Basic Electric
KEMAGNETAN
Kelistrikan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kemagnetan. Efek
kemagnetan diselidiki pertama kali dengan ditemukannya struktur dari besi yang
mampu menarik sepotong besi lain (lodestone). Penyelidikan lebih jauh tentang
lodestone adalah ketika sepotong besi ditaruh di atas permukaan air maka besi tersebut
akan menunjukkan arah Utara dan Selatan, sehingga sampai sekarang dikenal bahwa
magnet mempunyai kutub Utara dan Selatan. Batang magnet ini sangat berguna dalam
kehidupan sehari–hari yaitu dalam pemakaian jarum kompas yang telah digunakan
lebih dari 1000 tahun silam dalam kehidupan manusia.
MEDAN MAGNET
Jika menyelidiki sebatang magnet, maka akan ditemukan adanya gaya yang
mengelilingi magnet tersebut. Hal ini bisa ditunjukkan dengan menaruh bubuk besi di
atas kaca dimana di bawah kaca tersebut diletakkan sebatang magnet, sehingga bubuk
besi tersebut akan mengelilingi batang magnet membentuk lingkaran gaya, seperti
yang terlihat pada gambar berikut. Pola dari serpihan bubuk besi tadi adalah medan
atau garis gaya magnet yang membentuk kutub Utara dan Selatan. Kekuatan medan
magnet tergantung pada jarak medan magnet terhadap batang magnet, makin dekat
jaraknya maka makin kuat kemagnetannya. Makin jauh jaraknya maka makin
berkurang pula kemagnetannya, hal ini disebabkan karena udara merupakan hambatan
terhadap medan magnet.
Medan magnet tersebut membentuk gaya dari kutub Utara ke Selatan pada bagian luar
batang magnet. Pada bagian dalam batang magnet, gaya mengalir dari kutub Selatan
menuju Utara, sehingga membentuk satu lingkaran.
Jika diadakan percobaan pada dua batang magnet yang didekatkan, akan terlihat
bahwa kutub yang sama akan tolak menolak, sedangkan kutub yang berbeda akan tarik
menarik.
Seperti halnya dalam ilmu kelistrikan, ada material yang baik sebagai penghantar dan
ada yang kurang baik atau lemah. Begitu juga dalam ilmu kemagnetan ada material
yang baik untuk dibuat magnet, contohnya ALNICO (Almunium, Nikel dan Cobalt),
besi dan baja, sementara ada material yang kurang baik untuk dibuat sebagai magnet
yaitu kayu, gelas, kertas, tembaga dan seng.
Sebatang besi dapat dibuat menjadi magnet dengan beragam cara. Salah satunya
dengan menggosokkan sebatang besi lain yang sudah menjadi magnet agar atom-
atomnya menjadi searah membentuk kutub Utara dan Selatan.
Cara lainnya dengan meletakkan sepotong besi di daerah yang mempunyai medan
magnet cukup kuat, sehingga garis gayanya membuat atom pada batangan besi
tersebut manjadi searah atau beraturan. Metode–metode tersebut disebut INDUKSI
MAGNET.
Kesimpulan
• Setiap magnet mempunyai kutub Utara dan Selatan dan medan gaya yang
mengelilingi magnet tersebut.
• Kutub yang sama tolak menolak, kutub yang tidak sama tarik menarik.
• Material magnet akan bereaksi jika terletak pada medan magnet.
• Sepotong besi biasa dapat dibuat menjadi magnet melalui cara induksi.
ELEKTROMAGNET
Pada percobaan dengan menggunakan kompas yang didekatkan pada sebuah
konduktor yang dialiri listrik maka jarum kompas akan bergerak menuju ke arah
konduktor dari Utara ke Selatan. Dari percobaan tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa jika sebuah konduktor dialiri arus listrik maka di sekeliling konduktor tersebut
akan membentuk medan magnet. Medan magnet tersebut dapat dilihat melalui
percobaan sepotong besi yang dililit kabel dan dipasang menembus sebuah papan
tipis dan di sekelilingnya ditaburi bubuk besi. Jika kabel tersebut dialiri arus listrik,
maka bubuk besi tersebut akan membentuk garis gaya magnet.
Jika suatu gulungan dialiri arus dan di tengah gulungan tersebut diberi sepotong besi
(core) maka potongan besi tersebut menjadi magnet. Ini yang disebut induksi
electromagnet.
Jika sepotong besi digerakkan memotong medan magnet, maka apabila kedua ujung
besi tersebut diukur dengan menggunakan Voltmeter, Voltmeter akan menunjukkan
tegangan yang kecil. Tetapi jika digerakkan parallel atau searah dengan medan
magnet, maka tidak ada tegangan yang diinduksikan. Percobaan di atas menjadi teori
dasar pembangkit listrik. Induksi tegangan tersebut tidak mempunyai polaritas yang
permanen atau polaritasnya akan berubah jika arah pergerakkan konduktor berubah.
Faktor–faktor yang mempengaruhi tegangan induksi :
• Kekuatan medan magnet
• Kecepatan konduktornya memotong medan magnet
• Jumlah lilitan atau gulungan konduktor