Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN STUDI EKSKURSI

PT. PELABUHAN INDONESIA (PERSERO) & PT. GARUDAFOOD

Disusun oleh:
Muhammad Riki
1411900051

Dosen Pembimbing:
Mahya Indra Tama
NPP. 20410.22.0856

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2022/2023
ii
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Tujuan Studi Ekskursi................................................................................................1
1.3 Manfaat Studi Ekskursi..............................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3
2.1 Perkembangan Industri di Jawa Timur....................................................................3
2.2 Definisi Industri Manufaktur dan Jasa.....................................................................4
2.3 Proses Bisnis Industri Manufaktur dan Jasa............................................................5
2.3.1 Proses Bisnis Industri Manufaktur..............................................................5
2.3.2 Proses Bisnis Industri Jasa..........................................................................6
BAB III LAPORAN STUDI EKSKURSI........................................................................7
3.1 Company Profile..........................................................................................................7
3.2 Tour Activity................................................................................................................11
3.3 Studi Kasus...................................................................................................................14
3.4 Analisis..........................................................................................................................16
BAB IV PENUTUP............................................................................................................22
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................22
4.2 Saran.............................................................................................................................22
BAB V DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
LAMPIRAN.......................................................................................................................24

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Persebaran Perusahaan Industri Manufaktur di Jawa Timur 2022..................3


Gambar 2.2 Prosentase Industri Manufaktur di Jawa Timur...............................................4
Gambar 3.1 Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia (Persero).....................................................7
Gambar 3.2 Logo PT. Pelabuhan Indonesia (Persero)........................................................8
Gambar 3.3 Sejarah PT. Garudafood Putra Putri Jaya........................................................10
Gambar 3.4 Logo PT. Garudafood Putra Putri Jaya............................................................10
Gambar 3.5 Penyampaian Materi di Graha Pertemuan PT. Pelindo...................................11
Gambar 3.6 Foto bersama dan penyerahan plakat...............................................................11
Gambar 3.7 Tour di Pelabuhan Jamrud Utara.....................................................................12
Gambar 3.8 Penyamapaian Materi di Theatre Room PT. Garuda Food..............................12
Gambar 3.9 Sesi Break di Gery Factory X – Guest.............................................................13
Gambar 3.10 Foto bersama dan penyerahan plakat.............................................................13

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Bersama sebelum keberangkatan Studi Ekskursi...................................24


Lampiran 2. Gambar Studi Ekskursi di PT. Pelabuhan Indonesia (Persero).......................24
Lampiran 3. Gambar Studi Ekskursi di PT.Garudafood Putra Putri Jaya...........................24

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Studi Ekskursi merupakan studi lapangan yang berguna untuk melihat industri secara
langsung dan pembelajaran dengan menggali informasi – informasi dari suatu tempat
yang lebih maju. Hal tersebut dilakukan untuk membawa hasil positif dan dapat
menambah wawasan serta motivasi dalam meningkatkan kualitas dengan proses
pematangan rencana. Studi Ekskursi merupakan Program Mata Kuliah Teknik Industri
yang bernilai 1 SKS.
Studi Ekskursi yang dilaksanakan pada tanggal 16 November 2022 di PT. Pelabuhan
Indonesia III dan PT. Garudafood Putra Putri Jaya merupakan bekal mahasiswa dalam
rangka survey secara langsung pada dunia industri yang dimana akan sangat bermanfaat
bagi mahasiswa. Dengan Studi Ekskursi yang dilaksanakan ini diharapkan mahasiswa
dapat memahami secara kompleks pada lingkungan industri serta diharapkan semua
mahasiswa dapat benar-benar mengikuti secara menyeluruh dalam pelaksanaan Studi
Ekskursi ini sehingga mahasiswa dapat benar-benar paham mengenai aspek-aspek yang
ada dalam sebuah industri maupun perusahaan sebagai bekal dalam memasuki dunia
kerja nanti disamping juga sebagai wawasan dan pengetahuan dasar mengenai dunia
kerja yang berhubungan dengan perkuliahan sesuai jurusan yang telah ditempuh.
Studi Ekskursi dilaksanakan guna mendukung perkuliahan di Program Studi Teknik
Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, dalam kegiatan ini mahasiswa dibekali
wawasan mengenai praktek kerja secara nyata sesuai dengan ilmu-ilmu yang diperoleh di
perkuliahan, dengan melihat secara langsung aktivitas – aktivitas yang ada pada PT.
Pelabuhan Indonesia dan PT. Garudafood Putra Putri Jaya. Melalui Studi Ekskursi
mahasiswa dapat mengenal lingkungan perusahaan ini secara lebih dekat, sehingga dapat
membantu dalam memahami ilmu yang diperoleh di perkuliahan, khususnya ketika
mahasiswa menyelesaikan tugas akhir nantinya.

