PEDOMAN OPERASI
SIAGA KUNJUNGAN KERJA DPR RI
1 -2 SEPTEMBER 2023
PT PLN (Persero) UP3 PEKANBARU
DALAM RANGKA
MENJAGA KEANDALAN PASOKAN LISTRIK
DI BEBERAPA LOKASI KEGIATAN
TERSEBAR UP3 PEKANBARU
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
KATA PENGANTAR 2
Secara umum Sistem Kelistrikan Pekanbaru sudah terdapat dalam panduan operasi
dan masih berlaku, namun untuk lokasi-lokasi yang terdapat rangkaian acara
harus disusun secara khusus pengamanan pada lokasi-lokasi acara.
Untuk lebih memudahkan dan menjamin pasokan daya ke pelanggan serta rasa
amannya petugas / pelaksana operasi dalam menjaga kontinuitas ketersediaan
tenaga listrik, khususnya pada lokasi-lokasi acara, maka dibuatkan Standard
Operation Procedure / SOP.
Demikian SOP ini dibuat sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Operasional Sistem
dan untuk dapat digunakan sebagaimana mestinyaSelanjutnya diharapkan petugas
yang ditunjuk untuk bertanggung jawab demi menjaga CITRA PT PLN
(Persero) UP3 Pekanbaru.
MANAJER
Dalam masa siaga khusus setiap penanggung jawab di masing-masing lokasi prioritas bertanggung
jawab dalam seluruh aktifitas operasional untuk menjaga kehandalan supply tenaga listrik baik dari sistem
Grid maupun melalui backup supply genset. SOP ini berlaku selama masa siaga berlangsung sesuai
dengan tanggal yang telah ditetapkan, selama masa siaga seluruh unit PLN tidak diperkenankan
untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan maupun investasi di sisi distribusi dan penyaluran yang
dapat mengakibatkan padam pelanggan.
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
B. PETUGAS STANDBY 5
DWI
'+62 822-8856-5511
GH VIP LANCANG ZAINURI
+62 898-4411-145
KUNING ARDI
+62 852-7144-8251
ANDRI
1 VIP LANCANG KUNING
'+62 823-8920-9627
MARPOYAN 2,3
+62 813-7151-3800
GH MTQ HP 8
+62 822-8561-4355
PKU 7.2
C. POLA OPERASI
C.1 KONDISI NORMAL SUPPLY VIP LANCANG KUNING :
C.2 KONDISI APABILA TERJADI GANGGUAN SUPPLY VIP LANCANG KUNING (BACKUP
1) :
- BACKUP 2 MANUVER KE P.PARKIT VIA GH UIR :
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
B. PETUGAS STANDBY
C. POLA OPERASI
C.1 KONDISI NORMAL SUPPLY PERTAMINA PATRA NIAGA :
C.2 KONDISI APABILA TERJADI GANGGUAN SUPPLY VIP LANCANG KUNING (BACKUP
1) :
- BACKUP 2 MANUVER KE P.SINGASARI VIA LBS THREE WAY :
1. PMT Penyulang Sungkai GITL posisi Lepas (NO)
2. Recloser RGM posisi Masuk (NC)
3.LBS Three Way Posisi Lepas (NC) Stopan dengan Singa
4.PMT Penyulang Singa GI NGS Posisi Masuk (NC)
5.Inc GH HALL B Posisi Masuk (NC)
6.Jur GH HALL B Posisi Masuk (NC)
7.LBS Three Way Posisi Masuk (NC) Stopan dengan Sungkai
B. PETUGAS STANDBY
DWI
'+62 822-8856-5511
UPS RUMAH MAKAN ZAINURI
1 RUMAH MAKAN PONDOK YUNUS +62 898-4411-145
PONDOK YUNUS ARDI
+62 852-7144-8251
ANDRI
C. POLA OPERASI
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
B. PETUGAS STANDBY
'+62 813-7446-5117
HOSEN
+62 812-8283-0817
SANJA
1 HOTEL PEKANBARU GH HOTEL PEKANBARU +62 822-7787-5506
AMAR
+62 813-7104-1428
NOVRIZAL
C. POLA OPERASI
C.1 KONDISI NORMAL SUPPLY HOTEL NOVOTEL :
b) Gangguan Penyulang Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa instant dan
GFR instant (mengacu pada SOP 20 kV ardu Induk yang berlaku)
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
1. Apabila arus gangguan terbaca > 3000A untuk indikasi OCR instant dan atau > 270A 11
untuk indikasi GFR instant, maka UP3 terkait harus menemukan titik gangguan dan
melakukan pengujian serta perbaikan sebelum dilakukan penormalan.
