Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

MALANG - BALI

Disusun oleh

Devina Rahmaya Putri 22541144007


Ulya Syifa’a Rakhmahani 22541144016
Selfia Okniati Siait 22541144020
Ivo Tamara 22541144022
Avrillia Cahya Rizky Pratama 22541144045

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri yang diadakan pada
tanggal 3 dan 5 Oktober 2023 di PT Amerta Indah Otsuka dan POD Coklat Jungle Gold di
Malang dan Bali ini dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan ini disusun bersama rekan-rekan kami. Seluruh isi laporan ini disusun
berdasarkan observasi kegiatan di tempat industri dan sosial media internet.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan industri ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang dapat
membangun motivasi kami agar dapat menjadi lebih baik dan lebih maju untuk masa yang
akan datang.

Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, Oleh karena itu, kami mengharap
kritik dan saran yang dapat membangun motivasi kami agar dapat menjadi lebih baik dan
lebih maju untuk masa yang akan datang.

Harapan kami semoga laporan yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kami dan
para pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 13 Oktober 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri..............................................................4
1.2 Tujuan Kunjungan Industri.....................................................................................................
1.3 Manfaat Kunjungan Industri...................................................................................................
1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa...............................................................................................
1.3.2 Manfaat bagi Akademik.................................................................................................
1.3.3 Manfaat Bagi Perusahaan...............................................................................................
1.4 Waktu Pelaksanaan Kunjungan Industri.................................................................................
1.5 Lokasi Kunjungan Industri......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................8
2.1 Profil Perusahaan....................................................................................................................
2.1.1 PT Amerta Indah Otsuka...........................................................................8
2.1.2 Jungle Gold Bali............................................................................................................
2.2 Hasil Kunjungan Industri..........................................................................13
2.2.1 PT Amerta Indah Otsuka.................................................................13
2.2.2 Jungle Gold Bali...........................................................................................................
2.3 Tinjauan Mata Kuliah...........................................................................................................
2.3.1 Mata Kuliah Proses Manufaktur.................................................................................
2.3.2 Mata Kuliah Kreativitas, Inovasi, Kewirausahaan (KIK)...........................................
2.3.3 Mata Kuliah Ergonomika............................................................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan..............................................................................................38
3.2 Saran.....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................................

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri

Kunjungan industri mahasiswa Teknik Industri FT UNY merupakan kegiatan rutin yang
wajib diikuti mahasiswa dan mahasiswi. Kegiatan ini sebagai tuntutan kurikulum untuk
membekali mahasiswa maupun mahasiswi dengan berbagai pengetahuan mengenai dunia
kerja atau lapangan industri sehingga nantinya diharapkan dapat menjadi lulusan yang
profesional. Untuk menjadi lulusan yang profesional tentu dibutuhkan banyak keterampilan
terutama yang berkaitan dengan dunia bisnis atau industri.

Kunjungan industri bagi mahasiswa Teknik Industri FT UNY adalah suatu kegiatan
yang diwajibkan dalam kurikulum sebagai langkah penting untuk mempersiapkan mahasiswa
dan mahasiswi dalam menghadapi dunia kerja dan lingkungan industri yang semakin
kompetitif. Kegiatan ini menjadi bagian integral dalam proses pendidikan, seiring dengan
tujuan untuk menciptakan lulusan yang profesional dan siap bersaing di pasar tenaga kerja.
Untuk mencapai tujuan tersebut, sangatlah penting bagi mahasiswa untuk memiliki
pemahaman mendalam tentang bagaimana industri beroperasi dalam prakteknya.

Kunjungan industri merupakan cara yang efektif untuk menjembatani kesenjangan


antara teori yang diperoleh di ruang kuliah dengan realitas lapangan kerja. Dalam kunjungan
industri, mahasiswa dapat mengalami secara langsung bagaimana konsep-konsep teknis dan
manajerial yang dipelajari di kelas diterapkan dalam situasi nyata. Ini juga memberi mereka
peluang untuk mengamati berbagai aspek dari proses produksi hingga manajemen sumber
daya manusia, yang merupakan pengetahuan yang sangat berharga untuk memahami
keseluruhan ekosistem industri.

1.2 Tujuan Kunjungan Industri

Tujuan dari diadakanya kunjungan industri ke PT Amerta Indah Otsuka dan Jungle Gold Bali
adalah :

5
1. Untuk memberikan wawasan langsung kepada mahasiswa mengenai proses produksi
minuman olahraga (seperti Pocari Sweat) dan coklat (seperti Jungle Gold) dalam
lingkungan industri yang sebenarnya. Hal ini bertujuan untuk memas pemahaman
mahasiswa tentang teknik produksi, kualitas produk, manajemen operasional, dan
sistem pengendalian mutu yang diterapkan dalam industri makanan dan minuman.
Dengan demikian, mahasiswa akan dapat mengaitkan teori yang mereka pelajari di
kelas dengan praktik di lapangan.

2. Sebagai kesempatan bagi mahasiswa untuk melihat dan memahami secara langsung
tantangan dan peluang yang dihadapi oleh industri makanan dan minuman, serta untuk
memahami pentingnya inovasi, manajemen rantai pasokan, dan kepatuhan terhadap
regulasi dalam industri ini. Selain itu, kunjungan ini juga dapat membantu dalam
membangun koneksi antara mahasiswa dengan profesional di industri makanan dan
minuman, yang mungkin membuka peluang kerja atau kolaborasi di masa depan.

1.3 Manfaat Kunjungan Industri

1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

Kunjungan industri memiliki manfaat yang signifikan bagi mahasiswa dalam


pengembangan pendidikan mereka. Melalui kunjungan ini, mahasiswa memperoleh
pemahaman praktis yang tak ternilai tentang bagaimana operasi sebenarnya berjalan di
dunia industri. Mereka dapat melihat, merasakan, dan berinteraksi dengan teknologi,
peralatan, dan proses produksi yang relevan dengan bidang studi mereka. Selain itu,
kunjungan industri memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan
praktis yang sangat berharga, seperti penggunaan peralatan khusus, pemecahan masalah
dalam situasi nyata, dan pemahaman tentang standar keselamatan dan peraturan industri.
Selain dari aspek teknis, kunjungan ini juga membantu mahasiswa memahami dinamika
hubungan antar departemen, manajemen sumber daya, dan peran individu dalam
keseluruhan operasi industri. Semua manfaat ini secara keseluruhan membantu mahasiswa
mempersiapkan diri untuk menjadi lulusan yang siap untuk berkontribusi dalam dunia
kerja dan industri dengan lebih percaya diri dan pemahaman yang mendalam.

1.3.2 Manfaat bagi akademik

Kunjungan industri juga memberikan manfaat yang signifikan dalam konteks


akademik. Melalui kunjungan industri, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengaitkan

6
teori yang mereka pelajari di kelas dengan praktek nyata dalam dunia industri. Ini
memperkuat pemahaman mereka terhadap konsep-konsep akademik dan membantu
mereka melihat relevansi langsung dari pengetahuan yang mereka peroleh. Selain itu,
kunjungan industri seringkali memberikan inspirasi untuk penelitian dan proyek akademik
yang lebih mendalam, karena mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah dan tantangan
nyata yang dihadapi oleh industri. Hal ini dapat membantu dalam pengembangan karya
ilmiah dan proyek-proyek penelitian yang lebih relevan. Selanjutnya, pengalaman dari
kunjungan industri dapat memotivasi mahasiswa untuk memilih jalur akademik tertentu
yang sesuai dengan minat dan aspirasi mereka, membantu mereka merencanakan karier
akademik yang lebih baik sesuai dengan pengalaman yang mereka dapatkan selama
kunjungan.

