dok harus dalam keadaan kosong pada seluruh tangki
bahan bakar dan muatan, kecuali tangki harian. Kemudian sistem ballast diatur
sedemikian rupa agar kapal memiliki stabilitas yang baik.
5. Pastikan semua peralatan yang berada di dok dapat bekerja sesuai fungsinya,
ada pun alat-alatnya yaitu: alat-alat mekanik, elektrik, pneumatic serta
indikator-indikator yang ada di control house.
6. Pastikan kondisi kapal tunda (tugboat) dalam kondisi siap pakai. Guna
membantu proses docking kapal.
B. Tahap Pelaksanaan :
1. Posisi floating dok diatur sesuai dengan draft yang dibutuhkan pada docking
plan.
2. Pada saat proses akan masuk floating dok, kapal dibantu dengan tugboat.
3. Pada saat kapal sudah berada di floating dok, maka kapal ditambatkan dengan
tali untuk bersandar dan juga agar kapal dapat di posisi yang sesuai dengan
docking plan
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
4. Jika sudah sesuai dengan docking plan, maka air yang berada pada tangki
dikeluarkan kembali dengan pompa, agar floating dok dapat mengapung
kembali.
Gambar 4.3 Kapal pada Floating Dok
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
4.4
Scrubbing
Scrubbing merupakan proses pembersihan badan kapal pada bagian bawah
garis bawah air dari binatang laut (kerang-kerang), tumbuhan laut, karat dan sisa cat
yang telah kusam atau terkelupas. Scrubbing adalah proses pembersihan pada kapal
yang berada di bawah garis sarat air dari cat yang telah mengelupas dan juga binatang
maupun tumbuhan laut yang menempel pada badan kapal. Proses ini dilakukan pada
saat kapal docking.
Pada proses scrubbing, tahap pertama difokuskan untuk pembersihan dari
hewan laut dan tanaman laut. Barulah setelah itu proses pembersihan terhadap karat
dan cat.
A. Metode scrubbing terhadap binatang dan tumbuhan laut:
1. Dengan cara mekanis
Proses ini dilakukan sebelum scrubbing dilakukan pada tahap water jet
cleaning. Scrubbing dengan cara mekanis dilakukan dengan menggunakan
sekop untuk membersihkan kapal dari binatang dan tumbuhan laut yang
menempel pada badan kapal.
2. Dengan water jet cleaning
Proses ini dilakukan setelah dilakukan pembersihan dengan cara mekanis. Pada
proses ini, badan kapal disemprot dengan air tawar yang berasal dari nozzle
water jet. Air yang disemprotkan memiliki tekanan 70 bar. Air yang digunakan
adalah air tawar, tidak menggunakan air laut karena mempertimbangkan sifat
air laut yang mempunyai sifat korosi tinggi yang tidak baik bagi logam.
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
Gambar 4.4 Water jet cleaning

B. Pembersihan terhadap sisa-sisa cat dan pengkaratan:
1. Dengan cara mekanis
Penggunaan palu ketok merupakan salah satu cara paling murah, namun hasil
yang didapatkan kurang cepat dan kurang sempurna.
Dengan memakai sikat baja (wire brush)
Penggunaan sikat baja dilakukan untuk pembersihan karat yang diakibatkan
dari proses penggunaan palu ketok.
Dengan gerinda listrik (electric grinder)
Penggunaan gerinda listrik dilakukan, apabila tidak menggunakan palu ketok.
Namun cara ini dapat menyebabkan plat ikut terkikis.
2. Dengan Sand Blasting
Metode ini hampir sama dengan water jet, namun yang membedakan adalah
media yang digunakan yakni pasir. Pasir bertekenan tinggi yang dikeluarkan
melalui nozzle dengan bantuan compressor. Dengan penggunaan sandblasting ,
didapatkan hasil yang bersih dan cepat. Namun metode ini berbahaya bagi
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
operatornya, karena menimbulkan debu halus yang kurang baik terhadap

kesehatan manusia, oleh karena itu operator diharuskan memakai masker.
4.5
Pengecekan Tebal Plat

Pengecekan tebal plat diatur dalam class. Jika ketebalan plat kurang dari 80%
maka harus diganti. Namun pada kenyataan di lapangan, plat tidak diganti perlembar,
namun diganti hanya pada kondisi kurang dari 80% ketebalannya. Metode yang
digunakan pada pengecekan tebal plat adalah dengan ultrasonic thickness test.
Bengkok plat yang harus diganti ketika 4 milimeter (kedalaman bengkok plat).
4.6
Penggantian Plat (Replating)

