Anda di halaman 1dari 8

PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727

Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395

PEMBERDAYAAN PEMUDA KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM


REMAJA PEDULI LINGKUNGAN DESA WISATA KEBONTUNGGUL

Anak Agung Sagung Alit Widyastuty 1), Ogie Abriantoko2) , Rif’atul Hidayati3)
1, 2
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
3
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Email : sagungalit@unipasby.ac.id, Rifatulhidayati10@gmail.com

Abstrak
Secara geografis, wilayah Desa Kebontunggul dengan total luas 263.215 ha atau sekitar 27,15%
dari total luas Kabupaten Mojokerto. Objek wisata yang telah berkembang di Desa Kebontunggul
adalah tempat wisata pendidikan di Lembah Mbencirang. Jenis-jenis pendidikan yang ada di
Lembah Wisata Pendidikan Mbecirang tidak terlepas dari potensi Desa Kebontunggul. Potensi
yang dimiliki oleh desa Kebontunggul meliputi pembuatan jamu organik, pertanian sayuran
organik dan hidroponik, budidaya jamur dan pengemasan produk tortilla camilan. Tujuan dari
Pelaksanaan Pengabdian ini adalah mengajak pemuda karang taruna untuk peduli lingkungan
melalui pemberdayaan masyarakat menuju desa mandiri desa wisata Kebontunggul. Metode
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan dalam dua tahap. tahap pertama adalah
sosialisasi pemberdayaan pemuda untuk peduli lingkungan melalui desa-desa wisata, sedangkan
tahap kedua adalah praktik melakukan refleksi jalan di kawasan wisata lembah Mbencirang
Kebontunggul Gondang Mojokerto.Hasil kegiatan layanan ini adalah terbentuknya organisasi
pengelola desa wisata dari kalangan pemuda karang taruna dan penataan kawasan wisata dengan
wahana baru yaitu wahana jalan refleksi yang dirancang, dibuat dan dibangun oleh pemuda
karang taruna desa Kebontunggul.

Kata Kunci : Pemberdayaan, Desa Wista, Wisata Kebontunggul, Karang Taruna

Abstract
Geographically, the Kebontunggul Village area with a total area of 263,215 ha or around 27.15%
of the total area of Mojokerto Regency. The tourism object that has developed in Kebontunggul
Village is an educational tourist spot in the Mbencirang Valley. The types of education in the
Mbecirang Educational Tourism Valley are inseparable from the potential of the Kebontunggul
Village. The potential possessed by the village of Kebontunggul includes the manufacture of
organic herbs, organic vegetable farming and hydroponics, mushroom cultivation and packaging
of snack tortilla products. The purpose of this Service Implementation is to invite youth from youth
organizations to care for the environment through community empowerment towards
Kebontunggul village tourism independent villages. Method The implementation of Community
Service activities is carried out in two stages. the first stage is the socialization of youth
empowerment to care for the environment through tourist villages, while the second stage is the
practice of reflecting the road in the valley tourism area around the Gondang Mojokerto. tourism
with a new vehicle that is a reflection road vehicle designed, created and built by youth youth
organizations in the village of Kebontunggul
.
Keywords: Empowerment, Tourist Village, Kebontunggul Village, youth organization

1. PENDAHULUAN mempromosikan wilayah tertentu sebagai


Pengembangan industri wisata daerah tujuan wisata guna meningkatkan
merupakan salah satu strategi yang dipakai ekonomi dan kesempatan kerja (Yulisa,
oleh pemerintah bahkan swasta dalam rangka Johan, & Hartono, 2018). Kegiatan
kepariwisataan dikembangkan dengan

