Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

PT. AICE ICE CREAM JATIM INDUSTRY


DAN PT. REKAINDO GLOBAL JASA

Disusun Oleh :
Rizka Novitasari / 20032010063

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2024
LEMBAR PENGESAHAN

KUNJUNGAN INDUSTRI
PT. AICE ICE CREAM JATIM INDUSTRY
DAN PT. REKAINDO GLOBAL JASA

Disusun Oleh:
Rizka Novitasari
20032010063

Surabaya, 9 Februari 2024

Mahasiswa

Rizka Novitasari
NPM. 20032010063

Mengetahui,

Koordinator Progran Studi PIA Seminar Proposal


Teknik Industri Teknik Industri

Ir. Rusindiyanto, MT Mega Cattleya Prameswari A. I., S.ST., MT.


NIP. 19650225 199203 1 001 NIP. 21219921112290

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas
berkah dan rahmat-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri di PT
Aice Ice Cream Jatim Industry, Mojokerto – Jawa Timur dan PT. Rekaindo
Global Jasa, Madiun – Jawa Timur ini dapat terselesaikan dengan baik. Maksud
dan Tujuan penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini adalah untuk melengkapi
persyaratan mendapatkan sertifikat Studi Ekskursi. Adapun penyusunan laporan
ini berdasarkan observasi kegiatan di tempat industri dan data yang ada di
internet.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan industri ini
masih banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan,
saya mengharap kritik dan saran yang dapat membangun motivasi menjadi lebih
baik dan lebih maju untuk masa yang akan datang. Harapan saya semoga laporan
yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan para pembaca pada
umumnya.

Surabaya, 2 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER .........................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri ........................................................1
1.2 Tujuan Kunjungan Industri ......................................................................1
1.3 Manfaat Kunjungan Industri ....................................................................2
1.4 Waktu Pelaksanaan dan Lokasi Kunjungan Industri ..............................3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................4
2.1 Profil Perusahaan ......................................................................................4
2.2 Hasil Kunjungan Industri PT. Aice Cream Jatim Industry ....................6
2.3 Hasil Kunjungan Industri PT. Rekaindo Global Jasa .............................8
BAB III PENUTUP ..................................................................................................18
3.1 Kesimpulan .............................................................................................18
3.2 Saran ........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................19
LAMPIRAN ..............................................................................................................20

iii
BAB I
PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri


Kunjungan industri merupakan kegiatan rutin bagi mahasiswa sebagai
tuntutan kurikulum untuk membekali mahasiswa dengan berbagai pengetahuan
dan keterampilan mengenai dunia Teknik Industri sehingga nantinya diharapkan
dapat menjadi lulusan yang profesional. Sebagai mahasiswa, khusunya dalam
bidang Teknik Industri, mahasiswa sudah sangat banyak mendapat materi kuliah
yang berkenaan dengan Industri. Sudah selayaknya bagi mahasiswa Teknik
Industri tidak hanya memahai teori yang ada, namun juga ikut andil dalam
meninjau lapangan secara langsung. Oleh karena itu, Himpunan Mahasiswa
Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
mengadakan kegiatan Studi Ekskursi atau Kunjungan Industri.

1.2 Tujuan Kunjungan Industri


Adapun beberapa Tujuan diadakannya kunjungan industri bagi mahasiswa
sebagai berikut:
1. Melalui kunjungan industri, peserta dapat memahami secara langsung
bagaimana suatu produk atau layanan diproduksi. Ini membantu
dalam memahami tahapan proses, teknologi yang digunakan, dan
efisiensi operasional perusahaan.
2. Kunjungan industri memungkinkan peserta untuk melihat bagaimana
teori-teori yang dipelajari di kelas diterapkan dalam lingkungan dunia
nyata. Hal ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dan
keterampilan praktis peserta terkait dengan bidang studi tertentu.
3. Selain mendapatkan wawasan tentang proses produksi, peserta juga
dapat membangun jaringan dengan profesional industri. Kunjungan
industri memberikan peluang untuk berinteraksi langsung dengan
pemimpin perusahaan dan mungkin membuka pintu bagi peluang
karier atau magang di masa depan.

1
1.3 Manfaat Kunjungan Industri
1.3.1. Manfaat Bagi mahasiswa
1. Melalui kunjungan industri, peserta dapat memahami secara langsung
bagaimana suatu produk atau layanan diproduksi. Ini membantu
dalam memahami tahapan proses, teknologi yang digunakan, dan
efisiensi operasional perusahaan.
2. Kunjungan industri memungkinkan peserta untuk melihat bagaimana
teori-teori yang dipelajari di kelas diterapkan dalam lingkungan dunia
nyata. Hal ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dan
keterampilan praktis peserta terkait dengan bidang studi tertentu.
3. Selain mendapatkan wawasan tentang proses produksi, peserta juga
dapat membangun jaringan dengan profesional industri. Kunjungan
industri memberikan peluang untuk berinteraksi langsung dengan
pemimpin perusahaan dan mungkin membuka pintu bagi peluang
karier atau magang di masa depan.
1.3.2. Manfaat Bagi Perguruan Tinggi
1. Kunjungan industri dapat membantu perguruan tinggi meningkatkan
kualitas pembelajaran dengan memberikan konteks dunia nyata pada
materi yang diajarkan. Ini membuat pembelajaran lebih relevan dan
menarik bagi mahasiswa.
2. Perguruan tinggi dapat membangun kemitraan dengan industri melalui
kunjungan ini. Kolaborasi semacam itu dapat membuka pintu bagi
pertukaran pengetahuan, riset bersama, atau bahkan program magang
bagi mahasiswa.
3. Pengalaman dari kunjungan industri dapat memberikan wawasan
tentang perkembangan terbaru di industri. Perguruan tinggi dapat
menggunakan informasi ini untuk menyempurnakan kurikulum
mereka, menjadikannya lebih relevan dan sesuai dengan tuntutan
pasar kerja.
1.3.3. Manfaat Bagi Perusaaan
1. Kunjungan industri dapat membantu perguruan tinggi meningkatkan
kualitas pembelajaran dengan memberikan konteks dunia nyata pada