1.2 Tujuan Studi Ekskursi


1. Sebagai bentuk untuk menggali kualitas pembelajaran melalui observasi secara
langsung
2. Sebagai bentuk untuk melihat dan memperkenalkan mahasiswa terhadap dunia kerja
3. Menambah wawasan yang luas mengenai sebuah industri yang ada di Indonesia

1
terkait operasional perusahaan, manajemen dan sistem marketing perusahaan

2
4. Sebagai cara yang dilakukan Program Studi Teknik Industri untuk meningkatkan para
lulusan yang memiliki kemampuan produktif dan siap bersaing di dunia kerja

1.3 Manfaat Studi Ekskursi


Bagi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Menambah ilmu yang dapat dikembangkan menjadi sarana kerja sama antara pihak
perusahaan dengan Universitas 17 Agustus 1945, serta dapat menyalurkan para
mahasiswa untuk bekerja di tempat Studi Ekskursi.
Bagi Mahasiswa
1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai industri manufaktur PT. Pelabuhan
Indonesia dan PT. Garudafood Putra Putri Jaya
2. Memmperoleh pengalaman secara langsung di dalam dunia kerja
3. Menerapkan ilmu yang diperoleh serta melatih keterampilan dalam menganalisis dan
memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja
4. Dapat menjadikan penyesuaian diri terhadap lingkungan perusahaan sebagai sumber
daya yang berkualitas

1.4 Ruang Lingkup


1. Kelompok 3 Studi Ekskursi dilaksanakan pada Kawasan PT. Pelabuhan Indonesia dan
PT. Garudafood Putra Putri Jaya
2. Pembahasan hanya berdasarkan materi yang diberikan perusahaan pada saat kegiatan
Studi Ekskursi

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perkembangan Industri di Jawa Timur


Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan
kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu
bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai
produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas
usaha tersebut. Sejak Tahun 2010 Jawa Timur menjadi provinsi dengan pertumbuhan
ekonomi tinggi dan stabilitas inflasi yang mantap. Minat investor baik didalam maupun
luar negeri seakan mengalir tak terbendung.

Gambar 2.1 Persebaran Perusahaan Industri Manufaktur di Jawa Timur 2022

Industri menengah adalah perusahaan industri manufaktur yang mempekerjakan

paling
banyak 19 orang tenaga kerja dan memiliki nilai investasi paling sedikit Rp
1.000.000.000 (satu milyar rupiah) atau perusahaan industri manufaktur yang
mempekerjakan paling sedikit 20 orang tenaga kerja dan memiliki nilai investasi paling
banyak Rp 15.000.000.000 (lima belas milyar rupiah). Sedangkan industri besar adalah
perusahaan industri manufaktur yang mempekerjakan paling sedikit 20 orang tenaga
kerja dan memiliki nilai investasi lebih dari Rp 15.000.000.000 (lima belas milyar
rupiah).

4
Gambar 2.2 Prosentase Industri Manufaktur di Jawa Timur

Perkembangan Ekonomi Jawa Timur dengan Perkembangan Ekonomi Nasional dan


Dunia sehingga bisa ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jawa
Timur ini pendukung utama pertumbuhan ekonomi basisnya adalah Industri Makanan
dan Minuman yang tersebar di seluruh Jawa Timur, sehingga sebaiknya Pengembangan
Ekonomi Jawa Timur sangat cocok untuk difokuskan pada pengembangan industri
makanan dan minuman. Industri ini kedepannya bisa menopang ekonomi daerah karena
sangat banyak terkait dengan UKM.

2.2 Definisi Industri Manufaktur dan Jasa


Istilah manufaktur berasal dari dua kata bahasa latin, yaitu manus dan factus yang
berarti manus adalah tangan dan factus adalah mengerjakan. Jadi manufaktur artinya
mengerjakan dengan tangan atau proses pembuatan produk yang dikerjakan dengan
tangan. Pengertian manufaktur sekarang adalah proses pembuatan produk dengan
bantuan mesin dan pengontrolan bahkan dikerjakan secara automatis penuh, tetapi tetap
melalui pengawasan secara manual. Perusahaan manufaktur dalam setiap pekerjaan atau
kegiatan operasional yang dilakukannya tentu memiliki acuan dan standar dasar yang
digunakan oleh para karyawan yang bekerja, biasanya acuan standar tersebut disebut
dengan SOP (Standar Operasional Prosedur).

5
Sementara Jasa adalah sesuatu yang diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.
Jadi hasil dari jasa akan dapat dilihat setelah jasa tersebut diselesaikan. Industri
Pelayanan / Jasa (Service Industries), yaitu industri yang bergerak dibidang pelayanan
atau jasa, baik untuk melayani dan menunjang aktivitas industri yang lain maupun
langsung memberikan pelayanan/jasa kepada konsumen. Contoh: Bank, Jasa Angkutan,
Rumah Sakit dan lain – lain.

