Anda di halaman 1dari 16

A.

REVITALISASI PEMENUHAN SARANA DAN KELEMBAGAAN


(Berdasrkan 10 Langkah Revitalisasi SMK)

Indikator untuk mengevaluasi keberhasilan revitalisasi SMK langkah 8


yaitu pemenuhan sarana dan prasarana:

1. Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai


Indikator ini dapat diukur dengan melihat apakah sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk pembelajaran di SMK sudah tersedia dan memadai. Misalnya,
apakah bengkel, laboratorium, dan peralatan yang diperlukan sudah tersedia dan
berfungsi dengan baik.

2. Peningkatan motivasi belajar siswa


Indikator ini dapat diukur dengan melihat apakah pemenuhan sarana dan
prasarana di SMK dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Misalnya, apakah
siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran setelah sarana dan prasarana
yang diperlukan tersedia.

3. Peningkatan kualitas pembelajaran


Indikator ini dapat diukur dengan melihat apakah pemenuhan sarana dan
prasarana di SMK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Misalnya, apakah
siswa dapat belajar secara teori dan praktik dengan baik setelah sarana dan
prasarana yang diperlukan tersedia.

4. Peningkatan hasil belajar siswa


Indikator ini dapat diukur dengan melihat apakah pemenuhan sarana dan
prasarana di SMK dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Misalnya, apakah nilai
siswa meningkat setelah sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia.

5. Peningkatan keterampilan siswa


Indikator ini dapat diukur dengan melihat apakah pemenuhan sarana dan
prasarana di SMK dapat meningkatkan keterampilan siswa. Misalnya, apakah
siswa dapat menguasai keterampilan yang diperlukan untuk bekerja di industri
setelah sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia.

1. Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai


Standar sarana dan prasarana SMK tersebut dimuat dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana Pendidikan, yaitu :
a. Ruang belajar
Ruang belajar di SMK harus memenuhi standar luas minimal 2,5 m²
per siswa. Ruang belajar juga harus dilengkapi dengan fasilitas yang
memadai, seperti meja, kursi, papan tulis, dan sarana pendukung
lainnya.
b. Tempat berolahraga
SMK harus memiliki tempat berolahraga yang memadai untuk kegiatan
ekstrakurikuler olahraga. Tempat berolahraga tersebut dapat berupa
lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan voli, lintasan lari, dan
sarana olahraga lainnya.
c. Tempat ibadah
SMK harus memiliki tempat ibadah yang bersih dan nyaman bagi siswa
dan guru untuk melaksanakan ibadah.
d. Laboratorium
SMK harus memiliki laboratorium sesuai dengan program studi yang
ditawarkan. Laboratorium tersebut harus dilengkapi dengan peralatan
dan bahan yang memadai untuk mendukung kegiatan pembelajaran
praktik.
e. Perpustakaan
SMK harus memiliki perpustakaan yang lengkap dan memadai untuk
mendukung kegiatan pembelajaran. Perpustakaan tersebut harus
dilengkapi dengan koleksi buku, majalah, jurnal, dan bahan bacaan
lainnya.
f. Bengkel kerja
SMK yang menyelenggarakan program keahlian kejuruan harus
memiliki bengkel kerja yang memadai untuk mendukung kegiatan
pembelajaran praktik. Bengkel kerja tersebut harus dilengkapi dengan
peralatan dan bahan yang memadai untuk mendukung kegiatan
pembelajaran praktik.
g. Tempat bermain
SMK harus memiliki tempat bermain yang aman dan nyaman bagi
siswa untuk berekreasi.
h. Tempat berkreasi dan berekreasi
SMK harus memiliki tempat berkreasi dan berekreasi yang dapat
dimanfaatkan oleh siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya.

Selain standar sarana dan prasarana yang telah disebutkan di atas, SMK juga
harus memiliki sumber belajar lain yang dapat mendukung proses pembelajaran,
seperti:
a. buku teks,
b. modul,
c. jurnal, dan bahan belajar lainnya.
2. Peningkatan motivasi belajar siswa
Ada beberapa contoh sarana dan prasarana di SMK yang dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa, antara lain:
 Ruang kelas yang nyaman dan bersih
 Laboratorium yang lengkap dan memadai
 Perpustakaan yang tertata rapi dan memiliki koleksi buku yang beragam
 Fasilitas olahraga dan seni yang memadai
 Sarana dan prasarana untuk kegiatan ekstrakurikuler

Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dapat memberikan


pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa. Hal ini dapat membuat siswa lebih
tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Berikut adalah beberapa contoh cara untuk mengukur apakah pemenuhan sarana
dan prasarana di SMK dapat meningkatkan motivasi belajar siswa:
 Mengadakan survei atau wawancara kepada siswa untuk mengetahui
pendapat mereka tentang sarana dan prasarana di SMK
 Menganalisis data nilai siswa sebelum dan sesudah pemenuhan sarana dan
prasarana di SMK
 Mengamati perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran

3. Peningkatan kualitas pembelajaran


Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah
satunya adalah dengan pemenuhan sarana dan prasarana di SMK. Sarana dan
prasarana yang memadai dapat mendukung proses pembelajaran yang lebih
efektif dan efisien. Hal ini dapat membuat siswa lebih mudah memahami materi
pelajaran dan mengembangkan keterampilannya.

Ada beberapa contoh sarana dan prasarana di SMK yang dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran, antara lain:
 Ruang kelas yang nyaman dan bersih
 Laboratorium yang lengkap dan memadai
 Perpustakaan yang tertata rapi dan memiliki koleksi buku yang beragam
 Fasilitas olahraga dan seni yang memadai
 Sarana dan prasarana untuk kegiatan ekstrakurikuler

Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dapat memberikan


pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa. Hal ini dapat membuat siswa lebih
aktif dan kreatif dalam belajar.
Berikut adalah beberapa contoh cara untuk mengukur apakah pemenuhan sarana
dan prasarana di SMK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran:
 Menganalisis data nilai siswa sebelum dan sesudah pemenuhan sarana dan
prasarana di SMK
 Mengamati perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran
 Menguji kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran
 Mengukur keterampilan siswa dalam praktik

Dengan mengukur indikator peningkatan kualitas pembelajaran, kita dapat


mengetahui apakah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran telah berhasil.

Berikut adalah beberapa penjelasan lebih luas tentang indikator peningkatan


kualitas pembelajaran di SMK:
 Kualitas pembelajaran secara teori dapat diukur dengan melihat apakah siswa
dapat memahami materi pelajaran dengan baik. Hal ini dapat diukur dengan
analisis data nilai siswa, pengamatan perilaku siswa, dan tes pemahaman
materi pelajaran.
 Kualitas pembelajaran secara praktik dapat diukur dengan melihat apakah
siswa dapat menerapkan keterampilan yang telah mereka pelajari. Hal ini
dapat diukur dengan pengamatan perilaku siswa dalam praktik, uji
keterampilan siswa, dan penilaian proyek atau tugas praktik.

Peningkatan kualitas pembelajaran secara teori dan praktik dapat dilakukan


dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan pemenuhan sarana dan
prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai dapat membantu
guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan siswa dalam memahami materi
pelajaran. Selain itu, sarana dan prasarana yang memadai juga dapat membantu
siswa dalam mengembangkan keterampilannya.

4. Peningkatan hasil belajar siswa


Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah
satunya adalah dengan pemenuhan sarana dan prasarana di SMK. Sarana dan
prasarana yang memadai dapat mendukung proses pembelajaran yang lebih
efektif dan efisien. Hal ini dapat membuat siswa lebih mudah memahami materi
pelajaran dan mengembangkan keterampilannya.

Ada beberapa contoh sarana dan prasarana di SMK yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa, antara lain:
 Ruang kelas yang nyaman dan bersih
 Laboratorium yang lengkap dan memadai
 Perpustakaan yang tertata rapi dan memiliki koleksi buku yang beragam
 Fasilitas olahraga dan seni yang memadai
 Sarana dan prasarana untuk kegiatan ekstrakurikuler

Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dapat memberikan


pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa. Hal ini dapat membuat siswa lebih
aktif dan kreatif dalam belajar.

Berikut adalah beberapa contoh cara untuk mengukur apakah pemenuhan sarana
dan prasarana di SMK dapat meningkatkan hasil belajar siswa:
 Menganalisis data nilai siswa sebelum dan sesudah pemenuhan sarana dan
prasarana di SMK
 Mengamati perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran
 Menguji kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran
 Mengukur keterampilan siswa dalam praktik

Dengan mengukur indikator peningkatan hasil belajar siswa, kita dapat


mengetahui apakah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
telah berhasil.

Berikut adalah beberapa penjelasan lebih luas tentang indikator peningkatan hasil
belajar siswa di SMK:
 Peningkatan hasil belajar secara teori dapat diukur dengan melihat apakah
nilai siswa meningkat setelah sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia.
Hal ini dapat diukur dengan analisis data nilai siswa, pengamatan perilaku
siswa, dan tes pemahaman materi pelajaran.
 Peningkatan hasil belajar secara praktik dapat diukur dengan melihat apakah
siswa dapat menerapkan keterampilan yang telah mereka pelajari dengan
baik. Hal ini dapat diukur dengan pengamatan perilaku siswa dalam praktik,
uji keterampilan siswa, dan penilaian proyek atau tugas praktik.

Peningkatan hasil belajar secara teori dan praktik dapat dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah dengan pemenuhan sarana dan prasarana
yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai dapat membantu guru
dalam menyampaikan materi pelajaran dan siswa dalam memahami materi
pelajaran. Selain itu, sarana dan prasarana yang memadai juga dapat membantu
siswa dalam mengembangkan keterampilannya.

Dengan pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai, SMK dapat


menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di dunia
kerja.
Berikut adalah beberapa contoh cara untuk memenuhi sarana dan prasarana di
SMK:
 Memperbaiki atau membangun ruang kelas yang lebih nyaman dan bersih
 Menyediakan laboratorium yang lengkap dan memadai
 Meningkatkan koleksi buku di perpustakaan
 Meningkatkan sarana dan prasarana untuk kegiatan olahraga dan seni
 Meningkatkan sarana dan prasarana untuk kegiatan ekstrakurikuler

Dengan memenuhi sarana dan prasarana di SMK, kita dapat meningkatkan


motivasi belajar siswa, kualitas pembelajaran, dan hasil belajar siswa.

5. Peningkatan keterampilan siswa


Peningkatan keterampilan siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah
satunya adalah dengan pemenuhan sarana dan prasarana di SMK. Sarana dan
prasarana yang memadai dapat mendukung proses pembelajaran praktik yang
lebih efektif dan efisien. Hal ini dapat membuat siswa lebih mudah
mengembangkan keterampilannya.

Ada beberapa contoh sarana dan prasarana di SMK yang dapat meningkatkan
keterampilan siswa, antara lain:
 Laboratorium yang lengkap dan memadai
 Peralatan praktik yang modern
 Instruktur yang berpengalaman

Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dapat memberikan


pengalaman praktik yang lebih baik bagi siswa. Hal ini dapat membuat siswa lebih
aktif dan kreatif dalam belajar.

Berikut adalah beberapa contoh cara untuk mengukur apakah pemenuhan sarana
dan prasarana di SMK dapat meningkatkan keterampilan siswa:
 Menganalisis data nilai siswa dalam praktik
 Mengamati perilaku siswa dalam praktik
 Uji keterampilan siswa
 Penilaian proyek atau tugas praktik

Dengan mengukur indikator peningkatan keterampilan siswa, kita dapat


mengetahui apakah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan
siswa telah berhasil.
Berikut adalah beberapa penjelasan lebih luas tentang indikator peningkatan
keterampilan siswa di SMK:
 Keterampilan siswa dapat diukur dengan melihat apakah siswa dapat
menguasai keterampilan yang diperlukan untuk bekerja di industri. Hal ini
dapat diukur dengan analisis data nilai siswa dalam praktik, pengamatan
perilaku siswa dalam praktik, dan uji keterampilan siswa.
 Keterampilan siswa juga dapat diukur dengan melihat apakah siswa dapat
menerapkan keterampilan yang telah mereka pelajari dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini dapat diukur dengan pengamatan perilaku siswa dalam
kehidupan sehari-hari, wawancara, dan penilaian proyek atau tugas praktik.

Peningkatan keterampilan siswa secara teori dan praktik dapat dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah dengan pemenuhan sarana dan prasarana
yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai dapat membantu siswa
dalam mengembangkan keterampilannya.

Dengan pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai, SMK dapat


menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di dunia
kerja.

Berikut adalah beberapa contoh cara untuk memenuhi sarana dan prasarana di
SMK:
 Memperbaiki atau membangun laboratorium yang lebih lengkap dan memadai
 Menyediakan peralatan praktik yang modern
 Menyewa instruktur yang berpengalaman

Dengan memenuhi sarana dan prasarana di SMK, kita dapat meningkatkan


keterampilan siswa.

POIN-POIN REVITALISASI PEMENUHAN SARANA DAN KELEMBAGAAN


(Berdasrkan 10 Langkah Revitalisasi SMK)

1. Identifikasi kebutuhan sarana dan prasarana


a. Lakukan survei untuk mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana yang
diperlukan di SMK Anda.
b. Buat daftar kebutuhan sarana dan prasarana yang telah diidentifikasi.
2. Prioritaskan kebutuhan sarana dan prasarana
a. Prioritaskan kebutuhan sarana dan prasarana berdasarkan urgensi dan
dampaknya terhadap pembelajaran siswa.
b. Buat daftar prioritas kebutuhan sarana dan prasarana.
3. Tentukan anggaran
a. Tentukan anggaran yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sarana dan
prasarana.
b. Buat daftar anggaran yang tersedia.
4. Buat rencana tindakan
a. Buat rencana tindakan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana
yang telah diidentifikasi dan diprioritaskan.
b. Buat daftar rencana tindakan.
5. Pelaksanaan
a. Lakukan pembelian dan instalasi sarana dan prasarana sesuai dengan
rencana tindakan yang telah dibuat.
b. Pastikan pelaksanaan dilakukan sesuai dengan anggaran yang telah
ditentukan.
6. Evaluasi
a. Evaluasi hasil dari pelaksanaan pemenuhan sarana dan prasarana.
b. Buat daftar evaluasi hasil.

B. Sertifikasi
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)-P1 di SMK adalah sebagai berikut:
• Full Assesment Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)-P1
• Rapat Pengembangan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)-P1
• Penambahan Assesor/RCC
• Witness
• Pelaporan

C. Akreditasi
AKRDITASI PROFESI DAN SEKOLAH (h.146, 10 Langkah Rev.)

A. Akreditasi profesi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


Akreditasi profesi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah proses penilaian dan pengakuan oleh
lembaga akreditasi atau otoritas pendidikan terhadap program keahlian atau jurusan tertentu di
SMK. Tujuan utama akreditasi profesi di SMK adalah untuk memastikan bahwa program-program
tersebut memenuhi standar yang ditetapkan dan sesuai dengan kebutuhan industri serta pasar kerja.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu dipahami seputar akreditasi profesi di SMK:
1. Tujuan Akreditasi Profesi di SMK:
 Memastikan kualitas pendidikan di SMK.
 Menyediakan program-program yang relevan dengan kebutuhan industri dan pasar
kerja.
 Mendorong peningkatan kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu.
 Memberikan kepercayaan kepada siswa, orang tua, dan masyarakat bahwa SMK
tersebut memberikan pendidikan berkualitas.
2. Proses Akreditasi:
 Proses akreditasi biasanya dilakukan oleh lembaga akreditasi atau otoritas
pendidikan yang ditunjuk oleh pemerintah.
 Tim pemeriksa akan mengunjungi SMK dan melakukan penilaian terhadap berbagai
aspek, termasuk kurikulum, sarana dan prasarana, kualifikasi guru, fasilitas pelatihan,
dan keberhasilan siswa.
3. Kurikulum yang Relevan:
 Program-program di SMK harus memiliki kurikulum yang relevan dengan tuntutan
industri dan pasar kerja lokal atau regional.
 Kurikulum biasanya mencakup mata pelajaran teori dan praktik yang sesuai dengan
program keahlian yang ditawarkan.
4. Kerja Sama dengan Industri:
 SMK yang sukses dalam akreditasi profesi sering kali menjalin kemitraan yang erat
dengan perusahaan atau industri terkait.
 Kerja sama ini dapat mencakup kesempatan bagi siswa untuk mengikuti magang atau
kerja praktek di perusahaan, serta kontribusi perusahaan dalam pengembangan
kurikulum.
5. Kualifikasi Guru:
 Guru yang mengajar program-program profesi di SMK harus memiliki kualifikasi yang
sesuai dengan bidang keahlian mereka.
 Mereka juga dapat diharapkan untuk memiliki sertifikasi pendidik yang relevan.
6. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan:
 Setelah mendapatkan akreditasi, SMK harus tetap memantau dan mengevaluasi
program-program profesi mereka secara berkala untuk memastikan bahwa standar
tetap terpenuhi.
7. Manfaat Bagi Siswa:
 Siswa yang mengikuti program-program profesi di SMK yang diakreditasi akan
mendapatkan pelatihan yang lebih relevan dengan kebutuhan industri.
 Ini dapat meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan atau
melanjutkan pendidikan tinggi.
8. Akreditasi Sebagai Faktor Daya Tarik:
 SMK yang telah diakreditasi dengan baik dapat menjadi pilihan yang menarik bagi
calon siswa dan orang tua, karena menunjukkan kualitas pendidikan yang dijamin.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk sukses di dunia kerja,
akreditasi profesi di SMK sangat penting. Hal ini membantu menghubungkan dunia pendidikan
dengan dunia industri sehingga lulusan SMK memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai
dengan permintaan pasar kerja.

B. Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui akreditasi profesi


Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui akreditasi profesi adalah upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan SMK dan mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan
untuk pasar kerja. Berikut adalah panduan dalam bentuk tabel yang menjelaskan beberapa aspek
utama yang perlu diperhatikan dalam proses revitalisasi SMK melalui akreditasi profesi:
Aspek Deskripsi
- Meningkatkan kualitas pendidikan SMK.<br>- Mempersiapkan siswa dengan keterampilan
1. Tujuan Revitalisasi profesional.
2. Identifikasi - Mengidentifikasi kebutuhan pasar kerja lokal/regional.<br>- Menentukan program keahlian yang
Kebutuhan sesuai.
3. Kerja Sama - Melibatkan pengusaha, industri, dan komunitas lokal.<br>- Mendapatkan dukungan dari
Stakeholder pemerintah daerah.
- Mengembangkan kurikulum yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri.<br>-
4. Perubahan Kurikulum Menyertakan mata pelajaran profesi.
5. Sarana dan - Memastikan SMK memiliki fasilitas dan peralatan yang memadai.<br>- Perbaikan infrastruktur
Prasarana fisik.
- Melakukan pelatihan dan pengembangan guru dalam mengajar mata pelajaran profesi.<br>-
6. Pelatihan Guru Meningkatkan kualifikasi guru.
- Memastikan guru memiliki sertifikasi yang sesuai dengan bidangnya.<br>- Mendorong guru
7. Sertifikasi Guru untuk mendapatkan sertifikasi profesi.
8. Pemantauan dan - Menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi berkala terhadap program akreditasi
Evaluasi profesi.<br>- Mengukur hasil pencapaian siswa.
- Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menjalani kerja praktek di industri terkait.<br>-
9. Kerja Praktek Mengintegrasikan kerja praktek dalam kurikulum.
10. Dukungan - Memberikan dukungan psikososial kepada siswa dalam menghadapi tantangan di dunia
Psikososial kerja.<br>- Menyediakan konseling karier.
11. Kemitraan dengan - Membangun kemitraan yang erat dengan perusahaan dan industri terkait.<br>- Mengorganisir
Industri kunjungan industri.
12. Evaluasi Hasil - Melakukan evaluasi hasil akreditasi profesi secara berkala.<br>- Mengidentifikasi area yang
Akreditasi perlu perbaikan.
Penting untuk diingat bahwa setiap SMK dapat memiliki kebutuhan dan kondisi yang berbeda,
sehingga panduan ini dapat disesuaikan dengan konteks masing-masing sekolah. Dengan mengikuti
panduan ini, SMK dapat meningkatkan relevansi pendidikan mereka dan meningkatkan peluang
kesuksesan bagi siswa mereka di pasar kerja.

C. Ruang Lingkup Akreditasi Sekolah

RUANG LINGKUP MATERI AKREDITASI ( SMK )

NO KOMPONEN BUTIR KINERJA INDIKATOR

Siswa menunjukkan perilaku disiplin dalam berbagai a) Disiplin waktu


1 situasi. b) Disiplin berpakaian
c) Taat aturan
Siswa menunjukkan perilaku religius dalam aktivitas di a) Prilaku religi (kebiasaan)
2 sekolah/madrasah b) Partisipasi Ibadah
c) Sikap toleran
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung a) Prilaku Tangguh (belajar+tugas)
3
jawab dalam aktivitas di sekolah/madrasah b) Prilaku Tanggung jawab
NO KOMPONEN BUTIR KINERJA INDIKATOR

Siswa terbebas dari perundungan (bully) di a) Pencegahan


4 sekolah/madrasah. b) Jenis perundungan
c) Penanganan
Siswa menunjukkan keterampilan berkomunikasi a) Berkomunikasi secara lisan
5 sesuai karakteristik keterampilan abad ke-21 b) Berkomunikasi secara tertulis
(Pemanfaatan TIK)
Siswa menunjukkan keterampilan berkolaborasi sesuai a) Kegiatan pembelajaran
6 karakteristik keterampilan abad ke-21 b) Kegiatan ekstrakurikuler
c) Kegiatan bersama di luar
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan a) pemecahan masalah dalam proses pembelajaran
pemecahan masalah sesuai karakteristik abad ke-21. b) Hasil karya dan prestasi siswa terkait
7
keterampilan berpikir kritis dan pemecahan
masalah secara lisan maupun tulisan
Siswa menunjukkan keterampilan kreativitas dan a) kreativitas dan inovasi melalui proses
inovasi sesuai karakteristik keterampilan abad ke-21. pembelajaran, (gagasan, analisis, pengembangan
gagasan)
8
b) Hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan kreatif dan inovatif melalui proses
pembelajaran
Siswa menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri a) Partisipasi siswa dalam kegiatan lomba yang
dan berkreasi dalam kegiatan pengembangan minat terkait dengan pengembangan minat dan bakat
9
dan bakat. b) Prestasi/penghargaan dalam kegiatan
pengembangan minat dan bakat
Siswa menunjukkan peningkatan prestasi belajar. a) Nilai ujian sekolah/madrasah dalam 3 (tiga) tahun
terakhir
b) Nilai rapor kelas akhir dalam 3 (tiga) tahun
10
terakhir
c) Persepsi masyarakat terhadap sekolah/madrasah
terkait nilai siswa dalam 3 (tiga) tahun terakhir
Pemangku kepentingan (stakeholders) puas terhadap a) Kepuasan terhadap sikap lulusan,
11 mutu lulusan sekolah/madrasah. b) Kepuasan terhadap pengetahuan lulusan
c) Kepuasan terhadap keterampilan lulusan
Proses pembelajaran berlangsung secara aktif dengan a) Pelibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran
melibatkan seluruh siswa dan mengembangkan b) Pengembangan keterampilan berpikir tingkat
keterampilan berpikir tingkat tinggi sehingga terjadi tinggi
proses pembelajaran yang efektif sesuai dengan tujuan c) Pelaksanaan pembelajaran melalui pengalaman
12
pembelajaran pada satuan Pendidikan konkret
d) Penyajian materi yang bermakna
e) Dampak strategi pembelajaran terhadap
pemecahan masalah dalam kehidupan seharihari
Penilaian proses dan hasil belajar digunakan sebagai a) Penggunaan berbagai teknik/metode penilaian
dasar untuk perbaikan dan dilaksanakan secara b) Penilaian dilakukan secara sistemis dan
13
sistemis. berkesinambungan
c) Dampak perbaikan proses dan hasil belajar siswa
14 Program remedial dan/atau pengayaan diberikan a) Pelaksanaan penilaian dan analisis pencapaian
NO KOMPONEN BUTIR KINERJA INDIKATOR