1.3.3 Manfaat Bagi Perusahaan

Kunjungan industri tidak hanya memberikan manfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi
perusahaan yang menerima kunjungan. Pertama-tama, perusahaan dapat menggunakan
kunjungan industri sebagai kesempatan untuk mempromosikan citra mereka sebagai
tempat yang berorientasi pada pendidikan dan berkomitmen untuk mendukung
pembelajaran berkelanjutan. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam membangun
hubungan yang baik dengan lembaga pendidikan dan komunitas setempat. Selain itu,
kunjungan industri juga dapat menjadi wadah untuk merekrut bakat-bakat muda.
Perusahaan dapat mengidentifikasi mahasiswa yang menonjol selama kunjungan dan
mengundang mereka untuk berpartisipasi dalam program magang atau bahkan penawaran
pekerjaan di masa depan. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengamankan akses ke calon
pekerja yang terdidik dan siap untuk berkontribusi dalam lingkungan kerja.Selain aspek
perekrutan, kunjungan industri juga dapat membantu perusahaan dalam mendapatkan
wawasan segar dan solusi kreatif untuk tantangan yang dihadapi dalam operasional
mereka. Mahasiswa seringkali membawa perspektif baru dan gagasan inovatif yang dapat
membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing mereka. Dengan
demikian, kunjungan industri menciptakan hubungan saling menguntungkan antara
pendidikan dan sektor bisnis.

1.4 Waktu Pelaksanaan Kunjungan Industri

Kunjungan Industri Teknik Industri FT UNY dilaksanakan pada:

7
Hari : Selasa dan Kamis

Tanggal : 3 & 5 Oktober 2023

1.5 Lokasi Kunjungan Industri

Kunjungan Industri berlokasi Malang, dengan alamat Malang KM 11, Jl. Raya
Pasuruan, Tromo Barat, Pacar Keling, Kec. Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur 67172 dan
Kunjungan Industri berlokasi Bali, dengan alamat Jl. Raya Batubulan Gang Candra Metu
No.2, Batubulan, Kec. Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali 80582

8
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan (Sejarah, bidang usaha, hasil produk, dan lain sebagainya)

2.1.1 PT AMERTA INDAH OTSUKA

2.1.1.1 Visi dan Misi

2.1.1.1.1 VISI
Menjadi perusahaan yang brilliant, dengan memberikan kontribusi yang signifikan
dan terpercaya bagi konsumen serta masyarakat.

2.1.1.1.2 MISI

1. Mengembangkan dan mempertahankan karyawan yang berkualitas tinggi untuk


menghasilkan produk berkualitas tinggi.
2. Menjadikan kebutuhan dan kesejahteraan konsumen dan masyarakat sebagai prioritas
utama.
3. Menangkap peluang di semua aspek secara tepat dan inovatif untuk kesejahteraan dan
kepuasan konsumen serta perkembangan perusahaan.
4. Mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan
rekan bisnis.
5. Menjadi perusahaan yang terpercaya.

2.1.1.2 Sejarah,bidang usaha, hasil produk


PT Amerta Indah Otsuka adalah sebuah perusahaan yang merupakan salah satu anak
perusahaan dari PT Otsuka Indonesia. Berikut adalah profil perusahaan PT Amerta Indah
Otsuka:

2.1.1.2.1 Sejarah:

9
● PT Amerta Indah Otsuka didirikan pada tahun 2000 sebagai perusahaan patungan
antara Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd. dari Jepang dan PT Kapal Api Global di
Indonesia.
● Perusahaan ini didirikan dengan tujuan untuk memproduksi dan memasarkan
minuman kesehatan yang dikenal sebagai "Pocari Sweat" di Indonesia

2.1.1.2.2 Bidang Usaha:


● PT Amerta Indah Otsuka bergerak di bidang produksi dan pemasaran minuman
kesehatan.
● Produk utama perusahaan ini adalah "Pocari Sweat," yang merupakan minuman
isotonik yang dirancang untuk membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang
hilang selama aktivitas fisik dan olahraga.
● Selain "Pocari Sweat," perusahaan ini juga memproduksi produk-produk lain dalam
kategori minuman kesehatan.

2.1.1.2.3 Hasil Produk:


● Produk utama PT Amerta Indah Otsuka adalah "Pocari Sweat." Minuman ini dikenal
karena kandungan elektrolitnya yang membantu menjaga keseimbangan tubuh,
terutama selama aktivitas fisik.
● "Pocari Sweat" tersedia dalam berbagai kemasan, termasuk botol plastik, kaleng, dan
sachet.
● Perusahaan juga memiliki berbagai produk lain yang berkaitan dengan minuman
kesehatan dan produk-produk inovatif.

10
Gambar 1 Hasil Produk PT Amerta Indah Otsuka

2.1.1.2.4 Lain-lain:
● PT Amerta Indah Otsuka, seiring dengan perusahaan-perusahaan Otsuka lainnya,
sangat berkomitmen pada inovasi dalam produk-produknya yang bertujuan untuk
mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
● Perusahaan ini juga memiliki komitmen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan
dan berbagai inisiatif keberlanjutan untuk mendukung lingkungan dan komunitas
sekitar.

Perusahaan ini telah membangun reputasi kuat di Indonesia dalam bidang minuman
kesehatan dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin
berkembang. Sebagai bagian dari kelompok Otsuka Pharmaceutical, perusahaan ini
mengusung nilai-nilai seperti "Otsuka-people creating new products for better health
worldwide" dalam setiap langkah operasionalnya.
Regenerate

2.1.2 ‘JUNGLE GOLD’ BALI

2.1.1.1 Visi dan Misi

2.1.1.1.1 VISI
Menjadi merek cokelat premium global pertama yang berkelanjutan dari negara
penghasil kakao.

2.1.1.1.2 MISI

11
1. Mengedukasi masyarakat tentang proses pembuatan cokelat dari pohon kakao hingga
menjadi cokelat batang.
2. Menggunakan keahlian dan kepedulian terhadap alam untuk menjadikan kekayaan
alam hutan sebagai cokelat batang yang lezat.
3. Menggabungkan harmoni tradisional dan modern dalam produk mereka dengan
kemasan hasil karya seniman lokal Bali, yang dilengkapi dengan kertas foil baru
untuk melindungi kesegaran dan cita rasa setiap batang cokelat.
4. Memperkenalkan model waralaba sebagai cara baru bagi konsumen untuk menikmati
cokelat Junglegold.

2.1.1.2 Sejarah,bidang usaha, hasil produk


‘JUNGLE GOLD’ BALI adalah sebuah perusahaan yang memproduksi cokelat dan
merupakan pabrik cokelat 100% nabati pertama di dunia

2.1.1.2.1 Sejarah:
● Pada 2010, mulai memproduksi coklat di Bali dengan merk ‘Pod Chocolate’. Nama
‘Pod’ terinspirasi oleh ‘kakao pod’ untuk mengedukasi masyarakat tentang proses
pembuatan cokelat sesungguhnya sejak dari pohon sampai menjadi coklat batang
● Setelah satu dekade memproduksi cokelat, Junglegold merasa menghubungkan ulang
nilai-nilai utama yang dipegang. Nama ‘Pod’ rasanya sudah tidak lagi pas dalam
mengekspresikan nilai sebagai sebuah merek. Akhirnya, kami kembali ke asal dari
semua ini bermula yakni ketika kami pertama kali menginjakkan kaki di hutan
Indonesia.
● Selama lebih dari satu decade, Junglegold sudah bekerja sama dengan para petani di
Bali untuk menghasilkan biji kakao terbaik digunakan dalam membuat cokelat batang
kelas premium. Biji kakao berasal dari kebun para petani dan koperasi kecil yang
dekat dari pabrik tempat memanggang dan menggiling nya, hingga menghasilkan
cokelat terbaik peraih penghargaan. Berada dekat dengan perkebunan memungkinkan
untuk mempertahankan kualitas terbaik sambil mendukung petani dengan harga
premium.

2.1.1.2.2 Bidang Usaha:


Bidang usaha yang dijelaskan adalah produksi dan pemasaran cokelat. Perusahaan ini
memulai produksi cokelat di Bali dengan merek "Pod Chocolate," dan kemudian,

12
setelah satu dekade, mereka memutuskan untuk mengganti mereknya menjadi
"Junglegold."

