Anda di halaman 1dari 13

RENCANA USULAN KEGIATAN

PROGRAM PENYAKIT RABIES


TAHUN 2023

PEMERINTAH KOTA MALANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS ARJUNO
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Rabies disebut pula penyakit anjing gila merupakan merupakan
penyakit infeksi akut pada susunan syaraf pusat yang disebabkan oleh
virus Rabies.
Rabies merupakan salah satu penyakit zoonosa yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Rabies telah
menyebar ke wilayah-wilayah yang semula merupakan wilayah bebas
rabies seperti Pulau Bali (2008), Pulau Nias-Sumatera Utara (2010),
Pulau LaratMaluku (2010) dan Kalimantan Barat (2014). Mengingat
dampak rabies terhadap kesehatan dan kondisi psikologis masyarakat
cukup besar serta memiliki dampak terhadap perekonomian khususnya
bagi daerah-daerah pariwisata di Indonesia yang tertular rabies, maka
upaya pengendalian penyakit perlu dilaksanakan seintensif mungkin
untuk mewujudkan Indonesia Bebas Rabies. Program bebas rabies
merupakan kesepakatan global, regional dan nasional. Upaya Indonesia
bebas rabies dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian (Ditjen
Peternakan dan Kesehatan Hewan), Kementerian Kesehatan (Ditjen
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) dan Kementerian Dalam Negeri
(Ditjen Otonomi Daerah). Berdasarkan data 5 tahun (2011 – 2015)
terlihat bahwa rata-rata pertahun kasus gigitan .
Hewan penular rabies (GHPR) sebanyak 78.413, dengan 131
kematian. Kasus kematian terjadi karena keterlambatan ke sarana
pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan penatalaksanaan
kasus GHPR. Hal tersebut menunjukkan bahwa upaya penanganan
kasus gigitan hewan sangat penting untuk pencegahan rabies pada
manusia.
Kota Malang khususnya Puskesmas Arjuno Angka kejadian
penyakit Rabies tidak ada, sehingga walaupun tidak ditemukan kasus
Rabies tetap harus waspada terhadap kasus gigitan hewan penularan
Rabies

1.2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Dengan adanya Rencana usulan kegiatan Rabies di Puskesmas
diharapkan dapat meningkatkan kinerja petugas dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya
preventif, promotif, dan kuratif yang dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan penemuan kasus rabies diwilayah Puskesmas
2. Mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat kasus gigitan
hewan Tersangka Rabies
3. Meningkatkan penanganan dan terhadap kasus gigitan hewan
tersangka Rabies.
BAB II
ANALISA SITUASI

2.1. Capaian Kinerja Tahun 2021


TARGET PENCAPAIAN
NO. INDIKATOR SASARAN PERSENTAS SASARAN PERSENTAS
E E
1. Cuci luka terhadap kasus 100% 0 0
gigitan HPR

2. Vaksinasi terhadap kasus 100% 0 0


gigitan HPR yang
terindikasi

2.2. Rekapitulasi Identifikasi Kebutuhan Masyarakat


a.Hasil Survey Mawas Diri
Hasil Survey Mawas Diri tahun 2021 tidak ada kegiatan yang
berkaitan dengan Penyakit Rabies karena wilayah kota Malang
khususnya Puskesmas Arjuno sudah bebas Rabies
b.Hasil Musyawarah Masyarakat Kelurahan
Hasil kegiatan musyawarah masyarakat Kelurahan juga tidak
muncul permasalahan yang berhubungan dengan Rabies
BAB III
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
3.1. Identifikasi Masalah

TARGET PENCAPAIAN KESEN


NO INDIKATOR SASAR PERSENT SASAR PERSENT JANGA
AN ASE AN ASE N
1. Cuci luka 100% 0 0 0
terhadap kasus
gigitan HPR

2. Vaksinasi 100% 0 0 0
terhadap kasus
gigitan HPR yang
terindikasi
Berdasarkan tabel di atas, indikator yang masih bermasalah atau masih
terdapat kesenjangan adalah sebagai berikut: tidak terdapat kesenjangna
karena diwilayah kerja Puskesmas Arjuno tidak diketemukan kasus
Rabies . walaupun tidak ditemukan kasus Rabies tetap diperlukan
sosialisasi tentang penyakit Rabies.

3.2. Prioritas Masalah


Penentuan prioritas masalah menggunakan metode USG, yaitu menilai
masalah berdasarkan Urgency, Serriousness, dan Growth.
Total Urutan
No Permasalahan U S G
Skor Prioritas
1. Cuci luka terhadap kasus 4 4 4 64 I
gigitan HPR

2. Vaksinasi terhadap kasus 4 4 3 48 II


gigitan HPR yang
terindikasi

Dari tabel USG diatas dapat disusun prioritas masalah adalah sebagai
berikut :
- Kurangnya penemuan kasus Rabies untuk dilakukan cuci luka
gigitan HPR

3.3. Identifikasi Penyebab Masalah


Identifikasi penyebab masalah menggunakan metode diagram sebab
akibat dari Ishikawa / Diagram Tulang Ikan / Fishbone, yang
didukung oleh unsur :
1. Manusia
2. Metode
3. Sarana
4. Dana
5. Lingkungan
- Diagram fishbone Kurangnya Penemuan kasus tersangka Rabies

SARANA
LINGKUNGAN
Wilayah cukup luas,
terdiri dari 4
Leaflet tentang
kelurahan dan tidak
rabies tersedia
terdeteksi keberadaan
belum tersedia
binatang yang bisa
menularkan Rabies