kepada siswa yang memerlukan. kompetensi,


b) Pelaksanaan remedial/pengayaan,
c) Manfaat yang dirasakan siswa setelah mengikuti
program remedial/pengayaan,
Siswa berpartisipasi aktif dalam belajar dan suasana a) Interaksi antarsiswa dan antara siswa dengan
pembelajaran di kelas menyenangkan. guru,
15 b) Suasana pembelajaran terlihat menarik dan
menyenangkan sehingga siswa antusias belajar
c) Pencapaian tujuan pembelajaran
Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan a) Pembiasaan membaca dan menulis di kelas
menulis. b) Pembiasaan membaca dan menulis di luar kelas
16
c) Penyediaan fasilitas tempat untuk pemajangan
karya tulis siswa
Guru menciptakan suasana belajar yang a) Pengelolaan kelas,
memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, b) Terbentuknya sikap saling mempercayai,
dan memudahkan siswa untuk belajar. menghargai, dan menghormati antarsiswa
17
c) Keterlibatan siswa dalam memelihara keamanan,
kenyamanan, kebersihan, dan kemudahan dalam
proses belajar.
Sarana dan prasarana yang tersedia di a) Pemanfaatan sarana dan prasarana di
sekolah/madrasah dimanfaatkan dengan optimal dalam sekolah/madrasah dan di luar sekolah/madrasah
proses pembelajaran. sebagai media/sumber belajar
18
b) Dampak yang dirasakan siswa dalam
menggunakan sarana dan prasarana sebagai
media/sumber belajar
Guru menyusun perencanaan pembelajaran aktif, a) Tahapan dan prosedur penyusunan RPP,
kreatif, dan inovatif dengan mengoptimalkan b) Pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber
19 lingkungan dan memanfaatkan TIK atau cara lain yang belajar
sesuai dengan konteksnya. c) Pemanfaatan TIK untuk mendukung
pembelajaran
Guru melakukan evaluasi diri, refleksi dan a) Evaluasi kinerja dan refleksi diri melalui berbagai
pengembangan kompetensi untuk perbaikan kinerja kegiatan
secara berkala. b) Hasil evaluasi dan refleksi diri didiskusikan serta
didiseminasikan ke teman sejawat yang difasilitasi
20
oleh sekolah
c) Perbaikan kinerja, mutu pembelajaran, dan
capaian hasil pembelajaran secara berkelanjutan
berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi dirinya
21 Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan a) Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan profesi berkelanjutan
wawasan. b) Dampak pengembangan profesi terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian
belajar siswa bidang akademik dan nonakademik,
c) Pengembangan profesi melalui beragam bentuk
kegiatan,
NO KOMPONEN BUTIR KINERJA INDIKATOR