2.1.1.2.3 Hasil Produk:


● Produk utama Jungle Gold adalah Chocolate Bars yang terdiri dari Dark Chocolate,
Creamy Chocolate dan mempunyai jenis ukuran berbeda beda mulai dari 350G, 450G,
100G, 1 KG+, 2 KG
● Junglegold juga memiliki cafe yang mengusung konsep makanan dan minuman yang
diolah dari cokelat mereka, contohnya milkshake chocolate dan brownies cokelat.

Gambar 2 Hasil Produk Junglegold Bali

13
2.2 Hasil Kunjungan Industri
Berupa rincian kegiatan yang dilakukan di perusahaan yang dikunjungi beserta detail
dokumentasi

2.2.1 PT Amerta Indah Otsuka


Rincian kegiatan yang dilakukan di perusahaan PT Amerta Indah Otsuka beserta detail
dokumentasi

● Tiba di perusahaan PT Amerta Indah Otsuka ; bagian produksi Pocari Sweat

● Menyaksikan pemaparan tentang perusahaan Otsuka di diversity hall.

14
● Masuk ke dalam pabrik pembuatan minuman pocari sweat dan soyjoy (tidak
diperbolehkan untuk mengambil foto dan video di dalam pabrik/dokumentasi)

● Penutup kegiatan :Menyaksikan film pendek dari perusahaan terkait manfaat produk
perusahaan di ruang teater perusahaan

15
2.2.2 ‘Jungle Gold’ Bali
Rincian kegiatan yang dilakukan di perusahaan ‘Jungle Gold’ Bali yang dikunjungi beserta
detail dokumentasi

● Tiba di pod cokelat factory

● Membuat cokelat sendiri dari bahan-bahan yang disediakan Junglegold

16
● Melihat contoh kebun cokelat secara langsung dan dijelaskan tentang buah coklat

● Mendengarkan pemaparan tentang pod cokelat factory secara langsung dari ownernya
dan Mencoba coklat yang sudah diroasting pod cokelat

● Mencoba beberapa sampel cokelat yang diproduksi oleh Junglegold

17
● Penutup kegiatan:Pembagian coklat yang diracik sendiri sebelumnya untuk
mahasiswa berdasarkan nama masing-masing

18
2.3 Tinjauan Mata Kuliah

2.3.1 Mata Kuliah Proses Manufaktur

Mata kuliah Proses Manufaktur umumnya mencakup konsep dasar dalam


perancangan, pengembangan, dan pengelolaan proses produksi. Anda akan mempelajari
berbagai teknik yang digunakan dalam mengoptimalkan proses manufaktur, meningkatkan
efisiensi, dan menjaga kualitas produk. Dalam kedua kasus ini, baik PT Amerta Indah Otsuka
maupun Jungle Gold Chocolate, proses produksi dan teknologi otomatisasi mungkin menjadi
fokus utama dalam mata kuliah tersebut, bersama dengan aspek manajemen dan pengendalian
kualitas yang erat kaitannya dengan manufaktur produk makanan dan minuman.
1. PT Amerta Indah Otsuka (Pocari Sweat, Soyjoy, Oranamic C, ION Plus):

. Proses Manufaktur: Dalam mata kuliah Proses Manufaktur, Anda akan mempelajari
berbagai teknik, metode, dan strategi yang digunakan dalam proses produksi yang
melibatkan penciptaan produk seperti minuman dan camilan. Anda akan memahami
bagaimana PT Amerta Indah Otsuka menerapkan proses manufaktur yang efisien untuk
produk-produk seperti Pocari Sweat dan Soyjoy. Ini termasuk pemahaman tentang
perencanaan produksi, pengendalian kualitas, manajemen rantai pasokan, dan peran
teknologi otomatisasi dalam proses produksi.

A. Bahan baku dan Bahan Penunjang


Bahan baku yang digunakan :
1) Air Artesis, yaitu air yang berada 120 m di bawah permukaan tanah atau air yang
berada di bawah air permukaan tanah. Pengadaan bahan baku air artesis ini diambil
dari daerah disekitar Surabaya dengan memilih daerah yang memang baku sumber
airnya.
2) Garam/natrium, garam yang digunakan adalah garam-garaman yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh sehingga mampu menggantikan ion tubuh yang hilang. Pengadaan
bahan baku garam ini dilakukan didapatkan dari lokal daerah sekitar dan ekspor dari
negara Jepang.
3) Gula,gula yang digunakan adalah gula glukosa yang diambil di perusahaan gula lokal.
Bahan penunjang yang digunakan :
1. Resin, yaitu biji plastik khusus yang digunakan untuk bahan pembuat botol pocari
sweat. Resin sendiri didapatkan dari negara Jepang karena di Indonesia masih belum
ada pihak yang mensuplai resin dalam kapasitas besar.

19
2. Tutup botol, yaitu tutup botol dengan bahan khusus sebagai tutup dari pocari sweat.
Tutup botol ini disuplai dari negara Jepang dan menggunakan system 3 putaran unik.
3. Label, yaitu label yang berasal dari bahan plastik yang digunakan sebagai label dalam
kemasan pocari sweat. Pengadaan label ini didapatkan dari produsen plastik di daerah
Indonesia.

B. Mesin Produksi
1. Mesin Sterilisasi digunakan untuk mensterilkan botol dan tutup botol agar terhindar
dari kontaminan.
2. Mesin filling Cappling digunakan untuk memasukkan produk pocari sweat ke dalam
botol yang sudah steril.
3. Mesin pelabelan yang terdiri dari cap sterilisation, cap sorter, cap checker digunakan
untuk memberi label secara otomatis pada produk pocari sweat yang sudah dikemas.
4. Mesin detektor yang terdiri dari mesin bottle pressure detector, labeller, ink jet printer
bottle, camera inspector. Untuk menyeleksi/mendeteksi produk-produk yang rusak
atau tidak sesuai dengan standar pocari sweat sehingga produk yang tidak sesuai
tersebut dapat disingkirkan.
5. Mesin Auto Caser, Mesin pengemas yang digunakan untuk mengemas dan menata
produk pocari sweat jadi ke dalam kardus kemasan pocari sweat.

C. Proses Produksi
1). Pembuatan Botol
● Injection moulding
Proses ini digunakan untuk pembuatan atau pembentukan resin (biji plastik)
menjadi preform (bakal botol pocari) yang kemudian akan dibuat untuk botol pocari
sweat.
● Blow molding
Kemudian,proses ini digunakan untuk pembentukan perform (bakal botol
pocari) menjadi botol pocari. Sistem alat ini yaitu dengan menghembuskan udara ke
dalam peform yang kemudian akan membentuk botol sesuai kemasan botol yang
diinginkan.
2). Pembuatan Larutan
● Timbangan

20
Digunakan untuk menimbang bahan baku yang berupa garam-garam yang
dicampurkan ke dalam air sesuai dengan komposisi yang ditetapkan.
● Tangki Penampung
Digunakan untuk menampung air Arthesis yang digunakan sebagai bahan
baku.
● Mixer
Digunakan untuk mencampur dan melarutkan garam, gula dan air sebagai
komposisi cairan pocari sweat.
3). Pengemasan
Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi serta dapat membuat awet
suatu produk makanan maupun minuman. Pengemasan mempunyai peranan dan fungsi
yang penting dalam menunjang distribusi produk terutama yang mudah rusak mengalami
kerusakan. Pada PT. Amerta Indah Otsuka ada dua tahap proses pengemasan yaitu
pengemasan primer dan pengemasan sekunder.
● Pengemasan primer
Dengan menggunakan peralatan yang berteknologi canggih serta bahan baku
plastik yang lebih ringan serta proses produksi di suhu ruang dalam lingkungan pabrik
yang bersih ini akan menghasilkan eco bottle yang ramah lingkungan karena dapat
mengurangi emisi karbon ke lingkungan. Bahan kemasan primer yang digunakan
kemasan pocari sweat yaitu polietilen tereftalat (PET).
● Pengemasan Sekunder
Kemasan sekunder merupakan tahapan selanjutnya dari pengemasan primer.
Produk yang berasal dari ruang pengemas primer selanjutnya dibawah ke ruang
pengemas sekunder. Produk yang telah masuk ke ruang pengemas sekunder
selanjutnya dikemas oleh para packer. Produk dikemas dalam karton yang merupakan
pengemas sekunder. Karton dilewatkan pada mesin karton sealer yang secara otomatis
akan menutup rapat karton baik dari bawah maupun dari atas. Pada kemasan sekunder
juga terdapat informasi tentang produk, namun tidak selengkap informasi yang
terdapat pada kemasan primer.

