Anda di halaman 1dari 10

ISSN: 1411-8912

http://siar.ums.ac.id/

IDENTIFIKASI ELEMEN WISATA DI KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG


Maulida Dewi Sonia ABSTRAK
Program Studi Arsitektur Kawasan Kota Lama Semarang memiliki sejarah panjang yang
Universitas Muhammadiyah Surakarta berharga bagi bangsa Indonesia dan sayang untuk ditinggalkan
d300180081@student.ums.ac.id begitu saja. Saat ini, semakin banyak bangunan dan lingkungan di
kawasan Kota Lama Semarang yang telah dikonservasi dan berfungsi
Ronim Azizah
optimal menghidupkan kembali kawasan ini menjadi bagian dari
Program Studi Arsitektur
Universitas Muhammadiyah Surakarta pusat roda kehidupan. Julukannya sebagai The Little Netherland
ra145@ums.ac.id menjadikan kawasan ini sebagai salah satu kawasan wisata heritage
Indonesia andalan Semarang. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengidentifikasi elemen wisata di Kawasan Kota Lama Semarang
yang didukung oleh atraksi budaya pada tiap zona amatan. Landasan
teori mengenai elemen wisata sebagai dasar pemahamannya
dikuatkan dengan pengumpulan data melalui studi literatur,
dokumentasi, observasi lapangan, dan wawancara, kemudian
dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian
lapangan dilakukan pada 11-12 Oktober 2021 dan 13 November
2021. Hasil penelitian menjelaskan bahwa elemen wisata di Kawasan
Kota Lama Semarang antara lain : (1) Attractions berupa produk
wisata heritage; (2) Amenities berupa fasilitas pendukung bagi
pengunjung; (3) Accessibilities berupa kemudahan akses dalam
menjangkau destinasi; (4) Human Resources berupa keterlibatan
masyarakat dalam konteks pariwisata; (5) Image berupa
karakter/citra unik destinasi pariwisata; dan (6) Price berupa
penetapan harga sebagai aspek dalam persaingan antar destinasi,
menunjukkan adanya keterkaitan dengan sebaran pengunjung di
Kota Lama Semarang.
KEYWORDS:
Wisata; Elemen Wisata; Kota Lama Semarang

PENDAHULUAN Semarang, serta nilai historis kawasan ini


Kota Lama Semarang merupakan sebuah sangat layak dipertahankan dan sayang jika
kawasan urban heritage peninggalan Belanda diabaikan. Berkat upaya konservasi dalam
dengan sejarah panjangnya. Pada masanya, pengembangan kawasan cagar budaya yang
kawasan in dibangun di lokasi yang strategis berpotensi sebagai aset pariwisata ini,
dekat dengan pelabuhan dan sungai. kawasan yang sempat mati kini ‘hidup’
Kemudian berkembang menjadi pusat kembali.
pemerintahan, perdagangan, dan jasa. Konsep Revitalisasi dalam konteks konservasi Kota
perancangan tata kawasan hingga detail Lama Semarang ini pada hakikatnya hanya
struktur dan arsitektur bangunannya mengacu meliputi infrastruktur seperti perbaikan
pada konsep tata ruang di Belanda dan Eropa jaringan jalan, pelebaran jalur pedestrian, dan
pada umumnya sehingga menjadikan kawasan penambahan street furniture sedangkan
ini akhirnya mendapat julukan The Little konservasi pada bangunan dilakukan secara
Netherland (Yuliati, 2019). individu oleh pemilik gedung (Firdausyah &
Seiring bergulirnya waktu, Kota Lama Dewi, 2021). Namun, kini sudah semakin
Semarang ini sempat ditinggalkan dan banyak bangunan dan lingkungan di kawasan
terbengkalai. Kemegahan, keindahan, ini yang telah dikonservasi dan berfungsi sesuai
keunikan yang membedakan dengan citra dengan perencanaannya yang mengarah pada
penataan di luar kawasan Kota Lama wisata heritage. Sebenarnya masih dapat
SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 296
Maulida Dewi Sonia; Ronim Azizah

dijumpai di gang-gang kecil, permukiman yang dikategorikan sebagai alam (misalnya pantai,
memiliki kesan kumuh sehingga memberi rasa gunung, taman, cuaca), dibangun (misalnya
kurang nyaman bagi pengunjung utamanya bangunan ikonik seperti menara Eiffel,
wisatawan (Meytasari & Tisnawati, 2018). monumen warisan, bangunan keagamaan,
Kendati demikian, Kota Lama Semarang konferensi dan fasilitas olahraga), atau budaya
kemudian menjadi salah satu kawasan yang (misalnya museum, teater, galeri seni, acara
ramai dikunjungi wisatawan terlebih dengan budaya). Atraksi bisa berada di ranah publik
gencarnya acara yang diselenggarakan di sana, seperti taman alam, situs budaya atau sejarah
salah satunya seperti Festival Kota Lama atau bisa menjadi atraksi masyarakat dan
Semarang. Walaupun saat ini dalam masa layanan seperti budaya, warisan atau gaya
pandemi, animo pengunjung ke Kota Lama hidup. Faktor lain yang kurang nyata, seperti
tidak luntur begitu saja, terlebih mengingat keunikan dan pemicu emosional atau
kondisi saat ini sudah lebih baik pengalaman juga menarik wisatawan menuju
Pemanfaatan ruang Kawasan Kota Lama destinasi.
Semarang ditinjau dari komposisi fungsinya Amenities. Merupakan berbagai layanan
yakni: (1) fungsi hunian. (2) fungsi perdagangan dan fasilitas yang mendukung masa tinggal
dan perkantoran, (3) fungsi rekreasi dan pengunjung dan termasuk infrastruktur dasar
budaya. Hal ini tercantum dalam Peraturan seperti utilitas, angkutan umum, dan jalan
Daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2003. serta layanan langsung bagi pengunjung
Dari segi fungsi rekreasi dan budaya, beberapa seperti akomodasi, informasi pengunjung,
area di Kota Lama kemudian memiliki ikon fasilitas rekreasi, pemandu, operator dan
tersendiri dan lebih banyak menyedot katering dan fasilitas perbelanjaan.
wisatawan dibanding area atau zona lainnya. Accessibilities. Destinasi harus dapat
Fokus pada sisi kepariwisataan, melihat diakses oleh basis populasi yang besar melalui
fenomena perbedaan sebaran pengunjung di jalan darat, udara, kereta api atau kapal.
Kawasan Kota Lama Semarang, penulis Pengunjung juga harus dapat melakukan
mengangkat rumusan masalah mengenai perjalanan dengan relatif mudah di dalam
bagaimana kondisi elemen wisata yang ada di destinasi. Persyaratan visa, pelabuhan masuk,
Kawasan Kota Lama Semarang berkaitan dan kondisi masuk tertentu harus
dengan sebaran pengunjung. Dalam rangka dipertimbangkan sebagai bagian dari
menjawab permasalah tersebut, penelitian ini aksesibilitas destinasi.
bertujuan untuk mengidentifikasi elemen Human Resources. Pariwisata adalah
wisata Kota Lama Semarang yang didukung padat karya dan interaksi dengan masyarakat
oleh atraksi budaya pada tiap zona amatan lokal yang merupakan aspek penting dari
terkait dugaan pengaruh terhadap sebaran pengalaman pariwisata. Tenaga kerja
pengunjung sehingga penelitian ini diharapkan pariwisata yang terlatih dan warga yang
dapat memberikan manfaat terutama kepada tersosialisasi dan sadar akan manfaat dan
pihak pengelola guna mengembangkan dan tanggung jawab terkait pertumbuhan
mengelola Kawasan Kota Lama Semarang. pariwisata merupakan elemen yang sangat
diperlukan dalam penyampaian tujuan
pariwisata dan perlu dikelola sesuai dengan
TINJAUAN PUSTAKA strategi destinasi.
Penelitian ini mengacu pada teori enam Image. Karakter atau citra yang unik
elemen wisata, yaitu: (1) Attraction, (2) Public sangat penting dalam menarik pengunjung ke
and Private Amenities, (3) Accessibilities, (4) destinasi. Tidak cukup hanya memiliki berbagai
Human Resources, (5) Image and Character, (6) atraksi dan fasilitas yang baik jika calon
Price (World Tourism Organization, 2007). pengunjung tidak menyadari hal ini. Berbagai
Attractions. Seringkali menjadi fokus cara dapat digunakan untuk mempromosikan
perhatian pengunjung dan memberikan citra destinasi (misal pemasaran dan branding,
motivasi awal bagi wisatawan untuk media perjalanan, e-marketing). Citra destinasi
mengunjungi suatu destinasi. Hal ini dapat meliputi keunikan, pemandangan, kualitas

SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 297


Identifikasi Elemen Wisata di Kawasan Kota Lama Semarang

lingkungan, keamanan, tingkat pelayanan, dan 3. Tahap ketiga. Data yang telah dikumpulkan
keramahan orang. dianalisis dengan menerapkan metode
Price. Penetapan harga merupakan aspek deskriptif kualitatif. Meski analisis pada
penting dalam persaingan satu destinasi penelitian kualitatif sudah dilakukan sejak
dengan destinasi lain. Faktor harga sebelum terjun ke lapangan, tahap ini
berhubungan dengan biaya transportasi ke dan dimaksudkan sebagai tahap analisis secara
dari tujuan serta biaya akomodasi, atraksi, menyeluruh.
makanan dan layanan wisata. Keputusan 4. Tahap keempat. Menyimpulkan hasil
wisatawan juga dapat didasarkan pada fitur penelitian sehingga dapat memberikan
ekonomi lainnya seperti pertukaran mata informasi yang jelas mengenai elemen
uang. wisata di Kawasan Kota Lama Semarang.

METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN


Kawasan Kota Lama Semarang
Penelitian lapangan di Kawasan Kota Lama
Semarang dilakukan pada tanggal 11-12 Kawasan Kota Lama adalah bagian kota
Oktober 2021 dan 13 November 2021. Data Semarang yang dahulunya merupakan Kota
dari penelitian ini dikumpulkan melalui studi yang dibatasi oleh benteng de Vijfhoek. Kota
literatur, dokumentasi, observasi lapangan dan Lama digolongkan sebagai kawasan heritage
wawancara. Kemudian dilakukan analisis karena telah memenuhi empat kriteria yakni
dengan menerapkan metode analisis deskriptif estetika, kejamakan, peranan sejarah, dan
kualitatif (Sugiyono, 2013). Parameter yang memperkuat kawasan. Oleh karena itu
digunakan yakni enam elemen wisata menurut kehadirannya dapat meningkatkan citra Kota
World Tourism Organization (World Tourism Semarang karena memiliki warisan sejarah
Organization, 2007) sedangkan sebaran yang berharga (Meytasari & Tisnawati, 2018).
pengunjung untuk menjelaskan daya tarik Kawasan Kota Lama Semarang memiliki batas-
terhadap atraksi budaya tapi bukan menjadi batas sebagai berikut : (a) Sebelah Utara adalah
parameter. Penelitian yang dilakukan dibagi Jalan Merak, (b) Sebelah Selatan adalah Jalan
menjadi beberapa tahapan sebagai berikut : Sendowo, (c) Sebelah Barat adalah Kali
Semarang dan Kawasan Sleko, (d) Sebelah
1. Tahap pertama. Pada tahap ini dilakukan
Timur adalah Jalan Cendrawasih.
persiapan untuk menentukan kerangka
penelitian melalui studi literatur dari
berbagai sumber termasuk menentukan
parameter yang menjadi acuan.
2. Tahap kedua. Pengumpulan data dilakukan
dengan melakukan studi literatur, observasi
langsung di lapangan pada tiap zona
amatan dengan mengacu teori enam
elemen wisata. Kemudian dokumentasi dan
wawancara kepada beberapa pengunjung
Kota Lama Semarang guna mengetahui
perspektif mereka mengenai kunjungan Gambar 1. Peta Batas Kawasan
dan kaitannya dengan elemen wisata. Kota Lama Semarang
Narasumber yang diwawancara meliputi (Sumber: Analisis Penulis, 2021)
pengunjung dalam konteks wisatawan lokal
dengan latar belakang mahasiswa, buruh, Analisis Elemen wisata
ibu rumah tangga, pengusaha, dan Dalam konteks kepariwisataan,
pedagang. Sementara narasumber yang identifikasi elemen wisata di Kawasan Kota
diwawancara dalam konteks pengunjung Lama Semarang dibagi menjadi lima zona
non-wisatawan memiliki latar belakang amatan : (1) Zona 1 – Barat (Kali Semarang-
fotografer dan videografer. Kawasan Sleko dan sekitarnya); (2) Zona 2 –

