Anda di halaman 1dari 4

Nama :………………….

Kelas :………………….

The two ducks and the fox

One day, two ducks walked along the road to go to the lake for their swim. In the middle
of the road, they met Mr. Fox. He sat under the tree.
“Hello, sister. Where are you going?” asked Mr. Fox.
“Good Morning, Mr. Fox. We are going to lake over there. We want to swim.
Would you like to join us?” asked the ducks.
“No, thanks. Do you both come along here every day?” asked Mr. Fox.
“Yes, we always walk here every morning,” said the ducks.
“Delicio….. I..I.. mean nice to see you both,” said Mr. Fox.
The next day, the first duck said, “Are we going to swim today? I bet that Mr. Fox is
waiting for us and he has a bad plan.”
“I know. I have a plan for him, too,” said the second duck.
On their way they met Mr. Fox again.
“Hello, sisters. Going to swim again?” asked Mr. Fox.

“Of course. It’s my pleasure,” replied Mr. Fox.


“This is an easy way to have a free lunch. I have a big bag with me now,” though Mr. fox.
Three of them walked to the lake and sang some songs.
“When I say run, let’s run fast together,” said the second duck, “Run!!!”
They ran so fast and jumped into the lake. Mr. fox jumped upon them, but he forgot that he
could not swim. So, Mr. fox drowned in the lake. He failed to get his free lunch.
Terjemahan
Bebek dan rubah

Pada suatu hari, dua ekor bebek berjalan sepanjang jalan menuju danau untuk berenang. Di
tengah perjalanan, mereka bertemu dengan seekor rubah yang sedang duduk di bawah
pohon.
“Halo , saudaraku, mau kemana? Tanya rubah.
“selamat pagi, rubah.kamiinging ke danau sana. Kami ingin berenang. Mukah kamu ikut
bersama kami?” Tanya bebek.
“Tidak, terima kasih. Apakah kalian berdua selalu bersama lewat sini setiap hari?” Tanya
rubah.
“ya, kami selalu lewat di sini menuju danau setiap hari” jawab bebek.
“Leza… maksud saya senang bertemu dengan kalian,” kata rubah
Keesokan harinya, bebek pertama berkata “apakah kita pergi berenang hari ini? Saya rasa
rubah menantikan kedatangan kita dan dia memiliki rencana yang tidak baik.”
“Saya tahu. Saya juga punya rencana untuknya,” jawab bebek kedua. Di dalam perjalanan
mereka bertemu lagi dengan rubah.
“halo sobat, pergi berenang lagikah?” Tanya rubah.
“Ya. Maukah kamu ikut bersama kami dan melindungi kami dari binatang-binatang jahat?
Kata bebek kedua.
“Tentu, dengan senang hati” jawab rubah.
“Wow..ini memudahkan lagi untuk dapat makanan siang,” fikir rubah.
Mereka pun bertiga berjalan beriringan sambil menyanyikan lagu. “saat saya bilang lari,
kita harus bersama-sama berlari dengan cepat,” kata bebek kedua, “lari!!!”
Mereka pun segera berlari dan dengan cepat melompat ke danau. Sang rubah juga ikut
melompat mengejar mereka, tetapi dia lupa bahwa dia tidak bisa berenang, olehnya sang
rubah pun tenggelam dan gagal mendapatkan makan siang. “Ya. Mengapa kamu tidak
mencoba melindungi kita dari serangan hewan buas tadi?” ucap bebek kedua.
Nama :…………..
Kelas :……………

The Ant and the Grasshopper

In a field one summer’s day a Grasshopper was hopping about, chirping


and singing to its heart’s content. An Ant passed by, bearing along with
great toil an ear of corn he was taking to the nest.
“Why not come and chat with me,” said the Grasshopper, “instead of
toiling and moiling in that way?”
“I am helping to lay up food for the winter,” said the Ant, “and recommend
you to do the same.”
“Why bother about winter?” said the Grasshopper; “We have got plenty of
food at present.” But the Ant went on its way and continued its toil. When
the winter came the Grasshopper had no food and found itself dying of
hunger – while it saw the ants distributing every day corn and grain from
the stores they had collected in the summer. Then the Grasshopper
knew: It is best to prepare for days of need.
Terjemahan
Semut dan Belalang

Di sebuah ladang pada suatu hari di musim panas, seekor Belalang


melompat-lompat, berkicau dan bernyanyi sepuasnya. Seekor Semut
lewat, dengan susah payah membawa sebutir jagung yang dibawanya ke
sarangnya.
“Mengapa tidak datang dan mengobrol denganku,” kata Belalang,
“daripada bekerja keras dan merintih seperti itu?”
“Saya membantu menyiapkan makanan untuk musim dingin,” kata
Semut, “dan menyarankan Anda untuk melakukan hal yang sama.”
“Mengapa repot-repot tentang musim dingin?” kata Belalang; “Kita sudah
mendapat banyak makanan saat ini.” Tapi Semut melanjutkan
perjalanannya dan terus bekerja keras. Ketika musim dingin tiba,
Belalang tidak memiliki makanan dan mendapati dirinya sekarat karena
kelaparan – sementara ia melihat semut membagikan jagung dan biji-
bijian setiap hari dari toko yang mereka kumpulkan di musim panas.
Kemudian Belalang tahu: Yang terbaik adalah mempersiapkan hari-hari
yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai