Anda di halaman 1dari 8

PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGELOLAAN KAMPUNG HERITAGE KAYUTANGAN

I Gede Raeyana Ari Krisnanda, Johannes Parlindungan, Eddi Basuki Kurniawan


Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 -Telp (0341)567886
Email: igedeari98@student.ab.ac.id

ABSTRAK

Kampung Heritage Kayutangan adalah kampung wisata budaya dan sejarah yang ada di Kota Malang yang
diresmikan pada tanggal 22 April 2018. Namun dalam pengelolaannya terdapat beberapa permasalahan
terutama ketidakjelasan dalam kegiatan pengelolaannya serta masyarakat sekitar tidak terlalu terlibat
didalamnya dan minimnya hubungan kerjasama antara pemerintah, akademisi, masyarakat dan stakeholder
lainnya yang menjadi faktor kurang berkembangnya Kampung Heritage Kayutangan. Berdasarkan permasalahan
tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana stakeholder berperan dalam pengelolaan
Kampung Heritage Kayutangan. Peran dari masing-masing stakeholder akan dinilai berdasarkan tingkat
kepentingan (interest) dan pengaruhnya (power) yang kemudian akan dipetakan dalam matriks stakeholder
untuk mengetahui perannya dalam pengelolaan Kampung Heritage Kayutangan.

Kata Kunci : stakeholder, pariwisata, kampung-wisata, cagar-budaya.

ABSTRACT

Kayutangan Heritage Village is a cultural and historical tourism village in Malang City that was inaugurated on
April 22, 2018. However, in its management, there are several problems, especially the ambiguity in its
management activities and the surrounding community is not too involved in it, and the lack of cooperative
relations between the government, academics, the community surroundings, and other stakeholders who are the
factors for the lack of development of the Kayutangan Heritage Village. Based on these problems, this research
aims to determine how stakeholders play a role in the management of the Kayutangan Heritage Village. The role
of each stakeholder will be assessed based on the level of interest and power which will then be mapped in the
stakeholder matrix to determine their placement in the management of the Kayutangan Heritage Village.

Keywords: stakehoder, tourism, tourist-villages, Heritage.

pengelolaannya, dibentuklah sebuah Kelompok


PENDAHULUAN Sadar Wisata atau POKDARWIS. Dengan adanya
Kampung Heritage Kayutangan adalah POKDARWIS ini, Kampung Kayutangan
kampung wisata budaya dan sejarah yang ada di diharapkan dapat menjelma menjadi sebuah
Kota Malang. Kampung Kayutangan telah kawasan wisata yang berada di tengah – tengah
ditetapkan sebagai kawasan sejarah dan budaya Kota Malang. Menurut penelitian dari (Soewarni,
oleh pemerintah Kota Malang (Perda Kota 2020), (Khakim et al., 2019) dan (Nurulwahida et
Malang No. 4 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata al., 2020) yang berupa hasil observasi dan
Ruang Wilayah Kota Malang). Setelah diresmikan wawancara bersama POKDARWIS, masih banyak
pada tanggal 22 April 2018 menjadi kawasan kekurangan yang ada di Kampung Heritage
cagar budaya, Kampung Heritage Kayutangan Kayutangan, salah satunya adalah ketidakjelasan
mulai melakukan berbagai macam pembenahan dalam kegiatan pengelolaannya serta masyarakat
dari segi penataan di sekitar kawasan tersebut. sekitar tidak terlalu terlibat didalamnya dan
Hal ini dilakukan dengan cara memunculkan minimnya hubungan kerjasama antara
kembali atmosfir dari bangunan – bangunan pemerintah, akademisi, masyarakat dan
kolonial serta menambah berbagai macam stakeholder lainnya yang menjadi faktor kurang
ornamen – ornamen dan lukisan dinding agar berkembangnya Kampung Heritage Kayutangan.
memunculkan kesan lawas dari kampung Kampung wisata merupakan suatu bentuk
tersebut dan mampu menjadikan kegiatan keterkaitan dan integarasi antara atraksi,
pariwisata tersebut sebagai peluang ekonomi akomodasi dan fasilitas pendukung dan
bagi masyarakat sekitar. Kemudian, dalam diimplementasikan kedalam kehidupan

