Anda di halaman 1dari 60

MODIFIKASI PENAMBAHAN FASILITAS

EMERGENCY PENGOPERASIAN TURNING


GEAR GUNA MENGURANGI DAMPAK
TERGANGGUNYA ROLLING TURBINE
KETIKA TERJADI KERUSAKAN PADA PLC
UNIT 2 PLTU BANJARSARI

BIDANG TECHNICAL SUPPORTING

SELEKSI PENGHARGAAN KARYA INOVASI


PT PJB SERVICES
TAHUN 2022

i
MODIFIKASI PENAMBAHAN FASILITAS
EMERGENCY PENGOPERASIAN TURNING GEAR
GUNA MENGURANGI DAMPAK TERGANGGUNYA
ROLLING TURBINE KETIKA TERJADI
KERUSAKAN PADA PLC UNIT 2 PLTU
BANJARSARI

BIDANG TECHNICAL SUPPORTING

Disusun Oleh:

1. Rudi Alfadli (8815017BJ)


2. Nanda Marda (9517039BJ)

PT PJB SERVICES
UNIT PLTU BANJARSARI

ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Dengan ini menyatakan bahwa Karya inovasi yang berjudul :

(MODIFIKASI PENAMBAHAN FASILITAS EMERGENCY


PENGOPERASIAN TURNING GEAR GUNA MENGURANGI DAMPAK
TERGANGGUNYA ROLLING TURBINE KETIKA TERJADI KERUSAKAN
PADA PLC UNIT 2 PLTU BANJARSARI)

Disusun Oleh:

1. Rudi Alfadli (8815017BJ)


2. Nanda Marda S (9517039BJ)

Disetujui untuk mengikuti


Seleksi Penghargaan Karya Inovasi PT PJB Services
Bidang (Pembangkitan / Technical Supporting / Non Technical Supporting)

Lahat, 6 Maret 2022

GENERAL MANAGER
PT PJB SERVICES PLTU BANJARSARI

STEMPEL

RATNO WIJAYA

i
PERNYATAAN ORIGINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : Rudi Alfadli Tanda Tangan :


NID : 8815017BJ
Jabatan : Asisten Enjinir Listrik Mekanik & Jaringan
Unit : PLTU Banjarsari
…………………….
2. Nama : Nanda Marda S Tanda Tangan :
NID : 9517039BJ
Jabatan : Junior Enjinir Listrik Kontrol
Unit : PLTU Banjarsari
…………………….

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Inovasi kami yang berjudul “MODIFIKASI PENAMBAHAN
FASILITAS EMERGENCY PENGOPERASIAN TURNING GEAR GUNA MENGURANGI
DAMPAK TERGANGGUNYA ROLLING TURBINE KETIKA TERJADI KERUSAKAN PADA PLC
UNIT 2 PLTU BANJARSARI” merupakan karya inovasi baru karya inovasi yang original dan
belum pernah dibuat sebelumnya baik di Unit kami, Unit PT PJB Services lain, Unit PT PJB, Unit
PLN dan anak Perusahaan PLN.

Apabila dikemudian hari ada tuntutan/klaim mengenai karya inovasi yang dibuat maka kami siap
mempertanggungjawabkan segala konsekuensinya.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Mengetahui,
Lahat, 6 Maret 2022

SPV PEMELIHARAAN LISTRIK GENERAL MANAGER


PT PJB SERVICES PLTU BANJARSARI PT PJB SERVICES PLTU BANJARSARI

TTD
TTD
STEMPEL

ENDRA SAGITA RATNO WIJAYA

ii
PERNYATAAN IMPLEMENTASI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : Rudi Alfadli Tanda Tangan :


NID : 8815017BJ
Jabatan : Asisten Enjinir Listrik Mekanik & Jaringan
Unit : PLTU Banjarsari
…………………….
2. Nama : Nanda Marda S Tanda Tangan :
NID : 9517039BJ
Jabatan : Junior Enjinir Listrik Kontrol
Unit : PLTU Banjarsari
…………………….

Menyatakan bahwa Karya Inovasi kami yang berjudul


“MODIFIKASI PENAMBAHAN FASILITAS EMERGENCY PENGOPERASIAN TURNING GEAR
GUNA MENGURANGI DAMPAK TERGANGGUNYA ROLLING TURBINE KETIKA TERJADI
KERUSAKAN PADA PLC UNIT 2 PLTU BANJARSARI”
Telah melalui proses CoP / RCFA dan disetujui melalui ECP / TOR pada tanggal (10-05-2021)
yang diimplementasikan sejak tanggal (19-05-2021 sampai sekarang)
di Unit PLTU Banjarsari
Dan bersedia untuk dilakukan audit lapangan.

Demikian disampaikan, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Mengetahui,
Lahat, 6 Maret 2022

MANAJER PEMELIHARAAN SPV PEMELIHARAAN LISTRIK

TTD TTD

ALDI SYAPUTRA ENDRA SAGITA

GENERAL MANAGER
PT PJB SERVICES PLTU BANJARSARI

TTD & STEMPEL

RATNO WIJAYA

iii
LEMBAR KESEDIAAN MONITORING
DATA HASIL INOVASI PER BULAN

Yang bertanda tangan di bawah ini perwakilan inovator :

Nama : Rudi Alfadli


NID : 8815017BJ Tanda Tangan :
Jabatan : Asisten Enjinir Listrik Mekanik & Jaringan
Unit : PLTU Banjarsari TTD
No. …………………….
: 082111356354
Handphone
Alamat Email : rudi.fadli@gmail.com

Dengan ini menyatakan kesediannya untuk mengirimkan data monitoring inovasi per-bulan melalui
tautan situs yang telah disediakan oleh Divisi Pengembangan Human Capital. Adapun data
monitoring inovasi sebagai berikut :
a) Status inovasi (Masih diimplementasikan dan akan dilakukan pengembangan / Tidak
diimplementasikan / Dimodifikasi dengan)
b) Parameter yang diukur atau kuantifikasi dari hasil inovasi adalah EAF dan EFOR (Contoh: EAF;
EFOR; Maturity Level, frekuensi, dan lain-lain)
c) Nilai kuantifikasi hasil inovasi per-bulan (Contoh : EAF Bulan Januari : 99,87%, dan lain-lain)

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Mengetahui, Lahat, 6 Maret 2022


SPV PEMELIHARAAN LISTIK

TTD

ENDRA SAGITA

iv
KLAIM
(MODIFIKASI PENAMBAHAN FASILITAS EMERGENCY PENGOPERASIAN TURNING GEAR
GUNA MENGURANGI DAMPAK TERGANGGUNYA ROLLING TURBINE KETIKA TERJADI
KERUSAKAN PADA PLC UNIT 2 PLTU BANJARSARI)

KLAIM

1. EPC membuat system pengoperasian turning gear PLTU Banjarsari melalui pengontrolan
PLC dari pengoperasian remote, local dan emergency. Ketika PLC mengalami kerusakan,
inovator berusaha lebih meningkatkan system pengoperasian turning gear tambahan tidak
melalui pengontrolan PLC, hal ini untuk menghindari keterlambatan persiapan rolling turbine
ketika pengontrolan PLC mengalami kerusakan.
2. Topologi pengoperasian turning gear eksisting dan topologi modifikasi bypass pengoperasian
turning gear.