2. Jungle Gold Chocolate (Produksi Cokelat):

Proses Manufaktur Produk Cokelat : Proses manufaktur dalam mata kuliah


Proses Manufaktur akan melibatkan pemahaman tentang teknik dan langkah langkah

21
yang terlibat dalam produksi cokelat, mulai dari biji kakao hingga produk akhir yang
siap dikonsumsi. Ini mencakup pemahaman tentang pemrosesan biji kakao,
penggilingan, pemadatan, pencampuran bahan tambahan, dan proses pembungkusan.
Anda juga akan memahami peran peralatan otomatisasi dalam proses produksi
cokelat.

A. Bahan baku dan Bahan Penunjang


Bahan baku yang digunakan :
1) Biji Kakao
Biji Kakao adalah bahan baku utama dalam pembuatan coklat, Jungle Gold
bekerja sama dengan para petani di Bali untuk menghasilkan biji kakao terbaik yang
digunakan untuk membuat coklat batang kelas premium. Biji kakao berasal dari kebun
para petani dan koperasi kecil yang dekat dari pabrik tempat Jungle Gold
memanggang dan menggoreng nya, hingga menghasilkan cokelat terbaik peraih
penghargaan. Berada dekat dengan perkebunan memungkinkan Jungle Gold untuk
mempertahankan kualitas terbaik sambil mendukung petani dengan harga premium.
2) Gula Kelapa
Gula kelapa terbuat dari bunga kelapa ( bukan buah atau daging kelapa). Gula
jenis ini lebih sehat daripada gula rafinasi karena glikemik rendah dan mengandung
mineral. Tidak seperti gula rafinasi, gula ini juga dibudidayakan dan diproduksi oleh
masyarakat lokal yang berlokasi tidak jauh dari pabrik. Pada tahun 2014 Jungle Gold
mulai bekerja sama dengan petani gula kelapa lokal untuk meningkatkan kualitas gula
mereka sehingga Jungle Gold dapat menggunakannya dalam cokelat hitam sebagai
pengganti gula rafinasi.
3) Susu Nabati
Susu nabati atau yang disebut juga susu tanpa produk hewani, susu nabati
adalah alternatif yang digunakan dalam pembuatan cokelat untuk menggantikan susu
sapi. campuran kelapa, kacang mete, dan mentega kakao menghasilkan krim susu
nabati yang alami. Jungle Gold menyebut cokelat susu non-hewani ini sebagai
‘Cokelat Krim’
Bahan penunjang yang digunakan :
B. Mesin Produksi
1) Mesin Pemanggangan biji kakao

22
Mesin ini digunakan untuk menggoreng biji kakao agar menjadi cokelat yang
siap diproses lebih lanjut.
2) Mesin Penggiling cokelat
Digunakan untuk menggiling biji kakao yang telah dipanggang agar menjadi
pasta cokelat atau massa kakao.
3) Mesin Pengembangan rasa
Mesin ini digunakan untuk menghaluskan tekstur coklat, mengembangkan
rasa, dan mengatur keasaman yang berlebihan.
4) Mesin Pencetak cokelat
Mesin ini digunakan untuk mencetak cokelat ke berbagai bentuk seperti
batangan atau tablet
5) Mesin Pengemasan
Mesin ini digunakan untuk mengemas cokelat dalam kemasan yang sesuai
6) Mesin Pendingin
Digunakan untuk mendinginkan cokelat setelah dicetak atau diproses

C. Proses Produksi
Proses produksi coklat dari Junglegold Bali dapat dijelaskan lebih rinci sebagai
berikut:
1) Pembersihan dan pemilihan biji: Biji kakao yang berasal dari kebun petani dan
koperasi kecil yang dekat dari pabrik dipilih dan diseleksi dengan teliti. Biji kakao
kemudian dibersihkan melalui mesin pembersih yang mengeliminasi benda-benda
asing yang mungkin masih melekat.
2) Pemanggangan biji kakao: Biji kakao dipanggang untuk mengembangkan karakter
dari rasa cokelat khas.
3) Penggilingan kakao massa: Setelah dipanggang, biji kakao dihancurkan menjadi
massa kakao. Massa kakao ini kemudian dihaluskan menjadi pasta kakao yang halus
dan kental.
4) Pencampuran : Gula dan kakao bubuk dicampurkan ke dalam pasta kakao. Proses ini
dilakukan dengan hati-hati agar rasa cokelat tetap sama dari waktu ke waktu. Setelah
pencampuran, cokelat dipanaskan dan dicampur lagi untuk menghilangkan
kelembaban dan menghasilkan tekstur yang halus.

23
5) Pengolahan lebih lanjut: Setelah proses pencampuran dan penghilangan, cokelat dapat
diolah lebih lanjut menjadi berbagai bentuk, seperti cokelat batangan, cokelat bubuk,
atau cokelat permen.
6) Pengemasan: Coklat kemudian dikemas untuk distribusi ke outlet ritel. Proses
pengemasan ini bertujuan untuk menjaga kualitas coklat dan melindunginya dari
kerusakan atau kontaminasi. Pada umumnya, coklat dikemas dalam bentuk batangan
atau kotak-kotak kecil.
Coklat Jungle Gold Bali menggunakan bahan-bahan tanaman, seperti campuran kelapa,
mete, dan mentega kakao yang menghasilkan krim susu nabati alamiProses produksi coklat
dari Junglegold Bali dimulai dari biji kakao hingga menjadi cokelat batangan yang siap
dikonsumsi.

2.3.2 Mata Kuliah Kreativitas, Inovasi, Kewirausahaan (KIK)

Dalam mata kuliah "Kreativitas, Inovasi, Kewirausahaan (KIK)," tinjauan keilmuan


tentang kedua usaha yang Anda sebutkan dapat berfokus pada aspek kreativitas, inovasi,
dan kewirausahaan dalam bisnis makanan dan minuman. Di bawah ini adalah penjelasan
terkait dengan tinjauan keilmuan dalam mata kuliah KIK:

1. PT Amerta Indah Otsuka (Pocari Sweat, Soyjoy, Oranamic C, ION Plus):

A. Kreativitas dan Inovasi Produ

Mata kuliah KIK sering mencakup topik topik seperti kreativitas dalam
pengembangan produk dan inovasi dalam strategi bisnis. Anda dapat mempelajari
bagaimana PT Amerta Indah Otsuka menciptakan produk-produk seperti Pocari
Sweat, yang merupakan inovasi dalam pasar minuman olahraga, serta strategi inovatif
mereka dalam menciptakan pasar produk seperti Soyjoy dan Oranamic C.

