PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI

DALAM KEBAIKAN

OLEH : MUHAMMAD SUHAERI

 Kompetisi dalam Kebaikan

KUY, DIBACA!
Q.S. AL-MAIDAH : 48

“Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu

(Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan
kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah
dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk
setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya
satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-
lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua
kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang
dahulu kamu perselisihkan.” (Q.S. al-Maidah/5: 48)
MARI KITA IDENTIFIKASI
HUKUM BACAAN TAJWID Q.S. AL-MAIDAH : 48
MENGARTIKAN PER KATA
 ASBABUN NUZUL
Tidak ada sebab khusus yang melatarbelakangi turunnya Q.S.
al-Maidah/5: 48. Surat al-Maidah termasuk golongan surat
Madaniyah, yakni surat yang turun setelah hijrahnya Nabi.
Menurut riwayat Imam Ahmad, surat ini turun saat Nabi Saw.
sedang menunggang unta. Bagian paha unta tersebut hampir
saja patah karena sangat beratnya wahyu yang diterima oleh
Nabi Muhammad Saw.
Ibnu Abbas menjelaskan bahwa surat al-Maidah/5: 48 ini turun
berkenaan dengan peristiwa ahli kitab yang meminta
keputusan kepada Rasulullah Saw. atas persoalan yang sedang
mereka hadapi. Pada awalnya, Nabi Saw. diberi dua pilihan,
yakni memutuskan persoalan mereka atau mencari solusi di
dalam kitab mereka masing-masing. Namun, Allah Swt.
menurunkan ayat ini sebagai petunjuk bagi Nabi Saw. atas
pertanyaan ahli kitab tersebut.
 N KITA B - KITAB AL-QUR’AN DITURUNKAN OLEH ALLAH SWT. DENGAN HAQ (KEBENARAN),
G S I M E M B E NARKA N A B I MUSA
’AN BE R FU N AN KEP A D A YAKNI HAQ DALAM KANDUNGANNYA, CARA TURUNNYA, MAUPUN YANG
B A L -Q U R DIT U R U NK N INJIL
KITA AT YA N G A .S., D A MENGANTARNYA TURUN (JIBRIL A.S.).
N YA , Y A KN I TAUR P A D A NA B I DAUD Q UR’AN
SEBELUM N KA N K E L IN I A L-
U R Y A NG DITURU A A .S. D AL AM HA E NA IA
A.S., ZA B A N A BI IS U L U K A R KITAB SUCI AL-QUR’AN JUGA MENJADI PENGAWAS,
U N K A N KEPAD -K IT A B T ERDAH
YANG DIT U R
E RHA D A P KIT A B
GAN KIT A B -KITAB PEMELIHARA, PENJAGA KITABKITAB TERDAHULU DAN
A LAH M U H AIMIN T E N A R A N K ANDUN MENJADI TOLOK UKUR KEBENARAN TERHADAPNYA, SERTA
AD
SA K SI A TAS KEB .
MENJAD I TERDAHULU MENJADI SAKSI UNTUK KEABSAHANNYA. DALAM
KEDUDUKANNYA SEBAGAI PEMELIHARA, AL-QUR’AN
MEMELIHARA DAN MENGUKUHKAN PRINSIP AJARAN ILAHI
ALLAH SWT. MEMERINTAHKAN AGAR MENJADIKAN AL-QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN YANG BERSIFAT UNIVERSAL (KULLY) DAN MENGANDUNG
HIDUP. HENDAKLAH ORANG BERIMAN MEMUTUSKAN PERKARA BERDASARKAN KEMASLAHATAN ABADI BAGI UMAT MANUSIA SEPANJANG
KITAB SUCI AL-QUR’AN DAN TIDAK BOLEH BERTENTANGAN DENGANNYA. BAHKAN MASA.
DALAM Q.S. AL-MAIDAH/5: 3 DINYATAKAN BAHWA AGAMA ISLAM TELAH
SEMPURNA, NIKMAT YANG DITURUNKAN OLEH ALLAH SWT. KEPADA KAUM
MUSLIMIN SUDAH SEMPURNA, DAN ALLAH SWT. TELAH MERIDAI ISLAM SEBAGAI
PESAN MULIA
JALAN KEHIDUPAN SEMUA MANUSIA. MAKA TIDAK ADA LAGI ALASAN UNTUK QS. AL-
MAIDAH : 48
MENINGGALKAN SEBAGIAN AJARANNYA UNTUK BERPINDAH PADA AJARAN LAIN.

