Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Diiringi puji syukur kepada Tuhan YME tang telah berkenan melimpahkan rahmad
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan judul “
Penyebaran dan Penyalahgunaan Napza di papua “

Terima kasih penulis ucapkan kepada ibu Meiyza Shervina S,Pd yang telah
membimbing dan memebrikan pengarahan sehingga penulis memiliki pengetahuan tentang
sebuah karya ilmiah

Dan terutama kepada orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan berupa
moral dan materil. Kepada sahabat-sahabat penulis yang telah memberikan dukungan kepada
penulis

Penulis menyadari masih mempunyai banyak kekurangan , oleh karena itu saran dan
kritikan yang membangun sangat dibutuhkan bagi saya sebagai penulis sendiri demi kebaikan
hasil karya ilmiah ini sendiri

Akhir kata penulis ucapkan terimakasihdan semoga karya ilmiah ini ada manfaatnya
bagi penulis dan siswa SMPN 3 Talamau

Diketahui Wassalam
Guru Pembimbing Penulis

Meiyza Shervina Aan Fauzan


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………... 1
1.1 Jenis –jenis Napza Pengguna di Papua…………………………………………... 1
1.2 Cara Mencegah Pengguanan Narkoba di Papua…………………………………. 1
1.3 Cara Penyelamatan Pengguna Narkoba.…………………………………………. 2
1.4 Rumusan Masalah……………………………………………………………….. 2
1.5 Tujuan……………………………………………………………………………. 2
1.6 Sistematika Penulisan……………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………… 3
2.1 Permasalahan…………………………………………………………………….. 3
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………… 4
1.7 Kesimpulan……………………………………………………………………….. 4
1.8 Saran……………………………………………………………………………… 4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Jenis – jenis napza Pengguna Di papua


a. Narkotika
Menurut UU No. 2 Tahun 1997 tantang narkotika. Narkotika dikelompokkan kedalam
tiga golongan
1. Narkotika Golongan 1, contohnya : Heroin , Kokain, Ganja
2. Narkotika Golongan II , contohnya : Morfin, Petidin, turunan garam dalam
golongan tertentu
3. Narkotika Golongan III contohnya : Kodein, Garam – garaman narkotika dalam
golongan tertentu
b. Psikotropika
Menurut UU No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika yang dapat dikelompokkan
menjadi empat bagian
1. Psikotropika golongan I, contohnya : MDMA, ekstasi, Lsd, St
2. Psikotropika golongan II, contohnya : Amfetamin,fensiklidin, sekobar-bital,
metakualon, meti fenidat ( ritalin)
3. Psikotropika golongan III, contohnya : Fenobarbital dan flunitrasepan
4. Psikotropika golongan IV, contohnya : dazepan, klobazam, khiordiazepoxiase,
nitrazepan ( BK, DUM, Adiktif )
c. Zat Adiktif
1. Golongan A adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol 1% - 5%,
contohnya : Bir, green sand
2. Golongan B adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol 5% - 20%
3. Golongan C adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol 20% - 55%,
contohnya : arak, wisky, vodka

1.2 Cara mencegah Penyalahgunaan Narkotika di Papua


Narkotika yang direhabilitas dengan memanfaatkan upaya penjakauan yang dilakukan
BNN dengan segera marajuk para pengguna narkotika yang terdeteksi dilapangan IPWL
Penggutmaan upaya promotif – previentiv pada penanggulangan narkotik sangat penting
karnalangkah ini akan berdampak positif pada menurunnya :
1. Jumlah anak yang molai merokok pada usia muda
2. Jumlah irang yang mengkonsumsi minuman alkohol
3. Penyalahgunaan napza
4. Penurunan penyebaran dan penularan HIV AIDS.

Upaya promotif-previentiv dapat diintegrasikan denganupaya –upaya penanggulangan


dampak buruk zat adiktif lainnya terhadap kesehatan, termasuk rokok alkohol, dan
inhalasi
Kerja sama BNN dan kementrian kesehatan RI dengan menyelenggarakan
kegiatandalam menyondong hari anti narkoba internasional ( HANI ) tahun 2014 yang
diperingati setiap tanggal 26 juni
1.3 Cara Penyelamatan Pengguna Narkoba
Pengguan narkoba juga merupakan anak bangsa yang harus diselamatkan . mereka
adalah anak-anak kita dan saudara –saudara kita yang harus segera dilepaskan dari
belenggu narkoba agar dapat kembali menjalani hidup dalam keadaan sehat dan produktif
Upaya pencegahan dan penyalahgunaan narkoba dan melaksanakan kebijakan untuk
mendekriminalisasi pengguna narkoba ditanah air. Upaya untuk menyelamatakan para
pengguna narkotika dan tidak lagimenempatkan para pengguna narkoba sebagai pelkau
tinadak pidana atau pelaku tindak kriminal.
Seluruh Institusi Wajib Lapor (IPWL ) mampu melaksanakan rehabilitasi medis, baik
mterapi sintomatik maupun konseling adikasi napza sedangkan IPWL berbasis rumah
sakit mampu memberikan rehabilitas medis dalam bentuk rawat inap yang bersiat jangka
pendek dan yang bersifat jangka panjang

1.4 Rumusan Masalah


Berapa tingkat penyalahgunaan Napza di papua

1.5 Tujuan
Tujuan penulis membuat karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk melengkapi syarat dalam mata pelajaran penjaskes semester II 2014/2015
b. Untuk mengetahui tingkatpenyalahgunaan napza di papua
c. Untuk memperluas pengetahuan siswa SMPN 3 Talamau terhadap berbahayanya
Napza jika disalah gunakan

1.6 sistematika penulisan


sistematika penulisan yang dipakai dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sistem
kuantitatif
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tingkat Penyalahgunaan Napza diwilayah papua

Hasil analisis penulisan dari bulan januari – mei 2014

golongan Jumlah orang persentase


Positif mengkonsumsi 450 orang 34 %
narkoba

Tidak mengkonsumsi 700 orang 34 %


narkoba

Dalam masa rehabilitasi 100 orang 8%

Korban jiwa yang 50 orang 4%

meninggal 100%
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penyalahgunan Napza
dipapua yang masih mengkonsumsi sebanyak 450 orang dengan persentase 34 %, yangtidak
mengkonsumsi sebanya 700 orang denga persentase 34 %, yang masa rehabilitas sebanyak
100 orang dengan persentase 8 %, dan korba jiwa yang meninggal sebanyak 50 orang dengan
persentase 4 %

3.2 Saran

Mudah – mudahan dengan adanya karya ilmiah ini pembaca bisa mengerti dengan
sadar betapa berbahayanya NPAZA jika disalahgunakan

Supaya siswa SMPN 3 Talamau mengerti dan sadar betapa berbahayanya NAPZA
jika disalahgunakan

Anda mungkin juga menyukai