Ni Ketut Lasmi
Fisika
UNTUK SMA/MA KELAS X
IPA Fisika
UNTUK SMA/MA KELAS X
Y
M
M
U
D
Y
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2002
TENTANG HAK CIPTA
M
PASAL 72
KETENTUAN PIDANA
SANKSI PELANGGARAN
M
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberikan
izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud
U
pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
D
IPA
Ni Ketut Lasmi
Fisika
UNTUK SMA/MA KELAS X
Y
M
M
U
D
Y
IPA Fisika
untuk SMA/MA
Kelas X
M
Diterbitkan oleh Penerbit Erlangga
Hak Cipta © 2021 pada Penerbit Erlangga
M
Disusun oleh:
Dr. Ni Ketut Lasmi, M.PFis
Editor:
U
Desainer Sampul:
M. Nauval
25 24 23 22 1 2 3 4
Buku ini dilengkapi contoh soal dan pembahasan, soal latihan yang terdiri
dari soal pilihan ganda dan soal uraian di akhir bab, serta kegiatan percobaan.
Selain itu, soal-soal pada buku ini sudah dilengkapi soal tipe HOTS dan soal
U
model AKM. Dengan latihan soal tersebut diharapkan peserta didik dapat
memahami hakikat fisika, dapat melakukan pengukuran dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah, serta menganalisis
besaran-besaran fisisnya.
kesempatan yang diberikan untuk menulis buku ini, kepada keluarga, dan
teman-teman yang selalu memberi dorongan dan motivasi sampai akhirnya
penulis dapat menyelesaikan buku ini. Kami menyadari bahwa buku ini juga
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan isi buku ini.
Penulis
Daftar Isi
Y
Rangkuman ...................................................................................... 55
Latihan Soal Akhir Bab 1 ................................................................ 56
M
Bab 2 Sumber Energi ................................................................................. 87
A. Energi .............................................................................................................. 89
B. Energi Tidak Terbarukan ......................................................................... 90
C. Energi Terbarukan ..................................................................................... 94
Rangkuman ...................................................................................... 103
M
Latihan Soal Akhir Bab 2 ................................................................ 104
Pancasila yang
dan notasi ilmiah.
2. Mengidentifikasi besaran-besaran
berdasarkan dimensinya.
3. Menggunakan alat ukur yang sesuai
6. Membuat kesimpulan dari hasil
percobaan.
royong, bernalar kritis
Kata Kunci: yang memiliki tingkat a. Ikuti semua petunju
berkaitan dengan konsentrasi keasaman
Angka penting,
dalam melakukan e
dengan benda yang akan diukur. 7. Mengomunikasikan hasil
percobaan secara lisan maupun Besaran pokok,
4. Menentukan hasil pengukuran dengan Besaran turunan,
tertulis.
Y
memindahkan
menarik benda-benda tertentu, seperti besi khususnya
dan (b) besi yang mudah berkarat
Hakikat Fisika, Besaran, kimia, yang c. Lindungi diri Anda d
jika berada di luar ruangan.
dan Pengukurannya memiliki kandungan seperti gambar ber
b. Konsep adalah abstraksi
Aplikasi, asam
dari
berisi contoh berkonsentrasi
berbagai
aplikasi kejadian,
dalam kehidupan objek,
sehari-hari yang
Gunakan kacamata
terkait dengan materi.tinggi ke dalam
fenomena, dan fakta. Konsep memiliki lima elemen ataumelindungi unsurmata Anda saat b
sebuah wadah.
penting, yaitu nama, definisi, atribut, nilai (value), dan contoh. menggunakan zat yang berba
Menurut hukum
Konsep
Fisika
M
0
Contoh Soal dan Pembahasan
5
4
10
cm
Gunakan masker agar tidak
menghirup gas berbahaya
yang terbentuk saat melakukan
eksperimen dan zat kimia.
Doni mendapat tugas untuk mengukur diameter luar dari pipa paralon menggunakan jangka
M
sorong dan hasil pengukurannya Gunakan seperti gambar sarung tangan
di atas. Hasil pengukuran yang dilakukan
Lambang Keterangan Contoh Zat oleh Doni adalah . . . .
Fisika, benda cair Zat kimia yang diberikan Sianida,
A. (3,07 ± 0,01) cm
B. (3,10 ± 0,01) cm
untuk melindungi tangan
saat mengambil bahan kimia
seperti bahan bakar lambang ini adalah zat kimia
beracun. Zat kimia ini dapat
metanol, klorin
C. (3,17 ± 0,01) cm
D. Ketidakpastian
(3,37 ± 0,01) relatif =
cm
∆x
yang
× 100% berbahaya. Selain itu,
mengganggu kesehatan dan
minyak (BBM)
x
E. (3,47 ± 0,01) cm
menyebabkan kematian sehingga
kita dilarang untuk menghirup,
lindungi
=
0,005 juga kaki Anda dengan
× 100%
Jawaban: C 5,12
secara otomatis akan menelan, atau menyentuhnya
tanpa menggunakan alat Pembahasan:
menggunakan kaos kaki dan
= 0,098%
sepatu.
mengisi setiap celah pelindung diri. 3 4
4. Gambarkan hasil pengukuran yang dilakukan siswa berdasarkan stimulus di atas. cm
a b c
Zat kimia ini berbahaya bagi Merkuri, timbel
kosong dalam wadah, lingkungan sehingga dilarang
untuk membuang zat kimia ini
U
0 5 10
Judul
Kebiasaan tersebut
: Lambang-lambang di laboratorium.
hasil pengukuran yang dilakukan oleh Yudi
30 adalah IPA. . . Fisika
. SMA/MA Kelas X
E.
laboratorium. Jika a
4 5
Cara Kerja :
karena gesekan
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 3−5 peserta didik.
0 2. Perhatikan gambar berikut.
10
prosedur untuk mem
B.
antara nozel pengisi
2. Amati lambang-lambang yang terdapat pada beberapa zat kimia berikut.
4 5
15
e. Hindari mencampurk 5
10
mana memungkinkan
0 10
9. Setelah dihitung dengan menggunakan kalulator, ternyata hasil pengolahan data yang didapatkan
mengandung banyak angka di belakang tanda desimal. Mereka kebingungan cara membulatkan
hasil tersebut. Tuliskan langkah yang harus mereka lakukan untuk menghasilkan pembulatan
angka yang sesuai.
10. Bandingkan nilai ketidakpastian pengukuran tunggal dengan nilai ketidakpastian pengukuran
berulang. Menurut Anda, manakah yang lebih teliti? Jelaskan jawaban Anda.
RANGKUMAN
• Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam melalui pengamatan,
eksperimen, dan analisis yang pada hakikatnya merupakan sebuah kumpulan
pengetahuan meliputi cara berpikir dan cara untuk penyelidikan.
• Fisika merupakan salah satu cabang dari Sains. Oleh karena itu hakikat fisika sama
dengan hakikat sains, yaitu fisika sebagai produk (a body of knowledge), fisika sebagai
proses (a way of investigating), dan fisika sebagai sikap (a way of thinking).
• Metode ilmiah adalah langkah-langkah sistematis yang digunakan untuk mencari
kebenaran ilmu pengetahuan. Syarat-syarat yang harus dipenuhi pengetahuan
sehingga dapat disebut ilmu adalah objektif, metodik, sistematik, dan berlaku umum.
• Labotorium adalah tempat untuk melakukan eksperimen dalam kerja ilmiah yang
merupakan salah satu tempat memiliki risiko menimbulkan kecelakaan.
• Mengukur adalah membandingkan suatu yang diukur dengan sesuatu lain yang
sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
Rangkuman, Besaran
berisiadalahkonsep-konsep
•
angka-angka. Satuan adalah sesuatu yangpenting
dipergunakan setiap bab yang
segala sesuatu yang dapat diukur dan nilainya dinyatakan dengan
sebagai pembanding
harus diperhatikan.
•
dalam pengukuran.
Besaran dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu besaran pokok dan besaran
turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih
dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Sementara besaran turunan
adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.
• Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, yang
terdiri atas angka eksak dan satu angka terakhir yang ditaksir.
• LATIHAN
Notasi ilmiah SOAL AKHIRpenulisan
adalah bentuk BAB sepuluh berpangkat dengan tujuan
• Untuk mengetahui suatu besaran dalam Fisika dapat digunakan analisis
A. Pilihlah jawaban yang benar.
dimensional yang disebut dimensi suatu besaran. Dimensi adalah cara besaran
tersebut
1. Tata surya tersusun
merupakan dari besaran-besaran
kumpulan pokok.ilmuwan melakukan eksperimen
benda- 3. Seorang
benda langit yang terdiri atas Matahari hingga ratusan kali hingga akhirnya
sebagai pusat tata surya dan semua mendapatkan suatu produk yang bermanfaat
objek yang terikat oleh 1 gaya gravitasinya. bagi kehidupan sehari-hari. Pernyataan
BAB Hakikat Fisika, Besaran,
Salah satu objek tersebut adalah delapan
dan Pengukurannya
tersebut menunjukkan bahwa hakikat fisika
55
planet yang berputar mengelilingi Matahari. sebagai . . . .
Meskipun memiliki periode revolusi dan A. proses D. produk
Y
rotasi yang berbeda-beda, planet-planet B. konsep E. metode
tersebut tidak pernah bertumbukan satu C. sikap
sama lain. Newton menyatakan bahwa
hubungan antara planet-planet dapat 4. Nana dan tiga orang temannya melakukan
dirumuskan secara matematis dalam hukum pengamatan terhadap hubungan kadar
Newton universal seperti berikut. garam dengan titik didih air. Setelah
Mm m e l a k u k a n p e n g a m a t a n , m e r e k a
Latihan Soal Akhir Bab, berisi soal-soal untuk menilai penguasaan
F = G r2
Pernyataan di atas merupakan salah satu
mendapatkan hasil pengamatan yang
tidak sesuai dengan hipotesis awal. Setelah
B. prinsip
C. konsep
E. teori
Sumber: shutterstock.com
1
∆x = nilai ketida
nst = nilai skala
b. Pengukuran tun
Alat ukur jangka
skala utama dan ska
M
berisi air bening maka pensil tersebut akan matematis.
terlihat seakan-akan patah seperti gambar (3) Menuliskan hasil penelitian hanya A. Pilihlah satu jawaban yang benar.
di atas. Peristiwa tersebut merupakan salah
satu penerapan hakikat fisika sebagai . . . .
sesuai dengan teori yang sudah ada.
(4) Menuliskan hasil penelitian sesuai 1. Deni, Rian, dan Emir mendapat tugas untuk (4) Memakai sarung tangan dan kaos kaki.
1) Jangka sorong
A. proses D. sikap dengan hasil eksperimen yang telah melakukan percobaan rangkaian listrik (5) Jika terdapat zat kimia yang tumpah,
B. konsep E. metode dilakukan. yang disusun secara paralel. Berdasarkan segera tanyakan ke guru atau pertugas
percobaan yang dilakukan, mereka mendapat laboratorium prosedur yang sesuai
Konsep
C. produk
simpulan bahwa saat hambatan listrik untuk membersihkannya.
dengan
Refleksi, berisi pertanyaan-pertanyaan untuk diri sendiri agar dapat
SN = nilai satu s
diketahui kompetensi yang sudah dipahami dan belum dipahami.
SU = nilai satu s
N = banyaknya
Y
sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong-royong
dan berkebhinekaan global.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen
Pemahaman
Fisika
M Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan keterampilan proses
dalam pengukuran, perubahan iklim dan pemanasan global, pencemaran lingkungan,
energi alternatif, dan pemanfaatannya.
M
Keterampilan 1. Mengamati
proses Peserta didik mampu mengoptimalkan potensi menggunakan ragam alat bantu untuk
melakukan pengukuran dan pengamatan.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Peserta didik mampu mempertanyakan dan memprediksi berdasarkan hasil observasi,
mampu merumuskan permasalahan yang ada dan mampu mengajukan pertanyaan
U
Peserta didik membedakan variabel, termasuk yang dikendalikan dan variabel bebas,
menggunakan instrumen yang sesuai dengan tujuan penyelidikan.
Peserta didik menentukan langkah-langkah kerja dan cara pengumpulan data.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Peserta didik menyiapkan peralatan/instrumen yang sesuai untuk penelitian ilmiah,
menggunakan alat ukur secara teliti dan benar, mengenal keterbatasan dan kelebihan
alat ukur yang dipakai.
Peserta didik menerapkan teknis/proses pengumpulan data, mengolah data sesuai
jenisnya/sesuai keperluan, menganalisis data dan menyimpulkan hasil penelitian
serta memberikan rekomendasi tindak lanjut/saran dari hasil penelitian.
5. Mencipta
Peserta didik mampu menggunakan hasil analisis data dan informasi untuk
menciptakan ide solusi ataupun rancang bangun untuk menyelesaikan suatu
permasalahan.
Elemen Capaian Pembelajaran
Y
hasil pengolahan data.
Peserta didik mendeskripsikan kecenderungan hubungan, pola, dan keterkaitan
variabel dan menggunakan bahasa, simbol dan peristilahan yang sesuai untuk
bidang fisika.
M
M
U
D
Mandiri, bergotong-
M
2. Mengidentifikasi besaran-besaran royong, bernalar kritis
berdasarkan dimensinya. 6. Membuat kesimpulan dari hasil
percobaan. Kata Kunci:
3. Menggunakan alat ukur yang sesuai
Angka penting,
dengan benda yang akan diukur. 7. Mengomunikasikan hasil
percobaan secara lisan maupun Besaran pokok,
4. Menentukan hasil pengukuran dengan Besaran turunan,
U
tertulis.
alat ukur dilengkapi nilai ketidakpastian
Dimensi,
pengukuran tunggal dan berulang.
Ketidakpastian
pengukuran,
Metode ilmiah, Notasi
D
ilmiah, Satuan
Bab 1
Hakikat Fisika, Besaran,
dan Pengukurannya
Apakah Anda pernah melakukan pengamatan terhadap
beberapa peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar? Salah
satunya saat pesawat terbang lepas landas. Lalu, apakah Anda
Y
pernah berpikir bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Jika
ya, saat itu Anda sedang menunjukkan salah satu sikap yang
harus dimiliki oleh seorang ilmuwan, yaitu memiliki rasa ingin
tahu terhadap suatu kejadian atau fenomena yang terjadi di
M
sekitar Anda.
Keingintahuan manusia terhadap suatu kejadian
berdampak pada berkembangnya ilmu pengetahuan.
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak lepas dari aktivitas
para ilmuwan yang melakukan penelitian ilmiah sehingga
M
menghasilkan penemuan dan teknologi baru. Dalam Fisika,
penelitian ilmiah memiliki peranan cukup penting untuk
melakukan uji kebenaran terhadap suatu konsep atau teori.
Namun, tahukan Anda apa itu penelitian ilmiah? Bagaimana
prosedur pelaksanannya?
U
A. Hakikat Fisika
Sains dalam bahasa Inggris “science” berasal dari bahasa
Y
Latin ”scientia” yang berarti pengetahuan. Sains merupakan
ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam melalui
pengamatan, eksperimen, dan analisis. Sains juga disebut
sebagai Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Fisika adalah salah satu
M
cabang sains yang mempelajari gejala alam atau fenomena
alam dan interaksi yang menyertainya. Teori Fisika banyak
yang dinyatakan dalam persamaan matematis. Oleh karena
itu, Fisika juga berkaitan dengan matematika.
Menurut Collette dan Chiappetta, sains pada hakikatnya
M
adalah sebuah produk atau kumpulan pengetahuan (a body of
knowledge), sikap atau cara berpikir (a way of thinking), dan
proses atau cara untuk menyelidiki (a way of investigating).
Oleh karena Fisika merupakan salah satu cabang dari sains,
hakikat fisika sama dengan hakikat sains. Hakikat fisika adalah
U
Gambar 1.2 Contoh fakta dalam Fisika adalah (a) magnet yang dapat
menarik benda-benda tertentu, seperti besi dan (b) besi yang mudah berkarat
jika berada di luar ruangan.
Y
penting, yaitu nama, definisi, atribut, nilai (value), dan contoh.
Konsep
Fisika
Menurut hukum
Fisika, benda cair
seperti bahan bakar
minyak (BBM)
M
M
secara otomatis akan
mengisi setiap celah
kosong dalam wadah, a b c
dalam hal ini adalah Sumber: shutterstock.com
tangki bahan bakar. Gambar 1.3 Konsep Fisika mengenai jarak partikel pada (a) zat padat yang
U
Dengan demikian, berdekatan, (b) zat cair yang agak berjauhan, dan (c) zat gas yang sangat berjauhan.
kebiasaan yang sering
dilakukan masyarakat c. Prinsip adalah pola umum atau generalisasi dari
saat mengisi bahan hubungan antara fakta dengan konsep.
bakar dengan
D
menggerakkan
kendaraan, tidak
ada manfaatnya.
Kebiasaan tersebut
akan berbahaya
karena gesekan
antara nozel pengisi
dan tangki dapat
memicu listrik statik di
mana memungkinkan
terjadi percikan api
sehingga memicu Sumber: shutterstock.com
kebakaran.
Gambar 1.4 Suatu logam akan mengalami pemuaian jika dipanaskan.
Y
Sumber: shutterstock.com
Gambar 1.5 Ketika anak panah ditarik ke belakang dari tali busur (gaya aksi)
kemudian dilepaskan, anak panah tersebut bergerak ke depan (gaya reaksi).
M
Hal tersebut sesuai dengan hukum III Newton (Faksi = –Freaksi).
Bulan
D
Bumi
Sumber: pixabay.com
Gambar 1.7 Model-model atom yang berguna untuk membantu memahami teori atom.
Y
suatu fenomena pemikiran untuk mendapatkan alasan dan argumentasinya.
atau gejala alam, Pemahaman fisika sebagai proses adalah pemahaman
dibutuhkan proses mengenai bagaimana informasi ilmiah dalam fisika
yang lama meliputi diperoleh, diuji, dan divalidasikan. Dari uraian tersebut,
pengamatan,
eksperimen, dan
analisis serta
memerlukan
pemikiran yang
terbuka dan kritis.
M
dapat disimpulkan bahwa pemahaman fisika sebagai proses
sangat berkaitan dengan fenomena, dugaan, pengamatan,
pengukuran, penyelidikan, dan publikasi. Dengan demikian,
pembelajaran fisika sebagai proses hendaknya berhasil
mengembangkan keterampilan proses sains. Indikator
M
dari setiap keterampilan proses meliputi mengamati,
mengklasifikasi, mengukur, mengajukan pertanyaan,
merumuskan hipotesis, merencanakan penyelidikan,
menafsirkan, dan mengomunikasikan.
a. Mengamati (observasi)
U
Y
e. Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah
yang diteliti sehingga kebenarannya harus diuji secara
empiris, yaitu sebagai berikut.
dan prinsip.
M
1) Menjelaskan pengamatan dalam terminologi konsep
Y
M
M
Sumber: pxhere.com
Y
Gambar 1.9 Ketika melakukan pengukuran dalam percobaan diperlukan sikap
ketelitian agar menghasilkan data yang akurat dan presisi.
M
berkaitan dengan percobaannya. Sikap ini juga dapat
diartikan jujur, seperti ketika penyajian data. Data yang
disajikan adalah data yang sebenarnya berdasarkan
pengamatan yang dilakukan.
d. Seorang ilmuwan dapat bertanggungjawab atas hasil
M
penelitiannya.
Konsep
e. Dalam membuat kesimpulan, seorang ilmuan tidak Fisika
tergesa-gesa sehingga diperlukan pemikiran yang kritis
dan kreatif. Berpikir kritis
merupakan
f. Seorang ilmuwan harus memiliki pikiran yang terbuka,
U
kemampuan berpikir
ditunjukkan dengan menghargai pendapat orang lain secara rasional
atau menghargai hasil penelitian orang lain yang tidak dengan mengamati
sesuai dengan hasil penelitiannya. Selain itu, dengan permasalahan secara
sikap terbuka juga seorang ilmuwan bisa menerima objektif sehingga
D
B. Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau prosedur ilmiah merupakan suatu
cara sistematis yang digunakan untuk mengembangkan dan
menemukan suatu ilmu pengetahuan. Dengan adanya metode
ilmiah, pertanyaan-pertanyaan yang timbul terhadap suatu
fenomena atau gejala alam dapat terjawab dengan penalaran
dan pembuktian secara objektif melalui hasil penelitian.
Objektif
Metodik
Pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan
cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol.
02
Sistematik
Y
saling berkaitan dengan pengetahuan lainnya dan
merupakan satu kesatuan yang utuh.
Berlaku umum
M
Pengetahuan berlaku untuk semua orang, tidak perorangan
atau kelompok tertentu dengan cara eksperimen yang
sama dan memperoleh hasil yang sama. 04
M
U
D
Sumber: shutterstock.com
Gambar 1.10 Salah satu pemicu lahirnya suatu ilmu pengetahuan karena adanya
rasa ingin tahu yang tinggi terhadap berbagai kejadian atau gejala alam.