Planning for Urban Region and Environment Volume 12, Nomor 2, April 2023 149
PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGELOLAAN KAMPUNG HERITAGE KAYUTANGAN

masyarakat di tempat tersebut dan terikat Kampung Heritage Kayutangan, serta


dengan tradisi yang berlaku (Nuryanti, 1996). menentukan arahan dalam pengelolaan kawasan
Kemudian menurut Hadiwijoyo (2012) dalam wisata tersebut.
Pariwisata Inti Rakyat (PIR), kampung wisata
adalah kampung yang menonjolkan keasliannya METODE PENELITIAN
baik secara sosial budaya, ekonomi, adat istiadat Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang
dan berupa arsitektur dan tata ruangnya yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan
khas. (Atmoko, 2014) juga menjelaskan bahwa sifatnya deskriptif. Penelitian kualitatif adalah
kampung wisata haruslah memiliki potensi daya penelitian yang berfokus pada data berupa kata-
tarik wisata yang khas, baik berupa karakter fisik kata baik lisan maupun tulisan tentang tingkah
maupun sosial budaya masyarakat yang dikemas laku manusia yang dapat diamati. Penelitian
secara menarik dan didukung dengan fasilitas kualitatif digunakan untuk mengetahui peran dan
penunjang wisata. Berdasarkan penjelasan hubungan antar stakeholder dalam mengelola
kegiatan wisata di Kampung Kayutangan. Untuk
diatas, aspek-aspek dari kampung wisata apabila
mengetahui peran masing-masing stakeholder
dikaitkan dengan komponen-komponen wisata
adalah dengan mengidentifikasi kepentingan
yang telah dijelaskan diatas, maka komponen dari
(interest) dan pengaruhnya (power) dalam analisa
kampung wisata adalah: stakeholder.
a) Atraksi, atraksi wisata yang ada di Secara umum stakeholder dapat diartikan
kampung wisata dapat berupa bangunan- sebagai seseorang yang berkaitan dengan suatu
bangunan bersejarah, kegiatan sosial program atau kegiatan (Byrne, 2019). Stakeholder
budaya, masyarakat setempat serta juga dapat diartikan sebagai semua pihak baik
bentuk tata ruangnya yang khas. individu maupun kelompok yang dapat
b) Amenitas, dapat dilihat dari ketersediaan dipengaruhi atau mempengaruhi kegiatan
sarana beristirahat, penyedia makanan pengambilan keputusan serta pencapaian suatu
dan minuman, tempat hiburan serta tujuan, baik berpengaruh baik atau buruk
perbelanjaan suvenir bagi para (Wakka, 2014). Pihak yang dipengaruhi dan
wisatawan. mempengaruhi dapat disebut juga sebagai pihak
c) Aksesibilitas, meliputi akses informasi, yang akan menerima dampak dari setiap
akses menuju lokasi wisata serta keputusan yang diambil.
ketersediaan titik transit Dalam setiap program kegiatan, stakeholder
d) Fasilitas tambahan terkait dengan adanya memiliki kepentingan (interest) dan pengaruh
organisasi wisata baik dari pemerintah, (power) yang berbeda-beda. Perbedaan
swasta maupun masyarakat, adanya kepentingan dan pengaruh ini harus dapat
program pengembangan serta promosi dipetakan dengan jelas. Pemetaan stakeholder
untuk pemasaran wisata. berfungsi untuk membantu pengelola dalam
Dalam proses implementasinya, mengatur serta melibatkan stakeholder dalam
Nurulwahida (2020) juga menambahkan bahwa
tidak semua stakeholder yang ada terlibat dalam
prosesnya. Hanya beberapa stakeholder saja yang
memiliki minat dalam kegiatan pariwisata
tersebut. Beberapa event atau kegiatan juga
dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing
stakeholder dan tidak direncanakan oleh
Pemerintah Kota Malang. Beberapa hal tersebut
menunjukkan kurangnya koordinasi antar
stakeholder dalam pengelolaan Kampung
Heritage Kayutangan sehingga hanya beberapa
stakeholder saja yang berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut. Berdasarkan permasalahan
tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui bagaimana hubungan antar Gambar 1. Matriks Stakeholder
stakeholder yang berperan dalam pengelolaan

