Anak Agung Sagung Alit Widyastuty 1), Ogie Abriantoko2) , Rif’atul Hidayati3)
1, 2
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
3
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Email : sagungalit@unipasby.ac.id, Rifatulhidayati10@gmail.com
Abstrak
Secara geografis, wilayah Desa Kebontunggul dengan total luas 263.215 ha atau sekitar 27,15%
dari total luas Kabupaten Mojokerto. Objek wisata yang telah berkembang di Desa Kebontunggul
adalah tempat wisata pendidikan di Lembah Mbencirang. Jenis-jenis pendidikan yang ada di
Lembah Wisata Pendidikan Mbecirang tidak terlepas dari potensi Desa Kebontunggul. Potensi
yang dimiliki oleh desa Kebontunggul meliputi pembuatan jamu organik, pertanian sayuran
organik dan hidroponik, budidaya jamur dan pengemasan produk tortilla camilan. Tujuan dari
Pelaksanaan Pengabdian ini adalah mengajak pemuda karang taruna untuk peduli lingkungan
melalui pemberdayaan masyarakat menuju desa mandiri desa wisata Kebontunggul. Metode
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan dalam dua tahap. tahap pertama adalah
sosialisasi pemberdayaan pemuda untuk peduli lingkungan melalui desa-desa wisata, sedangkan
tahap kedua adalah praktik melakukan refleksi jalan di kawasan wisata lembah Mbencirang
Kebontunggul Gondang Mojokerto.Hasil kegiatan layanan ini adalah terbentuknya organisasi
pengelola desa wisata dari kalangan pemuda karang taruna dan penataan kawasan wisata dengan
wahana baru yaitu wahana jalan refleksi yang dirancang, dibuat dan dibangun oleh pemuda
karang taruna desa Kebontunggul.
Abstract
Geographically, the Kebontunggul Village area with a total area of 263,215 ha or around 27.15%
of the total area of Mojokerto Regency. The tourism object that has developed in Kebontunggul
Village is an educational tourist spot in the Mbencirang Valley. The types of education in the
Mbecirang Educational Tourism Valley are inseparable from the potential of the Kebontunggul
Village. The potential possessed by the village of Kebontunggul includes the manufacture of
organic herbs, organic vegetable farming and hydroponics, mushroom cultivation and packaging
of snack tortilla products. The purpose of this Service Implementation is to invite youth from youth
organizations to care for the environment through community empowerment towards
Kebontunggul village tourism independent villages. Method The implementation of Community
Service activities is carried out in two stages. the first stage is the socialization of youth
empowerment to care for the environment through tourist villages, while the second stage is the
practice of reflecting the road in the valley tourism area around the Gondang Mojokerto. tourism
with a new vehicle that is a reflection road vehicle designed, created and built by youth youth
organizations in the village of Kebontunggul
.
Keywords: Empowerment, Tourist Village, Kebontunggul Village, youth organization
23
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395
24
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395
25
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395
harus terlibat dalam proses pembangunan dan sisa peradapan masa lalu, museum,
(Mufiddin, 2017). kesenian rakyat, handicraft, acara
Ada 6 (enam ) jenis partisipasi pemuda tradisional, upacara perkawinan, rumah
dalam pembangunan yaitu (1) partisipasi ibadah.
dalam menerima dan memberi informasi, (2) c. Tata cara hidup masyarakat. Tata cara
Partisipasi dalam memberikan tanggapan dan hidup masyarakat tradisional suatu
saran terhadap informasi yang diterima, baik masyarakat desa merupakan salah satu
yang bermaksud menolak maupun yang sumber yang amat penting untuk
bermaksud menerima, (3) Partisipasi dalam ditawarkan kepada wisatawan.