SUMBER : TAFSIR AL-MISBAH

. TIAP-TIAP UMAT MEMILIKI ATURAN (SYARIAT) YANG AKAN MENUNTUNNYA MENUJU
KEBAHAGIAAN ABADI. ALLAH SWT. JUGA MENGKARUNIAKAN JALAN TERANG (MANHAJ)
YANG DILALUI OLEH MANUSIA DALAM MENJALANKAN ATURAN BERAGAMA. N G G U H SU N G G UH DALAM
R L O M B A -L O M BA DENGAN SU G G A M E N G H A BISKAN
M U H AM M A D E R IN TA HK AN UNTUK BE Y A N G TID AK PERLU HIN TUK MENGUJI
A R IA T N A BI A T ISL A M D IP P E RD E B A T A N A R IA T U N
T E L A H M E N J A DIKAN SY I TE R D A H U LU UM
B A IK A N D AN MENGHIND A RI
P K A N B ER BAGAI MACA M SY
T A AT AKAN
ALLAH S W T. RIAT PAR A N A B E R BU A T K E A H M E N E TA BA G I Y A N G
E MP UR N A SY A IN Y A
B
-SIA . A LL AH SWT. TEL TA A T D A N DURHAKA. SE SUNGGUHNYA
I P E NY UMNYA. S E A ND A K TU S IA A YA N G R HA K A .
SAW. SEBAGA W A -N Y D U
Y AR IA T S E B EL BI A H D I A N TARA HAMBA A G I SE SE ORANG YANG K A N APA YANG
AL KA N S BI MUSA A .S., N A SIA P A K N SIK S A B D IB E R IT A H U
SERTA MEMBAT A LA, SEDANGK A T. DAN AKAN AKHIRAT.
A YA U MA T N L E H P A H A L L A H S W H ID UP AN
W T. M E N G H E N DAKI, NISC . AK A N DIJ A DIK AN MEMP E R O
A KA N K EMBALI KEPA D A A
N IN I A D ALAH TENTAN G K E
D IBERITAHU
AL L A H S UHAMMAD S A W SEMU A M A N US IA R SE L IS IH K A E K A A K A N
UM A T N A B I M ND A K I O L E H IH K A N . HAL YANG DIPE IR A T. KA RENANYA MER D A LAM API
ISA A.S ., D A N I TIDAK D IKE H E TELAH D IP ER S E L IS D A N Y A A K H U K K A N K E
I H A L IN K PERCAYA A , YAKNI DIMAS
U M A T SA JA . T E TA P
R A N G -O R A N G K A F IR T ID A
A S PE R B U A T A N M E R E K A
IH , A K A N M ENDAPATKAN
SATU ALLAH SWT.
O
N D A P A T K AN BALASAN A T
M IN Y A N G BERAMAL SH A L
DAN M E NG M U K
KAN BAGI ORA A.
NERAKA. SEDANG BALASAN SURG
 AYAT DAN HADIS TENTANG KOMPETISI DALAM KEBAIKAN
Q.S. al-Baqarah : 148
Artinya: “Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah
kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada,
pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya.
Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”
(Q.S. al-Baqarah : 148)
H.R. Muslim
Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw.
bersabda: “bersegeralah kamu sekalian untuk melakukan
amal-amal shalih, karena akan terjadi suatu bencana yang
menyerupai malam yang gelap gulita di mana ada
seseorang yang pada waktu pagi ia beriman, tetapi pada
waktu sore ia kafir, pada waktu sore ia beriman tetapi pada
waktu pagi ia kafir, ia rela menukar agamanya (dengan
sedikit keuntungan dunia)”. (H.R. Muslim)
MENERAPKAN PERILAKU KOMPETISI DALAM KEBAIKAN