Kota malang merupakan Kurangnya


kawasan bebas Rabies Kurangnya
penemuan kasus
penemuan
rabies di Puskesmas
Penderita
Arjuno tahun 2021
Kurang optimal nakes kasus Rabies
dalam sosialisasi
Kurang optimal
Rabies
kerja sama lintas
Kurangnya Tidak ada program lintas
pemantauan kasus alokasi dana sector seperti pada
gigitan GHTR khusus klinik dokter hewan
untuk
Kurangnya kegiatan
pemahaman petugas Rabies
tentang penyakit
Rabies
MANUSIA DANA METODE
3.4. Alternatif Pemecahan Masalah Terpilih

No. Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan masalah Pemecahan masalah terpilih Ket

1 Kurangnya Manusia :
Penemuan kasus
 Kurang optimal peran  Refresing kader Kesehatan  Refresing kader kesehatan
rabies
nakes dalam sosialisasi  Penemuan pasif kasus  Penemuan pasif kasus Rabies
/penyuluhan tentang
Rabies Rabies di Puskesmas di Puskesmas
 Pemantauan kasus  Pemantauan kasus tersangka
 Kurangnya pengetahuan
nakes tentang rabies. tersangka gigitan GHTR gigitan GHTR
 Sosialisasi penyakit Rabies  Sosialisasi penyakit Rabies
 Kurangnaya
pemantauan kasus pada masyarakat pada masyarakat
tersangka gigitan GHPR

Dana :
 Dana BOK untuk
sosialisasi rabies
terbatas

Metode :
 Kurang optimal peran PJ
No. Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan masalah Pemecahan masalah terpilih Ket

dalam bekerjasama
LS/LP

Sarana :
 Jumlah leaflet kurang
banyak

 Belum ada media


edukasi berupa lembar
balik yang bisa
digunakan kader untuk
sosialisasi Rabies untuk
penyuluhan

Lingkungan :
 Wilayah binaan
Puskesmas Arjuno
cukup luas dan tidak
terdeteksi keberadan
binatang pembawa
Rabies
 Pemukiman penduduk
yang padat
BAB IV
RENCANA USULAN KEGIATAN

Kebutuhan Waktu Kebutuha Sumber


Target Penanggu Mitra Indikator
No Kegiatan Tujuan Sasaran Sumber Pelaksa n pembiaya
Sasaran ng Jawab kerja Kinerja
daya naan anggaran an

1. Refresing kader Meningkatk Kader 34 Kader PP Rabies Leaflet , Promkes April Terintegr 100% BOK
Kesehatan an kesehat materi 2023 asi jumlah
pengetahua an Rabies kegiatan kader yang
n Promkes hadir di
masyarakat dalam mengikuti
kegiatan sosiaisasi
refresing
kader

2. Penemuan Meningkatk masyra Pengunju PP Rabies Buku saku Dokter, Januari Cetak Ditemukan -
pasif kasus an kat ng poli rabies Perawat, - buku nnya kasus
Rabies di penemuan umum bidan Desemb saku 2 x Rabies
Puskesmas kasus er Rp
50.000

3. Pemantauan Melakukan Masyar Semua PP Rabies Buku Dokter , Januari- Semua -


Kasus pematauan akat Masyarak catatan Perawat, Desemb Kasus
Tersangka terhadap yang at yang kasus bidan, er GHTR
Gigitan Hewan adaya mengal mengalam Rabies promkes dapat
Tersangka kasus ami i gigitan terdeteksi
Rabies ( GHTR ) gigitan gigitan tersangka dan
hewan tersang
Kebutuhan Waktu Kebutuha Sumber
Target Penanggu Mitra Indikator
No Kegiatan Tujuan Sasaran Sumber Pelaksa n pembiaya
Sasaran ng Jawab kerja Kinerja
daya naan anggaran an

tersangka ka Rabies ditangani


Rabies agar Rabies
secepatnya di
mendapat Wilayah
pelayanan kerja
sesuai
dengan
standar

4. sosialisasi Memberikan Masyara 1x4 PP Rabies leavlet,wearle Promkes, Juli 2023 Masyarakat BOK
penyakit Rabies pengetahuan kat 4 kelurahan s untuk kader, yang hadir di
pada masyarakat - wearles 2x
kepada keluraha masyaraka penyuluhan RT, RW posyandu
Rp 300.000=
masyarakat n t yang keliling mendapatka
Rp 600.000
tentang hadir di n sosialisasi
bahayanya Posyandu - leavlet 500
penyakt yang x Rp 2500=
ditularkan Rp1.250.000
oleh anjing
gila yang
terjangkit
virus
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari temuan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa penemuan
penderita tersangka Rabies oleh tenaga kesehatan perlu ditingkatkan
dan dikerjakan lebih optimal lagi. Kerjasama lintas program dan sektor
harus ditinkatkan dalam penemuan kasus Rabies diwilayah Puskesmas
Arjuno.
5.2.Saran
Diharapkan seluruh petugas bisa berperan secara aktif dalam
pelaksanaan kegiatan penemuan penderita Rabies serta pengawasan
pengobatan terhadap kasus Rabies

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Arjuno Pemegang Program Rabies

dr. Edy Dwitanto SUMARNI,AMd.Keb.


NIP. NIP. 19780403 200604 2 023

Anda mungkin juga menyukai