2.3 Proses Bisnis Industri Manufaktur dan Jasa


2.3.1 Proses Bisnis Industri Manufaktur
a. Proses Procurement: Proses bisnis yang berkaitan dalam pengadaan barang dan
kebutuhan lainnya dalam membantu kelangsungan usaha. Bukan sekedar raw
material atau bahan mentah saja, tetapi termasuk juga spare part, alat medis, alat
pembersih, kebutuhan gedung, kebutuhan karyawan, alat-alat pertukangan, dan
bahan - bahan serta komponen-komponen lainnya. Proses ini menuntut
kelengkapan sekaligus efisiensi dan efektivitas dalam pemilihan barang-barang
tersebut.
b. In-Out Inventory: Mengingat proses bisnis yang melakukan pengolahan bahan
mentah menjadi produk siap pakai, otomatis akan terdapat banyak barang atau
material yang keluar masuk perusahaan. In-Out Inventory adalah proses bisnis
yang menangani keluar masuknya barang-barang tersebut, hal yang menjadi
kunci adalah kontrol terhadap aliran barang tersebut.
c. Proses Produksi: Fungsi proses produksi adalah pembuatan bahan baku
sehingga menjadi barang jadi dan bisa dijual kepada konsumen. Dalam
praktiknya terdapat pembagian divisi yang lebih luas sesuai dengan kebutuhan
industrinya. Misalnya saja divisi PPIC (Production Planning and Inventory
Control) dan juga QC (Quality Control).
d. Penjualan dan Pemasaran: Fungsi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari
proses produksi dan menjual hasilnya, tujuannya untuk mendapatkan
keuntungan. Misalnya biaya untuk melakukan pemasaran seperti biaya promosi,
biaya angkutan, biaya sewa gudang, dan biaya gaji karyawan saat karyawan
melakukan promosi produk.
e. Administrasi dan Umum: Fungsi dari kegiatan manufaktur yang ada
hubungannya dengan penentuan kebijakan, pengarahan, dan juga pengawasan
supaya kegiatan yang sedang berjalan lebih efektif dan efisien. Misalnya dalam

6
kegiatan ini terdapat biaya seperti biaya akuntansi, biaya personalia, biaya gaji
karyawan, dan lain-lain.
f. Akuntansi dan Keuangan: Akuntansi dan keuangan memastikan bahwa
keuangan sebuah badan usaha sehat dan mampu untuk memenuhi kebutuhan
produksi, sekaligus kontrol terhadap hutang. Selain itu, seorang akuntan
khususnya, memiliki kewajiban untuk mengatur pajak yang harus dibayarkan
oleh perusahaan kepada pemerintah.

2.3.2 Proses Bisnis Industri Jasa


a. Proses Utama (Primer): Proses utama merupakan proses paling fundamental dan
penting dalam sebuah usaha yaitu Pembuatan Produk (Produksi), Pemasaran
(Marketing), dan Melayani Pelanggan (Service). Aktivitas yang terlibat dalam
proses ini meliputi membeli dari pemasok, mengemas produk, dan mengirimkan
produk.
b. Proses Dukungan (Sekunder): Proses sekunder merupakan proses tambahan
yang membantu bisnis untuk melakukan operasional yang lebih efektif dan
efisien. Proses dukungan merupakan roda penggerak dalam menjalankan sebuah
bisnis jasa, atau segala aktivitas yang akan terus berjalan. Proses kerja yang
dilakukan adalah melayani seluruh badan internal disebuah
perusahaan/organisasi.
c. Proses Manajemen: Merupakan aktivitas dalam tata kelola, operasional,
perencanaan strategi hingga penetapan standar untuk seluruh proses yang
berjalan. Fungsi utama proses manajemen yaitu untuk melakukan pemantauan,
pengawasan dan pengendalian seluruh operasional perusahaan.

7
BAB III
LAPORAN STUDI EKSKURSI

3.1 Company Profile


1. PT. Pelabuhan Indonesia (Persero)
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT
Pelabuhan Indonesia III (Persero), dan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) adalah
perusahaan BUMN Non-Listed yang sahamnya 100% dimiliki oleh Kementerian
BUMN selaku Pemegang Saham mewakili Negara Republik Indonesia. Pada tanggal
1 Oktober 2021, secara legal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan
Indonesia III (Persero) dan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) digabungkan ke
dalam PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
101 Tahun 2021. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) bertindak sebagai surviving
entity (perusahaan yang bertahan). Kemudian berdasarkan Surat Menteri Badan Usaha
Milik Negara Republik Indonesia No. S-756/MBU/10/2021 tanggal 1 Oktober 2021
perihal Persetujuan Perubahan Nama, Perubahan Anggaran Dasar dan Logo
Perusahaan, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) berganti nama menjadi “PT
Pelabuhan Indonesia (Persero) atau disingkat Pelindo”.

Gambar 3.1 Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia (Persero)

8
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau lebih dikenal dengan sebutan Pelindo yang
beralamat di Jl. Perak Timur No. 610 Surabaya merupakan salah satu Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam jasa layanan operator terminal
pelabuhan. Pelindo yang berkantor pusat di Surabaya mengelola 43 pelabuhan dengan
16 kantor cabang yang tersebar di tujuh propinsi di Indonesia meliputi Jawa Tengah,
Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah,
dan Kalimantan
Selatan.
Dibangun atau didirikan pada tanggal 1 Desember 1992 sampai saat ini, Persero ini
juga memiliki peranan dalam perusahaan induk dari anak usahanya. Telah lama
berdiri dan berkiprah didalam perusahaan yang bergerak didalam sektor perhubungan,
perseroan, juga senantiasa bekerja dengan keras untuk memenuhi segala wewenang,
tugas, serta 26 tanggung jawabnya untuk mengelola sebanyak 43 pelabuhan umum
yang telah berdiri dan perusahaan ini memiliki cabang utama, kelas I, kelas II, kelas
III serta kawasan tujuh dari wilayah provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan juga Nusa
Tenggara Barat.
Sebagai Holding.Company, perseroan membawahi sebanyak 5 anak usaha, dan 14,
serta 6 perusahaan afiliasi yang teah bergerak di beberapa sektor terkait jasa
pelabuhan, seperti logistik, layanan kesehatan, sarana bantu pemandu, pengelola
terminal curah air dan juga gas, operator terminal, penyedia tenaga kerja, pengelolaan
alur pelayaran, jasa pemeliharaan, bongkar muat, kawasan industry, dan lain-lain.
Tersedia sarana prasarana transportasi laut yang baik dan memadai perseroan dapat
menggerakkan serta menggairahkan berbagai kegiatan ekonomi Negara hingga
masyarakat.
Logo PT. Pelabuhan Indonesia (Persero):