Feedback permite

PLC DI DO Control
DCS Start/Stop Motor Motor
motor

Power 24VDC (+)

(+)
Local/Emergecny

Pressure switch permite

Gambar a. Topologi pengoperasian turning gear eksisting

v
Feedback permite Local/Emergecny

Start/Stop Motor
PLC DI DO Control
DCS Motor
motor

Power 24VDC (+)


Power 220 volt
(+)

A1 A2

Pressure switch permite (-)


Relay 24DCV

Gambar b. Topologi modifikasi bypass pengoperasian tuning gear


400 V
L1 3 3

L2 2 2

L3 1 1 1

N 4 4
1 1 /L 1

Q2
2 /T1

RANGKAIAN MODIFIKASI PENAMBAHAN EMERGENCY


RUNNING BYPASS SYSTEM CONTROL PLC TURNING GEAR
3

?
2

12 12

Engine = TG couple to rotor turbine


?

De-engine = TG uncouple to rotor turbine


12
12

12
13
1 /L 1

3 /L 2

5 /L 3

Emergency TG bypass*
Q1
28 14

24 V
+

BATT2
Proses berkelanjutan
1 3 /NO

-
12
1 3 /NO

MSV All Close* Permite turning gear


13

23 23 23 23
KM2
2 /T1

4 /T2

6 /T3

14

De-engine*
7

14

7
23
13
6

14

17
23
5

6
1 3 /NO
4
7

5
3 1 /NC
6

23
LOP Normal*
5

2 1 /NC

KA4
17

23

23

23
1 /L 1

3 /L 2

5 /L 3

1 /L 1

3 /L 2

5 /L 3

14

KM2
32

KM1 KM2
22
14

11
2 /T1

4 /T2

6 /T3

2 /T1

4 /T2

6 /T3

11
1 1 /NC

30
10

1 3 /NO

11

10
9

KA6
13
8

9 JOP Normal*
13

13

13

13

13
1 3 /NO
12
14

8
KA7 LS MSV All Close* LS LOP* LS JOP* LS Engine OK*
LS De-Engne*
18

SV Action*
14
10

15

14

14

14

14

14

14
9

22
8

26
1 3 /NO

0 RPM
29

2 1 /NC

2 1 /NC
25

Engine OK* 29
U

W
V

KA6 KA4
19

20

21
14

22

22
29

M1
16

24

27

PE
A1

A1

A1

A1

A1
A1

A1

A1

KA1* KA5* KA3* KA4* KA6


KM1 KM2 Coil Selonoid*
A2

A2

A2

A2

A2
A2

A2

A2

18

18

18

18
4

4 4 18 18 18 18

Putar kanan Putar Kiri

Gambar c. Skematik diagram modifikasi pengoperasian emergency running bypass control PLC

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehardirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kami berbagai macam
nikmat, sehingga aktivitas hidup ini banyak diberikan keberkahan. Dengan kemurahan yang telah
diberikan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala sehingga kami bias menyelesaikan makalah karya
inovasi 2022 ini dengan baik.

Ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada general manager, manajer pemeliharaan,
spv pemeliharaan listrik dan teman-teman yang banyak membantu dalam penyusunan makalah
karya inovasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki,
baik dari segi tata Bahasa maupun dalam hal lainnya.

Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidaksempurnaanya dan juga memohon kritik dan
saran untuk kami agar bias lebih baik lagi dalam membuat karya inovasi ini.
Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan manfaat untuk diri kami
sendiri, teman-teman, serta orang lain.

vii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................................................................... i
PERNYATAAN ORIGINALITAS ...................................................................................................... ii
PERNYATAAN IMPLEMENTASI .................................................................................................... iii
LEMBAR KESEDIAAN MONITORING ........................................................................................... iv
KLAIM ............................................................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................... x
ABSTRAK ...................................................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan .......................................................................................................... 1
1.3 Ruang Lingkup.................................................................................................................. 2
1.4 Metodologi ........................................................................................................................ 2
BAB II KAJIAN LITERATUR........................................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN INOVASI ................................................................................................... 5
3.1 Identifikasi Masalah .......................................................................................................... 5
3.2 Analisis Penyelesaian Masalah ......................................................................................... 5
3.3 Desain Karya Inovasi ........................................................................................................ 7
3.4 Implementasi .................................................................................................................... 9
3.5 Evaluasi Hasil Implementasi ........................................................................................... 11
BAB IV MANFAAT INOVASI DAN ANALISIS RISIKO .................................................................. 12
4.1 Manfaat Inovasi Terhadap Korporat ................................................................................ 12
4.2 Analisis Risiko................................................................................................................. 13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................. 16
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 16
5.2 Saran .............................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 17
LAMPIRAN ................................................................................................................................... 17
BIODATA ...................................................................................................................................... 46

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Pembobotan Masing – Masing Alternatif .............................................................. 7


Tabel 2. Nama dan harga spare part modifikasi ............................................................................ 12
Tabel 3. Biaya kerugian saat penundaan start up selama 10 jam ................................................. 12
Tabel 4. Resiko Alternatif 1 ........................................................................................................... 13
Tabel 5. Resiko Alternatif 2 ........................................................................................................... 13

