Anda di halaman 1dari 92

MODUL SIAP AKM edisi I

PERSIAPAN MENUJU UJIAN ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM TAHUN 2023

DISUSUN OLEH TIM SUA ACEH

Penanggung Jawab :
Drs. ALHUDRI, MM (Kepala Dinas Pendidikan Aceh)
Dr. ASBARUDDIN, S.Tp.,M.M., M.Eng (Plh Kepala Dinas Pendidikan Aceh)
Dr. HAMDANI, S.Pd., M.Pd (Kabid SMA dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh)

Pengarah :
ZULBAHRI NURDIN, S.Pd., M.Ed (Analis Pengembang Kurikulum)
LUQMANULHAKIM, S.S (Analis Mutu Akademik)
JHON ABDI, S.Pd., M.Pd (Pengawas Sekolah)
Drs. MUHAMMAD TOHA (Praktisi Pendidikan)

Editor :
ADI DARMAWAN, S.Ag
SAIFULLAH, S.Ag
UJANG MIFTAHURRAHMAN, S.Pd
MUHIBUDDIN, S.Pd

Tim Penulis Soal Literasi : Tim Penulis Soal Numerasi :


EDI MISWAR, S.Pd HASAN BASRI, S.Pd
ARIF WIDAYANTO, S.Pd. Gr ABU RAHMAN, S.Pd., M.Pd
RIKAWATI, S.Si HERMAN, S.Pd
AIDUL FIRDA, S.Pd IWAN DOUMY, S.Pd
DIAN MAYA PUTRI, S.Pd AFRIADI, S.Pd., M.Pd
MURIYA NINGRUM, S.Pd.I., M.TESOL TAUFIQUR RAMADHAN, S.Pd
NURUL HAFSAH, S.Pd., M.Pd AGUS RIADI, S.Pd., M.Pd
Dra. RUSMIYATI DINI MILIA, S.Si., M.Pd
SERI AMALIA, S.Pd TABLIGH DINIYATI, S.Pd., M.Pd
SITI ZAHARA, SE., M.Si.Ak YUVERNI SELVY, S.Si., M.Pd
SRI PANCANINGSIH, S.Pd
NAJWA, S.Pd.I., M.Hsc

Desain Sampul & Layout :


HASAN BASRI, S.Pd

www.suaaceh.com Sua Aceh sua_aceh


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan

Modul Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) ini. Modul ini disusun sebagai langkah

konkret dalam mendukung persiapan siswa dalam menghadapi tantangan ujian setara

AKM yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan.

Pentingnya kompetensi yang diperlukan untuk menghadapi ujian setara AKM tidak

dapat diragukan lagi. Melalui modul ini, kami bertujuan untuk memberikan panduan

lengkap bagi para pendidik dan siswa di Provinsi Aceh dalam mempersiapkan diri secara

optimal. Materi modul dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam terhadap

tipe-tipe soal yang mungkin muncul dalam ujian AKM serta strategi efektif dalam

menjawabnya.

Modul ini bukan hanya sekadar rangkuman materi, melainkan juga sarana interaktif

yang dilengkapi dengan latihan-latihan soal, panduan penyelesaian, dan contoh-contoh

jawaban terperinci. Kami berharap bahwa melalui pendekatan pembelajaran yang

interaktif ini, para siswa akan lebih percaya diri dan siap menghadapi ujian AKM dengan

baik.

Kami ingin mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya kepada semua pihak yang

telah berkontribusi dalam penyusunan modul ini. Kepada tim penyusun, pengajar, dan

ahli yang telah memberikan wawasan, masukan, serta tenaga mereka, kami merasa

beruntung dan bersyukur.


Kami sadar bahwa modul ini mungkin memiliki keterbatasan, dan inilah mengapa

masukan dari para pengguna adalah hal yang kami tunggu-tunggu. Segala saran dan

kritik konstruktif akan sangat berarti dalam perbaikan dan penyempurnaan modul ini di

masa yang akan datang.

Akhir kata, kami berharap modul ini tidak hanya menjadi panduan, tetapi juga

pendorong semangat belajar bagi para siswa. Semoga upaya kita bersama dalam

meningkatkan kompetensi siswa dapat membuahkan hasil gemilang dan mendorong

kemajuan pendidikan di Provinsi Aceh.

Banda Aceh, Agustus 2023


KEPALA DINAS PENDIDIKAN

Drs. ALHUDRI, MM
Pembina Utama Madya
NIP. 19681122 199009 1 001
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Tujuan ...................................................................................................................... 4
C. Ruang Lingkup......................................................................................................... 4
D. Bentuk Soal AKM ..................................................................................................... 5
II. SOAL AKM LITERASI ................................................................................................. 8
A. Definisi ..................................................................................................................... 8
B. Konten Teks ............................................................................................................. 8
C. Konteks Teks ..........................................................................................................11
D. Level Kognitif Literasi Membaca ............................................................................ 13
E. Learning Progression (Kemajuan Pembelajaran) .................................................. 15
F. Contoh-contoh Soal Literasi Membaca ................................................................... 23
III. SOAL AKM NUMERASI ........................................................................................... 45
A. Definisi Numerasi ................................................................................................... 45
B. Konteks AKM Numerasi ......................................................................................... 45
C.Level Kognitif AKM Numerasi ................................................................................. 47
D. Konten Domain AKM Numerasi ............................................................................. 50
E. Learning Progression (Kemajuan Pembelajaran) .................................................. 53
F. Contoh-contoh Soal Numerasi................................................................................ 58
DAFTAR BACAAN ........................................................................................................ 85
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab XVI pasal 57 sampai dengan 59 tentang evaluasi menyatakan bahwa dalam
rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai
bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Lebih lanjut, Undang-Undang ini menyatakan bahwa evaluasi dilakukan
oleh lembaga yang mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematis untuk
menilai pencapaian standar nasional pendidikan. Kegiatan evaluasi tersebut dapat
dilaksanakan secara baik bila evaluasi/penilaian dilakukan secara profesional dan
melembaga. Evaluasi pendidikan dilaksanakan oleh guru, sekolah, dan pemerintah.
Hingga tahun 2019, pemerintah melakukan penilaian pendidikan secara nasional melalui
Ujian Nasional di akhir jenjang.

Pendidikan pada abad ke-21 harus dapat menjamin agar peserta didik memiliki
keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan menggunakan dan memanfaatkan
teknologi dan media informasi, dapat bekerja dan bertahan dengan menggunakan
kecakapan hidup (life skill). Kecakapan hidup itulah yang kemudian dikenal dengan
konsep kecakapan abad ke-21. Sejumlah organisasi dan institusi telah berupaya
merumuskan dan menjelaskan kompetensi dan kecakapan yang diperlukan dalam
menghadapi kehidupan abad ke-21. US-based Partnership for 21st Century Skills (P21)
mengidentifikasi kompetensi yang diperlukan di abad ke-21 adalah “The 4Cs:
communication, collaboration, critical thinking, and creativity”. Kecakapan abad ke-21
dikembangkan melalui: (1) kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical
thinking and problem solving skill), (2) kecakapan berkomunikasi (communication skills),
(3) kecakapan kreativitas dan inovasi (creativity and innovation), dan (4) kecakapan
kolaborasi (collaboration).

1
Salah satu prasyarat untuk mewujudkan kecakapan hidup abad ke-21 tersebut adalah
kemampuan literasi peserta didik. National Institut for Literacy menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis,
berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan
dalam pekerjaan, keluarga, masyarakat. World Economic Forum (2015) menetapkan
enam literasi dasar, yaitu (a) literasi baca tulis, (b) literasi numerasi, (c) literasi sains, (d)
literasi digital, (e) literasi finansial, dan (f) literasi budaya dan kewargaan.

Pengembangan dan penguatan karakter serta kegiatan literasi menjadi salah satu unsur
penting dalam kemajuan sebuah negara dalam menjalani kehidupan di era globalisasi.
Oleh karena itu, untuk meningkatan kualitas hidup, daya saing, pengembangan karakter
bangsa, serta melihat perkembangan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan di
abad ke-21, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun
2016 menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi melalui Gerakan Literasi Nasional
sebagai bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Tujuan umum Gerakan Literasi
Nasional adalah untuk menumbuhkembangkan budaya literasi pada ekosistem
pendidikan mulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka pembelajaran
sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup.

Dalam rangka menyiapkan peserta didik yang memiliki kecakapan abad ke-21,
pemerintah akan melakukan asesmen kemampuan minimum (AKM) pada tahun 2021
yang meliputi asesmen pada literasi membaca dan numerasi, yaitu asesmen pada
kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi membaca) dan asesmen
kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi). Literasi membaca bukan
hanya sekadar kemampuan membaca secara harfiah tanpa mengetahui isi/makna dari
bacaan tersebut, melainkan kemampuan memahami konsep bacaan. Sementara itu,
numerasi bukan hanya sekadar kemampuan menghitung, melainkan kemampuan
mengaplikasikan konsep hitungan di dalam suatu konteks, baik abstrak maupun nyata.
AKM dapat menghasilkan peta kecakapan tentang literasi membaca dan numerasi

2
peserta didik pada kelas 5, 8, dan 11 yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses
pembelajaran di satuan pendidikan. Oleh karena itu, soal-soal yang dikembangkan untuk
AKM bersifat kontekstual, berbagai bentuk soal, mengukur kompetensi pemecahan
masalah, dan merangsang peserta didik untuk berpikir kritis. Penilaian dalam AKM
mengacu pada tolok ukur yang termuat dalam Programme for International
Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics and Science Study
(TIMSS). Soal-soal AKM akan membuat peserta didik melahirkan daya analisis
berdasarkan suatu informasi, bukan membuat peserta didik menghapal/mengingatingat
materi.

Pengembangan soal-soal AKM dilakukan melalui kegiatan: penyusunan desain,


penyusunan dan analisis framework, penyusunan stimulus, penugasan penulisan soal,
penulisan soal, penelaahan dan perbaikan soal, perakitan soal/bahan uji coba, validasi
soal, uji coba soal, penskoran dan analisis soal, interpretasi hasil analisis,seleksi soal,
penyusunan spesifikasi tes, pemilihan soal, pemaketan soal, proofreading, fiat, dan
pemanfaatan tes/soal. Kegiatan penyusunan desain hingga seleksi soal merupakan
kegiatan pengembangan soal, sedangkan kegiatan penyusunan spesifikasi tes hingga
pemanfaatan tes merupakan kegiatan penyiapan bahan AKM. Secara garis besar
pengembangan soal AKM dapat dilihat pada diagram berikut.

3
B. Tujuan
Tujuan penulisan desain pengembangan soal AKM adalah menyusun rancangan
pengembangan soal AKM agar memberikan gambaran utuh mengenai kerangka,
framework, dan pemanfaatan soal-soal AKM melalui survei nasional, survei kelas,
maupun sertifikasi.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengembangan soal AKM meliputi Numerasi dan Literasi membaca
peserta didik di kelas 2, 4, 5, 6, 8, 10, dan 11. Pengembangan soal dibagi ke dalam 6
level, yaitu level 1 (kelas 1—2), level 2 (kelas 3—4), level 3 (kelas 5—6), level 4 (kelas
7—8), level 5 (kelas 9—10), dan level 6 (kelas 11—12). Setiap kompetensi yang diukur
dalam setiap level dituangkan ke dalam framework literasi dan numerasi. Framework
menggambarkan learning progression. Pada literasi membaca terdapat kompetensi dan
subkompetensi dengan peningkatan kompetensi sesuai dengan jenjang/level, sedangkan
pada numerasi terdapat domain dan subdomain dengan disertai level kognitif yang perlu
dikuasai peserta didik pada setiap level.

4
D. Bentuk Soal AKM
Bentuk soal AKM bervariasi, yaitu pilihan ganda (PG), pilihan ganda kompleks,
menjodohkan, isian, dan esai atau uraian.

1. Pilihan Ganda
Soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal dengan beberapa pilihan jawaban. Peserta
didik diminta menjawab soal dengan memilih satu jawaban benar dari beberapa pilihan
jawaban yang disediakan. Jumlah pilihan jawaban untuk soal kelas 1 sampai dengan
kelas 3 sebanyak 3 pilihan (A, B, C), kelas 4 sampai dengan kelas 9 sebanyak 4
pilihan (A, B, C, D), dan kelas 10 sampai dengan kelas 12 sebanyak 5 pilihan (A, B, C,
D, E).

Penulisan soal pilihan ganda harus memenuhi kaidah penulisan soal PG, yaitu dari
segi materi, konstruksi, dan bahasa. Dari segi materi, konsep harus benar, kunci hanya
satu, dan pilihan jawaban harus homogen dan logis. Dari segi konstruksi, pokok soal
dan pilihan jawaban harus jelas dan tidak menimbulkan pengertian ganda, informasi
yang dituliskan hanya yang diperlukan, pilihan jawaban tidak menggunakan kalimat
“semua jawaban di atas salah/benar”. Dari segi bahasa, soal harus memenuhi kaidah
bahasa Indonesia.

2. Pilihan Ganda Kompleks


Soal pilihan ganda kompleks terdiri atas pokok soal dan beberapa pernyataan yang
harus dipilih peserta didik dengan memberi tanda centang (✓) pada kotak yang
disediakan di depan setiap pernyataan yang dianggap sesuai dengan permasalahan
pada pokok soal, pada kolom Ya/Tidak, pada kolom Benar/Salah, atau pilihan lain yang
sesuai.

Pemberian skor berdasarkan kompleksitas dari pernyataan dan jumlah pilihan


jawaban. Apabila jumlah pernyataan 3-5 dan pilihan jawaban 2 (benar-salah, ya-tidak,
berubah –tidak berubah, atau lainnya), penskoran 1 atau 0. Artinya, diberi skor 1 bila

5
semua jawaban benar, diberi skor 0 bila ada jawaban salah. Apabila jumlah pernyataan
lebih dari 5 dan pilihan jawaban lebih dari 2 (hewan-tumbuhanmikroorganisme, pagi-
siang-malam, kota-kabupaten-kecamatan-desa, hijau-merahkuning-biru-oranye, atau
lainnya), penskoran 2 1 0. Diberi skor 2 bila menjawab semua benar, diberi skor 1 bila
salah 1 atau 2, diberi skor 0 bila salah lebih dari 2.

3. Menjodohkan
Bentuk soal menjodohkan mengukur kemampuan peserta tes dalam mencocokkan,
menyesuaikan, dan menghubungkan antardua pernyataan yang disediakan. Soal ini
terdiri atas dua lajur. Lajur pertama (sebelah kiri) berupa pokok soal dan lajur kedua
(sebelah kanan) berupa jawaban. Jumlah jawaban sebaiknya lebih banyak daripada
jumlah pokok soal di sebelah kiri.

4. Isian atau jawaban singkat


Soal isian dan jawaban singkat adalah soal yang menuntut peserta tes untuk
memberikan jawaban secara singkat, berupa kata, frasa, angka, atau simbol.
Perbedaannya adalah soal isian disusn dalam bentuk kalimat berita, sementara itu
soal jawaban singkat disusun dalam bentuk pertanyaan.

5. Esai atau uraian


Soal uraian adalah soal yang jawabannya menuntut peserta didik untuk mengingat dan
mengorganisasikan gagasan-gagasan dengan cara mengemukakan atau
mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis. Pada soal uraian
disediakan pedoman penskoran yang merupakan acuan dalam pemberian skor.
Jawaban peserta didik akan diskor berdasarkan kompleksitas jawaban.

Skor penuh atau skor tertinggi diberikan pada jawaban yang memenuhi semua
kriteria/kunci jawaban benar. Skor sebagian diberikan pada jawaban yang kurang
memenuhi kriteria/kunci jawaban benar. Jawaban salah diberi skor 0, sedangkan tidak
menjawab atau kosong diberi kode 9.

6
Pemberian skor baik soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan,
maupun isian singkat dilakukan secara objektif. Sementara itu, untuk soal uraian,
penskoran dilakukan oleh penskor dengan mengacu pada pedoman penskoran.
Pedoman penskoran dibuat oleh penulis soal ketika menulis soal. AKM
diadministrasikan menggunakan komputer. Distribusi soal AKM berdasarkan bentuk
soal disajikan dalam tabel berikut.
AKM Kelas
AKM Survei
Bentuk soal (dilaksanakan oleh
Nasional
guru di kelas)
Objektif
Pilihan Ganda (hanya 1 jawaban benar) 20% 20%
Pilihan Ganda Kompleks (memberi 60% 40%
tanda cek (√) dalam kotak, beberapa
pernyataan yang dijawab ya-
tidak/benar-salah, dll), jawaban benar
lebih dari 1
Menjodohkan 10% 10%
Isian singkat/Jawaban singkat (angka, 5% 5%
nama/benda yang sudah pasti)
Non-objektif (esai/uraian) 5% 25%

7
II. SOAL AKM LITERASI

A. Definisi
Literasi membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi,
merefleksikan bentuk-bentuk teks tertulis yang dibutuhkan oleh masyarakat dan/atau
dihargai oleh individu. Pembaca dapat membangun makna dari teks dalam berbagai
bentuk. Mereka membaca untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi serta untuk
berpartisipasi dalam masyarakat sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

Kemampuan individu memahami teks dipengaruhi oleh kecakapan mereka dan


kesanggupan mereka mengolah informasi. Kemampuan literasi membaca untuk perserta
didik harus ditingkatkan. Dengan kemampuan literasi yang dimiliki, peserta didik dituntut
mampu merefleksikan beragam informasi penting yang diperoleh untuk bekal
berpartisipasi dalam lingkungan ilmu pengetahuan dan teknologi serta untuk
pengembangan kapasitas diri. Selain itu, kemampuan literasi membaca juga diharapkan
mampu membentuk karakter, menggali kemampuan berpikir kritis dan kreatif, dan mampu
menumbuhkan partisipasi secara positif dalam komunikasi dan kerjasama.

Pada era informasi saat ini, aktivitas literasi membaca membutuhkan tingkat berpikir yang
lebih tinggi (higher order thinking). Perkembangan dunia ilmu pengetahuan
membutuhkan kognisi tinggi karena persaingan sosial dan ekonomi yang semakin ketat.
Selain itu, peserta didik saat ini berada dalam jalur informasi palsu (hoax) yang meluas
dan mudah untuk diakses. Oleh karena itu, perlu kemampuan literasi membaca yang
memadai agar mampu mengatasi berbagai persoalan sosial dan akademik yang
dihadapinya.