Ketebalan plat dilakukan apabila plat tidak memenuhi standard ketebalan plat
setelah dilakukan tahap pengecekan plat.
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
Gambar 4.6 Proses Replating
Langkah-langkah Penggantian Plat :

1. Lakukan pengecekkan ketebalan plat dan juga pinhole (lubang pada plat),
untuk mengetahui plat yang sudah tidak masuk dalam standard kelas
ketebalannya.
2. Dibaca ke moud loft untuk dimarking terlebih dahulu, mana yang mau ditekuk.
3. Setelah itu dilakukan forming /cutting/ bending
4. Plat yang akan dipotong, diberi perlakuan terlebih dahulu pada bengkel
sandblasting guna menghindari karat pada plat.
5. Lalu potong plat pada kapal yang akan diganti.
6. Plat pengganti yang sudah diukur lalu dipasang menggunakan las. Toleransi
ketidak tepatan dalam pemasangan ialah minimal 1 cm.
7. Sesudah dilas, sisa kunci tadi dihilangkan dengan cara dilas. Diperhatikan juga
cara pengelasan yang baik, agar menghindari cacat las seperti crack dan
undercut. Dan dibersihkan bekas lasnya dengan gerinda.
8. Tunggu beberapa saat setelah dilakukan pengelasan, setelah itu lakukan
pengecekkan kebocoran pada sambungan las pada plat. Pada proses
pengecekkan kebocoran plat, PT. DKB menggunakan kapur. Cara ini
tergolong tradisional bila dibandingkan dengan penggunaan vacuum.
4.7
Pergantian dan Pemasangan Zinc Anode

Penggunaan Zinc Anode berfungsi untuk mencegah korosi pada plat kapal.
Zinc Anode dipasang pada setiap plat kapal yang berada di bawah garis sarat air
dengan jarak 2 meter. Zinc Anode yang baik akan habis tepat saat kapal akan
melakukan docking, hal ini mengindikasikan bahwa Zinc Anode yang digunakan telah
berfungsi dengan baik. Semakin murni kandungan Zinc yang terdapat dalam suatu
Anode, maka daya proteksi dari Anode tersebut akan semakin baik dan sempurna.
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
Gambar 4.7 Zinc Anode

4.8
Pengecatan (Painting)
Pengecatan merupakan tahap akhir dalam reparasi bagian lambung kapal.
Pengecatan memiliki fungsi untuk menghindari plat dari korosi dan fouling
A. Jenis-jenis cat:
1. Cat Dasar sebagai lapisan dasar dari pengecetan pada kapal
2. Cat AC ( Anti Corossive ) berfungsi untuk mencegah korosi
3. Cat AF ( Anti Fouling ) berfungsi untuk mencegah fouling (penempelan
binatang dan tumbuhan laut pada plat kapal
B. Langkah-langkah pengecatan (Painting):
1. Pembersihan badan kapal yan akan dicat dari fouling dan karat.
2. Dilakukan proses water jet cleaning
3. Sebelum dilakukan penggantian cat maka dilakukan sandblasting pada
lambung kapal
4. Pengecatan dasar lapisan pertama menggunakan cat dasar.
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
5. Pengecatan lapisan kedua dan ketiga dengan cat AC dengan ketebalan sekitar
30 micron
6. Pengecatan lapisan keempat dan kelima dengan cat AF dengan ketebalan
sekitar 30 micron
4.9
Perawatan Tongkat Kemudi dan Daun Kemudi

Daun kemudi dan tongkat kemudi adalah salah satu bagian vital pada kapal,
karena berfungsi sebagai alat manuver kapal. Dibutuhkan perawatan pada bagian ini.
Langkah Perawatan Tongkat Kemudi dan Daun Kemudi:
1.
Pelepasan daun kemudi dan tongkat

kemudi
2. Pembersihan semua kotoran pada tongkat dan daun kemudi yang berupa
penempelan binatang maupun tumbuhan laut, dengan metode scrubbing
3. Pengecekan deformasi
4. Perbaikan deformasi
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
Gambar 4.8 Proses pencopotan daun kemudi
4.10
Perawatan
Propeller
atau Baling
Baling
Propeller merupakan bagian penting pada sistem penggerak kapal. Propeller

