Anda di halaman 1dari 4

Transkip Hasil Wawancara dengan Guru Matematika Kelas VII Semester II di SMP

Negeri 6 Singaraja

Tanggal : 6 September 2023

Informan : Ni Nyoman Ayu Analis, S.Pd.

Tempat : Ruang guru SMP Negeri 6 Singaraja

Peneliti : Om swastyastu ibu. Terima kasih ibu sudah meluangkan waktunya untuk
kami wawancarai terkait mata pelajaran Matematika kelas VII semester II

Narasumber : Baik adik, mau bertanya tentang apa ya?

Peneliti : baik ibu saya mulai. Apa saja materi yang dibahas di kelas VII semester II
ibu?

Narasumber : Ada Perbandingan, Garis dan Sudut, Keliling dan Luas Bangun Datar, dan
Himpunan yang saya pecah menjadi dua

Peneliti : Lalu kesulitan apa yang ibu alami saat mengajar materi di kelas VII?

Narasumber : Kesulitannya ya… Cara melihat garis dan sudutnya anak-anak masih
bermasalah, cara menggambar/ melukisnya, memberi nama sudut, membaca
sudut anak-anak masih bermasalah. Itu untuk garis dan sudutnya. Untuk
keliling dan luas bangun datar kesulitannya yaitu perhitungan-perhitungan
yang sudah masuk ke analisis soal dan aljabar sudah mulailah anak-anak
kesulitan, tetapi yang soalnya tidak berisi analisis cepat anak-anak mengerti,
namun jika diberikan analisis sedikit soalnya mulailah anak-anak
kebingungan. Untuk himpunan, membedakan himpunan anak-anak sudah bisa,
mungkin memahami tentang irisan, gabungan, dan komplemen, anak-anak
masih belum paham.

Peneliti : Dan untuk materi perbandingannya bagaimana ya ibu?

Narasumber : Untuk perbadingannya, berhitungnya masih kurang, berhitung pecahannya,


kan berkaitan dengan pecahan. Intinya yaitu jika soalnya menyangkut pecahan
anak-anak pasti kesulitan dalam mengerjakan soalnya. Mungkin jika berhitung
pecahannya bisa, materi perbandingan tidak akan ada kesulitan.

Peneliti : Untuk soal cerita dari materi perbandingan bagaimana ya ibu?

Narasumber : Untuk soal cerita, karena literasinya kurang, otomatis anak-anak masih
kesulitan. Dan jika ceritanya kompleks mulailah mereka kebingungan karena
menganalisis mereka belum bisa dan juga karena literasi anak-anak kurang
juga. Kemarin ibu mengajar kelas unggulan yaitu kelas dengan nilai bagus,
ada 2 kelas disini, mereka lumayan bisa, cepat mereka mengerti, tetapi untuk
yang kelas lainnya yang bukan unggulan lama anak-anak memahaminya.
Karena itu, literasi dan analisisnya kurang. Memahami satu kalimat saja
kadang-kadang tidak mengerti. Seperti kemarin membahas tentang suhu di
semester ganjil, soalnya seperti: Suhu ini lebih tinggi sekian derajat dari suhu
itu. Belum bisa juga mereka. Contoh lain: Suhu Gerokgak lebih tinggi sekian
derajat dari suhu di Singaraja. Anak-anak malah bertanya: “ Di apakan ini
ibu”. Banyak yang tidak paham kalau kelaas yang biasa. Kira-kira dalam satu
kelas itu 5 orang siswa yang mengerti sisanya betul-betul kerja keras ibu untuk
mengajarnya. Berhitung pakai tangan saja mereka masih bingung untuk anak-
anak yang sekarang.

Peneliti : Selanjutnya, media apa yang ibu gunakan dalam proses pembelajaran dalam
suatu kelas?

Narasumber : Ibu menggunakan power point, video, alat peraga, Geogebra pernah juga
dalam materi garis dan sudut. Untuk video kadang ibu mencarinya di
YouTube. Kalau dulu waktu daring yaitu pandemi, ibu sering membuat video
sendiri. Nah sekarang kan tatap muka, kadang ibu menayangkan vidio di
YouTube dan kadang ibu menggunakan video sendiri saat pembelajaran.

Peneliti : Menurut ibu, apa materi kelas VII semester II yang paling sulit dipahami
siswa?

Narasumber : Materi yang paling susah dipahami anak-anak dari pengajaran ibu itu materi
Perbandingan di semester genap lalu. Kalau semester sekarang yang paling
susah yaitu materi Aljabar.
Peneliti : Bagaimana cara atau solusi yang ibu berikan ketika ada siswa yang masih
belum memahami materi materi yang ibu ajarkan, padahal ibu telah
mengulang beberapa kali untuk menjelaskannya?

Narasumber : Pertama ibu datangi, lalu ibu bimbing anak tersebut langsung dari bangkunya
atau ibu suruh ke depan untuk menjawab soal. Kadang juga ibu berikan tugas
yaitu cukup berhitung saja yang sederhana, ibu suruh buat sendiri soalnya dan
menyuruh menyetor tugas tersebut setiap ada pertemuan. Sudah ibu
peringatkan untuk mengupulkannya diatas meja ibu, tetapi sayangnya anak
tersebut kadang mengumpulkan kadang tidak. Karena permasalahannya anak
ini tidak bisa menghitung bahkan menghitung dengan jari tangan saja belum
bisa, bagaimana ibu loncat ke materi yang lain. Bahkan ibu menyuruh anak-
anak membawa lidi agar saat menghitung yang lebih dari sepuluh bisa
memakai bantuan lidi.

Peneliti : Untuk materi yang paling sulit yaitu Perbandingan, apakah ibu mengalami
kesulitan dalam menyampaikannya ke siswa?

Narasumber : untuk materi Perbandingan dan yang lainnya, dari ibu tidak ada kesulitan
dalam menjelaskannya, tetapi terkadang beberapa anak susah dalam
menerima penjelasan yang ibu sampaikan. Maka dari itu, terkadang ibu
menyuruh menanyakan ke temannya yang sudah mengerti. Mungkin bahasa
sesama anak-anak lebih mudah dipahami oleh anak yang belum paham.

Peneliti : Selanjutnya mengenai bahan ajar ibu. Bahaan ajar apa yang ibu gunakan
dalam mengajar di kelas?

Narasumber :Bahan ajarnya seperti LKPD dan ringkasan materi yang sering ibu gunakan

Peneliti : Selain bahan ajar yang telah ibu sebutkan tadi, adakah sumber lain yang ibu
gunakan untuk menunjang pembelajaran matematika kelas VII semester 2?
Misalnya seperti e-modul?

Narasumber : Belum pernah, karena anak-anak tidak membawa handphone ke sekolah.


Tetapi kadang ibu anjurkan untuk mencari soal-soal atau materi yang
diajarkan di internet. Ibu suruh mencari soal-soal AKM (Asesmen
Kompetensi Minimum) di Google dan jika ada masalah tanyakan ke ibu.
Peneliti : Terkait dengan fasilitas, fasilitas apa saja ya ibu, yang telah menunjang
pembelajaran berbasis digital di SMP Negeri 6 Singaraja?

Narasumber : Fasilitasnya seperti penggunaan LCD sudah biasa di sini, karena hampir
semua MGMP sudah dapat bagian LCD masing-masing.

Peneliti : Terkait hasil belajarnya bagaimana ya ibu dari mata pelajaran matematika
kelas VII semester 2 yang lalu?

Narasumber : Terkait hasil belajar, karena ini kurikulum merdeka, ibu menilai dari sikap
dan proses belajar, tidak monoton menilai hasil ulangan/ujian saja, tetapi lebih
banyak menilai penerapan pendidikan karakter dari anak-anak dan profil
pelajar pancasilanya juga

Peneliti : Baik ibu, mungkin itu saja pertanyaan-pertanyaan dari kami. Mungkin untuk
lebih jelasnya lagi boleh tidak kami meminta nomor handphone ibu jikalau
nanti semisal ada yang kurang atau kami ingin menanyakan lebih lanjut lagi
terkait mata pelajaran kelas VII semester 2 ibu?

Narasumber : Baik, tentu. Nomornya 085 xxx xxx xxx

Peneliti : Baik ibu terima kasih banyak karena sudah meluangkan waktunya untuk
kami wawancarai terkait mata pelajaran matematika kelas VII di semester 2
ibu. Kalau begitu kami permisi ya ibu, terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai