Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Majas Personifikasi

Dilansir dari Jurnal Universitas Muhammadyah Surakarta yang berjudul "Penggunaan Gaya
Bahasa Personifikasi dan Kata Khusus pada Kumpulan Puisi Ketika Cinta Bicara Karya Kahlil
Gibran" disebutkan bahwa majas personifikasi merupakan salah satu jenis gaya bahasa
perbandingan yang mengumpamakan benda-benda mati seolah memiliki sifat seperti manusia.
Personifikasi biasa juga disebut dengan penginsanan. Di mana gaya bahasa ini mengiaskan
benda-benda mati bertindak, berbuat, berbicara selayaknya manusia (insan).
Contoh Majas Personifikasi
1. Cinta terbaring di dalam jiwa sendirian (Puisi Cinta, Kahlil Gibran)
2. Mereka yang tidak dipilih oleh cinta sebagai pengikutnya tidak akan mendengar ketika cinta
memanggil-manggil (puisi Cinta, Kahlil Gibran)
3. Cinta melewati kita, merampok dengan kelembutannya (puisi Cinta, Kahlil Gibran)
4. Peluru tajam mengoyak-oyak tubuh si korban
5. Hujan datang, menari-nari di pekarangan rumah.
6. Angin berkejar-kejaran dari barat ke timur
7. Api bergemuruh melahap setiap rumah di pemukiman warga
8. Padi merunduk malu seraya menyapa setiap petani
9. Daun-daun menari kegirangan tatkala semilir angin membelai tubuh mereka
10. Embun pagi memandikan pohon-pohon
11. Bulan dan bintang akan menemani perjalanan kita malam ini
12. Matahari pun tersipu malu melihat wajahnya yang cantik menawan
13. Aroma masakan di rumah itu menggoda setiap orang untuk mencicipinya
14. Mentari pagi tersenyum menyapa anak-anak yang sedang berjalan
15. Gedung-gedung tinggi membusungkan dada dengan sombongnya
16. Angin datang kasih kabar
17. Mungkin semesta ini sudah bosan melihat tingkah laku manusia
18. Mobilmu sudah tua renta, tulang-tulangnya tak lagi berdaya
19. Pasir berbisik di tengah sejuknya udara pagi
20. Dinginnya angin menusuk hingga ke tulang
21. Gunung-gunung marah lalu memuntahkan semua isi perutnya
22. Waktu terus berjalan, sementara kita sudah ketinggalan
23. hanya bantal, guling dan selimut yang memelukku tiap malam
24. Gadget sudah menjadi sahabat yang menemani manusia setiap saat
25. Kapal-kapal itu hilang ditelan bumi
26. Angin puting beliung mengamuk di permukiman warga.
27. Ombak bergemuruh saling berkejar-kejaran satu sama lain.
28. Kenaikan harga BBM mencekik leher masyarakat
29. Mentari pagi bangun dari tidurnya
30. Suasana senja memancarkan kecantikan wajahnya
31. Matahari sudah kembali ke peraduannya ketika kami tiba di sana
32. Bulan dan bintang bercumbu mengiringi suasana malam yang sepi
33. Ayam-ayam bernyanyi setiap pagi, mendorong setiap orang untuk bangun
34. Bintang-bintang bernyanyi, bulan pun tersenyum
35. Angin membelai rambutnya yang tergerai
36. Penanya menari-nari di atas kertas
37. Baunya menyengat, merasuk masuk ke dalam hidung
38. Tanah dan bumi pasrah menerima takdirnya
39. Alam menangis melihat perilaku manusia
40. Suara gemericik hujan bernyanyi menemani tidur anak-anak
41. Rasa memang tak pernah bohong
42. Suara petir menakut-nakuti gadis itu
43. Televisi ini terus mengoceh menyiarkan berita gosip
44. Jamu ini menghangatkan tenggorokannya
45. Kucing itu berjalan melenggak lenggok menunjukkan pesonanya
46. Pohon-pohon berbaris rapi di pinggir jalan
47. Riuh suara terompet memekakkan telinga
48. Ibu kota lebih kejam daripada ibu tiri
49. Foto-foto lama membuka kembali memorinya akan masa lalu
50. Ikan dan terumbu karang merayu para penyelam
51. Banjir bandang menyapu bersih setiap rumah di kampung itu
52. Angin sampaikan salam rinduku padanya
53. Nyiur melambai-lambai di pinggir pantai
54. Gelas-gelas saling berdendang satu sama lain.
55. Suara pesawat meraung di tengah kesunyian
56. Pesawat terbang membelah langit
57. Ranting-ranting pun ikut menari mengikuti alunan lagu
58. Bulan mengintip kita di balik awan
59. Gemuruh petir saling bersahut-sahutan
60. burung-burung kecil berdendang menyanyikan lagu alam
61. Pohon-pohon bambu berbisik satu sama lain
62. Rembulan pun iri melihat kecantikan wajahmu
63. Cerita tentang dirinya sudah terbang ke seluruh penjuru kampung
64. Hujan lebat menghanyutkan beberapa rumah
65. Salju turun menyelimuti seluruh kota
66. Setiap pagi alarm handphonemu berteriak-teriak
67. Kursi itu bergoyang, menidurkan si kakek
68. Bel berbunyi menyuruh anak-anak sekolah segera masuk kelas
69. Teriknya matahari seperti membakar kulit
70. Narkoba adalah musuh yang akan merusak generasi mudah
71. Rasanya harga diskon itu memanggil-manggilku untuk berbelanja
72. Usaha ini sudah menghidupi keluarga kami bertahun-tahun
73. Meski sudah usang, baju itu melindungi tubuhnya dari setiap hari
74. Bank siap memberikan uang kepada siapapun untuk berbelanja
75. Suara adzan memanggil setiap insan untuk beribadah
76. Bulan ramadhan telah tiba membawa rahmat pada semua
77. Kejadian longsor ini menasehati kita agar menjaga lingkungan
78. Suara ledakan pagi ini membangunkan setiap orang
79. Pedasnya membakar lidah
80. Partunjukan itu memanjakan mata setiap penonton
81. Pesta kembang api melompat-lompat di langit malam menanti pergantian tahun
82. Pohon-pohon itu memayungi setiap orang di bawahnya
83. Malam memeluk kita dengan kehangatannya
84. Rokok itu membunuhmu
85. Gara-gara puntung rokok itu menghanguskan seluruh hutan
86. Ketukan palu hakim mengantarkan terdakwa ke dalam penjara
87. Bumi memangku setiap kehidupan tanpa pilih kasih
88. Daun-daun berguguran mendengar berita memilukan itu
89. Kemarau panjang menghisap semua kebutuhan air penduduk
90. Helm melindungi setiap pengendara motor
91. Truk itu menumpahkan seluruh muatannya
92. Suaranya menyentuh hati
93. Lampu-lampu menerangi jalan kami di tengah malam
94. Jarum suntik membuatnya ketakutan
95. Zebra cross membantunya menyeberangi jalan besar
96. Gambar itu menakuti-nakuti setiap orang yang melihatnya
97. Ruangan ini menjadi saksi atas apa yang terjadi di masa lalu
98. Dinding ini melindungi kami dari dinginnya angin malam
99. Isu resesi membuat banyak orang ketakutan
100. Buku ini mengajarkan kita banyak hal tentang kehidupan

Anda mungkin juga menyukai