2. Dispatcher UP2D akan melepas pemutus terintegrasi pertama dari GI (segment pertama)
atau menginstruksikan Command Center untuk mengisolasi daerah gangguan dengan
melepas pemutus terdekat dari GI secara manual (bila pada segment pertama tidak
terdapat pemutus terintegrasi SCADA) untuk melakukan penormalan penyulang secara
bertahap (dari pangkal sampai ujung penyulang) pada kesempatan pertama.
3. Jika segment gangguan sudah ditemukan, Dispatcher UP2D menangguhkan sementara
penormalan dan menginformasikan kepada Operator GI serta Command Center.
4. Command Center melaksanakan pemeriksaan dan perbaikan serta menginformasikan
kepada Dispatcher UP2D penyebab serta lokasi gangguan.
5. Ketika segment gangguan sudah ditemukan dan dilokalisir atau dalam kurun waktu
selambat-lambatnya 30 menit gangguan belum ditemukan maka Dispacther UP2D Riau
akan melakukan tindakan manuver penyulang secara remote atau menginstruksikan
petugas Command Center untuk melakukan manuver penyulang baik melalui keypoint
titik manuver maupun melakukan jumper antar jaringan TM.
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
12
13
C. PMT Penyulang 20 kV Trip dengan indikasi DEFENCE SCHEME:
1. Operator GI melakukan pemeriksaan dan catat indikasi relay yang bekerja kemudian
direset.
2. Operator GI melaporkan kepada Dispatcher UP2B Sumbagteng dan diinformasikan
ke Dispatcher UP2D.
3. Dispatcher UP2D menginformasikan kepada Command Center agar tidak
melakukan pekerjaan di jaringan pada saat pemadaman akibat DEFENCE SCHEME.
4. Penormalan akan dilakukan oleh Dispatcher UP2D atas instruksi Dispatcher UP2B
Sumbagteng setelah berkoordinasi dengan Operator GI.
5. Dispatcher UP2B Sumbagteng menginformasikan kepada Operator GI penyebab
gangguan diteruskan ke Dispatcher UP2D.
D. PMT Incoming 20 kV Trip indikasi OCR 2 phasa, OCR 3 phasa dan GFR:
1. Operator GI memeriksa dan mencatat indikasi relay yang bekerja kemudian direset.
2. Operator GI melaporkan kepada Dispatcher UP2B Sumbagteng dan diinformasikan
ke Dispatcher UP2D.
3. Operator GI melakukan pemeriksaan relay penyulang apakah ada indikasi pick up
atau trip, bila ada dicatat dan dipastikan PMT penyulang tersebut dalam keadaan lepas dan
menginformasikan kepada Dispatcher UP2D.
4. Operator GI berkoordinasi dengan Dispatcher UP2D untuk melepaskan semua PMT
20 kV penyulang melalui fasilitas SCADA.
5. Dispatcher UP2D melepas semua penyulang melalui SCADA yang ada pada trafo
daya yang terganggu.
6. Bila ada penyulang dengan indikasi relay trip namun PMT tidak melepas sempurna
(tidak trip), maka PMT 20 kV penyulang tersebut harus di tarik keluar dan selector switch
diposisi local “L” untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh Operator GI dan
menginformasikan ke Dispatcher UP2D.
7. Operator GI berkoordinasi dengan UP2B Sumbagteng untuk penormalan PMT
incoming 20 kV dan memastikan bahwa kondisi keseluruhan kubikel tidak ada kelainan
(ada asap keluar, api, bau terbakar atau suara desiran, flash over).
8. Bila terindikasi ada kelainan, Operator GI tidak diperbolehkan untuk melakukan
pemulihan sebelum berkoordinasi dengan Manager ULTG atau Manager Bagian
Pemeliharaan UPT Pekanbaru.
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
9. Jika trafo daya yang terganggu sudah dapat dioperasikan dan dibebani maka 14
Operator GI berkoordinasi dengan Dispatcher UP2D untuk penormalan semua penyulang
melalui SCADA, kecuali penyulang yang terganggu.
10. Untuk penormalan penyulang yang terganggu akan dioperasikan oleh Operator GI
dengan berkoordinasi dengan Dispatcher UP2D.
F. Jika terjadi Brown Out atas instruksi Dispatcher UP2B Sumbagteng, Operator GI
melakukan hal-hal sebagai berikut:
I. Kondisi Darurat.
Jika terjadi kondisi darurat yang dapat membahayakan pada instalasi GI atau pada jaringan
tegangan menengah yang dekat dengan gardu induk (kebakaran, flash over, atau banjir yang
masuk keruangan kubikel 20 kV dsb), Operator GI dapat segera membebaskan peralatan dari
tegangan dan selanjutnya melaporkan kepada Dispatcher UP2B Sumbagteng dan Dispatcher
UP2D.
2. KOMUNIKASI RADIO
A. KONDISI NORMAL
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
1. Sebelum melakukan komunikasi, pastikan terlebih dahulu frekuensi yang akan digunakan tidak 16
sedang digunakan oleh pihak lain. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi benturan
komunikasi.
2. Bila frekuensi ternyata sedang dipakai dan anda harus menggunakannya, maka anda tidak
dibenarkan untuk memotong pembicaraan yang sedang berlangsung. Memotong pembicaraan
yang sedang berlangsung dapat dilakukan jika informasi yang akan disampaikan bersifat
emergency.
3. Sebutkan Nama Panggilan/NP Station anda sesering mungkin. Sebelum melakukan
pembicaraan usahakan berikan jeda kurang lebih 2 detik setelah bunyi bip pada radio
komunikasi anda dan selalu berbica tepat dimuka mike, agar pendengar dapat menerima
informasi dengan jelas. Penyampaian informasi harus dilakukan secara to the point, dilarang
melakukan pembicaraan diluar norma kesopanan.
4. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang dapat dipahami oleh
seluruh kalangan.
5. Sistem ini dibangun untuk menunjang komunikasi seluruh personil yang terlibat dalam operasi
kelistrikan di wilayah kerja PT PLN (Persero) UIW Riau dan Kepri, maka komunikasi yang
diizinkan pada sistem ini adalah mengenai seluruh kondisi kondisi kelistrikan disisi Distribusi
(20kV) maupun Transmisi (150kV). Baik mengenai Gangguan, Pekerjaan Pemeliharaan
ataupun kondisi Emergency.
6. UP2D Riau tidak dapat berkomunikasi dengan Manajemen ULP, Manajemen Group dan
Petugas Yantek (dalam hal apapun). Begitupun sebaliknya, Manajemen ULP, Manajemen
Group dan Petugas Yantek tidak dapat melakukan komunikasi dengan UP2D Riau.
7. UP2D Riau (DCC Riau) dapat berkomunikasi secara langsung dengan UP2B Sumbagteng
untuk kondisi emergency di sistem 150kV. UP2D Riau tidak diperkenankan untuk turut serta
dalam menangani permasalahan penyaluran/pembangkitan di sistem grid Riau (kewenangan
UP2B Sumbagteng).
8. UP2D Riau (DCC Kepri) dapat turut serta dalam menangani permasalahan
penyaluran/pembangkitan di Sistem Bintan berkoordinasi dengan PLN Batam.
9. Command Center melakukan broadcast komunikasi terkait pengoperasian peralatan ataupun
kejadian di jaringan 20 kV ke Petugas Yantek, Manajemen ULP dan Manajemen Group.
10. Command Center tidak dapat melakukan komunikasi langsung dengan Operator Gardu Induk.
11. Command Center melakukan broadcast komunikasi ke seluruh yantek dan manajemen ULP di
empat UP3 yakni, Pekanbaru, Dumai, Rengat dan Tanjung Pinang.
12. Manajemen Group terdiri dari General Manager, SRM Distribusi, Man Op dan Har Sis
Dist, Manager UP3, Manajemen UP3 dan Manajemen ULP.
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
13. Manajemen UP3 terdiri dari ASMAN Jaringan UP3 dan TL Operasi UP3 17
14. Manajemen ULP terdiri dari : Manajer ULP dan TL Teknik ULP.
15. Untuk pola komunikasi UP2D Riau dibagi menjadi dua, Sistem Grid Riau ditangani oleh
Dispatcher Riau sedangkan untuk Sistem Bintan ditangani oleh Dispatcher Kepri.
16. Petugas PDBK dapat berkomunikasi langsung dengan DCC Riau maupun Kepri dalam hal
penyampaian informasi terkait pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan.
DCC Kepri tidak dapat berkomunikasi dengan UP2B Sumbagteng (komunikasi ini khusus DCC 18
Riau).
