Anda di halaman 1dari 3

PERJUANGAN BRAM & SAUDARANYA

Pada saat Bram berumur 12 tahun, Bram adalah korban perang dunia yang masih
bertahan hidup.Satu bulan yang lalu orang tua Bram di tembak oleh tentara belanda.Bram dan
dua saudaranya yang Bernama Satria dan Wirsa mereka berhasil melarikan diri dari serangan
tentara belanda lalu melarikan diri ke pepohonan yang sangat luas di hutan dan tidak terlalu
jauh dari desa.Bram dan kedua saudaranya bertahan hidup dengan memakan buah yang ada
di sekitarnya dan meminum air sungai yang agak keruh.“Bagaimana nasib kita kedepannya
bang” ucap Satria ,“Tenang aja dek pasti kita baik-baik aja kok” ucap Wirsa“,benar kita
hanya perlu bersabar untuk mendapatkan pertolongan” ucap Bram dengan penuh percaya
diri.Setelah mendengar nasihat dari Bram,mereka pun tambah bersemagat untuk bertahan
hidup bersama dan saling tolong menolong satu sama lain.

Dua minggu pun berlalu,ada seorang prajurit muda yang melihat tempat
persembunyian Bram saat malam hari.Tiba tiba bram terbangun dari tidurnya karena
mendengar ada jejak kaki yg mendekati tempat persembunyianya,lalu Bram mencoba
membangunkan Satria dan Wirsa lalu mereka mengambil senjata yang terbuat dari besi dan
pipa untuk menghadapi musuh.Prajurit muda tersebut mulai memasuki tempat
persembunyian tersebut,ia pun melihat ada 3 orang anak dan berkata “tenang nak kami di sini
hanya ingin menolong orang orang yang bertahan hidup di hutan ini yang berakibat
peperangan waktu itu”.Bram dan dua saudaranya pun merasa senang karena mereka
mendapatkan pertolongan.Setelah itu prajurit muda tersebut memutuskan untuk beristirahat di
tempat persembunyian Bram untuk semalam,kemudian Bram dan Wirsa mulai mengkemas
barang yang mungkin akan berguna saat di perjalanan nanti,setelah itu mereka pun istirahat.

Pagi hari pun tiba,Bram dan dua saudaranya pun mulai bersiap sedangkan prajurit
muda sedang menunggu Bram dan dua saudaranya sambil berjaga jaga akan adanya hewan
buas.Mereka pun memulai perjalanannya menuju kastil dengan wajah yang gembira,saat
dalam perjalanan prajurit muda itu bertanya “Kenapa kalian berada di tempat seperti ini dan
berapa lama kalian bertahan hidup disini?”,“kami di sini karena hanya ini tempat yang paling
aman untuk bertahan hidup”jawab Bram,Satria yang menghembuskan napasnya agak
dalam“dan kami bertahan hidup di sini selama satu bulan dua minggu”.Karena situasi yang
semakin melelahkan maka mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak di pepohonan yang
sejuk.Perasaan Wirsa mulai tidak enak,ternyata benar Wirsa di culik oleh seseorang
bertopeng orange saat Wirsa sedang berteduh di bebatuan sendiri.Prajurit muda yang
mengetahui akan hal itu karena Wirsa berteriak dengan keras,ia pun memberi tahu Bram
untuk diam di tempat peteduhan dan menjaga Satria.Prajurit muda pun mengejar penculik itu
dengan sangat cepat,ia memukul penculik tersebut dan mereka berhadapan satu versus
satu,sedangkan Bram dan Satria di sergap musuh dari semak-semak yang berjumlah dua
orang.

Pagi yang menjelang siang ini situasinya semakin mencekam,Bram dan Satria sedang
di sergap oleh dua orang.detak jantung yang semakin berdebar.Tiada tempat untuk kabur bagi
Bram dan Satria kecuali melawan nya.Sedangkan prajurit muda yang sedang kewalahan
dalam menghadapi penculik karena terlalu meremehkan kekuatannya.Melihat Wirsa yang
sedang pingsan di belakang penculik prajurit muda tersebut mengepalkan tangannya dan
berteriak “bertahanlah Wirsaa!!”.

Bram dan Satria memilih untuk melawan kedua orang tersebut,kemudian Bram
mengambil senjata yang terbuat dari pipa dan besi dari tasnya sedangkan Satria mengambil
ketapel yang sudah disiapkan olehnya.Bram memulai pertempuran,sedangkan Satria
mengcover dari belakang,mereka berhasil melancarkan serangan langsung untuk satu orang
sedangkan yang satunya sedang bersembunyi di semak semak.kemudian saat Bram dan Satria
mencari orang itu mereka di serang dari belakang,kaki Satria terkilir karena panik saat
menghindar serangannya sedangkan bram terkena serangan.Bram dan Satria terpojok karena
mereka lengah,tiba tiba penjahat tersebut mendekati Satria dan ingin menangkapnya.Bram
yang terluka dan tidak bisa bergerak merasa panik karena Satria ingin di tangkap penjahat
tersebut.

Saat Satria mau di tangkap tiba-tiba prajurit muda datang untuk menolong
Satria,”cukup sampai di situ kau penjahat biadab”ucap prajurit muda yang datang dengan
tepat waktu,”Paman!!” ucap Bram dan Satria.Prajurit muda tersebut bergegas untuk
mengalahkan penjahat itu seorang diri.Lalu prajurit muda tersebut telah mengalahkan para
penjahat tersebut,mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan karena Bram dan dua saudaranya
tidak baik baik saja.Mereka memutuskan untuk istirahat di pepohonan ini dalam tiga hari.

Tiga hari pun berlalu bram dan dua saudaranya pun sudah pulih berkat prajurit muda
yang menolongnya saat mereka kesakitan,walaupun masih ada luka gores di tubuh
Bram.Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju kastil,matahari mulai terasa panas tetapi
mereka sangat bersemangat untuk melanjutkan perjalanan.Menara kastil sudah mulai terlihat
Bram dan dua saudaranya merasa kagum karena melihat kecantikan menara kastil.Mereka
pun tiba di kastil dan bertemu dengan Jendral Sudirman.Kemudian Bram dan dua saudaranya
di latih untuk menjadi prajurit yang hebat sampai mereka beranjak dewasa.

Anda mungkin juga menyukai