Anda di halaman 1dari 30

perbandingan

Personifikasi

1. Padi menunduk mengucapkan selamat pagi


2. Di peluk dingin kemarau yang bermulut sepi
3. Dia malam itu, Bulan mengintip dibalik awan Dan ranting-ranting ikut menari mengikuti
alunan gendang.
4. Daya tarik hewan di acara itu membuat kagum seluruh penonton
5. Tiang listrik berbaris rapi di sepanjang jalan protokol ibukota
6. Kembang api yang gemerlap menyambut pergantian tahun
7. Pohon mangga tebal di taman menutupi semua orang yang panas
8. Album memori mengingatkannya pada kisah masa mudanya
9. Cabang ayunan pohon berayun di tepi sungai
10. Gulma di depan rumah saya menghalangi pandangan jalan
11. Sarung tinju yang usang membuatnya menjadi juara
12. Shuttle bus setiap hari membawanya ke sekolah (Baca Juga : Majas Metafora adalah)
13. Iklan rokok memperingatkan perokok akan bahaya merokok
14. Matanya yang berapi-api menahan amarah
15. Potongan koin mengalir keluar dari sakunya yang sobek
16. Puntung rokok secara sembarangan dibuang untuk membakar berhektar-hektar hutan
17. Jalan berlubang telah merenggut beberapa nyawa
18. Setiap kali dia makan, sendok dan garpu selalu berkelahi
19. Ketukan pada palu sudah menghukumnya bersalah
20. Kalender kalender memperingatkan bahwa utang hampir jatuh tempo
21. Setiap malam, buku cerita itu menceritakan sebuah kisah untuk saudara perempuan saya
22. Bingkisan hadiah itu menggelitik tangan saya untuk segera membukanya
23. Genangan lumpur menahan diri sejenak
24. Air, udara, dan tanah memberikan kehidupan bagi semua makhluk hidup tanpa ikatan
25. Bumi mengambil semua bentuk kehidupan tanpa pilih kasih
26. Kalkulator membantu para ibu menghitung pembelian mereka
27. Telepon berdering dan memanggil pemiliknya
28. Kacamata membantu kakek membaca koran
29. Dasi kupu-kupu mencekik lehernya (Baca Juga : Majas Anafora)
30. Daun jatuh untuk mendengar berita yang memilukan
31. Pejalan kaki zebra cross aman
32. Rumput dan ilalang menari mengikuti irama angin
33. Helm itu melindungi keselamatan pekerja dari puing-puing
34. Jarum suntik membuat kakak saya takut saat imunisasi
35. Aroma masakan ibu menggoda seluruh rumah
36. Setiap hari sisir selalu merapikan rambut kita
37. Saat senja datang, matahari perlahan pulang
38. Botol susu menenangkan bayi kecil itu
39. Langit tiba-tiba suram saat guntur menggelegar
40. Kursi roda pergi ke mana pun pemilik membawanya saat pemilik menginginkannya
41. Tinta kotor semua pakaian saudara
42. Jamur di kedua sisi jalan telah berdiri sejak pagi menyambut para tamu undangan
43. Lilin dan balon warna-warni memeriahkan pesta ulang tahunnya
44. Kisah menyeramkan di kuburan membuat takut warga yang tinggal di dekatnya
45. Gelang emas itu mencengkeram pergelangan tangannya dengan erat
46. Koran lokal menulis kisah perjuangan hidupnya
47. Kekeringan panjang menyerap kebutuhan air di bumi
48. Kartu Taurot memprediksi kekayaannya
49. Coretan itu merusak kertas presentasi ayah saya pagi ini
50. Truk itu menumpahkan semua muatannya ketika terguling
51. Pohon besar itu berhenti bernapas ketika badai merubuhkannya
52. Pagar beton dan teralis menjaga toko dari tamu yang tidak diundang
53. Magnet mencari ribuan paku di sepanjang jalan-jalan ibukota ditaburi oleh elemen yang
tidak bertanggung jawab (Baca Juga : Majas Paradoks)
54. Pohon bambu di belakang rumah berbisik dalam angin sore
55. Sepasang mata boneka bersinar tajam ke arahku dalam kegelapan malam
56. Angin sepoi-sepoi membelai bumi dan seluruh isinya agar tidur nyenyak
57. Setiap pagi, alarm ponsel bernyanyi membangunkan saya dari larut malam
58. Api subuh melahap pemukiman padat penduduk
59. Truk-truk pemadam kebakaran meraung untuk memecah kesunyian pagi itu
60. Gunung Kerinci memuntahkan seluruh perutnya sepanjang hari
61. Gelombang tinggi menghantam seluruh kapal nelayan
62. Badai tsunami memusnahkan semua yang ada di jalurnya
63. Kursi goyang membuat nenek saya tidur dengan ayunannya
64. Gempa bumi mengguncang seluruh gedung pencakar langit
65. Bel stasiun memberi tahu para penumpang untuk bergegas di kereta
66. Setiap hari, lampu merah di jalanan mengatur pengguna jalan
67. Matahari bersinar cerah menggigit seluruh kulit tanganku
68. Anak-anak pantai senang bermain mengejar ombak
69. Rumor tentang dia sudah menyebar ke seluruh penjuru negeri
70. Salju jatuh di seluruh kota
71. Hujan deras kemarin menyapu beberapa rumah
72. Obat batuk menghangatkan tenggorokannya
73. Sepeda tua itu selalu setia menemaninya kemanapun ia pergi
74. Obat itu menghabiskan sisa hidupnya di bar
75. Bintang malam ini berkedip menerangi seluruh kota
76. Wajahnya bersinar ketika dia mendengar beasiswa diterima
77. Kuas menari dengan cepat di atas kanvas yang dilukisnya
78. Warisan telah mendukung keluarganya untuk beberapa generasi
79. Sepatu yang dipakai melindungi kakinya dari kerikil yang tajam
80. Waktu terus berjalan tanpa menunggu atau menunggu siapa pun
81. Kartu kredit membelikannya semua barang mewah sehingga ia berhutang
82. Fajar memanggilnya untuk bergegas ke masjid
83. Longsoran menegur kita untuk melestarikan alam
84. Bulan bersembunyi di balik awan hitam tebal
85. Katak bernyanyi dengan riang untuk menyambut musim hujan
86. CCTV menyelamatkannya dari tuduhan kasus
87. Deru pagi ini membangunkan semua orang
88. Siaran televisi telah merusak moral banyak anak
89. Radio tua membual tentang menyampaikan berita
90. Antusiasmenya membara untuk mendapat promosi tahun ini
91. Bendera negara saya berkibar dengan berani di langit
92. Teks yang diterimanya, membuatnya melompat kegirangan
93. Makanan pedas yang membakar lidahnya (Baca Juga : Majas Repetisi)
94. Obat pencahar yang diaduknya mengaduk-aduk isi perutnya
95. Hidupnya nyaris melayang disengat kabel listrik yang tergantung dari cabang-cabang
pohon
96. Daun kering di jalan meluncur dalam angin
97. Pembicara di tempat parkir memanggil pemilik mobil untuk memindahkan kendaraan
98. Cacing di perutku berteriak minta makan
99. Bangku sekolahnya masih setia untuk menemaninya jika dia gagal ujian kelulusan lagi
tahun ini
100. Jari-jarinya melompat dengan gesit pada keyboard komputer
101. Pameran lukisan memanjakan mata para pengunjung
102. Memercikkan air gunung menenangkan suasana di sekitarnya
103. Ratapan ibu tua itu memilukan bagi semua orang yang mendengar kisahnya
Metafora
 Anak – anak adalah tunas bangsa yang akan menjadi agen perubahan untuk negeri ini.
 Si jago merah berhasil melahap hampir semua perumahan yang ada di Depok.
 Salah satu sikap baik adalah memiliki perasaan yang rendah hati.
 Kita harus mampu belajar untu berlapang dada dalam menerima setiap ujian hidup.
 Orang yang memakai kacamata sering dijuluki kutu buku.
 Senyumannya seindah embun pagi yang menyegarkan.
 Perlu usaha keras untuk menjadi anak emas di kelas, yaitu dengan belajar.
 Ayah dan Ibu sangat menyayangi buah hatinya.
 Kehidupan yang sangat keras menuntut perempuan itu menjadi kupu-kupu malam untuk
menambah penghasilan.
 Debat pendapat dengan orang yang kepala batu itu percuma karena dia akan tetap bersikukuh
dan sulit menerima pendapat dari orang lain.
 Pengetahuan adalah jendela dunia, penerang untuk seluruh penjuru dunia.
 Guru adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang bertugas mencerdaskan bangsa.
 Selesai jalan – jalan wajib hukumnya untuk membawa buah tangan untuk orang – orang yang
disayangi.
 Kecantikan si Mega membuatnya menjadi bunga desa.
 Seorang ayah bekerja keras menjadi tulang punggung untuk keluarganya.
 Internet merupakan gudang ilmu masa kini yang membantu konsumennya lebih mudah
mengakses informasi.
 Seorang anak adalah harta karun bagi orang tuanya yang akan selalu mereka jaga sampai
kapanpun.
 Si Boi menjadi bintang kelas karena prestasinya yang luar biasa dalam olimpiade nasional.
 Koruptor adalah sampah masyarakat yang seharusnya diperlakukan lebih buruk dari seorang
pencuri.
 Dewi malam ditemani oleh bintang – bintang menghiasi langit malam.
 Engkau adalah belahan jantung hatiku yang takkan tergantikan oleh siapapun.
 Raja malam mulai mengitai mangsanya.
 Raja hutan sedang menandai wilayah kekuasaannya.
 Hati – hati dengan tikus berdasi yang berada disekitar Anda.
 Belajarlah yang rajin agar menjadi bunga bangsa yang membanggakan.
 Pelaku kejahatan selalu mencari kambing hitam untuk terhindar dari jerat hukum.
 Tangisan awan tak pernah berhenti di langit Jakarta.
 Raja siang terik dari sisi Timur.
 Saat kekasih kamu terpergok bersama orang lain, Dia pasti mati kutu.
 Wanita adalah tulang rusuk lelaki.
 Boyband Korea bernama BTS sedang naik daun.
 Tipe orang yang tidak disukai adalah orang yang bermuka dua.
 Ketika tanggal tua, makanan wajib anak kos adalah mi instan.
 Via menjadi buah bibir karena kecantikannya.
 dalam menyelesaikan masalah tidak boleh menjadi orang yang ringan tangan.
 Hati – hati terhadap tangan panjang yang ada disekitar Anda.
 Bulan pertama menjadi anak bawang di kantor sangat berat.
 Seorang Ibu berat hati berpisah dengan anaknya.
 Pasti ada teman kamu yang suka cari muka di depan guru.
 Pak Alex terkesan cuci tangan terhadap kasus penipuan ini.
 Kasus kopi sianida akhirnya dibawa ke meja hijau.
 Si Boi unjuk gigi kemampuannya bermain basket.
 Bisnisnya tidak berjalan lancar sampai gulung tikar.
 Kalian harus tutup mulut agar masalah tidak semakin besar.
 Tina hanya bisa gigit jari melihat tiket konsernya hangus.
 Laki  – laki hidung belang itu perlu diberi pelajaran.
 Janganlah berkecil hadi jika menerima kegagalan.
 Sosok berjiwa besar itu adalah pamanku.
 Mereka hidup sebatang kara di jalanan tanpa orang tua.
 Angin puting beliung itu membabi buta tanpa ampun.
 Hati – hati terhadap buaya darat yang suka merayu wanita.
 Orang jahat masuk dalam daftar hitam.
 Siti masih mempunyai keturunan darah biru.
 Manusia menjadi gelap mata saat meilhat harta.
 Warga mendengar kabar angin yang meresahkan.
 Ketika seseorang menjadi orang sukses, alangkah baiknya jika tidak lupa daratan.
 Orang kaya seringkali tebal hati.
 Orang yang bertanggungjawab tidak sepantasnya berpangku tangan.
 Kejadian itu membuat ayah Rita naik darah.
 Orang yang bermulut harimau pasti tidak disukai teman – temannya.
 Seorang pengusaha bermain mata demi memenangkan proyeknya.
 Joko adalah tangan kanan kyai di padepokannya.
 Pahlawan Indonesia gugur di medan perang.
 Wanita bermurah hati sangat mengagumkan.
 Lany angkat bicara dalam persidangan kakaknya.
 Akal bulus seseorang bisa menyesatkan orang di sekitarnya.
 Persidangan dalam film itu menunjukkan bahwa hakim bersikap berat sebelah.
 Aliran – aliran yang menyesatkan telah mencuci otak anggotanya.
 Pendeta mempunyai buku putih yang tidak boleh dibuka oleh siapapun.
 Julukan kepala udang diberikan kepada Doni
Alegori

