Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat ( Permenkes Nomor 3 Tahun 2020)
Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan alat dan/atau tempat untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotive (promosi kesehatan), preventif (pencegahan penyakit),
kuratif (penyembuhan penyakit), maupun rehabilitatif (pemulihan kesehatan) (UU 44 tahun
2009).
Pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem
pelayanan kesehatan rumah sakit. Pelayanan farmasi rumah sakit bertanggung jawab penuh
terhadap pasien terkait dengan sediaan farmasi dan orientasi kesembuhan pasien melalui
ketepatan pemberian obat. Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi: pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai; dan pelayanan farmasi klinis merupakan
pelayanan yang berinteraksi dengan pasien secara langsung dengan dibantu oleh tim kesehatan
lainnya untuk meningkatkan kualitas terapi obat.
Pelayanan farmasi klinis di rumah sakit diatur dalam Permenkes 72 tahun 2016 adalah
Pelayanan farmasi klinis yang harus dilaksanakan diantaranya adalah pengkajian dan pelayanan
resep, penelusuran riwayat obat, rekonsiliasi obat, pelayanan informasi obat, konseling, visite,
pemantauan terapi obat, monitoring efek samping obat, evaluasi penggunaan obat, dan dispensing
sediaan steril.
Apoteker berperan penting dalam pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit, salah satu tugas
dan tanggung jawab utama Apoteker di Rumah Sakit yaitu mengurus IFRS (Instalasi Farmasi
Rumah Sakit) dalam hal pengelolaan yang dimulai dari pemilihan, perencanaan kebutuhan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan, dan penarikan,
pengendalian, dan administrasi, penjaminan mutu, serta pelayanan farmasi klinik. Serta dituntut
untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan serta dapat berkomunikasi
dengan pasien serta bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain agar dapat memberikan pelayanan
yang baik dan dapat memberikan pengobatan rasional, efektif dan aman terhadap pasien.
Upaya untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan serta kemampuan, Program Studi
Profesi Fakultas Farmasi Institusi Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) bekerjasama dengan
Rumah Sakit Bhayangkara Pusdokkes Polri menyelenggarakan Praktek Kerja Profesi Apoteker
(PKPA) bagi mahasiswa calon Apoteker periode 01 agustus-31 September 2023 selama 2 bulan.
Pada kesempatan PKPA di Rumah Sakit diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan
pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam melakukan pelayanan kefarmasian serta
mengetahui peran, fungsi dan tanggung jawab Apoteker dalam pelayanan kefarmasian di Rumah
Sakit
1.2 Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)

Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi
Institusi Sains dan Teknologi Nasional yang bekerjasama dengan Rumah Sakit Bhayangkara
Pusdokkes Polri dengan tujuan:
1. Mempelajari dan memahami peran, tugas, fungsi wewenang dan tanggung jawab
apoteker dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.
2. Mengetahui dan memahami pelaksanaan, kegiatan kefarmasian yang bersifat manejerial
di Rumah Sakit meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai (BMHP) dan kegiatan farmasi klinis.
3. Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk melihat dan mempelajari kegiatan-
kegiatan yang dapat dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Pusdokkes Polri.

1.3 Manfaat Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)


Manfaat dilakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) adalah agar calon Apoteker dapat:
1. Meningkatkan dan memperluas pemahaman serta penerapan ilmu yang telah diperoleh di
perkuliahan yang berkaitan dengan farmasi Rumah Sakit.
2. Mendapatkan bekal pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi calon apoteker yang
terjun di masyarakat khususnya dalam bidang pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.
3. Meningkatkan kemampuan calon apoteker dalam berinteraksi dan berkolaborasi dengan
professional kesehatan lainnya dalam melakukan pelayanan kefarmasian di Rumah Saki
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 “Klasifikasi Dan
Perizinan Rumah sakit” .
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2026 “ Standar Pelayanan
kefarmasian di Rumah Sakit”
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 “Rumah Sakit”

Anda mungkin juga menyukai