Gambar 3.2 Logo PT. Pelabuhan Indonesia (Persero)

Visi: “Menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia”


Misi: “Mewujudkan jaringan ekosistem maritim nasional melalui peningkatan
konektivitas jaringan dan integrasi pelayanan guna mendukung pertumbuhan ekonomi
indonesia”.
9
2. PT. Garudafood Putra Putri Jaya
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk adalah salah satu perusahaan makanan dan
minuman yang terbesar di Indonesia yang beralamat di Jalan Raya Krikilan KM 28
Driyorejo Gresik yang terdiri dari bangunan pabrik, instalasi pengolahan limbah, dan
kantor. Berdiri pada 1990, kegiatan bisnis Garudafood telah dirintis sejak 1979 oleh
pendiri perusahaan melalui PT Tudung Putra Jaya (TPJ), sebuah perusahaan di Pati,
Jawa Tengah, yang memasarkan produk kacang. Saat itu bisnis yang digeluti adalah
produk kacang kulit tanpa merk. Pada awal 1987 keluarga Darma Putra mulai
memasarkan produk kacang garing merk “Garuda”, kemudian 1995 perusahaan
melakukan beragam inovasi yang ditandai dengan beragam variasi kacang salut.
Ketika perekonomian Indonesia mengalami krisis pada tahun1997 Garudafood
justru terus melakukan ekspansi bisnis dengan mendirikan divisi biskuit. Berbagai
inovasi berhasil dikembangkan dan semakin menguntungkan Gery sebagai produk
makanan berbasis coklat. Tidak lama berselang tepatnya pada Mei 1998 saat
Indonesia masih dilanda krisis ekonomi, Garudafood mengakusisi PT Tri Teguh
Manunggal Sejati menghasilkan produk makanan jelly dengan merk “Okky”. Pada
tahun 2002 PT Tri Teguh Manunggal Sejati meluncurkan produk inovatif minuman
jelly dengan merk “Okky Jelly Drink” yang merupakan kategori baru di pasar
minuman. Kehadiran produk ini sekaligus menandai produk baru berbasis minuman.
Keseriusan Garudafood mengembangkan bisnis minuman dibuktikan dengan
mendirikan PT Darana Inti Boga pada tahun 2004 dengan memunculkan minuman teh
rasa buah dengan merk “Mountea”. Potensi bisnis makanan ringan yang sangat besar
di Indonesia, Garudafood menghadirkan produk snack bermerk “Leo” diujung tahun
2005.
Kini Garudafood memiliki 10 pabrik yang berlokasi di berbagai kota di Indonesia
dengan standart operasional terbaik dikelasnya. Dengan mengembangkan bisnis
sebagai perusahaan pembawa perubahan yang menciptakan nilai bagi masyarakat
berdasarkan prinsip saling menguntungkan melalui pribadi-pribadi unggul, berdaya
saing, dan kompeten. Garudafood terus berinovasi menciptakan produk-produk
berkualitas untuk mewujudkan visi yaitu menjadi perusahaan makanan dan minuman
2 terbaik di Indonesia pada tahun 2015.
Sejak tahun 1994 seluruh prodik Garudafood didistribusikan oleh PT Sinar Niaga
Sejahtera, perusahaan amilias dibidang distribusi yang memiliki jaringan luas di
hampir seluruh wilayah Indonesia. Garudafood juga melakukan ekspansi bisnis ke

10
luar negeri

11
melalui pendirian International Operation Division pada tahun 2005. Langkah ini
dilakukan untuk membangun pasar serta lebih mendekatkan diri pada konsumen
internasional. Sejalan dengan pertumbuhan bisnis mengacu pada filosofi serta nilai –
nilai budaya perusahaan. Pada tahun 2007 Garudafood mengganti logonya. Perubahan
logo ini menunjukkan era baru PT Garudafood menjadi peusahaan makanan dan
minuman terkemuka dan berkesinambungan.

Gambar 3.3 Sejarah PT. Garudafood Putra Putri Jaya

Saat ini, Garudafood memproduksi dan memasarkan produk-produk makanan dan


minuman dengan enam merek terkemuka, yakni Garuda, Gery, Chocolatos, Clevo,
Prochiz dan TopChiz. Sejumlah produknya mencakup biskuit, kacang, pilus, pellet
snack, "confectionery", minuman susu, bubuk cokelat, keju dan salad dressing.
Garudafood mengekspor produk-produknya ke lebih dari 20 negara, berfokus di
negara-negara ASEAN, Tiongkok dan India.
Logo PT. Garudafood Putra Putri Jaya:

Gambar 3.4 Logo PT. Garudafood Putra Putri Jaya

12
Visi: “Memuaskan konsumen melalui produk – produk makanan dan minuman yang
inovatif”
Misi: “Kami adalah perusahaan yang membawa perubahan dengan menciptakan nilai
tambah bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling menumbuhkembangkan”.

3.2 Tour Activity


1. PT. Pelabuhan Indonesia (Persero)
a. Penyampaian materi serta tanya jawab di Graha Pertemuan PT. Pelindo

Gambar 3.5 Penyampaian Materi di Graha Pertemuan PT. Pelindo

b. Foto bersama dan penyerahan plakat ke pihak perusahaan

Gambar 3.6 Foto bersama dan penyerahan plakat

13
c. Tour di Pelabuhan Jamrud Utara (Dermaga Pelabuahan Kapal Nasional dan
Internasional)

Gambar 3.7 Tour di Pelabuhan Jamrud Utara

2. PT. Garudafood Putra Putri Jaya


a. Penyampaian materi serta tanya jawab di Theatre room Gery Factory X – Quest

Gambar 3.8 Penyamapaian Materi di Theatre Room PT. Garuda Food

14
b. Bermain game, menikmati chocolatos di kantin, dan foto di Gery Factory X – Quest

Gambar 3.9 Sesi Break di Gery Factory X – Guest

c. Foto bersama dan penyerahan plakat ke pihak perusahaan

Gambar 3.10 Foto bersama dan penyerahan plakat

15
d. Tour di Pabrik garuda food dan melihat gudang penyimpanan Bahan Baku
pembuatan biscuit

3.3 Studi Kasus


1. PT. Pelabuhan Indonesia (Persero):
a. Bagaimana usaha PT. Pelindo agar dapat menyaingi pelabuhan Singapura yang
terkenal sebagai salah satu pelabuhan terpadat di Dunia?
Jawab: Lokasi Pelabuhan Singapura sangat strategis sehingga banyak dilewati kapal
– kapal besar serta kedalaman pada perairan dipelabuhan singapura sangat dalam
sehingga semua spesifikasi pada kapal – besar dapat masuk ke Pelabuhan
Singapura. PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) sudah mengusahakan agar
kedalaman perairan di area Tanjung Perak ditambah dengan cara di keruk,
sehingga sekarang banyak kapal
– kapal yang bisa masuk di area Pelindo.
b. Dalam menentukan tata letak pelabuhan pastinya sangat berpengaruh pada proses
kerja pelabuhan tersebut. Apakah menentukan Tata Letak Pabrik juga menentukan
kinerja dari pelabuhan?
Jawab: Sangat berpengaruh pada kinerja pada area dipelabuhan, tata letak pabrik
dari area penempatan kapal, penempatan aliran truk masuk dan keluar, area
bongkar muat akan berpengaruh pada kecepatan kinerja di area pelabuhan.
c. Bagaimana cara manajemen waktu di pelabuhan terkait dengan keterlambatan
kapal?
Jawab: Dari masuk kapal hingga bongkar muat kontainer – kontainer pada kapal
sudah dijadwalkan akan menghabiskan waktu berapa lama, dan itu tergantung
dengan besar kecilnya kapal hingga kapasitas kapal – kapal tersebut.
d. Apa hubungan antara perusahaan dan pihak Bank yang terdapat pada Stakeholders
Pelindo?
Jawab: Semua perusahaan pastinya ada kerjasama dengan pihak Bank sebagai
transaksi jasa pengiriman uang, dalam penggunakan cek perintah pembayaran,
rekening koran giro, dan lain sebaginya
e. Apa peranan ISPS CODE terhadap keselamatan karyawan yang bekerja di Area
Pelabuhan?
Jawab: Tentunya agar kapal dapat beroperasi dengan aman, untuk keselamatan
karyawan kode ini memiliki peranan untuk memastikan keselamatan dilaut,

16
pencegahan cedera atau kehilangan nyawa karyawan, serta mengurangi risiko
terjadinya kecelakaan kerja pada karyawan

2. PT. Garudafood Putra Putri Jaya


a. Mengapa bahan baku gula yang digunakan impor?
Jawab: Dengan alasan kualitas dari gula tersebut dan dari ukuran gula. Ukuran gula
yang terlalu besar akan menyebabkan bocor pada packaging, serta pemenuhan gula
untuk perusahaan dapat dipenuhi dengan gula impor.
b. Bagaimana penanganan dari sisa/waste dari proses produksi yang mengalami
cacat/defect?
Jawab: Sisa kue dari pengetesan quality control akan dihancurkan dan dicampur
dengan dedak untuk makanan ternak, sisa adonan dari proses produksi akan
dikembalikan ke atas lagi untuk melewati proses produksi, dan sisa dari proses
produksi yang berupa air akan disalurkan ke pengolahan air limbah.
c. Bagaimana penanganan dari gula yang tidak tertabur diatas biscuit Gery Malkist?
Jawab: Gula yang tidak tertabur di biscuit Gery Malkist akan ditampung diwadah
dan akan dialirkan keatas lagi untuk melewati proses penaburan pada biskuit
selanjutnya sehingga tidak ada pemborosan pada bahan.
d. Apakah ada jadwal maintenance untuk setiap mesin produksi? Jika ada bagaimana
dengan proses produksinya apakah berhenti atau tidak?
Jawab: Jika ada jadwal maintenance untuk mesin produksi, produksi akan tetap
berlanjut. Sudah ditentukan jadwal maintenance untuk mesin – mesin produksi
pembuatan produk yaitu sekitar 3 – 6 bulan sekali, dan terdapat beberapa mesin
produksi pembuat produk sehingga produksi pada mesin yang di maintenance akan
dialihkan di line produksi yang lain.
e. Apa spesifikasi material pada mesin yang digunakan pabrik dalam mengolah produk
– produk tersebut?
Jawab: Semua material pada mesin produksi menggunakan stainless steel
dikarenakan jika menggunakan bahan lain misalkan kaca atau kayu
pengendaliannya akan sulit, jika ada maka akan dilapisi dengan kaca film.

