Anda di halaman 1dari 3

BPK RI

bpk.go.id/news/bpk-dan-bakn-gelar-konsinyering-terkait-lhp-atas-dak

BPK dan BAKN Gelar Konsinyering Terkait LHP atas DAK


12 Maret 2021

JAKARTA, Humas BPK - Anggota II Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)/Pimpinan


Pemeriksaan Keuangan Negara II, Pius Lustrilanang menghadiri rapat konsinyering
BPK dan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI. Rapat dalam rangka
pengumpulan data dan informasi terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK terkait
Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut dilaksanakan secara fisik terbatas dan virtual, pada
Jumat (12/3/2021).

Dalam sambutannya, Pius Lustrilanang mengungkapkan DAK non fisik selama periode
tahun 2017 sampai tahun 2019 pagu anggarannya selalu mengalami peningkatan
berkisar 6% sampai 7%. Namun, pada tahun 2020 pagu anggaran DAK non fisik sedikit
mengalami penurunan.

"Pada tahun 2020 pagu anggaran DAK non fisik sedikit mengalami penurunan sebesar
1,37 % dibandingkan dengan tahun 2019, yang antara lain disebabkan karena adanya
penyesuaian postur APBN tahun 2020, namun realisasi DAK non fisik selama periode
2017 sampai 2019 selalu mengalami kenaikan," jelasnya.

Dalam konsinyering tersebut, Anggota BPK menyampaikan informasi mengenai hasil


pemantauan tindak lanjut semester I tahun 2020 atas hasil pemeriksaan BPK yang
berkaitan dengan pengelolaan DAK. Dirinya menyebutkan, bahwa hasil pemantauan
menunjukkan jumlah temuan terkait penggunaan DAK adalah sebanyak 20 temuan
dengan 36 rekomendasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 28 rekomendasi (78%) telah
selesai ditindaklanjuti, sebanyak 6 rekomendasi (17%) sedang dalam proses tindak
lanjut, dan sisanya sebanyak 2 rekomendasi belum ditindaklanjuti.

1/3
Lebih lanjut, Anggota BPK juga menyampaikan bahwa salah satu permasalahan dalam
penyaluran DAK adalah realisasi belanja DAK yang tidak sesuai dengan alokasi
anggaran. Menurutnya, penyebab masalah tersebut antara lain adalah tidak terpenuhinya
persyaratan penyaluran DAK oleh Pemeritah Daerah (Pemda).

Oleh karena itu, Pius Lustrilanang berharap, untuk kedepannya BPK dan BAKN dapat
bersama-sama mengawal dan mendorong pemerintah dengan meningkatkan
akuntabilitas dan kinerja pengelolaan keuangan Negara, khususnya yang terkait dengan
pengelolaan belanja transfer daerah.

Usai sambutan oleh Anggota BPK, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi diskusi dan
paparan oleh para peserta konsinyering. Dalam kegiatan itu BPK juga memberikan
kesempatan kepada BAKN untuk memberikan masukan dan tanggapannya terkait hasil
pemeriksaan BPK atas DAK.

2/3
Hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya, Wahyu Sanjaya (Ketua BAKN), Anis
Byarwati (Wakil Ketua BAKN), Ahmad Najib Qodratullah (Anggota BAKN) beserta
jajarannya serta Laode Nusriadi (Auditor Utama Keuangan Negara II BPK/Tortama KN
II), Akhsanul Khaq (Tortama KN V), dan para pemeriksa di lingkungan BPK.

3/3

Anda mungkin juga menyukai