Anda di halaman 1dari 1

IDENTIFIKASI POTENSI DESA WISATA

DI KALURAHAN PETIR KAPANEWON RONGKOP


Afriyanti, S.Pd., M.Pd.

LATAR BELAKANG METODE PELAKSANAAN


Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah Focus Group
memiliki penduduk Discusion (FGD) dan pemetaan social (social mapping) yang melibatkan

8,8% kategori miskin di


Rongkop
masyarakat pelaku desa wisata, pengelola desa wisata, dan pemerintah
kalurahan. Teknik ini bertujuan untuk menggali informasi yang
mendalam kaitannya dengan potensi yang dimiliki desa wisata.
Tahapan kegiatan meliputi:
Pengembangan desa wisata menjadi bahasan yang cukup
menyita perhatian beberapa tahun terakhir. Tingginya
angka kemiskinan menuntut pemerintah dan juga TAHAP PERSIAPAN
masyarakat untuk berperan aktif dalam pemecahannya.
Salah satu upaya yakni melalui pemberdayaan masyarakat
yakni pengembangan sektor pariwisata khususnya desa
wisata. Deinisi desa wisata yakni suatu wilayah yang TAHAP PELAKSANAAN
memiliki luasan tertentu, mempunyai potensi keunikan daya
tarik wisata yang khas dimana komunitas masyarakatnya
mampu menciptakan perpaduan daya tarik dan fasilitas TAHAP EVALUASI
pendukung sehingga dapat menarik pengunjung
(Kemenparekraf RI, 2020).

Kalurahan Petir pada tahun 2022 memiliki penduduk HASIL : IDENTIFIKASI POTENSI
kategori miskin sebesar 8,8% dari keseluruhan jumlah
penduduk miskin di Kapanewon Rongkop (BPS
Gunungkidul, 2023). Skema pemberdayaan masyarakat
melalui pengembangan desa wisata menjadi salah satu
alternatif kalurahan ini untuk mengurangi kemiskinan.
Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu inisiatif
pemberdayaan pemerintah. Kegiatan yang mempromosikan
pemberdayaan ekonomi akan dapat meningkatkan
pendapatan, kesehatan, dan pendidikan populasi mulai dari
orang tua hingga remaja (Glass et al., 2020). Hasil penelitian
menunjukkan pertumbuhan ekonomi tahunan di Kabupaten
Gunungkidul semakin meningkat. Di Kabupaten
Gunungkidul, jumlah restoran, daya tarik wisata, dan
kunjungan pengunjung semuanya berdampak pada
pertumbuhan ekonomi (Purbaningrum, et al., 2022).
Pemberdayaan masyarakat hendaknya mendidik
masyarakat untuk mandiri secara social, ekonomi, budaya,
dan juga politik (Badarudin, 2017). Berdasarkan kajian-kajian
tersebut cukup untuk menjadi alasan pentingnya
identifikasi potensi desa wisata sebagai langkah awal
pemberdayaan masyarakat. Mendasar pada hasil FGD dan social mapping untuk Kalurahan Petir,
Kapanewon Rongkop diketahui bahwa kalurahan ini memiliki potensi
wisata yang masih sangat perlu dimantapkan untuk kemudian
dikembangkan menjadi wisata unggulan. Potensi-potensi tersebut
SIMPULAN juga menjadi dasar ditetapkannya Kalurahan Petir sebagai Desa
Wisata Rintisan. Dengan adanya penetapan tentu Kalurahan Petir
1.Kalurahan Petir oleh Dinas Pariwisata Kabupaten perlu berproses merealisasikan solusi/program pada social mapping
Gunungkidul telah ditetapkan sebagai salah satu tersebut agar Desa Wisata Petir (DeWa Petir) benar-benar eksis dan
Desa Wisata Rintisan dengan nama Desa Wisata memberikan dampak bagi wilayah sekitar.
Petir (Dewa Petir) namun belum beroperasi
maksimal.
2.Berdasarkan hasil FGD terdapat tantangan yang
REFERENSI
Badarudin, Kariono, K., Ermansyah., & Sadarwati, L. (2018). Community empowerment
perlu dipecahkan oleh pelaku Dewa Petir dengan based social and village business company (BUMDes). 2nd International Conference
memanfaatkan relasi/jejaring yang telah on Social and Political Development (ICOSOPC2017), 181-187. Retrived from
diidentifikasi. Perlu peran dari pihak internal dan https://www.atlantis-press.com/proceedings/icosop-17/25892080
BPS Gunungkidul. (2023). Gunungkidul Dalam Angka. Gunungkidul: BPS
eksternal untuk mencapai hasil yang maksimal. Gunungkidul.
3.Berdasarkan social mapping terdapat Glass, Adebayo, A. D., & Butcher, J. (2020). Constraints and drivers of community
participation and empowerment in tourism planning and development in Nigeria.
solusi/program yang ditawarkan. Dalam
Tourism Review International, 45(2-3), 209-227.
pelaksanaannya tentu dibutuhkan pendampingan https://doi.org/10.3727/154427221X16098837280000
pihak-pihak terkait agar terlaksana dan perbaikan Kemenparekraf RI, 2020. Buku Panduan Pengembangan Desa Wisata Berbasis
Pendampingan melalui Perguruan Tinggi. Jakarta: Kemenparekraf RI.
berkelanjutan. Purbaningrum, Catarina Wahyu Dyah, Endang Mulyani, Afriyanti, and Hadi Cahyono
(2022) Analysis of the Impact of Tourism on Economic Growth of Gunung Kidul
District. Jurnal Ekuilibrium, 17 (2). pp. 182-189. ISSN 2528-7672

Anda mungkin juga menyukai