Anda di halaman 1dari 16

BAB 3

GERAK PARABOLA
Gerak Parabola
Gerak suatu benda yang secara serentak melakukan dua gerak
lurus yang saling tegak lurus, yaitu Gerak Lurus Beraturan (GLB) pada
sumbu horizontal X dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) pada
sumbu vertikal Y. Resultan (perpaduan) kedua gerak lurus tersebut
menyebabkan partikel menempuh lintasan parabola sehingga di sebut
gerak parabola.

Contoh: Bola dilempar atau ditendang, Gerakan peluru Meriam yang di


tembakkan atau gerak benda yang dilempar dari ketinggian tertentu.
A. MENENTUKAN BESARAN-BESARAN PADA GERAK PARABOLA DENGAN
VEKTOR
A.1 Posisi, Kecepatan, dan Percepatan

Posisi r  xi  yj

Kecepatan v  vx i  v y j

Percepatan G  g y j

Besar A Ax2  Ay2

ry
Arah tan   Gambar 3.1 Lintasan parabola yang ditempuh
rx kelereng yang dilemparkan dengan kecepatan awal 𝑣0
dan sudut elevasi 𝛼
Contoh berkaitan dengan kecepatan relative
untuk gerak pada bidang akan dijelaskan di
papan tulis
A. MENENTUKAN BESARAN-BESARAN PADA GERAK PARABOLA DENGAN
VEKTOR
A.2 Apakah Kecepatan Relatif Itu?

Kecepatan Relatif •
v B. A  v B.t  v t . A

Gambar 1.16 (a) Sebuah


perahu motor menyebrangi
sungai secara tegak lurus
terhadap arus air.
(b) Diagram vektor kecepatan
B. ANALISIS GERAK PARABOLA DENGAN MENGGUNAKAN
VEKTOR
Galileo menyatakan bahwa kita dapat
memandang gerak parabola sebagai gerak
lurus beraturan pada sumbu horizontal
(sumbu X) dan gerak lurus berubah beraturan
pada sumbu vertikal (sumbu Y) secara
terpisah. Tiap gerak tersebut tidak saling
memengaruhi, tetapi gabungannya tetap
menghasilkan gerak parabola.
Tiga Asumsi
1. Percepatan jatuh bebas, 𝒈 memiliki besar yang tetap.
2. Pengaruh hambatan udara atau gesekan udara diabaikan.
3. Rotasi bumi tidak memengaruhi gerakan.
B. ANALISIS GERAK PARABOLA DENGAN MENGGUNAKAN
VEKTOR
Persamaan Posisi dan Kecepatan pada Gerak Parabola
Pada sumbu x

vx  v0 x x  v0 x t

Pada sumbu y

1 2
v y  v0 y  gt y  v0 y t  gt
v0 x 2
cos  0  atau vox  v0 cos  0
v0
v  v0  at Persamaan umum
v0 y
sin  0  atau voy  v0 sin  0 x  v0t 
1 2
at Gerak Lurus
v0
2 Berubah Beraturan
B. ANALISIS GERAK PARABOLA DENGAN MENGGUNAKAN
VEKTOR
Persamaan Posisi dan Kecepatan pada Gerak Parabola

Vektor posisi :
𝑟 = 𝑥𝑖 + 𝑦𝑗
1
𝑟 = 𝑥0 + 𝑣0𝑥 𝑡 𝑖 + 𝑦0 + 𝑣𝑜𝑦 𝑡 + 2 𝑎𝑦 𝑡 2 𝑗 dengan 𝑎𝑦 = −𝑔

Vektor Kecepatan :
𝑣 = 𝑣𝑥 𝑖 + 𝑣𝑦 𝑗
𝑣 = 𝑣0𝑥 𝑖 + 𝑣0𝑦 + 𝑎𝑦 𝑡 𝑗 dengan 𝑎𝑦 = −𝑔
CONTOH SOAL AKAN DIJELASKAN DI PAPAN
TULIS
B. ANALISIS GERAK PARABOLA DENGAN MENGGUNAKAN
VEKTOR
Menentukan Tinggi Maksimum dan Jarak Terjauh
Syarat benda mencapai
titik tertinggi (titik H)

v y  0 dan vx  v0 x  vH
Koordinat Titik Tertinggi 𝑥𝐻 , 𝑦𝐻
Waktu untuk mencapai ketinggian
maksimum : 𝑣0 2
𝑋𝐻 = sin 2𝛼
𝑽𝑶𝒚 𝒗𝒐 𝐬𝐢𝐧 𝜶 2𝑔
𝒕𝑶𝑯 = = 𝑣0 2 2
𝒈 𝒈 𝑦𝐻 = 𝑠𝑖𝑛 𝛼 Tinggi Maksimum
2𝑔
B. ANALISIS GERAK PARABOLA DENGAN MENGGUNAKAN
VEKTOR
Menentukan Tinggi Maksimum dan Jarak Terjauh
Konsep Waktu
v0 y v0 sin  0
t0 H  
g g
Jarak Titik Tertinggi

𝑣0 2
𝑋𝐻 = sin 2𝛼
2𝑔
Tinggi Maksimum

v02
yH  sin 2  0
2g
B. ANALISIS GERAK PARABOLA DENGAN MENGGUNAKAN
VEKTOR
Menentukan Tinggi Maksimum dan Jarak Terjauh
Syarat benda mencapai titik terjauh Waktu Untuk menempuh jarak terjauh 𝒕𝟎𝑨
2v0 y 2v0 sin  0
t0 A    t0 A  2t0 H
yA  0 g g
• Dengan 𝑡0𝐴 waktu untuk mencapai titik
tertinggi

Jarak Maksimum

v02
R  2 xH  sin 2 0
g
B. ANALISIS GERAK PARABOLA DENGAN MENGGUNAKAN
VEKTOR
Sifat Simetri Grafik Parabola
B. ANALISIS GERAK PARABOLA DENGAN MENGGUNAKAN
VEKTOR
Gesekan angin dalam gerak parabola diabaikan, maka grafik parabola dapat kita analisis
secara matematis.

Sifat Simetri Grafik Parabola :


• Waktu naik = waktu turun TPH  THQ
• besar kecepatan (kelajuan) naik = besar kecepatan (kelajuan) turun, tetapi kecepatan naik tidak
sama dengan kecepatan turun, sebab arahnya berbeda. 𝑣𝑃 = 𝑣𝑄 , tetapi 𝑣𝑃 = −𝑣𝑄
• sudut elevasi ke bawah = negatif sudut elevasi ke atas. 𝜃𝑄 = −𝜃𝑃
• jarak titik ke sumbu simetri sama besar PH   QH 
CONTOH SOAL AKAN DIJELASKAN DI PAPAN
TULIS
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai