MALANG - BALI
Disusun oleh
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri yang diadakan pada
tanggal 3 dan 5 Oktober 2023 di PT Amerta Indah Otsuka dan POD Coklat Jungle Gold di
Malang dan Bali ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini disusun bersama rekan-rekan kami. Seluruh isi laporan ini disusun
berdasarkan observasi kegiatan di tempat industri dan sosial media internet.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan industri ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang dapat
membangun motivasi kami agar dapat menjadi lebih baik dan lebih maju untuk masa yang
akan datang.
Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, Oleh karena itu, kami mengharap
kritik dan saran yang dapat membangun motivasi kami agar dapat menjadi lebih baik dan
lebih maju untuk masa yang akan datang.
Harapan kami semoga laporan yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kami dan
para pembaca pada umumnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri..............................................................4
1.2 Tujuan Kunjungan Industri.....................................................................................................
1.3 Manfaat Kunjungan Industri...................................................................................................
1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa...............................................................................................
1.3.2 Manfaat bagi Akademik.................................................................................................
1.3.3 Manfaat Bagi Perusahaan...............................................................................................
1.4 Waktu Pelaksanaan Kunjungan Industri.................................................................................
1.5 Lokasi Kunjungan Industri......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................8
2.1 Profil Perusahaan....................................................................................................................
2.1.1 PT Amerta Indah Otsuka...........................................................................8
2.1.2 Jungle Gold Bali............................................................................................................
2.2 Hasil Kunjungan Industri..........................................................................13
2.2.1 PT Amerta Indah Otsuka.................................................................13
2.2.2 Jungle Gold Bali...........................................................................................................
2.3 Tinjauan Mata Kuliah...........................................................................................................
2.3.1 Mata Kuliah Proses Manufaktur.................................................................................
2.3.2 Mata Kuliah Kreativitas, Inovasi, Kewirausahaan (KIK)...........................................
2.3.3 Mata Kuliah Ergonomika............................................................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan..............................................................................................38
3.2 Saran.....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................................
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
Kunjungan industri mahasiswa Teknik Industri FT UNY merupakan kegiatan rutin yang
wajib diikuti mahasiswa dan mahasiswi. Kegiatan ini sebagai tuntutan kurikulum untuk
membekali mahasiswa maupun mahasiswi dengan berbagai pengetahuan mengenai dunia
kerja atau lapangan industri sehingga nantinya diharapkan dapat menjadi lulusan yang
profesional. Untuk menjadi lulusan yang profesional tentu dibutuhkan banyak keterampilan
terutama yang berkaitan dengan dunia bisnis atau industri.
Kunjungan industri bagi mahasiswa Teknik Industri FT UNY adalah suatu kegiatan
yang diwajibkan dalam kurikulum sebagai langkah penting untuk mempersiapkan mahasiswa
dan mahasiswi dalam menghadapi dunia kerja dan lingkungan industri yang semakin
kompetitif. Kegiatan ini menjadi bagian integral dalam proses pendidikan, seiring dengan
tujuan untuk menciptakan lulusan yang profesional dan siap bersaing di pasar tenaga kerja.
Untuk mencapai tujuan tersebut, sangatlah penting bagi mahasiswa untuk memiliki
pemahaman mendalam tentang bagaimana industri beroperasi dalam prakteknya.
Tujuan dari diadakanya kunjungan industri ke PT Amerta Indah Otsuka dan Jungle Gold Bali
adalah :
5
1. Untuk memberikan wawasan langsung kepada mahasiswa mengenai proses produksi
minuman olahraga (seperti Pocari Sweat) dan coklat (seperti Jungle Gold) dalam
lingkungan industri yang sebenarnya. Hal ini bertujuan untuk memas pemahaman
mahasiswa tentang teknik produksi, kualitas produk, manajemen operasional, dan
sistem pengendalian mutu yang diterapkan dalam industri makanan dan minuman.
Dengan demikian, mahasiswa akan dapat mengaitkan teori yang mereka pelajari di
kelas dengan praktik di lapangan.
2. Sebagai kesempatan bagi mahasiswa untuk melihat dan memahami secara langsung
tantangan dan peluang yang dihadapi oleh industri makanan dan minuman, serta untuk
memahami pentingnya inovasi, manajemen rantai pasokan, dan kepatuhan terhadap
regulasi dalam industri ini. Selain itu, kunjungan ini juga dapat membantu dalam
membangun koneksi antara mahasiswa dengan profesional di industri makanan dan
minuman, yang mungkin membuka peluang kerja atau kolaborasi di masa depan.
6
teori yang mereka pelajari di kelas dengan praktek nyata dalam dunia industri. Ini
memperkuat pemahaman mereka terhadap konsep-konsep akademik dan membantu
mereka melihat relevansi langsung dari pengetahuan yang mereka peroleh. Selain itu,
kunjungan industri seringkali memberikan inspirasi untuk penelitian dan proyek akademik
yang lebih mendalam, karena mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah dan tantangan
nyata yang dihadapi oleh industri. Hal ini dapat membantu dalam pengembangan karya
ilmiah dan proyek-proyek penelitian yang lebih relevan. Selanjutnya, pengalaman dari
kunjungan industri dapat memotivasi mahasiswa untuk memilih jalur akademik tertentu
yang sesuai dengan minat dan aspirasi mereka, membantu mereka merencanakan karier
akademik yang lebih baik sesuai dengan pengalaman yang mereka dapatkan selama
kunjungan.
Kunjungan industri tidak hanya memberikan manfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi
perusahaan yang menerima kunjungan. Pertama-tama, perusahaan dapat menggunakan
kunjungan industri sebagai kesempatan untuk mempromosikan citra mereka sebagai
tempat yang berorientasi pada pendidikan dan berkomitmen untuk mendukung
pembelajaran berkelanjutan. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam membangun
hubungan yang baik dengan lembaga pendidikan dan komunitas setempat. Selain itu,
kunjungan industri juga dapat menjadi wadah untuk merekrut bakat-bakat muda.
Perusahaan dapat mengidentifikasi mahasiswa yang menonjol selama kunjungan dan
mengundang mereka untuk berpartisipasi dalam program magang atau bahkan penawaran
pekerjaan di masa depan. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengamankan akses ke calon
pekerja yang terdidik dan siap untuk berkontribusi dalam lingkungan kerja.Selain aspek
perekrutan, kunjungan industri juga dapat membantu perusahaan dalam mendapatkan
wawasan segar dan solusi kreatif untuk tantangan yang dihadapi dalam operasional
mereka. Mahasiswa seringkali membawa perspektif baru dan gagasan inovatif yang dapat
membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing mereka. Dengan
demikian, kunjungan industri menciptakan hubungan saling menguntungkan antara
pendidikan dan sektor bisnis.
7
Hari : Selasa dan Kamis
Kunjungan Industri berlokasi Malang, dengan alamat Malang KM 11, Jl. Raya
Pasuruan, Tromo Barat, Pacar Keling, Kec. Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur 67172 dan
Kunjungan Industri berlokasi Bali, dengan alamat Jl. Raya Batubulan Gang Candra Metu
No.2, Batubulan, Kec. Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali 80582
8
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan (Sejarah, bidang usaha, hasil produk, dan lain sebagainya)
2.1.1.1.1 VISI
Menjadi perusahaan yang brilliant, dengan memberikan kontribusi yang signifikan
dan terpercaya bagi konsumen serta masyarakat.
2.1.1.1.2 MISI
2.1.1.2.1 Sejarah:
9
● PT Amerta Indah Otsuka didirikan pada tahun 2000 sebagai perusahaan patungan
antara Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd. dari Jepang dan PT Kapal Api Global di
Indonesia.
● Perusahaan ini didirikan dengan tujuan untuk memproduksi dan memasarkan
minuman kesehatan yang dikenal sebagai "Pocari Sweat" di Indonesia
10
Gambar 1 Hasil Produk PT Amerta Indah Otsuka
2.1.1.2.4 Lain-lain:
● PT Amerta Indah Otsuka, seiring dengan perusahaan-perusahaan Otsuka lainnya,
sangat berkomitmen pada inovasi dalam produk-produknya yang bertujuan untuk
mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
● Perusahaan ini juga memiliki komitmen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan
dan berbagai inisiatif keberlanjutan untuk mendukung lingkungan dan komunitas
sekitar.
Perusahaan ini telah membangun reputasi kuat di Indonesia dalam bidang minuman
kesehatan dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin
berkembang. Sebagai bagian dari kelompok Otsuka Pharmaceutical, perusahaan ini
mengusung nilai-nilai seperti "Otsuka-people creating new products for better health
worldwide" dalam setiap langkah operasionalnya.
Regenerate
2.1.1.1.1 VISI
Menjadi merek cokelat premium global pertama yang berkelanjutan dari negara
penghasil kakao.
2.1.1.1.2 MISI
11
1. Mengedukasi masyarakat tentang proses pembuatan cokelat dari pohon kakao hingga
menjadi cokelat batang.
2. Menggunakan keahlian dan kepedulian terhadap alam untuk menjadikan kekayaan
alam hutan sebagai cokelat batang yang lezat.
3. Menggabungkan harmoni tradisional dan modern dalam produk mereka dengan
kemasan hasil karya seniman lokal Bali, yang dilengkapi dengan kertas foil baru
untuk melindungi kesegaran dan cita rasa setiap batang cokelat.
4. Memperkenalkan model waralaba sebagai cara baru bagi konsumen untuk menikmati
cokelat Junglegold.
2.1.1.2.1 Sejarah:
● Pada 2010, mulai memproduksi coklat di Bali dengan merk ‘Pod Chocolate’. Nama
‘Pod’ terinspirasi oleh ‘kakao pod’ untuk mengedukasi masyarakat tentang proses
pembuatan cokelat sesungguhnya sejak dari pohon sampai menjadi coklat batang
● Setelah satu dekade memproduksi cokelat, Junglegold merasa menghubungkan ulang
nilai-nilai utama yang dipegang. Nama ‘Pod’ rasanya sudah tidak lagi pas dalam
mengekspresikan nilai sebagai sebuah merek. Akhirnya, kami kembali ke asal dari
semua ini bermula yakni ketika kami pertama kali menginjakkan kaki di hutan
Indonesia.
● Selama lebih dari satu decade, Junglegold sudah bekerja sama dengan para petani di
Bali untuk menghasilkan biji kakao terbaik digunakan dalam membuat cokelat batang
kelas premium. Biji kakao berasal dari kebun para petani dan koperasi kecil yang
dekat dari pabrik tempat memanggang dan menggiling nya, hingga menghasilkan
cokelat terbaik peraih penghargaan. Berada dekat dengan perkebunan memungkinkan
untuk mempertahankan kualitas terbaik sambil mendukung petani dengan harga
premium.
12
setelah satu dekade, mereka memutuskan untuk mengganti mereknya menjadi
"Junglegold."