Y
c. Menggunakan prinsip analisis dengan menggunakan
pemecahan secara logis.
d. Perumusan masalah yang dimulai dengan menyusun
hipotesis sehingga dapat mencapai sasaran dengan tepat
dan akurat. M
e. Menggunakan ukuran yang objektif.
f. Menggunakan teknik kuantitatif atau kualitatif.
M
3. Karakteristik Metode Ilmiah
Bersifat logis Bersifat empiris
U
02 04
D
01 03 05
Bersifat kritis Bersifat objektif Bersifat konseptual
dan analitis
Y
informasi yang berhubungan dengan masalah yang sedang
diteliti. Informasi yang dikumpulkan melalui kajian pustaka
diperoleh dari berbagai literatur seperti dari buku atau situs
ilmiah di internet. Informasi tersebut dijadikan acuan dalam
M
penelitian yang akan dilakukan.
c. Menyusun hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara
tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam penelitian,
kemudian kebenarannya harus diuji dengan melakukan
M
eksperimen atau percobaan.
d. Merancang dan melakukan eksperimen
Eksperimen dilakukan untuk membuktikan kebenaran dari
hipotesis yang telah disusun sebelumnya. Namun sebelum
U
(control variable).
Y
hipotesis yang telah disusun, bukan berarti penelitian yang
dilakukan salah. Namun, bisa saja hipotesis yang dirumuskan
tidak sesuai sehingga perlu dilakukan perubahan.
f. Membuat simpulan
M
Simpulan merupakan pernyataan singkat yang
menjelaskan hasil analisis data yang dihubungkan
dengan hipotesis. Terdapat dua kemungkinan simpulan,
yaitu hipotesis diterima atau hipotesis ditolak. Pertama,
hipotesis yang sudah disusun sebelumnya dapat diterima
M
Sumber: shutterstock.com
jika hasil ekperimennya sesuai dengan hipotesis. Kedua,
Gambar 1.11 Alat-alat
hipotesis ditolak jika hasil eksperimennya tidak sesuai
laboratorium yang lengkap dapat
dengan hipotesis yang telah disusun. menunjang keberhasilan dari
g. Menulis laporan ilmiah kegiatan penelitian.
U
Y
memiliki kandungan seperti gambar berikut.
asam berkonsentrasi
Gunakan kacamata untuk
tinggi ke dalam
melindungi mata Anda saat bekerja
sebuah wadah. menggunakan zat yang berbahaya.
Sumber: shutterstock.com
Gambar 1.12 Alat pelindung diri yang digunakan saat bekerja di laboratorium.
Y
mengenai peringatan berbahaya dari zat-zat tersebut
sehingga kita dapat berhati-hati saat menggunakannya.
Berikut adalah beberapa lambang bahaya yang perlu Anda
pahami.
Lambang
M
Tabel 1.1 Contoh lambang-lambang bahaya yang terdapat pada wadah zat kimia.
Keterangan
Jauhkan zat kimia yang
diberikan lambang ini dari panas
Contoh Zat
Bensin, kerosin
M
dan nyala api karena zat kimia
ini mudah terbakar.
Y
dan lingkungan.
Zat kimia ini merupakan Uranium,
zat radioaktif yang dapat plutonium,
memancarkan radiasi dan radium
Kegiatan 1.1
D
a b c d e
3. Analisislah arti dan penanggulangannya setiap lambang bahaya pada zat kimia tersebut.
4. Presentasikan hasilnya di depan guru dan teman-teman Anda.
Y
didapatkan dari hasil data penelitian. Oleh karena eratnya Volumetric load
scanner merupakan
hubungan ilmu fisika dengan kehidupan manusia, banyak sekali
alat yang dapat
penerapan dari ilmu fisika yang baik kita sadari ataupun tidak menggantikan
telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk
M
penerapan teknologi. Apakah Anda tahu manfaat mempelajari
ilmu fisika? Salah satu manfaat mempelajari ilmu fisika adalah
dapat mempermudah pekerjaan manusia dengan adanya alat-
alat canggih. Alat-alat itu merupakan hasil penerapan ilmu
fisika yang diimplementasikan dalam teknologi yang canggih.
jembatan timbang
untuk mengukur
berat muatan dari
truk. Cara kerja
alat ini dengan
mengumpulkan
M
titik-titik jarak yang
Salah satu pembahasan mendasar dalam fisika yang kemudian menjadi
memiliki peranan penting dalam perkembangan ilmu matriks. Matriks
pengetahuan adalah pengukuran. Hal tersebut karena objek menghasilkan point
fisika yang didapatkan dari hasil data penelitian yang diamati cloud yang mampu
oleh para ilmuwan adalah nyata, yaitu teramati oleh indera dan menghitung volume
U
Sumber: shutterstock.com
Gambar 1.13 Salah satu kegiatan pengukuran yang terjadi di pasar tradisional.
Y
jumlah kalori yang harus dikonsumsi pasiennya agar
dapat melakukan diet dengan aman dan sehat. Dengan
demikian, nutrisi yang dikonsumsi pasien dapat tetap
terjaga meskipun sedang menjalani program diet.
b
Sumber: shutterstock.com
Sumber: shutterstock.com
Y Sumber: shutterstock.com
M
Gambar 1.16 kWh meter sebagai penghitung besar energi listrik yang
kita gunakan.
M
Contoh-contoh di atas menggambarkan bahwa pengukuran
merupakan kegiatan sangat penting bagi kita untuk mempelajari
dan memahami ilmu pengukuran untuk menghindari kecurangan.
Selain itu, secara dinamis ilmu Fisika juga mampu
U
Y
donat. Pengambilan gambar black hole ini memanfaatkan ilmu
Fisika, khususnya gelombang elektromagnetik.
M
M
U
Sumber: commons.wikimedia.org
Y
Kereta maglev
Dalam industri penerbangan, peran ilmu Fisika merupakan kereta
dapat ditemukan salah satunya dalam pembuatan sayap tercepat saat ini
aerodinamis pesawat terbang. Sayap pesawat terbang yang memanfaatkan
memiliki peran penting ketika lepas landas dan melayang
M
di udara. Sayap pesawat terbang dapat menahan pesawat
di udara sebab menghasilkan gaya angkat pesawat dari
modifikasi tertentu menggunakan prinsip fisika, yaitu
hukum Bernoulli. Sebagai bentuk perkembangan teknologi,
insinyur Airbus mengembangkan model pesawat pertama
gaya magnetik untuk
menghilangkan
gesekan antara kereta
dan rel sehingga
kereta dapat melaju
tanpa adanya
M
hambatan gaya gesek
dengan ujung sayap yang diartikulasikan, yang mengepak dari permukaan rel.
selama penerbangan. Terobosan ini mungkin benar-
benar mengubah desain sayap pesawat terbang di masa
depan. Airbus mengambil inspirasi dari desain alami dan
mengembangkannya sehingga penemuannya disebut sayap
U
Y
Sumber: shutterstock.com
Konsep
Fisika
M
medan magnetik.
Y
M
Gambar 1.19 Pemanfaatan GPS sebagai navigasi
Sumber: shutterstock.com
dengan jarak antara dua garis yang berdekatan pada Gambar 1.20 Kegiatan mengukur
mistar sebesar 1 mm. Jika angka pembanding yang dilakukan untuk menentukan
diperoleh 15, artinya tebal buku = 15 × 1 mm = 15 mm. suatu besaran fisika tertentu.
Jadi, komponen hasil suatu pengukuran ada dua, yaitu
nilai pembanding dan satuan yang digunakan.
Y
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
b
Sumber: dokumen penerbit
Gambar 1.21 (a) Alat ukur mistar memiliki skala terkecil, yaitu 1 mm atau
0,1 cm dan (b) cara membaca alat ukur yang tepat agar diperoleh hasil
M
pengukuran yang akurat.
x ± ∆x (1−1)
Y
dengan
x = besaran fisis yang diukur, dan
∆x = ketidakpastian pada pengukuran.
M
Cara penulisan tersebut mengandung arti bahwa nilai
x yang sebenarnya ada dalam daerah antara (x – ∆x) dan
(x + ∆x).
Penentuan nilai ketidakpastian ∆x pada pengukuran
M
bergantung pada cara pengukuran dan jenis alat ukur yang
digunakan. Dalam pengukuran, digunakan dua alat ukur yang
berbeda, yaitu sebagai berikut.
1. Alat ukur dengan skala analog terdiri dari dua jenis, yaitu
alat ukur tanpa skala nonius, contohnya mistar dan alat
U
1. Pengukuran Tunggal
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang hanya
dilakukan satu kali saja. Ada beberapa macam pengukuran
tunggal, yaitu sebagai berikut.
a. Pengukuran tunggal tanpa skala nonius
Pengukuran tunggal menggunakan alat berskala analog
tanpa skala nonius mempunyai nilai ketidakpastian setengah
dari nilai skala terkecil.
Y
Nilai skala terkecil
Pengukur
(nst) adalah nilai skala Rahang Rahang
kedalaman
yang menunjukkan tetap geser
(Gurat)
tingkat ketelitian
suatu alat ukur untuk
mengukur suatu
benda tertentu.
M Rahang bawah
a
M
b
U
Sumber: shutterstock.com
Gambar 1.22 (a) Bagian-bagian jangka sorong dan (b) posisi skala pada
jangka sorong saat belum digunakan.
QR code berikut
untuk mengakses Saat jangka sorong menunjukkan nilai nol (Gambar 1.22(b)),
video materi garis nol pada skala utama berimpit dengan garis nol pada
pengukuran skala nonius. Nilai satu skala nonius dapat dirumuskan sebagai
menggunakan berikut.
jangka sorong.
SU
SN = (1−3)
N
dengan
SN = nilai satu skala nonius,
SU = nilai satu skala utama, dan
N = banyaknya skala nonius.
Y
2) Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur
tebal selembar kertas atau diameter kawat tembaga yang Aplikasi
sangat halus. Mikrometer sekrup memiliki dua skala, yaitu
M
skala utama dan skala nonius. Skala nonius mikrometer
sekrup terdiri atas 50 skala. Skala utama ditunjukkan oleh
silinder pada lingkaran dalam, sedangkan skala nonius
ditunjukkan oleh selubung pada lingkaran luar.
Jika selubung lingkaran luar diputar satu kali putaran
Opisometer
merupakan alat
yang digunakan
untuk mengukur
panjang garis yang
M
melengkung pada
penuh, skala utama akan berubah 0,5 mm sehingga satu peta. Umumnya
skala nonius nilainya adalah sebagai berikut. opisometer dilengkapi
dengan skala
SU 0,5 mm
SN = = = 0,01 mm (1−5) tertentu yang sudah
N 50 terkalibrasi dengan
U
panjang yang
Ketidakpastian pengukuran tunggal menggunakan
sebenarnya.
mikrometer sekrup adalah sebagai berikut.