2. Komunikasi antara Batam Control Center (BCC) dan UP2D Riau (DCC Kepri) sebagai
berikut:
Guna kelancaran komunikasi radio ini telah ditetapkan frekuensi kerja sesuai dengan
frekuensi kerja Batam Control Center.
a. Jalur Informasi
Dalam hal-hal khusus Dispatcher BCC diperkenankan berkomunikasi dengan
Dispatcher UP2D Riau, demikian juga sebaliknya. Dalam hal khusus yang
dimaksud disini adalah informasi mengenai kondisi kondisi pemadaman bersifat
emergency yang disebabkan oleh gangguan di sistem 150kV.
b. Jalur Instruksi
Digunakan oleh Dispatcher BCC menginstruksikan Dispatcher UP2D Riau sesuai
dengan SOP Sistem Batam – Bintan untuk Request Order Pembangkit di Bintan dan
pelepasan Manual Load Shedding (MLS).
3. Komunikasi antara UP2D Riau dengan Gardu Induk adalah sebagai berikut:
Guna kelancaran komunikasi radio ini telah ditetapkan frekuensi kerja sesuai dengan
frekuensi kerja UP2D Riau.
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
a. Jalur Informasi 19
Digunakan oleh Operator Gardu Induk untuk memberikan informasi kepada
Dispatcher UP2D Riau, tentang seluruh kondisi penyulang (lepas, masuk,
pembebanan, kondisi kubikel GI dan kondisi lain yang berpengaruh pada pola
operasi penyulang) disebabkan oleh pekerjaan pemeliharaan, gangguan dengan
indikasi tertentu ataupun kondisi emergency.
Digunakan Dispatcher UP2D Riau untuk menginformasikan pengurangan beban
pada penyulang tertentu terkait pekerjaan pemeliharaan, gangguan dengan indikasi
tertentu ataupun kondisi emergency.
Khusus untuk sub sistem Bintan, Operator Gardu Induk dapat memberikan
informasi kepada DCC Kepri terkait kondisi penghantar di sisi transmisi masing-
masing Gardu Induk (lepas, masuk pembebanan dan kondisi lain yang berpengaruh
pada pola operasi penghatar transmisi).
b. Jalur Instruksi
Digunakan oleh Operator Gardu Induk untuk menginstruksikan Dispatcher UP2D
Riau sesuai dengan SOP 20kV Gardu Induk mengisolir daerah gangguan, jika
terbaca arus gangguan melebihi ketentuan ataupun PMT penyulang tidak dapat
dinormalkan pada kesempatan pertama.
Dispatcher UP2D Riau dapat menginstruksikan Operator Gardu Induk
memasukan/melepas penyulang terkait pekerjaan pemeliharaan atau kondisi
gangguan sesuai dengan SOP 20kV Gardu Induk.
4. Komunikasi antara UP2D Riau (DCC Kepri) dengan Pembangkit 20kV adalah sebagai
berikut:
Guna kelancaran komunikasi radio ini telah ditetapkan frekuensi kerja sesuai dengan
frekuensi kerja UP2D Riau.
a. Jalur Informasi
Digunakan oleh Operator Pembangkit 20 kV untuk memberikan informasi kepada
Dispatcher UP2D Riau (DCC Kepri), tentang kondisi kesiapan instalasi pembangkit
(jika ada kondisi abnormal), menginformasikan derating pada masing-masing
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
pembangkit 20kV pada di sub sistem Bintan, kondisi pembebanan, tegangan dan 20
paramaeter lainnya.
b. Jalur Instruksi
Dispatcher UP2D Riau dapat menginstruksikan Operator Pembangkit untuk
mengoperasikan pembangkit baik dalam kondisi normal maupun emergency, serta
menon aktifkan pembangkit baik dalam kondisi normal maupun emergency.
5. Komunikasi antara UP2D Riau dengan Command Center adalah sebagai berikut:
Guna kelancaran komunikasi radio ini telah ditetapkan frekuensi kerja sesuai dengan
frekuensi kerja UP2D Riau
a. Jalur Informasi
Digunakan oleh Dispatcher UP2D Riau untuk memberikan informasi kepada
Command Center tentang seluruh kondisi penyulang maupun keyppoint (lepas,
masuk, pembebanan, kondisi kubikel GI dan kondisi lain yang berpengaruh pada
pola operasi penyulang) disebabkan oleh pekerjaan pemeliharaan, gangguan dengan
indikasi tertentu ataupun kondisi emergency.
b. Jalur Instruksi
Digunakan Dispatcher UP2D Riau menginstruksikan Command Center untuk
mencari titik gangguan dan mengisolirnya jika memang lepasnya penyulang maupun
keypoint disebabkan oleh gangguan dan peralatan operasi TM tidak dapat
dinormalkan (PMT GI, Recloser maupun LBS).