23
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395

pendekatan pertumbuhan dan pemerataan Bentuk partisipatif masyarakat adalah


ekonomi untuk kesejahteraan rakyat dan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan
pembangunan yang berorientasu pada peran serta kegiatan penyusunan perencanaan
pengembangan wilayah, bertumpu pada dan implementasi program atau proyek
masyarakat yang mencakupi berbagai aspek, pembangunan dan merupakan aktualisasi dari
seperti sumber daya manusia, pemasaran kesediaan dan kemauan atau kemampuan
destinasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat untuk berkorban dan
keterkaitan lintas sector, kerja sama antar berkontribusi terhadap implementasi
Negara, pemberdayaan usaha kecil, serta pembangunan (Prabowo, Hamid, & Prasetya,
tanggung jawab dalam pemanfaatan sumber 2016).
kekayaan alam dan budaya (Kemenpar, Konsep pemberdayaan masyarakat
2016). mencakup pengertian pembangunan
Program Nasional Pemberdayaan masyarakat (community development) dan
Masyarakat (PNPM) mandiri pariwisata pembangunan yang bertumpu pada
merupakan salah satu program pemerintah masyarakat (community-based development)
dalam rangka percepatan penanggulangan (Thereisa, Andini, Nugraha, & Marikanto,
kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja 2015). Menurut definisinya, pemberdayaan
melalui desa Wisata (Kemenbudpar, 2010). diartikan sebagai upaya untuk memberikan
Kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata daya (empowerment) atau penguatan
difokuskan pada pengembangan wilayah (strengthening) kepada masyarakat. Konsep
sasaran yang memiliki keterkaitan fungsi dan pemberdayaan menampakkan dua
pengaruh dengan unsur daya Tarik wisata kecenderungan yaitu (1) pemberdayaan
berupa keanekaragaman kekayaan alam, menekankan kepada proses memberikan atau
budaya dan hasil buatan manusia maupun mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan
fasilitas usaha pariwisata dan industry kreatif atau kemampuan kepada masyarakat,
yang menjadi penggerak aktivitas organisasi atau individu agar menjadi lebih
kepariwisataan di desa wisata berdaya. Proses ini sering disebut sebagai
(Kemenbudpar, 2010). Desa wisata adalah kecenderungan primer dari makna
Suatu bentuk integrasi antara atraksi, pemberdayaan, (2) menekankan pada proses
akomodasi dan fasilitas pendukung yang menstimulasi, mendorong dan memotivasi
disajikan dalam suatu struktur kehidupan individu agar mempunyai kemampuan atau
masyarakat yang menyatu dengan tata cara keberadayaan untuk menentukan apa yang
dan tradisi yang berlaku (Kemenbudpar, menjadi pilihan hidupnya. Proses ini sering
2010). disebut sebagai kecenderungan sekunder dari
PNPM Mandiri Pariwisata difokuskan makna pemberdayaan. (soedarmayanti (2000)
pada pemberdayaan masyarakat desa wisata dalam Rambe, (2017)).
yang menjadi bagian dari gugusan (cluster) Komponen utama pemberdayaan
pariwisata tertentu. Pengembangan desa mempunyai tujuan atau makna yang
wisata membutuhkan partisipasi masyarakat meliputi: (1) Menciptakan kemandirian dan
local dalam keseluruhan tahap kepercayaan diri anggota organisasi,
pengembangan mulai dari tahap perencanaan, pemerintahan maupun anggota masyarakat,
implementasi dan pengawasan (Dewi, (2) memiliki kegesitan dan proaktif,
Fandeli, & Baiquni, 2013). Masyarakat local pemberdayaan manusia menciptakan
berperan penting dalam pengembangan desa kegesitan memiliki daya dorong untuk
wisata karena sumber daya dan keunikan proaktif mencari kegiatan yang dapat lebih
tradisi dan budaya yang melekat pada menguntungkan, (3) memiliki pengetahuan
komunitas lokal yang tumbuh dan hidup dan keterampilan, pengetahuan merupakan
berdampingan dengan suatu obyek wisata sumber keterampilan dalam melaksanakan
menjadi bagian dari sistem ekologi yang suatu kegiatan yang hasilnya lebih
saling kait mengait. (Dewi, 2013). menguntungkan, (4) kepatuhan dan