berfungsi sebagai pendorong utama kapal dengan daya yang berasal dari main engine.
A. Langkah Pelepasan Propeller
1. Membuka screw, yaitu penutup sekaligus pelindung propeller dari kotorankotoran berupa penempelan binatang maupun tumbuhan laut, tahap selanjutnya
apabila screw sudah dibuka yaitu screw dibersihkan
2. Kunci pas khusus yang dipukulkan dengan palu besar digunakan untuk melepas
mur pengikat pada propeller.
3. Propeller dilepaskan dari porosnya, selanjutnya diangkat dengan bantuan takel
yang diikatkan pada crane, kemudian diturunkan.
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
Gambar 4.9 Pelepasan Propeller
B. Perbaikan Propeller
Sebelum mencapai tahap perbaikan, Propeller dibersihkan terlebih dahulu
dari binatang dan tumbuhan laut yang menempel.
Gambar 4.10 Pembersihan Propeller dengan Gerinda

1.
Propeller mengalami deformasi
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
Hal pertama yang harus dilakukan adalah pengecekan seberapa besar

deformasi. Setelah itu dilakukan perbaikan dengan cara di-bending.
Kemudian, barulah propeller dilakukan balancing.
2.
Propeller mengalami korosi

Apabila propeller mengalami korosi, cara perbaikannya yaitu dengan
penambalan propeller menggunakan bahan yang sama dengan propeller
tersebut. Setelah hal itu dilakukan, maka propeller digerinda hingga halus,
kemudian dilakukan balancing.
3.
Propeller retak/rapuh
Bagian-bagian yang rapuh/retak-retak, dipotong dan diganti dengan bahan
yang sama (berbentuk lempengan/plat) dan dilas. Kemudian dilakukan
penggerindaan sampai ketebalannya sesuai dan dihaluskan. Setelah itu
propeller dibalansir.
4. Propeller patah
a. Jika propeller patah maka disambung dengan bagian yang baru dengan
cara dilas.
b. Dilakukan penggerindaan sampai ketebalannya sesuai dan dihaluskan.
c. Propeller di-balancing.
C. Langkah-langkah Balancing
Proses balancing bertujuan untuk mengetahui keseimbangan pada
propeller.
1. Propeller diletakkan pada tumpuan balansir.
2. Ambil contoh propeller dengan empat daun, berikan tanda A, B, C, dan D
pada masing-masing daun propeller, kemudian propeller diputar beberapa kali,
jika letak jatuh selalu pada daun yang sama, maka daun tersebut lebih berat
dari daun-daun yang lain maka daun tersebut harus digerinda.
3. Hal tersebut dilakukan berulang-ulang hingga didapati berat yang seimbang.
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
4. Efek pertama yang terjadi apabila propeller tidak balance adalah

mengakibatkan getaran yang besar.
Gambar 4.11 Propeller Balancing

4.11
Perawatan Poros Propeller

Poros propeller merupakan bagian yang menghubungkan antara propeller
dengan main engine, sehingga propeller dapat berputar. Poros dicabut setiap lima
tahun sekali (special survey). Tidak boleh ada perlakuan panas pada poros, karena
akan menyebabkan perbedaan kekuatan material.
A. Langkah Pelepasan Poros Propeller
1. Lepaskan terlebih dahulu propeller dari poros
2. Setelah itu barulah Poros propeller dilepaskan dari stern tube
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
3. Poros antara dilepas dengan terlebih dahulu melepas bantalan-bantalas bagian

atas kemudian mur baut pada flens antara poros propeller dengan poros antara
juga pada flens antara flywheel dilepas dengan kunci pas dan peralatan
hidrolis
4. Dengan memakai takel poros antara ditarik ke atas dan dibiarkan
menggantung
5. Kemudian poros ditarik masuk ke kamar mesin dengan bantuan takel setelah
dikamar mesin, poros diangkat dan digantung dan kemudian ditatakan di
bengkel untuk diadakan pemeriksaan dan pembersihan.
Gambar 4.12 Proses Pelepasan Poros dengan Takel
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
Gambar 4.13 Pengangkutan Poros dengan Crane
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
B. Jenis Perawatan yang dilakukan pada poros antara lain:

1. Pembersihan poros dari binatang dan tumbuhan laut
Pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan amplas
Gambar 4.14 Proses Pembersihan Poros

2. Pengecekkan deformasi dari poros
Pengecekan deformasi dilakukan dengan cara poros dipindahkan ke mesin
bubut, kemudian dilakukan pemutaran. Diberi alat bantu berupa jarum jam
yang berfungsi sebagai indikator.
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
Gambar 4.15 Alat Pengecek Deformasi Poros

3. Pengecekkan keretakan pada Poros
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
Pengecekan
keretakan
pada
poros
menggunakan
metode colour check.
Gambar 4.16 Dye Penetrant Test
A.
Tahap-tahap proses colour check

Cleaning
Bagian yang akan dilakukan pengecekan diberikan cleaner untuk
B.
menghilangkan objek yang dapat mengganggu hasil kerja penetrant.