Dispatcher UP2D Riau dapat menginstruksikan Command Center untuk memasukan
ataupun melepas keypoint tertentu secara local/manual guna pekerjaan ataupun
kondisi emergency, jika peralatan tersebut tidak dapat dioperasikan secara remote.
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
b. Jalur Instruksi
Digunakan oleh Command Center dalam memberikan instruksi kepada Petugas
Yantek untuk melakukan segala aktifitas yang berkaitan dengan pengoperasian
peralatan jaringan distribusi.
Digunakan oleh Manajemen UP3 dalam memberikan instruksi kepada RCC terkait
pemadaman penyulang/keypoint yang tidak terdapat pada jadwal pekerjaan bulanan
UP3/tidak terencana atau emergency
1. Seluruh komunikasi yang dilakukan oleh personil dalam pengoperasian jaringan tegangan
menengah diutamakan menggunakan radio base dengan frekuensi/channel yang sudah disediakan
di masing-masing unit kerja.
2. Radio base dengan frekuensi/channel UP2D Riau dan UP2B Sumbagteng yang ditempatkan pada
gardu induk.
3. Radio base dengan frekuensi/channel Batam Control Center yang ditempatkan pada UP2D Riau
(DCC Kepri).
4. Radio Base dengan frekuensi/channel UP2D Riau yang ditempatkan pada Command Center.
5. Peralatan komunikasi cadangan menggunakan pesawat telepon (PTT).
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
3. HIRARKI OPERASIONAL 22
1. Untuk manuver beban dari penyulang satu ke penyulang lainnya agar memperhatikan 23
kemampuan dan kondisi penyulang yang akan ditambah bebannya.
2. Tetap mempelajari lay out/single line diagram yang ada untuk menghindari salah pengoperasian
/ manuver.
3. Disiplin komunikasi dalam menggunakan peralatan / perangkat komunikasi radio agar
memperhatikan kaidah/SOP telekomunikasi yang telah ditetapkan.
a. Sampaikan status pemutus yang lepas, yakni nama pemutus, waktu lepas, indikasi gangguan,
arus gangguan dan beban lepas ke UP3.
b. Konfirmasi ke Command Center/UP3 jika hendak melakukan proses penormalan (sesuai
dengan SOP 20 kV Gardu Induk yang berlaku) dan pastikan kembali untuk kesiapan K3 di
lapangan baik dari segi petugas maupun peralatan kerja.
c. Sampaikan kembali status pemutus normal, yakni nama pemutus, waktu normal, beban masuk,
segment yang terganggu untuk dilakukan proses manuver (diinstruksikan oleh Dispatcher
UP2D Riau).
4. SOP nomor 08.01/SOP-20kV/2023/RI78 ini berlaku selama masa siaga berlangsung.
5. Pembaharuan SOP akan dilakukan sesuai dengan pemberitahuan secara legal yang disampaikan
oleh pelaksana sistem operasi bila terdapat perubahan konfigurasi peralatan yang berpengaruh
pada pengaturan pola operasi.
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
24
8. LAMPIRAN
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
KOSAKATA: 25
Black Out : Padam Total
PMT : Pemutus Tenaga (Ciscuit Braker)
UP3 : Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
UP2D : Unit Pelaksana Pengatur Distribusi
UP2B : Unit Pelaksana Pengatur Beban
UPT : Unit Pelayanan Transmisi
GI : Gardu Induk
GH : Gardu Hubung
SCADA : Supervisory Control and Data Acquisition
Key Point : Pemutus yang dapat di Remote (GH / LBS / Recloser yang telah terintegrasi
SCADA)
L/R : Switch Local Remote
LBS : Load Break Switch
Recloser : Pemutus Berpengaman
SOP : Standing Operation Prosedur
UFR : Under Frequecy Relay
OLS : Over Load Shedding
OCR : Over Current Relay
GFR : Over Current Ground Relay
NGR : Neutral Ground Resistant
Rack-In : Memasukkan PMT Penyulang 20 kV ke Kubikel 20 kV
Rack-Out : Mengeluarkan PMT Penyulang 20 kV dari Kubikel 20 kV
Pengawas Pekerjaan: Petugas PT PLN (Persero) yang memiliki atau pengalaman mengawasi pekerjaan
yang diawasi, memahami accident prevention, kemampuan berkomunikasi dan
mendapat penugasan dari unit setempat.
PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI RIAU
PEDOMAN OPERASI (SOP) No. Dokumen : 01/SOP-20kV/2023/KUNKER_DPRRI
SIAGA KUNKER DPR RI
UP3 PEKANBARU 26