13
2.2 Hasil Kunjungan Industri
Berupa rincian kegiatan yang dilakukan di perusahaan yang dikunjungi beserta detail
dokumentasi
14
● Masuk ke dalam pabrik pembuatan minuman pocari sweat dan soyjoy (tidak
diperbolehkan untuk mengambil foto dan video di dalam pabrik/dokumentasi)
● Penutup kegiatan :Menyaksikan film pendek dari perusahaan terkait manfaat produk
perusahaan di ruang teater perusahaan
15
2.2.2 ‘Jungle Gold’ Bali
Rincian kegiatan yang dilakukan di perusahaan ‘Jungle Gold’ Bali yang dikunjungi beserta
detail dokumentasi
16
● Melihat contoh kebun cokelat secara langsung dan dijelaskan tentang buah coklat
● Mendengarkan pemaparan tentang pod cokelat factory secara langsung dari ownernya
dan Mencoba coklat yang sudah diroasting pod cokelat
17
● Penutup kegiatan:Pembagian coklat yang diracik sendiri sebelumnya untuk
mahasiswa berdasarkan nama masing-masing
18
2.3 Tinjauan Mata Kuliah
. Proses Manufaktur: Dalam mata kuliah Proses Manufaktur, Anda akan mempelajari
berbagai teknik, metode, dan strategi yang digunakan dalam proses produksi yang
melibatkan penciptaan produk seperti minuman dan camilan. Anda akan memahami
bagaimana PT Amerta Indah Otsuka menerapkan proses manufaktur yang efisien untuk
produk-produk seperti Pocari Sweat dan Soyjoy. Ini termasuk pemahaman tentang
perencanaan produksi, pengendalian kualitas, manajemen rantai pasokan, dan peran
teknologi otomatisasi dalam proses produksi.
19
2. Tutup botol, yaitu tutup botol dengan bahan khusus sebagai tutup dari pocari sweat.
Tutup botol ini disuplai dari negara Jepang dan menggunakan system 3 putaran unik.
3. Label, yaitu label yang berasal dari bahan plastik yang digunakan sebagai label dalam
kemasan pocari sweat. Pengadaan label ini didapatkan dari produsen plastik di daerah
Indonesia.
B. Mesin Produksi
1. Mesin Sterilisasi digunakan untuk mensterilkan botol dan tutup botol agar terhindar
dari kontaminan.
2. Mesin filling Cappling digunakan untuk memasukkan produk pocari sweat ke dalam
botol yang sudah steril.
3. Mesin pelabelan yang terdiri dari cap sterilisation, cap sorter, cap checker digunakan
untuk memberi label secara otomatis pada produk pocari sweat yang sudah dikemas.
4. Mesin detektor yang terdiri dari mesin bottle pressure detector, labeller, ink jet printer
bottle, camera inspector. Untuk menyeleksi/mendeteksi produk-produk yang rusak
atau tidak sesuai dengan standar pocari sweat sehingga produk yang tidak sesuai
tersebut dapat disingkirkan.
5. Mesin Auto Caser, Mesin pengemas yang digunakan untuk mengemas dan menata
produk pocari sweat jadi ke dalam kardus kemasan pocari sweat.
C. Proses Produksi
1). Pembuatan Botol
● Injection moulding
Proses ini digunakan untuk pembuatan atau pembentukan resin (biji plastik)
menjadi preform (bakal botol pocari) yang kemudian akan dibuat untuk botol pocari
sweat.
● Blow molding
Kemudian,proses ini digunakan untuk pembentukan perform (bakal botol
pocari) menjadi botol pocari. Sistem alat ini yaitu dengan menghembuskan udara ke
dalam peform yang kemudian akan membentuk botol sesuai kemasan botol yang
diinginkan.
2). Pembuatan Larutan
● Timbangan
20
Digunakan untuk menimbang bahan baku yang berupa garam-garam yang
dicampurkan ke dalam air sesuai dengan komposisi yang ditetapkan.
● Tangki Penampung
Digunakan untuk menampung air Arthesis yang digunakan sebagai bahan
baku.
● Mixer
Digunakan untuk mencampur dan melarutkan garam, gula dan air sebagai
komposisi cairan pocari sweat.
3). Pengemasan
Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi serta dapat membuat awet
suatu produk makanan maupun minuman. Pengemasan mempunyai peranan dan fungsi
yang penting dalam menunjang distribusi produk terutama yang mudah rusak mengalami
kerusakan. Pada PT. Amerta Indah Otsuka ada dua tahap proses pengemasan yaitu
pengemasan primer dan pengemasan sekunder.
● Pengemasan primer
Dengan menggunakan peralatan yang berteknologi canggih serta bahan baku
plastik yang lebih ringan serta proses produksi di suhu ruang dalam lingkungan pabrik
yang bersih ini akan menghasilkan eco bottle yang ramah lingkungan karena dapat
mengurangi emisi karbon ke lingkungan. Bahan kemasan primer yang digunakan
kemasan pocari sweat yaitu polietilen tereftalat (PET).
● Pengemasan Sekunder
Kemasan sekunder merupakan tahapan selanjutnya dari pengemasan primer.
Produk yang berasal dari ruang pengemas primer selanjutnya dibawah ke ruang
pengemas sekunder. Produk yang telah masuk ke ruang pengemas sekunder
selanjutnya dikemas oleh para packer. Produk dikemas dalam karton yang merupakan
pengemas sekunder. Karton dilewatkan pada mesin karton sealer yang secara otomatis
akan menutup rapat karton baik dari bawah maupun dari atas. Pada kemasan sekunder
juga terdapat informasi tentang produk, namun tidak selengkap informasi yang
terdapat pada kemasan primer.
21
yang terlibat dalam produksi cokelat, mulai dari biji kakao hingga produk akhir yang
siap dikonsumsi. Ini mencakup pemahaman tentang pemrosesan biji kakao,
penggilingan, pemadatan, pencampuran bahan tambahan, dan proses pembungkusan.
Anda juga akan memahami peran peralatan otomatisasi dalam proses produksi
cokelat.
22
Mesin ini digunakan untuk menggoreng biji kakao agar menjadi cokelat yang
siap diproses lebih lanjut.
2) Mesin Penggiling cokelat
Digunakan untuk menggiling biji kakao yang telah dipanggang agar menjadi
pasta cokelat atau massa kakao.
