Anda di halaman 1dari 22

Skip to content

 Penyakit A-Z
o Penyakit A-Z
 Kanker Payudara
 Diare
 Asam Urat
 Difteri
 Herpes
 Psoriasis
o Health Center
 Diabetes
 Hipertensi
 Kanker Payudara
 Penyakit Musiman
 Gangguan Pencernaan
 Kanker Serviks
 Batuk & Penyakit Pernapasan
 Stroke
 Pilek & Flu
 Penyakit Jantung
 Lihat Semua
o Kesehatan A-Z
 Tes Kesehatan A-Z
 Operasi A-Z
 Obat A-Z
o Obat A-Z
 Asam Mefenamat (Mefenamic Acid)
 Dexamethasone
 Omeprazole
 Ciprofloxacin
 Ibuprofen
 Cataflam
 Cetirizine
 Paracetamol
 Cefixime
 Metilprednisolon (Methylprednisolone)
 Cefadroxil
 Simvastatin
 Ambroxol
 Lihat Semua
o Herbal A-Z
 Lidah Buaya
 Kapulaga
 Jelly Gamat
 Sambiloto
 Daun Salam
 Lihat Semua
 Hidup Sehat
o Tips Sehat
o Fakta Unik
o Nutrisi
o Kebugaran
o Kecantikan
o Seks & Asmara
o Gigi & Mulut
o Psikologi
o Pertolongan Pertama
o Berhenti Merokok
o Perawatan Kewanitaan
o Perawatan Pria
o Asuransi
o Lihat Semua
 Kehamilan
o Kesuburan
o Perkembangan Janin
o Kehamilan & Kandungan
o Melahirkan
o Lihat Semua
 Parenting
o Perkembangan Bayi
o Perkembangan Balita
o Kesehatan Anak
o Kulit Bayi
o Nutrisi Anak
o Menyusui
o Tips Parenting
o Lihat Semua
 Cek Kesehatan
o Cek Gejala
o Kalkulator BMI
o Kalkulator Kebutuhan Kalori
o Kalkulator Masa Subur
o Kalkulator Berat Badan Ideal Ibu Hamil
o Cek Arti Warna Feses Bayi
o Kalkulator Pembakaran Kalori
o Cek Kadar Alkohol Dalam Darah
o Kalkulator Detak Jantung
o Hitung Pengeluaran untuk Rokok
o Lihat Semua

Hello Sehat > Informasi Kesehatan > Hidup Sehat > Pertolongan Pertama > Beda Jenis
Lukanya, Beda Juga Perbannya: 5 Cara Membungkus Luka

Beda Jenis Lukanya, Beda Juga Perbannya:


5 Cara Membungkus Luka
Oleh Thendy Foraldy Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Yusra Firdaus -
Dokter Umum






Anda pernah mendengar tentang wound dressing? Bukan, ini bukan dressing untuk salad,
melainkan merupakan penutup luka. Saat ini penggunaan wound dressing sudah banyak
digunakan di berbagai fasilitas kesehatan untuk merawat luka kronis. Anda yang menderita
diabetes melitus dan saat ini memiliki luka di kaki yang cukup besar mungkin sudah sering
menggunakan wound dressing. Tapi tahukah Anda, apa sebenarnya wound dressing ini? Yuk,
kita simak info tentang wound dressing berikut ini.

Luka akut vs luka kronis


Berdasarkan durasi dan proses penyembuhan, luka dibedakan menjadi luka akut dan luka kronis.
Luka akut adalah cedera pada kulit yang diakibatkan oleh karena trauma atau luka operasi. Luka
akut sembuh dengan waktu yang dapat diprediksi berkisar antara 8 hingga 12 minggu tergantung
ukuran dan kedalaman luka. Sebaliknya, luka kronis adalah luka yang proses penyembuhan
normalnya gagal dan tidak dapat diperkirakan waktu penyembuhannya. Luka kronis biasanya
terjadi akibat dari luka bakar atau ulkus.

Empat tahap penyembuhan luka


Penyembuhan luka normal meliputi empat tahap yang terjadi secara berurutan dan tumpang
tindih. Pertama adalah fase koagulasi dan hemostasis. Fase ini terjadi tepat setelah timbulnya
luka dengan tujuan untuk menghentikan perdarahan. Kemudian berlanjut ke fase inflamasi, di
mana jaringan yang mengalami luka akan mengalami inflamasi untuk mencegah terjadinya
infeksi.