24
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395

kesadaran kehidupan manusia senantiasa Aspek demografi desa Kebontunggul,


diatur oleh suatu ketentuan hidup yang perlu jumlah penduduk di tahun 2017 sebesar
diataati dan sekedar untuk menciptakan 1.697 jiwa yang terbagi menjadi 837 jiwa
keteraturan dan keharmonisan, baik dalam berjenis kelamin Laki – laki dan 860 jiwa
melakukan kegiatan maupun dalam berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan
pergaulan. (Makmur (2007) dalam Rambe, struktur mata pencaharian maka penduduk
(2017)). desa Kebontunggul didominasi pekerja di
Salah satu desa di kabupaten bidang pertanian diikuti dengan penduduk
Mojokerto yang bisa dikembangkan menjadi bermata pencaharian di bidang swasta berupa
desa wisata adalah desa Kebontunggul industry pengolahan.
Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Berdasarkan Potensi yang dimiliki
Obyek wisata yang sudah berkembang di desa, baik dari unggulan dari produk
desa Kebontunggul adalah obyek wisata pertanian yang didukung dengan adanya
edukasi Lembah Mbencirang. Obyek wisata potensi dari aspek Geografis dan juga aspek
ini merupakan obyek wisata edukasi alam Demografinya, desa Kebontunggul di
pertanian dengan latar belakang Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto
pemandangan alam gunung welirang dan bisa dikembangkan menjadi Desa Wisata
Gunung Anjasmoro sehingga sangat yang terintegrasi dan dikelola oleh remaja
potensial untuk dikembangkan. (Maghfiroh, dan juga kader PKK desa.
2018). Jenis – jenis edukasi yang ada di Itu untuk perlu adanya Pemberdayaan
Obyek wisata Edukasi lembah Mbecirang Pemuda Karang Taruna melalui Program
tidak terlepas dari potensi yang dimiliki oleh Remaja Peduli Lingkungan Desa Wisata
Desa Kebontunggul. Potensi yang dimiliki Kebontunggul Kecamatan Gondang
desa Kebontunggul antara lain pembuatan Kabupaten Mojokerto. Adapun harapan dari
jamu organic, pertanian sayuran organic dan pemberdayaan pemuda dalam pengembangan
hidroponik, pertanian jamur dan kemasan desa wisata di Desa Kebontunggul
produk snack tortilla (kripik jagung). Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto
Secara aspek geografi, wilayah Desa adalah untuk meminimalisir angka
Kebontunggul dengan luas daerah seluruhnya pengangguran dengan mendorong
263.215 Ha atau sekitar 27.15% dari luas produktivitas pemuda, sehingga pemuda
kabupaten Mojokerto. Topografi wilayah menjadi mempunyai penghasilan. Selin
desa Kebontunggul cenderung cekung di pemuda menjadi memperolah penghasilan
barat dan Utara tinggi di bagian selatan dan juga menjadi salah satu daya Tarik
timur. Bagian selatan dan timur merupakan wisatawan yang berkunjung. Hal ini dapat
bagian pengunungan meliputi Pacet Trawas. dilihat bahwa pemuda mempunyai banyak
Bagian utara merupakan bagian dataran bakat dan juga ide yang bisa diaplikasikan
rendah, sedangkan bagian barat meliputi dalam pengembangan desa wisata.
kecamatan Jatirejo Trowulan. Pemuda adalah warga Negara
Secara administrasi wilayah desa Indonesia yang memasuki periode penting
Kebontunggul memiliki 4 dusun, 4 RW dan pertumbuhan dan perkembangan yang
12 RT dengan luas secara keseluruhan 1.632 berusia 16 (enam belas) sampai dengan 30
Km². Desa Kebontunggul mempunyai sungai (tiga puluh) tahun (Mattalatta, 2009). Dalam
sebanyak 43 buah yang sudah mempunyai Undang – undang nomor 40 tahun 2009
nama, disamping masih banyak juga saluran tentang kepemudaan pasal 16 menyebutkan
tersier maupun kuarter yang tidak bahwa salah satu peran pemuda adalah
mempunyau nama. Sungai besar yang sebagai agen perubahan dalam segala aspek
melewati wilayah desa Kebontunggul adalah pembangunan nasional. Artinya pemuda
sungai Pikatan dengan debit ± 12 liter/detik adalah seseorang / kelompok yang
dan sungai Landaeran dengan debit ± 7 diharapkan mampu membawa perubahan dan
liter/detik.