150 Planning for Urban Region and Environment Volume 12, Nomor 2, April 2023
I Gede Raeyana Ari Krisnanda, Johannes Parlindungan, Eddi Basuki Kurniawan

menjalankan kegiatan serta pencapaian tujuan. Stakeholder yang memiliki kepentingan


(Reed et al., 2009 dalam (Wakka, 2014). dan pengaruh dalam pengelolaan Kampung
Pemetaan stakeholder ini dilakukan dengan Heritage Kayutangan adalah POKDARWIS, Ketua
menggunakan matriks kepentingan dan pengaruh RW, Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum,
stakeholder terhadap pengelolaan pariwsata Dinas Perhubungan, Kelurahan Kauman,
Kampung Heritage Kayutangan. Kecamatan Klojen, Tim Ahli Cagar Budaya dan
Interest adalah suatu keinginan atau masyarakat Kampung Kayutangan. Berdasarkan
kebutuhan mendasar yang ingin dicapai oleh hasil wawancara, diketahui kepentingan dan
suatu stakeholder. Interest dapat berupa hal yang pengaruh dari masing-masing stakeholder
nyata seperti luas wilayah dan daerah kekuasaan, tersebut.
atau hal yang tidak nyata seperti tingkat resiko
POKDARWIS
dan ketidakpastian serta jumlah suara dalam
suatu pengambilan keputusan (Byrne, 2019). Kepentingan utama POKDARWIS adalah
Power adalah kemampuan stakeholder dalam menginginkan agar Kampung Kayutangan bisa
mempengaruhi keputusan dalam suatu kegiatan berkembang menjadi salah satu daya tarik di Kota
(Byrne, 2019). Penggunaan power dalam Malang guna meningkatkan kesejahteraan
pengambilan keputusan akan tepat apabila suatu masyarakat. POKDARWIS juga ingin
stakeholder memiliki kemampuan atau keahlian meningkatkan kesadaran masyarakat akan
khusus dalam bidang tersebut. Power dapat potensi yang dimiliki oleh Kampung Kayutangan
berupa posisi atau jabatan, kemampuan agar masyarakat setempat ikut membantu dan
pendanaan, serta bagaimana suatu stakeholder menjaga lingkungan di sekitarnya terutama
berpengaruh bagi stakeholder lainnya. bangunan-bangunan cagar budaya yang ada.
Untuk dapat memetakan stakeholder, Pengaruh yang dimiliki POKDARWIS dalam
maka perlu diketahui nilai skor pengaruh dan pengelolaan Kampung Kayutangan adalah
kepentingannya dalam pengelolaan Kampung sebagai pengambil keputusan dalam setiap
Heritage Kayutangan dengan menggunakan skala program kegiatan yang dilaksanakan di Kampung
likert. Skor tersebut diperoleh dari hasil Heritage Kayutangan. POKDARWIS juga memiliki
wawancara dengan stakeholder dimana pengaruh sebagai koordinator dan
stakeholder menilai sendiri bagaimana tingkat penanggungjawab dalam pengelolaan Kampung
kepentingan dan pengaruh mereka dalam Heritage Kayutangan serta sebagai penghubung
pengelolaan Kampung Heritage Kayutangan. antara masyarakat dengan pemerintah
Ketua RW
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ketua RW memiliki kepentingan untuk
Kelembagaan wisata di Kampung
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,
Kayutangan dikoordinasikan oleh POKDARWIS
terutama yang berada di RW masing-masing. Hal
dengan Dinas Pariwisata sebagai pembina dan
ini bertujuan untuk membantu masyarakat agar
pelindung, Camat Klojen sebagai pelindung,
dapat memperoleh hasil yang bisa dinikmati
Lurah Kauman dan Ketua RW 1, 2, 9, dan 10 dan
secara langsung dari kegiatan wisata di Kampung
Bapak Budi Fathony (Tim Ahli Cagar Budaya)
Kayutangan. Dalam pengelolaan wisata, Ketua
sebagai penasehat. Selain stakeholder diatas,
RW berperan sebagai perwakilan masyarakat
terdapat pula Dinas Pekerjaan Umum serta Dinas
yang menyalurkan aspirasi terkait pengelolaan
Perhubungan yang masing-masing memiliki
Kampung Kayutangan. Selain itu, Ketua RW juga
pengaruh dalam pengembangan kegiatan wisata
berperan sebagai pemimpin masyarakat di
di Kampung Kayutangan. Sebagian dari
wilayah RW yang berpengaruh terhadap
masyarakat juga ikut mendukung adanya
implementasi program kegiatan yang disusun
kegiatan wisata di Kampung Kayutangan, akan
oleh POKDARWIS di Kampung Heritage
tetapi terdapat pula kelompok masyarakat yang
Kayutangan.
tidak peduli dan menentang kegiatan wisata
tersebut karena alasan keamanan dan privasi. Hal Dinas Pariwisata
ini yang menjadi permasalahan utama terkait Kepentingan Dinas Pariwisata dalam
kelembagaan dalam pengelolaan Kampung pengelolaan Kampung Kayutangan berkaitan
Kayutangan. dengan tujuan untuk membentuk daya tarik
wisata baru di Kota Malang dengan