298 | SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR


Maulida Dewi Sonia; Ronim Azizah

Utara (Jalan Merak dan sekitarnya); (3) Zona 3 yang membuat tempat ini
– Timur (Jalan Cendrawasih dan sekitarnya); (4) ramai dikunjungi pada
malam hari hingga
Zona 4 – Selatan (Jalan Sendowo dan memenuhi jalur pedestrian
sekitarnya); (5) Zona 5 – Tengah (Jalan Letjen • Tidak terdapat toilet umum
Suprapto dan sekitarnya) • Terdapat becak di gang-gang
kecil.
• Ramai dikunjungi
pengunjung pada malam
hari. Hal ini karena
pengunjung memiliki
kecenderungan untuk
menikmati kuliner kaki lima
hingga memenuhi jalur
pedestrian di area ini.

Gambar 2. Pembagian Zona Identifikasi


(Sumber: Analisis Penulis, 2021)
Accessibilities • Area ini berada di kota
sehingga mudah dijangkau
Untuk kemudian dianalisis sebagai berikut : berbagai moda transportasi
Tabel 1. Analisis Elemen wisata seperti angkutan umum, bus
1 ZONA 1-barat (Kali Semarang-Kawasan Sleko dan rapid transit, dan berbagai
sekitarnya) kendaraan lainnya. Area ini
Elemen wisata Keterangan terutama di jalan yang cukup
Attractions • Tidak ada atraksi utama di luas ini termasuk jalan
area ini. umum yang bisa dilalui
• Produk wisata yang dapat berbagai kendaraan.
dinikmati tidak lain adalah
bangunan heritage di area Human • Keterlibatan dengan
ini yang memiliki fungsi resources masyarakat terkait
sebagai bangunan pariwisata masih sebatas
perdagangan dan sebagai pelaku usaha kuliner
perkantoran. kaki lima.

Image • Dengan adanya Jembatan


Berok sebelum memasuki
daerah ini, area ini terkesan
seperti gerbang ke Kota
• Tidak banyak dijumpai Lama bila dicapai dari arah
pengunjung terutama dalam pusat kota Semarang atau
konteks wisatawan. dari Jalan Imam Bonjol dan
Jalan Pemuda.
Amenities • Kondisi jalan dalam keadaan
baik dengan material batu
andesit,
• Tersedia area parkir tidak
resmi di sepanjang daerah
ini dan rambu yang • Dijumpai gang dengan
mengarahkan menuju area permukiman yang memiliki
parkir resmi. kesan kumuh di dalamnya
• Jalur pedestrian cukup luas. mengurangi image/citra
destinasi wisata.