B. Konten Teks
Aspek penting dalam pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) pada literasi
membaca adalah ketersediaan teks atau bacaan yang akan digunakan sebagai stimulus
dalam penyusunan soal. Teks atau bacaan tersebut harus memenuhi kriteria tingkat
keterbacaan yang baik dan berkualitas baik dari segi konten, bahasa, maupun
8
penyajiannya. Jika dihubungkan dengan kecakapan hidup abad ke-21, teks atau bacaan
yang digunakan dalam AKM harus mampu mengukur sekaligus menumbuhkan
kecakapan berpikir kritis dalam pemecahan masalah, berkomunikasi, kreativitas dan
inovasi, dan berkolaborasi.

Untuk kepentingan penyusunan soal AKM, konten teks dikelompokkan menjadi dua, yaitu
teks sastra dan teks informasi. Melalui teks sastra peserta didik dapat memperoleh
hiburan, menikmati cerita, dan melakukan perenungan untuk menghayati permasalahan
kehidupan yang ditawarkan pengarang. Di sisi lain, melalui teks informasi peserta didik
dapat memperoleh fakta, data, dan informasi untuk pengembangan wawasan dan ilmu
pengetahuan yang bersifat ilmiah.

1. Teks Sastra
Teks sastra/fiksi naratif adalah karya imajinatif yang mengangkat persoalan-persoalan
kehidupan manusia yang sudah dipadukan dengan imajinasi/subjektivitas pengarang
untuk kepentingan hiburan. Sifat khas teks sastra ini adalah aspek referensinya, yakni
imajinasi. Artinya, pernyataan yang terdapat di dalam teks sastra tidak dapat dianggap
benar secara harfiah.

Teks sastra menawarkan sebuah kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif, yang
dibangun melalui berbagai unsur intrinsik, seperti alur, tokoh, latar, dan sudut pandang.
Semua unsur tersebut sengaja dikreasikan oleh pengarang, dibuat mirip, diimitasikan dan
dianalogikan dengan dunia nyata sehingga seolah-seolah sungguh ada dan terjadi.
Tetapi, kebenaran dalam sastra (fiksi) tidak perlu disamakan dengan kebenaran dalam
dunia nyata. Dunia sastra (fiksi) yang imajinatif dan dunia nyata yang faktual masing-
masing memiliki sistem hukumnya sendiri (Nurgiyantoro, 2015).
Teks sastra adalah teks-teks yang disusun dengan tujuan artistik dengan menggunakan
bahasa lisan atau bahasa tulis. Cara penyajiannya menggunakan kata yang bermakna
simbolik/majas/kias. Kata dan istilah yang tepat sesuai dengan konteks. Teks sastra

9
memiliki karakteristik bahasa yang indah atau terorganisasi secara baik, dengan gaya
penyajiannya menarik, ekspresif, dan estetis.

Contoh teks sastra yang dapat digunakan sebagai stimulus bacaan dalam penyusunan
soal AKM, antara lain cerita rakyat, legenda, fabel, mitos, fiksi ilmiah, satir, puisi, prosa,
drama, novel, pantun, soneta, epos, cerita bergambar, cerita fantasi, ironi, lirik lagu,
catatan perjalanan, dan biografi/autobiografi.

2. Teks Informasi
Teks informasi atau teks nonfiksi adalah teks yang ditulis berdasarkan data-data faktual,
peristiwa-peristiwa, dan sesuatu yang lain yang benar-benar ada dan terjadi dalam
kehidupan. Data dan fakta dalam teks informasi dapat berupa data dan fakta kesejarahan,
kemasyarakatan, dan keilmuan bidang-bidang tertentu yang dapat dibuktikan
kebenarannya secara empiris atau secara logika (Nurgiyantoro, 2015)

Teks informasi terikat oleh kejelasan, ketepatan, ketajaman, dan kebenaran uraian. Teks
informasi dapat disajikan dalam bentuk ulasan, penjelasan, deskripsi, analisis, uraian,
dan penilaian yang dikemukakan secara rinci, mendalam, dan komprehensif terhadap
suatu permasalahan (Nurgiyantoro, 2015).

Teks informasi merupakan teks yang bertujuan untuk menambah wawasan, pengalaman,
bersifat faktual, dan lugas (Sudaryat, 2009). Bahasa yang digunakan ilmiah, yakni bersifat
denotatif dengan menunjuk langsung pada acuannya (Welek, 2014). Penyajiannya
bersifat objektif dan logis karena berdasarkan fakta yang diambil dari ilmu pengetahuan
serta fenomena-fenomena yang ada di sekeliling kita.

Teks informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan dikelola
sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi
penerimanya. Teks informasi bisa dilengkapi dengan gambar/foto, tabel, grafik, infografis,
diagram, dan sebagainya.

10
Contoh teks informasi yang dapat digunakan sebagai stimulus bacaan dalam
penyusunan soal AKM, antara lain iklan, dokumen perusahaan/pemerintahan (nota dinas,
undangan, kontrak, pemberitahuan, pengumuman, dan sebagainya), berita, artikel,
laporan, pidato, buku pelajaran, pamflet, brosur, buletin, infografis, label (makanan/obat),
resep (makanan/minuman), ulasan (resensi buku/film/drama), jurnal ilmiah, laporan
penelitian ilmiah, buku panduan, dan editorial.

Distribusi soal AKM berdasarkan konten teks pada setiap jenjang sebagai berikut.
Konten Teks Kelas 5 Kelas 8 Kelas 11
Teks Informasi 50% 60% 70%
Teks Sastra 50% 40% 30%

C. Konteks Teks
Konteks yang luas sangatlah berperan penting sehingga peserta didik dapat memahami,
mengenali, dan menggunakan informasi untuk memperkaya pengetahuannya, baik
sebagai individu maupun bagian dari masyarakat (sosial) yang selalu berkembang sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peserta didik diharapkan
mampu merefleksi beragam informasi yang ada di kehidupannya. Dengan demikian,
bacaan-bacaan yang digunakan dalam penyusunan soal AKM harus mampu
mengembangkan potensi individual dan sosial peserta didik dan sekaligus bermanfaat
dalam pemecahan permasalahan kehidupan dirinya, masyarakat, maupun global.

Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pemahaman informasi yang dekat dengan
peserta didik terkait dengan segala aspek kehidupan baik mengenai kearifan lokal,
nasional, budaya, sains, teknologi, dan global. Oleh karena itu, bahan bacaan literasi
AKM dapat mencakup tiga konteks, yaitu (a) konteks personal, (b) konteks sosialbudaya,
dan (c) konteks saintifik.

11
1. Konteks Personal
Bahan teks atau bacaan dengan konteks personal adalah teks atau bacaan yang
berisi peristiwa, latar, aksi, karakter, atmosfer/suasana, perasaan, ide maupun
wawasan yang bersifat personal (individual). Isi bacaan pada konteks personal dapat
berupa hobi, cita-cita, peristiwa atau pengalaman pribadinya, memilih/menentukan
gaya hidup, pekerjaan/profesi, dan lain-lain yang bersifat personal (individual).
Dengan konteks ini diharapkan peserta didik memiliki kemampuan literasi membaca
dalam membentuk karakter dengan menggali kemampuan berpikir kritis dan kreatif
dalam kehidupan pribadinya.

2. Konteks Sosial-Budaya
Bacaan dengan konteks sosial-budaya yaitu bacaan yang mencerminkan pandangan
masyarakat terkait kondisi sosial-budaya. Contohnya, mengenai informasi kondisi
kultural suatu masyarakat atau suatu bangsa. Melalui teks-teks yang memuat
informasi yang mencerminkan nilai-nilai sosial-budaya, individu diharapkan mampu
mengenali dan memahami kondisi dan gejala-gejala sosial-budaya di dalam maupun
di luar lingkungan masyarakatnya yang global. Isi bacaan pada konteks sosialbudaya
dapat berupa transportasi publik, permainan tradisional, perekonomian, kebijakan
publik, makanan khas, tarian, ataupun kebiasaan masyarakat, dan lainlain yang
meliputi sosial maupun budaya. Dengan konteks ini diharapkan peserta didik memiliki
kemampuan literasi membaca untuk mengatasi berbagai persoalan sosial, budaya,
dan akademik yang dihadapinya.

3. Konteks Saintifik
Bahan teks atau bacaan dengan konteks saintifik yaitu teks atau bacaan yang dapat
meningkatkan kemampuan untuk memahami pengetahuan kecakapan ilmiah dengan
mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan
fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik
sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam,
intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu

12
yang terkait sains (OECD, 2016). Isi bacaan pada konteks saintifik ini dapat berupa
ilmu ruang angkasa, ilmu medis/obat-obatan, kandungan gizi, ilmu fisika, cuaca/iklim,
gejala alam, ilmu biologi, dan lain-lain yang terkait dengan ilmiah dan teknologi.

Pada konteks ini peserta didik diharapkan memiliki kemampuan literasi membaca
dalam memahami pengetahuan yang berkaitan dengan masalah sains, kemudian
kemampuan menggunakan pemikiran sains tersebut sehingga dapat merefleksikan
beragam informasi penting yang diperolehnya untuk berpartisipasi dalam lingkungan
ilmu pengetahuan dan teknologi.

Distribusi soal literasi membaca AKM berdasarkan konteks sebagai berikut:


Konteks Kelas 5 Kelas 8 Kelas 11
Personal 60% 40% 30%
Sosial-budaya 30% 40% 40%
Saintifik 10% 20% 30%

D. Level Kognitif Literasi Membaca


Pada literasi membaca AKM, terdapat tiga level kognitif yang diujikan, yaitu (1)
menemukan informasi (access and retrieve), (2) memahami (interpret and integrate), dan
(3) mengevaluasi dan merefleksi (evaluate and reflect).

1. Menemukan informasi (Access and retrieve)


Dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang seseorang diminta untuk menemukan
informasi. Pada level kognitif ini, kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta
didik adalah menemukan, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan suatu gagasan atau
informasi eksplisit dalam teks. Retrieve mendeskripsikan proses memilih informasi
yang diperlukan, sedangkan access lebih pada bagaimana proses mencapai ke
tempat atau keberadaan informasi yang diperlukan tersebut. Kemampuan
menemukan informasi yang spesifik tersebut merupakan kemampuan dasar ketika
seseorang membaca sebuah teks sastra atau teks informasi dalam kehidupan sehari-

13
hari. Informasi dapat ditemukan secara eksplisit dalam teks, pembaca hanya perlu
menemukan lokasi informasi tersebut dan memilihnya.

2. Memahami (Interpret and integrate)


Pada level kognitif ini, pembaca diharapkan dapat mengolah apa yang telah dibaca
sehingga timbul sebuah pemahaman dalam dirinya dari teks (interpret and integrate).
Untuk menuju tahap ini, pembaca harus dapat menguraikan dan mengintegrasikan
informasi yang ditemukan dengan cara membandingkan dan mengontraskan ide atau
informasi dalam atau antarteks, membuat kesimpulan, mengelompokkan, dan
mengombinasikan ide dan informasi dalam teks atau antarteks. Membuat kesimpulan
dalam tahap memahami ini bermakna lebih luas daripada tahap menemukan
informasi. Pada tahap ini pembaca telah mampu menyimpulkan informasi implisit
dalam atau antarteks.

3. Mengevaluasi dan merefleksi (Evaluate and reflect)


Pada level kognitif ini, pembaca telah dapat menggunakan pengetahuan, ide, atau
sikap yang berada di luar teks untuk membuat penilaian pada teks atau membuat
refleksi terhadapnya. Tahap ini merupakan tahap tertinggi dari proses membaca.
Dalam tahap ini peserta didik diminta mampu untuk menganalisis, memprediksi, dan
menilai konten, bahasa, dan unsur-unsur dalam teks. Peserta didik juga diharapkan
mampu merefleksi atau membuat sebuah gambaran atau opini terhadap apa yang
dibaca dikaitkan dengan pengalaman diri dan kehidupan sekitarnya.

Distribusi soal literasi membaca AKM berdasarkan level kognitif sebagai berikut.
Level kognitif Kelas 5 Kelas 8 Kelas 11
Menemukan Informasi (Access and Retrieve) 50% 40% 30%
Memahami (interpret and integrate) 40% 40% 40%
Mengevaluasi dan merefleksi (Evaluate and 10% 20% 30%
reflect)

14
E. Learning Progression (Kemajuan Pembelajaran)
Learning progression (kemajuan pembelajaran) adalah urutan atau tahapan
pembelajaran yang berkesinambungan (continuum). Kesinambungan tersebut mencakup
aspek karakteristik, keluasan, dan kedalaman materi pembelajaran dalam setiap jenjang
pendidikan. Ruang lingkup materi harus dirumuskan berdasarkan perkembangan peserta
didik sehingga konsep keilmuan yang dipelajari berjalan sejajar dengan perkembangan
peserta didik. Implementasi pembelajaran harus disejajarkan dengan kemampuan
peserta didik dalam rangka penguasaan kompetensi yang berjenjang (Subali, 2009).

Dalam konteks pelaksanaan AKM, learning progression berkaitan dengan


kesinambungan antara jenjang yang satu dengan jenjang berikutnya. Kesinambungan itu
mencakup aspek konten teks, level kognitif (kompetensi) yang diukur, dan indikator yang
akan ditanyakan dalam soal AKM. Artinya, harus ada perbedaan isi dan konteks bacaan,
level kognitif, dan indikator yang diukur, dimulai dari level terendah (level 1) menuju ke
level tertinggi (level 6). Perbedaan itu tergambar dari kompleksitas teks (stimulus).

Dalam literasi membaca tidak ada domain konten sehingga learning progression pada
literasi membaca menggunakan level kognitif sebagai kompetensi yang diukur.
Selanjutnya, kompetensi yang diukur dijabarkan menjadi beberapa subkompetensi.
Subkompetensi kemudian dirinci menjadi rincian kompetensi yang merupakan
kompetensi yang diharapkan akan dicapai peserta didik pada setiap jenjang (level).
Secara garis besar, kompetensi dan subkompetensi yang diukur dalam AKM dan tertuang
di dalam Learning Progression dapat dilihat pada tabel berikut.

Kompetensi Subkompetensi

1. Menemukan Informasi a. Mengakses dan mencari informasi dalam teks


(Access and Retrieve) b. Mencari dan memilih informasi yang relevan

2. Memahami a. Memahami teks secara literal

15
(interpret and integrate) b. Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi
baik teks tunggal maupun teks jamak

3. Mengevaluasi a. Menilai kualitas dan kredibilitas konten pada teks


dan merefleksi informasi tunggal maupun jamak

(Evaluate and reflect) b. Menilai format penyajian dalam teks

c. Merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan,


menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap
pengalaman pribadi

Di dalam learning progression terlihat rincian kompetensi yang diharapkan dicapai oleh
peserta didik pada setiap level (jenjang), yaitu level 1 (kelas 1—2), level 2 (kelas 3—4),
level 3 (kelas 5—6), level 4 (kelas 7—8), level 5 (kelas 9—10), dan level 6 (kelas 11—
12). Kompleksitas teks untuk masing-masing level dijelaskan di kolom paling bawah.
Kadangkadang, terdapat rincian kompetensi yang sama untuk semua atau beberapa
level, berarti perbedaannya terdapat pada kompleksitas teks, baik teks sastra maupun
teks informasi.
Learning progression yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan soal
literasi membaca dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.

16
Level 5 (kelas 9 dan 10)
Jenis teks Menemukan Informasi Memahami Mengevaluasi dan merefleksi
(Access and Retrive) (Interpret and integrate) (Evaluate and reflect)
Sastra Mengakses dan mencari Memahami teks secara literal: Menilai format penyajian dalam
informasi dalam teks: • Menganalisis perubahan pada teks:
• Menemukan informasi tersurat elemen intrinsik • Menilai tujuan penulis dalam
(siapa, kapan, di mana, (kejadian/karakter/ menggunakan diksi dan kosa
mengapa, bagaimana) pada setting/konflik/alur cerita) pada kata pada teks sastra sesuai
teks sastra yang terus teks sastra yang terus meningkat jenjangnya.
meningkat sesuai jenjangnya. sesuai jenjangnya. • Menilai kesesuaian pemilihan
warna, tata letak, dan
Mencari dan memilih informasi Menyusun inferensi, membuat pendukung visual lain (grafik,
yang relevan: koneksi dan prediksi baik teks tabel dll) dalam menyampaikan
• Mengidentifikasi kata kunci tunggal maupun teks jamak: pesan/topik tertentu dalam teks
yang efektif untuk menemukan • Menyimpulkan perasaan dan sastra yang terus meningkat
sumber informasi yang relevan sifat tokoh serta elemen intrinsik sesuai jenjangnya.
pada teks sastra yang terus lain seperti latar cerita, • Menilai elemen intrinsik
meningkat sesuai jenjangnya. kejadiankejadian dalam cerita (karakterisasi, alur cerita, latar)
berdasarkan informasi rinci di serta autentisitas
dalam teks sastra yang terus penggambaran masyarakat
meningkat sesuai jenjangnya. pada teks sastra sesuai
• Menyusun inferensi (kesimpulan) jenjangnya.
dan prediksi berdasarkan
unsurunsur pendukung (grafik, Merefleksi isi wacana untuk
gambar, tabel, dll) disertai bukti- pengambilan keputusan,
bukti yang mendukung di menetapkan pilihan, dan

17
dalam teks sastra yang terus mengaitkan isi teks terhadap
meningkat sesuai jenjangnya. pengalaman pribadi:
Membandingkan hal-hal utama Menjustifikasi pendapat orang
(misalnya karakter tokoh atau lain berdasarkan isi teks sastra
elemen intrinsik lain) dalam teks sesuai jenjangnya.
sastra yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.

Informasi Mengakses dan mencari Memahami teks secara literal: Menilai kualitas dan kredibilitas
infromasi dalam teks: • Menjelaskan ide pokok dan konten pada teks informasi
• Menemukan informasi tersurat beberapa ide pendukung pada tunggal maupun jamak:
(siapa, kapan, di mana, teks informasi yang terus • Menilai kualitas teks informasi
mengapa, bagaimana) pada meningkat sesuai jenjangnya. berdasarkan pengalaman
teks informasi yang terus pribadinya dalam membaca
meningkat sesuai jenjangnya. Menyusun inferensi, membuat teks yang terus meningkat
koneksi dan prediksi baik teks sesuai jenjangnya (misalnya
Mencari dan memilih informasi tunggal maupun teks jamak: mengidentifikasi asumsi/opini
yang relevan: • Menyimpulkan perubahan dari fakta).
• Mengidentifikasi kata kunci kejadian, prosedur, gagasan atau • Menilai akurasi pada informasi
yang efektif untuk menemukan konsep di dalam teks informasi visual atau nonvisual dalam
sumber informasi yang relevan yang terus meningkat sesuai teks informasi yang terus
pada teks informasi yang terus jenjangnya. meningkat sesuai jenjangnya.
meningkat sesuai jenjangnya. • Menyusun inferensi (kesimpulan)
dan prediksi berdasarkan Menilai format penyajian dalam
unsurunsur pendukung (grafik, teks:
gambar, tabel, dll) disertai bukti- • Menilai efektivitas format
bukti yang mendukung di penyajian data (format visual,
struktur perbandingan,

18
dalam teks informasi yang terus contoh, dll) untuk mendukung
meningkat sesuai jenjangnya. ide pokok pada teks informasi
• Membandingkan hal-hal utama yang terus meningkat sesuai
(misalnya perbedaan kejadian, jenjangnya.
prosedur, ciri-ciri benda) dalam • Menilai kesesuaian pemilihan
teks informasi yang terus warna, tata letak, dan
meningkat sesuai jenjangnya. pendukung visual lain (grafik,
tabel dll) dalam menyampaikan
pesan/topik tertentu dalam teks
informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
• Menilai dan mengidentifikasi
bias pada penulisan teks
informasi sesuai jenjangnya.
• Merefleksi isi wacana untuk
pengambilan keputusan,
menetapkan pilihan, dan
mengaitkan isi teks terhadap
pengalaman pribadi:
• Menjustifikasi pendapat orang
lain berdasarkan isi teks
informasi sesuai jenjangnya.

19
Level 6 (Kelas 11 dan 12)
Jenis teks Menemukan Informasi Memahami Mengevaluasi dan merefleksi
(Access and Retrive) (Interpret and integrate) (Evaluate and reflect)
Sastra Mengakses dan menemukan Memahami teks secara literal: Menilai format penyajian dalam
informasi dalam teks: • Menganalisis perubahan pada teks:
• Menemukan informasi tersurat elemen intrinsik • Mengevaluasi penggunaan
(siapa, kapan, di mana, (kejadian/karakter/ diksi dan majas (metafora,
mengapa, bagaimana) pada setting/konflik/alur cerita) pada analogi, personifikasi) dalam
teks sastra yang terus teks sastra yang terus meningkat teks sastra sesuai jenjangnya,
meningkat sesuai jenjangnya. sesuai jenjangnya. • Menilai kesesuaian pemilihan
warna, tata letak, dan
Mencari dan memilih infromasi Menyusun inferensi, membuat pendukung visual lain (grafik,
yang relevan: koneksi dan prediksi baik teks tabel dll) dalam menyampaikan
• Mengidentifikasi kata kunci tunggal maupun teks jamak: pesan/topik tertentu dalam teks
yang efektif untuk menemukan • Menyimpulkan perasaan dan sifat sastra yang terus meningkat
sumber informasi yang relevan tokoh serta elemen intrinsik lain sesuai jenjangnya.
pada teks sastra yang terus seperti latar cerita, • Menilai dan mengkritisi elemen
meningkat sesuai jenjangnya. kejadiankejadian dalam cerita intrinsik (karakterisasi, alur
berdasarkan informasi rinci di
cerita, latar) serta otentisitas
dalam teks sastra yang terus
penggambaran masyarakat
meningkat sesuai jenjangnya.
pada teks sastra sesuai
• Menyusun generalisasi
(kesimpulan umum) dari hasil jenjangnya.
inferensi terhadap ide-ide yang • Merefleksi isi wacana untuk
terkandung di dalam teks sastra pengambilan keputusan,
• Membandingkan hal-hal utama menetapkan pilihan, dan
(misalnya karakter tokoh atau
elemen intrinsik lain) dalam teks

20
Informasi Mengakses dan menemukan Memahami teks secara literal: Menilai kualitas dan kredibilitas
informasi dalam teks: • Menjelaskan ide pokok dan konten pada teks informasi
Menemukan informasi tersurat beberapa ide pendukung pada tunggal maupun jamak:
(siapa, kapan, di mana, teks informasi yang terus • Menilai kualitas teks informasi
mengapa, bagaimana) pada teks meningkat sesuai jenjangnya. berdasarkan pengalaman
informasi yang terus meningkat pribadinya dalam membaca
sesuai jenjangnya. Menyusun inferensi, membuat teks yang terus meningkat
koneksi dan prediksi baik teks sesuai jenjangnya (misalnya
Mencari dan memilih infromasi tunggal maupun teks jamak: mengidentifikasi asumsi/opini
yang relevan: • Menyimpulkan perubahan dari fakta).
Mengidentifikasi kata kunci kejadian, prosedur, gagasan atau • Menilai akurasi pada informasi
yang efektif untuk menemukan konsep di dalam teks informasi visual atau nonvisual dalam
sumber informasi yang relevan yang terus meningkat sesuai teks informasi yang terus
pada teks informasi yang terus jenjangnya. meningkat sesuai jenjangnya.
meningkat sesuai jenjangnya.
• Menyusun generalisasi
(kesimpulan umum) dari hasil Menilai format penyajian dalam
inferensi terhadap ide-ide yang teks:
terkandung di dalam teks • Menilai efektivitas format
informasi. penyajian data (format visual,
• Membandingkan hal-hal utama struktur perbandingan, contoh,
(misalnya perbedaan kejadian, dll) untuk mendukung

sastra yang terus meningkat mengaitkan isi teks terhadap


sesuai jenjangnya. pengalaman pribadi:
prosedur, ciri-ciri benda) dalam • Merefleksi asumsi, ideologi,
teks informasi yang terus atau nilai yang terkandung dari
meningkat sesuai jenjangnya. teks sastra untuk memahami

21
cara pandang penulis sesuai
jenjangnya.
ide pokok pada teks informasi
yang terus meningkat sesuai
jenjangnya.
• Menilai kesesuaian pemilihan
warna, tata letak, dan
pendukung visual lain (grafik,
tabel dll) dalam menyampaikan
pesan/topik tertentu dalam teks
informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
• Menilai dan mengidentifikasi
bias pada penulisan teks
informasi sesuai jenjangnya.

Merefleksi isi wacana untuk


pengambilan keputusan,
menetapkan pilihan, dan
mengaitkan isi teks terhadap
pengalaman pribadi:
• Merefleksi asumsi, ideologi,
atau nilai yang terkandung dari
teks informasi untuk
memahami cara pandang
penulis sesuai jenjangnya.

22
F. Contoh-contoh Soal Literasi
SOAL 1
Jenjang Level 5 (Kelas 9 dan 10)
Konten Teks Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Menemukan Informasi (Access and Retrive)
Subkompetensi Mencari dan memilih informasi yang relevan
Rincian Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber
Kompetensi informasi yang relevan pada teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
Bentuk Soal Pilihan Ganda

Sampah di Jakarta

Sumber : https://data.jakarta.go.id/infografis?page=26

Pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan infografis di atas adalah ….


A. Peningkatan suhu 1,30C pertahun disebabkan oleh gas metan yang berada di
atmosfer dalam jangka waktu 7-10 tahun
B. Zat beracun dapat ditimbulkan dari pembakaran sampah yang mengandung
klorin
C. Komposisi sampah anorganik di Jakarta pada tahun 2011 memiliki persentase
yang paling tinggi
D. Dengan mendaur ulang sampah plastik kita bisa menyelamatkan pepohonan
yang berumur 17-30 tahun
23
E. Salah satu metode pengurangan sampah adalah memilih produk dengan
kemasan besar
PENSKORAN
Nilai Penuh
Kode 1 : D. Dengan mendaur ulang sampah plastik kita bisa menyelamatkan pepohonan
yang berumur 17-30 tahun
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Jawaban lain.
Kode 9 : Kosong.

SOAL 2
Jenjang Level 5 (Kelas 9 dan 10)
Konten Teks Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Menemukan Informasi (Access and Retrive)
Subkompetensi Mencari dan memilih informasi yang relevan
Rincian Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber
Kompetensi informasi yang relevan pada teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
Bentuk Soal Pilihan Ganda

Pencemaran Lingkungan: Faktor Penyebab, Jenis, dan Tingkat Pencemaran

Pencemaran lingkungan merupakan perubahan faktor abiotik akibat kegiatan yang


melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik. Misalnya saja penggunaan kendaraan
bermotor ataupun alat pengolah bahan baku yang terkadang tidak sesuai dengan
standardisasi lingkungan. Ada dua jenis bahan dalam pencemaran:
• Degradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan kembali atau dapat diturunkan sifat
bahayanya ke tingkat yang dapat diterima oleh proses alam. Contohnya adalah kotoran
manusia atau hewan dan limbah tumbuhan.
• Non-degradable, yaitu polutan yang tidak dapat diuraikan oleh kemampuan proses
alam itu sendiri. Contohnya merkuri, timah hitam, arsenik, dan lain-lain.

Pencemaran lingkungan disebabkan oleh berbagai faktor. Namun, faktor terbesarnya


adalah manusia. Banyak aktivitas sehari-hari yang tanpa disadari menjadi faktor
rusaknya lingkungan, di antaranya: penggunaan kantong plastik secara massif,
pembuangan sampah dan limbah detergen ke sungai, penggunaan AC berlebih,
pembuangan limbah elektronik yang tak sesuai aturan, pembakaran hutan, penggunaan

24
kendaraan pribadi sehingga menimbulkan lebih banyak polusi, pembuangan limbah
pabrik atau kotoran ke sungai, dan penebangan hutan yang mengakibatkan hutan tak
mampu menyerap karbondioksida lebih banyak.

Tingkat pencemaran sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu:


a. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada pancaindera
dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas
buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.
b. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan
sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang
menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat.
c. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga
menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya
pencemaran nuklir.

Sumber : https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/17/073000669/pencemaran-
lingkungan--faktor-penyebab-jenis-dan-tingkat-pencemaran#

Berdasarkan wacana di atas, pernyataan yang tidak tepat adalah ….


A. Kasus di Minamata Jepang merupakan salah satu akibat dari pencemaran yang
berasal dari bahan Non-degradable
B. Gas buangan kendaraan bermotor termasuk ke dalam bahan pencemaran
dengan tingkat rendah
C. Telepon genggam dan televisi bekas yang dibuang tidak sesuai aturan
merupakan bahan yang dapat menyebabkan pencemaran
D. Menggunakan kendaraan pribadi dapat mengurangi dampak pencemaran
E. Tidak menebang pohon di hutan secara liar dapat mengurangi kadar
karbondioksida
PENSKORAN
Nilai Penuh
Kode 1 : D. Menggunakan kendaraan pribadi dapat mengurangi dampak pencemaran
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Jawaban lain.
Kode 9 : Kosong.

25
SOAL 3
Jenjang Level 5 (Kelas 9 dan 10)
Konten Teks Informasi
Konteks Sosial Budaya
Kompetensi Menemukan Informasi (Access and Retrive)
Subkompetensi Mencari dan memilih informasi yang relevan
Rincian Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber
Kompetensi informasi yang relevan pada teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
Bentuk Soal Pilihan Ganda

Tidak Mau Flexing? Coba Pahami Frugal Living, Gaya Hidup Hemat yang
Membahagiakan

Belakangan ini sedang marak diperbincangkan di jagat maya mengenai


fenomena flexing atau tindakan pamer kekayaan secara sengaja. Flexing banyak
dilakukan oleh tokoh publik seperti pejabat hingga selebriti. Banyak tanggapan warganet
yang merasa tidak nyaman dan bahkan geram atas perilaku flexing yang marak terjadi
ini. Agar terhindar dari perilaku semacam ini, dapat disimak penerapan frugal
living atau gaya hidup hemat.

Menurut Collins Dictionary, frugal living memiliki arti gaya hidup hemat yang dilakukan
seseorang dengan cara membeli sesuatu sesuai dengan kebutuhannya. Seseorang yang
menerapkan frugal living memiliki tingkat konsumsi yang tidak terlalu tinggi karena ada
penyesuaian antara biaya pemasukan dengan pengeluaran. Tentunya, seseorang harus
memiliki kendali penuh atas pengeluarannya dan dapat mengarahkan pembelian sesuai
dengan skala prioritas yang diatur.

Bergaya hidup hemat tidaklah sama dengan pelit karena jelas sangat berbeda. Gaya
hidup hemat akan membuat seseorang memilah kegiatan mana yang akan dijadikan
skala prioritas untuk mendapatkan anggaran biaya lebih banyak, dan mana yang hanya
membutuhkan lebih sedikit. Tujuannya untuk menyesuaikan kebutuhan dengan daya beli
yang dimilikinya sehingga membeli sesuatu adalah untuk kebutuhan. Sedangkan pelit
justru berkorelasi dengan upaya menekan pengeluaran seberapapun pentingnya suatu
hal.

Jadi, seharusnya perilaku untuk bergaya hidup hemat dapat membawa kebahagiaan
karena seseorang akan memperoleh sesuatu sesuai kebutuhannya dan tidak
memaksakan kehendak yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kemampuan.

https://www.suaramerdeka.com/gaya-hidup/047952056/tidak-mau-flexing-coba-pahami-
frugal-living-gaya-hidup-hemat-yang-membahagiakan

26
Berdasarkan wacana di atas, pernyataan yang tidak benar tentang frugal living adalah
….
A. Penerapan Frugal living dapat menghindari perilaku pamer kekayaan secara sengaja
B. Frugal living merupakan upaya menekan pengeluaran seberapapun pentingnya
suatu hal
C. Seseorang yang menerapkan frugal living memiliki kendali penuh atas
pengeluarannya dengan mengarahkan pembelian sesuai skala prioritas yang diatur.
D. Frugal living bertujuan untuk menyesuaikan kebutuhan dengan daya beli yang
dimilikinya sehingga membeli sesuatu adalah untuk kebutuhan
E. Dengan penerapan frugal living, seseorang akan memperoleh sesuatu sesuai
kebutuhannya dan tidak memaksakan kehendak yang pada dasarnya tidak sesuai
dengan kemampuan.
PENSKORAN
Nilai Penuh
Kode 1 : B. Frugal living merupakan upaya menekan pengeluaran seberapapun
pentingnya suatu hal
Kode 0 : Jawaban lain.
Kode 9 : Kosong.

SOAL 4
Jenjang Level 5 (Kelas 9 dan 10)
Konten Teks Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Menemukan Informasi (Access and Retrive)
Sub kompetensi Mencari dan memilih informasi yang relevan
Rincian Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber
Kompetensi informasi yang relevan pada teks sastra yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
Bentuk Soal Pilihan Ganda

Osteoporosis adalah kondisi ketika kepadatan tulang berkurang sehingga tulang menjadi
keropos dan mudah patah. Osteoporosis jarang menimbulkan gejala dan biasanya baru
diketahui ketika penderitanya jatuh atau mengalami cedera yang menyebabkan patah
tulang.

27
Cermatilah infografis berikut ini!

Sumber: https://www.its.ac.id/news/2019/10/20/osteoporosis-penyakit-segala-usia-
jangan-disepelekan/

Berdasarkan gambar di atas informasi yang dapat diperoleh adalah ….


A. osteoporosis memiliki gejala yang tampak di tubuh
B. kasus osteoporosis paling banyak terjadi pada wanita
C. penderita osteoporosis dapat merasakan tulangnya menjadi rapuh
D. laki-laki memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita osteoporosis
E. osteoporosis adalah penyakit yang tidak terlalu serius karena tidak memiliki gejala yang
signifikan

PENSKORAN
Nilai Penuh
Kode 1 : B. kasus osteoporosis paling banyak terjadi pada wanita
Kode 0 : Jawaban lain.
Kode 9 : Kosong.

28
SOAL 5
Jenjang Level 5 (Kelas 9 dan 10)
Konten Teks informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Menemukan informasi
Subkompetensi Mengakses dan mencari informasi yang relevan
Rincian Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber
Kompetensi informasi yang relevan pada teks informasi yang yang terus
meningkat sesuai jenjangnya.
Bentuk Soal Pilihan ganda kompleks

Lalat merupakan salah satu serangga yang senantiasa hidup berdampingan dengan
manusia. Lalat menjadi media penularan berbagai penyakit. Dia sangat mudah
berkembang biak dengan jumlah populasi teramat banyak di setiap rumah kita. Tahukah
kamu tentang beberapa fakta menarik tentang lalat? Apakah dampak banyaknya lalat di
rumah kita? Yuk, cari tahu di infografis berikut, agar kamu dapat mengenali lalat dan
mengantisipasi dampak negatifnya bagi kita.

Sumber:
https://pusmendik.kemdikbud.go.id

29
Setelah mencermati infografik kalian mendapat pemahaman bahwa lalat adalah vektor
pembawa penyakit. Berikan tanda centrang (√) pada setiap pernyataan yang benar.
 Lalat menjadi angkutan udara bagi bakteri yang menumpang pada sayap dan kaki
lalat.
 Seekor lalat memerlukan waktu yang lama untuk melakukan proses metamorfosis.
 Perkembangbiakan lalat dapat di cegah dengan cara membuang fases ke toilet.
 Lalat sangat menyukai kondisi yang lembab untuk berkembang biak.
 Lalat tidak membutuhkan suhu yang tepat untuk berkembangbiak.

PENSKORAN
 Lalat menjadi angkutan udara bagi bakteri yang menumpang pada sayap dan kaki
lalat.
 Seekor lalat memerlukan waktu yang lama untuk melakukan proses metamorfosis.
 Perkembangbiakan lalat dapat di cegah dengan cara membuang fases ke toilet.
 Lalat sangat menyukai kondisi yang lembab untuk berkembang biak.
 Lalat tidak membutuhkan suhu yang tepat untuk berkembangbiak.