25
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395

harus terlibat dalam proses pembangunan dan sisa peradapan masa lalu, museum,
(Mufiddin, 2017). kesenian rakyat, handicraft, acara
Ada 6 (enam ) jenis partisipasi pemuda tradisional, upacara perkawinan, rumah
dalam pembangunan yaitu (1) partisipasi ibadah.
dalam menerima dan memberi informasi, (2) c. Tata cara hidup masyarakat. Tata cara
Partisipasi dalam memberikan tanggapan dan hidup masyarakat tradisional suatu
saran terhadap informasi yang diterima, baik masyarakat desa merupakan salah satu
yang bermaksud menolak maupun yang sumber yang amat penting untuk
bermaksud menerima, (3) Partisipasi dalam ditawarkan kepada wisatawan.
bentuk perencanaan pembangunan termasuk
dalam pengambilan keputusan, (4) Partisipasi 2. METODE PELAKSANAAN
dalam bentuk pelaksanaan operasional Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
pembangunan, (5) Partisipasi dalam pada tanggal 20-25 Februaru 2019 yang
menerima hasil pembangunan dan (6) diadakan di kantor desa Kebontunggul dan di
partisipasi dalam menilai hasil pembangunan lokasi wisata Lembah Mbencirang Desa
(Mufiddin, 2017). Kebontunggul Kecamatan Gondang
Salah satu bentuk partisipasi Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini diikuti
masyarakat adalah dengan cara oleh karangtaruna, aparat desa dan juga ibu
pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
masyarakat adalah sebagai salah satu konsep (PKK).
pembangunan ekonomi yang merangkum Pelaksanaan Pengabdian Pada
nilai – nilai sosial. Dalam proses Masyarakat ini dibagi menjadi 2 pelaksanaan.
pemberdayaan masyarakat diarahkan pada Pelaksanaan pertama adalah berupa
pengembangan sumber daya manusia pemaparan tentang pengelolaan desa wisata,
(dipedesaan), penciptaan peluang, berusaha sedangkan untuk yang pelaksanaan kedua
yang sesuai dengan keinginan masyarakat. adalah penataan kawasan wisata Lembah
Salah satu alternative untuk Mbencirang desa Kebontunggul Kecamatan
mengembangkan ekonomi kerakyatan adalah Gondang Kabupaten Mojokerto.
dengan mengembangkan desa wisata melalui Pada Pelaksanaan pertama berupa
pemberdayaan masyarakat. Bila ditelusuri sosialisasi tentang pengelolaan desa wisata
pemahaman tentang dea wisata cukup dengan mengembangkan potensi – potensi
beragam. Desa wisata adalah merupakan yang ada di desa. Alat dan bahan yang
suatu bentuk lingkungan permukiman yang digunakan pada saat sosialisasi hanya berupa
sesuai dengan tuntutan wisatawan dalam materi dan penjelasan tentang pengelolaan
menikmati, mengenal dan menghayati / desa wisata.
mempelajari kekhasan desa beserta segala Pelaksanaan kedua adalah penerapan
daya tariknya. (Herawati, 2011). tentang penataan kawasan wisata lembah
Adapun beberapa jenis produk wisata Mbencirang dengan menata beberapa spot
desa yang bisa diunggulkan antara lain wisata berupa wisata pijet refleksi dari batu
(sihite (2000) dalam Herawati, (2011)) : yang ditanam di sekitar lokasi kawasan
a. Benda – benda kondisi alam yang tersedia wisata.
dan terdapat di desa tujuan wisata (natural Pemilihan batu pijat refleksi ini,
amenities), termasuk dalam kelompok ini karena di lokasi kawasan belum ada wahana
adalah : iklim, bentuk tanah dan yang dapat menunjang kesehatan, yaitu salah
pemandangan, hutan belukar, fauna dan satunya adalah dengan batu injak pijat
flora dan pusat kesehatan, misalnya air refleksi.
mineral, mandi lumpul, sumber air panas. alat yang perlu di siapkan :
b. Hasil ciptaan manusia yang berupa benda a. Sekop.
– benda bersejarah, kebudayaan dan b. Ember yang berisi air untuk mencuci
agama, misalnya monument bersejarah batu terapi

26
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395

c. Cetok pengelolaan tortilla, penanggung jawab


d. Papan untuk meratakan ketinggian pengelolaan rumah jamur, penanggung jawab
batu terapi pengelolaan tanaman hidroponik,
Bahan yang perlu disiapkan : penanggung jawab pengelolaan minuman
a. Batu terapi 200 buah jamu dan penanggung jawab pengelolaan
b. Semen : 2 sak kawasan wisata lembah mbencirang.
c. Pasir hitam : 1 kubik Hasil dari Sosialisasi tentang
d. Semen putih : 10 kg pengembangan desa wisata adalah berupa
pemetaan potensi desa yang dirangkai
Cara membuat dan bahan yang perlu menjadi peta wisata (tourism maps) yang bisa
disiapkan adalah : digunakan sebagai pemandu wisatawan jika
Pemasangan batu terapi harus menggunakan akan berwisata di desa wisata Kebontunggul
campuran semen dan pasir dengan Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto.
perbandingan 1 m³ pasir dicampur semen 2 Peta wisata kebontunggul berisikan tentang
sak @ 4o kg, agar tidak mudah lepas. Selain sebaran potensi desa dan lokasi potensinya
itu dibutuhkan juga semen putih untuk yang dapat membantu wisatawan dalam
lapisan permukaan agar kelihatan bersih. menentukan arah tujuan berwisata. Berikut
Adapun teknik pemasangannya adalah adalah peta wisata hasil dari sosialisasi
sebagai berikut : pemberdayaan pengelolaan desa wisata
a. Batu kali dibersihkan tanah yang Kebontunggul Kecamatan Gondang
menempel di kedua sisi bahu jalan. Kabupaten Mojokerto (Gambar 1).
b. Ratakan tanah sehingga terbentuk
kedalaman yang cukup sekitar 4 cm
c. Masukkan adonan semen yang sudah
dicampur pasir ditempat yang akan
dipasangi batu terapi secara bertahap
per satu meter.
d. Lapisi permukaan semen dengan
adonan semen putih yang sudah
tercampur air dan ratakan.
e. Tancapkan batu terapi diatas adonan
semen
f. Atur ketinggian batu sehingga
permukaannya membentuk model Gambar 1. Peta wisata desa Kebontunggul
garis atau putar sesuai dengan selera. kecamatan Gondang kabupaten Mojokerto.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini adalah foto – foto kegiatan