3) Mesin Pengembangan rasa
Mesin ini digunakan untuk menghaluskan tekstur coklat, mengembangkan
rasa, dan mengatur keasaman yang berlebihan.
4) Mesin Pencetak cokelat
Mesin ini digunakan untuk mencetak cokelat ke berbagai bentuk seperti
batangan atau tablet
5) Mesin Pengemasan
Mesin ini digunakan untuk mengemas cokelat dalam kemasan yang sesuai
6) Mesin Pendingin
Digunakan untuk mendinginkan cokelat setelah dicetak atau diproses
C. Proses Produksi
Proses produksi coklat dari Junglegold Bali dapat dijelaskan lebih rinci sebagai
berikut:
1) Pembersihan dan pemilihan biji: Biji kakao yang berasal dari kebun petani dan
koperasi kecil yang dekat dari pabrik dipilih dan diseleksi dengan teliti. Biji kakao
kemudian dibersihkan melalui mesin pembersih yang mengeliminasi benda-benda
asing yang mungkin masih melekat.
2) Pemanggangan biji kakao: Biji kakao dipanggang untuk mengembangkan karakter
dari rasa cokelat khas.
3) Penggilingan kakao massa: Setelah dipanggang, biji kakao dihancurkan menjadi
massa kakao. Massa kakao ini kemudian dihaluskan menjadi pasta kakao yang halus
dan kental.
4) Pencampuran : Gula dan kakao bubuk dicampurkan ke dalam pasta kakao. Proses ini
dilakukan dengan hati-hati agar rasa cokelat tetap sama dari waktu ke waktu. Setelah
pencampuran, cokelat dipanaskan dan dicampur lagi untuk menghilangkan
kelembaban dan menghasilkan tekstur yang halus.
23
5) Pengolahan lebih lanjut: Setelah proses pencampuran dan penghilangan, cokelat dapat
diolah lebih lanjut menjadi berbagai bentuk, seperti cokelat batangan, cokelat bubuk,
atau cokelat permen.
6) Pengemasan: Coklat kemudian dikemas untuk distribusi ke outlet ritel. Proses
pengemasan ini bertujuan untuk menjaga kualitas coklat dan melindunginya dari
kerusakan atau kontaminasi. Pada umumnya, coklat dikemas dalam bentuk batangan
atau kotak-kotak kecil.
Coklat Jungle Gold Bali menggunakan bahan-bahan tanaman, seperti campuran kelapa,
mete, dan mentega kakao yang menghasilkan krim susu nabati alamiProses produksi coklat
dari Junglegold Bali dimulai dari biji kakao hingga menjadi cokelat batangan yang siap
dikonsumsi.
Mata kuliah KIK sering mencakup topik topik seperti kreativitas dalam
pengembangan produk dan inovasi dalam strategi bisnis. Anda dapat mempelajari
bagaimana PT Amerta Indah Otsuka menciptakan produk-produk seperti Pocari
Sweat, yang merupakan inovasi dalam pasar minuman olahraga, serta strategi inovatif
mereka dalam menciptakan pasar produk seperti Soyjoy dan Oranamic C.
a) Segi Produksi
24
1. Otsuka Eco Bottle:
Perusahaan telah meluncurkan inisiatif untuk membuat kemasan botol plastik
menggunakan bahan daur ulang, yang dapat berkontribusi pada upaya perusahaan
untuk mengurangi sampah plastik dan mempromosikan praktik berkelanjutan di
Indonesia. Inovasi ini telah membantu perusahaan meningkatkan reputasinya sebagai
organisasi yang bertanggung jawab secara sosial dan sadar lingkungan.
B) Segi Pemasaran
1. Open Factory:
Sejak tahun 2008, PT Amerta Indah Otsuka telah menerapkan konsep open
factory, yang memungkinkan masyarakat umum untuk mengamati proses produksi
Pocari Sweat. Inovasi ini telah membantu perusahaan meningkatkan transparansi dan
membangun kepercayaan dengan pelanggan.
2. Personal Selling
Perusahaan telah menerapkan strategi personal selling untuk mempromosikan
produknya dan\meningkatkan loyalitas pelanggan. Inovasi ini telah membantu
perusahaan meningkatkan kinerja penjualan dan membangun hubungan yang lebih
kuat dengan pelanggan.
3. Brand Communication
Perusahaan telah menerapkan strategi komunikasi merek yang efektif untuk
meningkatkan kesadaran dan pengenalan merek. Inovasi ini telah membantu
perusahaan meningkatkan posisi kompetitifnya di pasar dan menarik pelanggan baru.
4. Emotional and Spiritual Intelligence
Perusahaan telah melakukan penelitian tentang kecerdasan emosional dan
spiritual karyawannya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan kerja mereka.
Inovasi ini telah membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang positif
dan meningkatkan retensi karyawan
Secara keseluruhan, PT Amerta Indah Otsuka telah menerapkan berbagai bentuk
inovasi dalam proses produksinya dan strategi pemasarannya, yang telah membantu
perusahaan meningkatkan reputasinya, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan meningkatkan
posisi kompetitifnya di pasar. Inovasi-inovasi ini meliputi open factory, Otsuka Eco Bottle,
personal selling, brand communication, dan emotional and spiritual intelligence.
B. Kewirausahaan
25
Kita juga dapat memahami elemen kewirausahaan dalam bisnis PT Amerta
Indah Otsuka. Hal ini mungkin melibatkan pemahaman tentang bagaimana
perusahaan tersebut mengelola risiko, berinovasi dalam strategi pemasaran, dan
menjalankan bisnis dengan pandangan ke depan. Untuk menjalankan bisnis dengan
sukses, perusahaan seperti PT Otsuka Indonesia biasanya mengadopsi berbagai
strategi yang mencakup manajemen risiko, inovasi dalam strategi pemasaran, dan
berfokus pada visi dan misi ke depan. Di bawah ini adalah beberapa pendekatan yang
mungkin mereka terapkan:
Manajemen Risiko:
1. Identifikasi Risiko: PT Otsuka Indonesia mungkin melakukan analisis risiko yang
cermat untuk mengidentifikasi potensi masalah dalam operasinya. Ini termasuk risiko
operasional, finansial, dan regulasi.