Planning for Urban Region and Environment Volume 12, Nomor 2, April 2023 151
PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGELOLAAN KAMPUNG HERITAGE KAYUTANGAN

mengembangkan kampung-kampung tematik. dalam kegiatan wisatanya, baik secara langsung


Dinas Pariwisata juga berkepentingan untuk maupun tidak langsung.
mempromosikan Kampung Kayutangan sebagai
Dinas Perhubungan
pusat Heritage di Kota Malang.
Peran utama Dinas Pariwisata dalam Sama seperti DPUPRPKP, kepentingan
pengelolaan Kampung Kayutangan adalah utama Dinas Perhubungan di kawasan
sebagai fasilitator, pembina serta pengawasan Kayutangan adalah untuk mengatasi
dalam kegiatan pengelolaan Kampung permasalahan kemacetan dan keterbatasan
Kayutangan. Fasilitas yang diberikan berupa lahan parkir di kawasan tersebut. Pengaruh Dinas
pelatihan-pelatihan serta pendanaan untuk Perhubungan terkait permasalahan tersebut
pengembangan kampung wisata. adalah memiliki wewenang untuk mengelola atau
mengatur arus lalu lintas serta menyediakan
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, kantong-kantong parkir khusus yang berdampak
Perumahan dan Kawasan Permukiman pada aksesibilitas wisata di Kampung
Kayutangan.
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kelurahan Kauman
(DPUPRPKP) sebenarnya tidak memiliki
Tujuan dari keterlibatan Kelurahan
kepentingan secara khusus terkait kegiatan
Kauman di Kampung Kayutangan selain dari
wisata di Kampung Kayutangan. Kepentingan
keterikatannya terkait wilayah administrasi
utama dari Dinas Pekerjaan Umum adalah untuk
adalah untuk meningkatkan taraf hidup serta
mengatasi permasalahan permukiman kumuh di
kesejahteraan masyarakat Kampung Kayutangan.
Kota Malang terutama di Kelurahan Kauman
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kelurahan
melalui program Kota Tanpa Kumuh atau
Kauman mendorong masyarakat kampung agar
KOTAKU.
bisa memberdayakan lingkungannya secara
Peran utama dari Dinas Pekerjaan Umum
mandiri.
adalah sebagai aktor utama yang melakukan
Perannya dalam pengelolaan wisata adalah
pekerjaan atau pengembangan Kampung
sebagai penasihat serta fasilitator di tingkat
Kayutangan secara fisik yang juga mendukung
kelurahan terkait pengelolaan kampung wisata
kegiatan wisatanya. Oleh karena itu Dinas
serta berbagai macam kebutuhannya. Fasilitas
Pekerjaan Umum memiliki pengaruh yang besar
yang disediakan berupa mengadakan pertemuan
dalam pengembangan fisik kawasan Kampung
rutin, mendampingi dalam pengelolaan wisata.
Kayutangan yang tentunya akan berpengaruh