Fase ketiga adalah fase proliferasi, yaitu fase di mana jaringan yang rusak tadi akan memperbaiki
dirinya membentuk jaringan baru dan pembuluh darah baru. Fase terakhir adalah fase maturasi,
di mana jaringan baru dan pembuluh darah baru tadi akan lebih dimatangkan.

Apa fungsi perban penutup luka (wound dressing)?


Wound dressing yang digunakan oleh dokter adalah penutup untuk melindungi luka dari infeksi,
sekaligus membantu penyembuhan luka. Penutup luka ini dibuat untuk bersentuhan langsung
dengan luka, berbeda dengan perban yang digunakan untuk menjaga wound dressing tetap pada
tempatnya.

Wound dressing memiliki beberapa fungsi tergantung jenis, tingkat keparahan, dan lokasi luka.
Secara umum fungsi utama wound dressing adalah untuk mencegah terjadinya infeksi, namun di
samping itu wound dressing juga berguna untuk membantu:

 Menghentikan luka dan memulai proses pembekuan darah


 Menyerap kelebihan darah atau cairan lain yang keluar dari luka
 Memulai proses penyembuhan

Jenis-jenis perban wound dressing


Tipe wound dressing yang ada di pasaran sekarang jumlahnya sudah sangat banyak hingga
mencapai lebih dari 3000 jenis, namun untuk mempermudah wound dressing dapat
dikelompokkan menjadi 5 kelompok besar, yaitu:

 Film dressing
 Simple island dressing
 Non-adherent dressing
 Moist dressing
 Absorbent dressing

1. Film dressing

Dressing ini dapat digunakan sebagai dressing utama atau tambahan. Biasanya digunakan
sebagai pelindung untuk area tubuh yang sering mengalami gesekan seperti tumit. Dressing ini
tembus udara sehingga luka menjadi tidak terlalu basah karena lembab. Dressing ini bisa
menjaga luka tetap kering dan mencegah kontaminasi bakteri.

2. Simple island dressing

Dressing ini hanya digunakan untuk menutup luka yang telah dijahit seperti pada luka operasi.
Pada bagian tengah dressing ini mengandung selulosa yang berfungsi untuk menyerap cairan-
cairan yang merembes keluar dari luka selama 24 jam pertama setelah operasi.

3. Non-adherent dressing

Dressing jenis ini didesain agar tidak melekat pada cairan yang mengering yang berasal dari luka
dengan tujuan agar ketika dressing dibuka tidak menimbulkan luka dan nyeri. Hal ini menjadi
penting karena apabila menggunakan dressing yang lekat, dapat melukai jaringan baru yang
terbentuk sehingga menimbulkan luka dan perdarahan.

4. Moist dressing

Dressing ini berfungsi untuk menjaga kelembapan luka dengan cara menghambat kulit
kehilangan kelembapannya atau secara aktif menambah kelembapan pada area tersebut. Moist
dressing dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hydrogel dan hydrocolloid.

Hydrogel dressing mengandung 60-70% air yang disimpan dalam bentuk gel. Biasanya
digunakan untuk luka yang mengandung jaringan mati, dimana jaringan tersebut menjadi keras
dan hitam, sekaligus melekat pada jaringan hidup dibawahnya menghambat proses
penyembuhan. Fungsi air adalah untuk melunakkan jaringan mati sehingga jaringan mati dapat
dibuang oleh tubuh dan membantu proses penyembuhan luka.

Hydrocolloid dressing tidak mengandung air didalamnya, namun ia berperan sebagai segel agar
kelembapan tidak hilang lewat penguapan.

5. Absorbent dressing
Dressing ini mampu menyerap cairan yang keluar dari luka. Cocok untuk luka yang basah.
Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya maserasi pada luka akibat cairan yang terus
menerus merembes keluar dari luka.

Baca Juga:

 Luka, Benar Harus Diperban Atau Dibiarkan Terbuka Saja?