2. Mitigasi Risiko: Setelah mengidentifikasi risiko, perusahaan akan mengembangkan
rencana mitigasi risiko yang mencakup tindakan konkret untuk mengurangi dampak
risiko tersebut.
3. Asuransi: Perusahaan ini mungkin memiliki asuransi untuk melindungi diri dari risiko
tertentu seperti kerusakan properti atau tuntutan hukum.
26
1) Membuat coklat 100% nabati
Jungle Gold menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk
mengembangkan resep awal non-dairy milk dengan memanfaatkan
bahan- bahan terpilih dan teknik produksi yang inovatife untuk
membuat non- dairy milk chocolate sama lezatnya dengan dairy milk
chocolate namun seluruhnya berbahan nabati Jungle gold
menggabungkan bahan-bahan berkelanjutan alami yaitu campuran
kelapa, susu mete, dan mentega kakao. Dengan teknik produksi yang
inovatif, campuran tersebut menghasilkan cokelat alami & lezat dengan
cita rasa krim susu nabati. Jungle Gold menyebut cokelat susu non-
hewani ini sebagai 'Cokelat Krim'. Dengan beralih dari produk susu
hewani ke cokelat nabati, Junglegold membantu mendukung penuh
kesehatan manusia, perubahan iklim, dan kesejahteraan hewan.
Manfaat Inovasi
1. Menciptakan variasi produk yang sebelumnya belum ada
dipasaran
2. Mencapai segmentasi pasar yang baru yaitu para vegetarian
3. Meningkatkan image yang baik di masyarakat
27
4) Tur Pabrik Coklat:
Jungle Gold Bali juga menawarkan tur pabrik coklat yang
memungkinkan pengunjung untuk melihat langsung proses produksi
coklat dan mencicipi biji kakao dalam bentuk paling murni sambil
belajar. Hal ini membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
proses produksi coklat dan juga mempromosikan produk Jungle Gold
Bali.
5) Menggunakan teknik produksi yang inovatif
Jungle Gold Bali menggunakan teknik produksi yang inovatif
untuk menghasilkan produk coklat yang berkualitas tinggi. Hal ini
dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses produksi.
B. Segi Pemasaran
Strategi manajemen risiko dan inovasi pemasaran adalah kunci dalam bisnis
coklat. Berikut beberapa strategi yang dapat membantu perusahaan coklat menghadapi
risiko dan meningkatkan pemasaran:
1. Diversifikasi Bahan Baku: Bergantung pada sumber daya kakao tunggal dapat
berisiko. Membuka sumber bahan baku dari berbagai wilayah atau negara dapat
mengurangi risiko pasokan.
2. Manajemen Kualitas: Pastikan kualitas coklat Anda tetap konsisten. Terapkan kontrol
kualitas yang ketat selama proses produksi.
3. Rantai Pasokan Berkelanjutan: Guna mengurangi risiko lingkungan dan sosial,
berinvestasi dalam rantai pasokan kakao berkelanjutan yang mendukung petani dan
praktik yang ramah lingkungan..
4. Pemasaran Berkelanjutan: Gunakan pemasaran berkelanjutan dan ceritakan tentang
upaya Anda untuk mendukung petani dan lingkungan dalam produksi coklat.
5. Keberlanjutan Sosial: Terlibat dalam program keberlanjutan sosial yang dapat
membantu membangun citra positif perusahaan dan memikat pelanggan yang peduli
dengan masalah sosial.
6. Analisis Pasar: Selalu monitor tren dan perilaku konsumen. Gunakan data dan analisis
pasar untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin muncul.
7. Kemitraan: Pertimbangkan kemitraan dengan perusahaan lain yang berbagi nilai-nilai
keberlanjutan dan memiliki audiens yang relevan.
28
8. Digital Marketing: Manfaatkan pemasaran digital untuk mencapai audiens yang lebih
luas dan mengoptimalkan kampanye pemasaran online.
9. Respons terhadap Perubahan: Bersiap untuk merespons perubahan lingkungan bisnis
dan tren pasar dengan cepat. Ini termasuk penyesuaian dalam rantai pasokan,
produksi, dan strategi pemasaran.
Kombinasi manajemen risiko yang cermat dan inovasi pemasaran yang bijak akan membantu
perusahaan coklat untuk bertahan dan berkembang dalam industri yang berubah-ubah.
A. Ergonomi
Secara etimologi, ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon yang berarti kerja
dan nomo yang berarti peraturan atau hukum. Pengertian ergonomi yaitu peraturan tentang
bagaimana melakukan kerja, termasuk sikap kerja. Pengertian ergonomi sebagai salah satu
cabang keilmuan yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat,
kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja yang baik untuk
mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan yang efektif, efisien, aman dan nyaman
(Ginting, 2010).
29
kerja. Tujuan dari penelitian ergonomi adalah untuk menyesuaikan tugas pekerjaan dengan
kondisi tubuh manusia, sehingga dapat mengurangi tingkat stres yang dialami. Salah satu
upayanya adalah dengan menyesuaikan ukuran tempat kerja agar sesuai dengan dimensi
tubuh manusia, mengatur faktor-faktor seperti suhu, cahaya, dan kelembaban agar sesuai
dengan kebutuhan manusia. Dengan demikian, ergonomic dapat dianggap sebagai ilmu yang
mengatur pekerjaan agar sesuai dengan kemampuan orang yang melakukannya, mengingat
adanya keterbatasan fisik, mental, dan sosial yang dimiliki oleh manusia dalam interaksi
mereka dengan pekerjaan mereka.
