Disusun Oleh:
Kelompok 1 / Perikanan A
Zainur Roziqin 230110210017
Akmal Habib M 230110210040
Lucky Mahesa A P 230110210042
Nasywa Aurelia Z 230110210044
Dhea Prisma Puji A 230110210046
Ronald Krisna G 230110210049
Silmi Aulia K 230110210066
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2022
I. DEFINISI UJI Z DAN KEGUNAANNYA
Uji Z adalah salah satu uji statistika yang pengujian hipotesisnya didekati dengan
distribusi normal. Menurut teori limit terpusat, data dengan ukuran sampel yang besar akan
berdistribusi normal. Oleh karena itu, uji Z dapat digunakan untuk menguji data yang sampelnya
berukuran besar. Jumlah sampel 30 atau lebih dianggap sampel berukuran besar. Selain itu, uji
Z ini dipakai untuk menganalisis data yang varians populasinya diketahui. Namun, bila varians
populasi tidak diketahui, maka varians dari sampel dapat digunakan sebagai penggantinya.
Pengujian uji-z dapat dilakukan apabila simpangan baku populasi diketahui dan n nya sejumlah
lebih dari tiga puluh (30). Di sisi lain, uji-Z juga merupakan uji univariat yang didasarkan pada
distribusi normal standar. Uji-Z menyiratkan tes hipotesis yang memastikan apakah rata-rata dua set
data berbeda satu sama lain ketika varians diberikan.
Uji Z mengacu pada analisis statistik univariat yang digunakan untuk menguji hipotesis
bahwa proporsi dari dua sampel independen sangat berbeda. Ini menentukan sejauh mana suatu
titik data jauh dari rata-rata set data, dalam standar deviasi. Peneliti mengadopsi uji-z, ketika
varians populasi diketahui, pada dasarnya, ketika ada ukuran sampel yang besar, varians sampel
dianggap kira-kira sama dengan varians populasi. Dengan cara ini, diasumsikan diketahui,
meskipun faktanya hanya data sampel yang tersedia dan uji normal dapat diterapkan. Distribusi
Z dipakai sebagai acuan bila jumlah pengamatan besar (n ≥ 30) dan parameter simpang baku (σ)
di populasi diketahui.
Pada perhitungan Uji Z, ada beberapa syarat data yang harus terpenuhi untuk melakukan
pengujian, yaitu sebagai berikut :
1. Data berdistribusi normal, dengan ciri kurva mendekati sumbu mendatar pada kedua
ujung, berbentuk simetris, dan luas daerah kurva = 1
2. Varians populasi (σ2) diketahui, apabila dalam suatu suatu pengujian, varians populasi
tidak diketahui, dapat menggunakan varians sampel dengan syarat jumlah sampel ≥ 30
3. Ukuran sampel (n) besar, ≥ 30, Apabila syarat sampel ini tidak terpenuhi maka dilakukan
perhitungan Uji T
4. Digunakan hanya untuk membandingkan 2 observasi, Apabila data yang diobservasi > 2
maka dilakukan perhitungan Uji F (Anova).
𝑋 − µ0
𝑍0= 𝑛 𝑠
𝑛
Keterangan
𝑍0 : Nilai Z hitung
𝑋 : Rata-rata x
µ0 : Nilai yang dihipotesiskan
s : Simpangan baku
n : Jumlah anggota sampel
Prosedur uji statistik untuk uji Z dan uji t pada prinsipnya sama, yang berbeda hanya
rumus uji statistiknya (Nasution 2017). Prosedur uji statistiknya hanya diberikan untuk uji Z,
yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan formulasi hipotesis
a. H0 : µ = µo H1 : µ > µo
b. H0 : µ = µo H1 : µ < µo
c. H0 : µ = µo H1 : µ ≠ µo
2. Menentukan taraf nyata (α) dari Z tabel
a. Taraf nyata yang digunakan biasanya 5% (0,05) atau 1% (0,01) untuk uji satu arah dan
2,5% (0,025) atau 0,5 (0,005) untuk uji dua arah
Uji Z rata-rata satu populasi adalah uji statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah
suatu populasi memiliki rata-rata yang sama dengan, lebih kecil atau lebih besar dari suatu nilai
rata-rata tertentu sesuai dengan hipotesis yang telah ditetapkan.
Dalam perhitungan Uji Z, akan diambil sebuah keputusan apakah dari data sampel, dapat
mewakili secara keseluruhan parameter populasi. Hasil perhitungan uji Z kemudian dilakukan
pengujian hipotesis dengan hasil keputusan :
1. Jika |Zhit| < |Ztabel|, maka H0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang nyata
dalam perlakuan data sampel terhadap populasi/ data sampel dapat mewakili keseluruhan
parameter populasi.
2. Jika |Zhit| ≥ |Ztabel|, maka H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan yang nyata dalam
perlakuan data sampel terhadap populasi/ data sampel tidak mewakili keseluruhan
parameter populasi.
Penyelesaian :
H0 :μ = 8 H1 :μ < 8
Taraf nyata α = 0,05
Uji statistik
n = 40 ; σ = 0,5 ; 𝑋 = 7,8
𝑧 = 7, 8 − 0, 5
7,8 − 8
z= 0,5/√40
= - 2,53
Dari hasil perhitungan dapat kita ketahui bahwa Ho ditolak karena nilai statistik uji z di
dalam wilayah kritik dimana -2,53 kurang dari -1,645. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
perusahaan mengembangkan sejenis batang pancing yang mempunyai kekuatan dengan nilai
tengah kurang dari 8 kg.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, L. M. (2017). Statistik deskriptif. Jurnal Hikmah, Vol. 14, No. 1: 49-55.