Anda di halaman 1dari 3

Kerja Sama Pada Semut

Seperti biasanya, Rafa bersama rombongannya bertugas untuk mengumpulkan makanan.


Rafa sebagai pemimpin dalam rombongan semut untuk mencari dan mengumpulkan makanan. “Ayo
teman-teman kita berangkat mencari dan mengumpulkan makanan,”ucap Rafa kepada teman-
temannya. “Siap!” Balas teman-teman Rafa secara serentak.

Rombongan semut tersebut keluar dari sarang semut secara berbaris. Mereka keluar sarang
dengan membawa peralatannya masing-masing. Ada yang membawa tongkat dan ada pula yang
membawa kantong untuk menyimpan makanan yang akan diperolehnya. Saat keluar sarang, para
semut berdoa agar hari ini memperoleh banyak makanan agar dapat disimpan saat musim hujan.

Hangatnya sinar matahari pagi membuat Rafa dan teman-temannya bersemangat


mengumpulkan makanan. “Pertama-tama, ayo kita mencari makanan di taman pinggir sungai.” ucap
Rafa kepada teman-temannya. “Baik!” Teman-teman Rafa membalas ajakan Rafa secara serentak.
Mereka pun menuju lokasi yang dimaksud Rafa dengan berjalan secara berbaris rapi.

“Lihat! Banyak remahan roti di pinggir sungai ini”. Ucap Rafa sambil menunjuk lokasi yang
terdapat banyak remahan roti. Rombongan semut itupun langsung menuju lokasi yang dimaksud
Rafa. “Wah, mungkin ini sisa roti dari manusia yang memancing di sini”. Ucap Doni, salah satu teman
Rafa yang terdapat dalam rombongan semut tersebut. “Siapa pun yang menumpahkan roti di sini,
itu tidak penting”. Sanggah Vito, salah satu anggota dari rombongan semut tersebut. “Sudah-sudah,
ayo kita lekas mengambil dan mengumpulkan makanan ini,” Rafa menengahi obrolan Doni dan Vito.
Rombongan semut itu pun segera mengumpulkan remahan roti dan hendak membawanya ke sarang
semut.

“Apa kamu bisa mengangkatnya sendiri Vito?, tanya Rafa saat nelihat Vito sedang berusaha
memikul remahan roti yang berukuran besar. “Ketua, sepertinya saya memerlukan bantuaan,” jawab
Vito. “Baiklah, aku akan membantumu memikul remahan roti tersebut,” ucap Rafa sambil mendekat
ke arah Vito. Vito dan Rafa mengangkat remahan roti tersebut, tetapi masih kesulitan untuk
membawanya.

“Ketua, saya juga akan membantu membawa remahan roti tersebut,” ucap Doni saat
melihat Rafa dan Vito kesulitan membawa remahan roti yang berukuran besar. “Baik, cepat kemari!”
Rafa selaku ketua rombongan semut tersebut menyetujui ucapan Doni. Doni pun langsung berjalan
lebih cepat untuk segera membantu mengangkat dan membawa remahan roti berukuran besar
tersebut.
Vito, Rafa, dan Doni melakukan percobaan membawa remahan roti berukuran besar
tersebut. Mereka melakukan percobaan memikul secara bersama-sama. Selanjutnya, mereka pun
meletakkan kembali remahan roti tersebut karena Rafa harus mengecek kesiapan anggotanya dalam
membawa makanan berupa remahan roti ke sarang semut. “Teman-teman, apakah semua sudah
memperoleh makanan yang bisa dibawa ke sarang?” tanya Rafa. “Sudah ketua!” jawab anggota-
anggota dalam rombongan semut tersebut. “Baiklah, ayo kita bawa makanan ini ke sarang!” ajak
Rafa kepada anggota-anggotanya. “Siap”, jawab seluruh anggota dalam rombongan semut tersebut.

Mereka pun berjalan dengan cara berbaris memanjang sambil membawa makanan yang
telah diperoleh. Ada dua semut dan tiga semut yang membawa makanan dengan cara memikul
bersama-sama. Saat mereka membawa makanan tersebut, tiba-tiba turunlah rintikan kecil hujan.
“Ayo! Kita berteduh di bawah tanaman bunga itu teman-teman,” ajak Rafa. Semua anggota dalam
rombongan semut tersebut mengikuti Rafa, Vito, dan Dito yang berjalan di depan karena memikul
makanan bersama-sama.

Para semut dalam rombongan tersebut segera membawa remahan roti yang di peroleh di
bawah daun-daun tanaman bunga agar tidak basah dan rusak. Mereka berteduh di bawah daun-
daun tersebut. Sesaat setelah mereka berteduh, rintikan hujan semakin besar dan deras. “Kita tetap
berteduh di sini sampai hujan benar-benar reda,” perintah Rafa. “Siap!” jawab semua anggota dalam
rombongan semut tersebut. Saat mereka berteduh, mereka tidak lupa untuk tetap melindungi
makanan yang telah dikumpulkan agar tidak terkena hujan.

“Hujan telah reda, ayo kita segera kembali ke sarang!” Ajak Rafa kepada semua anggotanya.
“Baik ketua!” Jawab semua anggota secara serentak. Mereka pun segera meninggalkan tempat
berteduh tersebut untuk segera kembali ke sarang semut. Mereka berjalan dengan berbaris satu
persatu sambil membawa makanan yang telah dikumpulkan.

Para semut senang karena bisa selamat dari hujan dan makanannya pun tidak rusak. Mereka
berjalan menuju sarang dengan hati riang. Dalam perjalanan pulang tersebut, mereka terhalang oleh
adanya aliran air yang terbentuk karena hujan tadi. “Ketua, bagaimana kita melewati aliran air yang
cukup lebar dan deras ini?” Tanya salah satu anggota dalam rombongan semut. “Iya ketua, kita juga
tidak bisa mengambil jalur lain?” Salah satu anggota dalam rombongan tersebut ikut berpendapat.
“Tenang! Kita akan melewati aliran air ini,” Ucap Rafa dengan penuh percaya diri.

“Bagaimana cara kita melewati aliran air ini?” Tanya Vito. “Kita bagi terlebih dahulu semua
anggota dalam rombongan ini menjadi dua kelompok. Salah satu kelompok bertugas mencari dan
mengangkat dua daun untuk dijadikan perahu. Sementara itu, salah satu kelompok mencari ranting
untuk dijadikan sampan.” Rafa menjelaskan dan memberi arahan kepada anggotanya. “Siap!” Semua
anggota menjawab dengan serentak.

Para semut dalam rombongan tersebut melaksanakan perintah Rafa. Mereka membagi
semua anggota menjadi dua kelompok. Kelompok pertama bersama dengan Rafa mencari daun.
“Ayo kita angkat daun ini ke tepi aliran air!” Ajak Rafa kepada teman-temannya dalam saru
kelompok. “Siap!” Ucap teman-temannya. Mereka menganggkat daun tersebut di tepi aliran air.
Adapun kelompok semut yang satunya mencari ranting-ranting pohon. Ranting-ranting pohon
tersebut dijadikan bebrapa sampan untuk mengayuh perahu.

“Apa teman-teman sudah selesai mencari ranting pohon?” Tanya Rafa setelah mengangkat
daun di tepi aliran air bersama kelompoknya. “Sudah ketua!” Jawab kelompok semut yang bertugas
mencari ranting. “Oleh karena sudah siap daun dan rantingnya, ayo kita segera menyeberangi aliran
air tersebut sebelum hujan kembali turun!” Ajak Rafa. “Siap!” jawab semua anggota semut secara
serentak. Mereka pun segera bersiap untuk menyeberangi aliran air tersebut.

“Kita masukkan terlebih dahulu makanan yang telah diperoleh,” ucap Rafa. “Baik,” jawab
anggotanya sambil memasukkan makanan ke atas daun yang dijadikan perahu. Selanjutnya,
sebagian dari semut-semut itu mengambil ranting yang telah dijadikan sampan. Setelah itu, mereka
masuk ke dalam perahu. Adapun setiap perahu menyisakan dua semut yang bertugas untuk
mendorong perahu terlebih dahulu. Setelah perahu didorong, kedua semut itu masuk ke dalam
perahu dengan cara ditarik satu persatu oleh temannya yang ada dalam perahu.

Saat perahu itu bisa berjalan, para semut bersorak riang dengan mengucapkan “yeeeiiii”
secara bersama-sama. Tetapi, tidak lama kemudian, langit kembali mendung. “Ayo kita percepat laju
perahu sebelum hujan kembali turun!” Perintah Rafa. Selanjutnya, Rafa memberi isyarat kepada
ketua kelompok dalam perahu satunya untuk mempercepat laju perahu. Semua semut dalam kedua
perahu itu mempercepat laju perahu dengan menggayung sampan sekuat tenaga. Akhirnya, mereka
semua dapat menyeberangi aliran air tersebut.

“Syukurlah, matahari kembali bersinar dan mendung telah menghilang,” ucap Vito saat
berhasil menyeberangi aliran air. “Teman-teman, ayo kita lanjutkan perjalanan. Sebentar lagi kita
akan sampai di sarang kita”. Ajak Rafa. Mereka pun melanjutkan perjalanan pulang dengan riang
sambil memikul makanan yang telah diperolehnya.

Anda mungkin juga menyukai