 Bayi yang baru lahir itu layaknya kertas putih yang masih kosong dan belum ada
coretannya.
 Hidup ini bagaikan roda, terkadang kita berada di bawah, terkadang akan diam sejenak
dan kadang juga akan naik ke atas.
 Otak manusia bagaikan mata pisau, semakin diasah, maka akan menjadi semakin tajam.
 Cinta itu seperti menggenggam pasir. Bila tidak digenggam akan hilang, namun jika
digenggam terlalu erat akan terdesak keluar melalui celah jari.
 Negara Indonesia itu layaknya sebuah tanah impian, ada banyak sumber daya dan
kekayaan alami yang berlimpah di penjuru negeri.
 Waktu itu ibarat uang, jika dihabiskan dengan baik, maka akan mendatangkan manfaat,
namun jika disia-siakan, maka akan mendatangkan kerugian.
 Perasaan manusia itu seperti permen, ada banyak rasa yang tersedia, bisa manis, pahit,
asam, dan sebagainya.
 Ilmu pengetahuan laksana cahaya yang menerangi kehidupan manusia di dunia.
 Perilaku para koruptor hampir sama dengan tikus-tikus yang sangat suka berkeliaran di
lumbung padi. Ia makan padi itu sepuasnya.
 Buku itu seperti jendela dunia, dimana kita bisa mengetahui dunia lewat tulisan dalam
buku.
 Al Qur’an adalah rambu yang menjadi pedoman dan penerang untuk menunjuk jalan
menuju Allah.
 Kecantikan wanita itu layaknya seorang bidadari yang benar-benar meneduhkan hati.
 Emosi manusia itu layaknya api, semakin disulut maka akan semakin besar
kemarahannya.
 Hidup itu seperti kotak cokelat, kau takkan pernah tahu apa yang ada di dalamnya.
 Ibu bagaikan malaikat bagi anak-anaknya, ia memberi kasih sayang yang tulus dan suci.
 Tubuh manusia bagaikan mesin, jika bekerja secara terus menerus tanpa istirahat akan
mencapai batas kapasitasnya.
 Planet Bumi ini layaknya rumah yang harus kita rawat, jika tidak akan menimbulkan
kerusakan besar.
 Menjalani pernikahan layaknya mengarungi gelombang laut dengan perahu, tiap waktu
akan ada cobaan yang menghadang.
 Perjalanan hidup itu seperti sungai yang mengalir, akan selalu ada rintangan seperti
gelombang, arus kencang hingga bebatuan di sungai.
 Hubungan manusia itu seperti rangkaian huruf, seindah apapun huruf terukir, tidak akan
ada maknanya tanpa adanya spasi, tidak dapat dimengerti tanpa adanya jeda, kasih
sayang tidak muncul tanpa adanya jarak.
 Orang yang beriman akan hidup seperti lebah. Dia hanya makan dan minum yang
baik, pergi ke tempat tempat yang tidak rusak dan menghasilkan hal yang baik (madu).
 Sholat ibarat sungai bersih yang mengalir. Orang yang mandi didalamnya akan bersih
dari kotoran yang menempel.
 Kebohongan ibarat memakan coklat. Tidak akan cukup satu buah, pasti akan diikuti oleh
kebohongan kebohongan lainnya.
 Dunia ini ibarat panggung sandiwara, tiap orang menjalankan perannya masing-masing.
Simile

1. Kesenjangan yang terjadi antara si kaya dan si miskin seperti langit dan bumi, langit
selalu di atas dan bumi selalu diinjak-injak.
2. Lantunan ayat-ayat Tuhan bagai pelita dalam kegelapan yang membimbing kita ke jalan
yang benar.
3. Jangan samakan aku seperti anin yang jatuh cinta rela mengorbankan segalanya.
4. Aku ingin hidup bebas seperti burung yang terbang bebas kemana ia mau.
5. Teruslah berjuang seperti kau akan hidup selamanya.
6. Kedua saudara itu bagai kucing dan tikus yang menjadi musuh satu sama lain.
7. Paras wanita cantik itu bak bulan di malam hari yang paling bersinar.
8. Perkembangan jaman yang serba modern ini membuat kebutuhan akan layanan internet
yang cepat seperti kebutuhan akan bahan pokok.
9. Indonesia bak surga yang kaya akan kekayaan alam dan budaya dan udara segar.
10. Kenaikan harga BBM bagai malaikat maut yang menjerat sendi-sendiri perekonomian
rakyat miskin.
11. Mobil baru yang dirilis bulan lalu diprediksi memiliki kecepatan seperti jet.
12. Diah dan Rafi selalu sibuk dan tidak bisa diam seperti anjing dan kucing.
13. Ketika Anda tidur saya merasa sangat terganggu, karena suara dengkuran Anda sangat
keras dan mengganggu seperti suara knalpot mobil tua dan usang.
14. Kalimat yang kamu ucapkan dari mulutmu benar-benar tajam dan menyakiti hatiku
seperti ditebas belati.
15. Saya suka membelai rambut kakak saya. Karena tekstur rambutnya sangat halus dan
lembut seperti kain sutera. (Baca Juga : Majas adalah)
16. Tubuhnya sangat panas seperti inti bumi.
17. Persahabatan kita yang telah kita bangun sejak usia dini akan bertahan selamanya dan
tidak ada yang akan bisa mengguncangnya seperti rantai kapal yang sangat kuat.
18. Ketika dia membuat suara, itu terdengar sangat halus seperti musik yang sangat merdu.
19. Sudah lama sampai sekarang seperti pengetahuan Anda, tidak ada peningkatan sama
sekali. Itu sebabnya Anda harus lebih sering bergaul dan mendapatkan lebih banyak
kenalan atau teman, dan jangan hanya tinggal di rumah seperti katak di kulit.
20. Satuan polisi atau tentara harus memiliki tubuh yang kokoh dan tegap seperti benteng
yang kuat.
21. Saya membutuhkan senyum Anda dalam kehidupan sehari-hari saya seperti malam yang
membutuhkan bulan.
22. Diah tidak akan berani menyapa jika dia dalam keadaan marah, karena ketika dia marah
seperti singa yang lapar.
23. Gadis remaja yang masih muda seperti bunga melati yang baru saja mekar.
24. Diah sangat ahli dalam kompetisi menari, karena ketika Diah menari, tubuhnya seperti
daun jatuh yang mengular.
25. Masalah perpecahan yang terjadi pada keluarga saya seperti duri yang telah melekat
dalam ke dalam daging bagi saya.
26. Orang itu sangat sulit ditemukan, seperti binatang langka.
27. Lari Anda cepat seperti macan tutul mengejar mangsanya.
28. Dia mungkin sangat senang dengan kejadian menyedihkan ini, Lihat saja dia tertawa
seperti nenek yang sedang menertawakan.
29. Orang itu keras kepala seperti orang keras kepala, itu sebabnya tidak ada yang mau
memberi nasihat kepada orang itu.
30. Dia sangat saya sayangi dan sangat berarti dalam hidup saya. Tidak hanya terbatas pada
teman tetapi dia seperti lampu dalam kegelapan kehidupan.
31. Orang itu seperti janggut ketika kebohongan yang telah lama terkubur terungkap.
32. Pernahkah Anda menyikat gigi? Lihatlah gigi Anda semua kuning seperti emas 50 karat.
33. Perilaku dan pikiran Anda selalu tidak konsisten seperti air di daun talas.
34. Diah selalu mematuhi apa pun yang diperintahkan orang tuanya, seperti induk bebek
yang diikuti oleh anak-anaknya. (Baca Juga : Majas Metafora Adalah)
35. Sejak Diah mengunci dirinya di rumah, kulitmu menjadi sangat putih seperti diolesi krim
susu.
36. Kulit gadis ABG itu halus dan putih seperti porselen tanpa cacat sedikit pun.
37. Saya selalu lebih rendah dan tidak aman karena penampilan dahi saya yang lebar yang
seperti bandara pesawat terbang yang sangat lebar.
38. Binatang itu sangat aneh seperti makhluk mitologis.
39. Anak-anak dari suami dan istri sangat banyak sehingga mereka seperti jumlah anggota
klub sepak bola.
40. Mengapa wajah Anda semakin merah? Gunung Merapi akan meletus.
41. Anda berdua seperti surga dan bumi, Anda tidak akan pernah bisa menjadi satu. Karena
itu Anda harus segera memutuskan hubungan Anda dan melupakannya.
42. Ingatlah selalu orang-orang yang ada untuk Anda sekarang jika Anda berhasil. Jangan
suka kacang, lupakan kulitnya.
43. Wajah bocah itu sangat bercahaya seperti pantulan matahari ketika menabrak cermin.
44. Rumah tetangga saya sangat besar dan megah seperti istana.
45. Wanita yang menjadi model ini memiliki bentuk tubuh yang sempurna seperti gitar
akustik.
46. Jangan pernah meremehkan makanan yang ada di pinggir jalan, makanan pinggir jalan
yang satu ini terasa seperti restoran bintang 5 yang sangat mewah.
47. Globalisasi menyebar sangat cepat, seperti ombak di pantai.
48. Apakah Anda yakin Rafi dan Diah bukan kembar atau memiliki hubungan darah?
Penampilan mereka sangat mirip kacang pinang yang dibelah dua.
49. Karena gurunya sangat ganas seperti harimau, tidak ada teman saya yang berani masuk
kelas saat pelajaran matematika.
50. Hari ini saya tidak bisa keluar rumah, karena cuaca hari ini sedingin berada di Kutub
Utara.
51. Tubuh Anda bulat dan gemuk dan pendek seperti bola basket.
52. Ayah saya dikenal sangat galak dan marah seperti raja hutan.
53. Dia dan aku selalu bertarung ketika kita bertemu setiap hari seperti kucing dan anjing.
54. Karena Anda tinggal di dalam ruangan, kulit Anda menjadi putih karena tertutup susu.
55. Tubuh Anda saat ini terlihat sangat gemuk seperti bola basket.
56. Rumah orang tua itu seperti istana yang megah.
57. Teman saya mengatakan dahi saya lebar seperti lapangan sepak bola yang luar biasa.
58. Rani memiliki banyak anak seperti pemain sepak bola di sebuah klub.
59. Wanita memiliki postur tinggi seperti gitar Spanyol.
60. Sikap dan pikirannya selalu berubah seperti air yang ada di daun talas.
61. Aku butuh senyum di hari-hariku seperti duri dalam daging di tubuhku.
62. Saya sangat terganggu ketika Anda tidur, dengan suara dengkuran Anda sangat keras
seperti suara pesawat yang akan lepas landas.
63. Suara yang dirilis itu sangat halus seperti melodi yang sangat merdu.
64. Kami tidak berani mendekatinya karena jika dia marah seperti singa yang memakan
mangsanya.
65. Wajah gadis itu sangat halus seperti wajan baru.
66. Wajah kedua anak itu sangat mirip kacang sirih yang telah dipecah menjadi dua bagian.
67. Andi terkenal oleh teman-temannya sebagai anak yang sangat galak seperti singa yang
marah.
68. Sang anak, jika jalannya sangat lambat seperti kura-kura pada umumnya.
69. Pengendara itu berlari sangat cepat seperti seekor harimau yang mengejar mangsanya.
70. Ani sangat malas menggosok gigi, membuat gigi kuning seperti emas 24 karat.
71. Andi sangat sulit dinasihati, seperti batu yang sangat keras.
72. Meski makanan ini tergolong harga murah namun rasanya seperti makanan yang
disajikan di restoran.
Pertentangan
Hanaiperbola