 Panduan Merawat Luka Jahitan Setelah Melahirkan

PORTAL ILMU LUKA INDONESIA


 HOME
 MY CLINIC
 MY PATIENTS
 MY SELF
 MY PUBLICATIONS
 GALLERY
 MY PICTURES
 MY VIDEO

Kamis, 30 Desember 2010


KONSEP LEMBAB DALAM PERAWATAN LUKA

Konsep atau prinsip lembab dalam perawatan luka saat ini


menjadi paradigma baru dalam konteks perawatan luka
Penelitian Winter pada tahun 1962 menunjukkan bahwa
penggunaan occlusive dressing meningkatkan proses
penyembuhan dua kali lipat dibandingkan dengan membiarkan
luka tetap terbuka. Hinman dan Maibach melaporkan hasil yang
sama pada sembilan orang sukarelawan.

KEUNTUNGAN KONSEP LEMBAB


Beberapa studi telah menunjukkan bahwa lingkungan lembab
mempercepat proses epitelisasi dan untuk menciptakan
lingkungan lembab dapat dilakukan dengan menggunanakan
balutan semi occlusive, full occulisive dan impermeable
dressing. (Schulitz, et al. 2005). Menurut Haimowitz, Julia.E.,
1997, ada beberapa keuntungan prinsip moisture dalam
perawatan luka, diantaranya:

 Mencegah luka menjadi kering dan keras.


 Meningkatkan laju epitelisasi.
 Menjagah pembentukan jaringan eschar
 Meningkatkan pembentukan jaringan dermis.
 Mengontrol inflamasi dan memberikan tampilan yang
lebih kosmetis.
 Mempercepat proses autolysis debridement.
 Dapat menurunkan kejadian infeksi.
 Cost effective.
 Mempertahankan gradient voltase normal.
 Mempertahankan aktifitas neutrofil.
 Menurunkan nyeri.
 Memberikan keuntungan psikologis.
 Mudah digunakan.

Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk menciptakan


kondisi lembab pada luka.Berikut beberapa contoh dressing
yang bisa menjadi pilihan

KASA dan Normal Saline

Cara konvensional dan terkenal adalah menggunakan kasa yang


dilembabkan dengan NaCL, cara ini bisa menciptakan suasana
lembab tapi tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang
lama sebaliknya cara ini bisa menimbulkan nyeri (pada
beberapa pasien) saat pergantian balutan ketika kasa telah
mengering.

TRANSPARANT FILMS DRESSING


Film dressing terbuat dari polyurethane memiliki sifat tipis,
transparent, dan merekat. Transparan film memungkinkan
transmisi uap air, oxygen dan karbondioksida namun tidak
memiliki sifat absorben sehingga tidak tepat digunakan pada
luka dengan eksudat. Umumnya digunakan untuk balutan
intravena dan fiksasi kateter. Keistimewaan film dressing
karena hanya merekat pada daerah yang kering sehingga tidak
berpotensi mengganggu dasar luka (wound bed), meskipun
demikian perlu hati-hati saat menggunakan dalam fase
epitelisasi sebab aplikasi film dressing bisa melepaskan epitel-
epitel yang masih muda. Contoh Film; Op-Site (Smith and
Nephew)., Polyskin (Kendall Healthcare).

HYDROGELS
Add caption

Hydrogels merupakan polymer dengan kandungan air 90-95 %


dan memiliki sifat semi transparan dan nonadherent (Hest, CT.
1995., Jeter, KF &Tintle, TE. 1991). Di pasaran hydrogel tersedia
dalam bentuk pasta dan lembaran (sheet). Bentuk lembaran
sangat comformable sehingga bisa mengikuti tekstur luka dan
dapat mengabsorbsi eksudat dalam jumlah sedikit atau sedang.
Karena sifatnya yang tidak lengket maka tidak menimbulkan
nyeri saat pergantian balutan namun sifat ini pula yang
mengharuskan hydrogel didampingi oleh balutan sekunder.
Contoh Hydrogels; Nu-Gel (Johnson & Johnson Medical, Inc).,
Hypergel (Molnlyncke), dan Intrasite Gel (Smith and Nephew).