PT Amerta Indah Otsuka, produsen Pocari Sweat, telah menerapkan berbagai


bentuk inovasi dalam proses produksinya dan strategi pemasarannya. Inovasi-inovasi
ini telah membantu perusahaan meningkatkan reputasinya, meningkatkan loyalitas
pelanggan, dan meningkatkan posisi kompetitifnya di pasar. Berikut adalah beberapa
contoh inovasi perusahaan dan manfaatnya:

a) Segi Produksi

24
1. Otsuka Eco Bottle:
Perusahaan telah meluncurkan inisiatif untuk membuat kemasan botol plastik
menggunakan bahan daur ulang, yang dapat berkontribusi pada upaya perusahaan
untuk mengurangi sampah plastik dan mempromosikan praktik berkelanjutan di
Indonesia. Inovasi ini telah membantu perusahaan meningkatkan reputasinya sebagai
organisasi yang bertanggung jawab secara sosial dan sadar lingkungan.
B) Segi Pemasaran
1. Open Factory:
Sejak tahun 2008, PT Amerta Indah Otsuka telah menerapkan konsep open
factory, yang memungkinkan masyarakat umum untuk mengamati proses produksi
Pocari Sweat. Inovasi ini telah membantu perusahaan meningkatkan transparansi dan
membangun kepercayaan dengan pelanggan.
2. Personal Selling
Perusahaan telah menerapkan strategi personal selling untuk mempromosikan
produknya dan\meningkatkan loyalitas pelanggan. Inovasi ini telah membantu
perusahaan meningkatkan kinerja penjualan dan membangun hubungan yang lebih
kuat dengan pelanggan.
3. Brand Communication
Perusahaan telah menerapkan strategi komunikasi merek yang efektif untuk
meningkatkan kesadaran dan pengenalan merek. Inovasi ini telah membantu
perusahaan meningkatkan posisi kompetitifnya di pasar dan menarik pelanggan baru.
4. Emotional and Spiritual Intelligence
Perusahaan telah melakukan penelitian tentang kecerdasan emosional dan
spiritual karyawannya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan kerja mereka.
Inovasi ini telah membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang positif
dan meningkatkan retensi karyawan
Secara keseluruhan, PT Amerta Indah Otsuka telah menerapkan berbagai bentuk
inovasi dalam proses produksinya dan strategi pemasarannya, yang telah membantu
perusahaan meningkatkan reputasinya, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan meningkatkan
posisi kompetitifnya di pasar. Inovasi-inovasi ini meliputi open factory, Otsuka Eco Bottle,
personal selling, brand communication, dan emotional and spiritual intelligence.

B. Kewirausahaan

25
Kita juga dapat memahami elemen kewirausahaan dalam bisnis PT Amerta
Indah Otsuka. Hal ini mungkin melibatkan pemahaman tentang bagaimana
perusahaan tersebut mengelola risiko, berinovasi dalam strategi pemasaran, dan
menjalankan bisnis dengan pandangan ke depan. Untuk menjalankan bisnis dengan
sukses, perusahaan seperti PT Otsuka Indonesia biasanya mengadopsi berbagai
strategi yang mencakup manajemen risiko, inovasi dalam strategi pemasaran, dan
berfokus pada visi dan misi ke depan. Di bawah ini adalah beberapa pendekatan yang
mungkin mereka terapkan:
Manajemen Risiko:
1. Identifikasi Risiko: PT Otsuka Indonesia mungkin melakukan analisis risiko yang
cermat untuk mengidentifikasi potensi masalah dalam operasinya. Ini termasuk risiko
operasional, finansial, dan regulasi.
2. Mitigasi Risiko: Setelah mengidentifikasi risiko, perusahaan akan mengembangkan
rencana mitigasi risiko yang mencakup tindakan konkret untuk mengurangi dampak
risiko tersebut.
3. Asuransi: Perusahaan ini mungkin memiliki asuransi untuk melindungi diri dari risiko
tertentu seperti kerusakan properti atau tuntutan hukum.

Inovasi dalam Strategi Pemasaran:


1. Riset Pasar: PT Otsuka Indonesia mungkin melakukan riset pasar untuk memahami
kebutuhan dan preferensi pelanggan. Ini membantu mereka merancang produk dan
kampanye pemasaran yang lebih efektif.
2. Inovasi Produk: Perusahaan ini mungkin terus-menerus berinovasi dalam produk
mereka, menciptakan formulasi baru atau menggabungkan tren kesehatan terbaru
dalam portofolio produk mereka.
3. Kampanye Pemasaran Kreatif: PT Otsuka Indonesia dapat mengembangkan
kampanye pemasaran kreatif yang menonjol di pasar. Mereka mungkin menggunakan
media sosial, influencer marketing, dan promosi produk untuk menjangkau audiens
yang lebih luas.
4. Kemitraan Strategis: Mungkin juga menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan
lain untuk memas jangkauan pasar atau mengakses sumber daya tambahan.

2. Jungle Gold Bali


A) Segi produksi

26
1) Membuat coklat 100% nabati
Jungle Gold menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk
mengembangkan resep awal non-dairy milk dengan memanfaatkan
bahan- bahan terpilih dan teknik produksi yang inovatife untuk
membuat non- dairy milk chocolate sama lezatnya dengan dairy milk
chocolate namun seluruhnya berbahan nabati Jungle gold
menggabungkan bahan-bahan berkelanjutan alami yaitu campuran
kelapa, susu mete, dan mentega kakao. Dengan teknik produksi yang
inovatif, campuran tersebut menghasilkan cokelat alami & lezat dengan
cita rasa krim susu nabati. Jungle Gold menyebut cokelat susu non-
hewani ini sebagai 'Cokelat Krim'. Dengan beralih dari produk susu
hewani ke cokelat nabati, Junglegold membantu mendukung penuh
kesehatan manusia, perubahan iklim, dan kesejahteraan hewan.
Manfaat Inovasi
1. Menciptakan variasi produk yang sebelumnya belum ada
dipasaran
2. Mencapai segmentasi pasar yang baru yaitu para vegetarian
3. Meningkatkan image yang baik di masyarakat

2) Penggunaan bahan-bahan organic


Jungle Gold Bali menggunakan bahan-bahan organik dalam
produksi coklatnya, seperti campuran kelapa, mete, dan mentega kakao
yang menghasilkan krim susu nabati alam.Hal ini membuat coklat
Jungle Gold Bali menjadi lebih sehat dan alami..Dengan menggunakan
bahan-bahan organik dan bekerja sama dengan petani lokal, Jungle
Gold Bali dapat memastikan kualitas produknya yang lebih baik. Hal
ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk Jungle
Gold Bali dan juga meningkatkan daya saing perusahaan di pasar.
3) Kerjasama dengan petani local
Jungle Gold Bali bekerja sama dengan para petani di Bali untuk
menghasilkan biji kakao terbaik yang digunakan dalam produksi
coklat.Hal ini membantu meningkatkan kesejahteraan petani lokal dan
juga memastikan kualitas biji kakao yang digunakan dalam produksi
coklat.

27
4) Tur Pabrik Coklat:
Jungle Gold Bali juga menawarkan tur pabrik coklat yang
memungkinkan pengunjung untuk melihat langsung proses produksi
coklat dan mencicipi biji kakao dalam bentuk paling murni sambil
belajar. Hal ini membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
proses produksi coklat dan juga mempromosikan produk Jungle Gold
Bali.
5) Menggunakan teknik produksi yang inovatif
Jungle Gold Bali menggunakan teknik produksi yang inovatif
untuk menghasilkan produk coklat yang berkualitas tinggi. Hal ini
dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses produksi.
B. Segi Pemasaran
Strategi manajemen risiko dan inovasi pemasaran adalah kunci dalam bisnis
coklat. Berikut beberapa strategi yang dapat membantu perusahaan coklat menghadapi
risiko dan meningkatkan pemasaran:

1. Diversifikasi Bahan Baku: Bergantung pada sumber daya kakao tunggal dapat
berisiko. Membuka sumber bahan baku dari berbagai wilayah atau negara dapat
mengurangi risiko pasokan.
2. Manajemen Kualitas: Pastikan kualitas coklat Anda tetap konsisten. Terapkan kontrol
kualitas yang ketat selama proses produksi.
3. Rantai Pasokan Berkelanjutan: Guna mengurangi risiko lingkungan dan sosial,
berinvestasi dalam rantai pasokan kakao berkelanjutan yang mendukung petani dan
praktik yang ramah lingkungan..
4. Pemasaran Berkelanjutan: Gunakan pemasaran berkelanjutan dan ceritakan tentang
upaya Anda untuk mendukung petani dan lingkungan dalam produksi coklat.
5. Keberlanjutan Sosial: Terlibat dalam program keberlanjutan sosial yang dapat
membantu membangun citra positif perusahaan dan memikat pelanggan yang peduli
dengan masalah sosial.
6. Analisis Pasar: Selalu monitor tren dan perilaku konsumen. Gunakan data dan analisis
pasar untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin muncul.
7. Kemitraan: Pertimbangkan kemitraan dengan perusahaan lain yang berbagi nilai-nilai
keberlanjutan dan memiliki audiens yang relevan.