MELAKUKAN DENGAN PENUH SEMANGAT

MENGAWALI DENGAN
BASMALAH
LAKUKAN

MEMPELAJARI ILMU
YANG TERKAIT MENJAGA KONSISTENSI

MENGAMATI, MENIRU, DAN

MEMBIASAKAN MEMODIFIKASI
BEKERJA SAMA
MENERAPKAN PERILAKU KOMPETISI DALAM KEBAIKAN

MENJADI MANUSIA YANG BERMANFAAT

MEMPEROLEH RIDA DAN
PAHALA DARI ALLAH SWT
MANFAAT

MEMPERCEPAT
PENYELESAIAN MENJADI LEBIH BAIK
PEKERJAAN ADALAH MOTIVASI

MEMPERERAT HUBUNGAN
MENJADI PRIBADI ANTAR SESAMA
YANG DISIPLIN DAN
BERTANGGUNGJAWAB
P E N D I D I K A N A G A M A I S L A M & B U D I P E K E R T I

K E R J A
P R E S E N T E D B Y M U H A M M A D S U H A E R I
 Kompetisi dalam Kebaikan

KUY, DIBACA!
Q.S. AL-TAUBAH : 105

“Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat

pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin,
dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui
yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. at-Taubah/9: 105)
MARI KITA IDENTIFIKASI
HUKUM BACAAN TAJWID Q.S. AL-TAUBAH : 105
MENGARTIKAN PER KATA
 ASBABUN NUZUL
Tidak ada sebab khusus yang melatarbelakangi turunnya Q.S. at-
Taubah/9: 105 ini. Perlu diketahui bahwa ayat 105 terkait dengan ayat
sebelumnya, yakni ayat 102-104. Pada ayat 102-104, Allah Swt.
menganjurkan bertaubat dan melakukan kegiatan nyata, antara lain
membayar zakat dan bersedekah. Pada ayat 105, Allah Swt.
memerintahkan untuk melakukan beragam aktivitas lain, baik yang
nyata maupun tersembunyi. Menurut kitab Lubabun Nuqul fii Asbaabin
Nuzul Seusai berperang, Rasulullah Saw. bertanya: “siapakah orang-
orang yang terikat di tiang ini?”, ada seseorang menjawab: “mereka
adalah Abu Lubabah dan teman-temannya yang tidak ikut berperang.
Mereka bersumpah tidak akan melepaskan ikatan tersebut, kecuali
Rasulullah sendiri yang melepaskannya”. Kemudian Rasulullah Saw.
bersabda: “aku tidak akan melepaskan mereka kecuali jika
diperintahkan oleh Allah Swt.” Karenanya Allah Swt. menurunkan Q.S.
at-Taubah/9: 102, kemudian Rasulullah Saw. melepaskan dan
memaafkan mereka.
 B ERAMAL SA L EH HINGGA PESAN MULIA
QS. AL-
K AN U NT UK I M AUPUN
E R INTA H I S EN D IR
. MEM LEH DIR ENGAN
ALLAH SWT DIRA S AKA N O
A K UK AN D
M AN F AA T N YA BISA
T LUA S. A M AL TER SE B UT H ARUS DIL
RIDA DA RI AL L A H SWT. MAIDAH : 48
MASYARAKA A RENA ME N GH A RA P SUMBER : TAFSIR AL-MISBAH
IKH LA S K