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Motor turning gear & Digital output PLC yang error atau rusak ...................................... 1
Gambar 2. Diagram flowchart pembuatan inovasi modifikasi. ......................................................... 2
Gambar 3. Turning gear operation device………………………………………………………………...3
Gambar 4. Penambahan wiring diagram setelah dilakukan modifikasi………………………………..4
Gambar 5. Pengukuran resistance limits switch permite turning gear. ............................................ 5
Gambar 6. Desain skematik diagram…………………........................................................................8
Gambar 7. Peralatan yang dibutuhkan untuk modifikasi… .............................................................. 9
Gambar 8. Merangkai pengkabelan dan pemasangan relay ........................................................... 9
Gambar 9. Penggantian push button menjadi selector switch ....................................................... 10
Gambar 10. Tampilan relay permite aktif indikasi lampu menyala ................................................. 10
Gambar 11. Tampilan DCS motor turning gear running. ............................................................... 11
Gambar 12. Peta Resiko ............................................................................................................... 14

x
ABSTRAK

Turning gear adalah perangkat turbine uap untuk memutar rotor turbine generator pada
putaran rendah (5-10 rpm) yang fungsinya untuk menjamin pemanasan atau pendinginan rotor
yang merata sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya bengkok pada rotor. Turning gear
memiliki beberapa permite yang harus di penuhi ketika pengoperasian, perintah operasi turning
gear harus terpenuhi dengan adanya signal perintah dan feedback dari output control PLC
(programmable logic controllers). PLTU Banjarsari pernah mengalami terjadi system control PLC
pada peralatan turning gear error atau rusak sehingga peralatan tidak bisa dioperasikan baik
melalui DCS, lokal maupun emergency running karena signal permite dari lokal tidak keluar dari
digital output PLC. Di karenakan keterbatasan dan ketersediaan spare part PLC yang lama dan
butuh waktu untuk pemograman ulang, maka dilakukan modifikasi penambahan fasilitas
emergency pengoperasian turning gear tidak melalui system control PLC guna mengurangi
dampak terganggunya rolling turbine.
Kata kunci : turning gear, system control PLC

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Turning gear adalah perangkat turbine uap yang berfungsi untuk memutar rotor turbine
generator pada putaran rendah 5-10 rpm yang berfungsi untuk menjamin pemanasan /
pendinginan rotor turbine yang merata sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya
bengkok pada rotor turbine.
Pengoperasian turning gear memiliki beberapa permite yang harus terpenuhi diantaranya
lube oil pressure normal, jacking oil pressure normal, main steam valve all closed, engine OK
(kondisi turning gear couple dengan rotor turbine), perintah operasi turning gear harus
terpenuhi dengan adanya signal perintah input dan feedback dari output control PLC
(programmable logic controllers).
PLTU Banjarsari pernah mengalami system control PLC pada peralatan turning gear error
atau rusak sehingga peralatan tidak bisa dioperasikan baik melalui DCS, lokal maupun
emergency running karena signal permite dari lokal panel tidak memberikan signal dari
digital output PLC.

Gambar 1 .Motor turning gear & Digital output PLC yang error atau rusak

Dikarenakan keterbatasan waktu dan ketersediaan spare part PLC dan pemograman ulang
membutuhkan waktu cukup lama, Devisi pemeliharaan listrik merencanakan membuat
rangkaian tambahan untuk pengoperasian emergency running tanpa melalui system PLC
dengan menggunakan komponen relay 24 VDC, rangkaian tambahan disesuaikan dengan
permite pengoperasian turning gear saat engine dan de-engine.

1.2 Maksud dan Tujuan


Modifikasi penambahan fasilitas emergency running turning gear bypass system control PLC
atau menggunakan metode pengoperasian normal menggunakan relay 24 VDC, sebagai

1
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
pencegahan keterlambatan proses rolling turbine sesuai jadwal overhoul (OH) WPC yang
sudah ditentukan pada bulan mei 2021 sebelum unit 2 sincrone ke jaringan. Jika menunggu
spare part digital input dan digital output PLC melewati proses pengadaan cukup lama, hal
ini membuat PLTU Banjarsari akan dikenakan denda atau pinalti dari pihak PLN daerah ,
karena melewati 24 jam jadwal sinkronisasi pada jaringan yang sudah ditentukan.

1.3 Ruang Lingkup


Modifikasi emergency running bypass system control PLC diperuntukan ketika pengontrolan
PLC mengalami kerusakan dan juga dapat bisa dioperasikan secara mode manual melalui
selector tambahan emergency running bypass.

1.4 Metodologi
Penyusunan perencanaan pembuatan inovasi menggunakan diagram flowchart.

Kajian ECP
Modifikasi Modifikasi,
penambahan dan
pengecekan
SOP turning gear bersama
drawing diagram
injinering dan operator

Pengecekan system control,


Gagal
peralatan bantu dan permite Perakitan dan

turning gear simulasi

Berhasil

Review wiring
diagram Informasikan ke operator
dan persetujuan enjinering

Gambar 2. Diagram flowchart pembuatan inovasi modifikasi.

2
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
BAB II
KAJIAN LITERATUR

Dalam pembuatan modifikasi penambahan fasilitas emergency pengoperasian turning


gear yang menggunakan system control PLC, kami mengacu pada buku sekolah elektronik
(BSE) instalasi motor listrik semester 3 kurikulum 2013 tersebut mengatakan prosedur
merencanakan diagram dan program diantaranya:
a. Diagram control dan daya berupa:
- Pembuatan wiring diagram dll.
- Atau mengubah dari diagram yang sudah ada.
b. Metode stop/start
c. Prosedur operasi berupa:
- Metode operasi normal
- Metode pengoperasian program PLC
d. Kesalahan prosedur berupa emergency stop (sesuai kebutuhan peralatan).
e. Keamanan prosedur adalah persyaratan standar.

Dari wiring diagram eksisting pengoperasian motor turning gear dapat dilihat gambar.

Gambar 3. Turning gear operation device

3
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
Metode pengoperasian menggunakan system program PLC baik dari mode remote, local
dan emegerncy running. Hal ini akan berkendala pada saat system program PLC mengalami
kerusakan yang akan berdampak motor turning gear tidak dapat dioperasikan sama sekali,
oleh karena itu modifikasi dibuat dengan metode pengoperasian normal dengan cara bypass
system program PLC, berikut gambar penambahan wiring diagram.

Gambar 4. penambahan wiring diagram setelah dilakukan modifikasi.

4
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
BAB III
PEMBAHASAN INOVASI

3.1 Identifikasi Masalah


Beberapa cara mengidentifikasi penyebab turning gear tidak dapat beroperasi diantaranya :
a. Memastikan kondisi peralatan seperti resistance motor, power control dan kontaktor
kondisi baik dengan cara melakukan pengukuran setiap peralatan.
b. Melakukan pengukuran kondisi aktual limit switch sebagai sensor pressure jacking
oil dan lube oil indikasi permite pengoperasian turning gear normal atau sinyal
masuk keterminal input PLC.
c. Melakukan pengecekan digital input dan digital output system PLC hasil
pengecekan board digital input dan digital output mengalami kerusakan dilihat dari
indikasi display PLC tidak merespon / menyala saat dilakukan simulasi percobaan.

3.2 Analisis Penyelesaian Masalah


Sistem pengoperasian turning gear mempunyai permite sebagai keandalan peralatan untuk
pencegahan kerusakan rotor turbine dan generator diakibatkan gesekan di sisi bearing.
Memahami drawing diagram eksisting, sebelum melakukan modifikasi harus diperhatikan,
dirundingkan bersama tim enjinering unit.
sebelum melakukan modifikasi tim listrik memastikan kondisi aktual permite dengan
menggunakan alat multimeter sebagai acuan permite tersebut benar-benar sudah kondisi
normal.