d) Diseminasi (penyebarluasan ide/gagasan) hasil


pengembangan profesi guru (praktik baik) kepada
orang lain di dalam dan di luar sekolah
Guru mengembangkan strategi, model, metode, teknik, a) Pengembangan/modifikasi strategi, model,
dan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif. metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif
dan kreatif
b) Pengembangan pembelajaran yang mampu
22 mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan
c) Pembelajaran yang dikembangkan oleh guru
mampu menginspirasi teman sejawat dan/atau
dapat diduplikasi oleh orang lain
Sekolah/madrasah mengembangkan, a) Pengembangan visi, misi, dan tujuan
menyosialisasikan, mengimplementasikan, dan b) Penyebarluasan visi, misi, dan tujuan,
23
mengevaluasi visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah. c) Perbaikan visi, misi, dan tujuan secara
berkelanjutan berdasarkan hasil evaluasi
Kepala sekolah/madrasah menunjukkan kompetensi a) Pelaksanaan supervisi akademik,
supervisi akademik untuk membantu guru mewujudkan b) Evaluasi supervisi akademik, dapat digali dari
pembelajaran yang bermutu hasil temuan yang perlu diperbaiki pada proses
supervisi akademik
24
c) Tindak lanjut hasil supervisi akademik
d) Dampak supervisi dapat digali dari peningkatan
kinerja guru dan pembelajaran yang kreatif,
inovatif, efektif, dan menyenangkan.
Kepala sekolah/madrasah secara konsisten, partisipatif, a) Pengimplementasian ide kreatif dan inovatif
kolaboratif, transformatif, dan efektif memimpin guru, dalam RKS/RKAS secara konsisten dan efektif,
tenaga kependidikan, dan siswa untuk akuntabel, dan transparan
25 mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam b) Dampak nyata pada pengembangan
usaha pengembangan kegiatan/program sekolah/madrasah
sekolah/madrasah untuk mencapai visi, misi, dan
tujuan yang telah ditetapkan.
Sekolah/madrasah membangun komunikasi dan a) Komunikasi dan interaksi antara siswa, guru dan
interaksi antara warga sekolah/madrasah (siswa, guru, warga sekolah/madrasah orang tua dan
kepala sekolah/madrasah, tenaga kependidikan), orang masyarakat sekitar
26 tua, dan masyarakat untuk mewujudkan keharmonisan b) Budaya kerja sama yang kuat antara warga
internal dan eksternal sekolah/madrasah. sekolah/madrasah dengan orang tua siswa dan
masyarakat sekitar,

Sekolah/madrasah melakukan pembiasaan; aman, a) Suasana aman dan budaya saling menjaga di
tertib, bersih, dan nyaman untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah
lingkungan sekolah/madrasah yang kondusif. b) Suasana tertib di lingkungan sekolah/madrasah
27 c) Suasana nyaman di lingkungan
sekolah/madrasah,
d) Persepsi positif masyarakat terhadap
sekolah/madrasah
NO KOMPONEN BUTIR KINERJA INDIKATOR

Sekolah/madrasah melibatkan orang tua siswa dan a) Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan,
masyarakat dari berbagai kalangan dalam pelaksanaan, dan pengawasan program
28 perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program sekolah/madrasah
dan kegiatan sekolah/madrasah. b) Persepsi positif masyarakat terhadap
sekolah/madrasah
Sekolah/madrasah mengembangkan, a) Pengembangan kurikulum sekolah/madrasah
mengimplementasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan dengan melibatkan pemangku kepentingan
kurikulum secara sistematis, kreatif, inovatif, dan efektif. secara berkesinambungan
b) Implementasi kurikulum sekolah/madrasah secara
sistematis, kreatif, inovatif, dan efektif
29 c) Evaluasi pelaksanaan kurikulum secara
sistematis, kreatif, inovatif, dan efektif
d) Dampak peningkatan prestasi siswa secara
signifikan dapat digali dari kemajuan akademik
siswa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir

Sekolah/madrasah menerapkan pengelolaan guru dan a) Pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
tenaga kependidikan secara efektif, efisien, dan komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel
akuntabel pada kegiatan rekrutmen, seleksi, b) Penilaian kinerja guru dan tenaga kependidikan,
30 penugasan, pengembangan kompetensi, penilaian c) Pemberian penghargaan/sanksi kepada guru dan
kinerja, kompensasi, dan penghargaan/sanksi. tenaga kependidikan,
d) Iklim kerja yang kondusif yang berdampak pada
peningkatan kinerja
Sekolah/madrasah melaksanakan pengelolaan sarana a) Pengelolaan sarana dan prasarana secara
dan prasarana dengan baik untuk mendukung proses konsisten dan efisien
pembelajaran yang berkualitas. b) Pelibatan semua warga sekolah/madrasah dan
31
pemangku kepentingan eksternal,
c) Pengelolaan sarana dan prasarana berdampak
positif terhadap proses pembelajaran yang efektif,
Sekolah/madrasah mengelola anggaran pendapatan a) Perencanaan program dan anggaran pendapatan
dan belanja secara transparan dan akuntabel sesuai dan belanja sekolah/madrasah berdasarkan
perencanaan. evaluasi diri
b) Realisasi penggunaan anggaran dan belanja
32 dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah
disusun dan disahkan
c) Realisasi Anggaran Pendapatan dan belanja
sekolah/madrasah diaudit secara internal atau
eksternal dengan hasil baik,
Sekolah/madrasah menyelenggarakan pembinaan a) Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler,
kegiatan kesiswaan untuk mengembangkan minat dan b) Dukungan dari sekolah/madrasah, orang tua, dan
bakat siswa. masyarakat
33
c) Prestasi siswa dapat digali dari penghargaan
yang diterima dari berbagai kompetisi
ekstrakurikuler.
34 Sekolah/madrasah memberikan layanan bimbingan a) Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
NO KOMPONEN BUTIR KINERJA INDIKATOR