B. Kesehatan kerja
Wibowo dan Hardi (2016) bahwa kesehatan kerja merupakan kondisi yang akan
berfokus kepada kondisi mental, fisik, emosional para karyawannya. Berdasarkan Moekijat
(2004), Program keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) dilaksanakan karena tiga faktor
penting, yaitu :
a. Berdasarkan perikemanusiaan. Pertama -tama para manajer akan mengadakan
pencegahan kecelakaan kerja atas dasar perikemanusiaan yang sesungguhnya. Mereka
melakukan demikian untuk mengurangi sebanyak-banyaknya rasa sakit dari pekerjaan
yang diderita luka serta efek terhadap keluarga.
b. Berdasarkan Undang-Undang. Ada juga alasan mengadakan program keselamatan dan
Kesehatan kerja berdasarkan Undang -undang , bagi Sebagian mereka yang
melanggarnya akan dijatuhi hukuman denda.
c. Berdasarkan Alasan ekonomi untuk sadar keselamatan kerja karena biaya kecelakaan
dampaknya sangat besar bagi perusahaan.
Menurut Sutrisno dan Ruswandi , 2007, prinsip- prinsip yang harus dijalankan dalam
suatu perusahaan/ instansi pemerintah dalam menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
adalah sebagai berikut:
30
e. Adanya penunjang Kesehatan jasmani dan rohani di tempat kerja
f. Adanya sarana dan prasarana lengkap ditempat kerja
g. Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan Kesehatan kerja
h. Adanya Pendidikan dan pelatihan tentang kesadaran K3.
C. Hasil Pengamatan
1. PT Amerta Indah Otsuka (Pocari Sweat, Soyjoy, Oranamic C, ION Plus):
1. Aspek ergonomi
● Sikap kerja
Hasil pengamatan kami di lapangan menunjukkan bahwa mayoritas tenaga
kerja telah mematuhi prinsip-prinsip ergonomi dalam pekerjaan mereka. Contohnya,
kami melihat bahwa tidak ada pekerja yang mengangkat beban berat, karena mereka
telah mengadopsi penggunaan troli dan teknologi pengangkut barang yang
meminimalkan posisi membungkuk. Selain itu, mereka juga telah memperhatikan
kenyamanan kerja dengan menyesuaikan posisi duduk mereka sehingga sejajar
dengan meja, setinggi siku mereka. Kami juga menemukan bahwa semua tenaga kerja
telah menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan risiko potensial di
lingkungan kerja mereka.
● Cara kerja
Ketika kami melakukan observasi, kami memeriksa dua aspek, yaitu posisi
kerja dan proses kerja.
1) Dalam hal posisi kerja karyawan, mayoritas dari mereka sudah mematuhi prinsip-
prinsip ergonomi. Misalnya, di ruang kontrol (Control Room), karyawan duduk sesuai
dengan prinsip ergonomis dengan punggung tegak dan bahu rileks, serta posisi siku
sejajar dengan tinggi meja. Di unit produksi/packaging, karyawan yang melakukan
pekerjaan packaging duduk, sementara karyawan operator berdiri yang mana
terkadang posisi berdirinya tidak efektif dan tidak tegak yang dapat menimbulkan
badan cepat lelah dan kaku. Sayangnya, tidak ada peralatan yang memungkinkan
karyawan untuk beralih antara duduk dan berdiri. Namun, cara karyawan mengangkat
barang sudah sesuai dengan pedoman ergonomis karena sudah menggunakan troller
yang mempermudah mengangkat barang.
31
2) Dalam hal proses kerja, karyawan menggunakan troli kemas untuk mengangkut
barang. Keseluruhan proses kerja yang diterapkan oleh para karyawan sudah baik,
karena mereka telah memastikan bahwa peralatan yang mereka gunakan ditempatkan
dalam jangkauan standar sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi. Dengan demikian,
karyawan telah mematuhi pedoman ergonomi dengan baik dalam penyusunan
peralatan mereka. Hal ini mencerminkan kesadaran mereka akan pentingnya aspek-
aspek ergonomi dalam pekerjaan sehari-hari.
● Beban Kerja
Layaknya perusahaan lain, PT Otsuka Indonesia juga memiliki pembagian jam
kerja karyawan sebesar 40 jam perminggu. Jam kerja PT Otsuka Indonesia dibagi jadi
4 tergantung keadaan perusahaan. Berikut daftar jam kerja PT Otsuka Indonesia:
1. Shift 1 -> Jam 07.00 Sampai Jam 17.00
2. Non Shift -> Jam 07.00 Sampai Jam 17.00
3. Shift 2 -> Jam 19.00 Sampai jam 05.00
4. Shift 3 -> Jam 23.00 Sampai Jam 07.00(Disesuaikan jamnya jika produksi
dengan 3 shift)
Setiap shift mendapat jatah istirahat selama 1 jam kecuali yang produksi dengan 3
shift. Jam kerja ini bisa diterapkan dan diubah kapanpun sesuai kebijakan perusahaan di
Keadaan Lingkungan Kerja
Berikut adalah informasi tentang keadaan lingkungan kerja di PT Amerta Indah Otsuka:
● PT Amerta Indah Otsuka menghargai keberagaman dan memberikan kesempatan yang
sama bagi setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, agama, ras, atau
kewarganegaraan
● Perusahaan ini telah menciptakan lingkungan kerja yang mendukung produktivitas
dan kebahagiaan karyawan dengan memberikan berbagai fasilitas.
