Penyakit A-Z
o Penyakit A-Z
Kanker Payudara
Diare
Asam Urat
Difteri
Herpes
Psoriasis
o Health Center
Diabetes
Hipertensi
Kanker Payudara
Penyakit Musiman
Gangguan Pencernaan
Kanker Serviks
Batuk & Penyakit Pernapasan
Stroke
Pilek & Flu
Penyakit Jantung
Lihat Semua
o Kesehatan A-Z
Tes Kesehatan A-Z
Operasi A-Z
Obat A-Z
o Obat A-Z
Asam Mefenamat (Mefenamic Acid)
Dexamethasone
Omeprazole
Ciprofloxacin
Ibuprofen
Cataflam
Cetirizine
Paracetamol
Cefixime
Metilprednisolon (Methylprednisolone)
Cefadroxil
Simvastatin
Ambroxol
Lihat Semua
o Herbal A-Z
Lidah Buaya
Kapulaga
Jelly Gamat
Sambiloto
Daun Salam
Lihat Semua
Hidup Sehat
o Tips Sehat
o Fakta Unik
o Nutrisi
o Kebugaran
o Kecantikan
o Seks & Asmara
o Gigi & Mulut
o Psikologi
o Pertolongan Pertama
o Berhenti Merokok
o Perawatan Kewanitaan
o Perawatan Pria
o Asuransi
o Lihat Semua
Kehamilan
o Kesuburan
o Perkembangan Janin
o Kehamilan & Kandungan
o Melahirkan
o Lihat Semua
Parenting
o Perkembangan Bayi
o Perkembangan Balita
o Kesehatan Anak
o Kulit Bayi
o Nutrisi Anak
o Menyusui
o Tips Parenting
o Lihat Semua
Cek Kesehatan
o Cek Gejala
o Kalkulator BMI
o Kalkulator Kebutuhan Kalori
o Kalkulator Masa Subur
o Kalkulator Berat Badan Ideal Ibu Hamil
o Cek Arti Warna Feses Bayi
o Kalkulator Pembakaran Kalori
o Cek Kadar Alkohol Dalam Darah
o Kalkulator Detak Jantung
o Hitung Pengeluaran untuk Rokok
o Lihat Semua
Hello Sehat > Informasi Kesehatan > Hidup Sehat > Pertolongan Pertama > Beda Jenis
Lukanya, Beda Juga Perbannya: 5 Cara Membungkus Luka
Anda pernah mendengar tentang wound dressing? Bukan, ini bukan dressing untuk salad,
melainkan merupakan penutup luka. Saat ini penggunaan wound dressing sudah banyak
digunakan di berbagai fasilitas kesehatan untuk merawat luka kronis. Anda yang menderita
diabetes melitus dan saat ini memiliki luka di kaki yang cukup besar mungkin sudah sering
menggunakan wound dressing. Tapi tahukah Anda, apa sebenarnya wound dressing ini? Yuk,
kita simak info tentang wound dressing berikut ini.
Fase ketiga adalah fase proliferasi, yaitu fase di mana jaringan yang rusak tadi akan memperbaiki
dirinya membentuk jaringan baru dan pembuluh darah baru. Fase terakhir adalah fase maturasi,
di mana jaringan baru dan pembuluh darah baru tadi akan lebih dimatangkan.
Wound dressing memiliki beberapa fungsi tergantung jenis, tingkat keparahan, dan lokasi luka.
Secara umum fungsi utama wound dressing adalah untuk mencegah terjadinya infeksi, namun di
samping itu wound dressing juga berguna untuk membantu:
Film dressing
Simple island dressing
Non-adherent dressing
Moist dressing
Absorbent dressing
1. Film dressing
Dressing ini dapat digunakan sebagai dressing utama atau tambahan. Biasanya digunakan
sebagai pelindung untuk area tubuh yang sering mengalami gesekan seperti tumit. Dressing ini
tembus udara sehingga luka menjadi tidak terlalu basah karena lembab. Dressing ini bisa
menjaga luka tetap kering dan mencegah kontaminasi bakteri.
Dressing ini hanya digunakan untuk menutup luka yang telah dijahit seperti pada luka operasi.
Pada bagian tengah dressing ini mengandung selulosa yang berfungsi untuk menyerap cairan-
cairan yang merembes keluar dari luka selama 24 jam pertama setelah operasi.
3. Non-adherent dressing
Dressing jenis ini didesain agar tidak melekat pada cairan yang mengering yang berasal dari luka
dengan tujuan agar ketika dressing dibuka tidak menimbulkan luka dan nyeri. Hal ini menjadi
penting karena apabila menggunakan dressing yang lekat, dapat melukai jaringan baru yang
terbentuk sehingga menimbulkan luka dan perdarahan.