dan konseling siswa dalam bidang pribadi, sosial, pengembangan pribadi siswa
akademik, pendidikan lanjut, dan karier untuk b) Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
mendukung pencapaian dan pengembangan prestasi. pengembangan sosial siswa
c) Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
akademik siswa
d) Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
pendidikan lanjut dan/atau karier
Sekolah/madrasah melaksanakan Penjaminan Mutu a) Penyusunan program perbaikan dan
Internal Sekolah/Madrasah setiap tahun terkait pelaksanaannya,
pencapaian standar nasional pendidikan, yang meliputi
35 kegiatan: pelaksanaan evaluasi diri sekolah/madrasah
(EDS/M), penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) yang merujuk pada
rapor mutu.
Lulusan tahun terakhir SMK/MAK mempunyai sertifikat a) Lulusan tahun terakhir mendapatkan sertifikat
kompetensi sesuai kompetensi keahlian (KK). kompetensi sesuai kompetensi keahliannya,,
b) Mekanisme pelaksanaan kegiatan sertifikasi
36
kompetensi
c) Kendala siswa dalam mengikuti kegiatan
sertifikasi kompetensi,
Lulusan SMK/MAK bekerja/berwirausaha. a) Lulusan yang bekerja di dunia kerja,
37
b) Lulusan yang berwirausaha,
SMK/MAK menyelenggarakan unit produksi/business a) Kepemilikan unit produksi/business
center/technopark. center/technopark
38
b) Pengelolaan unit produksi/business
center/technopark,
Siswa melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL). a) Pemetaan dunia kerja dengan kompetensi
keahlian,
b) Pelaksanaan PKL siswa di dunia kerja sesuai
39
dengan kompetensi keahlian,
c) Manfaat PKL untuk perbaikan proses
pembelajaran di SMK/MAK,
Guru melaksanakan kegiatan pelatihan asesor a) Pelatihan asesor atau pengalaman magang guru
kompetensi atau magang di dunia kerja. di dunia kerja,
40 b) Pengimplementasian hasil pelatihan asesor atau
pengalaman magang di dunia kerja dalam proses
pembelajaran,
SMK/MAK memiliki jejaring/kerja sama dengan dunia a) Kerja sama dengan dunia kerja dan/atau lembaga
kerja dan/atau lembaga-lembaga lain untuk lain yang relevan dengan kompetensi keahlian,
meningkatkan mutu pembelajaran. b) Pelaksanaan kerja sama dengan dunia kerja
41 dan/atau lembaga lain yang relevan secara
berkelanjutan, intensif, dan berdampak bagi mutu
lulusan,

42 SMK/MAK menggunakan prasarana praktik yang a) Kepemilikan prasarana praktik sesuai standar
NO KOMPONEN BUTIR KINERJA INDIKATOR

dimiliki secara efektif dan efisien untuk meningkatkan industri,


kualitas proses belajar siswa. b) Penggunaan prasarana praktik secara efektif dan
efisien untuk meningkatkan kualitas proses
belajar siswa,
c) Pengelolaan prasarana praktik secara efektif dan
efisien untuk meningkatkan kualitas proses
belajar siswa,
SMK/MAK menggunakan sarana pembelajaran praktik a) Kepemilikan sarana pembelajaran praktik
kejuruan yang dimiliki secara efektif dan efisien untuk kejuruan sesuai standar industri,
meningkatkan kualitas proses belajar siswa. b) Penggunaan sarana pembelajaran praktik
kejuruan sesuai standar industri, dapat digali
dari jumlah dan jenis sarana pembelajaran
praktik kejuruan yang digunakan siswa pada
43
masing-masing kompetensi keahlian.
c) Pemeliharaan sarana pembelajaran praktik
kejuruan sesuai standar industri, dapat digali
dari kondisi sarana pembelajaran praktik
kejuruan pada masing-masing kompetensi
keahlian sesuai standar industri.
SMK/MAK mengelola Bursa Kerja Khusus (BKK) yang a) Pengelolaan Bursa Kerja Khusus (BKK) untuk
bertujuan untuk memberikan pelayanan informasi memberikan pelayanan informasi lowongan
lowongan kerja, pelaksanaan pemasaran, penyaluran, kerja tamatan,
dan penempatan tenaga kerja dari tamatan SMK/MAK. b) Pengelolaan Bursa Kerja Khusus (BKK), dapat
44 digali dari kepemilikan jejaring untuk
memberikan pelayanan pemasaran,
penyaluran, dan penempatan tenaga kerja dari
tamatan.

Anda mungkin juga menyukai