bentuk perencanaan pembangunan termasuk
dalam pengambilan keputusan, (4) Partisipasi 2. METODE PELAKSANAAN
dalam bentuk pelaksanaan operasional Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
pembangunan, (5) Partisipasi dalam pada tanggal 20-25 Februaru 2019 yang
menerima hasil pembangunan dan (6) diadakan di kantor desa Kebontunggul dan di
partisipasi dalam menilai hasil pembangunan lokasi wisata Lembah Mbencirang Desa
(Mufiddin, 2017). Kebontunggul Kecamatan Gondang
Salah satu bentuk partisipasi Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini diikuti
masyarakat adalah dengan cara oleh karangtaruna, aparat desa dan juga ibu
pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
masyarakat adalah sebagai salah satu konsep (PKK).
pembangunan ekonomi yang merangkum Pelaksanaan Pengabdian Pada
nilai – nilai sosial. Dalam proses Masyarakat ini dibagi menjadi 2 pelaksanaan.
pemberdayaan masyarakat diarahkan pada Pelaksanaan pertama adalah berupa
pengembangan sumber daya manusia pemaparan tentang pengelolaan desa wisata,
(dipedesaan), penciptaan peluang, berusaha sedangkan untuk yang pelaksanaan kedua
yang sesuai dengan keinginan masyarakat. adalah penataan kawasan wisata Lembah
Salah satu alternative untuk Mbencirang desa Kebontunggul Kecamatan
mengembangkan ekonomi kerakyatan adalah Gondang Kabupaten Mojokerto.
dengan mengembangkan desa wisata melalui Pada Pelaksanaan pertama berupa
pemberdayaan masyarakat. Bila ditelusuri sosialisasi tentang pengelolaan desa wisata
pemahaman tentang dea wisata cukup dengan mengembangkan potensi – potensi
beragam. Desa wisata adalah merupakan yang ada di desa. Alat dan bahan yang
suatu bentuk lingkungan permukiman yang digunakan pada saat sosialisasi hanya berupa
sesuai dengan tuntutan wisatawan dalam materi dan penjelasan tentang pengelolaan
menikmati, mengenal dan menghayati / desa wisata.
mempelajari kekhasan desa beserta segala Pelaksanaan kedua adalah penerapan
daya tariknya. (Herawati, 2011). tentang penataan kawasan wisata lembah
Adapun beberapa jenis produk wisata Mbencirang dengan menata beberapa spot
desa yang bisa diunggulkan antara lain wisata berupa wisata pijet refleksi dari batu
(sihite (2000) dalam Herawati, (2011)) : yang ditanam di sekitar lokasi kawasan
a. Benda – benda kondisi alam yang tersedia wisata.
dan terdapat di desa tujuan wisata (natural Pemilihan batu pijat refleksi ini,
amenities), termasuk dalam kelompok ini karena di lokasi kawasan belum ada wahana
adalah : iklim, bentuk tanah dan yang dapat menunjang kesehatan, yaitu salah
pemandangan, hutan belukar, fauna dan satunya adalah dengan batu injak pijat
flora dan pusat kesehatan, misalnya air refleksi.
mineral, mandi lumpul, sumber air panas. alat yang perlu di siapkan :
b. Hasil ciptaan manusia yang berupa benda a. Sekop.
– benda bersejarah, kebudayaan dan b. Ember yang berisi air untuk mencuci
agama, misalnya monument bersejarah batu terapi
26
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395
27
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395
Gambar 2 Serah terima peta wisata desa Gambar 5. Paparan dari Bapak Kepala Desa
kebontunggul Kecamatan Gondang Bapak Siandi, SH., MM
Kabupaten Mojokerto
28
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395
kawasan wisata yang bagus ini. Melalui jalan Gambar 9. Lokasi pembuatan jalan refleksi
refleksi diharapkan kawasan wisata lembah oleh karangtaruna desa Kebontunggul
Mbencirang memiliki inovasi serta gebrakan Gondang Mojokerto.
baru untuk pengembangan desa wisata. Jalan
refleksi ini dapat membantu warga dalam hal
kesehatan yang baik untuk peredaran anggota
tubuh warga. Selain itu juga dapat menjadi
suatu hiasan baru untuk lembah mbencirang
yang ada di desa.