4. Moist dressing
Dressing ini berfungsi untuk menjaga kelembapan luka dengan cara menghambat kulit
kehilangan kelembapannya atau secara aktif menambah kelembapan pada area tersebut. Moist
dressing dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hydrogel dan hydrocolloid.
Hydrogel dressing mengandung 60-70% air yang disimpan dalam bentuk gel. Biasanya
digunakan untuk luka yang mengandung jaringan mati, dimana jaringan tersebut menjadi keras
dan hitam, sekaligus melekat pada jaringan hidup dibawahnya menghambat proses
penyembuhan. Fungsi air adalah untuk melunakkan jaringan mati sehingga jaringan mati dapat
dibuang oleh tubuh dan membantu proses penyembuhan luka.
Hydrocolloid dressing tidak mengandung air didalamnya, namun ia berperan sebagai segel agar
kelembapan tidak hilang lewat penguapan.
5. Absorbent dressing
Dressing ini mampu menyerap cairan yang keluar dari luka. Cocok untuk luka yang basah.
Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya maserasi pada luka akibat cairan yang terus
menerus merembes keluar dari luka.
Baca Juga:
HYDROGELS
Add caption
HYDROCOLLOIDS
Hydrocolloid sebenarnya sudah digunakan secara luas sejak
tahun 1982 (Haimowitz, Julia.E., 1997) dan risetnya sudah
dimulai sejak tahun 1970an, jadi istilah modern dressing
sebenarnya kurang tepat.
Beberapa wound expert menyatakan bahwa hydrocolloid
merupakan balutan yang hampir memenuhi semua kriteria
balutan ideal. Hydrocolloid memiliki sifat impermeable
terhadap cairan dan oksigen, mengandung polyurethane,
adherent (merekat) namun tidak menimbulkan nyeri.
Kemampuan hydrocolloid dalam menyerap kelembaban yang
berlebih membuatnya menjadi dressing favorit pilihan
pemirsa…eh maaf, perawat. Sama halnya dengan hydrogel,
hydrocolloid juga tersedia dalam kemasan pasta atau lembaran
dan salah satu kelebihan hydrocolloid adalah kemampuannya
untuk bertahan pada luka hingga tujuah hari, dengan demikian
akan menurunkan nursing time. Contoh Hydrocolloid; DuoDerm
(Convatec), Tegasorb (3M health Care), dan Comfeel
(Coloplast).
FOAM
REFERENSI:
1. Winter, GD. Formation of the scab and the rate of
epithelialization of superficial wounds in the skin of the youn
domestic pig. Nature. 1962; 193:293-294.
2. Schulitz, Gregory., Mozingo, David., Romanelli, Marco., Claxton,
Karl. (2005) Wound healing and TIME; new concepts and
scientific applications. Wound Repair and regeneration.
13(4):S1-S11.
3. Haimowitz, JE., Margolis, DM. (1997) Moist wound healing. In:
Krasner D, Kane, D. Chronic Wound Care, second edition.
Wayne, PA. Health Management Publications, Inc., pp49-56
4. Hinman, CD., Maibach, H. Effect of air exposure and occlusion
on ecperimental human skin wound. Nature 1963; 200:377-378
Posted by Saldy Yusuf, S.Kep.Ns.ETN. at 03.29.00
Saat ini berbagai jenis balutan luka tersedia, balutan luka atau wound dressing berfungsi sebagai
baju pengganti manakala tubuh kehilangan baju naturalnya. Luka menyebabkan tubuh
kehilangan “baju “ pelindung. Ya...kulit ibaratnya baju yang melindungi tubuh dari paparan fisik,
mekanik, biologis, hingga kimiawai yang berpotensi untuk menimbulkan kerusakan lebih lanjut.
Luka menyebabkan desintegrasi dan discontuinitas dari jaringan kulit. Sebagai akibatnya fungsi
kulit dalam memproteksi jaringan yang ada di bawahnya menjadi terganggu.
Oleh karena itu tujuan utama dari balutan luka (wound dresssing) adalah menciptakan
lingkungan yang kondusif dalam mendukung proses penyembuhan luka. Seperti baju yang
memiliki ukuran, corak, dan warna, balutan luka (wound dressing) bersifat individual bergantung
pada karakteristik dari luka itu sendiri.