1. Kita harus berterimakasih kepada para pahlawan yang telah membanjiri kemerdekaan
ini lewat tumpah darahnya.
Penggunaan “tumpah darah” tidak harus seklise “negeriku adalah tumpah darahku”
ungkapan tersebut juga dapat digunakan dengan varian penggunaan hiperbola seperti
kalimat di atas.
2. Kritik pedasnya tak berhenti menusuk-nusuk hatiku.
Hiperbola dapat diperbuas dengan cara menggunakan repetisi majemuk seperti pada kata
“menusuk-nusuk” pada kalimat di atas.
3. Hatiku meleleh ketika ia mengungkapkan perasaannya padaku.
Penggunaan ungkapan surealis seperti “hati yang meleleh” pada kalimat di atas akan
membuat hiperbola menjadi dramatis. Tentunya hati tidak dapat meleleh, tapi sifat leleh
dapat dipinjam untuk ungkapan majas hiperbola.
4. Risma hanya tertunduk diam ketika amarah ayahnya menggelegar.
Tentunya amarah bukanlah suatu hal yang dapat mengeluarkan suara menggelegar,
namun orang yang marah biasanya akan berbicara dengan nada yang lebih keras sehingga
masih berhubungan dengan amarah. Lisannya yang menggelegar, bukan amarahnya
(terdapat kombinasi majas hipalase pada contoh kalimat ini).
5. Resesi ekonomi berpotensi untuk membuat harga kebutuhan pokok melambung tinggi.
Contoh di atas menggunakan keterkaitan harga yang akan meningkat nilainya.
6. Pidato Pak Presiden membakar semangat para pemuda untuk tetap berjuang dalam
masa yang sulit ini.
Hal yang sebetulnya negatif (sesuatu yang terbakar itu panas, sakit) dapat disulap
menjadi sesuatu yang positif lewat majas hiperbola.
7. Bagi saya sepak bola itu adalah segalanya.
Seberapa besar kecintaannya terhadap sepak bola, seseorang akan membutuhkan banyak
hal lain pula dalam hidupnya, bukan hanya sepak bola saja.
8. Hatinya sehitam arang, gunung kapur pun tak akan mampu mengubah warnanya.
Kalimat majemuk berupa penjelasan lebih lanjut dapat membuat hiperbola menjadi
semakin kuat.
9. Melihat senyumnya setiap hari akan membuatku diabetes.
Saking manisnya senyum yang ia lihat membuat “Aku” bagaikan mengonsumsi terlalu
banyak gula sehingga meningkatkan kemungkinan terserang penyakit diabetes.
10. Suaranya yang merdu berhasil mengiris-iris hatiku.
Tentunya hati pendengarnya tidak benar-benar teriris, ungkapan tersebut digunakan untuk
mewakili hatinya yang telah berhasil tersentuh melalui suara penyanyi yang sangat ia
sukai.
Paradox

1. Kenaikan dollar berimbas pada penurunan kesejahteraan rakyat.


2. Meski cuaca panas tapi pikiran harus tetap dingin.
3. Di tengah-tengahy terpaan angin puting beliung hatinya tetap tenang.
4. Kegigihannya mencapai mimpi membuat ia lupa akan sakit yang ia rasakan.
5. Usianya memang sudah tua namun semangatnya tak kalah dengan kaum muda.
6. Tokonya ramai dikunjungai banyak konsumen namum keuntungannya masih sepi.
7. Setelah sekian lama menjanda tak membuat wanita itu kesepian.
8. Telinganya telah tuli terhadap teriakan-teriakan rakyat.
9. Tubuhnya yang renta tak menyurutkan.
10. Gemerlap dunia hiburan yang ia tekuni tak membuat ia lepas dari rasa kesepian.
11. Hatinya sunyi tinggal di kota Jakarta yang sibuk
12. Budi kaya, tapi miskin.
13. Jakarta kecil, tapi kuat
14. Kenaikan harga BBM berdampak pada kesejahteraan rakyat.
15. Meskipun cuacanya panas, pikiran harus tetap dingin.
16. Jangan melihat usia tuanya karena antusiasmenya tidak kalah dengan yang muda.
17. Kemajuan teknologi saat ini telah mengakibatkan penurunan nilai moral dan sosial
masyarakat.
18. Jarak ke kota memang sangat jauh tetapi akan dekat jika menggunakan pesawat.
19. Andi menepati janjinya kepada ibunya, tetapi dia melanggar kewajibannya.
20. Keberaniannya dalam menangkap si pencuri harus diberi apresiasi karena warga tidak
lagi takut.
21. Budi tidak beruntung ketika kecelakaan itu tetapi dia sangat beruntung karena yang
membantunya sekarang menjadi istrinya.
22. Tidak bermaksud mencaci maki kamu tapi ketulusanmu layak dipuji.
23. Wajahnya yang cerah selalu meredupkan hati seorang wanita.
24. Ingatan nenek tentang cucu-cucunya luar biasa, tetapi dia melupakan anak-anaknya.
25. Mobil itu sangat bersih tetapi pemiliknya sangat kotor.
26. Kecantikannya tidak membuatnya mendapatkan kekasih.
27. Lidah yang tajam tidak membuat niat tumpul untuk menjelek-jelekkan orang.
28. Kebesaran Sang Pencipta membuat saya terlihat sangat kecil di depannya
29. Meski usianya sudah sangat tua, antusiasmenya untuk bekerja masih seperti pemuda
berusia 25 tahun.
30. Anggota DPR berisik dalam mencari dan menambah kekayaan tetapi orang-orang
bersama-sama menuju kesengsaraan.
31. Saat mendung aku bersamamu, tapi hatiku masih cerah.
32. Andi sangat percaya diri dalam berbicara di depan umum tetapi dia pemaluketika
dihadapkan dengan wanita.
33. Meskipun ia memiliki rekor lari tercepat, itu masih membuatnya bersekolah
34. Kejujuran pemuda itu selalu membuatnya tertipu oleh temannya.
35. Meski Rani rajin menabung, tabungannya selalu habis.
36. Buku ini memang sangat tebal tetapi tidak berkualitas.
37. Pesawat mengalami kecelakaan parah tetapi semua penumpangnya selamat.
38. Meskipun tubuhnya sehat, pikirannya sakit.
39. Menunggu Anda pulang memang sangat lama tapi mengapa pertemuan kami terlalu
cepat.
40. Bagaimana mungkin permukiman kumuh itu berada di belakang perumahan mewah.
41. Bocah itu sangat malas tapi dia rajin pergi ke masjid.
42. Meskipun aku kalah dalam balapan tetapi aku telah memenangkan hatimu.
43. Pak Rano adalah orang kaya yang hatinya lemah.
44. Kekuatan Wawan sebagai binawagawan selalu melemahkan hati wanita.
45. Ruth adalah anak yang bodoh tapi dia tidak mudah tertipu.
46. Dewi seorang gadis cantik dengan hati yang buruk.
47. Peningkatan harga bahan bakar menyebabkan penurunan daya beli masyarakat.
48. Kehidupan mewah tidak membuatnya bahagia.
49. Kecantikannya tidak membuatnya mengunjungi pernikahan.
50. Rara adalah gadis yang setia yang selalu dikhianati.
51. Dawn memiliki hati yang lembut meskipun penampilannya sangat ganas.
52. Loyalitas cinta Dian akhirnya dihargai oleh pengkhianatan Wawan.
53. Di balik sikap keras sang ayah, ada kasih sayang yang besar bagi anak-anaknya.
54. Meskipun kemiskinan menutupi hidupnya, Ahmad masih berbagi dengan orang lain.
55. Pemerintah bahkan menaikkan harga bahan bakar ketika harga minyak dunia turun.
56. Di balik kesetiaan yang dia tunjukkan, ada niat buruk yang telah dia persiapkan.
57. Ratna masih merasa sendirian ketika dia berada di tengah kerumunan orang.
58. Setiap Ratih yang baik berikan, suaminya selalu merespons dengan kejahatan.
59. Budi terlihat sangat kuat, meskipun hatinya sebenarnya terluka.
60. Kemajuan teknologi secara tidak langsung membuat masyarakat kita mengalami
kemunduran di bidang sosial.
61. Kegembiraan di dunia maya seringkali berbanding terbalik dengan situasi di dunia nyata.
62. Ririn sangat cantik, meskipun hatinya benar-benar busuk.
63. Kekayaan sebenarnya membuat Agung berperilaku dengan kesederhanaan.
64. Di balik penampilannya yang sederhana, Hamsir ternyata adalah seorang pemuda kaya
dari bisnis restorannya.
65. Kesuksesannya dalam bisnis ternyata tidak membuatnya mengalami hal yang sama dalam
hal percintaan.
66. Di balik sifat bawahannya, Gunawan memiliki hati selembut boneka barbie.
67. Meski ada banyak jerawat, Ina sebenarnya adalah wanita cantik.
68. Meski galak, Pandi sebenarnya adalah orang yang penuh pengertian.
69. Karno malah membeli motor baru padahal sebenarnya dia berhutang.
70. Dion adalah pria yang tangguh meski dari luar jiwanya terlihat rapuh.
Litotes