• Terdapat area kuliner kaki


lima di sepanjang jalan ini

SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 299


Identifikasi Elemen Wisata di Kawasan Kota Lama Semarang

Price • Tidak ada biaya untuk Human • Tidak terlihat keterlibatan


memasuki area Kota Lama resources masyarakat dalam konteks
Semarang termasuk di pariwisata di area ini.
daerah ini.
• Namun area ini terdapat Image • Karakter dari tempat ini
banyak pedagang kaki lima terkesan paling tua dari
yang menjual makanan. semua area di Kawasan Kota
Harga masih tergolong Lama Semarang karena di
wajar. area ini banyak bangunan
terbengkalai.
2 ZONA 2-utara (Jalan Merak dan sekitarnya)
Elemen wisata Keterangan
Attractions • Tidak ada atraksi utama di
daerah ini. Price • Tidak ada biaya yang perlu
• Area ini jarang dijadikan dikeluarkan untuk
tujuan utama saat mengunjungi zona ini karena
berkunjung ke Kota Lama tidak ada atraksi inti di area
Semarang. ini selain produk wisata
• Dijumpai beberapa bangunan tua.
pengunjung yang berfoto di
sekitar bangunan tua di 3 ZONA 3-timur (Jalan Cendrawasih dan
dalam gang. sekitarnya)
Elemen wisata Keterangan
Attractions • Salah satu bangunan yang
menarik menjadi atraksi di
area ini yakni Gedung
Marabunta dengan patung
semut pada bagian atapnya.
Amenities • Kondisi jalan dalam keadaan
baik dengan material batu
andesit
• Tidak tersedia area parkir di
area ini, tapi ada rambu yang • Atraksi cenderung
mengarahkan untuk menuju berorientasi pada kuliner
area parkir resmi. dan bangunannya karena
• Jalur pedestrian cukup luas sebagian bangunan yang
di bagian yang dekat sudah direvitalisasi,
bangunan, sementara di sisi kemudian difungsikan untuk
utara cukup sempit. area bisnis food and
• Tidak terdapat toilet umum. beverage. Sebagian lainnya
• Tidak ada pusat layanan tour merupakan pertokoan.
guide di daerah ini. • Tidak terlihat sebagai area
• Terdapat becak di gang-gang yang menjadi pilihan
kecil. destinasi wisata mengingat
• Terdapat penginapan Hotel zona ini termasuk dalam
Pelangi Indah. fungsi perdagangan dan
perkantoran.

Amenities • Kondisi jalan dalam keadaan


baik dengan material batu
andesit.
Accessibilities • Mudah diakses dari jalur • Dekat area parkir resmi.
darat, berbagai jenis • Jalur pedestrian standar,
kendaraan darat termasuk tidak terlalu sempit dan
kereta karena zona ini paling tidak terlalu lebar.
dekat dengan Stasiun
• Tidak terdapat toilet umum
Tawang.
khusus, harus masuk ke
tempat makan/café untuk
bisa menemukan toilet.
• Tidak ada pusat layanan tour
guide di daerah ini.

300 | SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR


Maulida Dewi Sonia; Ronim Azizah

• Jalur pedestrian tidak terlalu


Accessibilities • Untuk masuk ke daerah ini lebar.
ada palang ketinggian • Tidak terdapat toilet umum.
kendaraan sehingga • Tidak ada pusat layanan
kendaraan dengan informasi dan tour guide.
ketinggian tertentu saja
yang dapat memasuki Accessibilities • Bukan jalan utama namun
daerah ini masih mudah diakses. Hanya
kendaraan kecil atau
Human • Tidak ada kegiatan yang kendaraan bermotor roda
resources melibatkan masyarakat dua dan minibus roda empat
secara spesifik terkait kecil saja yang bisa nyaman
pariwisata, hanya sebatas melalui daerah ini.
pelaku usaha.
Human • Keterlibatan masyarakat
Image • Karakter area terlihat hidup resources dalam segi pariwisata yang
dan semakin terkesan dijumpai di sini sebatas
kekinian. Hal ini ditunjukkan sebagai pelaku usaha kuliner
dengan adanya bangunan- kaki lima. Lokasi ini memiliki
bangunan yang telah kecenderungan fungsi
direvitalisasi dan difungsikan sebagai zona perdagangan.
dengan baik oleh pemilik
gedung masing-masing Image • Karakter zona ini lebih
terutama di sekitar Gedung mengarah ke perdagangan
Marabunta. daripada destinasi wisata,
namun tetap ada street
Price • Mengunjungi area ini pada furniture khas Kota Lama
dasarnya tidak Semarang.
membutuhkan biaya.
Namun jika ingin menikmati Price • Untuk kepentingan wisata
elemen lain missal interior seperti jalan-jalan
bangunan di sini yang menikmati suasana
kebanyakan untuk bangunan peninggalan
perdagangan (food and Belanda tentunya tidak ada
beverage), harus biaya untuk memasuki area
mengeluarkan biaya. ini.