● Lingkungan kerja fisik telah dievaluasi dari segi keselamatan dan kesehatan, dan
implementasi sistem K3 telah dilakukan dengan baik.
● Perusahaan ini telah memperoleh beberapa sertifikasi, termasuk ISO 14001 untuk
Sistem Manajemen Lingkungan, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki sistem
manajemen lingkungan yang baik
● Menurut ulasan di JobStreet.com, tekanan kerja di perusahaan ini cukup tinggi, dan
perusahaan terlalu ketat dengan prosedur operasi standar, yang membuat sulit bagi
karyawan untuk berkembang.
32
2. Aspek kesehatan kerja
Evaluasi penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada PT
Amerta Indah Otsuka dilakukan pada area PET Bottle 2.PT Amerta Indah Otsuka
menerapkan SMK3 untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan, penyakit akibat
kerja, atau pencemaran lingkungan yang dapat mengganggu kelancaran proses
produksi dan pencitraan perusahaan di tengah-tengah masyarakat dan dunia usaha
Perusahaan telah menerapkan sistem keselamatan dan kesehatan, termasuk di area
PET Bottle.Perusahaan menyediakan fasilitas untuk mendukung keselamatan dan
kesehatan kerja, seperti alat pemadam kebakaran yang ditempatkan setiap 8 meter di
lokasi strategis.PT Amerta Indah Otsuka tidak memiliki klinik kesehatan dan dapur
makanan bagi karyawan.Meskipun demikian, PT Amerta Indah Otsuka memiliki
Employee Wellness Program yang merupakan sebuah program yang dibentuk oleh
perusahaan dengan tujuan untuk mengawasi dan memperbaiki kesehatan
karyawannya, baik kesehatan fisik dan mental yang mempengaruhi performanya
dalam bekerja. yang menunjukkan bahwa perusahaan ini peduli terhadap kesehatan
karyawan.
Perusahaan PT Amerta Indah Otsuka memberikan asuransi kesehatan dan
tunjangan lainnya bagi karyawannya. Dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja, PT
Amerta Indah Otsuka menyediakan segala kebutuhan penunjang kesehatan dan
keselamatan kerja, termasuk fasilitas dan peralatan. Selain itu, perusahaan juga telah
menerapkan aplikasi pemeriksaan mandiri kondisi kesehatan karyawannya sebagai
respons terhadap pandemi COVID-19. Maka, top ten disease di perusahaan PT
Amerta Indah Otsuka sudah tercatat dengan baik
33
2. Postur Tubuh: Pelatihan tentang postur tubuh yang benar saat bekerja di ladang kakao
sangat penting untuk mencegah cedera akibat pembebanan berlebih pada tubuh.
3. Perlindungan Terhadap Panas dan Hujan: Para petani kakao sering bekerja di bawah
sinar matahari yang terik atau hujan. Mereka memiliki perlindungan yang sesuai
terhadap kondisi cuaca ekstrem ini untuk menjaga kesehatan mereka.
4. Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan: Pelatihan mengenai penggunaan alat-alat
pertanian dengan benar dan aman sangat penting untuk mencegah kecelakaan dan
cedera.
5. Beban Kerja: Perhatikan beban kerja petani dan pastikan mereka tidak terlalu
terbebani. Jika memungkinkan, bantu mereka dengan teknologi atau alat yang dapat
mengurangi beban fisik.
6. Ruang Kerja: Pastikan lingkungan tempat kerja petani nyaman, terorganisir, dan aman
agar mereka dapat bekerja dengan efisien dan aman.
7. Istirahat dan Perawatan Tubuh: Dorong petani untuk mengambil istirahat yang cukup
dan merawat tubuh mereka setelah bekerja berat. Ini penting untuk menjaga kesehatan
jangka panjang.
Dengan memperhatikan aspek-aspek ergonomi ini, petani kakao dapat bekerja dengan
lebih nyaman dan efisien, sambil menjaga kesehatan mereka dalam jangka panjang.
● Untuk karyawan produksi coklat
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara kerja
yang baik dan aman untuk karyawan produksi coklat di pabrik Jungle Gold
Bali. Ergonomi bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan, efisiensi, dan
produktivitas kerja karyawan produksi coklat. Berikut adalah penjelasan
tentang ergonomi karyawan produksi coklat di pabrik Jungle Gold Bali:
● Sikap Kerja
1) Karyawan produksi coklat di pabrik Jungle Gold Bali memiliki sikap
kerja yang baik dan disiplin dalam menjalankan tugasnya.
2) Mereka memperhatikan postur tubuh yang benar saat bekerja, seperti
menjaga posisi tubuh yang tegak dan tidak membungkuk terlalu sering.
3) Karyawan produksi coklat juga memperhatikan kebersihan dan
kesehatan diri, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja,
serta menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai.
● Cara Kerja
34
1) Karyawan produksi coklat di pabrik Jungle Gold Bali menjalankan
tugasnya dengan cara yang benar dan efisien.
2) Mereka memahami prosedur kerja yang telah ditetapkan dan
mengikuti instruksi dari atasan.
3) Karyawan produksi coklat juga memperhatikan kualitas produk yang
dihasilkan, seperti memastikan bahan baku yang digunakan berkualitas
dan memperhatikan proses produksi yang benar.
● Beban Kerja Jam kerja karyawan produksi coklat di Jungle Gold Bali
tentunya berbeda-beda tergantung pada posisi dan tugas yang diemban.
Namun, secara umum, jam kerja karyawan produksi coklat di Jungle
Gold Bali mengikuti standar jam kerja yang berlaku di Indonesia, yaitu
8 jam per hari dan 40 jam per minggu. Selain itu, perusahaan juga
memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan
produksi coklat
1) Karyawan produksi coklat di pabrik Jungle Gold Bali memperhatikan
beban kerja yang diberikan.