Lokasi pelaksanaan berada di kawasan sosialisasi pemberdayaan pemuda dan ibu –
wisata lembah Mbencirang Desa ibu PKK serta aparat Desa Kebontunggul
Kebontunggul, Gondang Mojokerto. Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto
Pemilihan lokasi dengan pertimbangan lokasi (gambar 2, gambar 3, gambar 4, gambar 5
ini sudah terbentuk dengan baik, hanya perlu dan gambar 6)
penataan dan penambahan beberapa wahana
untuk dapat menarik minat wisatawan.
Wahana yang dipilih adalah jalan refleksi
dari bahan batu.
Pelaksanaan dengan menerapkan
pengembangan desa wisata yaitu dengan
membentuk organisasi pengelola potensi –
potensi desa, seperti penanggungjawab untuk

27
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395

Gambar 2 Serah terima peta wisata desa Gambar 5. Paparan dari Bapak Kepala Desa
kebontunggul Kecamatan Gondang Bapak Siandi, SH., MM
Kabupaten Mojokerto

Gambar 6. Peserta sosialisasi Pemberdayaan


Gambar 3. Foto bersama dengan pemuda melalui desa wisata.
Karangtaruna, Ibu – Ibu PKK dan juga aparat
desa. Pelaksanaan Pengabdian Kepada
Masyarakat hari kedua adalah praktek
tentang pembuatan jalan refleksi dari batu
sebagai wadah penerapan penataan kawasan
wisata lembah Mbencirang.
Pembuatan jalan refleksi dari batu dikerjakan
oleh pengelola kawasan wisata lembah
Mbencirang yaitu para karang taruna desa
Kebontunggul.
Lembang Mbencirang ini pertama kali
telah diresmikan oleh Bapak Siandi selaku
Kepala Desa Kebontunggul. Lembah
Gambar 4. Pemaparan materi sosialisasi Mbencirang ini adalah salah satu tempat
pemberdayaan Pemuda melalui desa Wisata wisata baru yang ada di desa dengan
oleh Ibu A.A Sagung Alit W, ST., MT. memiliki beberapa wahana yang cocok untuk
dicoba dari mulai anak-anak hingga dewasa.
Akan tetapi kurangnya pelayanan serta
kurangnya pembersihan membuat lembah
mbencirang jarang dikunjungi oleh
masyarakat umum.
Potensi desa ini dapat dikatakan desa
yang terbilang maju untuk hal segi desa
wisata ditinjau dari beragam tatatanan yang
baik serta struktur yang dibuat juga baik.
Akan tetapi warga kurang sedikit perhatikan

28
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395

kawasan wisata yang bagus ini. Melalui jalan Gambar 9. Lokasi pembuatan jalan refleksi
refleksi diharapkan kawasan wisata lembah oleh karangtaruna desa Kebontunggul
Mbencirang memiliki inovasi serta gebrakan Gondang Mojokerto.
baru untuk pengembangan desa wisata. Jalan
refleksi ini dapat membantu warga dalam hal
kesehatan yang baik untuk peredaran anggota
tubuh warga. Selain itu juga dapat menjadi
suatu hiasan baru untuk lembah mbencirang
yang ada di desa.
Berikut adalah gambar – gambar
pelaksanaan penataan kawasan wisata
melalui pembuatan jalan refleksi di Lembah
Mbencirang desa Kebontunggul Gondang
Mojokerto (gambar 7, gambar 8, gambar 9
gambar 10 dan gambar 11)

Gambar 10. Lokasi pembuatan jalan refleksi


oleh karangtaruna desa Kebontunggul
Gondang Mojokerto.

