1336 2667 1 SM
1336 2667 1 SM
2, Oktober, 2020
Rino Yuda
Desain Komunikasi Visual, Jurusan Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Budaya Indonesia Aceh,
Jantho, Aceh
E-mail: rinoyuda@isbiaceh.ac.id, HP: +6281266643727
ABSTRACK
ABSTRAK
Di Wisata Sumber Air Panas Semurup merupakan objek wisata yang terletak di
Kabupaten Kerinci. Pada zaman penjajahan Hindia Belanda, Sumber Air Panas
Semurup ini sempat dimanfaatkan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai tempat
pemandian prajurit militer. Pemandian Air Panas di wisata ini memiliki banyak
manfaat yang berkhasiat menyembuhkan penyakit. Di kawasan wisata Sumber Air
Panas Semurup ini sendiri memiliki dua tempat sumber air panas yang terpisah,
diantaranya Sumber Air Panas 1 dan 2 dengan berbagai fasilitas dan memiliki banyak
sumber mata air panas. Di kawasan Wisata Air Panas Semurup ini tidak memiliki
sarana informasi publik yang tidak memadai. Dalam hal ini sangat diperlukan sistem
informasi dan sistem tanda yang baik berupa Grafis Lingkungan, agar mempermudah
wisatawan dalam mengidentifikasi fasilitas tentang apa yang boleh dan tidak boleh
didekati oleh wisatawan, seperti sumber air panas pada kolam air panas dengan suhu
90° C lebih. Dengan adanya suatu penerapan media Grafis Lingkungan, keseluruhan
informasi mengenai tempat, bangunan, fasilitas dan sebagainya dapat tertata dengan
baik.
dianggkat dari unsur budaya. Selain itu pantai losari menjadi ikon Kota Tua
bentuk sign yang dirancang Makassar. Kesan klasik dan tua ini
menggunakan bahan seperti, seng plat, dibangun dari visual dinding banteng
besi untuk penyangga, tonggak besi yang sengaja ditampilkan tidak
dan lampu hias. Terdapat penambahan beraturan, diimbangi dengan kesan
motif, kesan yang ingin dimunculkan modern melalui Logotype yang jelas
adalah tradisional dan klasik. dan tegas. Konsep asimetris dan
Sementara itu, Yon Ade Lose perspektif pada logo ini memberikan
Hermanto (2011) dalam tulisannya kesan kedalaman dan nostalgia kota
Grafis Lingkungan Jatim Park 2 ini Makassar dimasa silam. Pemilihan
menggunakan teknik gestalt. Gestalt warna coklat dan kuning gading
merupakan sebuah teori psikologi dimaksudkan untuk memperkuat
yang mengatakan bahwa seseorang impresi kedewasaan logo ini. Warna
akan mempersepsikan apa yang coklat menunjukkan kewibawaan dan
terlihat dari lingkungannya sebagai kemampanan, kesan alami dan
satu kesatuan utuh. Teori ini dapat membumi, sedangkan kuning gading
menjelaskan kecenderungan persepsi memberikan kesan anggun dan
yang terbentuk di benak seseorang. kesuksesan.
Logo Jatimpark menggunakan 2
pendekatan gestalt. Similarity 3. METODE
digunakan pada tulisan ‘JAWATIMUR’
Ruang lingkup merupakan
yang menggunakan warna sama yang pengelompokan masyarakat atau
akan dilihat sebagai satu kelompok segmentasi berdasar kriteria tertentu.
tersendiri. Sedangkan Figure Ground Segmentasi ini merupakan bentuk
digunakan pada ikon-ikon yang keseluruhan dari target segmen.
menggambarkan 4 hewan: gorilla, Segmen yang ditujukan disini adalah
pinguin, burung hantu, dan bunglon. wisatawan yang akan datang, menuju,
Ikon-ikon bergambar hewan itu atau sudah berada di Kabupaten
digambarkan simpel karena Kerinci. Dari segmentasi inilah
kesimpelan tersebut membantu nantinya muncul target segmen,
mempercepat pengidentifikasian isi segmentasi didasarkan dari
gambar tersebut. Ikon yang dipakai demografis, geografis, dan psikografis.
menggunaka border (batas pinggir). Pada kajian segmentasi kali ini, target
Hal ini dimaksudkan ikon-ikon segmen berfungsi untuk mempelajari
tersebut dapat berdiri sendiri dan audiens pengunjung Kawasan Wisata
membantu memisah dengan ikon lain, Air Panas Semurup dari berbagai
karena batas pinggir dapat membantu aspek, sehingga nantinya, hasil yang
memisahkan elemen dari gambar atau dicapai dapat menyentuh kebutuhan
background. audiens.