1 1
∆x = × nst = × 0,01 mm = 0,005 mm (1−6)
2 2
D
Skala
utama Pemutar
Sumber: shutterstock.com
∆x = 1 ± nst (1−7)
dengan
∆x = nilai ketidakpastian dan
nst = nilai skala terkecil.
2. Pengukuran Berulang
Pengukuran berulang dalam suatu percobaan akan
memperoleh hasil yang lebih baik atau mendekati nilai
Y
yang sebenarnya. Dengan melakukan pengukuran berulang,
diharapkan akan diperoleh hasil yang lebih akurat dari
pengukuran suatu besaran fisis. Semakin banyak suatu nilai
dihasilkan dalam pengukuran berulang, semakin yakin akan
M
kebenaran nilai tersebut, atau hasilnya mendekati nilai yang
sebenarnya.
Misalnya, seorang peserta didik melakukan pengukuran
diameter pipa sebanyak n kali pada keadaan yang sama dengan
hasil pengukuran x1, x2, x3, . . ., xn.
M
x1 + x2 + . . . + xn ∑x
x = atau x = i (1−8)
n n
dengan
U
i = 1, 2, 3, . . ., n,
x = nilai rata-rata hasil pengukuran, dan
n = banyak pengukuran.
D
dengan
S = simpangan baku atau deviasi standar rata-rata.
x ±S (1−10)
Kegiatan 1.2
Y
2. Amati sekeliling Anda, kemudian temukan satu benda yang berbentuk lingkaran.
3. Siapkan alat ukur mikrometer sekrup yang akan digunakan untuk mengukur diameter dari
benda tersebut.
4. Lakukan pengukuran diameter dari benda yang Anda temukan secara bergantian (1 peserta
didik sekali pengukuran).
No.
1.
M
5. Catat hasil pengukuran yang diperoleh dalam bentuk tabel seperti berikut.
Diameter (mm) d 2(mm2)
M
2.
3.
4.
5.
U
6.
7.
8.
D
9.
10.
∑d
∑(d2)
(∑d)2
n∑(d 2) – (∑d)2
∆d =
N(n – 1)
6. Tentukan hasil pengukuran berulang dan nilai ketidakpastiannya. Setelah itu, presentasikan
hasilnya di depan teman Anda dan guru.
0 5 10
Doni mendapat tugas untuk mengukur diameter luar dari pipa paralon menggunakan jangka
sorong dan hasil pengukurannya seperti gambar di atas. Hasil pengukuran yang dilakukan
oleh Doni adalah . . . .
A. (3,07 ± 0,005) cm
B. (3,10 ± 0,005) cm
Y
C. (3,17 ± 0,005) cm
D. (3,37 ± 0,005) cm
E. (3,47 ± 0,005) cm
Jawaban: C
Pembahasan:
3 4 cm
M
M
0 5 10
Berdasarkan gambar, skala utama menunjukkan angka 3,1 cm dan skala noniusnya menunjukkan
angka 0,07 cm. Jadi, hasil pengukuran yang dilakukan oleh Doni dapat ditulis seperti berikut.
(3,17 ± 0,05) cm
U
2 3 4
Rina mengukur panjang balok kayu menggunakan mistar dan hasilnya ditunjukkan seperti
pada gambar. Berdasarkan hasil pengamatan Rina, panjang balok kayu tersebut 3,1 cm dan
ada lebihnya. Kelebihan tersebut diperkirakan oleh Rina sebesar 0,06 cm. Hasil pengukuran
yang dilakukan Rina adalah . . . .
A. (2,24 ± 0,05) cm
B. (3,06 ± 0,05) cm
C. (3,10 ± 0,05) cm
D. (3,15 ± 0,05) cm
E. (3,26 ± 0,05) cm
Jawaban: D
Y
Cermati kutipan teks berikut untuk menjawab soal nomor 3 dan 4
M
dilakukan jika hanya menggunakan instrumen penggaris, karena skala terkecil dari penggaris hanya
mencapai 0,01 cm atau 1 mm. Dengan demikian, diperlukan suatu istrumen yang memiliki tingkat
ketelitian yang lebih baik untuk mengukur objek dengan panjang atau ketebalan yang tipis.
Mikrometer sekrup merupakan instrumen untuk melakukan pengukuran linear dari suatu dimensi,
salah satunya adalah ketebalan benda. Objek yang dapat diukur dengan mikrometer sekrup biasanya
objek dengan dimensi yang kecil karena skala terkecil dari mikrometer sekrup mencapai 0,01 mm.
M
Dalam percobaan, mikrometer sekrup digunakan oleh peserta didik untuk melakukan ketebalan dari
suatu keping. Hasil pengukuran tersebut menunjukkan 5,12 mm.
Persentase ketidakpastian dari pengukuran yang dilakukan siswa pada stimulus di atas adalah
...
A. 0,068%
B. 0,072%
C. 0,076%
D
D. 0,088%
E. 0,098%
Jawaban: E
Pembahasan:
1
∆x = × nst alat ukur
2
1
= × 0,01 mm = 0,005 mm
2
Hasil pengukuran = x ± ∆x
= 5,12 mm ± 0,005 mm
= (5,12 ± 0,005) mm
Y
Pembahasan:
Berikut gambar yang sesuai dengan stimulus di atas.
0 1 2 3 4 5 15
12
10 M
M
Uji Pemahaman
4 5
benda yang berbentuk cincin menggunakan
jangka sorong, kemudian diperoleh hasilnya
0 10
4,37 cm. Gambar berikut yang menunjukkan
hasil pengukuran yang dilakukan oleh Yudi E. 4 5
D
adalah . . . .
A. 4 5
0 10
Y
a. 20 d.
0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6
15 15
10 10
b.
c.
0 1 2 3 4 5 6 15
10
e. M 0 1 2 3 4 5 6
15
10
M
0 1 2 3 4 5 6 15
10
2. Rini melakukan pengukuran terhadap tinggi silinder besi menggunakan jangka sorong sebanyak
lima kali pada keadaan sama. Setelah melakukan pengukuran, Rini melakukan perhitungan
U
1. 4,54 0,00036
2. 4,52 0,000196
3. 4,54 0,00036
4. 4,52 0,000196
5. 4,55 0,000256
n=5 n=5
n=5 xi = 22,67 (xi – x )2 = 0,001628
i=1 i=1
1 1 n∑xi2 – (∑xi)2
x = ( ∑xi) = 4,534 S = = 0,020174
n n n–1
Y
1. Mistar 5. Pensil
2. Jangka sorong 6. Uang logam
3. Mikrometer sekrup 7. Tabung reaksi
4. Buku
Cara Kerja:
M
1. Ukur panjang, lebar, dan tebal dari buku menggunakan tiga alat ukur yang tersedia.
2. Selanjutnya, dengan menggunakan alat ukur yang tersedia, ukur diameter dan panjang dari
M
pensil.
3. Untuk uang logam dan tabung reaksi, ukur diameter dari masing-masing benda tersebut
menggunakan tiga alat ukur yang tersedia.
4. Tuliskan data hasil pengukuran Anda pada tabel berikut.
Hasil Pengamatan:
U
Mistar
Sorong Sekrup
Panjang
Buku Lebar
Tebal
Panjang
Pensil
Diameter
Kelereng Diameter luar
Diameter dalam
Tabung reaksi
Diameter luar
G. Angka Penting
Suatu nilai hasil pengukuran dalam fisika umumnya terdiri
atas beberapa angka. Misalnya, hasil perhitungan nilai rata-
rata dan ketidakpastian pada pengukuran berulang diperoleh
Y
hasil seperti berikut.
x + S = (6,534444 ± 0,007668) cm
Untuk menuliskan hasil dari suatu percobaan, perlu
diketahui sampai berapa digit angka yang harus dilaporkan.
M
Nilai S = 0,007668 cm, maka ketidakpastian muncul pada
angka 7 yang berada pada angka ketiga di belakang tanda
desimal. Dengan demikian, ketidakpastian dapat dibulatkan
menjadi S = 0,008 cm. Pada nilai rata-rata x = 6,534444 cm;
angka 6,5 dan 3 dapat dipastikan kebenarannya, sedangkan
M
angka 4 yang pertama merupakan angka taksiran sehingga
yang dituliskan dalam laporan adalah x = 6,534 cm. Jadi,
penulisan hasil pengukuran yang benar adalah sebagai
berikut.
x + S = (6,534 ± 0,008) cm
U
Y
Konsep dan tidak diberi garis bawah adalah angka tidak penting.
Fisika Contoh: 1–00 g memiliki satu angka penting
20 –0 g memiliki dua angka penting
Angka penting adalah
angka yang diperoleh
dari hasil pengukuran
yang terdiri atas
angka pasti dan satu
angka taksiran.
12
M –0 g memiliki dua angka penting
Angka yang diberi garis bawah merupakan angka
taksiran sehingga termasuk angka penting. Di dalam
penulisan hasil pengukuran hanya boleh terdapat satu angka
taksiran.
M
2. Angka Berarti (Significant Figure)
Data hasil pengukuran dalam suatu percobaan umumnya
terdiri atas beberapa angka. Sebagai contoh, seorang peserta
didik melakukan pengukuran berulang terhadap diameter
U
Y
pada laporan mengacu pada nilai ketidakpastian relatifnya.
Ketidakpastian relatif adalah persentase perbandingan
antara nilai ketidakpastian dengan nilai rata-rata pengukuran
berulang yang dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.
dengan
S M
K = X × 100% (1−11)
Pindailah
QR code berikut
untuk mengakses
video tutorial soal
angka penting
M
K = nilai ketidakpastian relatif, dan notasi ilmiah.
S = ketidakpastian, dan
x = nilai rata-rata hasil pengukuran.
a, . . . × 10n (1−12)
dengan
a = bilangan asli (1, 2, 3, . . ., 9),
n = eksponen (bilangan bulat),
a, . . . = bilangan pentingnya, dan
10n = orde besarnya.
5,97 × 1024 kg
Bilangan pentingnya Orde
(tiga angka penting) besarnya
Contoh lain, diketahui kecepatan cahaya dalam hampa
udara adalah v = 300.000.000 m/s dan panjang gelombang
cahaya hijau adalah x = 0,0000005 m. Penulisan besaran
tersebut dalam notasi ilmiah adalah sebagai berikut.
v = 3 × 108 m/s
x = 5 × 10–7 m
Angka 3 dan 5 disebut bilangan pentingnya, sedangkan
Y
angka 108 dan 10–7 disebut orde besaran.
Y
:
11,0227
Penulisan yang benar dari hasil pembagian tersebut adalah
angka 11 terdiri atas dua angka penting.
Uji Pemahaman
M
M
A. Pilihlah satu jawaban yang benar.
2. Soni mendapat tugas dari gurunya untuk menghitung luas beberapa balok yang terbuat dari
bahan berbeda. Ukuran masing-masing balok ditunjukkan pada tabel berikut.
No Bahan Panjang (cm) Lebar (cm)
(1) Kayu 12,45 4,13
(2) Besi 11,32 3,12
(3) Aluminium 12,36 4,17
(4) Kuningan 13,26 5,21
Y
Hitunglah luas dari masing-masing balok dan nyatakan dalam aturan angka penting.
3. Rendra melakukan pengukuran terhadap tinggi dari lima temannya. Hasil pengukurannya
adalah 169 cm, 165 cm, 172 cm, 173 cm, dan 175 cm. Tentukan tinggi rata-rata teman
Rendra dengan menggunakan aturan angka penting.
M
H. Besaran dan Satuan
1. Besaran dan Satuan
M
Besaran adalah segala sesuatu yang mempunyai ukuran
dan satuan. Panjang, massa, dan waktu disebut besaran karena
dapat diukur dan memiliki satuan. Satuan merupakan ukuran
dari suatu besaran. Misalnya, kita akan mengukur waktu
perjalanan yang diperlukan oleh Sinta dari Bandung ke Jakarta,
U
a. Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah
ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran
lain.
Tabel 1.2 Besaran pokok beserta satuan dan simbolnya.
Besaran pokok Simbol Satuan MKS Satuan CGS
Panjang l meter (m) sentimeter (cm)
Massa m kilogram (kg) gram (g)
Waktu t sekon (s) sekon (s)
Kuat arus listrik i ampere (A) -
b. Besaran turunan
Besaran turunan merupakan besaran yang satuannya
diturunkan dari besaran pokok. Sistem satuan yang digunakan
pada besaran merupakan sistem satuan baku yang disebut
sistem Satuan Internasional (SI) yang telah diresmikan
penggunaannya pada tahun 1960 dan digunakan di seluruh
dunia. Sistem SI ini juga disebut sistem metrik (MKS), yaitu
meter, kilogram, sekon. Keunggulan dari sistem MKS adalah
mudah dikonversikan satuan-satuannya, yaitu berupa bilangan
Y
sepuluh berpangkat n atau 10n. Selain sistem MKS, dalam fisika
juga digunakan sistem CGS, yaitu sentimeter, gram, dan sekon.
Tabel 1.3 Besaran turunan beserta satuan dan simbolnya.
Besaran turunan
Luas
Volume
Massa jenis
Simbol
A=p×l
V=p×l×t
ρ=
m
V
M Satuan MKS
m2
m3
kg/m3
Satuan CGS
g/cm3
cm2
cm3
M
s
Kecepatan v= m/s cm/s
t
∆v
Percepatan a= m/s2 cm/s2
t
U
N = kg·m/s2
Gaya F = ma dyne = g·cm/s2
(N = Newton)
Usaha W = Fs Joule (J) erg
Daya P watt (W) erg/s
D
Tabel 1.4 Awalan-awalan dalam sistem metrik yang digunakan dalam SI.
Faktor Awalan Simbol Faktor Awalan Simbol
1024 yotta Y 10−1 desi d
10 21
zetta Z 10−2
senti c
10 18
eksa E 10−3
mili m
10 15
peta P 10−6
mikro μ
Y
yang sama dengan 1.650.764,73 kali panjang gelombang
cahaya merah yang dihasilkan gas Krypton−86 dalam ruang
hampa. Pada bulan November 1983, definisinya diubah
menjadi satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya
Sumber: commons.wikimedia.org
a b
c d
Sumber: shutterstock.com
Gambar 1.25 Alat untuk mengukur besaran panjang antara lain (a) meteran, (b) mistar,
(c) mikrometer sekrup, dan (d) jangka sorong.
Y
a b
M
M
U
c d
Sumber: shutterstock.com
Gambar 1.27 Jenis-jenis neraca, di antaranya (a) neraca digital, (b) neraca tiga
D
Y
a b
M
M
U
c d
Sumber: shutterstock.com
Gambar 1.28 Selain (a) stopwatch analog dan (b) stopwatch digital, alat ukur besaran
waktu juga dapat menggunakan (c) jam analog dan (d) jam digital.
D
Y
Standar satuan suhu pada awalnya adalah derajat Celsius
(°C) karena titik acuan suhu ditentukan pada tekanan udara luar
1 atmosfer (76 cmHg) dengan titik lebur es pada suhu 0°C dan
titik didih air pada suhu 100°C. Dalam Kongres Himpunan Fisika
M
Internasional tahun 1954 ditetapkan standar satuan suhu adalah
Kelvin (K), pada tekanan udara luar sebesar 1 atmosfer dengan
titik lebur es pada suhu 273,15 K dan titik didih air pada suhu
373,15 K. Satu Kelvin adalah satuan suhu yang nilainya 1.273,16
kali titik triple air. Titik triple adalah titik kesetimbangan antara
M
wujud padat, cair, dan gas saat suhu dan tekanan tertentu. Alat
untuk mengukur besaran suhu adalah termometer.
U
a b c
D
d e f
Sumber: shutterstock.com; commons.wikimedia.org
Kegiatan 1.4
Y
Judul : Pengukuran Penyerapan pada Kalor
M
Tujuan : Menyusun dan menjelaskan cara kerja kalorimeter sederhana.
Dasar Teori:
Kenaikan suhu zat disebabkan oleh penyerapan kalor pada zat tersebut. Besarnya kalor yang
diserap oleh zat yang mengalami kenaikan suhu adalah sebagai berikut.
Q = mc∆t
M
dengan
Q = kalor yang diserap (J),
m = massa zat (kg),
c = kalor jenis zat (J/kg·°C), dan
U
Bagian tengahnya
dibuat berlubang
Penutup karet
Statif
Tabung Erlenmeyer
Air murni atau
air hasil distilasi
Kawat kasa
Penopang kaki tiga
Pembakar
Bunsen
Y
3. Panaskan tabung Erlenmeyer menggunakan bunsen, lalu catat kenaikan suhunya setiap selang
waktu tertentu hingga beberapa menit setelah air mendidih pada tabel yang telah Anda buat.
Hasil Pengamatan:
Tabel Data kenaikan suhu 150 mL air murni.
Waktu pemanasan
(menit)
M
4. Ulangi langkah ke 1–3 untuk 250 mL, 350 mL, dan 450 mL air murni.
0
3
6
dst . . . .
Pertanyaan:
1. Jelaskan cara kerja kalorimeter sederhana tersebut.
2. Jelaskan hubungan antara massa air dengan jumlah kalor yang diserap.
3. Hitunglah daya bunsen yang efektif untuk memanaskan air murni tersebut. Nyatakan dalam J/s.
4. Buatlah grafik hubungan antara waktu pemanasan air murni dengan kalor yang diserap,
Y
kemudian buatlah simpulan berdasarkan hasil percobaan Anda.
Kegiatan 1.5
M
Judul : Ketidakpastian Pengukuran dan Analisis Grafik
Tujuan : 1. Memahami cara kerja dari berbagai alat ukur.
M
2. Memahami kesalahan yang terjadi ketika melakukan pengukuran.
3. Menganalisis grafik dari data hasil pengukuran.
Dasar Teori:
Setiap data hasil pengukuran selalu disertai oleh ketidakpastian yang disebabkan beberapa hal,
U
seperti adanya nilai skala terkecil, kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan paralaks, tempat
dilaksanakannya pengukuran, dan keterampilan pengamatan. Untuk memperoleh hasil pengukuran
yang teliti, maka data hasil pengukuran harus dilaporkan yang disertai dengan ketidakpastiannya.
Alat dan Bahan:
D
Y
3. Hitunglah massa jenis dari benda tidak beraturan.
4. Tentukan massa jenis benda beraturan dengan menganalisis grafik terhadap kuadrat
jari-jarinya dari pengukuran tunggal.
3. Dimensi
M
5. Buatlah simpulan dari kegiatan yang Anda lakukan, lalu presentasikan hasilnya di depan
M
Untuk mengetahui suatu besaran di dalam Fisika dapat
digunakan analisis dimensional yang disebut dengan dimensi
suatu besaran. Dimensi adalah cara besaran tersebut disusun
dari besaran-besaran pokok. Semua besaran turunan dalam
Fisika dapat dinyatakan dengan besaran pokok sehingga
U
1
1. Energi kinetik dinyatakan dengan persamaan EK = 2 mv2 dengan m adalah massa benda dan
v adalah kecepatan benda. Dimensi dari energi kinetik adalah . . . .
A. [M][L]2[T]2
B. [M][L]2[T]−2
C. [M][L][T]−2
D. [M][L]−1[T]−2
E. [M][L]−2[T]2
Jawaban: C
Pembahasan:
Y
1
EK = 2 mv2
= [M]{[L][T]–1}2
= [M][L]2[T]–2
M
Cermati kutipan teks berikut untuk menjawab soal nomor 2 dan 3
2. Berdasarkan teks di atas, alat ukur serta satuan dalam SI yang digunakan adalah . . . .
A. meteran; meter
B. arloji; menit
C. stopwatch; sekon
D. spidometer; jam
E. jam pasir, detik
Jawaban: C
Y
• Pernyataan 1 (Benar)
s 100
v = t = 9,81 = 10,19 m/s
• Pernyataan 2 (Salah)
•
Pernyataan 3 (Salah)
M
Justin Gatlin adalah sprinter dari Amerika Serikat.
Yohan Blake yang merupakan sprinter dari Jamaika lari dengan waktu 9,93 sekon.
• Pernyataan 4 (Benar)
M
s
v = t
100
= 10,04
= 9,96 m/s
U
• Pernyataan 5 (Benar)
Yohan Blake berlari lebih cepat dibandingkan Jimmy Vicaut.
D
Kegiatan 1.6
5. Buatlah juga laporan hasil pengamatan kelompok Anda dalam bentuk video dan presentasikan
di depan teman serta guru Anda.
Y
Uji Pemahaman
0 10
benar adalah . . . .
Tebal balok tersebut adalah . . . . A. gaya, N D. kecepatan, m/ s
A. (3,20 ± 0,005) cm B. tekanan, N/m 2
E. volume, m3
B. (3,25 ± 0,005) cm C. daya, N∙m
D
1. Besar kalor tiap satuan waktu yang mengalir pada perpindahan kalor secara konveksi dinyatakan
dengan persamaan:
H = hA∆T
dengan H adalah kalor yang mengalir tiap satuan waktu, A luas permukaan zat cair, ∆T
perubahan suhu, dan h adalah tetapan konveksi termal. Tentukan satuan h dalam SI.
Y
(F = gaya Coulomb, q1 dan q2 = muatan listrik, dan r = jarak kedua muatan)
b. v0 =
2g
h
2s
M
M
c. t =
g
Gunakan data di bawah ini untuk menjawab pertanyaan pada soal nomor 4−8.
Roni, Tama, Haris, Rian, dan Rendra melakukan pengukuran diameter pada silinder kuningan
menggunakan jangka sorong. Mereka masing-masing melakukan pengukuran tunggal dengan benda
yang sama. Tabel berikut menunjukkan hasil pengukuran mereka.
Nama Hasil Pengukuran
D
Roni
2
0 10
0 10
Haris
2
Y
0 10
Rian
M
M
2
0 10
U
D
Rendra
2
0 10
5. Tentukanlah nilai rata-rata diameter yang diukur oleh kelima orang tersebut.
6. Tentukanlah nilai ketidakpastian pengukuran berulang dari data hasil pengukuran kelima orang
tersebut.
7. Setelah dihitung dengan menggunakan kalulator, ternyata hasil pengolahan data yang didapatkan
mengandung banyak angka di belakang tanda desimal. Mereka kebingungan cara membulatkan
hasil tersebut. Tuliskan langkah yang harus mereka lakukan untuk menghasilkan pembulatan
angka yang sesuai.
Y
RANGKUMAN
• Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam melalui pengamatan,
•
M
eksperimen, dan analisis yang pada hakikatnya merupakan sebuah kumpulan
pengetahuan meliputi cara berpikir dan cara untuk penyelidikan.
Fisika merupakan salah satu cabang dari Sains. Oleh karena itu hakikat fisika sama
dengan hakikat sains, yaitu fisika sebagai produk (a body of knowledge), fisika sebagai
proses (a way of investigating), dan fisika sebagai sikap (a way of thinking).
M
• Metode ilmiah adalah langkah-langkah sistematis yang digunakan untuk mencari
kebenaran ilmu pengetahuan. Syarat-syarat yang harus dipenuhi pengetahuan
sehingga dapat disebut ilmu adalah objektif, metodik, sistematik, dan berlaku umum.
• Labotorium adalah tempat untuk melakukan eksperimen dalam kerja ilmiah yang
merupakan salah satu tempat memiliki risiko menimbulkan kecelakaan.
U
• Mengukur adalah membandingkan suatu yang diukur dengan sesuatu lain yang
sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
• Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan nilainya dinyatakan dengan
angka-angka. Satuan adalah sesuatu yang dipergunakan sebagai pembanding
D
dalam pengukuran.
• Besaran dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu besaran pokok dan besaran
turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih
dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Sementara itu, besaran turunan
adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.
• Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, yang
terdiri atas angka eksak dan satu angka terakhir yang ditaksir.
• Notasi ilmiah adalah bentuk penulisan sepuluh berpangkat.
• Untuk mengetahui suatu besaran dalam Fisika dapat digunakan analisis
dimensional yang disebut dimensi suatu besaran. Dimensi adalah cara besaran
tersebut tersusun dari besaran-besaran pokok.
Y
sama lain. Newton menyatakan bahwa
hubungan antara planet-planet dapat 4. Nana dan tiga orang temannya melakukan
dirumuskan secara matematis dalam hukum pengamatan terhadap hubungan kadar
Newton universal seperti berikut. garam dengan titik didih air. Setelah
Mm melakukan pengamatan, mereka
F = G r2
Pernyataan di atas merupakan salah satu
M
bentuk fisika sebagai produk ilmiah, yaitu
....
A. hukum D. fakta
mendapatkan hasil pengamatan yang
tidak sesuai dengan hipotesis awal. Setelah
berdiskusi, mereka memutuskan untuk tetap
menuliskan hasil pengamatannya sesuai
dengan fakta yang diperoleh yang disertai
M
B. prinsip E. teori alasan-alasan logis mengapa hal tersebut
C. konsep dapat terjadi. Sikap Nana dan teman-teman
kelompoknya menunjukkan sikap ilmiah,
2. Perhatikan gambar berikut. yaitu . . . .
A. subjektif
U
B. skeptis
C. tanggung jawab
D. jujur
E. ceroboh
D
Y
hukum Archimedes sebelum percobaan.
dilakukan Andi.
(3) Mempersiapkan tabung reaksi dan
jenis fluida yang akan digunakan. Percobaan ke-
Massa benda Ketinggian
(4) Melakukan percobaan sesuai dengan (kg) benda (m)
langkah kerja.
(5) Memasukkan beberapa jenis fluida M
yang telah disiapkan untuk mengetahui
perbandingan gaya apung yang
dialami fluida.
1
2
3
4
0,25
0,5
0,75
1
5
5
5
5
M
(6) Merumuskan bahwa gaya apung Jika besarnya energi potensial dapat
dipengaruhi oleh massa jenis benda. dihitung menggunakan rumus EP = mgh dengan
(7) Menuliskan simpulan hasil percobaan g adalah percepatan gravitasi yang besarnya
yang telah dilakukan. 10 m/s2, m adalah massa benda, dan h adalah
Urutan langkah-langkah yang harus Salsa ketinggian, diperoleh besar energi potensialnya
lakukan sebelum memulai eksperimen seperti tabel berikut.
U
adalah . . . . Energi
Percobaan Massa Ketinggian
A. (1)−(2)−(4)−(6) ke- benda (kg) benda (m)
potensial
B. (1)−(6)−(2)−(3) (J)
C. (2)−(6)−(1)−(5) 1 0,25 5 12,5
D
D. (2)−(3)−(1)−(7) 2 0,5 5 25
E. (6)−(2)−(5)−(7) 3 0,75 5 37,5
7. Perhatikan pernyataan berikut. 4 1 5 50
(1) Bersifat kritis dan analitis.
(2) M e n e n t u k a n l a n g k a h - l a n g k a h
8. ( ) Variabel bebas berdasarkan
pengamatan atas dasar keinginan
percobaan yang dilakukan Andi adalah . . . .
diri sendiri.
A. energi potensial
(3) Menyajikan data sesuai dengan hasil
B. massa
percobaan yang diperoleh.
C. massa dan percepatan gravitasi
(4) Menuliskan simpulan yang bersifat
D. ketinggian
subjektif.
E. percepatan gravitasi
Y
13. Nilai dari kalor jenis es adalah 0,5 kal/g·°C.
11. Perhatikan hal-hal berikut. Jika dinyatakan dalam sistem SI, nilai kalor
(1) Membawa minuman ketika ingin jenis es setara dengan . . . .
melakukan percobaan di laboratorium. A. 2,1 J/kg·°C
(2) Selalu menggunakan jas laboratorium
saat masuk ke laboratorium.
(3) Mempelajari dan memahami petunjuk
kegiatan laboratorium sebelum
melakukan percobaan.
(4) Melakukan percobaan sesuai dengan
M B. 21 J/kg·°C
C. 210 J/kg·°C
D. 2.100 J/kg·°C
E. 21 kJ/kg·°C
14. Simpangan seutas tali dinyatakan dengan
M
keinginan sendiri. persamaan sebagai berikut.
(5) Menggunakan alat-alat yang sudah Y(t) = At 2 cos ωt + Bt + Ct 3 sin ωt
diberikan izin oleh guru atau petugas Jika t adalah besaran waktu, satuan dalam
laboratorium. SI dari ABC adalah . . . .
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk A. m/s2
U
Y
ρ besaran . . . .
A. kecepatan D. gaya
Apabila v adalah kecepatan, P adalah
B. perpindahan E. massa
tekanan, ρ adalah massa jenis, satuan
C. percepatan
konstanta B adalah . . . .
A. kg·m/s2
B. kg/m·s2
C. kg/m ·s
2 2
D. kg·m2/s4
E. kg/m3·s2
M 22. ( ) Letusan gunung berapi yang berada
di dasar laut menimbulkan ledakan yang
menyebabkan terjadi gelembung udara.
Gelembung udara tersebut berosilasi
dengan frekuensi yang berbanding lurus
M
18. Suatu partikel bergerak lurus berubah dengan Y aλbEc. Jika Y adalah tekanan
beraturan yang dinyatakan dengan hidrostatik, λ adalah panjang gelombang,
dan E adalah energi ledakan, nilai a, b,
x = At + 1 Bt 2
2 dan c secara berurutan adalah . . . .
Dalam persamaan tersebut, x menunjukkan A. 1, 1, 1 D. 1, 3, –1
U
Luas pelat besi yang diukur oleh Naya 27. Wira melakukan pengukuran terhadap
Y
berdasarkan aturan angka penting adalah diameter bola besi menggunakan mikrometer
.... sekrup dan hasilnya ditunjukkan pada
A. 49,9290 cm2 gambar berikut.
B. 49,929 cm2
C. 49,93 cm2
D. 49,9 cm2
E. 50 cm2
25. Tito melakukan pengukuran terhadap
tinggi, lebar, dan panjang pada balok kayu
M
0 1 2 3 4 5 6
30
0 10
A. J dan J/K2
Lebar B. J/K dan J/K2
C. J/K2 dan J/K3
7 8 D. J dan J/K4
E. J dan J/K3
0 10
Panjang
29. Bandul bermassa m digantungkan pada
pegas yang berayun dengan frekuensi f.
Volume balok tersebut sesuai dengan aturan Jika persamaan frekuensi bandul tersebut
angka penting adalah . . . . adalah f = Am 2xK y dengan A adalah
A. 172,86 cm3 D. 173 cm3 konstanta tanpa satuan, nilai x dan y
B. 172,80 cm3 C. 175 cm3 dalam persamaan tersebut secara berurutan
C. 172,8 cm 3
adalah . . . .
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Y
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
C. [M][T]−2[L]–2
dengan X dan Y adalah konstanta serta D. [T]2[L][M]–1
λ panjang gelombang. Dimensi X sama E. [M][L][T]–1
dengan . . . .
A. panjang gelombang 35. B, C, dan D merupakan besaran fisika
D
Y
A. impuls B. [M][L][T]–1
B. usaha C. [M][L]2[T]–1
C. momen gaya D. [M][L]1[T]–1
D. gaya E. [M][L]–1[T]–1
E. tekanan
38. Persamaan kecepatan dari suatu benda
dinyatakan dengan v = E dengan P
P
M
adalah tekanan. Dimensi dari E adalah . . . .