2
materi yang diajarkan. Ini membuat pembelajaran lebih relevan dan
menarik bagi mahasiswa.
2. Perguruan tinggi dapat membangun kemitraan dengan industri melalui
kunjungan ini. Kolaborasi semacam itu dapat membuka pintu bagi
pertukaran pengetahuan, riset bersama, atau bahkan program magang
bagi mahasiswa.
3. Pengalaman dari kunjungan industri dapat memberikan wawasan
tentang perkembangan terbaru di industri. Perguruan tinggi dapat
menggunakan informasi ini untuk menyempurnakan kurikulum
mereka, menjadikannya lebih relevan dan sesuai dengan tuntutan
pasar kerja.

1.4 Waktu Pelaksanaan dan Lokasi Kunjungan Industri


Waktu Pelaksanaan dan Lokasi kunjungan indsutri berada di dua tempat
yaitu:
1. PT Aice Ice Cream Jatim Industry di Kawasan Industri Ngoro
Industrial Park (NIP) Kavling D3B, Gadon, Kutogirang, Kec. Ngoro,
Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61385 pada tanggal 5 Febuari
2024.
2. PT. Rekaindo Global Jasa di Jl. Candi Sewu No.30, Madiun Lor, Kec.
Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur 63122 pada tanggal 1 Febuari
2024.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan


2.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Aice Ice Cream Jatim Industry
Aice adalah perusahaan lisensi dari singapura yaitu Aice Group Holdings
Ptd. Ltd. Tahun 2015 Aice mendirikan pabrik pertamanya di Bekasi, yaitu PT
Alpen Food Idustri yang menerima sertifikasi tertinggi A-level halal. Kemudian
pada awal tahun 2019 Aice mendirikan pabrik keduanya PT Aice Ice Cream Jatim
Industry di Mojokerto. AICE satu – satunya merek dari industri es krim yang
terpilih sebagai “10 makanan paling viral 2016 di Indonesia” dengan nilai tertingii
dari industri eskrim. AICE juga terpilih sebagai satu – satunya merek es krim
piihan Asian Games di Jakarta. AICE juga mampu memenangkan penghargaan
“Better BBrand 2018” dan berhasil membangun pabrik es kris tercanggih di
Mojokerto, Indonesia.
Es krim Aice sendiri memiliki filosofi “Have An Aice Day” yang memiliki
makna “jadikan hari-harimu lebih indah”

Gambar 2.1 Logo es krim Aice


2.1.2 Sejarah Perusahaan PT. Rekaindo Global Jasa

Gambar 2.2 Logo Rekaindo Global Jasa

4
PT. Rekaindo Global Jasa selanjutnya disebut sebagai Reka adalah
perusahaan Indonesia yang dimiliki bersama oleh PT. INKA yaitun perusahaan
manufaktur kereta di Indonesia, Nippon Sharyo Ltd yaitu perusahaan manufacture
kereta di Jepang, Sumitomo Corporation yaitu perusahaan trading produk-produk
Jepang dan Kopinka yaitu koperasi pegawai PT. INKA. Beralamat di Jalan Candi
Sewu Nomor 30 Madiun, PT. Rekaindo Global Jasa telah berdiri sejak 25
November 1998 berdasarkan akta pendirian nomor 61 tentang perseroan terbatas
PT. Rekaindo Global Jasa. Bergerak di bidang jasa konsultan engineering dan
support komponen kereta api, sebagian besar hasil produksi adalah untuk
mendukung proses produksi kereta api PT. INKA (Persero) dan anak perusahaan
terkait. PT. Rekaindo Global Jasa telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015
dari TÜV Rheinland, dengan ruang lingkup desain, manufaktur dan pengadaan
komponen untuk panel listrik kereta api. PT. Rekaindo Global Jasa telah
mendapatkan sertifikat ISO 14001:2015 dan ISO 45001:2018 dari Staunchly
Management & System Services Ltd, dengan ruang lingkup R & D,
Manufacturing and Maintenance/Repair of Equipment in The Field of Railways,
Land Transportation, Machinery and Electricity Services.
Milestone PT. Rekaindo Global Jasa dimulai dari tahun 1998 awalnya PT.
Rekaindo Global Jasa berdiri sejak 25 November 1998. Selanjutnya pada tahun
2000 an bergerak dalam bidang Engineering dan Design Product. Engineering dan
Design Product yaitu melayani jasa 3D Desain, Manufacturing Drawing, 3D
Randering, Animation, Calculation, Prototyping. Selama berjalannya waktu tahun
2015 an PT. Rekaindo mengembangkan bisnisnya yaitu dalam bisnis manufaktur
elektrikal panel. Bisnis ini yaitu lebih mengarah pada bagian elektrikal khususnya
panel-panel baik Panel Railway, Panel Building, maupun Instrument Dashboard.
Selain itu PT. Rekaindo Global Jasa mulai mengembangkan produk-produk
lainnya baik di dunia industri kereta api maupun produk lainnya. Pada tahun 2016
membuat Prototyping Carbody Ringan. Dimana produk ini merupakan salah satu
produk yang di pesan oleh LRT Palembang. Pada tahun 2018 membuat produk
Sleeper Sat G2 dengan dilengkapi MOD (Multimedia on Demand). Selanjutnya
pada tahun 2020 membuat Prototipe Propulsi Kereta. Dan pada akhir tahun 2021
mengembangkan produk yaitu PIDS (Pessenger Information Display System)

5
pada KU MYC. PIDS (Passenger Information Display System), digunakan untuk
menampilkan informasi real-time kepada penumpang di dalam kereta. Data
informasi terintegrasi dengan main system kereta yang dapat diakses oleh kru
melalui kabin kontrol.

2.2 Hasil Kunjungan Industri PT. Aice Cream Jatim Industry


2.2.1 Agenda Kunjungan
1. Opening
Berlangsung di depan Gedung PT Aice Ice Cream Jatim Industry
dimana dalam pembukaan ini mahasiswa disambut oleh seorang staff dari
perusahaan yang dilanjutkan dengan perkenalan dan foto bersama.
2. Factory Tour with QnA
Disini kami diajak berkeliling untuk mengetahui proses produksi
pembuatan es krim Aice dari lantai 2 gedung. Ada beberapa ruangan
diantaranya ruang quality, ruang control room, dan beberapa ruang untuk
fasilitas karyawan. Dari lantai 2 tersebut, kami diberi informasi oleh staff
tentang sejarah, bahan baku, mesin, proses pembuatan eksrim serta
penghargaan – penghargaan yang diperoleh PT Aice Ice Cream Jatim
Industry. Terdapat banyak pengetahuan yang membantu kami mendapatkan
gambaran tentang kerja di lingkungan industri. Kami juga mendapat
kesempatan unuk melakukan tanya jawab dengan pemandu selama berada di
dalam pabrik sehingga keingintahuan kami mengenai lingkungan industri
eskrim terjawab. Selain itu, diakhir sesi berkeliling kami juga diberi
Kesempatan untuk menikmati eskrim Aice bersama – sama.
3. Closing
Acara penutupan berlangsung di lobby office, kami sangat
berterimakasih atas diizinkannya mengunjungi PT Aice Ice Cream Jatim
Industry. Tidak lupa kami dan para dtaff dari PT Aice Ice Cream Jatim
Industry juga menyempatkan diri untuk berfoto bersama.
2.2.2 Proses Produksi
Proses produksi di PT. Aice Ice Cream Jatim Industry mencerminkan
tingginya sistem jaminan mutu dan keamanan produk. Perusahaan ini memegang

6
sertifikasi ISO 9001:2015 serta menerapkan Analisis Bahaya dan Pengendalian
Titik Kritis (HACCP) yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Balai Besar
Industri Agro (BBIA) Kementerian Perindustrian. Pabrik AFI, yang terletak di
Bekasi, Jawa Barat, berhasil mempertahankan status zero finding dalam
Surveillance Audit yang dilakukan BBIA pada Jumat (20/8) lalu. Brand Manager
Aice Group, Sylvana, menegaskan bahwa kombinasi sistem produksi berteknologi
tinggi dan komitmen tim produksi telah membantu AFI dalam menjaga kualitas
produk secara konsisten.
Sylvana juga memberikan apresiasi kepada seluruh karyawan produksi di
pabrik AFI, mengakui bahwa karyawan adalah aset penting bagi Aice Group.
Keberhasilan meraih zero finding ini menjadi hasil dari kerja keras dan dedikasi
seluruh tim produksi. Meskipun mencapai hasil positif, Sylvana menegaskan
bahwa perusahaan tidak akan berpuas diri. Sebaliknya, prestasi ini akan menjadi
motivasi tambahan bagi mereka untuk terus memproduksi produk-produk
berkualitas tinggi dan inovatif. Sertifikasi ISO 9001:2015 yang diterima berlaku
untuk tiga tahun ke depan, memberikan jaminan kepada konsumen Aice untuk
selalu mendapatkan produk es krim berkualitas tinggi secara konsisten.
Berikut adalah gambaran umum mengenai proses produksi ice cream:
Pemilihan dan Persiapan Bahan Baku:
Pemilihan bahan baku berkualitas tinggi seperti susu, gula, dan bahan
tambahan lainnya merupakan langkah awal. Bahan-bahan ini kemudian disiapkan
dan diukur sesuai dengan formula yang telah ditetapkan.
1) Pencampuran dan Pemanasan: Bahan baku dicampur dalam jumlah dan
proporsi yang tepat. Campuran ini kemudian dipanaskan untuk membantu
larutnya bahan-bahan dan menciptakan konsistensi yang homogen.
2) Pendinginan: Setelah pencampuran dan pemanasan, campuran ice cream
didinginkan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan memastikan bahwa
campuran memiliki tekstur yang diinginkan.
3) Penghomogenan: Proses penghomogenan dilakukan untuk memecahkan
molekul lemak dalam campuran. Hal ini bertujuan untuk menciptakan
tekstur yang halus dan lembut pada ice cream.

7
4) Pencampuran Udara (Churning): Campuran ice cream dimasukkan ke dalam
mesin pengaduk udara (churn) untuk memberikan tekstur yang ringan dan
berongga. Udara ditambahkan ke dalam campuran untuk memberikan
volume yang diinginkan.
5) Penambahan Flavor dan Topping: Pada tahap ini, flavor seperti vanila,
cokelat, atau rasa lainnya ditambahkan ke dalam campuran ice cream.
Topping seperti cokelat chip, buah-buahan, atau kacang-kacangan juga
dapat ditambahkan untuk memberikan variasi rasa dan tekstur.
6) Pembekuan: Ice cream dipindahkan ke dalam mesin pembeku (freezer)
untuk mengkristalkan campuran. Proses pembekuan ini akan menentukan
tekstur akhir dari ice cream.
7) Pengemasan: Setelah mencapai konsistensi yang diinginkan, ice cream
dipindahkan ke dalam wadah atau kemasan sesuai dengan format yang
diinginkan. Proses ini melibatkan pengisian, penutupan, dan pemberian
label pada kemasan.
8) Penyimpanan dan Distribusi: Ice cream yang telah dikemas kemudian
disimpan dalam kondisi yang sesuai dan siap didistribusikan ke berbagai
tempat penjualan.

2.3 Hasil Kunjungan Industri PT. Rekaindo Global Jasa


2.3.1 Agenda Kunjungan
1. Opening:
Acara di PT. Rekaindo Global Jasa Madiun - Jawa Timur akan
dimulai dengan sesi pembukaan yang menarik. Para peserta akan disambut
oleh pimpinan perusahaan untuk memperkenalkan tujuan kunjungan dan
memberikan gambaran singkat tentang profil perusahaan. Pembukaan ini
akan menciptakan suasana yang hangat dan informatif sebelum memulai
perjalanan ke dalam fasilitas produksi.
2. Factory Tour with QnA:
Sesi utama kunjungan akan melibatkan tur ke fasilitas produksi PT.
Rekaindo Global Jasa. Para peserta akan diberi kesempatan untuk melihat
secara langsung proses produksi dan teknologi terkini yang digunakan.

8
Selama tur, peserta dapat mengajukan pertanyaan langsung kepada staf
produksi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. Interaksi
ini akan meningkatkan pengalaman peserta dan memberikan wawasan
praktis tentang operasi perusahaan.
3. Closing:
Acara akan ditutup dengan sesi ringkas yang mencakup ringkasan
kunjungan dan ucapan terima kasih dari perusahaan kepada peserta.
Pimpinan perusahaan akan menekankan pentingnya kerjasama antara
industri dan pendidikan serta menyampaikan harapan untuk terus menjalin
hubungan positif. Kesempatan terbuka untuk pertanyaan terakhir dan
pertukaran kontak akan memberikan peserta kesempatan terakhir untuk
berinteraksi sebelum mengakhiri kunjungan.
2.3.2 Proses Produksi
Proses produksi merupakan proses perubahan pemasukan menjadi keluaran
atau serangkaian proses dalam menciptakan barang jasa atau kegiatan yang
mengubah bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang atau
jasa yang dinyatakan untuk memenuhi kebutuhan manusia (Fauzi and Mas’ud).
Proses produksi merupakan suatu kegiatan yang melibatkan tenaga manusia,
bahan serta peralatan untuk menghasilkan produk yang berguna. Proses produksi
merupakan proses pengubahan (transformasi) dari bahan atau komponen (input)
menjadi produk lain yang mempunyai nilai lebih tinggi atau dalam proses terjadi
penambahan nilai (Putri and Handayani). PT. Rekaindo Global Jasa memiliki tiga
proses utama dalam melakukan kegiatan produksinya, yaitu fabrikasi, assy,
cabling. Kegiatan produksi di PT. Rekaindo tidak hanya fokus di produk
kelistrikkan namun juga produk-produk lainnya
a. Proses Fabrikasi
Proses fabrikasi adalah proses awal yang dilakukan dalam pembuatan
produk di industri manufaktur. Perusahaan manufaktur umumnya memiliki
produk yang bermacam-macam dengan desain dan fungsi yang berbeda. Untuk
mewujudkan tujuan pembentukan produk yang sesuai dengan standar desain
tersebut itulah bahan baku akan terlebih dahulu melalui proses fabrikasi. Jadi
secara sederhana, fabrikasi adalah proses pengolahan komponen material baku

9
atau setengah jadi yang dirangkai, dibentuk, dan dimanipulasi untuk
menghasilkan barang baru yang memiliki nilai tambah dan fungsi. Bisa dikatakan
juga bahwa fabrikasi adalah rangkaian pekerjaan membangun sesuatu dengan
berbagai cara manual maupun dengan bantuan otomatisasi seperti menggunakan
alat-alat pabrik manufaktur. Adapun material mentah yang umumnya menjadi
bahan baku adalah pelat, pipa, baja, stainless steel, aluminium, dan logam lainnya.
Nantinya, material mentah ini akan dibentuk oleh mesin fabrikasi sesuai dengan
fungsi yang diinginkan pabrik manufaktur. Pada proses fabrikasi, mesin-mesin
yang digunakan fabrikasi adalah mesin bending, roll, sharing, las, shotblast,
hingga mesin pengecatan dan lainnya (Julian dkk., 2022). Di PT. Rekaindo Global
Jasa proses fabrikasi dilakukan melalui beberapa tahap yaitu Cutting Plate,
Bonding Plate, Pengelasan, dan Pengecatan.
1) Cutting Plate, proses ini melibatkan pemotongan material bahan baku yang
sudah ditandai sesuai dengan sketsa yang dibuat dengan menggunakan
mesin potong atau cutting torch. Proses pemotongan merupakan suatu
proses yang digunakan untuk mengubah bentuk suatu produk dari logam
(komponen mesin perkakas) dengan cara memotong, selain itu proses
pemotongan merupakan kegiatan terbesar yang dilakukan pada industri
manufaktur, proses ini mampu menghasilkan komponen-komponen yang
memiliki bentuk yang kompleks dengan akurasi geometri dan dimensi yang
tinggi. Peroses pemotongan logam atau biasa juga disebut dengan proses
pembubutan dengan menggunakan pahat potong (Cutting Tool) memiliki
tujuan untuk mendapatkan bentuk bentuk tertentu, toleransi atau derajat
kekasaran permukaan dari benda kerja banyak jenis proses pemotongan,
penggerindaan dan lain lain (Husni dkk., 2019). Pemotongan sering
memainkan peran penting dalam hal kualitas dan efisiensi pemesinan karena
fungsi pelepasan pelumas, pendinginan, dan chipnya (Nasution dkk., 2021).
2) Bonding Plate, atau perakitan merupakan sebuah proses menggabungkan
beberapa bagian part menjadi suatu produk yang memiliki fungsi tertentu.
Sebuah lini perakitan adalah proses manufaktur dimana part pada bill of
material dan komponen disatukan dalam sebuah unit produk secara
berurutan oleh sejumlah pekerja untuk menghasilkan sebuah produk. Lini

10
perakitan adalah suatu lintasan produksi yang terdiri dari beberapa stasiun
kerja yang bertugas untuk merakit produk, lini perakitan merupakan lini
produksi yang terdiri dari urutan stasiun kerja dimana proses perakitan
dirakit oleh operator (Thamara dkk., 2020). Proses perakitan merupakan
satu rangkaian kegiatan untuk menggabungkan komponen mesin untuk
menjadi satu kesatuan sesuai dengan bagian dan fungsinya. Pada proses
bonding plate ini, belum dilakukan pemasangan plat sesuai dengan
benetuknya, plate ini akan dilakukan perakitan sesuai dengan bentuknya
dengan cara pengelasan.
3) Pengelasan, merupakan suatu kegiatan penting pada proses fabrikasi baja
untuk menyatukan dua buah baja sesuai dengan susunan dan rancangan
yang telah ditetapkan. Pengelasan atau welding adalah penyambungan dua
bahan atau lebih yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi,
sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang disambung (Pisceliya and
Mindayani). Pengelasan merupakan suatu proses penyambungan antara dua
bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas. Secara singkat,
dapat dijabarkan bahwa proses pengelasan merupakan sambungan dari
beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Pengelasan
adalah proses penyambungan antara dua bagian logam atau lebih dengan
menggunakan energi panas, maka logam yang disekitar daerah las
mengalami perubahan struktur metalurgi, deformasi dan tegangan termal.
Salah satu cara untuk mengurangi pengaruh buruk tersebut, maka dalam
proses pengelasan perlu prosedur pengelasan yang benar dan tepat, atau
dicari arus, kecepatan pengelasan dan masukan panas yang optimal
(Nugroho and Setiawan).
4) Pengecatan, merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan
mengaplikasikan cat dalam bentuk cair pada permukaan suatu objek guna
membuat lapisan pada permukaan objek. Pengecatan berfungsi melindungi
dan memperbagus tampilan suatu permukaan (Iman dkk., 2019). Pengecatan
adalah suatu proses aplikasi cat dalam bentuk cair pada sebuah obyek, untuk
membuat lapisan tipis yang kemudian membentuk lapisan keras atau
lapisan cat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pengecatan adalah

11
bahan yang digunakan, temperatur saat pengecatan, serta keahlian dalam
mengecat (Tyagita dkk., 2019). Pengecatan adalah cara perlindungan secara
pasif. Perlindungan ini hanya bertujuan menyulitkan terjadinya proses
korosi. Mengingat pengecatan merupakan suatu cara pencegahan yang
umum dilakukan (Salim).
b. Proses Assy
Proses assy atau assembling merupakan proses perakitan adalah suatu
proses, dari serangkaian proses dalam suatu lini produksi, yang menggabungkan
komponen-komponen (baik komponen-komponen rigid (solid) maupun yang non-
rigid/komponen yang dapat terdeformasi) secara bertahap dengan suatu urutan
tertentu sampai suatu produk akhir (dengan suatu fungsi tertentu) dapat
dihasilkan. Namun demikian, proses perakitan (assembly) bukan sekedar hanya
menggabungkan komponen-komponen menjadi satu bagian, tetapi proses tersebut
juga mempertimbangkan spesifikasi-spesifikasi lain, misalnya faktor manusia,
rencana produksi sampai dengan tatanan suatu organisasi manufaktur. Maka dari
itu, proses perakitan merupakan kombinasi dari spesifikasi-spesifikasi teknik
(seperti desain komponen, proses manufaktur komponen, dan lain-lain) dan non-
teknik (seperti organisasi, rantai suplai, dan-lain-lain). Desain suatu proses
perakitan yang efektif dan efisien harus mempertimbangkan seluruh spesifikasi-
spesifikasi tersebut yang saling berkaitan satu dengan lainnya.
Pada prinsipnya, sebuah komponen, seakurat apapun itu, tidak akan
memberikan suatu fungsi yang berarti apabila komponen itu hanya berdiri sendiri
(tidak dirakit dengan komponen-komponen lainnya). Suatu produk akan dapat
memberikan suatu fungsi jika dan hanya jika produk tersebut sudah dirakit
menjadi suatu kesatuan produk dengan mengikuti suatu urutan proses perakitan.
Maka dari itu, proses perakitan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk
memberikan nilai tambah dan fungsi dari suatu produk. Proses perakitan
merupakan “jembatan” yang menghubungkan unit-unit proses manufaktur (seperti
proses turning, milling dan grinding) dan proses bisnis dari suatu organisasi
(perusahaan). Hal ini menjelaskan bahwa desain atau struktur suatu sistem
perakitan dalam sebuah perusahaan sangat berkaitan erat dengan kebijakan bisnis
perusahaan tersebut.