1. Aku ini hanya anak baru yang belum tahu apa-apa disini, tak bisa dibandingkan dengan
para senior yang telah banyak makan asam garam di organisasi ternama ini.
2. Mari mampir sejenak untuk sekedar menikmati hidangan desa!!
3. Meskipun gaji sebulanku hanya cukup untuk makan, tapi aku bahagia menjalani profesi
ini.
4. Aku membelinya di salah satu toko pusat perbelanjaan kota, semoga kamu suka hadiah
murah dariku ini.
5. Sudikah kiranya saudara-saudara mendengar keluhan dari orang tak berada seperti saya
ini?
6. Saya hanyalah orang biasa dan berasal dari kampung, apakah pantas bersanding dengan
anda?
7. Aku ini hanyalah buruk pabrik miskin, pendapatanku dibawah rata-rata.
8. Silahkan kepada rekan-rekan sekalian untuk menyampaikan pendapat, dari tadi aku terus
yang berbicara, memangnya siapa diriku ini?
9. Janganlah kau sebut aku ini sebagai peternak sukses, akau hanya seorang tukang kambing
dari kampung.
10. Kalau ada waktu, mampirlah ke gubuk milik kami di seberang jalan itu.
11. Saya hanya pekerja intelektual yang makan garam dan nasi putih setiap hari.
12. Saya menyelesaikan S2 di Amerika dengan otak yang tumpul.
13. Hanya televisi tua ini yang menjadi hiburan harian kita.
14. Apa kekuatan saya hanya orang biasa yang ingin mengedit dunia malaikat seperti Anda.
15. Tolong terima tanda cinta saya yang sedikit.
16. Kami hanya tinggal di kota besar ini.
17. Setiap hari kita hanya makan seadanya.
18. Saya hanya orang biasa yang tidak pantas menerima penghargaan ini.
19. Mobil ini adalah hasil dari bisnis kecil kami.
20. Mungkin Anda tidak akan merasa betah di rumah saya hanya dengan tikar ini.
21. Ayah saya bekerja di mobil biasa.
22. Saya memakai tas plastik ini ke sekolah.
23. Menu warung ini adalah makan siang saya hari ini.
24. Seperti surga dan bumi, saya tidak pantas dipasangkan dengan yang sempurna Anda.
25. Otak saya tidak akan bisa mencerna materi itu.
26. Kain ini adalah kebanggaan saya ke mana saya pergi.
27. Pakaian mahal ini tidak cocok untukku dengan tubuh besar.
28. Saya akan mengumpulkan koin untuk melayani orang tua saya tahun depan.
29. Mungkin lembaran kertas ini bisa menutupi hutang Anda.
30. Anda mungkin belum pernah bertemu seseorang yang sebodoh saya.
31. Nama kecil saya yang mungkin disandingkan dengan pemain film terkenal.
32. Peran saya tidak begitu penting dalam proyek ini.
33. Saya mengikuti langkah demi langkah menuju mimpi itu.
34. Pelayan rendahan seperti saya tidak akan bisa melakukan perjalanan ke tempat yang
mewah.
35. Aku yang jelek tidak bisa berdiri berdampingan dengan yang cantik.
36. Saya hanya memiliki ijazah dengan karier yang sukses di perusahaan terkenal.
37. Hadiah dari saya tidak akan bisa membalas kebaikan Anda.
38. Tidak heran saya mendapatkan penghargaan ini?
39. Prestasi yang saya peroleh tidak seberapa dibandingkan dengan banyak prestasi Anda.
40. Anda lebih layak memenangkan pertandingan itu daripada saya.
41. Tubuhku yang lemah tidak bisa bersaing denganmu yang sekuat itu.
42. Dia yang tampan tidak akan bisa berdiri di sampingku yang memiliki wajah biasa-biasa
saja.
43. Jika Anda punya waktu, datanglah ke kabin kami.
44. Saya membeli sepatu ini saat berlibur di Yogyakarta.
45. Meskipun saya anak dokter, saya masih mahasiswa biasa.
46. Ini adalah coretan tak berarti yang aku persembahkan untukmu.
47. Saya orang amatiran tidak akan bisa bersaing dengan para profesional seperti itu.
48. Saya hanya sebutir pasir di ladang pasir.
49. Saya menggantungkan harapan kepada putra tertua saya.
50. Rumah kecil ini mungkin tidak menyenangkan untukmu.
51. Bantuan yang tidak berguna ini dapat mengurangi beban Anda.
52. Aku setua ini yang layak untuk sekolah lagi.
53. Saya wajah biasa-biasa saja di mana mungkin ada seseorang yang ingin melamar.
54. Duduklah meski Anda lelah.
55. Tanganku selalu terbuka untukmu kapan pun kau mau.
56. Saya senang diundang ke tempat Anda.
57. Silakan makan adonan sederhana ini.
58. Maaf, kami hanya menyajikan sayuran bening.
59. Tubuh kurus saya yang kurus tidak akan pernah memenangkan pertandingan atletik.
60. Sepotong harapan aku menggantung di sini.
61. Meski menang, masih ada orang yang lebih besar dariku.
62. Apalagi mobil, rumah mewah yang tidak mampu saya beli.
63. Mungkin hanya dalam mimpiku menjadi dokter.
64. Saya hanya berharap saya bisa datang ke tempat ini.
65. Jauh dari apa yang saya bayangkan, saya berhasil mendapatkan beasiswa bergengsi itu.
66. Anda tidak akan menemukan apa pun dari saya yang rendah ini.
67. Tidak ada yang bisa dibanggakan dengan orang cacat seperti saya.
68. Beristirahatlah di sofa kami.
69. Cahaya ini tidak terlalu terang bagimu.
70. Penghasilan saya hanya cukup untuk makan nasi kucing.
71. Masih terlalu dini bagi saya untuk bergabung dengan proyek sebesar itu.
72. Makan buka puasa kami hanya kencan.
73. Penampilan saya yang ketinggalan jaman adalah apa yang pantas disebut eksekutif.
74. Minum air gula hanyalah pelepas dahaga.
75. Cincin imitasi ini diberikan oleh ibuku.
76. Saya tinggal di daerah yang sempit.
77. Suaraku yang melengking mungkin hanya bahan tertawaan.
78. Ini hanya oleh-oleh dari desa.
79. Rumah yang sangat sederhana ini adalah tempat saya tinggal bersama keluarga saya.
80. Saya bekerja setiap hari hanya untuk memenuhi kebutuhan dapur.
81. Tidak peduli seberapa keras usaha saya mungkin tidak dapat lulus ujian.
82. Atap jerami ini adalah hasil dari upaya saya untuk ini.
83. Rajutan sederhana ini adalah hadiah ulang tahun dari ibuku.
84. Buku yang ketinggalan zaman ini membawa saya ke universitas.
85. Otak saya yang kurang cerdas tidak akan bisa mendapatkan kesempatan emas itu.
86. Hidangan harian kami hanya tahu dan tempe.
87. Meskipun pedagang itu kaya, saya masih anak desa.
88. Meskipun tidak enak, apakah Anda ingin mencoba ini?
89. Rumah saya hanyalah rumah kayu biasa.
90. Saya hanya mengandalkan kemampuan saya yang terbatas untuk mencari makanan.
91. Tubuh saya yang lemah tidak akan dapat mendukung Anda.
92. Usaha sampingan saya membuat saya membuka toko di pusat perbelanjaan.
93. Jika Anda ingin menghadiri salam kecil kami.
94. Saya hanya anak bawang di antara mereka.
95. Melalui ungkapan sederhana ini saya mengucapkan terima kasih kepada Anda.
96. Bisnis saya yang buruk mendapat dukungan dari keluarga saya.
97. Terima souvenir murah ini.
98. Mampir meskipun hanya seteguk air.
99. Mainan ini adalah hasil usaha keluarga saya.
100. Kertas buram menuntun saya ke posisi saya saat ini.
101. Sejumlah harapan menjadi modal saya untuk tinggal di luar negeri.
102. Dia tidak akan tertarik pada saya, yang dikalahkan.
103. Saya hanya seorang peternak sapi yang ingin memiliki bisnis yang sukses.
104. Apa yang saya miliki hanyalah sebidang tanah.
105. Ilmu yang sedikit ini mungkin bisa menyelesaikan masalah Anda.
106. Tanganku yang kasar mungkin bisa sedikit meredakan sakitmu.
107. Saya tidak akan bisa melewati semuanya tanpa dukungan kalian semua.
108. Tidak peduli betapa hebatnya aku, itu akan menjadi tidak berarti tanpa kalian.
109. Alih-alih membeli yang baru, sulit bagi saya untuk makan.
110. Seorang warga desa seperti saya yang berhak menghadiri pesta.
111. Hanya tubuh tua ini yang menjadi penghubung hidupku.
112. Orang-orang yang muncrat seperti saya tidak mengerti betapa malasnya Anda
memberi tahu saya.
113. Saya hanya orang yang berpendidikan rendah.
114. Tidak ada yang spesial dari saya.
115. Semua yang saya miliki adalah berkat karunia dari Tuhan.
116. Orang kuno yang saya tidak pantas menjadi duta kebersihan.
117. Dia yang setenar itu tidak akan pernah berteman dengan saya yang adalah orang
biasa.

Antithesis

 Baik buruknya rupa tidak menjadi ukuran sifat dan karakter seseorang
 Naik turunnya harga BBM sangat berpengaruh pada harga kebutuhan pokok
 Mulai sekarang bebanmu baik berat ringan harus selalu kau bagi dengan pasanganmu
 Urusan hidup dan mati serahkan saja kepada Tuhan, kita hanya perlu berusaha
 Disiplin atau tidaknya pegawai dapat dilihat dari daftar kehadiran dan waktu masuk
kantor
 Tinggi rendahnya derajat suatu kaum dimata Tuhan dinilai dari ketakwaannya, bukan
kekayaannya
 Jangan mencari sahabat berdasarkan kaya atau tidaknya orangtuanya
 Perempuan itu mendaftarkan diri di acara reality show untuk menguji setia tidaknya
pasangan hidupnya
 Apakah benar tebal tipisnya skripsi mempengaruhi nilai di sidang akhir?
 Bukankah sudah kukatakan, psikopat itu  tidak peduli dengan benar atau salah
perbuatannya.
 Mencari calon pendamping jangan hanya dilihat dari cantik tidaknya wajah tapi juga
dari kepribadiannya sehari hari
 Bersih kotornya kelas tergantung dari bagaimana kita sebagai siswa dalam menjaga
kebersihannya, salah satunya dengan mengadakan piket.
 Ikuti saja saran nenekmu. Dia telah banyak mengecap manis pahitnya kehidupan selama
70 tahun usianya.
 Kualitas kain dan kerumitan pola baju menentukan mahal murahnya baju yang kami
jual.
 Kita harus tetap bersyukur atas banyak sedikitnya rejeki yang diterima hari ini.
 Masuk kedalam surga atau neraka, pasti sesuai dengan perbuatan kita semasa hidup.
 Besar kecilnya dosa yang diperbuat selama di dunia pasti akan dipertimbangkan saat
hari perhitungan di akhirat
 Di awal tahun baru ini sebaiknya kita juga merefleksikan baik buruknya perbuatan di
tahun sebelumnya.
 Dalam janji pernikahannya, mereka sama sama berikrar akan selalu bersama dalam
keadaan sehat dan sakit.
 Aku ingin mengetahui jujur tidaknya dia selama ini kepadaku.
 Pola makan dan gaya hidup menentukan sehat sakitnya tubuh kita di masa depan, jadi
jangan menyepelekannya.
 Nyaman atau tidaknya kehidupanmu mendatang ditentukan oleh kerja kerasmu hari ini
 Negara adidaya dapat menentukan hidup matinya perekonomian di negara kecil, karena
itulah tidak banyak negara berani melawan Amerika.
 Sukses atau gagal ujian tidak menjadi acuan kesuksesan dalam hidup seseorang

 Bagaimana caranya mengetahui suka atau tidaknya seseorang pada kita?


 Benar kata orang, perbedaan antara cinta dan benci sangat tipis
 Cepat atau lambat semua orang akan mengetahui keburukan yang selama ini
disembunyikannya dari publik
 Masyarakat masih menerka nerka apakah hubungan rumah tangga artis kenamaan itu
akhirnya bertahan atau hancur
 Jawab pertanyaan berikut dengan kata “benar” atau “salah” dan berikan alasannya
 Penampilan wanita sedikit banyak dipengaruhi oleh model pakaian yang dia kenalan
 Banyak sedikitnya pendapatan bulanan juga mempengaruhi minat belanja khususnya
online shopping
 Mereka berdua mengikuti acara uji nyali nanti malam untuk membuktikan kuat
lemahnya mental mereka
 Banyak kepercayaan lama mempercayai turunnya hujan disebabkan murka tidaknya
Dewa yang mereka sembah
 Berhasil atau tidaknya panen bawang dan cabai sangat dipengaruhi oleh curah hujan
 Untung rugi penjualan toko setiap bulannya harus selalu dihitung dan dievaluasi agar
toko ini tetap bertahan
 Sebagai penegak hukum yang baik jangan hanya memandang masalah sebagai hitam
putih saja, terkadang banyak area abu abu yang perlu diperhitungkan.
 Selama hidupnya dia tidak pernah merasa kesusahan, apalagi berpikir makan atau
tidaknya dia esok hari. 
 Seperti kata orang, hidup kadang diatas atau dibawah. Yang terpenting adalah selalu
mensyukurinya.
 Persahabatan bukan hanya diwaktu suka saja, susah senangnya selalu kita rasakan
bersama
 Uang sudah ada, tinggal masalah niat atau tidak dalam menunaikan rukun kelima Islam.
 Tajam tumpulnya otak manusia ditentukan oleh apa yang dia baca dan pelajari.
 Arni sangat sensitif masalah halus kasarnya kulit wajahnya, karena itu dia banyak
mengunjungi dokter kulit
 Berat ringannya masalah menjadi tidak bearti kalau dibagi bersama sahabat
 Tinggi rendahnya minat mahasiswa dalam belajar ternyata dipengaruhi oleh banyak hal.
 Ujian masuk SNMPTN banyak diikuti calon mahasiswa untuk menentukan masuk
tidaknya mereka di Universitas favoritnya
 Banyak pembeli yang tidak peduli dengan bagus tidaknya penyajian, hanya
mementingkan kualitas rasa saja
 Baik buruknya sikap seseorang dapat dilihat dari perlakuannya terhadap ibunya
 Berhasil tidaknya seseorang menikah tidak dipengaruhi oleh lamanya mereka
berpacaran.
 Kuat lemahnya mentalitas seseorang tidak bisa diukur dari kekuatan fisik semata
 Kecantikan wajah wanita banyak dipengaruhi oleh panjang pendeknya rambut mereka

Penegasan

Repetisi

1. Ia akan terus bekerja, bekerja dan bekerja untuk melunasi hutang keluarhanya pada
rentenir.
2. Aku akan selalu bersamamu, selalu bersamamu, selalu bersamamu dan akan terus selalu
bersamamu disetiap kehidupan yang Tuhan ciptakan.
3. Ditengah malam adik berteriak,”ibu, ibu, ibu” lantas akupun memanggil ibu untuk
menolongnya.
4. Salah lagi, salah lagi dan salah lagi, kenapa sulit sekali menemukan penyelesaikan dari
soal kalkulus ini sungguh membuatku gelisah.
5. Aku sudah mengingatkanmu untuk mejauh dari alkohol tapi kau tak pernah mau
mendengarkanku, kau meminumnya, meminumnya, meminumnya dan meminumnya lagi
sepanjang waktu, itu akan membuat kesehatanmu menurun.
6. Padahal gandi telah dilarang ibunya untuk menemui wanita itu, namun gandi memang
keras kekapa, ia tetap menemuinya, menemuinya dan menemuinya seolah-olah gandi
telah terhipnotis oleh wanita itu sampai mengabaikan nasihat ibunya.
7. Meski sudah tau konsekuensinya, ibunya terus berdoa dan berusaha, berdoa dan berusaha
dan berdoa dan berusaha, apa saja yang dapat dilakukan untuk kesembuhan andi dari
penyakit keturunan yang menimpanya.
8. Meski telah diberi peringatan berulang kali, siska tetap menggunakan rok mini ke
sekolah, siska tetap menggunakan rok mini ke sekolah, siska tetap menggunakan rok mini
ke sekolah sampai akhirnya guru memotong roknya itu.
9. Dikala senang ataupun susah, sebaiknya kita sebagai seorang hamba harus senantiasa
bersyukur dan senantiasa bersyukur pada Tuhan, karena semua ini hanya bersifat
sementara.
10. Selamat menikmati sajian makan malam di rumah kami, selamat menikmati menu
makanan tradisional khas budaya kami, selamat menikmati semoga kalian menikmati.
11. Sampai jumpa teman saya, sampai jumpa teman terbaik saya.
12. Aku cinta kamu, aku cinta kamu, aku rindu kamu.
13. Yang saya muliakan adalah politisi, yang saya muliakan adalah orang tua, yang saya
muliakan dari tamu undangan yang hadir.
14. Hilang itu kerinduan, hilang itu berat, hilang itu kesabaran.
15. Kesedihan adalah cobaan, kesedihan adalah ketabahan, kesedihan adalah kebijaksanaan.
16. Rajin, rajin dan rajin untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
17. Pemanasan global harus dicegah, dicegah, dan dicegah.
18. Jadilah optimis, optimis, dan tetap optimis dalam memulai perubahan perilaku yang baik.
19. Hidup kita hanya salah, hidup kita hanya opini dan dipercayakan, hidup kita adalah
hambatan yang datang untuk menghadapi kita.
20. Untuk orang gemuk sebaiknya direkomendasikan untuk mengurangi ukuran makanan,
tetapi Anda malah makan, makan, dan makan sendiri.
21. Wajahmu cantik dan sangat, sangat, sangat manis.
22. Anda tidak dapat mengolok-olok orang tua saya karena mereka membesarkan saya,
mereka mengirim saya ke sekolah, mereka menemukan saya pekerjaan, dan mereka
merawat saya, mereka merawat saya.
23. Di dalam diri yang bersih ada jiwa yang beriman, di dalam diri orang yang beriman ada
jiwa yang tulus.
24. Semua orang tidak akan menyukai sifat arogan, sifat arogan dan sifat yang selalu
berbohong.
25. Dalam keluhannya ia selalu memanggil nama ibunya, ibu dan ibu.
26. Pemerintah membuat peraturan ini semata-mata untuk menanggapi saran warga.
27. Baik Muslim dan wanita Muslim harus mengatakan nama Allah, Allah, Allah.
28. Sekilas matamu membuat hatiku meleleh, melelehkan matamu.
29. Hilangnya budaya, hilangnya kebiasaan, hilangnya kebiasaan di masyarakat adalah efek
dari globalisasi.
30. Rajin, rajin dan rajin belajar, itulah yang seharusnya menjadi aktivitas Anda menjelang
ujian nanti.
31. Makanan Anda lezat, manta, dan lezat.
32. Kompetisi bola basket harus menang pertama, pertama dan pertama.
33. Saya katakan kepada Anda untuk melakukannya dengan hati-hati, tetapi Anda sangat,
sangat, sangat sembrono.
34. Untuk mendapatkan kesuksesan harus ada bisnis, bisnis, dan bisnis yang sangat besar.
35. Saya akan terus bangkit, bangkit dan bangkit untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai
dengan keahlian saya.
36. Menurut temannya dia selalu sedekah, sedekah, dan sedekah karena kekayaannya.
37. Setelah istrinya meninggal, dia merasa tidak memiliki tujuan hidup lagi dan setiap malam
dia selalu meneriaki istri saya, istri saya, istri saya.
38. Saya mengatakan kepadanya bah
39. Demokrasi harus ditegakkan, harus ditegakkan, harus dijaga.
40. Aku tidak makan makanan manis tapi dia selalu menolak, menolak, dan menolak.
41. Saya harus berlatih dengan rajin, berlatih dan terus berlatih untuk memenangkan
kompetisi menyanyi.
42. Rafi dan Diah adalah sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi karena perbedaan
agama, sulit bagi mereka untuk bersatu, bersatu, dan bersatu.
43. Upacara hari pahlawan berlangsung dengan khidmat, khidmat, dan khidmat oleh semua
peserta upacara.
44. Doa yang diberikan oleh seorang ibu adalah berkat, berkat dan berkat yang diberikan
kepada anaknya. Karena itu kita sebagai anak-anak harus lebih mencintai ibu kita.
45. Apapun yang Allah berikan kepada kita adalah rezeki, rezeki dan rezeki untuk disyukuri
karena semua itu adalah hadiah.
46. Desa saya tersayang, di situlah saya dilahirkan, di situlah saya tumbuh dan tumbuh, di
situlah saya bercanda dengan orang tua, teman, dan semua orang di sekitar saya.
47. Ketika kami mengunjungi rumah nenek di daerah Jogja, kami disambut dengan sopan,
sopan, dan sangat sopan.
48. Aroma makanan membuat saya ingin memakannya, memakannya sedikit saja,
memakannya dengan enak.
49. Aku sangat mencintaimu, sangat mencintaimu, sangat mencintaimu sampai akhir
hayatmu.
50. Hak Asasi Manusia harus ditegakkan, dan ditegakkan, dan harus ditegakkan.
51. Semua pengusaha sukses selalu berjuang keras, terus berjuang keras dan selalu berjuang
keras sebelum mencapai kesuksesan.
52. Udara pantai sangat panas, panas, dan sangat panas sampai kaki terbakar.
53. Menurut tetangganya ia selalu pamer, pamer, dan pamer karena kekayaannya yang
melimpah.
54. Setelah suaminya meninggal, dia merasa dia tidak lagi berguna dan setiap malam dia
selalu berteriak pada suamiku, suamiku, suamiku.
55. Saya mencoba menasihatinya untuk tidak makan makanan pedas, tetapi dia selalu
berdebat, menyangkal dan menyangkal.
56. Ia harus terus berlatih, berlatih dan terus berlatih untuk memenangkan kompetisi dansa.
57. Radit dan Nina adalah sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi karena perbedaan
kepercayaan membuat mereka sulit untuk bertemu, bertemu, dan bertemu.
58. Pidato hari kemerdekaan dilanjutkan dengan kebijaksanaan, kebijaksanaan dan
kebijaksanaan oleh semua peserta upacara.
59. Doa seorang ibu adalah ketulusan, ketulusan dan ketulusan yang diberikan kepada
anaknya. Karena itu Anda sebagai anak harus lebih bersyukur lagi.
60. Apapun yang Tuhan berikan adalah bantuan, bantuan dan berkat untuk disyukuri karena
itu adalah hadiah.
61. Desa saya tercinta, di mana saya dilahirkan, di situlah saya tumbuh dan berkembang, di
situlah saya bergaul dengan orang tua, teman, dan orang-orang di sekitar saya.
62. Ketika kami mengunjungi kerabat di Jogja, kami disambut dengan ramah, ramah, dan
sangat ramah.
63. Aroma makanan membuat saya ingin mencicipinya, mencicipinya sedikit, mencicipinya
dengan nikmat.
64. Aku sangat mencintaimu, sangat mencintaimu, sangat mencintaimu hingga kau mati.
65. Pengusaha yang sukses selalu bekerja keras, terus bekerja keras dan selalu bekerja keras
sebelum keinginannya tercapai.
66. Angin sepoi-sepoi gunung ini begitu dingin, sangat dingin, dan begitu dingin sehingga
pergelangan kakiku tidak terasa.