42. Perhatikan tabel berikut.
No
(1)
Besaran
Momentum sudut
Dimensi
[M][L]–2[T]–1
M
(2) Momen inersia [M][L]2
A. [M][L][T]−4
(3) Momen gaya [M][L]2[T]–2
B. [M]2[L][T]−4
C. [M]2[L]2[T]4 (4) Gaya [M]2[L][T]–1
D. [M][L]−1[T]−2 Pasangan besaran dan dimensi yang benar
E. [L][T]−1 ditunjukkan oleh nomor . . . .
U
Y
tumbukan tersebut memiliki dimensi yang E. momentum linear
sama dengan dimensi dari . . . .
dinyatakan sebagai berikut.
M
1. Santi dan empat temannya sedang melakukan pengamatan mengenai pengaruh perubahan
panjang pegas terhadap besar konstanta pegas dalam persamaan hukum Hooke yang
Percobaan ke-
… … …
1 2 0,5 …
2 5 0,5 …
D
3 8 0,5 …
4 10 0,5 …
5 15 0,5 …
2. Sekelompok peserta didik kelas X ingin melakukan penelitian sederhana dengan judul “Pengaruh
massa benda terhadap besar periode dalam percobaan gerak harmonik sederhana”. Namun,
mereka masih bingung langkah-langkah metode ilmiah yang harus dilakukan.
a. Buatlah langkah-langkah metode ilmiah yang tepat disertai dengan hipotesis percobaan
berdasarkan judul penelitian tersebut.
b. Tentukan variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat dalam penelitian
tersebut.
a b
Sumber: shutterstock.com
Jika zat kimia yang sedang digunakan pada gambar (a) terdapat lambang seperti gambar (b),
apakah alat pelindung diri yang digunakan oleh orang pada gambar (a) sudah benar? Jelaskan
jawaban Anda.
4. Farhan melakukan percobaan di laboratorium dengan menggunakan zat kimia yang diberi
Y
label seperti gambar berikut.
M
M
Sumber: shutterstock.com
Tuliskan tindakan keselamatan yang dapat dilakukan Farhan terkait penggunaan bahan kimia
tersebut.
U
5. Tentukanlah hasil operasi pangkat dua dan perhitungan akar dengan notasi ilmiah data berikut.
a. (0,000350)2
b. (0,00106)2
D
c. (3,50)2
d. 0,0361
3
e. 13,824
6. Putri melakukan pengukuran diameter pada dua pelat logam yang menggunakan mikrometer
sekrup. Hasil pengukurannya seperti pada gambar berikut.
3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7
35 25
0 10 0 10
Pelat 1 Pelat 2
Y
Berdasarkan aturan angka penting, tentukan selisih tebal kedua pelat logam tersebut.
8. Lima orang peserta didik kelas X mendapat tugas untuk melakukan pengukuran panjang
pulpen menggunakan penggaris. Hasil pengukuran kelima anak tersebut masing-masing 14,3
T= 1 m
2π k
dengan m adalah massa beban dan k adalah tetapan pegas. Jika satuan dari T adalah sekon,
tentukan besaran yang setara dengan besaran k.
U
10. Kalor dapat merambat secara konduksi, konveksi, maupun radiasi. Berdasarkan hukum Stefan-
Boltzmann, jumlah energi yang dipancarkan pada benda hitam dinyatakan dalam persamaan
berikut.
D
P = eσAT4
Diketahui P adalah daya radiasi, A adalah luas permukaan, e adalah emisi benda hitam
tanpa satuan, dan T adalah suhu yang dinyatakan dalam Kelvin. Apakah satuan konstanta
Stefan-Boltzman? Lalu, tuliskan pula bentuk analisis dimensinya.
11. Bola kasti dijatuhkan vertikal ke bawah dari gedung bertingkat dengan kecepatan v. Dengan
menggunakan analisis dimensi, buktikan persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung
kecepatan bola kasti dalam selang waktu tertentu.
v = 2gh
(Anggap bola dijatuhkan ke bawah dari ketinggian maksimum gedung tersebut (h))
f= 1 k
2π m
Jika k adalah konstanta pegas, tentukan dimensi tetapan pegas k dalam persamaan
tersebut.
14. Sebuah bola homogen menggelinding dari bidang miring sehingga menyebabkan benda
Y
bergerak lurus berubah beraturan. Jika persamaan GLBB yang akan digunakan adalah
vt 2 = v02 + 2as. Jika dimensi s menyatakan panjang, a menyatakan percepatan serta
vt dan v0 adalah kecepatan, buktikan bahwa persamaan tersebut konsisten dengan
menggunakan analisis dimensi.
15. Perhatikan tabel berikut.
No
(1)
Besaran
Energi kinetik
EK =
M
Rumus
1 2
2
mv
M
(2) Momen gaya τ = Fr
(3) Momen inersia I = mr 2
(4) Momentum p = mv
Jika m = massa benda, F = gaya, v = kecepatan, dan r = panjang lengan; buktikan bahwa
U
Stimulus 1
Y
Sumber: commons.wikimedia.org
Energi listrik merupakan sumber energi utama yang banyak dimanfaatkan oleh manusia. Energi
M
listrik merupakan salah satu faktor pendukung penting bagi kehidupan manusia karena banyak peralatan
yang biasa menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Kebutuhan listrik di Indonesia dikelola oleh
Perusahaan Listrik Negara (PLN). PLN memerlukan biaya untuk menjalankan proses pembangkitan dan
penyaluran listrik. PLN membebankan biaya tersebut pada konsumen melalui mekanisme tarif dasar
listrik (TDL). Oleh karena itu, PLN memasang kWh meter di setiap rumah untuk menentukan jumlah
M
energi listrik yang dipakai. Salah satunya, rumah Pak Soni. Rumah beliau menggunakan beberapa alat
listrik seperti tabel berikut.
Alat listrik Jumlah Daya listrik (W) Lama pemakaian (jam)
Lampu neon 4 40 12
Lampu pijar 6 10 10
U
Kulkas 1 180 24
Mesin cuci 1 350 2
Setrika 1 200 2,5
D
Televisi 2 120 15
Kipas angin 3 55 13
Rice cooker 1 360 10
Soal 1
Berdasarkan stimulus 1, beri tanda centang (✓) pada kotak di depan pernyataan-pernyataan
berikut yang sesuai.
Contoh besaran pokok pada tabel di atas adalah lama pemakaian alat listrik.
Satuan yang digunakan untuk menyatakan lama pemakaian alat listrik per hari dalam Satuan
Internasional (SI).
Soal 2
Berdasarkan tabel pada stimulus 1, urutkan alat listrik yang membutuhkan energi listrik dari yang
terkecil ke yang terbesar.
Jawaban:
Y
Soal 3
M
Berdasarkan stimulus 1, apakah pernyataan-pernyataan berikut benar atau salah? Beri tanda
centang (✓) pada kolom Benar atau Salah untuk setiap pernyataan.
Pernyataan Benar Salah
M
Daya listrik adalah contoh dari besaran pokok.
[M][L][T]–1 merupakan dimensi dari energi listrik.
Besar energi listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan televisi dalam
satu hari adalah 3,08 × 102 J.
Total daya listrik dari alat-alat listrik pada tabel tersebut adalah 2 kW.
U
Stimulus 2
D
Fenomena Aurora
Aurora atau dikenal dengan polar lights merupakan fenomena alam berupa pendaran cahaya
warna-warni di langit malam. Aurora terjadi karena adanya interaksi atmosfer Bumi dengan partikel
bermuatan yang dipancarkan dari Matahari. Ketika aktivitas Matahari meningkat, partikel bermuatan
dari Matahari dapat memasuki magnetosfer, akibatnya terjadi badai geomagnet dan gangguan pada
lapisan ionosfer. Setelah itu, partikel bermuatan yang memasuki atmosfer Bumi berinteraksi dengan
partikel ionosfer sehingga menghasilkan pendaran cahaya yang berwarna (hijau, biru, ungu, dan merah).
Pendaran cahaya itu disebut aurora.
Jika kita melihat gambar fenomena aurora di Google, umumnya warna aurora adalah hijau. Hal
itu karena warna aurora yang sering muncul adalah hijau, yang disebabkan adanya tumbukan antara
partikel bermuatan dari Matahari dengan atmosfer pada ketinggian 90−130 km. Pada ketinggian tersebut,
terdapat konsentrasi oksigen yang tinggi sehingga menghasilkan aurora dengan gradasi warna hijau.
Sumber: pixabay.com
Y
Fenomena alam ini dapat kita lihat di daerah kutub utara ataupun kutub selatan. Aurora yang
terlihat di kutub utara dinamakan aurora borealis, sedangkan aurora yang terlihat di kutub selatan
dinamakan aurora australis. Apakah aurora dapat kita lihat di Indonesia? Tentu saja tidak, karena
fenomena ini tidak pernah terjadi di Indonesia dan aurora umumnya terjadi di lintang tinggi atau
terkadang hingga ke lintang menengah. Namun, pada tahun 1859, aurora dapat dilihat di daerah
Soal 4
M
lintang rendah, yaitu di Hawaii dan Jepang bagian selatan. Fenomena langka ini dikenal sebagai
M
Berdasarkan stimulus 2, pernyataan berikut yang merupakan suatu pengetahuan berupa prinsip
adalah . . .
A. Warna merah yang terlihat pada aurora terjadi saat partikel Matahari bertumbukan dengan
oksigen pada ketinggian di atas 240 km.
B. Pendaran cahaya warna-warni terjadi karena adanya interaksi atmosfer Bumi dengan partikel
bermuatan yang dipancarkan dari Matahari.
U
C. Salah satu negara yang dapat dikunjungi untuk melihat aurora adalah Islandia.
D. Fenomena langka yang disebut The Carrington Event merupakan fenomena aurora yang
terjadi di Hawaii dan Jepang bagian selatan pada tahun 1895.
E. Aurora borealis merupakan nama aurora yang muncul di kutub utara.
D
Soal 5
Jelaskan metode klasifikasi untuk memahami perbedaan warna cahaya yang muncul saat terjadi
fenomena aurora.
Jawaban:
Y
dari substansi.
Jenis Bahaya Organ Sasaran Reaksi/Gejala
Racun Ginjal, hati, dan sumsum tulang Menyerang dan memengaruhi fungsi
ginjal, hati, dan sumsum tulang.