Nur Abi Abdiansyah (2011) Pengumpulan data terdiri dari
Grafis Lingkungan Kota Tua Makasar wawancara, observasi, studi pustaka.
terinspirasi dari tampak depan Wawancara dilakukan langsung dari
Benteng Rotterdam. Benteng ini dipilih nara sumber yaitu Kepala Dinas
sebagai ikon Kota Tua Makassar
Pariwisata dan Kebudayaan
karena letaknya yang mencolok dan Kabupaten Kerinci dan Kepala UPTD
monumental ditengah kota. Banteng Air Panas Semurup. Observasi yaitu
ini berada di jalur utama dan bersama penelitian atau kunjungan di lapangan
menjadi Final Ikon. Dari alternatif impresi dari citra, makna dan tanda.
sebelumnya terdapat beberapa Dalam perancangan landmark wisata
pengembangan dan gabungan ikon Air panas Semurup menggunakan tiga
untuk dikembangkan lebih lanjut. komponen warna yaitu, merah, biru,
dan orange.
Dalam pemakaian warna yang
kurang tepat maka dapat merusak
citra, mengurangi nilai keterbacaan,
dan bahkan dapat menghilangkan
gairah baca. Jika penggunaan warna
yang tepat maka warna dapat
Gambar 3 : Proses pembuatan landmark
membantu menciptakan mood dan
digital
Sumber : Dokumen pribadi penulis. 2016 membuat teks lebih berbicara.
(Rakhmat Supriyono, 2010 : 70).
Selanjutnya pembuatan tipografi
melalui sketsa maupun digital.
Tipografi ini berfungsi sebagai
pendukung dalam landmark ,
pendukung dimaksud ialah sebagai
bagian identitas landmark objek wisata
akan tetapi tetap menjadi satu
kesatuan antara ikon dengan tipografi.
DAFTAR PUSTAKA
Rustan, Surianto. 2008. Mendesain
Logo. Jakarta: PT Gramadia
Pustaka.
Supriyono, Rahkmat. 2010. Desain
Gambar 8: Contoh penerapan Sign System Komunikasi Visual Teori dan
Sumber : Dokumen pribadi penulis. 2016 Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
Abdiansyah, Abi Nur. 2011.
Perancangan Grafis Lingkungan
Kota Tua Makassar.
Yogyakarta: ISI Yogyakarta.
Afriwan, Hendra. 2010. Perancangan
Grafis Lingkungan Wisata
Heritage Kota Gede. Yogyakarta:
ISI Yogyakarta.
Hermanto, Yon Ade Lose. 2011.
Perancangan Grafis Lingkungan
Jawatimur Park2. Yogyakarta: ISI
Gambar 9: Contoh penerapan Sign System Yogyakarta.
Sumber : Dokumen pribadi penulis. 2016
WEBTOGRAFI
5. KESIMPULAN www.geoparkmeranginjambi.com
Grafis lingkungan adalah suatu
ilmu yang komplit, dimana dalam
proses penerapannya grafis
lingkungan didukung dengan banyak
ilmu dan teori seperti logo, piktogram,
arsiterktur, komunikasi, semiotika,
interior, desain industri, dan semua
yang bersangkutan dengan aspek
visual wayfinding. Grafis Lingkungan
melibatkan orkestrasi tipografi, warna,
citra, bentuk, teknologi dan, terutama,
konten untuk menciptakan lingkungan
yang berkomunikasi. Grafis lingkungan
tidak hanya sekedar merancang logo,
piktogram ataupun sign system, akan
tetapi merancang suatu grafis
lingkungan adalah suatu pengalaman
merancang sistem tanda yang
tersistem secara baik dan benar. Dalam
hal ini adalah untuk kepentingan