Klimaks

1. Rapat hari ini dihadiri oleh karyawan, manager, dan direktur utama.
2. Ratusan, ribuan, bahkan puluhan ribu suporter telah memadati Stadion Si Jalak Harupat.
3. Perayaan Hari Kemerdekaan ini diikuti oleh anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
4. Dari Senin sampai Rabu, toko itu ditutup sementara.
5. Rapat berlangsung dari pukul 13.00 hingga pukul 15.00.
6. Sedari dulu hingga sekarang, gedung itu tetap berdiri tegak.
7. Sedari kecil hingga dewasa, kelakuannya tidak banyak berubah.
8. Musik dangdut digemari hampir semua kalangan, mulai dari rakyat kecil hingga para
pejabat.
9. Dia selalu juara kelas sejak masih SD hingga SMA.
10. Tahap metamorfosis kupu-kupu diawali dari telur, ulat, kepompong dan kupu-kupu.
11. Di toko kami, semua ukuran baju tersedia, mulai dari ukuran S sampai ukuran XL.
12. Toko kaset itu menjual kaset lama hingga kaset baru.
13. Mulai hari ini hingga lima tahun ke depan, Anda resmi bekerja di sini.
14. Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, kehadirannya masih aku nantikan.
15. Pulau Bali selalu dikunjung wisatawan, mulai dari lokal hingga mancanegara.
16. Semua berita tersaji di koran itu, mulai dari hiburan, bisnis, ekonomi, dan politik.
17. Di Liga Spanyol, setiap pesepakbola diberi nomor punggung 1 sampai 25.
18. Dari pagi hingga malam, proyek bangunan itu belum selesai juga.
19. Sidang skripsi tertutup hanya dihadiri peserta sidang, penguji, dan ketua sidang.
20. Buah catur terdiri atas pion, kuda, gajah, benteng, menteri, dan raja.
21. Kerabat dekat, tetangga, dan para kolega hadir pada acara resepsi tersebut.
22. Pak Aceng menetap di Jakarta dari tahun 1998 hingga 2005.
23. Pasar ikan itu menjual berbagai macam ikan, diantaranya: ikan teri, ikan mas, ikan lele,
dan ikan patin.
24. Salah satu syarat untuk melakukan donor darah adalah orag tersebut harus berusia 16
hingga 35 tahun

Palalelisme

1. Seorang sahabat yang baik akan selalu ada untuk sahabatnya dalam kesusahan maupun
kesenangan.
2. Dengan atau tanpa make up, aktris korea Song Jihyo sangat cantik.
3. Senantiasa terus beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam keadaan sehat maupun
sakit.
4. Kaya dan miskin itu tidak hakiki karena roda kehidupan terus berputar. Orang kadang
berada di atas kadang berada di bawah.
5. Siang dan malam terus berganti tanpa dirimu disampingku.
6. Perbedaan ras kulit hitam dan kulit putih tidak menjadi jaminan bahwa salah satu dari ras
tersebut lebih baik dari yang lainnya.
7. Saat ini kaum pria dan wanita memiliki kedudukan yang hampir sejajar dalam mencari
pekerjaan.
8. Kekayaan alam Indonesia sangat melimpah baik yang ada di daratan maupun lautan.
9. Kita tidak akan pernah tahu tentang kegagalan atau kesuksesan yang akan kita dapat
tanpa mencobanya dan berusaha.
10. Manis dan pahitnya kehidupan itu sudah biasa terjadi secara bergantian.
11. Rambut panjang dan pendek pada wanita tidak berpengaruh pada kecantikan hatinya.
12. Tidak peduli jauh atau dekat, aku akan datang untuk menemuimu saat ini juga.
13. Meskipun peringkat kelasmu naik atau turun seharusnya semangat belajarnya tidak
berkurang.
14. Matahari dan bulan menandakan pergantian hari yang terus berputar tanpa henti.
15. Musim penghujan maupun musim kemarau tetap saja tidak bisa merubah sikapmu yang
suka terlambat menepati janji.
16. Di mataku kau adalah kertas putih yang bersih tanpa noda sedikit pun.
17. Para orang tua tak kalah saing dengan anak muda dalam perlombaan 17 Agustus di Desa
Sentosa.
18. Rakyat menginginkan kesejahteraan, keadilan, dan keamanan yang menjadi hak mereka
sebagai warga Negara yang baik dan patuh terhadap aturan yang diterapkan.
19. Produsen dan konsumen memiliki ketergantungan satu sama lain untuk saling memenuhi
kebutuhannya masing masing.
20. Pegawai lama dan pegawai baru mendapatkan bonus yang sama tanpa melihat senioritas
pada perusahaan tersebut.
21. Serbuk coklat ini enak di makan dalam bentuk dingin dan panas.
22. Kaum wanita memiliki kedudukan yang sama dengan kaum pria dalam hal berfikir kritis
dan memberikan keputusan dalam suatu situasi.
23. Kewajiban pemerintah dan kewajiban warga Negara yang utama adalah menjunjung
tinggi bangsa Indonesia dan melestarikan warisan kekayaan nenek moyang bangsa.
24. Seseorang yang berhati baik akan menjadi jodoh untuk orang yang baik pula.
25. Usia bukanlah acuan untuk kematian. Ajal bisa menjemput orang yang tua maupun orang
yang masih muda.
26. Kau mau duduk disebelah kanan ataupun kiriku, tetap saja, kau menghalangi
pandanganku.
27. Di musim kemarau ini, baik di dalam rumah ataupun di luar rumah, panasnya udara tetap
menyengat kulit.
28. Hadiah yang kami terima sebagai bonus akhir tahun itu, baik yang berukuran besar atau
kecil, nilainya sama.
29. Ia memang pantas dijuluki si kutu buku, baik buku tebal ataupun tipis, semua dilahapnya.
30. Cepat atau lambat, ia tetap harus menyelesaikan tugas skripsinya.
31. Baik dan buruknya kelakukan seorang anak, orangtua tetap menyayanginya.
32. Tak terpengaruh besar atau kecil penghasilanmu, seharusnya kau memiliki tabungan.
33. Tak peduli susah atau mudah, menghadapi ujian nasional ini kita harus siap.

Pleonasme

 Supir itu menepikan kendaraannya ke pinggir karena ada masalah dengan mesin.