Nilai Penuh
Kode 1 : Peserta didik mencentang 2 jawaban benar.
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Peserta didik mencentang 1 atau lebih sedikit jawaban benar.
Kode 9 : Kosong
SOAL 6
Jenjang Level 5 (Kelas 9 dan 10)
Konten Teks informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Menemukan informasi
Sub kompetensi Mengakses dan mencari informasi yang relevan
Rincian Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan
Kompetensi sumber informasi yang relevan pada teks informasi yang yang
terus meningkat sesuai jenjangnya.
Bentuk Soal Pilihan ganda kompleks

30
Menakar Kalori dan Gula Minuman Bubble Tea dan Kopi
Kopi susu dan boba tea kini tengah digandrungi masyarakat Indonesia. Namun,
masyarakat tampaknya mengabaikan kandungan maupun dampaknya bagi kesehatan.
Berdasarkan perhitungan dari fatsecret.co.id, satu cangkir (300 ml) es kopi dengan susu
menggunakan gula sebanyak 10,93 gram mengandung 51 kalori dan 0,24 gram lemak.
Sementara itu, boba milk tea atau bubble milk tea mengandung 160 kalori per gelas (500
ml). Jika memilih kadar gula 30 persen, maka bobot gulanya 25 gram. Takaran gula dan
kalori ini belum termasuk tambahannya.

Meskipun demikian, kedai-kedai minuman masih menyediakan opsi tambah gula.


Padahal, menurut pakar gizi Universitas Indonesia, per gram gula akan menyumbang 4
kalori. Hal yang harus diketahui tentang legitnya boba tea dan kopi susu yaitu jika
ditambahkan satu sendok makan gula berarti sama dengan 15 gram atau 60 kalori.
Biasanya ditambahkan sampai tiga sendok makan gula atau 45 gram dan
menyumbangkan 180 kalori. Anak-anak yang membutuhkan sekitar 1.800 kalori dalam
sehari, minuman manis sudah menyumbang sekitar 10 persennya per sajian. Menurut
World Health Organization, asupan gula tambahan harusnya kurang dari 10 persen, karena
batas aman yang disarankan hanya 5 persen. Jika konsumsi minuman
manis tidak dikendalikan, kadar gula darah akan naik dengan pesat dan membawa
dampak kesehatan serius.
Pertama, dapat menyebabkan obesitas. Obesitas terjadi akibat peningkatan berat badan
karena jumlah kalori yang masuk lebih besar daripada jumlah kalori yang dibakar untuk
beraktivitas. Kandungan gula yang tinggi dalam minuman manis tidak memberikan rasa
kenyang, sehingga Anda tetap akan mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak meski
sudah mendapatkan banyak kalori dari minuman manis. Akibatnya, kalori yang masuk
akan melebihi kebutuhan tubuh dan terjadilah kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan
yang tidak terkendali bisa menyebabkan overweight dan obesitas. Obesitas merupakan
faktor risiko berbagai penyakit mematikan, seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan

31
beberapa jenis kanker.
Kedua, ada penyakit kolesterol tinggi dan penyakit jantung, dua jenis kolesterol, yaitu
kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL) dan kolesterol jahat (low density
lipoprotein/LDL). Orang yang sering mengonsumsi minuman manis cenderung memiliki
kadar HDL yang lebih rendah dan kadar LDL yang tinggi. Kadar LDL yang tinggi dapat
meningkatkan risiko Anda mengalami penyempitan pembuluh darah di jantung. Sebuah
penelitian menyatakan bahwa mengonsumsi 1 kaleng minuman manis per hari akan
meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung sebanyak 20%.
Terakhir, konsumsi makanan atau minuman tinggi gula dapat menyebabkan kerusakan
pada gigi, untuk menghindarinya minuman manis hanya disarankan untuk dikonsumsi saat
jam makan. Hal ini juga berlaku untuk jus buah karena kandungan gula dan asam di
dalamnya dapat merusak gigi. Oleh karena itu, jus buah sebaiknya hanya dikonsumsi saat
jam makan utama dan jumlahnya juga perlu dibatasi. Jumlah konsumsi jus buah murni
yang disarankan adalah 150 ml per hari.
Sumber : Platform Merdeka mengajar

Bagaimana penyajian informasi mengenai kadar kalori dalam minuman boba tea dan kopi
susu terhadap kesehatan manusia?
Pilihlah jawaban dengan memberi tanda centrang (√) Jawaban benar lebih dari satu
 Paparan mengenai perbandingan kadar kalori dalam minuman boba tea dan kopi
susu berdasarkan pendapat ahli yang kredibel.
 Data mengenai persentase asupan gula perhari belum disertai paparan ahli sehingga
informasi yang disajikan kurang lengkap.
 Penyajian informasi takaran gula dan jumlah kalori dalam masing-masing minuman
didapatkan dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
 Informasi mengenai penyakit akibat kelebihan konsumsi gula belum disertai paparan
ahli sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan.
 Informasi mengenai jenis-jenis penyakit tidak dipaparkan dengan detail sehingga
informasi yang disajikan kurang lengkap.

PENSKORAN
 Paparan mengenai perbandingan kadar kalori dalam minuman boba tea dan kopi
susu berdasarkan pendapat ahli yang kredibel.
 Data mengenai persentase asupan gula perhari belum disertai paparan ahli sehingga
informasi yang disajikan kurang lengkap.
 Penyajian informasi takaran gula dan jumlah kalori dalam masing-masing minuman

32
didapatkan dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
 Informasi mengenai penyakit akibat kelebihan konsumsi gula belum disertai paparan
ahli sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan.
 Informasi mengenai jenis-jenis penyakit tidak dipaparkan dengan detail sehingga
informasi yang disajikan kurang lengkap.

Nilai Penuh
Kode 1 : Peserta didik mencentang 3 jawaban benar.
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Peserta didik mencentang 2 atau lebih sedikit jawaban benar.
Kode 9 : Kosong

SOAL 7
Jenjang Level 5 (Kelas 9 dan 10)
Konten Teks Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Memahami (interpret and integrate)
Subkompetensi Mencari dan memilih informasi yang relevan
Rincian Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemuikan
Kompetensi sumber informasi yang relevan pada teks infromasiyang terus
meningkat sesuai jenjangnya
Bentuk Soal Piliham Ganda Kompleks
Salju Gurun

33
Di hamparan gurun yang seragam, jangan lagi menjadi butiran pasir. Sekalipun nyaman
engkau di tengah impitan sesamamu, tak akan ada yang tahu jika kau melayang hilang.
Di lingkungan gurun yang serba serupa, untuk apalagi menjadi kaktus. Sekalipun hijau
warnamu, engkau tersebar di mana-mana. Tak ada yang menangis rindu jika kau mati
layu.
Di lanskap gurun yang mahaluas, lebih baik tidak menjadi oase. Sekalipun rasanya kau
sendiri, burung yang tinggi akan melihat kembaranmu di sana-sini.
Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju. Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu,
angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah, kaktus akan
terperangah. Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekedar bergerak dua inci.
Dan setiap senti gurun akan terinspirasi, karena kau berani beku dalam panas, kau
berani putih meski sendiri, karena kau… berbeda.
Disadur dari Buku Filosofi Kopi, Dewi Lestari
Disadur oleh: Ruri Irawati
Sumber foto: https://kumparan.com
Apa saja yang menjadi fokus pada ilustrasi gambar tentang konsep 'berbeda' dalam
Salju Gurun? Berilah tanda centang pada setiap pernyataan yang sesuai!

 Gambar salju yang berwarna putih di antara hamparan warna coklat pasir dalam
ilustrasi tersebut sudah sesuai untuk mengungkapkan makna 'berbeda'.
 Ilustrasi perbukitan yang berwarna gelap di sekitar hamparan gurun yang berwarna
coklat menjadi kontras pembanding konsep menjadi 'berbeda'.
 Ilustrasi yang didominasi warna coklat yang merupakan warna pasir gurun
bermakna sesuatu yang sudah umum dan warna putih salju bermakna 'berbeda'.
 Ilustrasi gambar dalam teks tersebut mengungkapkan sesuatu yang jumlahnya
sedikit, tetapi tampak menonjol di antara lingkungan yang sama dan banyak.
 Ilustrasi orang di tengah hamparan gurun yang beberapa bagiannya diselimuti salju
putih tampak kontras sebagai fokus konsep 'berbeda' meski sulit untuk dilihat.

PENSKORAN
 Gambar salju yang berwarna putih di antara hamparan warna coklat pasir dalam
ilustrasi tersebut sudah sesuai untuk mengungkapkan makna 'berbeda'.
 Ilustrasi perbukitan yang berwarna gelap di sekitar hamparan gurun yang berwarna
coklat menjadi kontras pembanding konsep menjadi 'berbeda'.
 Ilustrasi yang didominasi warna coklat yang merupakan warna pasir gurun
bermakna sesuatu yang sudah umum dan warna putih salju bermakna 'berbeda'.
 Ilustrasi gambar dalam teks tersebut mengungkapkan sesuatu yang jumlahnya
sedikit, tetapi tampak menonjol di antara lingkungan yang sama dan banyak.

34
 Ilustrasi orang di tengah hamparan gurun yang beberapa bagiannya diselimuti salju
putih tampak kontras sebagai fokus konsep 'berbeda' meski sulit untuk dilihat.

Nilai Penuh
Kode 1 : Peserta didik mencentang 3 jawaban benar.
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Peserta didik mencentang 2 atau lebih sedikit jawaban benar.
Kode 9 : Kosong

SOAL 8
Jenjang Level 5 (Kelas 9 dan 10)
Konten Sastra
Konteks Personal
Kompetensi Menemukan Informasi
Sub kompetensi Mencari dan memilih informasi yang relevan
Rincian Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber
Kompetensi informasi yang relevan pada teks sastra yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
Bentuk Soal Pilihan Ganda Kompleks

Wanita Berwajah Penyok


Oleh: Ratih Kumala

https://www.istockphoto.com
Suatu hari yang biasa; siang terang dan wanita berwajah penyok tengah keliling kampung
sendiri saat anak-anak kecil sepulang sekolah itu mulai mengekori dan menyambut
punggungnya di belakang.

35
Maka, wanita berwajah penyok mengambil sebongkah batu. Tangannya yang dekil
melemparkan batu itu ke arah anak-anak. Seorang anak bengal berkepala peyang
terkena timpukannya. Membuat jidatnya terluka. Darah segar mengucur dari situ. Dengan
terpaksa, keluarga wanita berwajah penyok akhirnya memutuskan untuk memasung
dirinya pada sebuah ruangan kecil yang tak bisa disebut manusiawi dekat tanah
pekuburan. Sejak itu wanita berwajah penyok tinggal di dalamnya. Bulan berganti tahun,
tanpa tahu itu malam atau siang.
Seperti apakah rasanya hidup dalam sepi? Tanyakan pertanyaan ini kepadanya. Maka,
yakinlah jika dia bisa berkata-kata, dia akan melancarkan jawabannya. Tak ada yang
benar benar tahu apa yang dia kerjakan di dalam sana walau kadang terdengar suaranya
berteriak untuk berontak. Ini hanya menambah ngeri tanah pekuburan.
Pada malam yang biasanya kelam nan pekat, kini wanita berwajah penyok bisa mendapat
segaris cahaya dari celah lubang tadi. Kepalanya didongakkan ke atas, dia bisa melihat
rembulan. Bertahun dia tidak melihat rembulan hingga ia lupa bahwa yang dilihatnya
adalah rembulan. Untuk pertama kalinya dalam periode tahunan pasungnya, ia merasa
bahwa dirinya punya teman. Dia mulai berkenalan. Dengan bahasa yang hanya ia
mengerti, ia bercakap-cakap dengan bulan. Dia selalu menunggu teman barunya untuk
berkunjung dan bercakap-cakap dengannya setiap malam.
Namun, semakin hari bentuk wajah rembulan semakin sempit dan cekung. Mengecil dan
terus mengecil hingga hanya menjadi sabit. Air muka rembulan juga semakin pasi.
Semakin hari bulan terlihat semakin sedih. Wanita berwajah penyok mengajaknya bicara.
Dengan bahasa yang hanya bisa ia mengerti, ia mencoba untuk menghiburnya. Setiap
malam. Dan selalu ditunggunya malam. Saat rembulan datang mengunjungi. Dan setiap
malam pula ia kembali menghibur rembulan dengan bahasanya sendiri yang hanya bisa
ia mengerti.
Semakin hari sabit rembulan jadi kembali membulat walaupun wajahnya masih pasi. Saat
bulan bulat penuh, wanita berwajah penyok girang sekali sebab ini berarti dirinya berhasil
menghibur teman baiknya. Tapi suatu hari rembulan kembali menyabit dan seperti yang
sudah-sudah, wanita berwajah penyok tak pernah bosan menghiburnya dengan
bahasanya sendiri hingga rembulan bulat penuh. Terus seperti itu.
Hingga suatu malam, sehari setelah bulan benar-benar sabit, rembulan tidak datang
mengunjunginya. Ia sedih sekali dan mengira rembulan tak mau menemuinya. Malam itu
hujan turun deras. Wanita berwajah penyok berpikir bahwa rembulan sedang menangis.
Maka dia ikut menangis pula, merasakan kesedihan mendalam sahabatnya. Dan sekali
lagi, dengan bahasa yang hanya bisa dia mengerti, dirinya berusaha membujuk bulan dan
menghiburnya. Dia tak pernah bosan. Tetapi, langit tetap hujan, rembulan terus menangis.
Lelah, wanita berwajah penyok tertidur. Ia menggigil hebat tanpa ada orang yang tahu
keadaannya. Paginya ia terbangun oleh segaris sinar yang masuk dari celah atap. Sinar
kecil itu jatuh ke kubangan air yang menggenang. Dirasakannya tubuhnya demam. Tetapi,
begitu dia terbangun yang diingatnya hanyalah rembulan. Siang telah menjelang, ini

36
berarti rembulan telah pulang ke rumahnya setelah semalaman bersembunyi di balik
awan sambil menangis. Ia menyesal tak bisa melihat wajah rembulan malam tadi.
Didekatinya genangan air tadi. Genangan yang tak jernih. Ia berwarna cokelat karena
bercampur debu. Sebuah bayangan ada di sana. Ia tersenyum… dan menemukan wajah
rembulan di sana. Lalu dia tertidur tanpa merasa perlu bangun lagi sebab bersama
sahabat di dekatnya.
CERPEN KOMPAS 2005 “WANITA BERWAJAH PENYOK” KARYA RATIH KUMALA |
Lain-lain - Jendela Sastra

Perempuan Berwajah Penyok, pada akhirnya dipasung di sebuah ruangan kecil tak
layak. Berikut adalah kesimpulan yang tidak tepat tentang wanita penyok
Pilihlah jawaban yang benar ! Jawaban benar lebih dari satu.
 Wanita penyok adalah seorang wanita yang kejam karena telah melempar seorang
anak hingga berdarah.
 Bertahun-tahun dipasung, membuat wanita penyok merasa kesepian sehingga ia
merasa senang berteman dengan rembulan.
 Untuk mengisi kesepiannya selama dipasung, wanita penyok senantiasa berbicara
dengan rembulan.
 Wanita penyok dipasung karena keluarganya merasa kewalahan dan tidak mampu
lagi menjaganya.
 Cerita wanita penyok berakhir bahagia karena ia kembali menemukan sahabatnya
setelah malam sebelumnya sang rembulan menghilang dan menangis.
PENSKORAN
 Wanita penyok adalah seorang wanita yang kejam karena telah melempar seorang
anak hingga berdarah.
 Bertahun-tahun dipasung, membuat wanita penyok merasa kesepian sehingga ia
merasa senang berteman dengan rembulan.
 Untuk mengisi kesepiannya selama dipasung, wanita penyok senantiasa berbicara
dengan rembulan.
 Wanita penyok dipasung karena keluarganya merasa kewalahan dan tidak mampu
lagi menjaganya.
 Cerita wanita penyok berakhir bahagia karena ia kembali menemukan sahabatnya
setelah malam sebelumnya sang rembulan menghilang dan menangis.
Nilai Penuh
Kode 1 : Peserta didik mencentang 3 jawaban benar.
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Peserta didik mencentang 2 atau lebih sedikit jawaban benar.
Kode 9 : Kosong

37
SOAL 9
Jenjang Level 5 (Kelas 9 dan 10)
Konten Teks Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Menemukan Informasi (Access and Retrieve)
Sub kompetensi Mencari dan memilih informasi yang relevan
Rincian Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber
Kompetensi informasi yang relevan pada teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
Bentuk Soal Pilihan Ganda Kompleks

Berilah tanda centang (√) pada setiap pernyataan yang sesuai sebagai dampak dari
pemanasan global bagi negara Indonesia!
 Musim hujan dan musim panas tidak akan mengalami perubahan jangka waktu
 Suhu udara meningkat atau memanas
 Indonesia akan mengalami kehilangan pulau sebanyak 2000 pulau yang diprediksi
terjadi pada tahun 2030
 Mengalami penambahan jenis flora dan fauna

38
 siklus air dan kelembaban udara akan mengalami gangguan yang berakibat
terhadap pertumbuhan tumbuhan.
PENSKORAN
 Musim hujan dan musim panas tidak akan mengalami perubahan jangka waktu
 Suhu udara meningkat atau memanas
 Indonesia akan mengalami kehilangan pulau sebanyak 2000 pulau yang diprediksi
terjadi pada tahun 2030
 Mengalami penambahan jenis flora dan fauna
 siklus air dan kelembaban udara akan mengalami gangguan yang berakibat
terhadap pertumbuhan tumbuhan.

Nilai Penuh
Kode 1 : Peserta didik mencentang 3 jawaban benar.
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Peserta didik mencentang 2 atau lebih sedikit jawaban benar.
Kode 9 : Kosong

SOAL 10
Jenjang Level 5 (Kelas 9 dan 10)
Konten Teks Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Menemukan Informasi (Access and Retrive)
Sub kompetensi Mencari dan memilih informasi yang relevan
Rincian Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber
Kompetensi informasi yang relevan pada teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
Bentuk Soal Menjodohkan
Karbohidrat adalah nutrisi atau zat gizi yang dibutuhkan tubuh agar bisa menjalankan
fungsinya sebagai sumber energi. Karbohidrat juga berperan sebagai cadangan
makanan (misalnya pati pada tumbuhann dan glikogen pada hewan). Ahli nutrisi
membagi karbohidrat menjadi dua, yaitu karbohidrat sederhana (misal gula pasir) dan
karbohidrat kompleks (misalnya gandum utuh dan makanan yang mengandung serat
seperti buah-buahan). Tidak semua karbohidrat adalah gula, tetapi semua gula adalah
karbohidrat. Glukosa atau gula yang diolah dari karbohidrat berfungsi sebagai bahan
bakar yang akan digunakan oleh tubuh. Gula bisa diperoleh secara alami dari berbagai
jenis makanan, seperti buah-buahan (fruktosa), susu (laktosa), dan gula pasir maupun
gula batu (sukrosa).

39
Cocokkanlah sumber gula yang ada pada bagian kiri dengan macam gula yang ada pada
bagian kanan!

Sumber gula Macam gula


1. Gula ditemukan dalam susu a. Glukosa
2. Karbohidrat simpanan yang dihasilkan oleh b. Laktosa
tanaman
c. Pati
3. Ditemukan dalam madu dan buah-buahan
(disebut gula buah) d. Fruktosa

4. Gula yang dihasilkan dari tanaman tebu, e. Glikogen


bit, serta sebagian buah dan sayur f. Selulosa
5. Komponen dinding sel tumbuhan dan g. Galaktosa
dikenal sebagai sumber serat
h. Sukrosa
6. Tersimpan pada hati dan otot hewan
i. Maltosa

PENSKORAN
1. b 2. c 3. d 4. h 5. f 6. e
Nilai Penuh
Kode 1 : Peserta didik menjodohkan semua jawaban dengan benar.
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Peserta didik menjodohkan tidak sesuai pilihan yang benar.

SOAL 11
Jenjang Level 5 (Kelas 9 dan 10)
Konten Teks Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Menemukan Informasi (Access and Retrive)
Sub kompetensi Mencari dan memilih informasi yang relevan
Rincian Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber
Kompetensi informasi yang relevan pada teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
Bentuk Soal Isian Singkat

40
Global warming atau pemanasan global menjadi salah satu isu global paling hangat dalam
beberapa dekade terakhir ini. Isu ini banyak dibincangkan di berbagai forum oleh banyak
kalangan di dunia. Saat ini, global warming tak lagi sekedar isu semata, melainkan telah
menjadi sebuah ancaman nyata yang mengkhawatirkan bagi penduduk bumi. Global
warming adalah fenomena peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi. Dalam kurun
waktu 100 tahun terakhir ini, suhu bumi meningkat agak cepat, dengan peningkatan rata-
rata 0,6 – 0,9 derajat (Riphah, 2015), bumi terasa semakin panas.
Barangkali ada yang mengira bahwa efek rumah kaca adalah dampak dari bangunan-
bangunan berdinding kaca yang banyak berdiri di berbagai tempat. Sebenarnya bukan
itu, tak ada sangkut pautnya dengan bangunan kaca dimaksud. Istilah “rumah kaca”
didasarkan pada sifat kaca yang mampu ditembus energi sinar atau cahaya, akan tetapi
tidak dilewati energi panas. Di atmosfir bumi terdapat beberapa jenis gas di atmosfir bumi
yang menyerupai sifat kaca, seperti CO2, N2O, CH4, SO2, senyawa freon dan lain-lain.
Gas-gas tersebut membentuk semacam lapisan molekul-molekul gas yang memerangkap
energi panas di permukaan bumi. Oleh karena itu gas-gas tersebut dikenal dengan gas
rumah kaca. Dalam kadar tertentu, eksistensi gas rumah kaca dan uap air di atmosfir
sebenarnya sangat dibutuhkan untuk kehidupan. Tanpa gas rumah kaca, banyak makhluk
tak mampu bertahan hidup bumi. Kenapa? Sebab suhu permukaan bumi sangat rendah
mencapai – 18 oC. Bayangkan !
Gas CO2 sumber utamanya transportasi, pembangkit listri tenaga batubara dan industri
manufaktur dan aktivitas manusia. Sejak tahun 1970, emisi karbon global meningkat
sekitar 90%, dengan kontribusi terbesar bahan bakar fosil and proses industri mencapai
78%. Gas metana (CH4) dilepaskan ke atmosfir dari sumber alami, seperti rawa (35-50%)
dan aktivitas manusia (50-65%) antara lain industri gas bumi, tambang batubara,
pengolahan air limbah dan peternakan. Meskipun volumenya jauh lebih kecil
dibandingkan CO2, namun metana memiliki dampak sangat besar di atmosfir dengan
daya rusak 25 kali dibandingkan gas CO2. Menurut laporan EPA (2019), China adalah
negara dengan emisi gas rumah kaca terbesar yaitu 9,877 juta metrik ton per tahun, diikuti
Amarika Serikat (4,745), India (2,310), Russia (1,640), dan Japan (1,056).
Global warming membawa pengaruh besar pada perubahan iklim (climate change) dan
menjadi ancaman paling menakutkan abad ini. Betapa tidak, perubahan iklim merupakan
ancaman tidak hanya bagi umat manusia tetapi bagi seluruh kehidupan di muka bumi.
Keanekaragaman hayati terancam karena terjadinya perubahan siklus hidup dan
perpindahan habitat. Akibatnya beberapa spesies tanaman dan hewan terancam punah.
Global warming juga mempengaruhi sistem pertanian di berbagai wilayah. Dengan curah
hujan yang cukup banyak dalam waktu yang panjang dan tak menentu menyebabkan
waktu tanam menjadi terganggu. Akibatnya, terjadi gagal panen di mana-mana. Di
samping itu, global warming menurut Balbus et al (2016) juga sangat berpengaruh
terhadap kesehatan manusia. Dijelaskan bahwa cuaca ekstrim dan badai besar yang
disebabkan perubahan iklim dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan prilaku
nyamuk, kutu dan beberapa hewan membawa penyakit. Global warming menyebabkan
salju dan gletser di kutub mencair. Implikasinya, permukaan air di permukaan bumi

41
menjadi naik dan menyebabkan banjir di daerah-daerah pinggir laut. Malapetaka yang
makin besar akan makin dirasakan, jika kita semua tidak punya kepedulian dan abai
terhadap harmoni lingkungan dalam kehidupan ini.
Sumber: https://www.unja.ac.id/global-warming-dalam-perspektif-filsafat-sains/

Berdasarkan bacaan di atas, gas-gas apa saja yang menjadi penyebab global warning?

PENSKORAN
Nilai Penuh
Kode 1 : Gas CO2, N2O, CH4, SO2, dan senyawa freon
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Jawaban lain.
Kode 9 : Kosong.

SOAL 12
Jenjang Level 5 (Kelas 9 dan 10)
Konten Teks Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Menemukan Informasi (Access and Retrive)
Sub kompetensi Mencari dan memilih informasi yang relevan
Rincian Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber
Kompetensi informasi yang relevan pada teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
Bentuk Soal Uraian

Fakta Manfaat Asam Jawa Yang menjadikannya Superfood


Asam jawa memang paling dikenal karena penggunaannya sebagai penyedap rasa di
dalam makanan pada beberapa daerah, seperti Asia dan Meksiko. Nah, menariknya lagi,
selain digunakan sebagai penyedap rasa, ternyata asam jawa juga dapat memberikan
manfaat bagi kesehatan.
Nah, berikut adalah beberapa manfaat asam jawa untuk kesehatan:
1. Kaya antioksidan
Asam jawa dipercaya dapat menjadi sumber antioksidan karena kaya akan kandungan
fitonutrien. Hal ini juga dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk menjaga sistem
imunitas tetap prima. Antioksidan juga diperlukan untuk mengurangi dampak inflamasi

42
yang ditimbulkan oleh stres oksidatif. Selain itu, asam jawa juga mengandung polifenol
seperti flavonoid yang sangat baik untuk membantu tubuh mengatur kadar kolesterol.
Penelitian dilakukan pada hamster yang memiliki kolesterol tinggi dan setelah diberikan
buah asam terdapat penurunan terhadap total kolesterol, kolesterol LDL, dan trigliserida.
2. Memiliki sifat antikanker
Pada sebuah penelitian, disebutkan jika asam jawa memiliki sifat antikanker karena
mampu mengurangi penanda stres oksidatif, dan menunda perkembangan karsinoma
pada sel ginjal. Hal ini dipercaya karena efek antioksidannya dan ekstrak biji asam jawa
juga memiliki sifat induksi enzim antioksidan dan efek penghadang jalur sinyal yang
berhubungan dengan kanker. Untuk mencegah kanker, setiap orang perlu melakukan
pemeriksaan rutin tahunan agar penyakit ini dapat terdeteksi dini.
3. Antimikroba
Asam jawa juga bermanfaat sebagai antimikroba, yaitu antijamur, antivirus, dan
antibakteri. Ekstrak asam dari buah ini mengandung senyawa alami yang memiliki efek
antimikroba dan kerap digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, termasuk malaria.
Selain itu, senyawa lupeol di dalamnya kerap dihubungkan dengan efek antibakteri.
4. Melindungi hati
Hati termasuk salah satu organ yang rentan mengalami gangguan, salah satunya adalah
penyakit hati berlemak. Disebutkan jika ekstrak dari buah asam jawa terbukti dapat
memberikan efek perlindungan pada hati. Hal ini disebabkan adanya kandungan
antioksidan yang disebut procyanidins yang mampu melawan kerusakan akibat radikal
bebas pada hati.
5. Mencegah diabetes
Manfaat asam jawa yang terakhir adalah mampu mencegah terjadinya diabetes. Efek
kesehatan ini dikarenakan kandungan antiinflamasi dari ekstrak biji asam jawa yang
terbilang efektif sebagai perlindungan potensial, dan meningkatkan pengaturan gula
darah agar tetap normal. Saat dikonsumsi secara rutin oleh pengidap diabetes, asam jawa
dapat menurunkan kadar gula dalam darah.
Asam jawa juga memiliki banyak manfaat lain. Bahkan kulit kayu dan daunnya juga dapat
digunakan untuk mempercepat menyembuhkan luka. Penggunaan asam jawa untuk
perawatan wajah (masker) bisa meningkatkan kecerahan dan warna kulit wajah, sehingga
wajah tampak lebih cerah dan putih. Dalam asam jawa ini mengandung eksfolian alami
berupa asam alpha-hydroxy (AHA). Kandungan ini memiliki manfaat untuk mengangkat
sel-sel kulit mati dan mencerahkan wajah, mengurangi noda dan bintik hitam pada wajah.
Penggunan ramuan asam jawa secara teratur akan membuat kulit wajah tampak lebih
berseri, sehingga kecantikan Anda akan makin terpancar dan bersinar. Jadi, sangat
disarankan untuk menggunakan asam jawa secara rutin guna mendapatkan segala
manfaatnya bagi kesehatan.
Sumber: https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-manfaat-asam-jawa-untuk-
kesehatan

43
Berdasarkan judul informasi di atas, Anda dapat mengetahui banyak manfaat asam jawa
bagi kesehatan. Menurut Anda, apakah judul informasi tersebut sudah sesuai dengan isi
atau informasi yang disampaikan?
PENSKORAN
Nilai Penuh
Kode 1 : Belum (tidak sesuai), karena pengertian superfood adalah makanan yang
memiliki kepadatan nutrisi yang sangat tinggi, biasanya mengandung vitamin,
mineral, dan antioksidan. Bacaan di atas selain berisi informasi tentang asam
jawa sebagai bahan nutrisi (superfood), juga memuat info manfaat lainnya dari
asam jawa, yaitu sebagai bahan untuk mempercepat penyembuhan luka dan
merawat kecantikan kulit.
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Jawaban lain.
Kode 9 : Kosong.

44
III. SOAL AKM NUMERASI

A. Definisi Numerasi
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang
relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia. Numerasi dimaknai
sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam menggunakan pengetahuan
matematika yang dimilikinya dalam menjelaskan kejadian, memecahkan masalah, atau
mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat membantu peserta didik
mengenali peran matematika dalam kehidupan nyata sehingga dapat membuat penilaian
dan keputusan yang diperlukan serta menjadi manusia bertanggung jawab yang mampu
bernalar/berpikir logis.

B. Konteks AKM Numerasi


Konteks yang luas sangat penting digunakan pada AKM Numerasi sehingga peserta didik
dapat mengenali peran matematika dalam kehidupan sehari-hari. Pemilihan strategi dan
penggunaan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menjelaskan kejadian,
menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan sangat bergantung pada konteks di
mana kejadian atau masalah tersebut timbul. Konteks dalam AKM Numerasi mencakup
konteks yang dekat dengan dunia peserta didik, sosial, budaya, lingkungan, sains,
maupun keilmuan matematika. Konteks-konteks tersebut dikategorikan menjadi tiga,
yaitu personal, sosial-budaya, dan saintifik.
1. Personal
Konteks ini berfokus pada aktivitas seseorang, keluarganya, atau kelompoknya. Jenis-
jenis konteks yang dapat dianggap pribadi ini antara lain dapat meliputi halhal yang
berkaitan dengan persiapan makanan, belanja, permainan, kesehatan pribadi,
transportasi pribadi, olahraga, perjalanan, penjadwalan pribadi, dan keuangan pribadi
(Definisi Konteks Personal, 2018, PISA Framework). Konteks ini juga mencakup hobi,
cita-cita, dan juga cara sesorang dalam melakukan pekerjaan seperti mengukur,
menghitung biaya, memesan bahan untuk bangunan, penggajian, akuntansi, kontrol
kualitas, penjadwalan, dan pengambilan keputusan terkait pekerjaan (Definisi Konteks

45
Pekerjaan, 2018, PISA Framework). Dengan adanya konteks ini diharapkan peserta
didik dapat mengenali peran matematika dalam kehidupan pribadi mereka. Misalnya
menghitung persentase pendapatan pribadi dalam setahun yang terbuang karena
tidak menghabiskan makanan.

2. Sosial-Budaya
Masalah yang diklasifikasikan dalam konteks ini adalah masalah komunitas atau
masyarakat (baik itu lokal/daerah, nasional, maupun global). Konteks ini antara lain
dapat meliputi sistem pemungutan suara, transportasi publik, pemerintahan, kebijakan
publik, demografi, periklanan, statistik, dan ekonomi nasional. Meskipun individu tidak
terlibat secara pribadi dalam hal-hal yang telah disebutkan, namun kategori konteks
ini memfokuskan masalah pada perspektif/pandangan masyarakat (Definisi
KonteksSosial, 2018, PISA Framework). Konteks ini juga meliputi masalah sosial dan
kebudayaan. Peserta didik diharapkan dapat mengenali peran matematika dalam
hidup sebagai anggota komunitas yang konstruktif. Misalnya menghitung persentase
makanan yang terbuang (wastefood) di seluruh dunia setiap harinya atau menghitung
persentase penduduk yang mengalami kelaparan.

3. Saintifik
Masalah yang diklasifikasikan dalam konteks ini berkaitan dengan aplikasi
matematika di alam semesta dan isu serta topik yang berkaitan dengan sains dan
teknologi. Konteks ini dapat meliputi antara lain cuaca atau iklim, ekologi, ilmu medis
(obat-obatan), ilmu ruang angkasa, genetika, pengukuran, dan keilmuan matematika
itu sendiri. Konteks yang terkait dengan keilmuan matematika disebut konteks intra-
matematika, sedangkan yang terkait dengan keilmuan lainnya disebut ekstra-
matematika. Misalnya menghitung volume bangun ruang termasuk intramatematika,
sedangkan menghitung waktu paruh zat radioaktif termasuk ekstramatematika.

46
Persentase distribusi soal berdasarkan konteks.

Konteks Kelas 5 Kelas 8 Kelas 11


Personal 60% 40% 30%

Sosial Budaya 30% 40% 40%


Saintifik Intra: 3% Intra 7% Intra: 10%
Extra: 7% Extra 13% Ekstra: 20%
*angka di table merupakan estimasi

C.Level Kognitif AKM Numerasi


Asesmen Kompetensi Minimum mengharuskan peserta didik menggunakan berbagai
keterampilan kognitif dalam menjawab soal-soal. Level kognitif numerasi Asesmen
Kompetensi Minimum dibagi menjadi tiga level.
1. Knowing
Soal dalam level kognitif ini menilai kemampuan pengetahuan peserta didik tentang
fakta, proses, konsep, dan prosedur. Kata kunci yang biasa digunakan pada level ini
antara lain mengingat, mengidentifikasi, mengklasifikasikan, menghitung,
mengambil/memperoleh, dan mengukur.
Tabel berikut memuat aspek-aspek kemampuan yang termasuk pada level kognitif
Knowing.
Knowing
Aspek Contoh
Mengingat Mengingat definisi, sifat bilangan,unit pengukuran, sifat
bentuk geometris, notasi bilangan

Mengidentifikasi Mengidentifikasi bilangan, ekpresi, kuantitas, dan bentuk.


Mengidentifikasi identitas yang secara matematis setara
(seperti: desimal, persentase, pecahan)
Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan bilangan, ekspresi, jumlah, dan
bentukbentuk yang memiliki sifat yang serupa

47
Menghitung Melakukan prosedur algoritma: penambahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian serta
kombinasinya, melakukan prosedur aljabar yang efektif.

Mengambil/ Mengambil/memperoleh informasi dari bagan, tabel, teks,


Memperoleh atau sumber-sumber yang lain

Mengukur Menggunakan instrumen pengukuran dan memilih unit yang


tepat.

2. Applying (Penerapan)
Soal pada level kognitif ini menilai kemampuan matematika dalam menerapkan
pengetahuan dan pemahaman tentang fakta-fakta, relasi, proses, konsep, prosedur,
dan metode pada konteks situasi nyata untuk menyelesaikan masalah atau
menjawab pertanyaan. Kata kunci yang biasa digunakan pada level ini antara lain
memilih/menentukan, menyatakan/membuat model, dan
menerapkan/melaksanakan.

Tabel berikut memuat aspek-aspek kemampuan yang termasuk pada proses kognitif
Applying.
Applying
Aspek Contoh
Memilih strategi Menentukan operasi, strategi, dan aturan yang
sesuai dan efisien untuk memecahkan masalah
dunia nyata yang dapat diselesaikan dengan
menggunakan berbagai metode

Menyatakan/membuat menyajikan data dalam tabel atau grafik,


model merumuskan persamaan, pertidaksamaan, gambar
geometris, atau diagram yang memodelkan suatu
masalah, membangun sebuah representasi dari
hubungan matematika yang diberikan.

48
Menerapkan/melaksanakan Menerapkan/melaksanakan strategi dan operasi
untuk memecahkan masalah dunia nyata yang
berkaitan dengan konsep dan prosedur matematika
yang dikenal.

Menafsirkan Memberikan interpretasi atau tafsiran terhadap


penyelesaian masalah yang diperoleh.

3. Reasoning (Penalaran)
Soal dalam level kognitif ini menilai kemampuan penalaran peserta didik dalam
menganalisis data dan informasi, membuat kesimpulan, dan memperluas
pemahaman mereka dalam situasi baru, meliputi situasi yang tidak diketahui
sebelumnya atau konteks yang lebih kompleks. Pertanyaan dapat mencakup lebih
dari satu pendekatan atau strategi. Kata kunci yang biasa digunakan pada level ini
antara lain menganalisis, memadukan (mensintesis), mengevaluasi, menyimpulkan,
dan membuat justifikasi.
Tabel berikut memuat aspek-aspek kemampuan yang termasuk pada proses kognitif
reasoning.
Reasoning
Aspek Contoh
Menganalisis menentukan, menggambar, atau menggunakan hubungan
dalam bilangan, ekspresi, jumlah, dan bentuk

Memadukan Menghubungkan elemen, pengetahuan yang berbeda,


menghubungkan representasi untuk memecahkan masalah

Mengevaluasi Menilai strategi pemecahan masalah dan solusi alternatif


Menyimpulkan Membuat kesimpulan yang valid berdasarkan informasi dan
fakta-fakta

Membuat Memberikan argumen matematis untuk mendukung klaim


justifikasi

49
Persentase distribusi soal berdasarkan level kognitif.
Level Kognitif Kelas 5 Kelas 8 Kelas 11

Knowing 30% 25% 20%


Applying (Penerapan) 50% 50% 50%
Reasoning( Penalaran) 20% 25% 30%

D. Konten Domain AKM Numerasi


Domain konten pada numerasi dibagi menjadi 4, yaitu Bilangan, Geometri dan Pengukuran,
Aljabar, serta Data dan Ketidakpastian.
1. Bilangan
Domain bilangan terdapat pada kelas 2 hingga kelas 6. Domain ini terdiri atas
subdomain Representasi, Sifat Urutan, dan Operasi. Pada kelas dasar domain ini
menilai pemahaman peserta didik dalam representasi bilangan cacah dan pecahan.
Dalam hal itu termasuk memahami posisi bilangan cacah dan pecahan dalam garis
bilangan. Pada kelas dasar, dinilai pula pemahaman mengenai sifat urutan di
antaranya membandingkan pecahan dan bilangan cacah serta operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah, termasuk menghitung
kuadrat dari suatu bilangan (maksimal tiga angka).
Pada kelas 6, materi akan ditingkatkan pada menilai pemahaman bilangan bulat
(khususnya bilangan negatif), juga bilangan desimal dan persen. Selain itu, posisi
bilangan desimal dua angka pada garis bilangan juga masuk dalam domain ini.
Pada level ini soal juga menilai peserta didik dalam mengurutkan beberapa bilangan
yang dinyatakan dalam bentuk yang berbeda-beda serta menghitung hasil operasi dari
bilangan pecahaan atau desimal, termasuk menghitung kuadrat/pangkat dua dan
kubik/pangkat tiga dari suatu bilangan desimal dengan satu angka di belakang koma.

50
2. Geometri dan Pengukuran
Domain geometri dan pengukuran terdiri atas subdomain bangun geometri dan
pengukuran. Domain ini menyebar ke semua kelas dari kelas 2 hingga kelas 10, dan
menilai kompetensi peserta didik dari mulai mengenal bangun datar hingga
menggunakan volume dan luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari. Juga menilai
pemahaman peserta didik tentang pengukuran panjang, berat, waktu, volume dan
debit, serta satuan luas menggunakan satuan baku.

3. Aljabar
Domain aljabar terdiri atas subdomain persamaan dan pertaksamaan, relasi dan fungsi
(termasuk pola bilangan), serta rasio dan proporsi. Untuk subdomain persamaan dan
pertidaksamaan, serta relasi dan fungsi dinilai dari kelas dasar hingga kelas tinggi,
sedangkan rasio dan proporsi hanya pada kelas menengah (kelas 6 dan kelas 8).

Pemahaman yang dinilai pada peserta didik kelas dasar mengenai persamaan adalah
menyelesaikan persamaan sederhana yang disesuaikan dengan tingkat berpikir
peserta didik kelas dasar. Proses penilaian pemahaman meningkat seiring dengan
meningkatnya kelas sampai akhirnya pada kelas 10 akan dinilai pemahaman dan
penggunaan sistem persamaan dan pertaksamaan kuadrat serta sistem persamaan
linear dua hingga tiga variabel.

Pada materi pola, peserta didik kelas dasar akan dinilai mengenai pengenalan pola
gambar dan objek, serta pola bilangan yang disesuaikan dengan kemampuan peserta
didik kelas dasar. Kemudian proses penilaian meningkat hingga mencakup
kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan masalah dengan konsep fungsi.
Subdomain rasio dan proporsi dinilai melalui pemahaman konsep dalam
permasalahan sehari-hari termasuk aritmetika sosial.

51
4. Data dan Ketidakpastian
Banyak data yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk dari penyajian
data-data itu sangatlah beragam. Penyajian informasi untuk menginterpretasikan data
pun jumlahnya banyak. Dari mulai data mengenai teknologi, data perdagangan, data
banyaknya konsumen makanan, data penggunaan media sosial setiap hari, bahkan
daftar nilai dalam rapor pun merupakan data. Hal ini membuat pemahaman cara
memperoleh informasi dari sebuah data mutlak diperlukan. Selain itu, pemahaman
cara penyajian dan pengolahan data secara sederhana juga akan sangat berguna.
Dalam kehidupan sehari-hari, ketidakpastian juga dapat ditemui di mana saja.
Misalnya, ketidakpastian hari ini hujan atau tidak. Banyak bidang yang menggunakan
ilmu ketidakpastian, contohnya ramalan cuaca, model ekonomi, prediksi ilmiah, dan
lain-lain.

Data dan ketidakpastian sangat diperlukan bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-
harinya. Untuk peserta didik kelas dasar, pemahaman mendapat informasi dan
penyajian data sederhana diperlukan untuk mereka mendapatkan informasi dari
berbagai sumber. Pemahaman tentang penyajian data paling sederhana, yaitu
penggunaan turus dan diagram gambar pada kelas 4 akan meningkat menjadi
penyajian data dalam tabel, diagram batang, dan diagram lingkaran pada kelas 6.
Selain itu, pengenalan terhadap ketidakpastian suatu kejadian juga dianggap perlu.
Pada kelas yang lebi tinggi, diharapkan peserta didik dapat menggunakan ukuran
pemusatan (kelas 8) dan penyebaran (kelas 10), seperti rata-rata dan variansi suatu
data. Pada tingkat ini, pemahaman terhadap peluang secara formal diperlukan. AKM
Numerasi akan menilai domain data dan ketidakpastian ini, khususnya berfokus pada
pemahaman cara memperoleh informasi dan penyajian data dan pemahaman
mengenai ketidakpastian suatu kejadian.
Survei AKM akan diberikan ketika peserta didik kelas 5, kelas 8, dan kelas 11. Cakupan
kompetensi minimum yang diharapkan untuk setiap domain pada setiap jenjang kelas
tercantum dalam tabel berikut.

52
Peserta Didik Kelas 11

Domain Sub Domain Kompetensi

Bilangan Tidak ada

Bangun 1. Memahami dan menggunakan


Geometri 2. perbandingan trigonometri.
Geometri dan Menghitung volume dan luas permukaan
Pengukuran limas segi-n, kerucut, dan bola.
Pengukuran Tidak ada

Aljabar Persamaan dan 1. Menyelesaikan persamaan dan


Pertaksamaan 2. pertidaksamaan kuadrat
Menyelesaikan sistem persamaan linear
dua atau tiga variabel
Pola Bilangan, 1. Memahami barisan aritmetika dan geometri
Relasi, dan 2. Memahami fungsi kuadrat dan grafiknya,
Fungsi serta sifat-sifatnya;

Rasio dan Tidak ada


Proporsi

Data dan Data dan 1. Menentukan ukuran penyebaran (jangkauan,


Representasinya simpangan, dan variansi) serta
Ketidakpastian
menggunakannya dalam konteks yang
bervariasi.
Ketidakpastian 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat
peluang kejadian.

E. Learning Progression (Kemajuan Pembelajaran)


Learning progression (kemajuan pembelajaran) adalah urutan atau tahapan pembelajaran
yang berkesinambungan (continuum). Kesinambungan tersebut mencakup aspek
karakteristik, keluasan, dan kedalaman materi pembelajaran dalam setiap jenjang
pendidikan. Ruang lingkup materi harus dirumuskan berdasarkan perkembangan peserta
didik sehingga konsep keilmuan yang dipelajari berjalan sejajar dengan perkembangan

53
peserta didik. Implementasi pembelajaran harus disejajarkan dengan kemampuan peserta
didik dalam rangka penguasaan kompetensi yang berjenjang (Subali, 2009).

Dalam konteks pelaksanaan AKM, learning progression berkaitan dengan kesinambungan


antara jenjang yang satu dengan jenjang berikutnya. Kesinambungan itu mencakup aspek
konten materi, level kognitif (kompetensi) yang diukur, dan indikator yang akan ditanyakan
dalam soal AKM. Artinya, harus terlihat perkembangan kompetensi antarkelas dalam
domain yang sama, level kognitif, dan indikator yang diukur, dimulai dari kelas terendah
(kelas 1) menuju ke level tertinggi (kelas 10).
Perbedaan itu tergambar dari kompleksitas materi. Di dalam learning progression terlihat
kompetensi yang diharapkan dicapai oleh peserta didik pada setiap kelas, yaitu kelas 2,
kelas 4, kelas 6, kelas 8, dan kelas 10. Kompetensi yang diharapkan semakin meningkat
antarkelas sesuai dengan perkembangan peserta didik. Misalnya pada sub domain
Representasi di kelas 2: memahami bilangan cacah (maksimal tiga angka), kemudian di
kelas 4 kompetensi yang diharapkan dikuasai peserta didik meningkat menjadi memahami
bilangan cacah (maksimal enam angka). Demikian juga dengan kelas 6, meningkat lagi
menjadi memahami bilangan bulat, khususnya bilangan bulat negatif. Learning progression
yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan soal numerasi dapat dilihat di bawah
ini:

Persentase Distribusi Soal Berdasarkan Konten

Domain Kelas 5 Kelas 8 Kelas 11


Bilangan : Konsep and operasi 40% 30% 20%

Pengukuran dan geometri 25% 30% 20%


Data dan ketidakpastian 25% 30% 35%
Aljabar 10% 10% 25%

54
Learning Progression Domain Aljabar:
Sub- Kelas 2 Kelas 4 Kelas 6 Kelas 8 Kelas 10
Domain
Persamaan a. Menyelesaikan a. Menyelesaikan a. a. a.
dan persamaan sederhana persamaan Menyelesaikan Menyelesaikan Menyelesaikan
Pertaksama menggunakan operasi sederhana persamaan pertaksamaan persamaan
an penjumlahan/penguran menggunakan linier 1 linier 1 variabel dan
gan saja (dalam operasi variabel (misal atau sistem pertaksamaan
bentuk yang ramah perkalian/pembagi 2x + 3 = 7). persamaan kuadrat,
bagi anak). an saja (dalam linear 2 variabel. sistem
bentuk yang persamaan
ramah bagi anak). linear dua atau
tiga variabel

Relasi dan a. Mengenali pola a. Mengenali pola a. a. Memahami a. Memahami


Fungsi gambar atau objek. bilangan Menentukan pola pada barisan
(termasuk sederhana dan suku ke-n barisan bilangan Aritmetika dan
Pola melanjutkan pola pada suatu dan konfigurasi geometri
Bilangan) tersebut. pola bilangan objek
sederhana. a. Memahami a. Memahami
fungsi linier dan fungsi kuadrat
grafiknya, serta dan grafiknya,
sifat-sifatnya. serta
sifatsifatnya;

Rasio dan a. a. Memecahkan


Proporsi Menggunakan masalah
rasio/skala aritmetika sosial
untuk yang terkai
menentukan dengan
nilai/bilangan rasio/persentase.
yang tidak
diketahui.

55
Learning Progression Domain Data dan Ketidakpastian:
Sub-Domain Kelas 2 Kelas 4 Kelas 6 Kelas 8 Kelas 10

Data dan a. Memahami a. 'Membaca (= a. a.


Representasinya cara penyajian memetik Menentukan Menentukan
data informasi dari) dan dan
sederhana data yang menggunakan menggunakan
(menggunakan disajikan dalam mean, ukuran
turus dan bentuk tabel, median, dan penyebaran
diagram diagram modus. data
gambar). batang, dan (jangkauan,
diagram simpangan,
lingkaran dan variansi).
(termasuk
pula cara
pengumpulan
data dan cara
penyajiannya)
Ketidakpastian a. Menentukan a. Menghitung a. Memahami
dan Peluang kejadian yang peluang dan
lebih mungkin kejadian menggunakan
di antara sederhana. sifat-sifat
beberapa peluang
kejadian. kejadian.

Learning Progression Domain Geometri dan Pengukuran:


Sub-Domain Kelas 2 Kelas 4 Kelas 6 Kelas 8 Kelas 10

Bangun a. Mengenal a. Menghitung a. Menghitung a. Memahami a.


Geometri segiempat, luas luas bangun sifat-sifat Memahami
segitiga, persegipanjan datar (mungkin bangun datar dan
segibanyak, dan g bila diketahui komposit). dan menggunaka
lingkaran. panjang dan hubungan n
lebarnya, dan antara perbandinga
menghitung bangun datar n
panjang atau serta dapat trigonometri.
lebar bila men
diketahui luas ggunakan
dan salah satu Teore ma
sisinya. Pythagoras

56
b. Mengenal balok b. Mengenal b. Mengenal b. Menghitung b.
dan kubus. prisma dan limas, kerucut, volume Menghitung
tabung. dan bola. bangun ruang volume dan
dan luas luas
permukaan(b permukaan
alo k, kubus, limas segi-n,
prisma kerucut, dan
segitiga, bola.
tabung, dan
bentuk
kompositnya).
Pengukuran a. Mengenal satuan a. Mengenal a. Mengenal
baku untuk panjang dan dan
(cm, m), berat (gr, menggunakan menggunakan
kg), waktu (detik, satuanlu as satuan
menit, jam) dan (cm2, m2) dan kecepatan dan
volume (liter). volume (cm3, debit.
m3).

57
F. Contoh-contoh Soal Numerasi
1. Domain bilangan

SOAL 1
Domain : Bilangan
Konteks stimulus : Scientific
Kelas : Level 5
Kompetensi : Menghitung hasil penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat pada masalah kontekstual.

Level kognitif : Knowing


Bentuk soal : Pilihan ganda kompleks

PERSAHABATAN AGAM DAN ADE

Arsip resmi Direktorat Jenderal Peraturan dan Perundang-undangan Kementerian


Hukum dan HAM membagi waktu Indonesia sesuai Keputusan Presiden Nomor 41 tahun
1987. Kepres tersebut menyatakan NKRI terbagi ke dalam tiga Zona waktu yakni Waktu
Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA) dan Waktu Indonesia Timur
(WIT). Wilayah tersebut ditampilkan pada gambar berikut.

Sumber : https://www.viva.co.id/berita/nasional/1409253-perbedaan-waktu-di-indonesia-
wib-wita-dan-wit

Agam yang berasal dari Aceh mempunyai sahabat online dari Papua yaitu Ade. Agam
dan Ade tidak dapat chatting pada pukul 07.30- 16.30 waktu setempat karena mereka
harus pergi ke sekolah, sedangkan waktu tidur mereka pukul 22.00-06.00 waktu
setempat. Manakah pernyataan di bawah ini yang bernilai benar atau salah.

58
Pernyataan Benar Salah
Ade dapat menghubungi Agam pada pukul 19.00 WIT
Ade dapat menghubungi Agam pada pukul 17.00 WIT
Agam dapat menghubungi Ade pada pukul 21.00 WIB
Pada saat Ade belum kesekolah maka Agam sudah berada di
sekolah
Rentang waktu mereka dapat berkomunikasi adalah 3,5 jam

PENSKORAN
Pernyataan Benar Salah
Ade dapat menghubungi Agam pada pukul 19.00 WIT √
Ade dapat menghubingi Agam pada pukul 17.00 WIT √
Agam dapat menghubungi Ade pada pukul 21.00 WIB √
Pada saat Ade belum kesekolah maka Agam sudah berada di √
sekolah
Rentang waktu mereka dapat berkomunikasi adalah 3,5 jam √

Nilai Penuh
Kode 1 : Peserta didik mencentang 2 jawaban benar.
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Peserta didik mencentang 1 atau lebih sedikit jawaban benar.
Kode 9 : Kosong

SOAL 2
Domain : Bilangan
Konteks stimulus : Scientific
Kelas : Level 5
Kompetensi : Menghitung selisih, hasil perkalian, dan rata-rata pada
masalah kontekstual
Level kognitif : Applying (penerapan)
Bentuk soal : Menjodohkan

59
Bacalah teks berikut dengan seksama
Kebutuhan Air Minum Harian
Tahukah kamu kalau kebutuhan air yang harus diminum setiap orang berbeda-beda?
Banyak sedikitnya air yang harus diminum seseorang antara lain dipengaruhi oleh berat
badan orangng tersebut.

Tentukan pasangan dari pernyataan berikut


Pernyataan Jumlah
1. Selisih kebutuhan air minum berat badan o o a. 57 LTR
tertinggi dengan terendah.
2. Kebutuhan air minum sebulan berat badan o o b. 2,1 LTR
terendah
3. Rata-rata kebutuhan air minum berat badan o o c. 2,4 LTR
pertengahan
4. Rata-rata kebutuhan air minum 3 berat badan o o d. 2,9 LTR
terendah
o e. 3,05 LTR
PENSKORAN
1. c 2. a 3. e 4. b

60
Nilai Penuh
Kode 1 : Peserta didik menjodohkan semua jawaban dengan benar.
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Peserta didik menjodohkan tidak sesuai pilihan yang benar.

61
2. Domain Aljabar

SOAL 3
Domain : Aljabar
Konteks stimulus : Personal
Kelas : Level 5
Kompetensi : Memecahkan masalah aritmetika sosial yang terkait
dengan rasio/persentase
Level kognitif : Applying (penerapan)
Bentuk soal : Menjodohkan

Pak Dudung bekerja di suatu perusahaan dengan mendapatkan gaji di setiap bulannya.
1
Gaji tersebut setengahnya diberikan kepada istrinya untuk kebutuhan sehari-hari, 3 dari
3
sisanya diberikan untuk keperluan biaya sekolah anaknya. Sedangkan 4 dari sisanya
untuk keperluan membayar listrik, air dan telpon. Gaji Pak Dudung tersisa Rp 500.000,00.

Tentukan pasangan pernyataan dengan jumlah yang tepat!.