2) Mereka memperhatikan batas kemampuan fisik dan mentalnya, serta
tidak memaksakan diri untuk bekerja terlalu keras.
3) Pihak manajemen juga memperhatikan beban kerja karyawan produksi
coklat, seperti memberikan jadwal kerja yang sesuai dan memberikan
waktu istirahat yang cukup.
35
3. Gaya Hidup Sehat: Mendorong gaya hidup sehat seperti pola makan yang seimbang,
cukup istirahat, dan menghindari kebiasaan berbahaya seperti merokok atau konsumsi
alkohol berlebihan.
4. Pemantauan Kesehatan: Petani secara teratur memeriksakan kesehatan mereka untuk
mendeteksi masalah kesehatan awal dan mencegah penyakit yang berkaitan dengan
pekerjaan seperti gangguan muskuloskeletal.
5. Penyediaan Air Bersih: Memastikan akses petani kepada air bersih dan sanitasi yang
layak untuk mencegah penyakit akibat air yang terkontaminasi.
6. Pengendalian Panas dan Matahari: Lakukan langkah-langkah untuk menghindari
dehidrasi dan panas berlebih, terutama di lingkungan kerja yang panas.
7. Kesehatan Mental: Tidak mengabaikan aspek kesehatan mental. Ketidakpastian,
tekanan kerja, dan isolasi dapat berdampak pada kesejahteraan mental petani.
Sediakan dukungan psikologis dan jaringan sosial yang sehat.
8. Perlindungan Terhadap Pestisida: Memastikan petani tahu cara menggunakan
pestisida dengan aman dan memakai APD yang sesuai saat menggunakannya.
9. Akses ke Pelayanan Kesehatan: Memastikan petani memiliki akses ke pelayanan
kesehatan yang terjangkau dan berkualitas untuk mendapatkan perawatan jika dikan.
10. Kondisi Perumahan dan Sanitasi: Memastikan perumahan petani cukup layak, aman,
dan memiliki fasilitas sanitasi yang memadai.
Dengan memperhatikan aspek kesehatan kerja ini, para petani kakao dapat menjalankan
pekerjaan mereka dengan lebih aman dan menjaga kesehatan mereka dalam jangka panjang.
● Untuk karyawan produksi coklat
Aspek kesehatan kerja karyawan produksi coklat dari manajemen perusahaan
di Junglegold Bali diperhatikan agar karyawan dapat bekerja dengan optimal dan
terhindar dari risiko kesehatan. Berikut adalah beberapa aspek kesehatan kerja yang
diperhatikan:
1. Kesehatan Fisik
Karyawan produksi coklat di Jungle Gold Bali menjaga kesehatan fisik mereka agar
dapat bekerja dengan optimal. Beberapa hal yang diperhatikan adalah:
• Menjaga kebersihan diri dan lingkungan kerja untuk mencegah penyebaran
penyakit.
36
• Menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan, dan
kacamata pelindung untuk melindungi diri dari bahan kimia dan debu yang
mungkin terdapat di lingkungan kerja.
• Melakukan pemanasan sebelum memulai aktivitas kerja untuk menghindari
cedera otot dan sendi.
• Menjaga postur tubuh yang benar saat bekerja untuk menghindari cedera otot
dan sendi.
2. Kesehatan Mental
Kesehatan mental juga diperhatikan oleh karyawan produksi coklat di Jungle Gold
Bali. Beberapa hal yang diperhatikan adalah:
• Memberikan waktu istirahat yang cukup agar karyawan dapat beristirahat dan
mengurangi stres.
• Memberikan dukungan psikologis dan sosial bagi karyawan yang
membutuhkan.
• Meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar karyawan untuk menciptakan
lingkungan kerja yang positif.
• Memberikan kesempatan untuk pengembangan diri dan pelatihan agar
karyawan dapat merasa termotivasi dan bersemangat dalam bekerja.
3. Kesehatan Gizi
Karyawan produksi coklat di Jungle Gold Bali memperhatikan asupan gizi mereka
agar dapat bekerja dengan optimal. Beberapa hal yang diperhatikan adalah:
• Mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi untuk menjaga kesehatan
tubuh.
• Menghindari makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat
membahayakan kesehatan.
• Menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi agar terhindar
dari penyakit.
4. Kesehatan Lingkungan
Karyawan produksi coklat di Jungle Gold Bali juga memperhatikan kesehatan
lingkungan kerja mereka. Beberapa hal yang diperhatikan adalah:
37
• Menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan untuk memproduksi
coklat.
• Memperhatikan pengelolaan limbah agar tidak merusak lingkungan sekitar.
• Menjaga kebersihan lingkungan kerja agar terhindar dari penyakit.
38
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
❖ PT Amerta Indah Otsuka (Pocari Sweat, Soyjoy, Oranamic C, ION Plus)
Dalam pengamatan kami di PT Amerta Indah Otsuka, kami menemukan bahwa
perusahaan beroperasi efisien dalam sektor industri minuman fungsional. Proses
produksi PT Amerta Indah Otsuka telah mengintegrasikan teknologi modern dengan
tenaga kerja yang terampil, memastikan kualitas produk yang tinggi. Kami
mengapresiasi komitmen perusahaan terhadap kepatuhan dan standar lingkungan.
3.2 Saran
Secara keseluruhan laporan ini sudah baik. Namun sedikit terkendala dalam hal
dokumentasi. Jadi sarannya, diperbolehkan mengambil dokumentasi di bagian-bagian
yang diperbolehkan. Sehingga bagi mahasiswa yang ingin membuat laporan tentang
perusahaan tersebut memiliki kecukupan data.
39
40
DAFTAR PUSTAKA
Wardani, L. K. (2003). Evaluasi ergonomi dalam perancangan desain. Dimensi Interior, 1(1),
61-73.
41