HYDROCOLLOIDS
Hydrocolloid sebenarnya sudah digunakan secara luas sejak
tahun 1982 (Haimowitz, Julia.E., 1997) dan risetnya sudah
dimulai sejak tahun 1970an, jadi istilah modern dressing
sebenarnya kurang tepat.
Beberapa wound expert menyatakan bahwa hydrocolloid
merupakan balutan yang hampir memenuhi semua kriteria
balutan ideal. Hydrocolloid memiliki sifat impermeable
terhadap cairan dan oksigen, mengandung polyurethane,
adherent (merekat) namun tidak menimbulkan nyeri.
Kemampuan hydrocolloid dalam menyerap kelembaban yang
berlebih membuatnya menjadi dressing favorit pilihan
pemirsa…eh maaf, perawat. Sama halnya dengan hydrogel,
hydrocolloid juga tersedia dalam kemasan pasta atau lembaran
dan salah satu kelebihan hydrocolloid adalah kemampuannya
untuk bertahan pada luka hingga tujuah hari, dengan demikian
akan menurunkan nursing time. Contoh Hydrocolloid; DuoDerm
(Convatec), Tegasorb (3M health Care), dan Comfeel
(Coloplast).
FOAM

Foam dressing juga tersusun oleh polyurethane dan sangat


comformable, permeable, non adherent serta mudah
diaplikasikan pada luka. Foam memiliki kapasitas yang tinggi
utnuk mengabsorbsi eksudat. Foam juga mampu menyerap
kelebihan kelembaban sehingga mengurangi resiko maserasi
selain itu juga tidak menimbulkan nyeri dan trauma pada
jaringan luka saat penggantian.
Contoh foam antara lain Allevyn (Smith and Nephew).,
Hydrasorb (Convatec) dan Cutinova (Beirsdeorf-Jobst, Inc).

Namun apapun jenis balutannya yang paling menentukan


adalah keterampilan dan kemampuan perawat dalam
mengambil keputusan klinis. Sebuah balutan mungkin cocok
bagi satu pasien namun bisa jadi tidak tepat pada pasien yang
berbeda dengan jenis luka yang sama.

REFERENSI:
1. Winter, GD. Formation of the scab and the rate of
epithelialization of superficial wounds in the skin of the youn
domestic pig. Nature. 1962; 193:293-294.
2. Schulitz, Gregory., Mozingo, David., Romanelli, Marco., Claxton,
Karl. (2005) Wound healing and TIME; new concepts and
scientific applications. Wound Repair and regeneration.
13(4):S1-S11.
3. Haimowitz, JE., Margolis, DM. (1997) Moist wound healing. In:
Krasner D, Kane, D. Chronic Wound Care, second edition.
Wayne, PA. Health Management Publications, Inc., pp49-56
4. Hinman, CD., Maibach, H. Effect of air exposure and occlusion
on ecperimental human skin wound. Nature 1963; 200:377-378
Posted by Saldy Yusuf, S.Kep.Ns.ETN. at 03.29.00

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Labels: konsep dasar luka


WOUND DRESSING

Saat ini berbagai jenis balutan luka tersedia, balutan luka atau wound dressing berfungsi sebagai
baju pengganti manakala tubuh kehilangan baju naturalnya. Luka menyebabkan tubuh
kehilangan “baju “ pelindung. Ya...kulit ibaratnya baju yang melindungi tubuh dari paparan fisik,
mekanik, biologis, hingga kimiawai yang berpotensi untuk menimbulkan kerusakan lebih lanjut.
Luka menyebabkan desintegrasi dan discontuinitas dari jaringan kulit. Sebagai akibatnya fungsi
kulit dalam memproteksi jaringan yang ada di bawahnya menjadi terganggu.
Oleh karena itu tujuan utama dari balutan luka (wound dresssing) adalah menciptakan
lingkungan yang kondusif dalam mendukung proses penyembuhan luka. Seperti baju yang
memiliki ukuran, corak, dan warna, balutan luka (wound dressing) bersifat individual bergantung
pada karakteristik dari luka itu sendiri.

Mengapa luka harus dibalut?


· Untuk menciptakan lingkungan yang mendukung penyembuhan.
· Mendukung rasa nyaman bagi pasien.
· Untuk melindungi luka dan kulit sekitarnya.
· Untuk mengurangi nyeri.
· Mempertahankan temperatur luka.
· Mengontrol dan mencegah perdarahan.
· Mengontrol dan mencegah bau.
· Menampung eksudat.
· Untuk mencegah pergerakan pada bagian tubuh yang cedera.
· Memberikan ‘compressi’ pada perdarahan atau statis vena.
· Mencegah dan mengatasi infeksi pada luka.
· Mengurangi penderitaan bagi klien.