Karsinogenik
Korosif
Dermatitis/Radang kulit
Iritan
Kulit
M
Paru-paru, hati, dan kandung kemih
Soal 6
Berdasarkan stimulus 3, apakah pernyataan-pernyataan berikut benar atau salah? Beri tanda
centang (✓) pada kolom Benar atau Salah untuk setiap pernyataan.
D
Korosif
Y
Stimulus 4
Indonesia
M
26,74%
Nusa Tenggara Barat (34,76%)
Rp
Papua (15,76%)
M
Perkotaan 24,73% 25,44%
Pedesaan 25,99% Kuintil 1
Perkotaan + pedesaan 25,36%
Rp
26,30%
Kuintil 1
Perkotaan 28,39%
Rp
Pedesaan 29,67% 26,87%
Kuintil 1
U
Soal 8
Berdasarkan stimulus 4, tentukan selisih persentase penduduk yang bekerja dengan keluhan K3
di daerah NTB terhadap angka nasional.
Jawaban:
Lebih dari 1 jumlah penduduk di Indonesia yang bekerja mengalami keluhan K3.
4
Jenis kelamin tidak memengaruhi persentase penduduk yang bekerja dengan keluhan K3.
Soal 10
Jika terdapat ketidakpastian relatif sebesar 0,05% dari pengukuran jumlah penduduk yang bekerja
Y
dengan keluhan K3, tentukan penulisan angka nasional yang tepat.
Jawaban:
M
M
Stimulus 5
Dual-mode Vehicle
U
D
Sumber: commons.wikimedia.org
Jepang merupakan salah satu negara yang sering menghadirkan inovasi baru dan canggih.
Salah satu inovasi terbarunya adalah perusahaan kereta api dapat membuat kendaraan mode ganda
(dual-mode vehicle atau DMV) yang diklaim sebagai yang pertama di dunia. Perusahaan bernama Asa
Coast Railway membuat kendaraan yang bisa dikendarai di dua jalur berbeda, yaitu jalan raya dan rel
kereta api. Perusahaan tersebut baru saja meluncurkan kendaraan DMV kepada publik pada Sabtu,
25 Desember 2021 di Kota Kaiyo, Prefektur Tokushima, Jepang.
Y
Soal 11
Berdasarkan stimulus 5, beri tanda centang (✓) pada kotak di depan pernyataan-pernyataan
berikut yang sesuai.
Waktu perubahan DMV dari mode jalan raya ke mode kereta api dapat diukur menggunakan
stopwatch. M
Satuan diameter roda baja DMV sesuai dalam SI, yaitu sentimeter.
Kecepatan DMV saat bergerak di rel kereta api adalah 20 m/s.
M
Alat ukur yang terdapat pada kendaraan DMV adalah spidometer.
Diameter roda dari DMV dapat diukur menggunakan jangka sorong.
Soal 12
Berdasarkan stimulus 5, pasangkan pernyataan berikut dengan jawaban yang benar.
U
Pernyataan Jawaban
Besaran yang diukur saat DMV mulai Percepatan
bergerak sampai dengan kecepatan
tetap.
D
Jawaban:
Stimulus 6
Y
Pemantauan Nitrogen Dioksida (NO2) di wilayah DKI Jakarta dilakukan pada sembilan lokasi, yaitu
Ancol, Bandengan (Delta), Bivak, Glodok, Grogol, Kemayoran, Kementan, TMII, dan Monas. Sementara
wilayah Sumatera Barat dan Kalimantan hanya dilakukan pada masing-masing satu lokasi, yaitu
Kototabang dan Siantan. Pengukuran kadar NO2 dilakukan dengan metode passive gas menggunakan
M
alat passive sampler. Analisis sampel dilakukan di laboratorium kualitas udara BMKG, menggunakan
alat spektrofotometer. Hasil pengukuran kadar NO2 pada bulan Oktober tahun 2021 dapat dilihat pada
grafik berikut.
0.1
U
0.075
Konsentrasi NO2 (ppm)
0.05
D
0.025
0
l
an
ok
ol
ng
II
co
va
na
ra
ta
TM
og
od
ng
a
An
en
yo
Bi
Mo
ab
Gr
Gl
e
ma
m
nd
tot
Ke
Ke
Ba
Ko
Konsentrasi
Sumber: https://www.bmkg.go.id/kualitas-udara/informasi-no2.bmkg
Y
Soal 15
Berdasarkan grafik pada stimulus 6, kadar NO 2 tertinggi di Glodok (0,0330 ppm) dan
kadar terendah di Kototabang (0,0010 ppm), tetapi masih berada di bawah nilai baku mutu
(0,08 ppm). Jika dalam lima tahun ke depan dilakukan pengukuran di titik dan kondisi yang
M
sama ternyata kadar NO2 meningkat sebanyak 25% di Glodok dan 10% di Kototabang, tentukan
selisih kadar NO2 di antara titik-titik pengukuran tersebut. Lalu apakah jumlah keduanya sudah
melewati nilai batu mutu nasional? Tuliskan hasil perhitungan Anda sesuai dengan aturan
angka penting.
M
Jawaban:
U
Soal 16
D
Berdasarkan stimulus 6, diperoleh tabel pengukuran berulang kadar NO2 untuk daerah Glodok
sebagai berikut.
Ulangan Data (ppm)
1 0,0328
2 0,0329
3 0,0330
4 0,0335
5 0,0330
Rata-rata 0,0330
Jawaban:
Stimulus 7
Y
M
M
Sumber: www.flickr.com
Sejak 2014, National Aeronautics and Space Administration (NASA) bereksperimen menanam
U
selada, kubis-kubisan brasika, dan bunga semak zinnia di luar angkasa. Pada akhir tahun 2021,
astronaut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat ini berhasil memanen cabai dua kali
dengan teknologi canggih yang dirakit sejak 50 tahun lalu. Cabai merah dan hijau dari New Mexico
tersebut menempel pada kemiringan 45 derajat di dalam Artificial Plant Habitat (APH)−04, semacam
terarium luar angkasa sebesar microwave. Meskipun dipasang di pot miring, empat tanaman cabai itu
D
Y
Soal 18
Berdasarkan stimulus 7, cabai yang akan dibawa ke Bumi dibekukan pada suhu . . . .
A. 180 K
B. 187 K
C. 193 K
D. 201 K
E. 212 K
Stimulus 8
M
M
Sehat Visual Saat Work from Home
U
D
Sumber: www.shutterstock.com
Istilah work from home (WFH) atau bekerja dari rumah saat ini sudah menjadi istilah yang umum
dan menjadi kebiasaan baru di tengah pandemi. Awal-awal WFH, banyak orang yang kaget dengan
kenaikan tagihan listrik di rumah. Salah satu penyebabnya adalah lampu yang biasanya hanya menyala
pada malam hari, saat WFH siang hari pun dinyalakan. Hal itu karena sebagian orang, jarang yang
memperhatikan jenis lampu yang digunakan dan mungkin juga jarang yang memperhatikan kecukupan
cahayanya. Selain itu, bekerja dari rumah bisa lebih dari 8 jam sehari karena banyak yang harus dikerjakan
dan membiasakan pertemuan secara daring atau banyak topik webinar yang menarik untuk diikuti.
Y
Soal 19
Berdasarkan stimulus 8, beri tanda centang (✓) pada kotak di depan pernyataan-pernyataan
berikut yang sesuai.
Intensitas cahaya lampu LED merupakan contoh dari besaran turunan.
M
Luas ruangan merupakan turunan dari besaran pokok, yaitu panjang.
Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur luas dari suatu ruangan.
Dimensi dari daya listrik adalah [M][L]–1[T]–2[I].
M
Dimensi intensitas cahaya adalah [I].
Soal 20
Berdasarkan stimulus 8, apakah lampu merupakan salah satu hasil dari fisika sebagai produk?
U
Jelaskan.
Jawaban:
D
Soal 21
Berdasarkan stimulus 8, yang termasuk besaran turunan adalah . . . .
A. waktu dan daya listrik
B. intensitas cahaya dan waktu
C. daya listrik dan luas
D. luas dan intensitas cahaya
E. energi listrik dan waktu
Langkah Kerja :
1. Temukan beberapa bola kecil yang terbuat dari berbagai macam bahan yang ada
di sekitar Anda, seperti bola karet dan bola besi.
2. Carilah informasi mengenai karakteristik bahan penyusun dari bola-bola tersebut
Y
secara mandiri melalui banyak sumber, seperti buku pelajaran ataupun internet.
3. Susunlah rumusan masalah yang berkaitan dengan kegiatan ini.
4. Rancanglah bersama teman-teman Anda alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
kegiatan ini. Setelah itu, susunlah langkah kerjanya.
M
5. Diskusikan dengan guru pembimbing mengenai rancangan kegiatan Anda.
6. Seluruh anggota kelompok harus berpartisipasi aktif, saling membantu, dan
bergotong-royong dalam melakukan kegiatan ini. Minta saran dan nasihat kepada
guru pembimbing jika Anda mengalami kendala.
M
7. Dengan bernalar kritis, lakukan analisis terhadap data yang Anda peroleh dalam
kegiatan ini. Setelah itu, bandingkan data tersebut dengan informasi yang telah
diperoleh.
8. Buatlah laporan tertulis sesuai dengan format metode ilmiah. Anda juga dapat
berdiskusi dengan guru Bahasa Indonesia dalam penggunaaan bahasa yang baik
U
dan benar.
8. Presentasikan hasil penelitian Anda di depan kelas.
D
Refleksi
Anda telah mempelajari Hakikat Fisika, Besaran, dan Pengukurannya, serta memahami bahwa
kegiatan pengukuran memiliki peranan penting pada berbagai bidang dalam kehidupan sehari-
hari. Terkait hal tersebut, refleksikanlah pemahaman Anda mengenai Hakikat Fisika, Besaran, dan
Pengukurannya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apakah cita-cita Anda di masa depan? Bagaimana peran penting kegiatan pengukuran terhadap
profesi yang Anda cita-citakan di masa depan?
2. Tuliskanlah alat-alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran yang sama. Mengapa
terdapat dua atau lebih alat ukur berbeda yang digunakan untuk mengukur besaran yang
sama?
Y
Setelah mempelajari hakikat fisika, besaran, dan pengukurannya, Anda tentu sudah mampu:
1. Mengidentifikasi macam-macam alat ukur berdasarkan besaran yang akan diukur.
2. Mengidentifikasi besaran-besaran berdasarkan dimensinya.
5. Menyajikan hasil pengukuran dan melakukan pengolahan data dengan aturan angka penting
dan notasi ilmiah.
M
6. Membuat kesimpulan dari hasil percobaan.
7. Mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan maupun tertulis.
U
D