17
3.4 Analisis
1. PT. Pelabuhan Indonesia (Persero)
PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) merupakan hasil penggabungan empat BUMN
Kepelabuhan berdasarkan Peraturan Pemerintahan Nomor 101 Tahun 2021 Tentang
Penggabungan PT. Pelindo I, III, IV (Persero) ke dalam PT. Pelabuhan Indonesia II
(Persero).
Area Regional 3:
1) Regional Jawa Timur
a. Terminal Nilam Mirah
b. Terminal Jamrud
c. Pelabuhan Kalimas
d. Pelabuhan Gresik
e. Pelabuhan Tanjung Tembaga
f. Pelabuhan Kalianget
2) Regional Jawa Tengah:
a. Terminal Petikemas Semarang
b. Pelabuhan Tanjung Emas
c. Pelabuhan Tanjung Intan
d. Pelabuhan Tegal
3) Regional Kalimantan:
a. Terminal Petikemas Banjarmasin
b. Pelabuhan Trisakti
c. Pelabuhan Kotabaru
d. Pelabuhan Sampit
e. Pelabuhan Bagendang
f. Pelabuhan Kumai
g. Pelabuhan Bumiharjo
h. Pelabuhan Batulicin
i. Pelabuhan Pulang
j. Pisau Pelabuhan Mekarputih
4) Regional Bali Nusra:
a. Pelabuhan Tanjung Wangi
b. Pelabuhan Celukan Bawang
c. Pelabuhan Benoa

18
d. Pelabuhan Tenau Kupang
e. Pelabuhan Lembar
f. Pelabuhan Bima
g. Pelabuhan Maumere
h. Pelabuhan Ende-Ippi
i. Pelabuhan Waingapu
j. Pelabuhan Kalabahi
k. Pelabuhan Badas
Stakeholders: Cargo Owner, Regulator/Otoritas Pelabuhan, Customs/Bea Cukai,
Forwarder/PPJK, Shipping Line/Perusahaan pelayanan, Bank, Trucking Company,
Warehouse.
Service Overview: Anchor Service, Roro Service, Pilotage Service, Tug Service,
Passenger Service, Berthing Service, Cargodoring, Container yard, Container depo,
Property, Warehouse.
Proses Bisnis Pelayanan Peti Kemas:
1) Ship Operations
2) Quay Transfer Operation
3) Container Yard Operation
4) Receipt/Delivery Operation
5) CFS Operation
6) Pelayanan Air Kapal
7) Pelayanan Shore Connection
8) Pelayanan Bunker Service
9) Pelayanan Pas Pelabuhan
10) Pelayanan Kerjasama Lahan dan Gudang
Fasilitas PT. Pelabuhan Indonesia (Persero):
Fasilitas pelabuhan perairan:
1. Kapal Pandu: Kapal pandu adalah kapal yang memandu kapal besar masuk ke
dalam pelabuhan melalui alur yang bertbahaya dan ramai sampai sandar di
dermaga.
2. Kapal Tunda: Kapal tunda adalah kapal yang dapat digunakan untuk melakukan
manuever atau pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya di
pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai atau terusan. Kapal tunda digunakan pula
untuk menarik tongkang, kapal rusak dan peralatan lainnya.

19
3. Kolam Pelayaran: Merupakan tempat dimana kapal dapat labuh dengan aman
untuk melakukan bongkar muat barang.
Fasilitas pelabuhan daratan:
1. Dermaga: Dermaga adalah bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat
dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang atau curah, dan
naik turunnya penumpang.
2. Lapangan penumpukan (Container Yard): Lapangan penumpukan adalah suatu
bangunan atau tempat yang luas dan terletak dekat dermaga yang digunakan untuk
menyimpan barang / petikemas yang akan dimuat atau setelah di bongkar dari
kapal, atau fasilitas penumpukan dan penyimpanan dengan kondisi terbuka.
3. Fender: Fender adalah bumper yang digunakan untuk meredam benturan yang
terjadi pada saat kapal akan merapat ke dermaga atau pada saat kapal yang sedang
di tambatkan tergoyang oleh gelombang atau arus yang terjadi di pelabuhan.
4. Bolder: Bolder adalah perangkat pelabuhan untuk menambatkan kapal di dermaga
untuk mengikat tali di kapal.
5. Container Crane (CC): Container Crane adalah alat yang digunakan untuk
membongkar atau memuat peti kemas dari dermaga ke palka kapal.
6. Rubber Tyre Gentry (RTG): Rubber Tyre Gentry adalah gantry mobile crane yang
digunakan untuk memindahkan peti kemas dari trailer ke lapangan penumpukan,
ataupun sebaliknya dari lapangan penumpukan ke trailer.
7. Truck Trailer: Truck trailer atau truck petikemas adalah kendaraan pengangkut
petikemas , terdiri dari kendaraan penarik (tractor head) dan kereta tempelan
dimana petikemas di tempatkan.

2. PT. Garudafood Putra Putri Jaya


PT Garudafood ini terdiri dari bangunan pabrik, instalansi pengolahan limbah dan
kantor. Komoditas PT.Garudafood adalah biscuit dengan bahan dasar dari tepung
terigu bahan yang di gunakan adalah bahan mayor dan minor, bahan mayor adalah
bahan baku utama sedangkan bahan minor adalah bahan tambahan.
Penanganan QC:
1) Lakukan pemusnahan / badstok / retur bahan / produk yang menyimpang ke bagian
terkait
2) Buat berita acara pemusnahan bahan / produk ke pemasok atau supplier
3) Catat dalam form rekap penanganan produk menyimpang (untuk proses produksi)

20
4) Berikan status mutu QC “TERIMA” untuk produk yang telah sesuai standar

Flow Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL):


1) Inlet: Tujuannya sebagai tempat penampung limbah sementara dari semua limbah
per plant yang dibawa ke IPAL melalui sirkulasi yang nantinya akan diproses
menjadi air outlet.
2) Screen: Alat screen ini digunakan sebagai awal pengolahan limbah untuk
memisahkan minyak dan air limbah dan beberapa padatan yang dapat tersaring,
sedangkan beberapa padatan yang tidak tersaring padatan jatuh ke bawah menuju
bak equalisasi bersama air limbah. Tujuannya untuk mengurangi / menghilangkan
padatan yang dimungkinkan dapat merusak pompa atau menyebabkan
penyumbatan pada saluran/pipa.
3) Bak equalisasi: Bak equalisasi ini digunakan untuk menampung endapan sisa
partikel dan minyak yang tidak dapat disaring oleh screen dan mencegah endapan
agar tidak jenuh dengan penyemprotan air. Di bak equalisasi di lakukan injeksi
air yang berfungsi untuk mencegah kandungan minyak dan lemak menjadi padat
menutupi permukaan bak equalisasi. Dalam bak equalisasi dilakukan proses
penyisihan lemak. Penyisihan minyak dilakukan dengan cara manual. Penyisihan
minyak dilakukan oleh dua orang pekerja lepas kemudian di tampung dalam
karung – karung. Air limbah dari equalisasi dialirkan menuju bak diffuser.
4) Diffuser: Diffuser digunakan untuk pemisahan kandungan minyak dalam air
limbah dengan cara di spray dengan air sehingga partikel dan minyak dapat
tersisihkan.Bak diffuser pada prinsip kerjanya sama yaitu digunakan untuk
memisahkan minyak dan lemak yang masih tersisa dari bak equalisasi. Pada bak
diffuser kandungan minyak dan lemak tidak terlalu pekat atau banyak
dikarenakan telah dilakukan penyisihan pada bak equalisasi. Yang membedakan
antara bak diffuser dengan bak equalisasi yaitu adanya bak penampung untuk air
limbah yang bebas minyak dan lemak serta bak penampung minyak dan lemak
tersisih (sedimen diffuser). Air limbah hasil dari proses diffuser dalam bak
penampung kemudian di pompa menuju rektor fermentasi untuk dilakukan proses
biologis.
5) Tempat penyimpanan sementara: Digunakan untuk tempat penampungan
sementara hasil diffuser agar air limbah yang akan ditransfer ke reaktor
fermentasi melalui out diffuser, endapannya sedikit.

21
6) Out Diffuser: Tujuannya sebagai penampung air limbah setelah proses diffuser
sebelum maasuk ke reaktor fermentasi 1, 2, 3.
7) Reaktor Fermentasi: Dalam reaktor fermentasi terjadi reaksi penguraian
hidrokarbon menjadi gas metana.Gas metana yang terbentuk dialirkan menuju
silinder untuk di bakar sedangkan air limbah dengan prinsip gravitasi mengalir
menuju anaerobik tank. Dalam rektor fermentasi terdapat bakteri “Methan” yang
berfungsi untuk pendekomposisian bahan organik yang terlarut dalam air limbah.
Dalam rektor fermentasi sendiri memiliki tiga baffle vertikal. Baffle ini berfungsi
sebagai pengatur debit dan pengaduk sehingga membantu bakteri dalam
dekomposisi kontaminan limbah, menguraikan warna, bau, pH dan gas.
8) Reaktor Anaerob: Reaktor ini berfungsi sebagai dekomposisi unsur organik
limbah menggunakan mikroorganisme anaerob, tertutup dan tidak membutuhkan
oksigen. Dalam rektor anaerob sendiri memiliki tiga baffle vertikal sama seperti
dalam reaktor fermentasi namun disini terdapat penanaman bakteri yang berguna
mengurangi warna dan bau serta menstabilkan pH.Air limbah akan keluar melaui
pipa outlet menuju bak aerasi
9) Aerobik Gas Tank (Aerasi): Dalam aerobik gas tank terjadi proses penguraian
hidrokarbon menjadi karbondioksida dan tebentuk sel baru.Perlu adanya bantuan
bakteri dalam penguraiannya yang membutuhkan oksigen dengan bantuan
blower. Dalam kolam aerasi terjadi proses perombakan unsur – unsur. Di kolam
aerasi ini juga dilengkapi 20 buah surface aerator. Surface aerator ini selain
sebagai pemasok oksigen ke dalam air juga berfungsi sebagai penghomogen
bakteri dengan bahan organik agar merata. Disamping itu kolam ini ditambahkan
lumpur aktif, lumpur aktif ini didapatkan dari kolam terakhir yaitu bak clarifier
pemberiannya resirkulasi.
10) Clarifier: Clarifier merupakan akhir dari proses pengolahan limbah yang
sebelumnya melewati reaktor fermentasi, reaktor anaerob dan aeration tank.
Dalam proses ini air limbah di endapkan bakterinya dimana bakteri yang masih
hidup mengendap dan dialirkan kembali ke aeration tank dan reaktor fermentasi,
sedangkan bakteri yang mati akan mengapung di permukaan clarifier dan airnya
akan masuk dalam kolam kontrol melalui ware. Bak calrifier dilengkapi dengan
pompa lumpur, akan disalurkan pada kolam aerasi kembali. Pemompaan lumpur
bertujuan agar menurunkan bahan organik yang terakumulasi di bak clarifier
selain itu menambah energi yang berguna dalam pertumbuhan metabolisme

22
bakteri.

23
11) Kolam Kontrol (Outlet): Yaitu tempat penampungan air limbah setelah melalui
tahap-tahap proses pengolahan.Air outlet yaitu hasil akhir proses
pengolahan.Kolam kontrol pengecekan baku mutu harus sesuai dengan standart
dikarenakan akan dibuang ke badan air.

Maintenance adalah sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga


fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian
yang diperlukan supaya dapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai
denga napa yang direncanakan.
Tujuan Utama: kemmapuan produksi dapat memenuhi rencana produksi, menjaga
kualitas produk, membantu menjaga modal yang diinvestasikan, menjaga agar biaya
pemeliharaan serendah mungkin, menjaga keselamatan pekerja.
Jenis Maintenance:
1) Preventive Maintenance
Proses: menentukan equipment mesin, membuat schedule, membuat task list,
memasukkan task list ke SAP
Evaluasi: kesesuaian jadwal dan pelaksanaan, umur sparepart yang digunakan,
keefektifan jumlah personil dengan besar kecilnya pekerjaan, penurunan biaya
breakdown dan corrective, evaluasi unplan breakdown.
2) Corrective Maintenance
3) Breakdown Maintenance

24
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Kegiatan Studi Ekskursi di PT. Pelabuhan
Indonesia (Persero) dan PT. Garudafood Putra Putri Jaya adalah:
1. PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) bergerak dalam Jasa Pelayanan Operator
Terminal Pelabuhan. PT. Pelindo yang berpusat di Surabaya termasuk dalam Area
Regional 3 yaitu Regional Jawa Timur, Regional Jawa Tengah, Regional
Kalimantan, dan Regional Bali Nusra. Pelayanan pada PT. Pelabuhan Indonesia
(Persero) memiliki beberapa Service yaitu Anchor Service, Roro Service, Pilotage
Service, Tug Service, Passenger Service, Berthing Service, Cargodoring,
Container yard, Container depo, Property, Warehouse.
2. PT. Garudafood Putra Putri Jaya adalah salah satu perusahaan makanan dan
minuman yang terbesar di Indonesia yang terdiri dari bangunan pabrik, Instalasi
Pengolahan Air Limbah, dan Kantor. Garudafood memproduksi dan memasarkan
produk-produk makanan dan minuman dengan enam merek terkemuka, yakni
Garuda, Gery, Chocolatos, Clevo, Prochiz dan TopChiz. Sejumlah produknya
mencakup biskuit, kacang, pilus, pellet snack, "confectionery", minuman susu,
bubuk cokelat, keju dan salad dressing.

4.2 Saran
1. Diharapkan Kegiatan Studi Ekskursi dapat selalu diadakan untuk Mahasiswa
khususnya mahasiswa Teknik Industri yang akan melaksanakan Kerja Praktik
ataupun sebagai tempat penelitian untuk Tugas Akhir
2. Untuk PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) diharapkan untuk menambah kedalaman
perairan di area Tanjung Perak agar kapal – kapal dengan spesifikasi besar dapat
memakai service yang diberikan oleh Pelindo
3. Untuk PT. Garudafood Putra Putri Jaya diharapkan adanya penambahan Instalasi
Pengolahan Air Limbah dari kamar mandi diarea perusahaan.

25
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Dusty Widha Hutama, 2020. Laporan Magang Industri pada Bagian Administrasi
Operational PT. BIMA di Kawasan Pelindo III Group. Surabaya

Website PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) dan PT. Garudafood Putra Putri Jaya

26
LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto bersama sebelum keberangkatan Studi Ekskursi

Lampiran 2. Gambar Studi Ekskursi di PT. Pelabuhan Indonesia (Persero)

Lampiran 3. Gambar Studi Ekskursi di PT.Garudafood Putra Putri Jaya

27

Anda mungkin juga menyukai