Gambar 2. Matriks Stakeholder Kampung Heritage Kayutangan

152 Planning for Urban Region and Environment Volume 12, Nomor 2, April 2023
I Gede Raeyana Ari Krisnanda, Johannes Parlindungan, Eddi Basuki Kurniawan

Kelurahan Kauman juga berperan untuk Skor tersebut diperoleh dari hasil
menyebarkan informasi serta menghubungkan wawancara dengan stakeholder dimana
kebutuhan dan aspirasi masyarakat kepada stakeholder menilai sendiri bagaimana tingkat
pemerintah atau dinas-dinas terkait di luar Dinas kepentingan dan pengaruh mereka dalam
Pariwisata melalui kecamatan apabila diperlukan. pengelolaan Kampung Heritage Kayutangan.
Untuk menilai tingkat pengaruh, penilaian
Kecamatan Klojen
terhadap stakeholder didasari oleh dampak atau
Kepentingan utama dari kecamatan terkait benefit yang diberikan stakeholder tersebut
pengelolaan kawasan wisata tersebut adalah terhadap kegiatan wisata di Kampung
murni untuk memajukan wilayahnya serta Kayutangan.
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Tabel 1. Skor Kepentingan dan Pengaruh
Peran kecamatan dalam pengelolaan
Stakholder Kampung Kayutangan
Kampung Heritage Kayutangan sebagai fasilitator
di tingkat kecamatan, terutama dalam pelatihan- No Stakeholder
Skor Skor
Kepentingan Pengaruh
pelatihan guna peningkatan SDM di tingkat 1 POKDARWIS 4,75 5
kecamatan. Kecamatan juga berperan untuk 2 Kelurahan Kauman 3,5 3,25
Menghubungkan kebutuhan-kebutuhan serta 3 RW 4,75 4,5
4 Kecamatan Klojen 2,5 1,75
aspirasi dari tingkat kelurahan kepada 5 Dinas Pariwisata 4 4,25
pemerintah atau dinas-dinasi terkait. Dinas Pekerjaan
6 4
Umum 2,75
Tim Ahli Cagar Budaya 7 Dinas Perhubungan 2,5 3,25
8 Tim Ahli Cagar Budaya 4 2,5
TACB memiliki kepentingan untuk menjaga Masyarakat Kampung
9 4,5 3,75
kelestarian dari bangunan cagar budaya yang Kayutangan
merupakan daya tarik utama di Kampung
Kayutangan dan juga berkepentingan untuk Sedangkan tingkat kepentingan diketahui
mengedukasi masyarakat setempat terkait berdasarkan latar belakang serta tujuan dari
pentingnya menjaga kelestarian bangunan keterlibatan stakeholder tersebut dalam
tersebut. Dalam kegiatan wisata di Kampung pengelolaan wisata di Kampung Heritage
Kayutangan, TACB merupaka inisiator serta Kayutangan. Berikut merupakan hasil skoring dari
sebagai pendamping dan penasihat POKDARWIS tingkat kepentingan dan pengaruh stakeholder
dalam mengelola dan mengembangkan Kampung tersebut yang kemudian akan dipetakan dalam
Heritage Kayutangan. matriks stakeholder.
Berdasarkan nilai kepentingan dan
Masyarakat
pengaruh stakeholder pada pembahasan
Sebagai masyarakat yang tinggal di sebelumnya, maka dapat dibentuk suatu matriks
Kampung Kayutangan, mereka ingin memperoleh yang akan membagi stakeholder-stakeholder
keuntungan secara ekonomi dari adanya kegiatan tersebut kedalam empat kategori yaitu :
wisata tersebut. Selain itu mereka juga a) Subyek (Subjects). Stakeholders dengan
menginginkan agar kampungnya dapat tingkat kepentingan yang tinggi tetapi
berkembang menjadi lebih baik. Masyarakat memiliki pengaruh yang rendah.
sebagai pihak yang paling terdampak dengan b) Pemain Kunci (Key Players). Stakeholders
adanya kegiatan wisata sehingga memiliki dengan tingkat kepentingan dan pengaruh
pengaruh untuk berpartisipasi atau menolak yang tinggi.
adanya kegiatan wisata. c) Pengikut Lain (Crowd). Stakeholders dengan
Matriks Stakeholder tingkat kepentingan dan pengaruh yang
rendah.
Masing-masing stakeholder yang telah d) Pendukung (Contest setters). Stakeholders
disebutkan diatas memiliki kepentingan (interest) dengan tingkat kepentingan yang rendah
dan pengaruh (power) yang berbeda-beda tetapi memiliki pengaruh yang tinggi.
sehingga harus dipetakan dalam sebuah matriks. Berdasarkan matriks tersebut,
Untuk dapat memetakan stakeholder, maka perlu POKDARWIS, Dinas Pariwisata, masyarakat dan
diketahui nilai skor pengaruh dan RW termasuk dalam kategori pemain kunci.
kepentingannya dalam pengelolaan Kampung Keempat stakeholder tersebut memiliki nilai
Heritage Kayutangan. kepentingan dan pengaruh yang tinggi, sehingga