28
8. Digital Marketing: Manfaatkan pemasaran digital untuk mencapai audiens yang lebih
luas dan mengoptimalkan kampanye pemasaran online.
9. Respons terhadap Perubahan: Bersiap untuk merespons perubahan lingkungan bisnis
dan tren pasar dengan cepat. Ini termasuk penyesuaian dalam rantai pasokan,
produksi, dan strategi pemasaran.
Kombinasi manajemen risiko yang cermat dan inovasi pemasaran yang bijak akan membantu
perusahaan coklat untuk bertahan dan berkembang dalam industri yang berubah-ubah.

2.3.3 Mata Kuliah Ergonomika

Mata kuliah Ergonomika fokus pada kesejahteraan manusia dalam berbagai


konteks, termasuk di tempat kerja. Dalam kasus bisnis makanan dan minuman,
memastikan bahwa desain produk, fasilitas produksi, dan tempat kerja sesuai dengan
prinsip prinsip ergonomika dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas produk,
produktivitas, dan kesejahteraan pekerja

A. Ergonomi
Secara etimologi, ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon yang berarti kerja
dan nomo yang berarti peraturan atau hukum. Pengertian ergonomi yaitu peraturan tentang
bagaimana melakukan kerja, termasuk sikap kerja. Pengertian ergonomi sebagai salah satu
cabang keilmuan yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat,
kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja yang baik untuk
mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan yang efektif, efisien, aman dan nyaman
(Ginting, 2010).

Menurut Pusat Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan Kerja RI (2007), ergonomi


adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan yang
dilakukan. Sementara itu, menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA)
(2010), ergonomi merupakan penerapan dalam mendesain peralatan dan pekerjaan sesuai
dengan kapasitas manusianya. Hal ini bertujuan untuk mencegah cedera yang mungkin
terjadi. Secara singkat, ergonomi merupakan penyesuaian antara manusia dengan
pekerjaannya dengan tujuan meminimalisir kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Dapat disimpulkan ergonomi adalah disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana


perilaku manusia berhubungan dengan pekerjaan mereka, terutama saat bekerja di lingkungan

29
kerja. Tujuan dari penelitian ergonomi adalah untuk menyesuaikan tugas pekerjaan dengan
kondisi tubuh manusia, sehingga dapat mengurangi tingkat stres yang dialami. Salah satu
upayanya adalah dengan menyesuaikan ukuran tempat kerja agar sesuai dengan dimensi
tubuh manusia, mengatur faktor-faktor seperti suhu, cahaya, dan kelembaban agar sesuai
dengan kebutuhan manusia. Dengan demikian, ergonomic dapat dianggap sebagai ilmu yang
mengatur pekerjaan agar sesuai dengan kemampuan orang yang melakukannya, mengingat
adanya keterbatasan fisik, mental, dan sosial yang dimiliki oleh manusia dalam interaksi
mereka dengan pekerjaan mereka.

B. Kesehatan kerja
Wibowo dan Hardi (2016) bahwa kesehatan kerja merupakan kondisi yang akan
berfokus kepada kondisi mental, fisik, emosional para karyawannya. Berdasarkan Moekijat
(2004), Program keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) dilaksanakan karena tiga faktor
penting, yaitu :
a. Berdasarkan perikemanusiaan. Pertama -tama para manajer akan mengadakan
pencegahan kecelakaan kerja atas dasar perikemanusiaan yang sesungguhnya. Mereka
melakukan demikian untuk mengurangi sebanyak-banyaknya rasa sakit dari pekerjaan
yang diderita luka serta efek terhadap keluarga.
b. Berdasarkan Undang-Undang. Ada juga alasan mengadakan program keselamatan dan
Kesehatan kerja berdasarkan Undang -undang , bagi Sebagian mereka yang
melanggarnya akan dijatuhi hukuman denda.
c. Berdasarkan Alasan ekonomi untuk sadar keselamatan kerja karena biaya kecelakaan
dampaknya sangat besar bagi perusahaan.
Menurut Sutrisno dan Ruswandi , 2007, prinsip- prinsip yang harus dijalankan dalam
suatu perusahaan/ instansi pemerintah dalam menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
adalah sebagai berikut:

a. Adanya APD di tempat kerja


b. Adanya buku petunjuk penggunaan alat atau isyarat bahaya
c. Adanya peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab
d. Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK (syarat-syarat lingkungan kerja)
antara lain tempat kerja steril dari debu, kotoran,asap rokok, uap gas,radiasi, getaran
mesin dan peralatan, kebisingan, tempat kerja aman dari arus listrik, lampu
penerangan memadai, ventilasi dan sirkulasi udara seimbang.

30
e. Adanya penunjang Kesehatan jasmani dan rohani di tempat kerja
f. Adanya sarana dan prasarana lengkap ditempat kerja
g. Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan Kesehatan kerja
h. Adanya Pendidikan dan pelatihan tentang kesadaran K3.

C. Hasil Pengamatan
1. PT Amerta Indah Otsuka (Pocari Sweat, Soyjoy, Oranamic C, ION Plus):
1. Aspek ergonomi
● Sikap kerja
Hasil pengamatan kami di lapangan menunjukkan bahwa mayoritas tenaga
kerja telah mematuhi prinsip-prinsip ergonomi dalam pekerjaan mereka. Contohnya,
kami melihat bahwa tidak ada pekerja yang mengangkat beban berat, karena mereka
telah mengadopsi penggunaan troli dan teknologi pengangkut barang yang
meminimalkan posisi membungkuk. Selain itu, mereka juga telah memperhatikan
kenyamanan kerja dengan menyesuaikan posisi duduk mereka sehingga sejajar
dengan meja, setinggi siku mereka. Kami juga menemukan bahwa semua tenaga kerja
telah menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan risiko potensial di
lingkungan kerja mereka.

● Cara kerja
Ketika kami melakukan observasi, kami memeriksa dua aspek, yaitu posisi
kerja dan proses kerja.
1) Dalam hal posisi kerja karyawan, mayoritas dari mereka sudah mematuhi prinsip-
prinsip ergonomi. Misalnya, di ruang kontrol (Control Room), karyawan duduk sesuai
dengan prinsip ergonomis dengan punggung tegak dan bahu rileks, serta posisi siku
sejajar dengan tinggi meja. Di unit produksi/packaging, karyawan yang melakukan
pekerjaan packaging duduk, sementara karyawan operator berdiri yang mana
terkadang posisi berdirinya tidak efektif dan tidak tegak yang dapat menimbulkan
badan cepat lelah dan kaku. Sayangnya, tidak ada peralatan yang memungkinkan
karyawan untuk beralih antara duduk dan berdiri. Namun, cara karyawan mengangkat
barang sudah sesuai dengan pedoman ergonomis karena sudah menggunakan troller
yang mempermudah mengangkat barang.

31
2) Dalam hal proses kerja, karyawan menggunakan troli kemas untuk mengangkut
barang. Keseluruhan proses kerja yang diterapkan oleh para karyawan sudah baik,
karena mereka telah memastikan bahwa peralatan yang mereka gunakan ditempatkan
dalam jangkauan standar sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi. Dengan demikian,
karyawan telah mematuhi pedoman ergonomi dengan baik dalam penyusunan
peralatan mereka. Hal ini mencerminkan kesadaran mereka akan pentingnya aspek-
aspek ergonomi dalam pekerjaan sehari-hari.

● Beban Kerja
Layaknya perusahaan lain, PT Otsuka Indonesia juga memiliki pembagian jam
kerja karyawan sebesar 40 jam perminggu. Jam kerja PT Otsuka Indonesia dibagi jadi
4 tergantung keadaan perusahaan. Berikut daftar jam kerja PT Otsuka Indonesia:
1. Shift 1 -> Jam 07.00 Sampai Jam 17.00
2. Non Shift -> Jam 07.00 Sampai Jam 17.00
3. Shift 2 -> Jam 19.00 Sampai jam 05.00
4. Shift 3 -> Jam 23.00 Sampai Jam 07.00(Disesuaikan jamnya jika produksi
dengan 3 shift)
Setiap shift mendapat jatah istirahat selama 1 jam kecuali yang produksi dengan 3
shift. Jam kerja ini bisa diterapkan dan diubah kapanpun sesuai kebijakan perusahaan di
Keadaan Lingkungan Kerja
Berikut adalah informasi tentang keadaan lingkungan kerja di PT Amerta Indah Otsuka:
● PT Amerta Indah Otsuka menghargai keberagaman dan memberikan kesempatan yang
sama bagi setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, agama, ras, atau
kewarganegaraan
● Perusahaan ini telah menciptakan lingkungan kerja yang mendukung produktivitas
dan kebahagiaan karyawan dengan memberikan berbagai fasilitas.
● Lingkungan kerja fisik telah dievaluasi dari segi keselamatan dan kesehatan, dan
implementasi sistem K3 telah dilakukan dengan baik.
● Perusahaan ini telah memperoleh beberapa sertifikasi, termasuk ISO 14001 untuk
Sistem Manajemen Lingkungan, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki sistem
manajemen lingkungan yang baik
● Menurut ulasan di JobStreet.com, tekanan kerja di perusahaan ini cukup tinggi, dan
perusahaan terlalu ketat dengan prosedur operasi standar, yang membuat sulit bagi
karyawan untuk berkembang.

32
2. Aspek kesehatan kerja
Evaluasi penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada PT
Amerta Indah Otsuka dilakukan pada area PET Bottle 2.PT Amerta Indah Otsuka
menerapkan SMK3 untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan, penyakit akibat
kerja, atau pencemaran lingkungan yang dapat mengganggu kelancaran proses
produksi dan pencitraan perusahaan di tengah-tengah masyarakat dan dunia usaha
Perusahaan telah menerapkan sistem keselamatan dan kesehatan, termasuk di area
PET Bottle.Perusahaan menyediakan fasilitas untuk mendukung keselamatan dan
kesehatan kerja, seperti alat pemadam kebakaran yang ditempatkan setiap 8 meter di
lokasi strategis.PT Amerta Indah Otsuka tidak memiliki klinik kesehatan dan dapur
makanan bagi karyawan.Meskipun demikian, PT Amerta Indah Otsuka memiliki
Employee Wellness Program yang merupakan sebuah program yang dibentuk oleh
perusahaan dengan tujuan untuk mengawasi dan memperbaiki kesehatan
karyawannya, baik kesehatan fisik dan mental yang mempengaruhi performanya
dalam bekerja. yang menunjukkan bahwa perusahaan ini peduli terhadap kesehatan
karyawan.
Perusahaan PT Amerta Indah Otsuka memberikan asuransi kesehatan dan
tunjangan lainnya bagi karyawannya. Dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja, PT
Amerta Indah Otsuka menyediakan segala kebutuhan penunjang kesehatan dan
keselamatan kerja, termasuk fasilitas dan peralatan. Selain itu, perusahaan juga telah
menerapkan aplikasi pemeriksaan mandiri kondisi kesehatan karyawannya sebagai
respons terhadap pandemi COVID-19. Maka, top ten disease di perusahaan PT
Amerta Indah Otsuka sudah tercatat dengan baik

2. Jungle Gold Chocolate (Produksi Cokelat):


1. Aspek ergonomic
Aspek ergonomi sangat penting bagi para petani kakao karena mereka sering
berurusan dengan tugas-tugas fisik yang berat dan rutin. Beberapa aspek ergonomi
yang relevan untuk petani kakao meliputi:
1. Alat dan Peralatan: Pastikan petani memiliki akses ke alat dan peralatan yang
ergonomis, seperti alat pemotong, tas punggung yang nyaman, dan sarana transportasi
yang sesuai.

33
2. Postur Tubuh: Pelatihan tentang postur tubuh yang benar saat bekerja di ladang kakao
sangat penting untuk mencegah cedera akibat pembebanan berlebih pada tubuh.
3. Perlindungan Terhadap Panas dan Hujan: Para petani kakao sering bekerja di bawah
sinar matahari yang terik atau hujan. Mereka memiliki perlindungan yang sesuai
terhadap kondisi cuaca ekstrem ini untuk menjaga kesehatan mereka.
4. Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan: Pelatihan mengenai penggunaan alat-alat
pertanian dengan benar dan aman sangat penting untuk mencegah kecelakaan dan
cedera.
5. Beban Kerja: Perhatikan beban kerja petani dan pastikan mereka tidak terlalu
terbebani. Jika memungkinkan, bantu mereka dengan teknologi atau alat yang dapat
mengurangi beban fisik.
6. Ruang Kerja: Pastikan lingkungan tempat kerja petani nyaman, terorganisir, dan aman
agar mereka dapat bekerja dengan efisien dan aman.
7. Istirahat dan Perawatan Tubuh: Dorong petani untuk mengambil istirahat yang cukup
dan merawat tubuh mereka setelah bekerja berat. Ini penting untuk menjaga kesehatan
jangka panjang.

Dengan memperhatikan aspek-aspek ergonomi ini, petani kakao dapat bekerja dengan
lebih nyaman dan efisien, sambil menjaga kesehatan mereka dalam jangka panjang.
● Untuk karyawan produksi coklat
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara kerja
yang baik dan aman untuk karyawan produksi coklat di pabrik Jungle Gold
Bali. Ergonomi bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan, efisiensi, dan
produktivitas kerja karyawan produksi coklat. Berikut adalah penjelasan
tentang ergonomi karyawan produksi coklat di pabrik Jungle Gold Bali:
● Sikap Kerja
1) Karyawan produksi coklat di pabrik Jungle Gold Bali memiliki sikap
kerja yang baik dan disiplin dalam menjalankan tugasnya.
2) Mereka memperhatikan postur tubuh yang benar saat bekerja, seperti
menjaga posisi tubuh yang tegak dan tidak membungkuk terlalu sering.
3) Karyawan produksi coklat juga memperhatikan kebersihan dan
kesehatan diri, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja,
serta menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai.
● Cara Kerja

34
1) Karyawan produksi coklat di pabrik Jungle Gold Bali menjalankan
tugasnya dengan cara yang benar dan efisien.
2) Mereka memahami prosedur kerja yang telah ditetapkan dan
mengikuti instruksi dari atasan.
3) Karyawan produksi coklat juga memperhatikan kualitas produk yang
dihasilkan, seperti memastikan bahan baku yang digunakan berkualitas
dan memperhatikan proses produksi yang benar.
● Beban Kerja Jam kerja karyawan produksi coklat di Jungle Gold Bali
tentunya berbeda-beda tergantung pada posisi dan tugas yang diemban.
Namun, secara umum, jam kerja karyawan produksi coklat di Jungle
Gold Bali mengikuti standar jam kerja yang berlaku di Indonesia, yaitu
8 jam per hari dan 40 jam per minggu. Selain itu, perusahaan juga
memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan
produksi coklat
1) Karyawan produksi coklat di pabrik Jungle Gold Bali memperhatikan
beban kerja yang diberikan.
2) Mereka memperhatikan batas kemampuan fisik dan mentalnya, serta
tidak memaksakan diri untuk bekerja terlalu keras.
3) Pihak manajemen juga memperhatikan beban kerja karyawan produksi
coklat, seperti memberikan jadwal kerja yang sesuai dan memberikan
waktu istirahat yang cukup.