4 ZONA 4-selatan (Jalan Sendowo dan sekitarnya) 5 ZONA 5-tengah (Jalan Letjen Suprapto dan
Elemen wisata Keterangan sekitarnya)
Attractions • Atraksi kurang menarik Elemen wisata Keterangan
karena meskipun secara Attractions • Atraksi-atraksi yang ada di
administratif masuk dalam Kota Lama Semarang
batasan area kawasan Kota berpusat di zona ini. Gereja
Lama Semarang, zona ini Blenduk dan Taman
secara garis besar lebih Srigunting memiliki kesan
berfungsi untuk area seperti pusat dari tatanan
perdagangan. Jika Kawasan Kota Lama
berkunjung ke sini yang Semarang.
dapat dinikmati adalah
komplek pertokoan.

• Jarang dijumpai pengunjung


• Paling banyak dijumpai
terutama dalam konteks
pengunjung karena
wisatawan.
ketertarikan dengan atraksi
yang ada antara lain
Amenities • Kondisi jalan tidak luas dan Semarang Contemporary Art
dalam keadaan baik dengan Gallery, Gereja Blenduk,
material batu andesit. Taman Srigunting, Old City
• Tidak ada area parkir resmi. 3D Trick Art Museum, Dream

SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 301


Identifikasi Elemen Wisata di Kawasan Kota Lama Semarang

Museum Zone, serta


penyewaan sepeda dan
otopet.

• Terdapat papan informasi


tourist attractions di dekat
toilet umum dan dekat spot
pemberhentian ojek online.
• Terdapat penginapan
Bobobox.

Amenities • Kondisi jalan dalam keadaan


baik dengan material batu
andesit
• Dekat area parkir resmi
• Jalur pedestrian lebar Accessibilities • Akses ke tempat ini mudah
lengkap dengan berbagai namun harus sedikit
street furniture terutama di mengelilingi kawasan Kota
sekitar gereja blenduk dan Lama karena merupakan
taman srigunting. Salah satu jalan satu arah.
yang menarik adanya • Hanya kendaraan dengan
charger box meski pada saat ketinggian tertentu yang
penelitian tidak berfungsi. bisa masuk area ini karena
terdapat palang.

Human • Keterlibatan masyarakat


resources dalam konteks pariwisata
ditunjukkan salah satunya
dengan adanya Galeri
Industri Kreatif Semarang
• Terdapat area publik tetapi lokasinya
(Taman Srigunting) dengan tersembunyi di gang kurang
pohon-pohon besar terlihat oleh pengunjung.
ditambah adanya free wifi
yang nyaman untuk
istirahat.

Image • Karakter daerah ini sangat


• Terdapat toilet umum dekat kental nuansa eropanya
taman srigunting meski dengan versi yang sudah
kondisinya tidak begitu direvitalisasi. Namun tetap
bersih. butuh peremajaan pada
beberapa bangunan yang
kondisinya menurun saat ini.
Memiliki citra paling kuat
yang melambangkan Kota
Lama Semarang sebagai
tempat wisata dengan
• Terdapat pusat informasi adanya Gereja Blenduk yang
publik dan juga layanan tour memiliki tipologi bangunan
guide yang dijumpai di area paling menonjol di antara
ini. bangunan lainnya.
• Terdapat spot cuci tangan
dan QR Code pelacakan
kontak yang sekarang umum
keberadaannya di masa
pandemi di sekitaran taman
srigunting.