12
Sebuah sistem perakitan (assembly system) yang efisien mempunyai
minimal tiga ciri-ciri sebagai berikut: meminimalkan (atau bahkan mengeliminasi)
penggunaan fixture untuk membantu secara akurat memposisikan dan memegang
komponen-komponen yang akan dirakit dalam sebuah proses perakitan sehingga
sistem perakitan tersebut memiliki waktu changeover/konfigurasi ulang yang
singkat, memungkinkan untuk melakukan proses perakitan dengan sistem mix-
production yang memungkinkan perakitan suatu produk dengan varian yang
berbeda-beda, dan meminimalkan atau tidak menggunakan operator perakitan
yang memiliki pengalaman dan keahlian yang tinggi (Syam, 2018).
c. Proses Cabling
Proses cabling, Proses perakitan sistem kelistrikan dibagi menjadi dua
bagian, yaitu instalasi kelistrikan sebelah kanan, dan instalasi kelistrikan sebelah
kiri. Proses instalasi meliputi kegiatan seperti pemotongan kabel, penghubungan
komponen, dan pembuatan dudukan komponen. Proses instalasi mengikuti skema
kelistrikan dan wiring diagram yang telah dibuat sebelumnya (Efendi dkk., 2021).
Cabling adalah fondasi penting yang mempengaruhi kualitas efektifitas di
jaringan Anda yang berjalan. Cabling merupakan kombinasi perkabelan yang
digunakan dalam infrastruktur telekomunikasi. Cabling merupakan jaringan
merupakan cara menata dan mengatur kabel yang menghubungkan komputer satu
dengan yang lainnya dalam suatu gedung atau bangunan agar kabel tersebut aman
dan teratur.
Pada PT. Rekaindo Global Jasa pekerjaan bagian produksi dilakukan di
workshop. Workshop adalah sebuah bangunan yang menyediakan ruang dan
peralatan untuk melakukan konstruksi atau manufaktur, dan/atau memperbaiki
benda. Dalam workshop diperlukan pengetahuan dan keterampilan tentang
peralatan dan metode untuk membuat, membentuk, mengubah bentuk, merakit,
ataupun memperbaiki suatu benda menjadi bentuk yang baru atau kondisi yang
lebih baik secara manfaat. PT. Rekaindo Global Jasa merupakan perusahaan
manufaktur kereta api yang bergerak dalam bidang manufaktur pembuatan
komponen listrik kereta dan lainnya. PT. Rekaindo Global Jasa memiliki 3
workshop yaitu Workshop Sukosari, Workshop INKA, Workshop Candisewu.

13
Workshop ini masing-masing memiliki proses kegiatan produksi yang berbeda
beda.
a. Workshop Sukosari
1) Laser Cutting, adalah proses non-kontak yang menggunakan laser untuk
memotong material menghasilkan potongan berkualitas tinggi dan akurat
secara dimensi. Proses ini bekerja dengan mengarahkan sinar laser melalui
nosel ke benda kerja. Kombinasi panas dan tekanan menciptakan aksi
pemotongan (FTE). Laser cut merupakan teknik pemotongan menggunakan
teknologi laser dengan kekuatan tertentu yang dapat memotong semua
material baik woven maupun non-woven dengan presisi, sedangkan laser
grafir merupakan teknik mengikis suatu permukaan dengan desain yang
telah di tentukan menggunakan teknologi laser (Sari dkk., 2021).
2) Bending Pipa, proses bending merupakan salah satu proses pembentukan
material (metal forming) banyak digunakan di proses manufaktur.
Berdasarkan perlakuan suhu, proses bending merupakan salah satu jenis
pembentukan dingin, Pada proses ini pemilihan mesin bending harus
mempertimbangkan spesifikasi mesin seperti kapasitas tekanan dari mesin
bending, panjang penekukan produk, dan ketinggian terbuka cetakan
(Sukarman dkk., 2020).
3) Bending Plate Besi, bending plat ini merupakan alat yang memberikan
tekanan di bagian tertentu pada plat besi sehingga berubah bentuk secara
permanen yang diberi tekanan menggunakan alat bending manual maupun
menggunakan mesin bending otomatis.
4) Router Machine, selain untuk membuat profil dan menghias benda kerja
kayu, juga dapat digunakan untuk membentuk sisi tebal kayu, membuat
alur, membuat sponing, membuat meratakan pelapis sintetik (formika),
membuat alur dan banyak pengerjaan lainnya dengan alat bantuan khusus.
5) Welding, pengelasan atau welding merupakan salah satu teknik
penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan
kawat las dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa kawat las dan
menghasilkan sambungan yang continue (Nuraliansyaha dkk., 2022).
Pengelasan adalah proses penyambungan setempat antara dua bagian logam

14
dengan cara memanaskannya hingga mencapai titik leleh dari logam
tersebut dengan memanfaatkan energi panas yang berasal dari nyala busur
ataupun gesekan. Pengelasan merupakan suatu proses penting di dalam
dunia industri dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pertumbuhan
industri, karena memegang peranan utama dalam rekayasa dan reparasi
produksi logam (Pujono dkk., 2019).
6) Assembly, proses produksi assembling merupakan proses produksi yang di
dalam proses produksinya lebih memprioritaskan pada proses perakitan
(assembling) dari komponen-komponen suatu produk. Komponen -
komponen tersebut bisa hasil dari produksi oleh perusahaan yang
bersangkutan atau membeli dari perusahaan lain.
7) Finishing, proses finishing adalah pekerjaan tahap sentuhan akhir dari suatu
proses pembuatan produk fungsional maupun nonfungsional. Tujuan
finishing untuk logam (metal finish) adalah suatu proses pelapisan akhir
pada permukaan logam atau material lain yang berbahan dasar logam
dengan tujuan untuk meningkatkan nilai estetika, melindungi permukaan
logam dari kerusakan, memberi lapisan yang mudah untuk pemeliharaan
atau perawatan (Adi).
b. Workshop Candisewu
1) Minor Assembly, merupakan proses assembly awal. Pada bagian ini proses
yang dilakukan adalah pemotongan, perlubangan, pembentukan, grinding,
inspection. Semua kegiatan ini dilakukan sebagai proses assembly awal
sebelum dilakuka pengiriman ke prakitan selanjutnya.
2) Koneksi, merupakan penyambungkan dua atau lebih perangkat dengan
menggunakan media kabel sebagai media penghubungnnya. Fungsi proses
ini mempermudah dalam proses instalasi listrik. Dapat memperkuat
sambungan listrik. Lebih aman dan terhindar dari percikan api.
3) Cutting Laser & Gravir, pemotongan laser adalah proses pemotongan
material yang memanfaatkan laser, menghasilkan potongan berkualitas
tinggi, akurat secara dimensi. Laser cutting bekerja dengan mengarahkan
output laser daya tinggi melalui nozzle ke materi di area lokal.

15
4) Cable Cutting, pada proses ini yaitu melakukan pemotongan kabel yang
digunakan dalam melakukan penyambungan kabel. Pemotongan ini dapat
menggunakan berbagai alat salah satunya tang potong. Tang potong
merupakan jenis tang yang sering digunakan dalam teknik listrik pula. Yang
berfungsi khusus untuk memotong kabel maupun mengupas kulit kabel.
c. Workshop INKA
1) Preparation, adalah suatu proses yang dilakukan perusahaan untuk
mempersiapkan segala sumber daya untuk mencapai produksi. Proses
preparation ini merupakan sebuah proses sub assembly dari proses secara
keseluruhan.
2) Minor Assembly, merupakan proses assembly awal. Pada bagian ini proses
yang dilakukan adalah pemotongan, perlubangan, pembentukan, grinding,
inspection. Semua kegiatan ini dilakukan sebagai proses assembly awal
sebelum dilakukan pengiriman ke perakitan selanjutnya.
3) Installation, atau pemasangan adalah proses memasang, menyatukan, dan
mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu
konteks kesadaran makna tertentu. Pemasangan dapat berupa pemasangan
carbody maupun pemasangan instalasi listrik.
4) Fitting, adalah komponen pada pipa berfungsi untuk mengubah,
menyebarkan, membesarkan, atau mengecilkan aliran. Sambungan pipa atau
fittings adalah komponen terpenting yang tidak boleh ketinggalan dalam
proses pemipaan.
5) Wiring Connection, adalah sebuah cara penataan dan pengaturan kabel
dalam sebuah jaringan komputer yang ditunjang oleh beberapa tool
keamanan, agar kabel tersebut dapat terlihat rapih dan aman dalam jangka
panjang.
2.3.3 Fasilitas Penunjang Produksi
a. Pipe Bending Machine
76 CNC Full Auto Numerical, Single Head Pipe Bending Machine, Model
76 CNC X 3A X 1S, Three Axis Electric Motor. Digunakan untuk
membengkokkan tabung dan pipa untuk menghasilkan komponen jadi.
Tabung adalah saluran struktural berongga yang digunakan sebagai saluran

16
aliran untuk cairan dan gas dalam aplikasi pneumatik, hidrolik, medis, dan
proses.
b. Laser Fiber Machine
LF3015GR Fiber Leser Cutting Machine, Working area 3000mm x
1500mm, Max. speed 120m/min dan Max. acceleration 1.5 G. Laser serat
menggunakan kabel serat optik yang terbuat dari kaca silika untuk
memandu cahaya. Sinar laser yang dihasilkan lebih presisi dibandingkan
dengan laser jenis lain karena lebih lurus dan lebih kecil. Mereka juga
memiliki tapak yang kecil, efisiensi listrik yang baik, perawatan yang
rendah, dan biaya pengoperasian yang rendah.
c. 3D Printer
3D Printers with material photo polimer, Workspace Dimension: 130 x 130
mm. 3D Printer juga dikenal sebagai manufaktur aditif, adalah metode
untuk membuat objek tiga dimensi lapis demi lapis menggunakan desain
yang dibuat komputer. 3D Printer adalah proses tambahan di mana lapisan
material dibuat untuk membuat bagian 3D.
d. Orbital Welding Machine
Welding Material yaitu Carbon Steel, Stainless Steel, Can Pipe Diameter
17-76 mm, Tungsten Diameter phi 3.2 mm. Orbital welding mengacu pada
pengelasan otomatis tabung atau pipa aman dengan elektroda berputar (atau
mengorbit) di sekitar tabung. Ini adalah jenis pengelasan khusus di mana
busur berputar 360° di sekitar objek di tempat (pipa/tabung) secara terus
menerus.
e. Press Brake Bending Machine
Durma CNC Press Brake, AD-R 30135 135 Ton, with Durma DT-15, Touch
Screen 2D. Press Brake adalah mesin yang digunakan untuk
membengkokkan lembaran logam dan pelat logam, paling sering lembaran
logam. Ini membentuk tikungan yang telah ditentukan dengan menjepit
benda kerja antara alat atas yang cocok dan cetakan bawah.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan melakukan kunjungan industri ke PT Aice Ice Cream Jatim Industry
dan PT. Rekaindo Global Jasa, saya mendapatkan banyak pengalaman baru
mengenai dunia industri manufaktur, lebih mengenal dunia kerja dalam industrim
dan dapat membandingkan teori yang saya peroleh di kampus dnegan di dunia
industri secara nyata. Dari kunjungan industri ke PT. Aice Ice Cream Jatim
Industry, kami memahami bahwa perusahaan ini, sebagai pemegang sertifikasi
ISO 9001:2015, memiliki proses produksi es krim yang sangat terorganisir dan
mengedepankan jaminan mutu serta keamanan produk. Kami melihat keseriusan
perusahaan dalam mematuhi standar internasional dalam menghasilkan es krim
berkualitas tinggi. Di samping itu, kami juga menarik perhatian pada filosofi Aice,
"Have An Aice Day," yang mencerminkan semangat untuk membuat hari-hari
menjadi lebih indah melalui produk mereka. Sementara itu, kunjungan ke PT.
Rekaindo Global Jasa memberikan wawasan mendalam tentang industri
manufaktur kereta api. Proses produksi yang terdiversifikasi, seperti fabrikasi,
assembling, dan cabling, menunjukkan kompleksitas dalam memproduksi
komponen-komponen berkualitas tinggi. Perusahaan ini memiliki fokus pada
inovasi, seperti pengembangan produk PIDS (Passenger Information Display
System), yang menunjukkan komitmen mereka terhadap teknologi terkini dalam
mendukung transportasi kereta api.

3.2 Saran
1. Diharapkan program kunjungan industri atau studi ekskursi ini tetap
berjalan setiap tahunnya
2. Sebelum melakukan kunjungan industri, sebaiknya mahasiswa sedikit
menggali informasi untuk menyiapkan beberapa pertanyaan yang kompeten
3. Menjaga komunikasi yang baik antara pihak universitas maupun pihak
inndustri agar dapat menjagacitra baik serta hubungan yang baik

18
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Febrian Wisnu. “Studi Eksperimen Finishing Perhiasan Kuningan Dengan


Perpaduan Elektroplating Dan Patinasi.” CORAK Jurnal Seni Kriya, vol. 7,
no. 1, 2018, pp. 53–60, doi:10.24821/corak.v7i1.2662.
Efendi, Adhan, et al. “Sistem Kelistrikan Pada Prototipe Mobil Listrik SULA
Evolution.” Jurnal Mekanik Terapan, vol. 02, no. 01, 2021, pp. 7–13,
https://jurnal.pnj.ac.id/index.php/jmt/article/view/3625.
Fauzi, Ahmad, and M. Imron Mas’ud. “Proses Manufaktur Pada Mesin Primer
Dan Sekunder CV . Karunia Menggunakan Metode Linier Progamming.”
JKIE (Journal Knowledge Industrial Engineering), vol. 6, no. 2, 2019, pp.
59–65,
https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/jkie/article/view/2055/1522.
Husni, Tarmizi, et al. “Pengaruh Jenis Pahat Dan Kedalaman Pemakanan Pada
Proses Pembubutan Terhadap Kekasaran Permukaan AISI 4340.” Jurnal
Teknika, vol. 6, no. 2, 2019, pp. 119–33.
Iman, Hayun Indra Nur, et al. “Analisis Ketebalan Lapisan Pada Pengecatan Baja
Karbon Rendah Menggunakan Metode Respons Permukaan.” SINTEK
JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, vol. 13, no. 2, 2019, pp. 65–72,
doi:10.24853/sintek.13.2.65-72.
Julian, Fajri, et al. “Sistem Pengendalian Kualitas (Quality Control) Pada Proses
Fabrikasi Project “Refinery Development Master Plan (RDMP)’’.” Jurnal
Ilmiah Wahana Pendidikan, vol. 8, no. 15, 2022, pp. 228–37.
Nasution, Arya Rudi, et al. “Pengaruh Variasi Putaran Spindel Terhadap Gaya
Potong Pada Proses Pemesinan.” VOCATECH: Vocational Education and
Technology Journal, vol. 2, no. 2, 2021, pp. 92–99,
doi:10.38038/vocatech.v2i2.56.
Nugroho, Adi, and Eko Setiawan. “Pengaruh Variasi Kuat Arus Pengelasan
Terhadap Kekuatan Tarik Dan Kekerasan Sambungan Las Plate Carbon
Steel ASTM36.” Jurnal Rekayasa Sistem Industri, vol. 3, no. 2, 2018, pp.
134–42.

19
LAMPIRAN

Dokumentasi kunjungan industri di PT Aice Ice Cream Jatim Industry

20
Dokumentasi kunjungan industri di PT. Rekaindo Global Jasa

21

Anda mungkin juga menyukai