Planning for Urban Region and Environment Volume 12, Nomor 2, April 2023 153
PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGELOLAAN KAMPUNG HERITAGE KAYUTANGAN

harus selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan Kayutangan, kecamatan memiliki peran yang
pengelolaan wisata, baik dalam setiap proses tidak terlalu signifikan di dalamnya. Kecamatan
pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan, disini hanya berperan untuk menghubungkan
penerapan kebijakan serta dalam pengawasan. kelurahan dengan dinas-dinas terkait saja,
Kemudian ada Kelurahan Kauman, Dinas sehingga bisa dikatakan bahwa kecamatan tidak
PU dan Dinas Perhubungan yang termasuk berperan secara langsung dalam pengelolaan
dalam aktegori pendukung karena memiliki Kampung Heritage Kayutangan. Hasil
kepentingan yang rendah tetapi memiliki perhitungan matriks stakeholder dapat dilihat
pengaruh tinggi. Kelurahan tergolong dalam pada Tabel 1 dan matriks hasil perhitungan
ketegori pendukung dalam pengelolaan terkait nilai kepentingan dan pengaruh
Kampung Heritage Kayutangan karena perannya stakeholder dapat dilihat pada Gambar 2.
yang menyediakan wadah bagi masyarakat
Rekomendasi
Kampung Kayutangan untuk menunjang
berbagai macam kegiatannya, terutama terkait Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka
wisata. Dinas PU termasuk dalam kategori dapat disusun rekomendasi secara umum yang
pendukung karena pengaruhnya yang kuat dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan
terutama dalam pengembangan fisik di kawasan terkait peran stakeholder di Kampung Heritage
Kampung Kayutangan, namun kepentingan dari Kayutangan. Untuk POKDARWIS, rekomendasi
pengembangan tersebut bukan bertujuan untuk yang dapat diberikan adalah dengan
pengembangan wisata namun dikhususkan meningkatkan perannya sebagai koordinator
untuk mengatasi permasalahan terkait masyarakat bersama dengan Ketua RW dengan
pemukiman kumuh. Untuk Dinas Perhubungan, cara mengadakan pertemuan mingguan untuk
kepentingan utamanya adalah untuk mengatasi mengumpulkan aspirasi serta mengidentifikasi
kemacetan serta mengatasi permasalahan permasalahan di lingkup masyarakat. Selain itu,
terkait parkir di kawasan Kayutangan, mengingat POKDARWIS juga dapat berkoordinasi dengan
daya tarik dari kawasan tersebut yang cukup stakeholder-stakeholder lainnya dalam upaya
tinggi terutama pada akhir pekan dan untuk mengedukasi serta meningkatkan
menimbulkan kemacetan. pemahaman masyarakat terkait kegiatan wisata
Tim ahli cagar budaya termasuk dalam serta untuk menyusun solusi bersama-sama
kategori subyek berdasarkan tingkat dengan masyarakat.
kepentingannya yang tinggi tapi memiliki Selanjutnya untuk pemerintah,
pengaruh yang rendah. Kepentingan yang tinggi rekomendasi yang dapat diberikan adalah dengan
ini didasari oleh latar belakang utama tim ahli terus membimbing dan mendampingi
cagar budaya Kota Malang untuk terlibat dalam masyarakat dalam menjalankan kegiatan wisata
pelestarian bangunan-bangunan kolonial yang di Kampung Kayutangan. Pendampingan ini dapat
menjadi daya tarik utama di Kampung Heritage berupa pelatihan manajemen wisata dan UMKM
Kayutagnan. Namun pengaruhnya rendah karena serta dengan mengadakan FGD bersama
dalam pengelolaan wisatanya tim ahli cagar masyarakat untuk menampung aspirasi dan
budaya hanya berperan sebagai pembina atau permasalahan serta merumuskan solusi untuk
penasihat POKDARWIS. Stakeholder tersebut mengatasi permasalahan dalam pengelolaan
hanya berfokus untuk mengedukasi masyarakat wisata. Pemerintah juga dapat meningkatkan
terkait pentingnya pelestarian cagar budaya perannya dengan memfasilitasi POKDARWIS
tetapi tidak memiliki pengaruh yang besar dalam serta masyarakat dalam pengembangan atraksi
pengambilan keputusan terkait pengelolaan dan amenitas wisata dengan membantu
pariwisatanya. Oleh karena itu, tim ahli cagar menyediakan dan menyalurkan anggaran serta
budaya diharapkan dapat meningkatkan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam
pengaruhnya agar pengelolaan wisata di pelaksanaannya. Pemerintah juga harus
Kampung Heritage Kayutangan ini dapat tetap meningkatkan koordinasi dengan komunitas
dilaksanakan dengan memperhatikan kelestarian masyarakat dan akademisi dalam pengembangan
dari bangunan-bangunan cagar budaya yang ada fasilitas-fasilitas umum yang mendukung dalam
di kawasan tersebut. kegiatan wisata di Kampung Kayutangan.
Stakeholder terakhir adalah kecamatan Kemudian bagi tim ahli cagar budaya dan
yang termasuk dalam kategori pengikut lain. akademisi, rekomendasi yang dapat diberikan
Dalam pengelolaan wisata di Kampung adalah dengan mendampingi serta memberi

