Anda di halaman 1dari 9

CSSU

WAWANCARA LAPANGAN I
Divisi Identifikasi masalah P
Sarana PrasaranaTidak memiliki air panas & hygrometer 5
Sarana PrasaranaKurangnya lemari linen 2
Sarana PrasaranaKurangnya rak instrumen steril 2
Sarana PrasaranaTidak tersedia toilet & pantry di dalam CSSU untuk staf 3
Sarana PrasaranaTidak tersedia komputer di unit CSSU 3
SDM Staf yang baru bergabung belum punya sertifikat pelatiha 3
SDM Kurangnya SDM 2

I
INDIKATOR MUTU
Divisi P
Indikator Mutu Kepatuhan penggunaan APD (100%) 1
Indikator Mutu Kepatuhan cuci tangan (≥ 85%) 3
Indikator Mutu Kelengkapan serah terima instrumen (100%) 1
Indikator Mutu Angka alat steril yang tidak berlabel indikator (0%) 1
Indikator Mutu Angka kejadian set instrumen kadaluarsa (0%) 1
I Nilai
T R Prioritas
Sv Ri (IxTxR)
4 5 5 5 350 1
1 2 4 3 60 7
1 3 4 3 72 6
2 3 5 3 120 4
1 3 5 4 140 2
1 2 4 5 120 3
3 3 4 3 96 5

I Nilai
Prioritas
Sv Ri T R (IxTxR)
1 3 5 5 125 5
1 3 5 5 175 3
2 3 5 5 150 4
5 4 5 4 200 1
4 4 5 4 180 2
Prevalency/besarnya masalah (P)
severity/ akibat yang ditimbulkan (S)
rate of increase/kenaikan besarnya masalah (Ri) nilai 1 sampai 5, dengan nilai 1 adalah level terendah (tidak
technical feasibility / kelayakan teknologi (T) nilai 1 sampai 5 dengan nilai 1 adalah level terendah (tidak
resourches availability (R) / SDM, keuangan dan sarana nilai 1 sampai 5 dengan nilai 1 adalah level terendah (tidak
adalah level terendah (tidak penting) dan 5 adalah level tertinggi (sangat penting)
dalah level terendah (tidak mudah) dan 5 adalah level tertinggi (sangat mudah)
dalah level terendah (tidak tersedia) dan 5 adalah level tertinggi (sangat tersedia)
KAMAR BEDAH
WAWANCARA LAPANGAN
Divisi Identifikasi masalah
Mutu Berdasarkan SOP, Skin Preparation di SOP masih dengan betadine / C
Mutu Pasien hanya mandi dengan chlorhexidine 1x pre operasi karena pasie
Mutu Penundaan operasi elektif tidak tercapai setiap hari Selasa (Katarak Da
Sarana Prasarana Kamar bedah menggunakan AC split
Sarana Prasarana Keterlambatan ketersediaan obat di kamar bedah karena tidak ada depo
SDM Kurangnya SDM (12 petugas)
Sarana Prasarana Kurangnya Tablet (mini laptop) di Kamar Bedah

INDIKATOR MUTU
Divisi Identifikasi masalah
Indikator Mutu Kepatuhan penggunaan APD (100%)
Indikator Mutu Kepatuhan cuci tangan (≥ 85%)
Indikator Mutu Kepatuhan identifikasi pasien (100%)
Indikator Mutu Waktu tanggap SC cito <30 menit (>80%)
Indikator Mutu Angka kejadian IDO (<2%)
Indikator Mutu Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh (100%)
Indikator Mutu Presentase pengisian asesmen medis perioperatif yang sesuai dan len
Indikator Mutu Presentase pengisian asesmen medis pra anestesi yang sesuai dan le
Indikator Mutu Presentase kepatuhan pelaksanaan checklist keselamatan operasi (10
Indikator Mutu Presentase kepatuhan pelaksanaan site marking pada pasien yang akan
Indikator Mutu Presentase pengisian laporan operasi (100%)
Indikator Mutu Presentase ketidaksesuaian diagnosa pra operasi dengan pasca operas
Indikator Mutu Penundaan operasi elektif >1jam (< 5%)
Indikator Mutu Kepatuhan waktu penggunaan antibiotik di OK (100%)
Indikator Mutu Konversi tindakan lokal / regional ke anestesi umum (<5%)
Indikator Mutu Presentase pengisian formulir persetujuan tindakan medis (100%)

Daftar Alternatif Pemecahan Masalah


Membuat area / ruangan untuk depo farmasi kamar bedah
Membuat SOP / Pedoman Pelayanan Depo Farmasi kamar bedah
Menyiapkan karyawan untuk Depo Farmasi kamar bedah
Melakukan sosialisasi kepada petugas kamar bedah dan farmasi
I Nilai
P Sv Ri T R (IxTxR) Prioritas
1 1 2 5 5 100 4
2 1 3 5 5 150 3
2 1 2 3 3 45 7
3 1 3 3 3 63 6
4 3 4 5 5 275 1
3 3 5 5 4 220 2
1 2 3 5 3 90 5

I Nilai
P Sv Ri T R (IxTxR) Prioritas
1 1 3 5 5 125 13
3 1 3 5 5 175 7
1 1 3 5 5 125 12
1 1 3 5 5 125 10
1 3 3 4 4 112 16
1 3 2 5 5 150 9
1 4 3 5 5 200 4
1 3 3 5 5 175 6
1 2 3 5 5 150 8
1 4 4 5 5 225 2
1 3 3 5 5 175 5
1 3 4 5 5 200 3
5 4 4 5 5 325 1
1 1 3 5 5 125 11
1 2 3 4 5 120 15
1 2 3 4 5 120 14

C A R L Total Prioritas
8 8 7 9 32 1
8 9 8 9 34 2
5 7 6 8 26 3
5 7 5 8 25 4
penetapan prioritas masalah dengan menggunakan skoring Criteria Matrix Tehnique berdasarkan
Prevalency/besarnya masalah (P)
severity/ akibat yang ditimbulkan (S)
Kenaikan besarnya masalah (rate of increase)
technical feasibility / kelayakan teknologi (T) nilai 1 sampai 5 dengan nilai 1 adalah level tere
resourches availability (R) / SDM, keuangan dan sara nilai 1 sampai 5 dengan nilai 1 adalah level tere

Penentuan prioritas pemecahan masalah dilakukan dengan metode CARL, dimana nilai 1 merupakan n
C = capability ; ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan peralatan)
A = accesability : kemudahan dalam melaksanakan alternative (ketersediaan metode / cara / teknologi
R = readiness : kesiapan tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran (keahlian / kemampuan dan motiv
L = leverage : seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan masalah
x Tehnique berdasarkan

engan nilai 1 adalah level terendah (tidak mudah) dan 5 adalah level tertinggi (sangat mudah)
engan nilai 1 adalah level terendah (tidak tersedia) dan 5 adalah level tertinggi (sangat tersedia)

L, dimana nilai 1 merupakan nilai terendah dan nilai 10 merupakan angka tertinggi, sehingga semakin tinggi scoring maka semak

aan metode / cara / teknologi


hlian / kemampuan dan motivasi)
in dalam pemecahan masalah yang dibahas
inggi scoring maka semakin tinggi prioritas masalah harus diselesaikan:

Anda mungkin juga menyukai