Gambar 5. Pengukuran resistance limits switch permite turning gear.

5
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
pengecekan pengoperasian permite turning gear sebagai berikut:

a. Pastikan lube oil pressure tercapai atau normal dilihat dari pengukuran kontak limits NO
(normali open) menjadi NC (normali close) dalam pengukuran ditunjukan nilai resistansi
terhubung.
b. Pastikan main steam valve all closed dilihat dari pengukuran kontak limits NO (normali
open) menjadi NC (normali close) dalam pengukuran ditunjukan nilai resistansi
terhubung.
c. Pastikan jacking oil pressure tercapai atau normal dilihat dari pengukuran kontak limits
NO (normali open) menjadi NC (normali close) dalam pengukuran ditunjukan nilai
resistansi terhubung.
d. Pengecekan engine indikasi normal dilakukan pengujian pengoperasian selenoid valve
sebagai penggerak tuas untuk menghubungkan gear turning ke gear rotor turbine
generator dilihat dari pengukuran kontak limits NO (normali open) menjadi NC (normali
close) dalam pengukuran ditunjukan nilai resistansi terhubung.
Dari hasil pengukuran permite sebagai pengoperasian turning gear kemudian dilakukan
pengetesan running beberapa mode diantaranya :
1. Pengoperasian melalui remote, tidak mendapatkan signal turning gear
dinyatakan ready to start berdasarkan permite yang masuk ke modul signal input
PLC.
2. Pengoperasian melalui lokal, kontaktor turning gear tidak mendapatkan power
dari modul signal output dan signal input PLC.
3. Pengoperasian melalui emergency running, kontaktor turning gear tidak
mendapatkan power dari modul signal output dan input PLC.
Dari beberapa latar belakang berdasarkan dampak dan alternatif-alternatif yang diusulkan
maka dijelaskan kelebihan dan kekurangan alternatif yang diusulkan sebagai berikut:
➢ Alternatif 1: Tidak melakukan apa-apa (Do Not Think).
Pada alternatif ini adalah tidak melakukan apa-apa.
Keuntungan Kerugian
• Tidak ada biaya investasi • Penundaan waktu syncrone melebihi 24
jam.
• Pembayaran finalti ke PLN area.

6
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
➢ Alternatif 2: Melakukan modifikasi penambahan emergency running bypass
system control PLC unit 2.
Pada alternatif ini dilakukan modifikasi penambahan emergency running bypass system
control PLC bertujuan untuk mengurangi mencegah kerugian dikarenakan penundaan
syncrone unit 2 dan dapat dioperasikan melalui system control atau bypass system control
saat PLC dalam kondisi normal.
Keuntungan Kerugian
• Biaya modifikasi rendah. • Tidak ada kerugian yang diterima.
• Mudah dan cepat dilakukan perangkaian
modifikasi.

Untuk menilai alternatif terbaik dilihat dari segi kelayakan operasinya maka akan ditunjukkan
pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Analisis Pembobotan Masing – Masing Alternatif

Bobot ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2


No. Aspek
(%) Skor Ket Nilai Skor Ket Nilai
1 Penurunan Efesiensi 30 20 R 6 80 ST 24
2 Biaya Investasi 10 60 T 6 20 R 2
3 Kehandalan unit 50 30 S 15 90 ST 45
4 Potensi kerusakan alat 10 60 T 6 25 R 2.5
100 33 73.5
Ket : Rendah ( R ), Sedang ( S ), Tinggi ( T ), Sangat Tinggi ( ST )
a. 10 – 25 = Rendah
b. 25 – 50 = Sedang
c. 50 – 75 = Tinggi
d. 75 – 100 = Sangan Tinggi
Dari analisis pembobotan dari masing-masing alternatif didapatkan nilai Investasi modifikasi
penambahan emergency running bypass system control PLC (73.5) lebih tinggi dari pada
alternatif tidak melakukan apa-apa (33).

3.3 Desain Karya Inovasi


Beberapa langkah pembuatan karya invoasi modifikasi emergency running bypass system
control PLC diantaranya :

7
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
a. Mendesain skematik diagram modifikasi rev2, lihat lampiran 3.

Gambar 6. Desain skematik diagram

b. Menentukan penamaan indikasi permite pada relay.


- R9 sebagai indikasi permite jacking oil pressure.
- R10 sebagai indikasi permite lube oil pressure.
- R11 sebagai indikasi permite MSV close fully.
- R12 sebagai indikasi permite engine OK ketika selonoid valve dioperasikan untuk
memutar tuas kopling turning gear ke gear rotor turbine.
d. Mempersiapkan peralatan dan part yang dibutuhkan diantaranya :
- Obeng set (+) dan (-)
- Avo meter
- Relay Omron MY2N-D2 (24 VDC)
- Konektor relay 8 pin
- Kabel NYAF 0.75mm
- Tang kombinasi

8
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
Gambar 7. Peralatan yang dibutuhkan untuk modifikasi.

3.4 Implementasi

Gambar 8. Merangkai pengkabelan dan pemasangan relay

9
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
Gambar 9. Penggantian push button menjadi selector switch

Setelah dilakukan pemasangan modifikasi dan juga simulasi control dinyatakan berhasil
kemudian dilakukan persiapan rolling turbine sambil memastikan kinerja turning gear melalui
pengoperasian bypass system control PLC.

Gambar 10. Tampilan relay permite aktif indikasi lampu menyala

10
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
Gambar 11. Tampilan DCS motor turning gear running.

3.5 Evaluasi Hasil Implementasi


Dari hasil modifikasi dan sudah dilakukan pengujian kegagalan bersama tim enjinering,
pengoperasian start dan stop motor turning gear sudah sesuai permite. Dampak yang terjadi
jika hasil modifikasi tidak berfungsi motor turning gear tidak dapat dioperasikan dan tidak
berdampak kerusakan serius keperalatan pendukung. Dan jika dalam kondisi persiapan
rolling turbine diatas 10 rpm kemudian motor turning gear tidak melepaskan coupling dari
proses mekanikal spring hal ini dapat dioperasikan secara paksa dengan fasilitas De-engine
rangkaian ini belum terkoneksi ke system control, perlunya kajian dan resiko gear tuning dan
gear rotor turbine,fasilitas De-engine difungsikan kondisi rotor turbine tidak berputar.

11
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
BAB IV
MANFAAT INOVASI DAN ANALISIS RISIKO

4.1 Manfaat Inovasi Terhadap Korporat


4.1.1 Manfaat Finansial
a. Mencegah dampak resiko negatif jika tidak melakukan fail safe modifikasi rangkaian
diantaranya :
- Melakukan modifikasi dari pihak pemeliharaan listrik Unit PLTU Banjarsari dengan
biaya modifikasi,

Tabel 2. Nama dan harga spare part modifikasi

No Spesifikasi Jumlah Harga


1 Kabel NYAF 0.75mm 10m Rp 30.000
2 Relay Omron MY4N-J 24VDC +
4 pcs Rp 160.000
socket 8 pin
3 Selector switch 3 way rotary 1 Pcs Rp 62.000
4 Selector switch 3 way biasa 1 Pcs Rp 20.000
TOTAL Rp 272.000,-

- PJBS PLTU Banjarsari akan dikenakan denda atau pinalti dari pihak PLN wilayah, jika
melebihi jadwal synchrone dengan formula (DMN x 1000 x Harga/Kwh x Waktu
recorvery), jika memakan waktu 24 jam berarti (110 x 1000 x 900 x 24 =
2.376.000.000,-), berdasarkan data dari tim enjinering.
- Kerugian saat start up selama 10 jam ditimbulkan akibat penundaan synchrone
berdasarkan data dari rendal operasi lihat table 3:

Tabel 3. Biaya kerugian saat penundaan start up selama 10 jam

Komponen Biaya ( Rupiah)

Penggunaan HSD 190.803.150 ,-

Penggunaan Batubara 10.444.500 ,-

Penggunaan Sendiri 117.021.120 ,-

12
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
Penggunaan Air 1.075.180 ,-

Total biaya 319.343.950 ,-

b. Mencegah dampak resiko perbaikan straightening rotor turbine ketika Unit trip atau
shutdown saat system turning gear gagal pengoperasian, biaya perbaikan (1Lot)
kurang lebih Rp. 1.500.000.000.- (reff Unit UBJOM PLTU Pacitan )

4.1.2 Manfaat Non Finansial


- Mencegah dampak resiko negatif pembelian spart part PLC yang membutuhkan
jangka waktu pengadaan barang impor paling cepat 3 bulan setelah melewati proses
lelang pengadaan.
- Bila mendatangkan expert PLC butuh waktu akomodasi dan pemograman
membutuhkan waktu cukup lama dan biaya cukup mahal.

4.2 Analisis Risiko


Analisa resiko meliputi resiko operasional, resiko project (proses pengadaan, delivery time,
kualitas peralatan, kualitas pemasangan, commisioning, pengoperasian alat dan kompetensi
personel) Analisa resiko dibuat untuk masing masing alternatif. Resiko pada masing-masing
alternatif penyelesaian masalah ditunjukkan pada tabel 6 dan 7.

4.2.1 Alternatif 1 :
Tabel 4. Resiko Alternatif 1

Identifikasi Risiko Inheren Level


Level
Risiko
No Risiko Mitigasi
Risiko Penyebab Dampak setelah
Inheren
mitigasi
System control Tidak
Penundaan waktu Membayar finalti
1 PLC turning D4 melakukan D4
sycnrone unit 2 ke PLN area
gear rusak apa-apa

4.2.2 Alternatif 2 :
Tabel 5. Resiko Alternatif 2

13
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
Identifikasi Risiko Inheren Level
Level
Risiko
No Risiko Mitigasi
Risiko Penyebab Dampak setelah
Inheren
mitigasi
Modifikasi
Penundaan System
Membayar penambahan
waktu control PLC
1 finalti ke PLN D4 emergency running B2
sycnrone unit turning gear
area turning gear bypass
2 rusak
system control PLC

4.2.3 Peta Risiko


Identifikasi resiko sebelum pelaksanaan mitigasi Alternatif #1 dan #2, serta perbandingan
sesudah dilakukan Alternatif tersebut. Pemetaan resiko pada setiap alternatif ditunjukkan pada
gambar peta risiko dibawah ini.
Moderat Moderat Tinggi Ekstrem Ekstrem
Sangat
E
Besar

Rendah Moderat Tinggi Ekstrem Ekstrem


1a 1a 1a 1b
Besar D
Tingkat Kemungkinan

2a 2a
Rendah Moderat Tinggi Tinggi Ekstrem
Sedang C

Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrem


Kecil B 2a
2b

Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrem


Sangat
A
Kecil

1 2 3 4 5
Tidak
Minor Medium Signifikasi Malapetaka
Signifikan
Tingkat Dampak

Keterangan :
Inherent Risk Controlled Risk

1a - Alternatif #1 Risk 1 2a - Alternatif #2 Risk 1


1b - Alternatif #1 Risk 2 2b - Alternatif #2 Risk

Gambar 12. Peta Resiko

14
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
4.2.4 Kesimpulan Analisa Risiko
Berdasarkan pemetaan resiko yang ditunjukkan pada gambar 2, dapat dilihat bahwa
Alternatif #2 (Modifikasi penambahan emergency running turning gear bypass system control PLC)
dapat meningkatkan kehandalan peralatan unit PLTU Banjarsari.

15
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Pengoperasian turning gear PLTU Banjarsari menggunakan system control PLC, innovator
membuat modifikasi penambahan system control pengoperasian normal sebagai bypass jika
peralatan pendukung PLC seperti board digital input atau board digital output mengalami
kerusakan, yang berdampak turning gear tidak sigap pengoperasian saat dibutuhkan.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan karya inovasi ini adalah :
a. Meningkatkan performa pengoperasian turning gear untuk mencegah kerusakan
peralatan asset vital.
b. Pengoperasian menggunakan metode system PLC jika untuk peralatan asset vital lebih
baik ditambahkan dengan metode pengoperasian normal dikarenakan mudah untuk
dilakukan perbaikan.

16
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
DAFTAR PUSTAKA

Buku Sekolah Elektronik (BSE) Instalasi motor listrik, semester 3, kurikulum 2013.
(WCA)M980-06000A, Dongfang turbine co.,Ltd. Turning gear operation device. 2012
(WCA)Y46-231000ASM, Dongdang turbine co.,Ltd. Turning gear instruction manual. 2012

17
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Forum Root Cause Failure Analysis (RCFA).


2. Lampiran 2 Engineering Change Proposal (ECP).
3. Lampiran 3 desain skematik diagram modifikasi rev 2.
4. Lampiran 4 penambahan wiring diagram setelah dilakukan modifikasi.
5. Lampiran 5 data - data terkait hasil pengujian simulasi menggunakan aplikasi automation
studio.
6. Lampiran 6 rincian anggaran pembuatan karya inovasi..