Gambar 7. Desain penataan jalan refleksi di


kawasan wisata Lembah Mbencirang
Kebontunggul Gondang Mojokerto.

Gambar 8. Proses pembuatan jalan refleksi


oleh karangtaruna desa Kebontunggul
Gondang Mojokerto.

Gambar 11 Hasil pembuatan jalan refleksi di


kawasan wisata Lembah Mbencirang
Kebontunggul Gondang Mojokerto.

29
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395

4. KESIMPULAN Jakarta.
Kesimpulan Maghfiroh, N. L. (2018). Strategi
Berdasarkan tujuan diatas dapat ditarik Pengembangan Obyek Wisata Edukasi
kesimpulan bahwa proses sosialisasi Lembah Mbecirang di Desa
pemberdayaan pemuda peduli lingkungan Kebontunggul Kecamatan Gondang
melalui desa wisata di desa Kebontunggul Kabupaten Mojokerto. Swara Bhumi,
Gondang Mojokerto berjalan dengan baik 5(7).
dan mendapatkan respon yang positif dari Mattalatta, A. (2009). Undang - Undang
warga desa Kebontunggul. Penanggung Republik Indonesia nomer 40 tahun
jawab pengelolaan potensi desa telah 2009 tentang Kepemudaan. Jakarta.
terbentuk dibawah koordinasi dari Bapak Retrieved from http://www.albayan.ae
Kepala Desa. Mufiddin, N. (2017). Peran Pemuda dalam
Kegiatan pembuatan jalan refleksi untuk Pengembangan Pelayanan Publik :
menambah koleksi wahana di kawasan studi Peran Pemuda dalam
wisata Lembah Mbencirang juga mulai Pengembangan pelayanan Publik
diminati oleh warga dan wisata. Pengelolaan tingkat Desa di Kabupaten Gresik.
kawasan wisata oleh karang taruna dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
dibawah koordinasi bapak kepala desa. Surabaya.
Saran Prabowo, S. E., Hamid, D., & Prasetya, A.
Kesadaran masyarakat desa Kebontunggul (2016). Analisis Partisipasi Masyarakat
Gondang Mojokerto akan pengembangan dalam Pengembangan Desa Wisata
industry wisata melalui desa wisata dalam (Studi Pada Desa Pijonkidul Kecamatan
rangka meningkatkan ekonomi dan Pujon Kabupaten Malang). Jurnal
kesempatan kerja perlu di kembangkan dan Administrasi Bisnis, 33(2), 18–24.
dipertahankan dengan baik. Bentuk Retrieved from
partisipatif masyarakat melalui http://administrasibisnis.studentjournal.
pemberdayaan masyarakat, karangtaruna, ibu ub.ac.id/index.php/jab/article/view/129
– ibu PKK dan juga aparat desa. 6/1630
Rambe, A. (2017). Analisis Pemberdayaan
5. REFERENSI Pegawai Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPPD) Kota Medan.
Dewi, M. H. U., Fandeli, C., & Baiquni, M. Pasca Sarjana Universitas Medan
(2013). Pengembangan Desa Wisata Area. Universitas Medan Area.
Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal http://doi.org/10.4337/9781784714871.
di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. 00007
Kawistara, 3(2), 129–139. Thereisa, A., Andini, K. S., Nugraha, P. G.
http://doi.org/https://doi.org/10.22146/k P., & Marikanto, T. (2015).
awistara.3976 Pembangunan Berbasis Masyarakat
Herawati, T. (2011). Model Pemberdayaan (pertama). Bandung: CV Alfabeta.
Masyarakat Desa dan Penanggulangan Yulisa, E. N., Johan, Y., & Hartono, D.
Kemiskinan Melalui Pengembangan (2018). Analisis Kesesuaian Dan Daya
Desa Wisata di Depok. Jurnal Ekonomi Dukung Ekowisata Pantai Kategori
Dan Bisnis, 10(2), 168–175. Rekreasi Pantai Laguna Desa Merpas
Kemenbudpar. Peraturan Menteri Kabupaten Kaur. Jurnal Enggano, 1(1),
Kebudayaan dan Pariwisata, 9 Menteri 97–111.
Kebudayaan dan Pariwisata 76–99 http://doi.org/10.31186/jenggano.1.1.97
(2010). Jakarta, Jakarta. -111
Kemenpar. Pedoman Destinasi Pariwisata
Berkelanjutan, Menteri Pariwisata
Republik Indonesia 1–64 (2016).

30

Anda mungkin juga menyukai