Pernyataan Jumlah
1. Berapa jumlah gaji Pak Dudung yang di o o a. Rp. 100.000,00
terimanya tiap bulan ?.
2. Pembayaran listrik setiap bulannya 3 kali o o b. Rp. 250.000,00
lebih banyak dari pembayaran air dan
pembayaran telpon 2 kali lebih banyak dari
pembayaran air. Berapakah jumlah yang di
bayar untuk pembayaran air setiap bulannya
?.
3. Berapa biaya yang diperlukan untuk o o c. Rp. 500.000,00
kebutuhan sehari-hari keluarga Pak Dudung
?.
4. Jika 20% dari sisa gaji Pak dudung akan o o d. Rp. 3.000.000,00
disedekahkan untuk anak yatim, maka
berapa jumlah yang disedekahkan oleh Pak
Dudung ?.
o e. Rp. 4.000.000,00

62
PENSKORAN
1. e 2. b 3. d 4. a
Nilai Penuh
Kode 1 : Peserta didik menjodohkan semua jawaban dengan benar.
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Peserta didik menjodohkan tidak sesuai pilihan yang benar.

SOAL 4
Domain : Aljabar
Konteks stimulus : Saintifik
Kelas : Level 5
Kompetensi : Menyelesaikan persamaan sistem persamaan linear tiga
variabel
Level kognitif : Applying (penerapan)
Bentuk soal : Pilihan Ganda
Pak Win merupakan Panitia Ujian Sumatif Akhir Semester (SAS) Tahun Pelajaran
2022-2023. Pak Win mendapat tugas dari sekolah untuk menyiapkan paket hadiah
untuk siswanya yang mendapat prestasi juara Umum di sekolahnya. Pak Win ingin
membeli alat-alat tulis sebagai hadiahnya. Alat-alat tulis yang ingin dibeli berupa buku
tulis, balpoint, dan penghapus. Pada setiap pembelian alat tulis, pembeli dikenakan
pajak sebesar 20%. Berkaitan dengan tugas tersebut, Pak Win melihat beberapa paket
alat tulis yang dijual di toko Subur dan toko Umah Cetak seperti pada gambar berikut.

Berdasarkan harga tiap paket yang tersedia di toko Subur dan toko Umah Cetak carilah

63
masing-masing harga dari setiap alat tulis baik penghapus, buku tulis maupun balpoint,
Pak Win menarik kesimpulan bahwa …
A. Harga sebuah buku tulis di toko Subur lebih mahal dari toko Umah Cetak.
B. Harga sebuah penghapus di toko Subur sama dengan di toko Umah Cetak.
C. Harga sebuah penghapus di toko Subur lebih murah dari toko Umah Cetak.
D. Harga sebuah bolpoin di toko Subur lebih murah dari toko Umah Cetak.
E. Harga sebuah buku tulis di toko Subur lebih murah dari toko Umah Cetak

PENSKORAN
Nilai Penuh
Kode 1 : E. Harga sebuah buku tulis di toko Subur lebih murah dari toko Umah Cetak
Kode 0 : Jawaban lain.
Kode 9 : Kosong.

64
3. Domain Data dan Ketidakpastian

SOAL 5
Domain : Data dan Ketidakpastian
Konteks stimulus : Sosial Budaya
Kelas : Level 5
Kompetensi : Membaca( memetik informasi dari) data yang
disajikan dalam bentuk tabel, diagram batang, dan
diagram lingkaran.
Level kognitif : Applying (penerapan)
Bentuk soal : Pilihan ganda kompleks

MENYOAL ANGGARAN PENDIDIKAN


Dua dekade terakhir, Indonesia melakukan banyak reformasi bidang pendidikan. Ini
dilakukan untuk mempersiapkan SDM Indonesia agar dapat bersaing di kancah
internasional. Untuk itu, sejak tahun 2009, pemerintah telah mengalokasikan 20 persen
dari APBN untuk anggaran pendidikan (mandatory spending). Alokasi tersebut,
menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan belanja publik untuk
pendidikan terbesar di Asia. Meskipun demikian, jika dilihat dari persentase GDP,
belanja pendidikan Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan Vietnam, Malaysia,
bahkan Timor Leste.
Secara umum, anggaran pendidikan dapat dibagi menjadi 3 jenis belanja. Tiga jenis
belanja tersebut yaitu: Belanja Pemerintah Pusat (BPP), Tranfer ke Daerah dan Dana
Desa (TKDD), dan Pembiayaan Anggaran. Adapun proporsi masing-masing belanja
dapat dilihat pada grafik berikut:

Sumber: https://anggaran.kemenkeu.go.id/in/post/menyoal-anggaran-pendidikan

65
Berikan tanda centang (√) pada kolom Benar atau Salah untuk setiap pernyataan berikut!
Pernyataan Benar Salah
Dalam grafik tersebut di atas terlihat bahwa porsi anggaran
pendidikan terbesar dialokasikan melalui TKDD
Secara nominal, anggaran pendidikan dalam APBN terus
meningkat
Anggaran tahun 2019 lebih besar pertumbuhannya dibandingkan
anggaran tahun 2017.

PENSKORAN
Pernyataan Benar Salah
Dalam grafik tersebut di atas terlihat bahwa porsi anggaran √
pendidikan terbesar dialokasikan melalui TKDD
Secara nominal, anggaran pendidikan dalam APBN terus √
meningkat
Anggaran tahun 2019 lebih besar pertumbuhannya dibandingkan √
anggaran tahun 2017.

Nilai Penuh
Kode 1 : Peserta didik mencentang 2 jawaban benar.
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Peserta didik mencentang 1 atau lebih sedikit jawaban benar.
Kode 9 : Kosong

66
SOAL 6
Domain : Data dan Ketidakpastian
Konteks stimulus : Sosial Budaya
Kelas : Level 5
Kompetensi : Menentukan dan menggunakan ukuran penyebaran
data. (jangkauan, jangkauan interkuartil, kuartil,
persentil, varians, standard deviasi)
Level kognitif : Menalar (L3)
Bentuk soal : Pilihan Ganda Komplek

10 Kota dengan Inflasi Makanan Tertinggi


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 10 kota dengan inflasi makanan tertinggi per
Maret 2022, dengan rataan inflasi makanan tahunan nasional (year-on-year/yoy)
mencapai 3,41%. Sementara rataan tingkat inflasi periode Desember 2021 ke Maret
2022 (year-to-date/ytd) adalah sebesar 1,82%.

Sumber: https://databoks.katadata.co.id/
Dengan kondisi tersebut Pemerintah melalui instansi terkait mengkategorikan 25% kota
dengan inflasi periode Desember 2021 ke Maret (ytd) tertinggi dengan kategori “perlu

67
intervensi khusus”. Tentukan kota manakah yang termasuk ke dalam kategori perlu
intervensi khusus? Klik pada setiap pilihan jawaban yang benar! Jawaban benar lebih
dari satu!
 Sibolga
 Singkawang
 Palopo
 Tanggerang
 Merauke

PENSKORAN
 Sibolga
 Singkawang
 Palopo
 Tanggerang
 Merauke

Nilai Penuh
Kode 1 : Peserta didik mencentang 2 jawaban benar.
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Peserta didik mencentang 1 atau lebih sedikit jawaban benar.
Kode 9 : Kosong

SOAL 7
Domain : Data dan Ketidakpastian
Konteks stimulus : Sosial Budaya
Kelas : Level 5
Kompetensi : Menentukan ukuran penyebaran (jangkauan,
simpangan, dan variansi) serta menggunakannya
dalam konteks yang bervariasi
Level kognitif : Knowing (Pengetahuan dan Pemahaman)
Bentuk soal : Pilihan Ganda Komplek

68
4 Daerah dengan Jalan Rusak Terpanjang di Aceh

Provinsi Aceh terkenal dengan provinsi yang memiliki jalan yang cukup baik. Namun
ternyata Provinsi Aceh masih memiliki jalan rusak pada setiap daerah kabupaten/kota.
Pada tahun 2022 lalu, panjang jalan rusak Provinsi Aceh adalah 221,40 km. Panjang
jalan provinsi yang rusak tersebut tersebar di berbagai daerah kabupaten kota di Aceh.
Dilansir JatimNetwork.com (Jumat, 21 Juli 2023) dari PDF Provinsi Aceh, ada 4 daerah
dengan jalan rusak terpanjang seperti dalam tabel berikut:

No Nama Kabupaten/Kota Panjang Jalan Rusak ( km )


1. Simeulue 66,56
2. Aceh Singkil 36,81
3. Aceh Tenggara 19,80
4. Aceh Timur 18,40

Sementara panjang jalan 4 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh tersebut pada tahun 2022
adalah sebagai berikut:

Kabupaten/Kota Panjang Jalan Provinsi Jumlah Panjang Jalan


Regency/Municipality (km) (km)
Simeulue 222 222
Aceh Singkil 92 92
Aceh Tenggara 52 52
Aceh Timur 107 107
Aceh 1.782 1.782

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh/ Regional Office of Public
Works and Spatial Planning of Aceh

Berdasarkan tabel panjang jalan rusak dan panjang jalan 4 kabupaten/kota di atas,
tentukan kebenaran pernyataan berikut!

Pernyataan Benar Salah


Di Kabupaten Aceh tenggara memiliki jalan provinsi yang tidak rusak
sepanjang 32,2 km
Persentase jalan rusak di Kabupaten Simeulue sebesar 30% dari
seluruh jalan rusak di Provinsi Aceh
Persentase terbesar panjang jalan propinsi di Provinsi Aceh adalah
Kabupaten Aceh Timur
Jangkauan panjang jalan rusak dari keempat kabupaten/kota pada
tabel adalah 48,16

69
Rerata panjang jalan provinsi di Aceh adalah 72 km

PENSKORAN
Pernyataan Benar Salah
Di Kabupaten Aceh tenggara memiliki jalan provinsi yang tidak rusak √
sepanjang 32,2 km
Persentase jalan rusak di Kabupaten Simeulue sebesar 30% dari √
seluruh jalan rusak di Provinsi Aceh
Persentase terbesar panjang jalan propinsi di Provinsi Aceh adalah √
Kabupaten Aceh Timur
Jangkauan panjang jalan rusak dari keempat kabupaten/kota pada √
tabel adalah 48,16
Rerata panjang jalan provinsi di Aceh adalah 72 km √

Nilai Penuh
Kode 1 : Peserta didik mencentang 3 jawaban benar.
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Peserta didik mencentang 1 atau lebih sedikit jawaban benar.
Kode 9 : Kosong

70
4. Domain Geometri dan Pengukuran

SOAL 8
Domain : Geometri dan pengukuran
Konteks stimulus : Sosial Budaya
Kelas : Level 5
Kompetensi : Memahami sifat-sifat bangun ruang serta
hubungannya dengan konversi satuan.
Level kognitif : Applying (penerapan)
Bentuk soal : Pilihan ganda kompleks

TANGKI KAPSUL DI SPBU


Tangki penyimpan pertalite di sebuah SPBU berbentuk kapsul dengan bagian-
bagiannya yang terdiri dari sebuah pipa sepanjang 10 dm yang disambungkan dengan
2 bangun ruang berpentuk setengah bola yang berjari-jari 21 dm pada sisi kanan dan
kirinya. Bentuknya seperti gambar di bawah ini. Sisi dalam tangki dicat dengan warna
biru dengan biaya pengecatan Rp150 /dm2. Bagian luar dicat dengan warna ungu untuk
pipa dengan biaya pengecatannya Rp200 /dm2 dan warna hijau untuk bangun ruang
setengah bola pada sisi kanan dan kirinya dengan biaya Rp140 /dm2

Diketahui π= 22/7. Berikut adalah pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan tangki


di SPBU. Berilah tanda centang (√) pada kolom Benar atau Salah untuk setiap
pernyataan!
Pernyataan Benar Salah
Luas permukaan tangki sebesar 6864 dm2
Biaya yang diperlukan untuk mengecat Tangki adalah 2 juta 69
ribu rupiah
Jika harga jual pertalite Rp10.000 /liter maka dalam satu tangki
penyimpanan pihak SPBU mendapatkan uang sebesar 60 juta

71
PENSKORAN
Pernyataan Benar Salah
Luas permukaan tangki sebesar 6864 dm2 √
Biaya yang diperlukan untuk mengecat Tangki adalah 2 juta 69 √
ribu rupiah
Jika harga jual pertalite Rp10.000 /liter maka dalam satu tangki √
penyimpanan pihak SPBU mendapatkan uang sebesar 60 juta

Nilai Penuh
Kode 1 : Peserta didik mencentang 2 jawaban benar.
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Peserta didik mencentang 1 atau lebih sedikit jawaban benar.
Kode 9 : Kosong

SOAL 9
Domain : Geometri dan pengukuran
Konteks stimulus : Sosial Budaya
Kelas : Level 5
Kompetensi : Mengetahui Volume Bangun Ruang dan
Kesebangunan.
Level kognitif : Applying (penerapan)
Bentuk soal : Isian Singkat

Selai Roti
Selai merupakan salah satu produk makanan yang dibuat dengan memasak hancuran
buah yang dicampur gula dengan atau tanpa penambahan air. Selai yang baik harus
berwarna cerah, jernih, kenyal seperti agar – agar tetapi tidak terlalu keras, serta
mempunyai rasa buah asli. Prinsip pembuatan selai secara umum adalah pemanasan
campuran dari hancuran buah (buah atau jenis komoditi lainnya), pektin atau bahan
pengental,gula, dan asam sehingga diperoleh struktur gel. Kriteria kematangan buah
yang dapat digunakan untuk membuat selai adalah buah yang masak dan tidak ada
tanda-tanda busuk.

72
Buah yang masih muda tidak dapat digunakan untuk pembuatan selai karena masih
banyak mengandung pati dan kandungan pektinnya rendah.
Buah yang sering digunakan untuk pembuatan selai antara lain anggur, apel, jambu biji,
jeruk, dan lain-lain. Kemudian dikemas dalam toples yang terbuat dari kaca.
Seiring berjalannya waktu terbentuklah wadah yang terbuat dari plastik, selain praktis
wadah plastik juga memiliki harga yang murah. Sebuah toko mengemas selai roti dalam
wadah yang terbuat dari plastik dengan 2 tipe, yaitu tipe kecil dan besar dengan ukuran
tertera pada gambar

Jika selai pada kedua kemasan terisi penuh, selisih volume selai pada kedua kemasan
adalah… cm3

PENSKORAN
Nilai Penuh
Kode 1 : 462
Tidak Ada Nilai
Kode 0 : Jawaban lain.
Kode 9 : Kosong.

73
IV. PEMBAHASAN SOAL AKM

A. PEMBAHASAN SOAL AKM LITERASI

Soal No. 1
Pilihan D tidak sesuai, karena yang dapat menyelamatkan pepohonan yang berumur 17-30
tahun adalah dengan mendaur ulang 1 ton sampah kertas bukan sampah plastik

Soal No. 2
Pilihan D tidak tepat, Karena menggunakan kendaraan pribadi justru dapat menimbulkan
lebih banyak polusi

Soal No. 3
Pilihan B tidak benar, karena makna dari frugal living yang benar adalah gaya hidup hemat
akan membuat seseorang memilah kegiatan mana yang akan dijadikan skala prioritas untuk
mendapatkan anggaran biaya lebih banyak, dan mana yang hanya membutuhkan lebih
sedikit. Tujuannya untuk menyesuaikan kebutuhan dengan daya beli yang dimilikinya
sehingga membeli sesuatu adalah untuk kebutuhan. Sedangkan upaya menekan
pengeluaran seberapapun pentingnya suatu hal adalah korelasi dari sifat pelit.

Soal No. 4
Pilihan B benar, karena berdasarkan infografis di atas, dikatakan bahwa: “satu diantara tiga
wanita di atas 50 tahun menderita osteoporosis”, dan “satu diantara lima pria di atas 50
tahun menderita osteoporosis”. Artinya kasus osteoporosis paling banyak terjadi pada
wanita.

Soal No. 5
Pernyataan A benar, karena kaki lalat merupakan tempat lengketnya berbagai jenis virus,
dan bakteri .
Pernyataan B salah, karena lalat memerlukan waktu 10 hari untuk berkembang biak menjadi
lalat dewasa
Pernyataan C salah karena perkembangbiakan lalat dapat di cegah dengan cara menutup
pintu dan jendela pada malam hari, menambahkan jaring kasa pada jendela dan pintu dapur,
menutup wadah makanan, membersihkan minuman dan makanan yang tumpah serta
tempat sampah memiliki tutupan yang baik
Pernyataan D benar, karena sampah merupakan makanan bergizi bagi pupa untuk tumbuh
menjadi lalat dewasa.
Pernyataan E salah, karena lalat dapat berkembangbiak dengan cepat pada suhu 300C.

74
Soal No. 6
Pernyataan A benar, berdasarkan teks perhitungan dari fatsecret.co.id, satu cangkir (300
ml) es kopi dengan susu menggunakan gula sebanyak 10,93 gram sementara itu, boba milk
tea atau bubble milk tea mengandung 160 kalori per gelas (500 ml).
Pernyataan B salah, teks menyatakan menurut World Health Organization, asupan gula
tambahan harusnya kurang dari 10 persen, karena batas aman yang disarankan hanya 5
persen.
Pernyataan C benar, teks menyatakan bahwa pakar gizi Universitas Indonesia, per gram
gula akan menyumbang 4 kalori. legitnya boba tea dan kopi susu jika ditambahkan satu
sendok makan gula berarti sama dengan 15 gram atau 60 kalori. Biasanya ditambahkan
sampai tiga sendok makan gula atau 45 gram dan menyumbangkan 180 kalori.
Pernyataan D benar, didalam teks tidak mencantumkan pendapat ahli tentang penyakit yang
ditimbulkan akibat kelebihan gula.
Pernyataan E salah, berdasarkan teks kalori yang masuk akan melebihi kebutuhan tubuh
dan terjadilah kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan yang tidak terkendali bisa
menyebabkan overweight dan obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko berbagai penyakit
mematikan, seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan beberapa jenis kanker.

