Anda di halaman 1dari 3

Indeks massa tubuh (IMT) digunakan untuk menentukan kategori berat badan dengan

membandingkan berat dan tinggi badan.


Angka indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) digunakan untuk menunjukkan
kategori berat badan. 
Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh
Perhitungan indeks massa tubuh dapat dilakukan dengan kalkulator berat badan ideal, yaitu
dengan membagi berat badan dalam satuan kilogram dan tinggi badan dalam satuan meter
kuadrat. Berikut ini adalah rumusnya:
Indeks massa tubuh (IMT) = berat badan (kg) : tinggi badan (m)²
Bagi sebagian orang, nilai indeks massa tubuh kemungkinan tidak akurat, misalnya ibu hamil
atau seorang atlet binaraga. Artinya, meski nilai IMT mereka di atas normal, bukan berarti
mereka memiliki lemak berlebih.
Penggolongan Berat Badan Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Menurut WHO, perhitungan IMT terbagi menjadi empat kategori, yaitu:
Obesitas = IMT sama dengan atau di atas 30
Berat badan berlebih = IMT antara 25–29,9
Berat badan normal = IMT antara 18,5–24,9.
Berat badan di bawah normal = IMT di bawah 18,5
Sedangkan untuk populasi Asia, termasuk Indonesia, pengelompokan IMT adalah sebagai
berikut:
Obesitas = IMT lebih dari atau sama dengan 25
Berat badan berlebih = IMT antara 23-24,9
Berat badan normal = IMT antara 18,5-22,9
Berat badan di bawah normal = IMT di bawah 18,5
Sayangnya, angka-angka di atas kurang akurat jika diterapkan pada penderita gangguan
makan, seperti anoreksia nervosa. Angka indeks massa tubuh juga tidak mewakili mereka
yang mengalami obesitas tingkat ekstrem.
Jangan Terlalu Mengandalkan Indeks Massa Tubuh
IMT memang bisa dijadikan patokan agar seseorang lebih waspada terhadap berat badannya.
Namun, bergantung secara berlebihan pada angka tersebut juga tidaklah baik.
Berikut ini adalah alasan mengapa Anda tidak dianjurkan untuk bergantung pada indeks
massa tubuh:
1. Tidak mempertimbangkan faktor lain, seperti usia, jenis kelamin, genetik, gaya hidup,
dan riwayat kesehatan
2. Menganggap semua bobot sama, sehingga mengesampingkan kemungkinan seseorang
memiliki massa otot yang lebih tinggi dibandingkan orang lain, misalnya atlet
3. Tidak mempertimbangkan distribusi lemak pada tubuh manusia. Padahal, lokasi
lemak di tubuh dapat mengidentifikasikan sehat atau tidaknya seseorang
4. Menyebabkan bias berat badan dan sering kali malah mengabaikan masalah medis
yang lebih serius
5. Nilai indeks massa tubuh tidak sama untuk seluruh populasi manusia di dunia
Kegunaan dari Body Mass Index (BMI) ini adalah : 1. Sebagai indikator untuk menentukan
status berat badan seseorang apakah memiliki badan yang kurus, normal dan obesitas
(kegemukan). 2. Serta dapat membantu nilai status berat badan seseorang terhadap resiko
masalah kesehatan seseorang.
DATA PENGUKURAN TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN
SERTA PERHITUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) SISWA
KELAS XI MIPA 5
SMA NEGERI 1 LUMAJANG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Tanggal Pengukuran : 15 Februari 2022


Nomor Absen Responden : 13-24
No Nama L/P Tanggal Berat Tinggi IMT Keterangan Rekomendasi
Lahir Badan Badan
(KG) (CM)
1. Hakiim Indra L 31 Oktober 47 156 19,3 Normal
Kusuma 2004
2. Hurin Nabilah P 13 38 146 17,8 Kurang
September
2004
3. Ivan Permana L 20 Oktober 57 168 20,2 Normal
2005
4. Jakiyah Nur P 19 Agustus 36 146 16,9 Kurang
Fadilah 2004
5. Jauharan Hana P 27 Oktober 64 165 23,5 Kelebihan
Rohadatul `Aisy 2004
6. Laily Hidayatul P 24 67 150 29,8 Kelebihan
Afifah September
2004
7. Laura Alyassa P 7 Mei 2004 38 152 16,4 Kurang
Kusaumi
8. Maya Farizka P 27 Juli 2004 34 151 14,9 Kurang
9. Millatul Ulya P 24 45 156 18,5 Normal
Desember
2004
10. Mochammad L 19 Juli 2005 50 155 20,8 Normal
Raihan Binar
Anggana
11. Muhammad Alawy L 20 53 163 19,9 Normal
Rizqy Ar Ridhoi` Desember
2004
12. Naldo Christian L 19 Maret 52 170 18 Normal
Andreas Firmanto 2005

Anda mungkin juga menyukai