Pemberian Penetrant
Cairan penetrant memiliki warna merah dan bersifat encer, sehingga
mudah masuk ke dalam permukaan yang berpori. Maka dari itu, cairan
C.
ini dapat masuk ke dalam bagian yang mengalami retak.

Pemberian Warna Kontras
Setelah pemberian cairan penetrant, maka langkah selanjutnya adalah
pemberian warna kontras berwarna putih supaya terlihat crack yang
terjadi pada objek yang dilakukan pengecekan (poros). Karena
pewarna partikelnya lebih besar dan lebih kental dibanding cairan
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
penetrant maka setelah pengaplikasikan pewarna ini akan tersisa warna

merah diobjek yang berarti warna merah tersebut adalah crack atau
retakan pada bagian objek (poros) yang dilakukan pengecekan.
4.12
Thordon Bearing
Thordon Bearing adalah material sintetis non-metal (polimer) yang berfungsi
sebagai bantalan poros, supaya poros tidak bergesekkan langsung dengan stern tube.
Hal ini untuk menghindarkan poros agar tidak terkikis akibat gesekan tersebut.
Gambar 4.17 Thordon Bearing

A. Proses Pemasangan Thordon Bearing
1. Thordon Bearing di-scrub hingga diameternya sama dengan lubang stern
tube. Ukuran sengaja dicocokan dengan lubang stern tube agar thordon tidak
bergerak akibat gesekan dari poros.
2. Proses pembuatan alur dilakukan sebagai tempat masuknya cairan pelumas.
Proses pembuatan alur menggunakan alat scrub. Jumlah ulir berkisar 12-14
buah.
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
Gambar 4.18 Proses Pembuatan Alur

3. Proses dry ice. Proses ini bertujuan agar mengkerutkan diameter dari thordon
bearing supaya mudah masuk ke dalam stern tube. Diamerer stern tube
dengan thordon bearing sama., sehingga sulit untuk memasukkannya. Proses
ini memakan waktu antara lima hingga tujuh jam.
Gambar 4.19 Proses dry ice thordon bearing

4.13
Jenis jenis Bantalan Poros

Berdasarkan cairan pendingin atau pelumasnya, bantalan dibagi dua jenis:
A. Air Laut sebagai cairan Pendingin atau Pelumasnya:
1. Thordon Bearing
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
Gambar 4.20 Thordon Bearing

2. EVK Seal
Gambar 4.21 EVK Seal

3. Kayu Pokhout
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
Gambar 4.22 Kayu Pokhout
B. Oli Sebagai cairan pendingin dan pelumasnya

1. Simplex Seal
Gambar 4.23 Simplex Seal
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1
Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dari hasil Kerja Praktek 1 di PT. Dok &
Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan II, maka didapatkan kesimpulan sebagai
berikut:
1. PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan II sebagai salah satu
galangan kapal milik pemerintah telah ditunjang dengan sarana dan fasilitas yang
memadai untuk melakukan reparasi kapal maupun pembuatan bangunan baru.
2. Banyaknya proyek yang dikerjakan oleh PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari
(Persero) Galangan II, mengindikasikan bahwa kapal masih dianggap sebagai
salah satu mode transportasi yang vital dalam dunia ekonomi maupun pertahanan.
3. Kemajuan dalam teknologi kemaritiman harus ditunjang oleh faktor seperti
berikut:
Sumber Daya Manusia yang ahli dalam bidang kerja di industri perkapalan
Sarana dan fasilitas yang memadai
Manajemen perusahaan yang profesional, hal ini akan menunjang pengelolaan
perusahaan dengan baik
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
5.2
Penggunaan teknologi mutakhir untuk menunjang proses produksi