302 | SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR


Maulida Dewi Sonia; Ronim Azizah

Price • Jika hanya memasuki Kota


Lama Semarang termasuk
zona ini gratis. Namun
beberapa tempat atraksi di
zona ini merupakan atraksi
berbayar contohnya
Semarang Contemporary Art
Gallery.

Zona 5 di Jalan Letjen Suprapto dan


sekitarnya menjadi area dengan sebaran
pengunjung terbanyak. Hal ini karena motif
terbesar pengunjung dalam konteks wisatawan Gambar 5. Peta Tourist Attractions
(Sumber: Analisis Penulis, 2021)
ketika datang ke suatu destinasi adalah
attractions. Berlaku juga di Kota Lama,
attractions yang ditawarkan Kota Lama paling Bagi pengunjung dalam konteks non-
banyak dijumpai di area ini. wisatawan misalnya seperti fotografer,
videografer, dan content creator sangat
mungkin bagi mereka mengunjungi Kota Lama
Semarang hanya mempertibangkan aspek
image suatu tempat. Hal ini berkaitan erat
dengan kepentingan mereka yang
mengutamakan konsep pada saat pengambilan
gambar. Biasanya orang yang bekerja pada
bidang ini memiliki perspektif yang berbeda
dalam menilai suatu objek. Oleh karena itu
wajar apabila keberadaan bangunan tua dan
yang terbengkalai justru sering menjadi tempat
Gambar 3. Zona Sebaran Pengunjung Terbanyak yang mereka kunjungi.
di Jalan Berwarna Merah
(Sumber: Analisis Penulis, 2021)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Diketahui tourist attractions yang secara
Kota Lama Semarang sebagai destinasi
resmi ditunjukkan di papan informasi atraksi di
wisata memperlihatkan kemajuannya dalam
dekat Taman Srigunting yaitu: (A) Taman
menarik minat pengunjung terutama
Srigunting, (B) Gereja Blenduk, (C) Semarang
wisatawan setelah adanya upaya konservasi
Contemporary Art Gallery, (D) Padangrani
yang dilakukan pada bangunan dan lingkungan
Antique Market (namun saat ini sudah tutup
di dalam kawasan tersebut meski belum
permanen), (E) Dream Museum Zone, (F)
seluruhnya.
Semarang Kreatif Galeri, (G) Monod Diephuis &
Co. Dalam lingkup kawasan, berikut
rangkuman elemen wisata Kota Lama
Semarang dan kaitannya dengan sebaran
pengunjung:
1. Attractions tersedia paling banyak berada
dan berpusat di zona 5 yakni di Jalan
Letjen Suprapto dan sekitarnya. Elemen
ini menjadi motif utama pengunjung
dalam konteks wisatawan memilih
destinasi wisata. Oleh karena itu masuk
Gambar 4. Papan Informasi Tourist Attractions akal jika sebaran pengunjung terbanyak
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021) ada di zona ini.

SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 303


Identifikasi Elemen Wisata di Kawasan Kota Lama Semarang

2. Amenities terlengkap yang tersedia di kemudian menjadi daya tarik terbesar bagi
Kota Lama Semarang memusat di zona 5 pengunjung di Kawasan Kota Lama Semarang.
di Jalan Letjen Suprapto.. Meski tidak
selalu menjadi pertimbangan kuat dalam Saran
menentukan destinasi wisata, keberadaan Sebagai destinasi wisata heritage,
elemen ini penting guna menunjang Kawasan Kota Lama Semarang perlu untuk
produk wisata karena sebagai pengunjung terus melakukan perbaikan dan
dalam konteks wisatawan tentunya pengembangan kawasan wisata antara lain
menginginkan rasa aman dan nyaman. dengan rekomendasi sebagai berikut:
Pada fenomena ini, ketersediaan 1. Dari segi attractions, perlu untuk
amenities yang paling lengkap berada di kemudian mengolah potensi di area lain di
lingkungan yang sama dengan pusat Kawasan Kota Lama Semarang.
sebaran attractions. 2. Dari segi amenities, perlu penambahan
3. Accessibilities Kota Lama Semarang cukup fasilitas dan pengelolaan berkelanjutan.
baik. Berada di lokasi yang sangat strategis 3. Dari segi human resources, keberadaan
di tengah kota, dekat dengan Kali Galeri Industri Kreatif sebenarnya sudah
Semarang, Stasiun Tawang, dan apabila bagus karena melibatkan peran
melibatkan akses udara masih dalam masyarakat. Namun, letaknya yang
jangkauan yang relatif dekat dengan tersembunyi di gang yang tidak begitu
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani. terlihat perlu untuk dilakukan
Secara umum untuk berkunjung ke Kota pengembangan dan pengelolaan yang
Lama sangat mudah dijangkau dengan lebih baik.
berbagai moda transportasi. 4. Dari segi image, untuk gang-gang dengan
4. Human Resources sebagai elemen wisata permukiman yang terkesan kumuh perlu
Kota Lama Semarang masih perlu untuk ditertibkan.
terus dikembangkan dan dikelola sesuai 5. Tidak semua bangunan yang ada di
strategi destinasi pariwisata. Kawasan Kota Lama Semarang harus
5. Image atau citra Kawasan Kota Lama dikonservasi menjadi sesuatu yang
Semarang sebagai destinasi wisata berbeda atau dengan perubahan yang
heritage menjadi semakin hidup dan berlebihan. Terkadang kita harus
positif setelah semakin banyak area yang mempertimbangkan pandangan
dikonservasi. Meski begitu image di zona pengunjung lain yang tidak bertindak
5 tetap paling kuat mewakili Kota Lama sebagai wisatawan seperti fotografer,
dengan adanya Gereja Blenduk dan videografer, dan content creator yang
Taman Srigunting di sebelahnya. Image dalam kunjungannya ke Kota Lama justru
inilah yang kemudian menjadikan zona 5 mencari bangunan tua.
memiliki sebaran pengunjung terbanyak 6. Perlunya pengawasan lebih ketat
6. Price sebagai elemen wisata terhadap perubahan bangunan yang
memengaruhi keputusan pengunjung dikonservasi agar tidak ada bangunan
dalam menentukan destinasi wisata. Pada yang menyalahi aturan konservasi
dasarnya berkunjung ke Kawasan Kota sehingga tetap dapat menjaga nilai
Lama Semarang sangatlah terjangkau, historis bangunan.
minimal hanya perlu menyiapkan biaya
transportasi sudah dapat berkeliling DAFTAR PUSTAKA
menikmati pesona bangunan eropa di Firdausyah, A. G., & Dewi, S. P. (2021).
tengah kota. Berbeda halnya jika memiliki Pengaruh Revitalisasi terhadap Pola
niat untuk mengunjungi atraksi atau Ruang Kota Lama Semarang. Jurnal
elemen berbayar lain yang ada. Riptek, Vol. 15(1), 17–27.
Kelengkapan elemen wisata yang saling Meytasari, C., & Tisnawati, E. (2018). The
berkaitan memusat di zona 5 di Jalan Letjen Tourism Product Element
Suprapto dan sekitarnya. Hal inilah yang Development of Semarang Old City

304 | SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR


Maulida Dewi Sonia; Ronim Azizah

Area Based on Attractive Urban


Heritage Approach. ARSITEKTURA,
16(1), 107. Retrieved from
https://doi.org/10.20961/arst.v16i1.2
0432
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
World Tourism Organization. (2007). A
practical guide to tourism destination
management. Madrid: World Tourism
Organization.
Yuliati, D. (2019). Mengungkap Sejarah Kota
Lama Semarang dan
Pengembangannya Sebagai Asset
Pariwisata Budaya. ANUVA, 3(2), 157–
171.

SIAR III 2022 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 305

Anda mungkin juga menyukai