4.Hydrocolloids
Balutan ini mengandung partikel hydroactive (hydrophilic) yang terikat dalam polymer
hydrophobic. Partikel hydrophilic-nya mengabsorbsi kelebihan kelembaban pada luka dan
menkonversikannya ke dalam bentuk gel. Hydrogel dapat bertahan 5-7 hari bergantung karakter
eksudat.
5.Hydrogels
Salah satu contoh colloid yang berbahan dasar gliserin atau air mengembang dalam air (exudat
luka). Mirip dengan hydrocolloid tapi dalam bentuk gel.
6.Calcium Alginate
Terbuat dari polysakarida rumput laut (seawed polysacharida), dapat menghentikan perdarahan
minor pada luka, tidak lengket, menyerap eksudat dan berubah menjadi gel bila kontak dengan
cairan tubuh.
7.Hidrofobik
Terbuat dari katun yang mengandung bahan aktif dialcylcarbamoil chloride yang bersifat
hidrofobik kuat. Sifat ini sama dengan karakteristik bakteri sehingga diharapkan dapat terjadi
ikatan secara fisika dan dengan pergantian dressing, bakteri yang ada di permukaan luka juga
terangkat.
8.Hydrofiber
Terbuat dari serat carboxymethylcellulose (CMC) yang mampu menyerap banyak eksudat dan
berubah menjadi gel sehingga tidak menimbulkan trauma jaringan saat pergantian balutan.
9.Silver Dressing
Silver dressing cocok digunakan untuk luka kronis yang tak kunjung sembuh. Memiliki
kemampuan dalam mengendalikan kolonisasi bakteri pada permukaan luka sehingga
mempercepat reephitelisasi hingga 40 % dibanding penggunaan cairan antibiotik.
Peran perawat sebagai ‘clien advocator’ sangat dibutuhkan dalam menimbang, memilih, hingga
akhirnya memutuskan dressing apa yang cocok untuk karakteristik luka pasien. Dressing
ibaratnya software, hardwarenya adalah anda sebagi perawat. ‘Wound dressing is art of nursing
science, depends of how we think the colour of wound and use dressing as the painbrush” (Saldy
Yusuf, 2008).
WUNDRES yaitu wound dressing modern yang berisi Hydrophylic Polyurethane Foam, yang mempunyai
2 (dua) teknologi yaitu : Super Absorben dan Teknologi Mikropori.
Keunggulan wundres :
Wundres menjaga kelembaban luka karena menggunakan Wound Healing Concept yang merupakan
konsep yang paling baik dan bagus dalam hal perawatan luka
Wundres produk asli dari Biopol Korea yang sudah memiliki FDA Approved (Food and Drug
Administration)
All Varian Wundres
1. WUNDRES B 10cm x 10cm, 10cm x 20cm ( berguna untuk menyerap exudat, sebagai tampon luka
berongga, luka bakar Grade III )
2. WUNDRES N 10cm x 10cm, 10cm x 20cm ( Berguna untuk ulkus diabeticum tidak berongga, untuk luka
bakar Grade I dan II )
3. WUNDRES F 5cm x 5cm, 10cm x 10cm, 5cm x 20cm ( Luka Post Operasi dan Luka dengan Luas Kecil )
( 1 Box Wundres berisi 5pcs)
Askina : terbuat dari rumput laut yang mampu menyerap cairan dan mencitakan kondisi luka lembab
dan mempercepat proses penyembuhan luka
Askina 10 cm x 10 cm
Rp. 55.000,-
Suprasorb A
Rp. 81.500,-
Suprasorb A+Ag ; balutan berbahan dasar alginat yang dipadu dengan silver ag sehingga mempunyai
daya anti bakteri yang baik, mampu menyerap cairan jumlah sedang sampai banyak
Suprasorb A+Ag
Rp. 214.600
Cutimed Siltec sebagai dressing busa (foam) telah dikembangkan untuk mampu menyerap eksudat
dengan jumlah yang banyak. Lapisan tipis silicon mampu mengurangi ketidaknyamanan selama
pergantian balutan. Jaringan yang baru terbentuk memperoleh perlindungan optimal dalam lingkungan
luka lembab.
Cutimed Siltec
Rp. 97.500,-
5. Allevyn
I. ALLEVYN Adhesive
Deskripsi :
Dressing ALLEVYN Adhesive mengkombinasikan pad hidroselular absorben yang terletak di bagian
tengah yang diselipkan di antara lapisan yang berperekat serta berlubang-lubang yang kontak dengan
luka dan suatu film yang kedap air di bagian luar.
Cara kerja
Dressing ALLEVYN Adhesive membantu memberikan lingkungan luka yang lembab. Dressing ini mudah
diaplikasikan dan dilepas.
Indikasi
Penatalaksanaan luka dengan tujuan penyembuhan sekunder pada luka dangkal dan bergranulasi. Luka
kronik dan akut yang bereksudat, luka full thickness dan partial thickness seperti ulkus yang terjadi
akibat tekanan, ulkus tungkai, luka terinfeksi, ulkus kaki diabetik, malignant wound, luka pembedahan,
luka bakar derajat satu dan dua, lokasi donor tandur kulit, ulkus akibat kanker. Dapat juga digunakan
bersama dengan INTRASITE GelTM untuk luka dengan jaringan nekrotik dan luka dengan slough
(jaringan nekrotik lunak kekuningan yang melekat pada dasar luka).
Petunjuk penggunaan
3. Siapkan dan bersihkan luka di sekitar daerah luka dengan menghilangkan uap air yang berlebihan.
Rambut yang berlebihan sebaiknya digunting untuk menjamin dressing dapat melekat dengan baik pada
luka. Penyeka SKIN-PREPTM dapat digunakan sebelum aplikasi dressing ALLEVYN Adhesive yang
melibatkan kulit yang rapuh.
4. Mulai lepas bahan pelindung dari dressing ALLEVYN Adhesive dan aplikasikan dressing pada luka.
5. Ratakan dressing di atas luka, lepas bahan pelindung yang masih ada.
6. Dressing ALLEVYN Adhesive dapat dipotong, khususnya untuk luka pada tumit, siku dan daerah yang
tidak umum lainnya.
7. Jika memasang ALLEVYN Adhesive Sacrum Dressing, letakkan ujung bagian yang sempit dari dressing
minimal 2 cm (¾ inci) di atas sfingter anus, kemudian ratakan dressing di atas sakrum.
Frekuensi Penggantian
Selama tahap awal penatalaksanaan luka, dressing ALLEVYN Adhesive sebaiknya sering diperiksa. Jika
produk digunakan pada luka terinfeksi, infeksi harus diperiksa dan diterapi sesuai protokol klinik lokal.
Dressing ini mempunyai kapasitas melekat pada tempatnya hingga 7 hari, kecuali untuk daerah sakral di
mana dressing ini mempunyai kapasitas melekat pada tempatnya hingga 5 hari, atau sampai eksudat
terlihat dan mencapai 2 cm (3/4 inci) dari tepi dressing, yang mana yang lebih dahulu. Protokol klinik
lokal sebaiknya juga menjadi pertimbangan. Film kedap air yang merupakan lapisan luar berguna
membantu pencegahan kontaminasi bakteri pada luka.
Pelepasan Dressing
Untuk melepaskan dressing ALLEVYN Adhesive, angkat salah satu sudut dressing dan tarik dressing
kembali ke arah dirinya sendiri. Sacral Dressing harus diangkat dari tepi atas dan turunkan ke arah anus
untuk meminimalkan kejadian penyebaran infeksi.
Peringatan
Jangan gunakan dressing ALLEVYN Adhesive dengan bahan yang mengoksidasi seperti larutan hipoklorit
(contoh: EUSOL) atau hidrogen peroksida, karena dapat merusak komponen polyurethane absorben dari
dressing. Seperti pada umumnya dengan produk perekat, beberapa kasus iritasi dan/atau maserasi kulit
di sekitar luka telah dilaporkan. Kasus sensitivitas terhadap dressing ini telah dilaporkan, meskipun
jarang. Sebaiknya dicatat bahwa penggunaan yang tidak sesuai atau terlalu sering penggantian dressing,
khususnya pada pasien dengan kulit yang rapuh, dapat menyebabkan kerusakan kulit. Jika terjadi
kemerahan atau sensitisasi, hentikan penggunaan.
Ketersediaan Produk
Ukuran Ketersediaan
Allevyn Adhesive
Rp. 65.000,-
Ukuran matrik Allevyn bervariasi sehingga daya serap exudatnya terkontrol (tdk menyebabkan luka
menjadi kering)
- Menciptakan suasana lembab
- Daya ikat lebih kuat
- Mengurangi maserasi
- Tahan air dan bakteri
- Mencegah kontaminasi bakteri
- Resiko alergi minimal
- Mempercepat penyembuhan luka
- Tidak lengket pada luka
- Lembut dan nyaman digunakan
- Mempunyai laju transmisi yang tinggi
Indikasi:
Sediaan:
ukuran 10cmx10cm
ukuran 10cmx20cm
Rp. 79.300,-