2. Aspek kesehatan kerja


Aspek kesehatan kerja bagi para petani kakao sangat penting untuk
memastikan bahwa mereka tetap sehat dan produktif selama menjalankan pekerjaan
mereka. Beberapa aspek kesehatan kerja yang diperhatikan untuk petani kakao
meliputi:
1. Kecelakaan dan Keselamatan: Memastikan Petani menerima pelatihan dan
perlengkapan keselamatan yang sesuai untuk mengurangi risiko kecelakaan di ladang
kakao, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD).
2. Kesehatan Fisik: Petani kakao sering melakukan tugas-tugas fisik yang berat,
sehingga menjaga kebugaran fisik mereka melalui latihan dan pemanasan sebelum
bekerja.

35
3. Gaya Hidup Sehat: Mendorong gaya hidup sehat seperti pola makan yang seimbang,
cukup istirahat, dan menghindari kebiasaan berbahaya seperti merokok atau konsumsi
alkohol berlebihan.
4. Pemantauan Kesehatan: Petani secara teratur memeriksakan kesehatan mereka untuk
mendeteksi masalah kesehatan awal dan mencegah penyakit yang berkaitan dengan
pekerjaan seperti gangguan muskuloskeletal.
5. Penyediaan Air Bersih: Memastikan akses petani kepada air bersih dan sanitasi yang
layak untuk mencegah penyakit akibat air yang terkontaminasi.
6. Pengendalian Panas dan Matahari: Lakukan langkah-langkah untuk menghindari
dehidrasi dan panas berlebih, terutama di lingkungan kerja yang panas.
7. Kesehatan Mental: Tidak mengabaikan aspek kesehatan mental. Ketidakpastian,
tekanan kerja, dan isolasi dapat berdampak pada kesejahteraan mental petani.
Sediakan dukungan psikologis dan jaringan sosial yang sehat.
8. Perlindungan Terhadap Pestisida: Memastikan petani tahu cara menggunakan
pestisida dengan aman dan memakai APD yang sesuai saat menggunakannya.
9. Akses ke Pelayanan Kesehatan: Memastikan petani memiliki akses ke pelayanan
kesehatan yang terjangkau dan berkualitas untuk mendapatkan perawatan jika dikan.
10. Kondisi Perumahan dan Sanitasi: Memastikan perumahan petani cukup layak, aman,
dan memiliki fasilitas sanitasi yang memadai.

Dengan memperhatikan aspek kesehatan kerja ini, para petani kakao dapat menjalankan
pekerjaan mereka dengan lebih aman dan menjaga kesehatan mereka dalam jangka panjang.
● Untuk karyawan produksi coklat
Aspek kesehatan kerja karyawan produksi coklat dari manajemen perusahaan
di Junglegold Bali diperhatikan agar karyawan dapat bekerja dengan optimal dan
terhindar dari risiko kesehatan. Berikut adalah beberapa aspek kesehatan kerja yang
diperhatikan:

1. Kesehatan Fisik
Karyawan produksi coklat di Jungle Gold Bali menjaga kesehatan fisik mereka agar
dapat bekerja dengan optimal. Beberapa hal yang diperhatikan adalah:
• Menjaga kebersihan diri dan lingkungan kerja untuk mencegah penyebaran
penyakit.

36
• Menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan, dan
kacamata pelindung untuk melindungi diri dari bahan kimia dan debu yang
mungkin terdapat di lingkungan kerja.
• Melakukan pemanasan sebelum memulai aktivitas kerja untuk menghindari
cedera otot dan sendi.
• Menjaga postur tubuh yang benar saat bekerja untuk menghindari cedera otot
dan sendi.

2. Kesehatan Mental
Kesehatan mental juga diperhatikan oleh karyawan produksi coklat di Jungle Gold
Bali. Beberapa hal yang diperhatikan adalah:
• Memberikan waktu istirahat yang cukup agar karyawan dapat beristirahat dan
mengurangi stres.
• Memberikan dukungan psikologis dan sosial bagi karyawan yang
membutuhkan.
• Meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar karyawan untuk menciptakan
lingkungan kerja yang positif.
• Memberikan kesempatan untuk pengembangan diri dan pelatihan agar
karyawan dapat merasa termotivasi dan bersemangat dalam bekerja.

3. Kesehatan Gizi
Karyawan produksi coklat di Jungle Gold Bali memperhatikan asupan gizi mereka
agar dapat bekerja dengan optimal. Beberapa hal yang diperhatikan adalah:
• Mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi untuk menjaga kesehatan
tubuh.
• Menghindari makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat
membahayakan kesehatan.
• Menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi agar terhindar
dari penyakit.

4. Kesehatan Lingkungan
Karyawan produksi coklat di Jungle Gold Bali juga memperhatikan kesehatan
lingkungan kerja mereka. Beberapa hal yang diperhatikan adalah:

37
• Menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan untuk memproduksi
coklat.
• Memperhatikan pengelolaan limbah agar tidak merusak lingkungan sekitar.
• Menjaga kebersihan lingkungan kerja agar terhindar dari penyakit.

Manajemen perusahaan di Jungle Gold Bali juga memperhatikan aspek ergonomi


dalam desain tempat kerja dan penggunaan alat bantu yang ergonomis untuk menghindari
cedera otot dan sendi pada karyawan produksi coklat. Selain itu, perusahaan juga
memberikan pelatihan dan edukasi tentang ergonomi agar karyawan dapat memahami
pentingnya ergonomi dalam bekerja dan dapat menerapkannya dengan baik. Dengan
memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan karyawan produksi coklat di Jungle Gold Bali
dapat bekerja dengan nyaman, efisien, dan produktif.

38
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
❖ PT Amerta Indah Otsuka (Pocari Sweat, Soyjoy, Oranamic C, ION Plus)
Dalam pengamatan kami di PT Amerta Indah Otsuka, kami menemukan bahwa
perusahaan beroperasi efisien dalam sektor industri minuman fungsional. Proses
produksi PT Amerta Indah Otsuka telah mengintegrasikan teknologi modern dengan
tenaga kerja yang terampil, memastikan kualitas produk yang tinggi. Kami
mengapresiasi komitmen perusahaan terhadap kepatuhan dan standar lingkungan.

❖ Jungle Gold Chocolate (Produksi Cokelat)


Perusahaan Jungle Gold Bali merupakan pionir dalam produksi coklat nabati premium
sejak tahun 2010. Dalam proses manufaktur produk cokelatnya, Jungle Gold Bali
mengintegrasikan teknik dan langkah-langkah produksi yang melibatkan pemrosesan
biji kakao, penggilingan, pemadatan, pencampuran bahan tambahan, serta proses
pembungkusan dengan peralatan otomatisasi yang modern. Inovasi terletak pada
kemampuan mereka menghasilkan cokelat non-dairy milk yang sama lezatnya dengan
cokelat susu, namun sepenuhnya berbahan nabati, memanfaatkan bahan-bahan
berkelanjutan seperti campuran kelapa, susu mete, dan mentega kakao. Pentingnya
aspek ergonomi di Jungle Gold Bali juga tidak terlupakan, terutama bagi petani kakao
dan karyawan produksi coklat, dengan penekanan pada sikap kerja yang baik, postur
tubuh yang benar, kebersihan, dan kesehatan. Semua ini bertujuan untuk
meningkatkan kenyamanan, efisiensi, dan produktivitas kerja, serta menjaga
kesejahteraan karyawan. Jungle Gold Bali tidak hanya menjadi produsen coklat nabati
terkemuka di dunia, tetapi juga berkomitmen pada inovasi berkelanjutan dan
kesejahteraan karyawan dalam seluruh proses produksinya.

3.2 Saran
Secara keseluruhan laporan ini sudah baik. Namun sedikit terkendala dalam hal
dokumentasi. Jadi sarannya, diperbolehkan mengambil dokumentasi di bagian-bagian
yang diperbolehkan. Sehingga bagi mahasiswa yang ingin membuat laporan tentang
perusahaan tersebut memiliki kecukupan data.

39
40
DAFTAR PUSTAKA

Wardani, L. K. (2003). Evaluasi ergonomi dalam perancangan desain. Dimensi Interior, 1(1),
61-73.

41

Anda mungkin juga menyukai