Saran
Pada Kerja Praktek 1 di PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan II
selama satu bulan, kami telah melihat kondisi lapangan yang ada di galangan,
sehingga kami memiliki saran sebagai berikut:
1. Dibutuhkan tutor yang mumpuni pada masa awal periode kerja praktek, agar
peserta kerja praktek dapat memahami proses reparasi kapal secara berurutan
dengan benar
2. Regenerasi pekerja untuk menunjang kecepatan produksi maupun reparasi yang
dilakukan galangan
3. Perbaikan maupun pembelian alat baru yang sesuai dengan teknologi terkini untuk
mencapai target pekerjaan.
4. Menciptakan iklim keselamatan kerja dengan selalu penggunaan alat dan pakaian
safety dalam lingkungan galangan
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
44
GALANGAN II
Daftar Pustaka
Elang, Petra. http://petraelang.blogspot.com. January 16, 2014.
http://petraelang.blogspot.com/2014/01/ndt-non-destructive-test-dyepenetran.html (accessed October 2014).
inc., Thordon Bearing. http://thordonbearings.com/. November 2013.
http://thordonbearings.com/commercial-and-private-marine/blue-waterpropeller-shaft-bearing-systems/documents (accessed October 2014).
ITS, FTK. Diktat Mata Kuliah Pengantar Ilmu dan Teknologi Kelautan. 2012.
ITS, JTSP FTK. Diktat Mata Kuliah Teknik Permesinan Kapal 2. 2014.
Pal, PT. Materi Inspeksi Untuk Supervisor Las. Surabaya, n.d.
Shipyard, PT Dumas Tanjung Perak. Standard Mutu Produksi. n.d.
Lampiran
Lampiran ini berisi :
1. Laporan Mingguan
2. Laporan Harian
3. Berkas-Berkas Terkait Laporan Harian
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB
45
GALANGAN II
LAPORAN KERJA
GALANGAN II
PRAKTEK
PT.
DKB

KP Ical

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

KP Ical

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

45

PT.DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI

SEJARAH PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI.....................................5

BAB IV PENINJAUAN LAPANGAN....................................................30

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................54

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

Mahasiswa jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS dituntut untuk

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

BAB II PROFIL PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

Sejarah PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari

Visi dan Misi

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

Tujuan dari Perusahaan adalah menjalankan kegiatan usaha industri perkapalan

Menguasai pangsa pasar domestik di sektor pemeliharaan & perbaikan kapal

Mengembangkan perusahaan agar unggul dalam persaingan di pasar ASEAN

Mendorong kemampuan penguasaan teknologi dan kemandirian dalam

Melaksanakan restrukturisasi secara bertahap guna mewujudkan perusahaan

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

Daftar Cabang PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari

Jln. Sindang Laut No 101 Cilincing,

Gambar 2.1 Lay Out Galangan 1

Contact person : Ir. Listianto Kushandoko (General Manager)

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

Gambar 2.2 Lay Out Galangan 2

Contact person : Betha Gunanto (General Manager)

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

Gambar 2.3 Lay Out Galangan 3

Contact person : Ir. Irianto Suko (General Manager)

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

(62-231) 202418 Fax. (62-231) 211280

Gambar 2.4 Lay Out Galangan Cirebon

Contact person : Ir. Wuryanto (Branch Manager)

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

(62-24) 3540232 Fax. (62-24) 3540232

Gambar 2.5 Lay Out Galangan Semarang

Contact person : Hidayat, S.E (Branch Manager)

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

Gambar 2.6 Lay Out Galangan Banjarmasin

Contact person : Anom Pujianto (Branch Manager)

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

(62-711) 351205 Fax. (62-711) 313928

Gambar 2.7 Lay Out Galangan Palembang

Contact person : Mardjono (Branch Manager)

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

Gambar 2.8 Lay Out Galangan Sabang

Contact person : Edward Sihombing (Branch Manager)

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

PT . AIRIN ( Freight Forwarding )

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

Jln. Sindang Laut No 101 Cilincing,

Jakarta Utara, 14110, Indonesia

serta didukung pula dengan beberapa peralatan dan

perlengkapan penunjang antara lain :

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

Struktur Organisasi Perusahaan

(Line and Staff

Organization). Adapun susunan organisasi terlampir . Adapun kedudukan, tugas

FAISHAL RACHMAN - 4212100137

1. Kedudukan General Manager berada di bawah Direksi

meliputipemasaran, produksi, sarana fasilitas, keuangan, SDM, system