154 Planning for Urban Region and Environment Volume 12, Nomor 2, April 2023
I Gede Raeyana Ari Krisnanda, Johannes Parlindungan, Eddi Basuki Kurniawan

arahan kepada komunitas masyarakat terutama terus membimbing dan mendampingi


pemilik bangunan cagar budaya dalam proses masyarakat dalam menjalankan kegiatan wisata
pemeliharaan serta pemanfaatan bangunan di Kampung Kayutangan. Pendampingan ini dapat
cagar budaya yang menjadi atraksi wisata di berupa pelatihan manajemen wisata dan UMKM
Kampung Kayutangan. Kemudian para akademisi serta dengan mengadakan FGD bersama
dapat memberikan edukasi serta sosialisasi masyarakat untuk menampung aspirasi dan
terkait pengelolaan bangunan cagar budaya permasalahan serta merumuskan solusi untuk
beserta pemanfaatannya kepada masyarakat mengatasi permasalahan dalam pengelolaan
serta berkoordinasi dengan pemerintah dalam wisata.
pengembangan fisilitas pendukung wisata di Rekomendasi terakhir bagi tim ahli cagar
Kampung Kayutangan agar dalam prosesnya budaya dan akademisi yang dapat diberikan
tetap sesuai dengan ciri khas kawasan adalah dengan mendampingi serta memberi
Kayutangan. arahan kepada komunitas masyarakat terutama
pemilik bangunan cagar budaya dalam proses
KESIMPULAN pemeliharaan serta pemanfaatan bangunan
Kelembagaan wisata di Kampung cagar budaya yang menjadi atraksi wisata di
Kayutangan dikoordinasikan oleh POKDARWIS Kampung Kayutangan.
dengan Dinas Pariwisata sebagai pembina dan Kerjasama serta kolaborasi yang baik antar
pelindung, Camat Klojen sebagai pelindung, ketiga komponen stakeholder ini (POKDARWIS,
Lurah Kauman dan Ketua RW 1, 2, 9, dan 10 dan akademisi dan pemerintah) akan sangat
Bapak Budi Fathony (Tim Ahli Cagar Budaya) berdampak positif pada perkembangan wisata di
sebagai penasehat. Selain stakeholder diatas, Kampung Heritage Kayutangan untuk
terdapat pula Dinas Pekerjaan Umum serta Dinas mewujudkan pemberdayaan masyarakat di
Perhubungan yang masing-masing memiliki kampung tersebut agar masyarakat Kampung
pengaruh dalam pengembangan kegiatan wisata Kayutangan dapat mengelola kampungnya secara
di Kampung Kayutangan. mandiri.
Sebagian dari masyarakat juga ikut
DAFTAR PUSTAKA
mendukung adanya kegiatan wisata di Kampung
Kayutangan, akan tetapi terdapat pula kelompok Atmoko, T. P. H. 2014. Strategi Pengembangan
masyarakat yang tidak peduli dan menentang Potensi Desa Wisata Brajan Kabupaten
kegiatan wisata tersebut karena alasan Sleman. Jurnal Media Wisata, 12(2), 146–
keamanan dan privasi. Hal ini yang menjadi 154.
permasalahan utama terkait kelembagaan dalam https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS/
pengelolaan Kampung Kayutangan. article/view/87
Dalam pengelolaan Kampung Kayutangan, Byrne, D. 2019. Consensus building, negotiation,
stakeholder yang memiliki peran kunci adalah and conflict resolution for heritage place
POKDARWIS, Dinas Pariwisata, RW dan management. In International Journal of
masyarakat kampung itu sendiri. Keempat Heritage Studies (Vol. 25, Issue 6).
stakeholder tersebut memiliki nilai kepentingan https://doi.org/10.1080/13527258.2018.15
dan pengaruh yang tinggi, sehingga harus selalu 34258
dilibatkan dalam setiap kegiatan pengelolaan Khakim, Moch. N. L., Putri, M. U. U., Suktianto,
wisata, baik dalam setiap proses pengambilan W., & Budi, N. A. 2019. Urgensi pengelolaan
keputusan, pelaksanaan kegiatan, penerapan pariwisata Kampung Heritage Kajoetangan
kebijakan serta dalam pengawasan. Malang. Jurnal Teori Dan Praksis
Rekomendasi untuk POKDARWIS adalah Pembelajaran IPS, 4(1), 15–22.
dengan meningkatkan perannya sebagai https://doi.org/10.17977/um022v4i12019p
koordinator masyarakat bersama dengan Ketua 015
RW dengan cara mengadakan pertemuan Nurulwahida, S., Syafrieyana, Y., & Sukmana, O.
mingguan untuk mengumpulkan aspirasi serta 2020. Collaboration with pentahelix model
mengidentifikasi permasalahan di lingkup in developing Kajoetangan Heritage tourism
masyarakat. Kemudian rekomendasi untuk in Malang City. Journal of Local Government
instansi pemerintah mulai dari dinas terkait Issues, 3(1), 1–17.
hingga kecamatan dan kelurahan adalah dengan

Planning for Urban Region and Environment Volume 12, Nomor 2, April 2023 155
PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGELOLAAN KAMPUNG HERITAGE KAYUTANGAN

Nuryanti, W. 1996. Heritage and Postmodern PENGELOLAAN KAWASAN HUTAN


Tourism. Annals of Tourism Research, 23(2), DENGAN TUJUAN SULAWESI SELATAN
249–260. https://doi.org/10.1016/0160- ( Stakeholders Analysis of the
7383(95)00062-3 Management Mengekendek Forest for
Soewarni, I. 2020. KAUMAN KOTA MALANG Studi Special Purpose ( KHDTK Mengkendek
Kasus di Kampung Kayutangan , Kota ), Tana Toraja District , South Sulawesi
Malang. Province ). Jurnal Penelitian Kehutanan
Wakka, A. K. 2014. ANALISIS STAKEHOLDERS Wallacea, 3(1), 47–56.

156 Planning for Urban Region and Environment Volume 12, Nomor 2, April 2023

Anda mungkin juga menyukai