 Anak – anak itu mendongakkan kepalanya ke atas untuk melihat pesawat yang sedang
melintas.
 Rudi tidak menyadari keberadaanku di sebelahnya sampai ia menoleh ke samping.
 Pengemis itu menadahkan tangannya ke atas kepada semua pejalan kaki.
 Sejak dari kecil Novan menyukai permainan sepak bola.
 Menara kota itu menjulang tinggi ke langit.
 Pesawat itu tiba – tiba turun rendah dari posisi asalnya.
 Suasana malam ini sunyi senyap tidak seperti biasanya.
 Rita riang gembira melihat ayahnya pulang dari Jakarta.
 Kami akan pergi menemui paman di kampung besok lusa.
 Saya menyaksikan kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri.
 Semua siswa – siswi SMAN 1 Jakarta Timur mengikuti upacara bendera di Lapangan
sekolah.
 Seluruh bapak – bapak melakukan kerja bakti bangun tempat ronda.
 Kapal laut itu menangkap beratus – ratus macam ikan dengan hanya sekali menebar jala.
 Perpuluh puluh jenis burung ditangkarkan di kebun binatang ini.
 Bibi datang dari desa dengan membawa beraneka ragam macam buah.
 Ayah beternak hewan berkaki empat, seperti sapi, kambing, dan kerbau.
 Pak Ahong menjual barang – barang elektronik seperti laptop, televisi, radio, mesin cuci,
dan lain – lain.
 Aku mengunjungi tempat wisata di bali, seperti Tanah Lot, Pantai Kuta, Sanur, dan
masih banyak lagi.
 Ketika tubuhku tenggelam pada saat kecelakaan laut yang kualami kemarin, aku benar-
benar telah menelan banyak air laut yang asin sampai lidahku terasa kelu.
 Tubuhnya tersungkur terkelembab ke dalam lubang ketika sepeda motornya tersandung
batu besar pada saat melaju kencang.
 Tadi malam aku bermimpi berada di sebuah negeri yang diselimuti salju putih.
 Kami hanyalah keluarga miskin yang tak punya apa-apa.
 Ayah suka mencampurkan madu manis ke dalam jamunya.
 Gadis yang cantik jelita itu adalah adik temanku.
 Joni buru-buru naik ke atas pohon ketika dikejar anjing.
 Sedari tadi adik duduk manis di depan layar kaca televisi.
 Bibi membeli banyak sekali kebaya wanita di toko milik sahabatnya.
 Menanam pepohonan hijau secara serentak sebagai bentuk cinta bumi dan menghindari
pemanasan global yang lebih parah.

 Rebusan air panas untuk membuat secangkir kopi hitam.


 Besarkan api hingga sangat panas di kompor ketika sedang membuat sajian nasi goreng.
 Tebu diolah untuk menghasilkan gula pasir manis utnuk masyarakat.
 Aku tak mau jika setiap hari harus menenggak obat pahit
 Bibi menjerit ketika melihat darah merah keluar dari kepalaku setelah terjatuh dari
sepeda.
 Kalau aku pergi denganmu sekarang, tentu aku akan meninggalkan tumpukan cucian
basah yang seharusnya aku selesaikan hari ini.
 Hari ini aku ingin makan dengan telur dadar goreng di rumah.
 Seseorang akan melihat keatas jika ada benda yang jatuh di atas kepalanya.
 Hawa api panas itu membantu menghangatkan badan di musim dingin.
 Berbagai macam macam adat istiadat di Indonesia menarik minat wisatawan.
 Para nenek- nenek melakukan senam lansia di plataran Puskesmas desa.
 Lina memasukkan es dingin ke dalam jus mangganya.
 Paman suka mengkonsumsi tempe kedelai.
 Adik sangat suka sekali dengan mainan boneka Barbie baru miliknya.
 Ibu menambahkan garam asin ke dalam masakannya.
 Orang yang sakit akan mengeluarkan keringat dingin.
 Manusia menggunakan alat komunikasi telepon untuk saling berhubungan dalam jarak
jauh.
 Pengguna facebook menggunakan gambar foto diri sebagai profile picture.
 Pemberian nilai hasil akhir semester sudah bias diakses di website Universitas.
 Sasa naik keatas punggung kuda dengan bantuan pelatihnya.
 Demi untuk kekasihnya, Dia mau melakukan apa saja.

Sindiran

Ironi

1. Sopan sekali pakaian yang kamu kenakan hingga aku juga merasa malu melihatnya.
2. Wangi sekali bau badanmu. Tak ada satu orang pun yang tahan berada di dekatmu.
3. Dia orang yang sangat tepat waktu. Dia hadir saat acara sudah usai dan semua tamu
undangan telah bubar.
4. Diah adalah anak yang paling cantik dikelasnya hingga tak ada satupun anak laki-laki
meliriknya.
5. Cahaya lampu itu sangat terang hingga aku tak bisa melihat wajah orang yang ada
didekatku.
6. Dini seorang kakak yang sangat bertanggung jawab dan penyayang. Sekian lama adiknya
menangis ia biarkan saja.
7. Kue yang dijual di toko itu sangat murah hingga tak ada satupun yang laku terjual.
8. Kau benar-benar anak yang sangat berbakti kepada kedua orang tuamu. Tidak ada satu
pun nasehat dan perintah orang tuamu yang kamu patuhi.
9. Air minum isi ulang ini sangat steril dan higienis sehingga membuat tenggorokanku gatal
setelah meminumnya.
10. Suaramu sangat merdu saat bernyanyi, akan tetapi akan jauh lebih baik lagi jika kau tidak
usah bernyanyi.
11. Kita benar-benar pasangan yang sangat cocok. Tiada hari kita lewati tanpa pertengkaran.
12. Yudi adalah siswa paling teladan di sekolah. Hampir setiap hari orang tuanya mendapat
pengaduan dari pihak sekolah tentang perilaku Yudi.
13. Kejadian itu sungguh membuatku sangat senang hingga aku tak ingin hal itu terulang
kembali.
14. Ricky adalah anak yang paling putih diantara teman-temannya hingga ia diberi julukan
“si hitam”.
15. Kota Jakarta adalah kota yang sangat aman. Setiap hari selalu ada kasus pencurian.
16. Harga handphone itu adalah harga yang sangat terjangkau oleh semua kalangan
masyarakat hingga aku tidak sanggup membelinya.
17. Sepatu yang kamu belikan sangat cocok untukku hingga kakiku tidak muat memakainya.
18. Adit sangat pandai dalam pelajaran matematika. Nilai ulangan matematikanya tidak
pernah melebihi angka 5.
19. Kamu sangat menjaga perasaan ibumu. Seringkali ibumu menangis karena ucapanmu
yang menyakiti hatinya.
20. Motor itu memiliki desain yang sangat bagus hingga semua orang melihatnya dengan
tatapan aneh.
21. Kamarmu benar-benar tertata rapi. Keadaannya hampir sama seperti kapal pecah.
22. Gigimu terlihat sangat bersih dan putih. Sudah berapa hari kamu tidak menyikatnya?
23. Cuaca hari ini sangat dingin hingga semua bajuku basah oleh keringat.
24. Penghuni rumah itu sangat rajin dan bersih. Keadaan pekarangan dan sekeliling rumah itu
seperti rumah yang tak berpenghuni.
25. Kota itu terkenal sebagai kota paling bersih. Setiap sudut kota selalu terlihat sampah yang
berserakan.
26. Tulisanmu sangat rapi, seperti anak SD baru belajar menulis.
27. Ayu sangat pandai memasak. Hampir semua masakannya tak ada rasa.
28. Boneka itu benar-benar lucu. Setiap anak kecil yang melihatnya pasti menangis.
29. Bajumu terlihat sangat bersih. Sudah berapa hari baju itu kamu pakai?
30. Suara musik itu pelan sekali hingga gendang telingaku terasa mau pecah.
31. Cepat sekali kamu pulang kerumah. Kau tiba dirumah saat semua orang sudah tidur.
32. Gambarmu bagus sekali hingga aku tidak tau apa yang sebenarnya ingin kau gambar.
33. Buah mangga ini manis sekali hingga aku tak sanggup memakannya.
34. Tubuh pria itu kuat sekali. Bahkan beban seringan ini saja tidak sanggup ia angkat.
35. Aku salut denganmu Yanti, sifatmu sungguh sangat dewasa. Masalah sepele seperti ini
saja kau menangis.
36. Negara Malaysia sangat mengagumi negara kita, Indonesia dan segala hal yang kita
miliki. Terbukti dengan beberapa kali mereka mengklaim menjadi pemilik dari
kebudayaan yang nyata-nyata adalah milik Indonesia, sebut saja Reog Ponorogo,
rendang, batik dan masih banyak lainnya. Tak berhenti disitu saja, bahkan mereka dalam
beberapa kesempatan juga merebut wilayah atau pulau yang sudah jelas bagian dari
NKRI. Entah kapan mereka akan berhenti melakukan tindakan yang dapat merusak
hubungan baik dua negara yang satu rumpun ini.
37. Untuk apa saat libur begini kamu belajar Dini? Saat ujian saja kamu tidak pernah
memegang buku sama sekali. Tak heran nilai rapor mu hanya menyisakan satu mata
pelajaran yang lulus.
38. Pandai sekali kamu memilih gaya penampilan. Kau tampak seperti 10 tahun lebih tua dari
usiamu.
39. Hanya dengan melihatmu saja aku bisa tau seberapa sedih perasaan mu saat ini. Tak usah
terlalu memaksakan diri untuk menangis terisak-isak bahkan satu tetes airmata pun tak
ada.
40. Cepat sekali kau bangun, sekarang masih siang. Sekalian saja besok pagi kau bangun.
41. Jangan kau dekati dia, dia sama halnya seperti putri kerajaan. Dia tak ingin bergaul dan
berteman dengan orang sembarangan. Hanya anak-anak orang kaya saja yang ia terima
sebagai temannya.
42. Sungguh mulia dan tulus hatimu. Setiap kali memberikan bantuan selalu kau pamerkan
pada orang banyak.
43. Bersih dan cantik sekali kukumu. Sama halnya seperti kuku anak kecil yang habis
bermain lumpur.
44. Aku sangat senang saat kau ada dikamarku. Suara dan apapun yang kau lakukan
membuat ku tak bisa konsentrasi belajar.
45. Dia orang yang sangat rapi dan pandai menjaga barang milik orang lain. Sekian banyak
barangku yang ia pinjam, tak satupun kembali padaku. Semua hilang tak tahu kemana.