SETIAP AMAL AKAN DILIHAT OLEH ALLAH SWT., RASULULLAH SAW. DAN MUKMININ
DI AKHIRAT KELAK. LALU AKAN DIBALAS SESUAI AMAL TERSEBUT, JIKA AMALNYA
KH IR A T.
BAIK MAKA MENDAPAT PAHALA, SEBALIKNYA JIKA AMALNYA BURUK MAKA AKAN
D U P DI A
DIBALAS DENGAN SIKSA. KARENANYA SEORANG MUSLIM HARUSLAH E K A L H I
H L A GI.
TUK B L SAL E
A K UN RA M A N IK UT
MEMPERBANYAK AMAL SALEH KETIKA HIDUP DI DUNIA. BA NY TUK B E G LA I
C U KU P N U N O R A N L LAH
AH G IN A G GA H A
N Y A SUD Y A KEIN E H S E HIN
I K A N OLE KA
A M A L N C UL N S A L IB ER ME R E
ME R ASA M BA T MU A N A MAL T A K AN D I P A H ALA
G AN LAH M EN GHA MEL A KUK BE R LIPA G UR ANG
JA N A KAN N TUK A H AL A A ME N
IN I IF U A . P A N P
SIFAT A N IN ISAT K U KA NNY CO N TOH T
M BU H K M EL A MB E R I O N T OH.
TU
A K U NTUK Y A N G ME N G MENC
R
TERGE PADA ORAN
G YA
E
SWT. K
SETIAP
MANUSI
MENERI A
MA BAL AKAN KEMBAL
HENDAK ASAN A I KE KA
LAH JA M AL PERB MPUNG
DUNIAW NGAN L U ATANNY AKHIRA
I HINGG A RUT DEN A. SEOR T, DAN
A MELA A
LAIKAN GAN GEMERLA NG MUKMIN
AKHIRA P KEHID
T YANG UPAN
KEKAL
ABADI.
 AYAT DAN HADIS TENTANG ETOS KERJA

Q.S. al-Jumu'ah : 10 H.R. Bukhari

Artinya: “Apabila salat telah dilaksanakan, maka

bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw.
ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung”. bersabda: “bersegeralah kamu sekalian untuk melakukan
(Q.S. al-Jumu’ah/62:10) amal-amal shalih, karena akan terjadi suatu bencana yang
menyerupai malam yang gelap gulita di mana ada
seseorang yang pada waktu pagi ia beriman, tetapi pada
waktu sore ia kafir, pada waktu sore ia beriman tetapi pada
waktu pagi ia kafir, ia rela menukar agamanya (dengan
sedikit keuntungan dunia)”. (H.R. Muslim)
Menerapkan Perilaku Etos Kerja untuk
Meraih Kesuksesan
Praktik kerja keras sudah dicontohkan oleh
Rasulullah Saw. sejak beliau masih kanak-
kanak. Tercatat dalam sejarah bahwa pada
usia 12 tahun sudah berniaga hingga ke negeri TUJUAN
Syam bersama Abu Thalib. Demikian pula
sahabat Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman
BEKERJA
bin Affan dan Ali bin Abi Thalib merupakan DALAM ISLAM
figur teladan dalam bekerja keras.

Meraih rida Allah

Kepentingan amal
Swt.
b uk an h anya sosial
et o s ke rj a
g m us l im , tapi
"Bagi seo ra n
b u t u ha n h id up du n ia w i, te Menolak
em en uh i k e ."
bertujuan m ad ah k epa da A llah S w t
kemunkaran Memberi nafkah
ia ya kin b e ri b
tujuan mu l
keluarga
 CARA MENINGKATKAN
ETOS KERJA
Membuat skala prioritas
Menciptakan suasana kerja
dari semua pekerjaan yang
yang nyaman dengan saling
mendesak untuk segera
menjaga perasaan rekan
diselesaikan. Saling memberi motivasi
kerja.
kepada rekan kerja agar
terjaga komitmen untuk
maju dan sukses bersama- Melibatkan teknologi
Meningkatkan semangat, sama. canggih dalam proses
pengetahuan, dan
pekerjaan.
keterampilan yang
menunjang pekerjaan.
 BIA S A WUJU
TER A SIL PENG D
R G AI H A
ENG HA A IH KEPA BDIAN
M AH D IR DA A
SU D
YANG SWT.
LLAH

MANFAAT
ETOS KERJA ,
MENJAG T ABAH
A SIF A T
MARTABA LAT IH
T DIRI ME R, D AN
SENDIRI S A BA
A KA L
TAW