18
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
LAMPIRAN 1

TURNING GEAR UNIT 2 TIDAK BISA DIOPERASIKAN


No. Kajian : 030.RCFA.BJSR-PJBS.2019

1. Permasalahan
Deskripsi : Turning gear unit 2 tidak dapat dioperasikan
Lokasi : PLTU Banjarsari 2 x 110 MW
Dampak : Penundaan rolling turbine
Workshop RCFA
Tanggal : 7 Mei 2021
Tempat : PLTU Banjarsari, Gedung Admin, Ruang Meeting 1
Peserta : Pemeliharaan dan operasi PLTU Banjarsari

2. History
2.1. History berdasarkan Operasi
Overhoul simple inspection sudah memasuki waktu persiapan rolling turbine, bidang
operasi ingin mencoba mengoperasikan turning gear unit 2 melalui DCS atau kondisi
pengoperasian remote, indikasi tampilan DCS turning gear unit 2 mengalami No-permite
pengoperasian dan dicoba melakukan pengoperasian melalui selektor lokal namun tidak
dapat juga dioperasikan, terakhir dicoba pengoperasian menggunakan fasilitas emegercy
running namun tetap turning gear unit 2 tidak dapat dioperasikan. Bidang pemeliharaan
melakukan pengecekan sebagai berikut:

No Bidang Pengecekan yang dilakukan Keterangan


1 Instrument Melakukan pengecekan logic permite Permite perintah
turning gear dari panel lokal
2 Instrument Melakukan pengecekan pressure switch Normal indikasi
di lokal sebagai permite TG
3 Instrument Melakukan pengecekan PLC PLC Blank / Rusak
4 Listrik Pengecekan Motor TG Normal
5 Listrik Pengecekan relay dan kontaktor TG Normal
6 Listrik Pengecekan power control Normal

Dari hasil pengecekan dari tim pemeliharaan kerusakan terjadi pada perlatan digital input
dan digital ouput PLC.

19
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
Gambar 1. Kondisi kerusakan digital input dan digital output PLC.

Gambar 2. Turning gear unit 2 indikasi No-Permite

20
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
3. Kemungkinan Penyebab dan Analisa
3.1. Hasil Workshop RCFA

Gambar 3: Fault Tree Analysis

21
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
3.2. Analisa Kemungkinan Penyebab
Terjadinya tidak dapat dilakukan pengoperasian turning gear disebabkan karena kerusakan
system PLC digital input / digital output yang merintahkan sistem kontrol pengoperasian
motor turning gear unit 2.

4. Task Execution/Work Package

FDT Jangka Pendek PIC Waktu

1. Pembuatan sistem kontrol pengoperasian Instrument dan OH


turning gear tidak melalui sistem listrik
pemograman PLC

FDT Jangka Panjang PIC Waktu

1. Pembelian spare part digital input / digital Instrument segera


output PLC dan jasa pemograman

5. Kesimpulan dan Saran


5.1. Kesimpulan
• Kerusakan PLC tidak dapat dicegah atau diprediksi kerusakanya oleh karena itu tim
intrument dan listrik perlunya memahami pemograman PLC yang tersedia di unit dan
kesediaan spare part perlu diperhatikan.
• Membuat modifikasi pengoperasian turning gear bypass system control PLC.

5.2. Saran
• Spare part PLC perlu disiapkan digudang dan tim instrument harus menguasai
pemograman PLC yang tersedia dipelaratan unit PLTU Banjarsari.

22
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
LAMPIRAN 2

ECP

(ENGINEERING CHANGE PROPOSAL))

JUDUL : MODIFIKASI PENAMBAHAN FASILITAS EMERGENCY


RUNNING TURNING GEAR BYPASS SYSTEM CONTROL PLC

NO. : 011/DMR-BJSR/ENJ/V/2021
UNIT : PLTU BANJARSARI

23
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
LEMBAR PENGESAHAN

ECP
(ENGINEERING CHANGE PROPOSAL)

JUDUL : Modifikasi penambahan fasilitas emergency running


turning gear bypass system control PLC

NO. : 010/DMR-BJSR/ENJ/V/2021
UNIT : PLTU BANJARSARI

Banjarsari, 10 Mei 2021

Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Rudi Alfadli Endra Sagita


Staff Listrik SPV Har Listrik

Mengetahui : Disetujui oleh :

Asnawadi Hidayat Andinata Sitepu


Manajer Enjineering SPV Enjiniring - SO

24
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................. 24


DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 25
EXECUTIVE SUMMARY ............................................................................................................. 26
BAB I ............................................................................................................................................ 27
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 27
1.1. Latar Belakang .................................................................................................................... 27
1.2. Sasaran dan Tujuan Kegiatan .............................................................................................. 29
1.3. Permasalahan ...................................................................................................................... 29
1.4. Alternatif Cara Pencapaian Sasaran..................................................................................... 29
1.5. Dasar Kebijakan.................................................................................................................. 29
BAB II ........................................................................................................................................... 30
KAJIAN KELAYAKAN OPERASI ................................................................................................ 30
2.1. Penjelasan Alternatif Pencapaian Sasaran………………………………………………….……30
2.2. Penilaian Alternatif Pencapaian Sasaran………………………………….……………………..30
2.3. Ruang Lingkup Kegiatan & Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan……………….………………….31
2.4. Kesimpulan Kajian Kelayakan Operasi……………………………….…………………………32
BAB III .......................................................................................................................................... 33
KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL ............................................................................................ 33
3.1. Perhitungan Finansial Alternatif .......................................................................................... 33
3.2. Kesimpulan Kajian Kelayakan Finansial .............................................................................. 34
BAB IV .......................................................................................................................................... 35
ANALISA RISIKO ........................................................................................................................ 35
4.1. Alternatif #1 : ...................................................................................................................... 13
4.2. Alternatif #2 : ...................................................................................................................... 13
4.3. Peta Risiko .......................................................................................................................... 14
4.4. Kesimpulan Analisa Risiko .................................................................................................. 15
BAB V ................................................................................................................................................11
5.1. Kesimpulan ................................................................................................................................ 11
5.2. Saran ...........................................................................................................................................11

25
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
EXECUTIVE SUMMARY

Berdasarkan hasil kajian operasi, finansial dan resiko, ECP modifikasi penambahan fasilitas
emergency running turning gear by pass system control PLC untuk menjaga kehandalan unit PLTU
Banjarsari.

26
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Turning gear adalah salah satu peralatan dalam pembangkit listrik yang terletak diantara
generator dan turbine yang memiliki peran penting untuk memutar shaft turbine saat
beroperasi dan sebelum turbine rolling ,untuk itu kesiapan peralatan turning gear harus dijaga
baik dari power motor hingga system control. Turning gear memiliki beberapa permite yang
harus di terpenuhi ketika pengoperasian antara lain:
a. Lube oil pressure normal
b. Main steam valve all closed
c. Jacking oil pressure normal
d. Engine OK (digerakan dari solenoid valve)

perintah operasi turning gear harus terpenuhi dengan adanya signal perintah dan feedback dari
output control PLC ( programmable logic controllers).
PLTU Banjarsari sendiri pernah terjadi system control PLC pada peralatan turning gear
error sehingga peralatan tidak bisa dioperasikan baik melalui DCS , lokal maupun emergency
running , karena signal permite dari panel lokal tidak keluar dari output PLC. Pada waktu
simple inspection bulan mei – juni 2021 unit 2 ingin melakukan proses pengoperasian turning
gear sebelum dilakukan rolling turbine.
Dikarenakan keterbatasan dan Ketersediaan spare part PLC yang lama dan butuh waktu
untuk pemograman ulang, maka dilakukan pekerjaan modifikasi penambahan fasilitas
pengoperasian turning gear bypass system control PLC dengan memperhatikan system control
pengoperasiannya.

Gambar 1. Turning gear

27
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
Feedback permite

PLC DI DO Control
DCS Start/Stop Motor Motor
motor

Power 24VDC (+)

(+)
Local/Emergecny

Pressure switch permite

Gambar 2. Topologi pengoperasian turning gear eksisting

Local/Emergency
Feedback permite

PLC DI DO Control
DCS Start/Stop Motor Motor
motor

Power 24VDC (+)


Power 220 volt
(+)

A1 A2

(-)
Pressure switch permite
Relay 24DCV

Gambar 3. Topologi modifikasi bypass pengoperasian turning gear

28
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
TabeI 1. Identifikasi dan Evaluasi Risiko

Identifikasi Risiko Inheren Level


No Risiko
Risiko Penyebab Dampak Inheren
System control
Penundaan waktu Membayar finalti
1 PLC turning gear D4
sycnrone unit 2 ke PLN area
rusak
Ket : D4 (tingkat kemungkinan besar, tingkat dampak signifikan)

1.2. Sasaran dan Tujuan Kegiatan


Sasaran dan Tujuan dari adanya program ini adalah :
1. Melakukan modifikasi penambahan emergency running bypass system control PLC.
2. Untuk menjaga performa unit kehandalan peralatan PLTU Banjarsari.
3. Dapat melakukan pengoperasian menggunakan system control PLC dan tanpa system
control PLC.

1.3. Permasalahan
Permasalahan yang terjadi saat ini adalah :
• Tidak tersedianya spart part PLC dan membutuhkan waktu cukup lama melakukan
pemesanan dan mendatangkan tim ahli pemograman PLC .

1.4. Alternatif Cara Pencapaian Sasaran


Untuk mencapai sasaran yang diinginkan diatas ada beberapa pilihan yaitu:
Alternatif #1 : Tidak melakukan apa-apa (Do Not Think).
Alternatif #2 : Melakukan modifikasi penambahan emergency running bypass system
control PLC.

1.5. Dasar Kebijakan


Dasar Kebijakan
• Anggaran Investasi 2021

29
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
BAB II
KAJIAN KELAYAKAN OPERASI

2.1. Penjelasan Alternatif Pencapaian Sasaran


Dari beberapa latar belakang berdasarkan dampak dan alternatif-alternatif yang diusulkan
maka dijelaskan kelebihan dan kekurangan alternatif yang diusulkan sebagai berikut:
➢ Alternatif 1: Tidak melakukan apa-apa (Do Not Think).
Pada alternatif ini adalah tidak melakukan apa-apa.
Keuntungan Kerugian
• Tidak ada biaya investasi • Penundaan waktu syncrone melebihi 24
jam.
• Pembayaran finalti ke PLN area.

Alternatif #2: Melakukan modifikasi penambahan emergency running bypass system control
PLC unit 2.
Pada alternatif ini dilakukan modifikasi penambahan emergency running bypass system control
PLC bertujuan untuk mengurangi mencegah kerugian dikarenakan penundaan syncrone unit 2 dan
dapat dioperasikan melalui system control atau bypass system control saat PLC dalam kondisi
normal.

Keuntungan Kerugian
• Biaya modifikasi rendah. • Tidak ada kerugian yang diterima.
• Mudah dan cepat dilakukan perangkaian
modifikasi.

2.2. Penilaian Alternatif Pencapaian Sasaran


Untuk menilai alternatif terbaik dilihat dari segi kelayakan operasinya maka akan ditunjukkan
pada tabel 3 berikut ini.

30
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
Tabel 2. Analisis Pembobotan Masing – Masing Alternatif
Bobot ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2
No. Aspek
(%) Skor Ket Nilai Skor Ket Nilai
1 Penurunan Efesiensi 30 20 R 6 80 ST 24
2 Biaya Investasi 10 60 T 6 20 R 2
3 Kehandalan unit 50 30 S 15 90 ST 45
4 Potensi kerusakan alat 10 60 T 6 25 R 2.5
100 33 73.5

Ket : Rendah ( R ), Sedang ( S ), Tinggi ( T ), Sangat Tinggi ( ST )


e. 10 – 25 = Rendah
f. 25 – 50 = Sedang
g. 50 – 75 = Tinggi
h. 75 – 100 = Sangan Tinggi
Dari analisis pembobotan dari masing-masing alternatif didapatkan nilai Investasi modifikasi
penambahan emergency running bypass system control PLC (73.5) lebih tinggi dari pada alternatif
tidak melakukan apa-apa (33).

2.3. Ruang Lingkup Kegiatan & Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Ruang lingkup dari kegiatan ini adalah :
1. Usulan modifikasi & review.
2. Material yang dibutuhkan dan perkiraan harga pemasangan dari tim unit, tabel 3.

No Foto Spesifikasi Jumlah Harga


1

Kabel NYAF 0.75mm 10m Rp 30.000

Relay Omron MY4N-J 24VDC


4 pcs Rp 160.000
+ socket 8 pin

31
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
3

Selector switch 3 way rotary 1 Pcs Rp 62.000

Selector switch 3 way biasa 1 Pcs Rp 20.000

TOTAL Rp 272.000,-

3. Proses perangkaian modifikasi.


4. Uji kegagalan dan perbaikan rangkaian modifikasi.
5. Commisioning modifikasi.

Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Program ini adalah sebagai berikut :

HARI KE
NO PEKERJAAN
1 2 3 4 5 6
1 Usulan modifikasi & review.
2 Persiapan Material
3 Proses perangkaian modifikasi.
Uji kegagalan dan perbaikan rangkaian
4
modifikasi
4 Commissioning.

2.4. Kesimpulan Kajian Kelayakan Operasi


Dari uraian di atas, alternatif #2: modifikasi penambahan emergency running bypass system
control PLC (73.5) dapat dilaksanakan dan ditindaklanjuti pada kajian kelayakan financial
dikarenakan memiliki nilai lebih besar dibanding alternatif #1: tidak melakukan apa-apa (33).

32
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
BAB III
KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL

Kelayakan finansial merupakan analisa bagaimana alternatif-alternatif penyelesaian


permasalah yang sudah dipilih jika dilihat dari segi finanial. Untuk perbandingan biaya tahunan
masing-masing alternatif maka dilakukan perhitungan seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.
Rincian perhitungan masing-masing alternatif ditunjukkan pada bab berikut.

3.1. Perhitungan Finansial Alternatif


Perhitungan finansial kedua Alternatif dijelaskan pada table 5 berikut ini :
No Cost Alternatif 1 Alternatif 2
1 Modifikasi - No Invest 272.000,- Modifikasi
penambahan
emergency
running
turning gear
bypass PLC.
(pemasangan
dari tim unit)
2 Maintenance Cost 319.343.950,- Biaya Finalti - Tidak ada
keterlambatan biaya finalti
syncrone ketika
ketika turning keterlambatan
gear tidak syncrone
dapat dikarenakan
dioperasikan persiapan
(kalkulasi turning gear.
10jam)
Diatas Perbaikan - Tidak ada
1.000.000.000.- Bending Shaf terjadinya
ketika gagal bending shaf
turning gear karena system
saat unit pengoperasian
Trip/shutdown turning gear
ada bypass
system

Total Cost 1.319.343.950.- 272.000.-

33
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
3.2. Kesimpulan Kajian Kelayakan Finansial
Analisis Kelayakan Finansial dilakukan berdasarkan biaya yang dikeluarkan (maintenance
cost & modifikasi cost). Alternatif paling layak dipilih dari nilai keuntungan perhitungan finansial
adalah alternative 2, karena biaya pemasangan rendah dan tidak ada biaya kerugian.

34
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
BAB IV
ANALISA RISIKO

Analisa resiko meliputi resiko operasional, resiko project (proses pengadaan, delivery time,
kualitas peralatan, kualitas pemasangan, commisioning, pengoperasian alat dan kompetensi
personel) Analisa resiko dibuat untuk masing masing alternatif. Resiko pada masing-masing
alternatif penyelesaian masalah ditunjukkan pada tabel 6 dan 7.

4.1. Alternatif #1 :
Tabel 6. Resiko Alternatif #1
Level
Identifikasi Risiko Inheren Level
Risiko
No Risiko Mitigasi
setelah
Risiko Penyebab Dampak Inheren
mitigasi
System control Membayar Tidak
Penundaan waktu melakukan
1 PLC turning finalti ke PLN D4 D4
sycnrone unit 2 apa-apa
gear rusak area

4.2. Alternatif #2 :
Tabel 7. Resiko Alternatif #2
Level
Identifikasi Risiko Inheren Level
Risiko
No Risiko Mitigasi
setelah
Risiko Penyebab Dampak Inheren
mitigasi
Modifikasi
penambahan
Penundaan
System control Membayar emergency
waktu
1 PLC turning finalti ke PLN D4 running turning B2
sycnrone unit
gear rusak area gear bypass
2
system control
PLC

4.3. Peta Risiko


Risiko yang sudah dibahas pada bab sebelumnya dipetakan dengan menggunakan peta resiko.
Identifikasi resiko sebelum pelaksanaan mitigasi Alternatif #1 dan #2, serta perbandingan sesudah
dilakukan Alternatif tersebut. Pemetaan resiko pada setiap alternatif ditunjukkan pada gambar 2.

35
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
Moderat Moderat Tinggi Ekstrem Ekstrem
Sangat
E
Besar

Rendah Moderat Tinggi Ekstrem Ekstrem


1a 1a 1a 1b
Besar D
Tingkat Kemungkinan

2a 2a

Rendah Moderat Tinggi Tinggi Ekstrem


Sedang C

Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrem


Kecil B 2a
2b

Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrem


Sangat
A
Kecil

1 2 3 4 5
Tidak
Minor Medium Signifikasi Malapetaka
Signifikan
Tingkat Dampak

Keterangan :
Inherent Risk Controlled Risk

1a - Alternatif #1 Risk 1 2a - Alternatif #2 Risk 1


1b - Alternatif #1 Risk 2 2b - Alternatif #2 Risk

Gambar 2. Peta Resiko

4.4. Kesimpulan Analisa Risiko


Berdasarkan pemetaan resiko yang ditunjukkan pada gambar 2, dapat dilihat bahwa Alternatif
#2 (Modifikasi penambahan emergency running turning gear bypass system control PLC) dapat
meningkatkan kehandalan peralatan unit PLTU Banjarsari.

36
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
BAB V
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
• Dari analisis pembobotan dari sudut pandang keberlangsungan operasi, biaya investasi,
alternatif #2: Modifikasi penambahan emergency running turning gear bypass system control
PLC (73.5).
• Berdasarkan pemetaan resiko yang ditunjukkan pada gambar 2, dapat dilihat bahwa Alternatif
#2 (Modifikasi penambahan emergency running turning gear bypass system control PLC)
dapat meningkatkan kehandalan peralatan unit PLTU Banjarsari.

5.2. Rekomendasi
Rekomendasi dari hasil kajian ECP ini adalah Modifikasi penambahan emergency running
turning gear bypass system control PLC untuk meningkatkan kehandalan & performance
PLTU Banjarsari.

37
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
Wiring diagram modifikasi turning gear operation device

38
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
39
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
LAMPIRAN 3

40
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
LAMPIRAN 4

41
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
42
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
LAMPIRAN 5

43
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
44
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
LAMPIRAN 6

No Foto Spesifikasi Jumlah Harga


1

Kabel NYAF 0.75mm 10m Rp 30.000

Relay Omron MY4N-J 24VDC +


4 pcs Rp 160.000
socket 8 pin

Selector switch 3 way rotary 1 Pcs Rp 62.000

Selector switch 3 way biasa 1 Pcs Rp 20.000

TOTAL Rp 272.000,-

45
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
BIODATA PENYUSUN

Nama : Rudi Alfadli


NIP : 8815017BJ
Jabatan : Asisten Enjinir Listrik Mekanik &
Jaringan dan bergabung dengan PT PJB
Services sejak tahun 2014 sebagai siswa ODP 7

Nama : Nanda Marda S


NID : 9517039BJ
Jabatan : Junior Enjinir Listrik Kontrol dan
bergabung dengan PT PJB Services sejak tahun
2014 sebagai siswa elementary.

46
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019
47
FORM-05.3.05.004-Rev0-11 Feb 2019

Anda mungkin juga menyukai