Sinisme

1. Dasar kau manusia berhati setan! Tega-teganya kau menyiksa anakmu dengan begitu
kejam.
2. Kau ini bodoh atau bagaimana, sudah tahu dia menipumu beberapa kali, eh kau masih
sjaa percaya kepadanya.
3. Kalau mengurus rumah sja kau tak bisa, apalagi mengurus rumah tangga.
4. Aku tak habis pikir denganmu, sudah tahu dialah yang salah, tapi kau malah membelanya
mati-matian.
5. Percuma kau sekolah tinggi-tinggi, jika pola pikirmu masih saja sama seperti orang-orang
kebanyakan.
6. Dikasih pekerjaan yang ringan kau mengeluh, dikasih pekerjaan berat apalagi. Kau ini
maunya apa sih?
7. Aku begini kau salahkan, aku begitu kau salahkan juga. Lantas, aku harus bersikap
seperti apa?
8. Kau bilang kita tak boleh menyalahkan orang lain, tapi kau sedari kemarin terus saja
menyalah-nyalahkan orang lain.
9. Kau selalu saja menuntut orang lain supaya menjadi lebih baik. Tapi, kau sendiri tak
pernah sekalipun menjadi lebih baik.
10. Kau bilang aku harus diam. Tapi saat kudiam kau malah bilang aku pemalas. Kau ini
maunya apa atau aku harus bagaimana?
11. Kau ini bodoh atau bagaimana, sudah kubilang jangan lakukan hal itu, tapi kau malah
melakukannya terus-menerus.
12. Kau bilang aku harus bisa tentukan jalan hidupku sendiri. Tapi, saat aku sudah
menemukan jalanku, kau malah melarangku dengan keras, padahal jalanku ini bukanlah
jalan yang salah.
13. Aku sudah mengatakan hal itu berulang kali, namun kau tak pernah mendengarkannya.
Apakah telingamu tengah tersumbat saat ini?
14. Sudahlah, hentikan sandiwaramu itu. Aku kini sudah bukan orang bodoh yang bisa kau
tipu lewat sandiwaramu.
15. Untuk apa kau capai-capai mencari uang, jika uangnya saja tak bisa kau nikmati.
16. Untuk apa kau punya rumah mewah, jika rumahnya saja kau tinggalkan setiap hari.
17. Untuk apa kau bergaji besar, jika gajimu saja tak bisa kau nikmati.
18. Untuk apa aku menghormatimu, jika kau saja selalu saja menghinaku tanpa henti.
19. Bagaimana bisa aku menghargai pendapatmu, jika pendapatku saja tak pernah kau dengar
dan hargai.
20. Percuma saja aku terus-menerus mengikuti keinginanamu, jika ternyata kau tidak
menghargaiku seperti ini.
21. Untuk apa kau menceramahiku soal menghargai orang lain, jika kau saja tak pernah
menghargaiku.
22. Percuma saja kau mengatakan cinta padaku, jika ujung-ujungnya kau terus saja
menyakitiku.
23. Sudahlah, jangan kau rayu aku lagi. Rayuanmu itu sudah kedaluwarsa.
24. Buat apa harta melimpah, jika hati ini selalu merasa tak cukup dan gundah?

Sarkasme

 Dasar otak udang, disuruh melakukan pekerjaan yang sangat mudah seperti ini saja kau
tidak bisa. Lalu apa yang kau bisa?
 Cepat kesini, dari tadi kupanggil masih saja kau asyik bermain disitu. Apa kau tak punya
telinga? Apa perlu ku seret kau kesini?
 Biarkan saja dia bermimpi, karena hanya itu saja yang ia bisa. Harta dan keahlian saja ia
tak punya, bagaimana ia akan mewujudkan mimpinya.
 Untuk apa kau letakkan tangga ini disini. Bukannya membantu pekerjaan kita, justru
tangga ini membuat tempat ini semakin sempit. Campakkan saja tangga ini kesana!
 Aku tak peduli dengan airmatanya bahkan jika dia menangis darah sekalipun. Aku tak
akan tertipu lagi dengan airmata buayanya.
 Dasar anak tak tau diri! Dari kecil kau kami rawat dan kami kasih makan, sekarang
setelah dewasa dan sukses di rantau malah tak kau anggap lagi kami ini sebagai orang
tuamu. Apa ini balasanmu pada orang tua yang telah melahirkan dan membesarkanmu?
 Untuk apa kau datang kemari? Kami sudah tak membutuhkan orang tak bisa apa-apa dan
tak berguna sepertimu.
 Kalau kau sudah tak sanggup untuk berjalan, tak usah kau paksakan. Sudahlah, terima
saja kenyataan hidupmu itu bahwa kini kau sudah cacat.
 Jangan pernah kau undang dia kerumahmu ketika ada aku. Aku tak sudi bertemu dan
kenal dengan temanmu yang gembel dan kampungan itu.
 Kenapa masih saja kau melewati jalan ini, apa kau tak bisa melihat pemberitahuan di
ujung gang sana yang mengatakan jalan ini sedang diperbaiki. Dimana letaknya matamu?
 Aku tak heran jika dia gagal ujian kali ini. Otak dungu seperti dia tak akan mampu lulus
ujian tanpa menyontek dan bantuan dari orang lain.
 Sudahlah, tak usah bermimpi kau bisa bergaul dengan kami. Bahkan minuman paling
murah yang biasa kami minum saja kau tak akan mampu membelinya.
 Apa kau yakin dia adalah gadis tercantik di kampung ini? Melihat wajah dan
penampilannya saja aku tak tertarik sama sekali. Bahkan dia tidak termasuk dalam
kategori cantik sedikitpun.
 Dia benar-benar tak punya malu. Sudah dihina dan diberhentikan secara tidak hormat
karena penggelapan dana perusahaan yang ia lakukan. Bisa-bisanya sekarang ia masih
datang ke kantor dan meminta untuk bekerja kembali.

 Apa kau tak punya hati? Ibumu terbaring lemah di rumah sakit, jangankan untuk merawat
beliau bahkan sekedar datang berkunjung pun kau tidak pernah.
 Aku merasa jijik dan mau muntah jika berada didekatnya. Badannya sangat bau seperti
tak pernah mandi selama satu tahun.
 Sudahlah, jangan kau habiskan uangmu untuk membeli obat. Semua itu hanya sia-sia,
kau terima saja kenyataan bahwa tinggi badanmu memang ditakdirkan dibawah rata-rata.
 Percuma saja dia sekolah tinggi-tinggi sampai jenjang S2. Ucapannya sangat kasar dan
perilaku kurang ajarnya seperti orang yang tidak berpendidikan.
 Jangan bermimpi kau bisa menjadi menantu keluarga terhormat itu. Kau hanyalah anak
dari keluarga miskin dan tidak berpendidikan. Bahkan jadi pembantu mereka saja kau
tidak akan diterima.
 Aku sangat kecewa padamu. Kau adalah teman yang selama ini ku anggap sudah seperti
keluarga sendiri. Tetapi justru kau yang mampu mengkhianatiku layaknya seorang musuh
bebuyutan. Pergilah kau dari hidupku, dasar pengkhianat!
 Dasar playboy kelas teri! Modal dompet tipis dan wajah standar saja kau sudah berani
mempermainkan hati wanita.
 Kau benar-benar orang yang tidak tau terima kasih. Sudah menumpang dirumah ini,
piring dan pakaian kotor bekas kau pakai kami juga yang membersihkan.
 Kalau aku punya adik seperti dia, pasti aku tidak akan mau mengakuinya. Dia benar-
benar tidak tau sopan santun, seperti tidak punya orang tua dan keluarga saja.
 Apa kau yakin ingin tinggal di kawasan perumahan ini? Lihatlah sekelilingmu,
lingkungannya sangat kotor dan tak terurus. Lingkungan disini tidak layak disebut
sebagai kawasan perumahan tapi lebih seperti perkampungan kumuh.
 Apa kau serius ingin memperkenalkan dia pada orang tuamu? Lebih baik kau
pertimbangkan kembali niatmu itu. Melihat penampilan dan cara berpakaiannya, aku
yakin tidak ada orang tua yang akan mengizinkan anak gadisnya berhubungan dengan
laki-laki seperti itu.
 Dasar pemalas, sudah siang begini kau baru bangun.
 Aku tidak selera mencicipi masakannya. Baunya saja tidak enak apalagi rasanya. Kasihan
lidahku, bisa-bisa mati rasa karena mencicipi masakan itu.

Satire

1. Percuma saja aku berbicara hingga mulutku berbusa, kalau ternyata ucapanku ini tak
didengar juga.
2. Apakah hati nuranimu saat ini sedang tidur? Bisa-bisanya kau berbuat jahat kepada
Ibumu sendiri!
3. Sudah berapa kau tidak makan? Lahap sekali makanmu itu!
4. Begitu asyiknya kalian bergosip, sampai salam dariku saja tidak kalian anggap.
5. Alamak, tak ada yang menyahut ucapanku sama sekali! Apakah jangan-jangan tadi aku
berbicara dengan pepohonan?
6. Sudah berapa tahun kau belajar masak? Masakanmu kok rasanya begini-begini saja!
7. Sarapan apa kau pagi tadi? Kelakuanmu aneh sekali hari ini.
8. Setan apa yang tengah merasukimu saat ini? Bisa-bisanya kau berbuat kejam begitu pada
istrimu!
9. Tumben sekali kau bisa berbicara dengan bijak. Habis terbentur tembok ya kepalamu?
10. Mimpi apa kau semalam? Mukamu pucat sekali hari ini!
11. Aku tak menyangka ternyata kau itu serigala berbulu domba. Tega-teganya kamu
menipuku dari belakang.
12. Nuranimu lagi tidur ya? Bisa-bisanya kau mengeroyoki temanmu di depan umum.
13. Syaraf otakmu sedang putus ya? Bisa-bisanya kau berpikir curang seperti itu!
14. Kau tak pernah diajari cara mengucapkan terima kasih ya? Kamu sudah dia bantu, tapi
kamu malah mengabaikan dia.
15. Tumben sekali kau berpikiran secerdas itu. Jangan-jangan tadi kau salah minum obat ya?
16. Percuma saja aku bekerja hingga badanku jadi tengkorak begini, kalau ternyata hasil
kerjaku tak dihargai juga.
17. Badan sih boleh tinggi, tapi hatinya jangan tinggi juga dong!
18. Ah, percuma saja kau punya sepasang mata, kalau sosokku ini saja tak pernah kau tengok
sekalipun!
19. Ah, untuk apa kau bertahun-tahun membesarkan badanmu, kalau mengangkat galon ini
saja kau tidak bisa!
20. Apa gajimu dalam sebulan sangat kecil ya, sampai-sampai membeli baju pun kau tak
sanggup?
21. Hei, paru-parumu sekarang terbuat dari batu ya? Sudah sakit begini masih saja kau
merokok!
22. Ah, percuma saja aku menasihatimu, kalu ternyata selama ini ucapanku hanya dianggap
hembusan angin saja!
23. Kau sekarang buta warna ya? Sudah tahu tadi lampu merah. Eh, kau malah seenaknya
menerobos.
24. Hambar sekali masakan ini! Apakah persediaan bumbu-bumbu masakan di rumah kita
sudah sangat sedikit ya?
25. Apakah aku harus membenturkan kepalamu ke tembok, agar kau menyadari kesalahan
yang kau buat itu?
26. Kau lupa bawa jam tangan ya? Bisa-bisanya kau bermain sampai lupa waktu!
27. Kau tak bisa membaca waktu ya, sampai-sampai kau tak tahu kalau aku menunggumu
sampai lma jam lamanya.
28. Kau sudah gila ya? Badanmu sudah kurus begitu tapi kau masih saja berdiet.
29. Pasokan cabai di rumahmu sangat banyak sekali ya, sampai-sampai pisang goreng ini kau
beri cabai supaya pedas.
30. Setahuku, kau sudah lama bekerja di sini. Tapi, mengapa ya hasil kerjamu begitu-begitu
saja?
31. Percuma saja aku menaingis darah untukmu, kalau ternyata kau tak peduli sama sekali
dengan perasaanku!

Anda mungkin juga menyukai