Soal No. 7
Jawaban A gambar salju yang berwarna putih di antara hamparan warna coklat pasir dalam
ilustrasi tersebut sudah sesuai untuk mengungkapkan makna berbeda karena Gurun dan
salju adalah dua hal yang berbeda yaitu Gurun berhawa panas dan salju berhawa dingin,
salju biSa saja muncul di Gurun, tetapi Gurun pasir tidak bisa muncul di padang salju.
jawaban C Ilutrasi yang didominasi warna cokelat yang merupakan warna pasir Gurun
bermakna sesuatu yang sudah umum dan warna putih salju berwarna berbeda, sesuai
dengan konsep "berbeda" pada teks diatas, karena perbedaan warna Gurun dan salju
antara Cokelat dan Putih sangat nampak kontrak menggambarkan perbedaan yang
mencolok.
Jawaban D Ilustrasi gambar dalam teks tersebut mengungkapkan sesuatu yang jumlahnya
sedikit, tetapi nampak menonjol diantara lingkungan yang sama dan banyak, sesuai dengan
konsep "berbeda" pada teks warna pada gambar diatas di dominasi oleh warna cokelat
Gurun, tetapi karena terdapat salju walaupun hanya sedikit tetapi sangat menonjol warna
putihnya.

Soal No. 8
Jawaban benar A dapat dilihat pada paragraf 2 ketika si wanita penyok sedang berjalan
sendiri kemudian muncul anak-anak yang pulang sekolah dan mengekori dan menyambung
punggungnya, kemudian wanita penyok melempar batu kearah anak tersebut. Jadi wanita

75
penyok melempar batu bukan karena kejam, melainkan karena anak-anak tersebut
berusaha mengganggunya.
Jawaban benar D karena tidak pernah ada keterangan ataupun statemen dalam text yang
menyatakan keluarga merasa kewalahan menjaganya, melainkan ia dipasung karena telah
melempar batu pada seorang anak.
Jawaban benar E dapat dilihat di akhir paragraph yang menyatakan “Lalu dia tertidur tanpa
merasa perlu bangun lagi…” Cerita berakhir menyedihkan karena wanita penyok meninggal.

Soal No. 9
Pernyataan A merupakan pernyataan yang tidak tepat pemanasan global dapat
menyebabkan perubahan waktu musim hujan dan musim panas
Pernyataan B merupakan pernyataan yang benar karena Suhu udara meningkat atau
memanas akibat pengaruh pemanasan global
Pernyataan C merupakan pernyataan yang benar, Indonesia akan mengalami kehilangan
pulau sebanyak 2000 pulau yang diprediksi terjadi pada tahun 2030 akibat pemnasan global
Pernyataan D merupakan pernyatakan yang tidak benar, karena pemanasan global dapat
menyebabkan berkurangnya jenis flora dan fauna
Pernyataan E merupakan pernyataan yang benar, karena siklus air dan kelembaban udara
akan mengalami gangguan yang berakibat terhadap pertumbuhan tumbuhan.

Soal No. 10
1. b 2. c 3. d 4. h 5. f 6. e
Sumber gula:
1. Glukosa : dibuat dari pati dan dapat ditemukan pada sebagian buah-buahan.
2. Fruktosa : ditemukan dalam madu dan buah-buahan (disebut gula buah)
3. Sukrosa : Gula yang dihasilkan dari tanaman tebu, bit, serta sebagian buah dan sayur.
4. Laktosa : gula yang ditemukan di dalam susu
5. Galaktosa : tidak terdapat secara alami, dihasilkan melalui proses pencernaan laktosa.
6. Maltosa : ditemukan pada biji yang berkecambah dan terbentuk saat proses pembuahan
7. Pati : karbohidrat simpanan yang dihasilkan oleh tanaman
8. Glikogen : tersimpan pada hati dan otot hewan
9. Selulosa : komponen dinding sel tumbuhan dan dikenal sebagai serat

Soal No. 11
Gas CO2, N2O, CH4, SO2, dan senyawa freon.
Di atmosfir bumi terdapat beberapa jenis gas yang menyerupai sifat kaca, seperti CO2,
N2O, CH4, SO2, senyawa freon (CFC) dan lain-lain. Gas-gas tersebut membentuk
semacam lapisan molekul-molekul gas yang memerangkap energi panas di permukaan
bumi. Oleh karena itu gas-gas tersebut dikenal dengan gas rumah kaca. Dalam kadar

76
tertentu, eksistensi gas rumah kaca dan uap air di atmosfir sebenarnya sangat dibutuhkan
untuk kehidupan. Tanpa gas rumah kaca, banyak makhluk tak mampu bertahan hidup bumi,
karena suhu permukaan bumi akan sangat rendah mencapai –18 oC.

Soal No. 12
Belum (tidak sesuai), karena pengertian superfood adalah makanan yang memiliki
kepadatan nutrisi yang sangat tinggi, biasanya mengandung vitamin, mineral, dan
antioksidan. Bacaan di atas selain berisi informasi tentang asam jawa sebagai bahan nutrisi
(superfood), juga memuat info manfaat lainnya dari asam jawa, yaitu sebagai bahan untuk
mempercepat penyembuhan luka dan merawat kecantikan kulit.

77
B. PEMBAHASAN SOAL AKM NUMERASI

Soal No. 1
Pernyataan Benar Salah
Ade dapat menghubungi Agam pada pukul 19.00 WIT √
Ade dapat menghubingi Agam pada pukul 17.00 WIT √
Agam dapat menghubungi Ade pada pukul 21.00 WIB √
Pada saat Ade belum kesekolah maka Agam sudah berada di √
sekolah
Rentang waktu mereka dapat berkomunikasi adalah 3,5 jam √

Sesuai dengan pembagian waktu ke 3 zona wilayah yaitu perbedaan antara WIB dan WIT
adalah 2 jam, maka kita dapat mengkonversi waktu setempat pada tabel di bawah ini.
WIB WITA
07.30 -16. 30 (sekolah) 09.30 -18.30
05.30 -14. 30 07.30 -16. 30 (sekolah)
22.00 – 06.00 (tidur) 24.00 – 08.00
20.00 – 04.00 22.00 – 06.00 (tidur)

Dari tabel di atas kita melihat bahwa waktu mereka dapat berkomunikasi pada pukul 16.30
– 20.00 WIB atau 18.30 – 22.00 WIT dalam kurun waktu 3,5 jam, sehingga

Soal No. 2
1. c 2. a 3. e 4. b
 Selisih kebutuhan air minum berat badan tertinggi dengan terendah =
Kebutuhan air minum orang dengan berat badan 100 kg - Kebutuhan air minum orang
dengan berat badan 40 kg = 4,3 LTR - 1,9 LTR = 2,4 LTR
 Kebutuhan air minum sebulan berat badan terendah = Kebutuhan air minum orang
dengan berat badan 40 kg x 30 hari = 1,9 lter x 30 hari = 57 LTR

 Ada 12 kelas pada table (12 baris). Jadi Rata-rata kebutuhan air minum berat badan
pertengahan adalah adalah ( kelas keenam + kelas ke tujuh) / 2 yaitu :

Kebutuhan air berat badan 70 kg + Kebutuhan air berat badan 75 kg


=
2
2,9 LTR + 3,2 LTR
=
2
6,1 LTR
= = 3,05 LTR
2

78
 Rata-rata kebutuhan air minum 3 berat badan terendah adalah;

𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 40 𝑘𝑔+𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 45 𝑘𝑔+𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 50 𝑘𝑔
3

1,9 𝐿𝑇𝑅+2,1 𝐿𝑇𝑅+2,3 𝐿𝑇𝑅


= =
3
6,3𝐿𝑇𝑅
=
3
= 2,1 𝐿𝑇𝑅

Soal No. 3
1. e 2. b 3. d 4. a
Misalkan gaji Pak Dudung adalah 𝑥, maka dari kalimat yang ada pada soal dapat dibuat
model matematika sebagai berikut :
1 1
Setengah dari gaji Pak Dudung diberikan kepada istrinya = 2 𝑥, sisanya 2 𝑥.
1 1 1 1 2
sisanya untuk keperluan anak = . 𝑥 = 𝑥, sisanya 𝑥
3 3 2 6 6
3 3 2 1 2 1 1
sisanya untuk membayar listrik, air dan telpon = 4 . 6 𝑥 = 4 𝑥, sisanya 6 𝑥 − 4 𝑥 = 12 𝑥 …(1)
4
Sisa gaji Pak Dudung = 500.000 …(2)
1
Substitusi persamaan (1) dan (2) diperoleh, 12 𝑥 = 500.000 sehingga 𝑥 = 6.000.000.

Pernyataan (1).
Gaji Pak Dudung = Rp 6.000.000,00.

Pernyataan (2).
1 1
Pembayaran listrik , air dan telpon =4 𝑥 = 4 (6.000.000) = 1.500.000.
Jika di misalkan pembayaran listrik = 𝑙, pembayaran air = 𝑎, pembayaran telpon = 𝑡, maka
persamaannya yaitu :
𝑙 = 3𝑎 … (1)
𝑡 = 2𝑎 … (2)
𝑎 + 𝑙 + 𝑡 = 1.500.000 … (3)
Substitusi persamaan (1) dan (2) pada persamaan (3)
𝑎 + 𝑙 + 𝑡 = 1.500.000
𝑎 + 3𝑎 + 2𝑎 = 1.500.000 🡪 𝑎 = 250.000
Sehingga Pembayaran air sebesar Rp 250.000,00

79
Pernyataan (3).
Biaya yang yang diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Pak Dudung adalah
1
𝑥 = 3.000.000
2

Pernyataan (4).
20
20% dari 500.000 = 100 . 500.000 = 100.000

Soal No. 4

Toko Subur
Misalkan
 Buku Tulis = x
 Balpoint = y
 Penghapus = z
8𝑥 + 4𝑦 + 3𝑧 = 62.000 ................(1)
5𝑥 + 8𝑦 = 57.000 ...................(2)
3𝑥 + 𝑧 = 17.000 .....................(3)
Eliminasi (1) dan (2)
8𝑥 + 4𝑦 + 3𝑧 = 62.000 × 2 16𝑥 + 8𝑦 + 6𝑧 = 124.000
| |
5𝑥 + 8𝑦 = 57.000 × 1 5𝑥 + 8𝑦 = 57.000 −
11𝑥 + 6𝑧 = 67.000 … … . (4)
Eliminasi (3) dan (4)
3𝑥 + 𝑧 = 17.000 × 6 18𝑥 + 6𝑧 = 102.000
| |
11𝑥 + 6𝑧 = 67.000 × 1 11𝑥 + 6𝑧 = 67.000 −
7𝑥 = 35.00
𝒙 = 𝟓. 𝟎𝟎𝟎
Substitusikan 𝑥 = 5.000 ke persamaan (2)
5𝑥 + 8𝑦 = 57.000
5(5.000) + 8𝑦 = 57.000
25.000 + 8𝑦 = 57.000
8𝑦 = 32.000
𝑦 = 𝟒. 𝟎𝟎𝟎

Substitusikan 𝑥 = 5.000 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 4.000 ke persamaan (1)


8𝑥 + 4𝑦 + 3𝑧 = 62.000
8(5.000) + 4(4.000) + 3𝑧 = 62.000

80
40.000 + 16.000 + 3𝑧 = 62.000
56.000 + 3𝑧 = 62.000
3𝑧 = 6.000
𝑧 = 𝟐. 𝟎𝟎𝟎
Toko Umah Cetak
Misalkan
 Buku Tulis = x
 Balpoint = y
 Penghapus = z
8𝑥 + 12𝑦 = 90.000 ................(1)
5𝑥 + 8𝑦 + 3𝑧 = 64.000 ...................(2)
5𝑥 + 4𝑦 + 2𝑧 = 48.000 .....................(3)
Eliminasi (2) dan (3)
5𝑥 + 8𝑦 + 3𝑧 = 64.000 × 2 10𝑥 + 16𝑦 + 6𝑧 = 128.000
| |
5𝑥 + 4𝑦 + 2𝑧 = 48.000 × 3 15𝑥 + 12𝑦 + 6𝑧 = 144.000 −
−5𝑥 + 4𝑦 = −16.000 … … . (4)
Eliminasi (1) dan (4)
8𝑥 + 12𝑦 = 90.000 × 1 8𝑥 + 12𝑦 = 90.000
| |
−5𝑥 + 4𝑦 = −16.000 × 3 −15𝑥 + 12𝑦 = −48.000 −
23𝑥 = 138.000
𝒙 = 𝟔. 𝟎𝟎𝟎
Substitusikan 𝑥 = 6.000 ke persamaan (1)
8𝑥 + 12𝑦 = 90.000
8(6.000) + 12𝑦 = 90.000
48.000 + 12𝑦 = 90.000
12𝑦 = 42.000
𝑦 = 𝟑. 𝟓𝟎𝟎

Substitusikan 𝑥 = 6.000 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 3.500 ke persamaan (2)


5𝑥 + 8𝑦 + 3𝑧 = 64.000
5(6.000) + 8(3.500) + 3𝑧 = 64.000
30.000 + 28.000 + 3𝑧 = 64.000
58.000 + 3𝑧 = 64.000
3𝑧 = 6.000
𝑧 = 𝟐. 𝟎𝟎𝟎

81
Jadi
Nama Toko Buku Tulis Balpoint Penghapus

Toko Subur Rp.5.000 Rp.4.000 Rp.2.000

Toko Umah Cetak Rp.6.000 Rp.3.500 Rp.2.000

Soal No. 5
Pernyataan 1 (Benar). Terlihat dari diagram batang bahwa Bar TKDD lebih panjang dari bar
lainnya.
Penyataan 2 (Benar). Terlihat bahwa angka nominal yang ditunjukkan terus meningkat
Penyataan 3 (Salah). Terlihat bahwa persentase perumbuhan tahun 2017 sebesar 9,5 %
sementara persentase pertumbuhan tahun 2019 sebesar 6,8 %

Soal No. 6
Untuk menjawab permasalahan pada wacana di atas, kita menemukan kalimat kunci yaitu
“…mengkategorikan 25% kota dengan inflasi periode Desember 2021 ke Maret (ytd)
tertinggi …”.
Pada kalimat ini, mengandung makna bahwa 25% (kuartil bawah) kota yang inflasi ytd
tertinggi dari 10 kota yang ada pada grafik akan diberlakukan intervensi khusus.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengurutkan data dengan inflasi ytd terendah
ke inflasi tertinggi:
No Kota ytd
1 Merauke 10,7
2 Kota Sibolga 5,44
3 Luwuk 5,18
4 Kota Tangerang 4,49
5 Kota 4,27
Padangsidimpuan
6 Kota Pare-Pare 3,1
7 Kota Pangkal 2,27
Pinang
8 Sintang 2,17
9 Kota Palopo 1,11
10 Kota Singkawang 0,35

Langkah berikutnya adalah menentukan 25% dari banyaknya data.


Banyak data (n) = 10 kota
Kuartil bawah (Q1) = 25% x 10 = 2,5 ≈ 3
82
Jadi, ada 3 (tiga) kota dengan inflasi ytd tertinggi yang akan mendapat intervensi khusus
yaitu, Merauke, Sibolga, dan Luwuk.
Sehingga kunci jawabannya adalah Sibolga dan Merauke.

Soal No. 7
Dikabupaten Aceh tenggara panjang jalan rusak 19,8 km dan panjang jalan provinsi 52 km,
maka jalan provinsi yang tidak rusak 52 km – 19,8 km = 32,2 km (Benar)

Panjang jalan rusak di Kabupaten Simeulue 66,56 km dan jalan rusak di Provinsi Aceh
66,56 6656
sepanjang 221,40, maka persentesenya 221,40 𝑥 100% = 221,4 % = 30,06% ≈ 30%
(Benar)

Persentase terbesar panjang jalan provinsi di Propinsi Aceh adalah kabupaten/kota yang
memiliki panjang jalan provinsi terpanjang yaitu Kabupaten Simeulue (Salah)

Jangkauan panjang jalan rusak dari keempat kabupaten/kota pada tabel adalah selisih
panjang jalan terpanjang dengan terpendek, yaitu 66,56 - 18,40 = 48,16 (Benar)

Rerata panjang jalan provinsi di Aceh adalah panjang provinsi dibagi banyak kabupaten/kota
1782
di propinsi Aceh, yaitu 23 = 77,48 𝑘𝑚 (Salah)

Soal No. 8
 Luas permukaan tangki
Lpermukaan = luas selimut tabung + 2 x luang permukaan setengah bola
= 2𝜋rL + 2𝜋𝑟 2 + 2𝜋𝑟 2
= 2𝜋rL + 4𝜋𝑟 2
22 22
= 2𝑥 x 21 x 10 + 4 𝑥 𝑥 212
7 7
= 1320 + 5544 = 6864 dm2
 Biaya pengecatan tangki
Biaya total pengecatan = biaya pengecatan dalam + biaya pengecatan luar
= {luas yang dicat biru x harga cat biru} + {luas yang dicat ungu
x harga cat ungu + luas yang dicat hijau x harga cat hijau}
= {(2𝜋rL + 4𝜋𝑟 2 ) x harga cat biru} + {2𝜋rL x harga cat ungu +
(2𝜋𝑟 2 + 2𝜋𝑟 2 ) x harga cat hijau}
= {6864 dm2 x Rp150 /dm2} + {1320 dm2 x Rp200 /dm2 + (5544
dm2 x Rp140 /dm2}
= { Rp1.029.600} + {Rp264.000 + (Rp776.160}

83
= Rp2.069.000 = 2 juta 69 ribu rupiah
 Hasil penjualan
Uang hasil penjualan = harga per liter x volum dalam liter
= Rp10.000 /liter x {volum pipa + 2 volum setengah bola}
= Rp10.000 /liter x { 𝜋𝑟 2 𝐿 + 2 (4⁄6 𝜋𝑟 3 )}
22 22
= Rp10.000 /liter x { 7 𝑥 212 𝑥 10 + (4⁄3 7 𝑥 213 )}
= Rp10.000 /liter x { 13860 dm3 + 38808 dm3} → dm3 = liter
= Rp10.000 /liter x 52668 dm3 = Rp 526. 680.000 = 526 juta 680
ribu rupiah

Soal No. 9

10,5 9  x
Vkecil  Vtabung 
7 x

   r2 t 63  7 x  10,5 x

22
 10,52  5
7 3,5 x  63

63
x  18
 1732,5 cm 2
3,5

1 22 1 22
Vbesar   10,52  27    7 2 18
3 7 3 7

 3118,5  924

 2194,5

Selisih = Vbesar  Vkecil

 2194,5  1732,5  462

84
V. DAFTAR BACAAN

Pusat Asesmen & Pembelajaran. 2020. Desain Pengembangan Soal AKM. Jakarta:
Kemendikbud

Anggraena, Yogi. Dkk (2022). Panduan Pembelajaran dan Asesmen. Jakarta : Badan
Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan.

85

Anda mungkin juga menyukai