Berikut adalah gambar – gambar
pelaksanaan penataan kawasan wisata
melalui pembuatan jalan refleksi di Lembah
Mbencirang desa Kebontunggul Gondang
Mojokerto (gambar 7, gambar 8, gambar 9
gambar 10 dan gambar 11)
29
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395
4. KESIMPULAN Jakarta.
Kesimpulan Maghfiroh, N. L. (2018). Strategi
Berdasarkan tujuan diatas dapat ditarik Pengembangan Obyek Wisata Edukasi
kesimpulan bahwa proses sosialisasi Lembah Mbecirang di Desa
pemberdayaan pemuda peduli lingkungan Kebontunggul Kecamatan Gondang
melalui desa wisata di desa Kebontunggul Kabupaten Mojokerto. Swara Bhumi,
Gondang Mojokerto berjalan dengan baik 5(7).
dan mendapatkan respon yang positif dari Mattalatta, A. (2009). Undang - Undang
warga desa Kebontunggul. Penanggung Republik Indonesia nomer 40 tahun
jawab pengelolaan potensi desa telah 2009 tentang Kepemudaan. Jakarta.
terbentuk dibawah koordinasi dari Bapak Retrieved from http://www.albayan.ae
Kepala Desa. Mufiddin, N. (2017). Peran Pemuda dalam
Kegiatan pembuatan jalan refleksi untuk Pengembangan Pelayanan Publik :
menambah koleksi wahana di kawasan studi Peran Pemuda dalam
wisata Lembah Mbencirang juga mulai Pengembangan pelayanan Publik
diminati oleh warga dan wisata. Pengelolaan tingkat Desa di Kabupaten Gresik.
kawasan wisata oleh karang taruna dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
dibawah koordinasi bapak kepala desa. Surabaya.
Saran Prabowo, S. E., Hamid, D., & Prasetya, A.
Kesadaran masyarakat desa Kebontunggul (2016). Analisis Partisipasi Masyarakat
Gondang Mojokerto akan pengembangan dalam Pengembangan Desa Wisata
industry wisata melalui desa wisata dalam (Studi Pada Desa Pijonkidul Kecamatan
rangka meningkatkan ekonomi dan Pujon Kabupaten Malang). Jurnal
kesempatan kerja perlu di kembangkan dan Administrasi Bisnis, 33(2), 18–24.
dipertahankan dengan baik. Bentuk Retrieved from
partisipatif masyarakat melalui http://administrasibisnis.studentjournal.
pemberdayaan masyarakat, karangtaruna, ibu ub.ac.id/index.php/jab/article/view/129
– ibu PKK dan juga aparat desa. 6/1630
Rambe, A. (2017). Analisis Pemberdayaan
5. REFERENSI Pegawai Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPPD) Kota Medan.
Dewi, M. H. U., Fandeli, C., & Baiquni, M. Pasca Sarjana Universitas Medan
(2013). Pengembangan Desa Wisata Area. Universitas Medan Area.
Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal http://doi.org/10.4337/9781784714871.
di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. 00007
Kawistara, 3(2), 129–139. Thereisa, A., Andini, K. S., Nugraha, P. G.
http://doi.org/https://doi.org/10.22146/k P., & Marikanto, T. (2015).
awistara.3976 Pembangunan Berbasis Masyarakat
Herawati, T. (2011). Model Pemberdayaan (pertama). Bandung: CV Alfabeta.
Masyarakat Desa dan Penanggulangan Yulisa, E. N., Johan, Y., & Hartono, D.
Kemiskinan Melalui Pengembangan (2018). Analisis Kesesuaian Dan Daya
Desa Wisata di Depok. Jurnal Ekonomi Dukung Ekowisata Pantai Kategori
Dan Bisnis, 10(2), 168–175. Rekreasi Pantai Laguna Desa Merpas
Kemenbudpar. Peraturan Menteri Kabupaten Kaur. Jurnal Enggano, 1(1),
Kebudayaan dan Pariwisata, 9 Menteri 97–111.
Kebudayaan dan Pariwisata 76–99 http://doi.org/10.31186/jenggano.1.1.97
(2010). Jakarta, Jakarta. -111
Kemenpar. Pedoman Destinasi Pariwisata
Berkelanjutan, Menteri Pariwisata
Republik Indonesia 1–64 (2016).
30