JENIS-JENIS BALUTAN LUKA


1.Natural Fibre Dry Dressing
Pembalut luka ini terbuat dari kapas, kasa, atau kombinasi keduanya. Kasa sudah lama dikenal
oleh semua tenaga kesehatan sebagai balutan sejak lama. ekonomis membuat kasa menjadi
primadona, namun akhir-akhir ini ratingnya mulai menurun tergantikan oleh modern dressing.

2.Semipermeable Film Dressing


Dilapisi dengan bahan perekat, tipis, tranparan, menngandung polyurethane film. Permeabel
terhadap gas, tapi impermeabel terhadap cairan dan bakteri, mendukung kelembaban termasuk
pada ‘nerve endings’ sehingga mengurangi nyeri, dan yang paling penting adalah memudahkan
inspeksi pada luka.
3.Foam Dressing
Mengandung Polyurethane foam, tersedia dalam kemasan sheets (lembaran) atau ‘cavity filling’.
Dressing ini sangat cocok digunakan pada luka dengan ‘severe’ hingga ‘high eksudat’.

4.Hydrocolloids
Balutan ini mengandung partikel hydroactive (hydrophilic) yang terikat dalam polymer
hydrophobic. Partikel hydrophilic-nya mengabsorbsi kelebihan kelembaban pada luka dan
menkonversikannya ke dalam bentuk gel. Hydrogel dapat bertahan 5-7 hari bergantung karakter
eksudat.

5.Hydrogels
Salah satu contoh colloid yang berbahan dasar gliserin atau air mengembang dalam air (exudat
luka). Mirip dengan hydrocolloid tapi dalam bentuk gel.

6.Calcium Alginate
Terbuat dari polysakarida rumput laut (seawed polysacharida), dapat menghentikan perdarahan
minor pada luka, tidak lengket, menyerap eksudat dan berubah menjadi gel bila kontak dengan
cairan tubuh.

7.Hidrofobik
Terbuat dari katun yang mengandung bahan aktif dialcylcarbamoil chloride yang bersifat
hidrofobik kuat. Sifat ini sama dengan karakteristik bakteri sehingga diharapkan dapat terjadi
ikatan secara fisika dan dengan pergantian dressing, bakteri yang ada di permukaan luka juga
terangkat.

8.Hydrofiber
Terbuat dari serat carboxymethylcellulose (CMC) yang mampu menyerap banyak eksudat dan
berubah menjadi gel sehingga tidak menimbulkan trauma jaringan saat pergantian balutan.

9.Silver Dressing
Silver dressing cocok digunakan untuk luka kronis yang tak kunjung sembuh. Memiliki
kemampuan dalam mengendalikan kolonisasi bakteri pada permukaan luka sehingga
mempercepat reephitelisasi hingga 40 % dibanding penggunaan cairan antibiotik.

BALUTAN LUKA YANG IDEAL


Keryln Carville dalam bukunya ‘Wound Care Manual’ menetapkan 15 kriteria Balutan luka yang
idela, yaitu:
1. Mengeluarkan kelebihan eksudat.
2. Mempertahankan kelembaban dalam penyembuhan luka.
3. Memungkinkan pertukaran gas.
4. Mendukung isolasi thermal dari luka.
5. Sebagai barrier terhadap kuman patogen.
6. Mencegah infeksi.
7. Tidak meninggalkan serat atau substansi toksis bagi penyembuhan luka.
8. Tidak menimbulkan sensitifitas atau reaksi alergi.
9. Pelindung dari trauma mekanik seperti tekanan, tarikan atau gesekan.
10. Mudah dilepaskan tapi tidak menimbulkan trauma jaringan.
11. Mudah di aplikasikan.
12. Nyaman digunakan.
13. Mengikuti contour tubuh.
14. Tidak mengganggu fungsi tubuh.
15. Cost effective.

Peran perawat sebagai ‘clien advocator’ sangat dibutuhkan dalam menimbang, memilih, hingga
akhirnya memutuskan dressing apa yang cocok untuk karakteristik luka pasien. Dressing
ibaratnya software, hardwarenya adalah anda sebagi perawat. ‘Wound dressing is art of nursing
science, depends of how we think the colour of wound and use dressing as the painbrush” (Saldy
Yusuf, 2008).

Posted by Saldy Yusuf, S.Kep.Ns.ETN. at 06.35.00

Perdana Medika Alkes


Menjual berbagai macam Alat Kesehatan dengan harga murah, merakyat dan bersahabat.

Produk Foam Dressing

1. Wundres (Best Seller)

WUNDRES yaitu wound dressing modern yang berisi Hydrophylic Polyurethane Foam, yang mempunyai
2 (dua) teknologi yaitu : Super Absorben dan Teknologi Mikropori.

Keunggulan wundres :

Wundres menjaga kelembaban luka karena menggunakan Wound Healing Concept yang merupakan
konsep yang paling baik dan bagus dalam hal perawatan luka
Wundres produk asli dari Biopol Korea yang sudah memiliki FDA Approved (Food and Drug
Administration)
All Varian Wundres
1. WUNDRES B 10cm x 10cm, 10cm x 20cm ( berguna untuk menyerap exudat, sebagai tampon luka
berongga, luka bakar Grade III )
2. WUNDRES N 10cm x 10cm, 10cm x 20cm ( Berguna untuk ulkus diabeticum tidak berongga, untuk luka
bakar Grade I dan II )
3. WUNDRES F 5cm x 5cm, 10cm x 10cm, 5cm x 20cm ( Luka Post Operasi dan Luka dengan Luas Kecil )
( 1 Box Wundres berisi 5pcs)

Promo Beli 5box gratis 1box ( harga lebih murah )

All Varian Wundres

2. Askina (Best Seller)

Askina : terbuat dari rumput laut yang mampu menyerap cairan dan mencitakan kondisi luka lembab
dan mempercepat proses penyembuhan luka
Askina 10 cm x 10 cm
Rp. 55.000,-

3. Suprasorb A dan Suprasorb A+Ag

Suprasorb A : kandungan alginat yang mampu menyerap cairan luka sedang-banyak

Suprasorb A

Rp. 81.500,-

Suprasorb A+Ag ; balutan berbahan dasar alginat yang dipadu dengan silver ag sehingga mempunyai
daya anti bakteri yang baik, mampu menyerap cairan jumlah sedang sampai banyak
Suprasorb A+Ag

Rp. 214.600

4. Cutimed Siltec (Best Seller)

Cutimed Siltec sebagai dressing busa (foam) telah dikembangkan untuk mampu menyerap eksudat
dengan jumlah yang banyak. Lapisan tipis silicon mampu mengurangi ketidaknyamanan selama
pergantian balutan. Jaringan yang baru terbentuk memperoleh perlindungan optimal dalam lingkungan
luka lembab.

Cutimed Siltec

Rp. 97.500,-

5. Allevyn

I. ALLEVYN Adhesive
Deskripsi :
Dressing ALLEVYN Adhesive mengkombinasikan pad hidroselular absorben yang terletak di bagian
tengah yang diselipkan di antara lapisan yang berperekat serta berlubang-lubang yang kontak dengan
luka dan suatu film yang kedap air di bagian luar.

Cara kerja

Dressing ALLEVYN Adhesive membantu memberikan lingkungan luka yang lembab. Dressing ini mudah
diaplikasikan dan dilepas.

Indikasi

Penatalaksanaan luka dengan tujuan penyembuhan sekunder pada luka dangkal dan bergranulasi. Luka
kronik dan akut yang bereksudat, luka full thickness dan partial thickness seperti ulkus yang terjadi
akibat tekanan, ulkus tungkai, luka terinfeksi, ulkus kaki diabetik, malignant wound, luka pembedahan,
luka bakar derajat satu dan dua, lokasi donor tandur kulit, ulkus akibat kanker. Dapat juga digunakan
bersama dengan INTRASITE GelTM untuk luka dengan jaringan nekrotik dan luka dengan slough
(jaringan nekrotik lunak kekuningan yang melekat pada dasar luka).

Petunjuk penggunaan

1. Cuci luka sesuai dengan prosedur normal.

2. Pilih ukuran dressing yang sesuai.

3. Siapkan dan bersihkan luka di sekitar daerah luka dengan menghilangkan uap air yang berlebihan.
Rambut yang berlebihan sebaiknya digunting untuk menjamin dressing dapat melekat dengan baik pada
luka. Penyeka SKIN-PREPTM dapat digunakan sebelum aplikasi dressing ALLEVYN Adhesive yang
melibatkan kulit yang rapuh.

4. Mulai lepas bahan pelindung dari dressing ALLEVYN Adhesive dan aplikasikan dressing pada luka.

5. Ratakan dressing di atas luka, lepas bahan pelindung yang masih ada.

6. Dressing ALLEVYN Adhesive dapat dipotong, khususnya untuk luka pada tumit, siku dan daerah yang
tidak umum lainnya.

7. Jika memasang ALLEVYN Adhesive Sacrum Dressing, letakkan ujung bagian yang sempit dari dressing
minimal 2 cm (¾ inci) di atas sfingter anus, kemudian ratakan dressing di atas sakrum.

Frekuensi Penggantian

Selama tahap awal penatalaksanaan luka, dressing ALLEVYN Adhesive sebaiknya sering diperiksa. Jika
produk digunakan pada luka terinfeksi, infeksi harus diperiksa dan diterapi sesuai protokol klinik lokal.
Dressing ini mempunyai kapasitas melekat pada tempatnya hingga 7 hari, kecuali untuk daerah sakral di
mana dressing ini mempunyai kapasitas melekat pada tempatnya hingga 5 hari, atau sampai eksudat
terlihat dan mencapai 2 cm (3/4 inci) dari tepi dressing, yang mana yang lebih dahulu. Protokol klinik
lokal sebaiknya juga menjadi pertimbangan. Film kedap air yang merupakan lapisan luar berguna
membantu pencegahan kontaminasi bakteri pada luka.

Pelepasan Dressing

Untuk melepaskan dressing ALLEVYN Adhesive, angkat salah satu sudut dressing dan tarik dressing
kembali ke arah dirinya sendiri. Sacral Dressing harus diangkat dari tepi atas dan turunkan ke arah anus
untuk meminimalkan kejadian penyebaran infeksi.

Peringatan

Jangan gunakan dressing ALLEVYN Adhesive dengan bahan yang mengoksidasi seperti larutan hipoklorit
(contoh: EUSOL) atau hidrogen peroksida, karena dapat merusak komponen polyurethane absorben dari
dressing. Seperti pada umumnya dengan produk perekat, beberapa kasus iritasi dan/atau maserasi kulit
di sekitar luka telah dilaporkan. Kasus sensitivitas terhadap dressing ini telah dilaporkan, meskipun
jarang. Sebaiknya dicatat bahwa penggunaan yang tidak sesuai atau terlalu sering penggantian dressing,
khususnya pada pasien dengan kulit yang rapuh, dapat menyebabkan kerusakan kulit. Jika terjadi
kemerahan atau sensitisasi, hentikan penggunaan.

Ketersediaan Produk

Ukuran Ketersediaan

7,5 cm x 7,5 cm / 3 in. x 3 in. Karton isi 10

12,5cm x 12,5cm / 5 in. x 5 in. Karton isi 10

Allevyn Adhesive

Rp. 65.000,-

II. Allevyn Non Adhesive


Dressing dengan kandungan polyurethane film, perforated polyurethane film dan hydrocellular
polyurethane
Memiliki keunggulan:

Ukuran matrik Allevyn bervariasi sehingga daya serap exudatnya terkontrol (tdk menyebabkan luka
menjadi kering)
- Menciptakan suasana lembab
- Daya ikat lebih kuat
- Mengurangi maserasi
- Tahan air dan bakteri
- Mencegah kontaminasi bakteri
- Resiko alergi minimal
- Mempercepat penyembuhan luka
- Tidak lengket pada luka
- Lembut dan nyaman digunakan
- Mempunyai laju transmisi yang tinggi
Indikasi:

- Sebagai dressing untuk luka akut dan kronik


- Full thickness dan partial thickness
- Luka bergranulasi
- Luka bereksudat sedang-banyak

Sediaan:

ukuran 10cmx10cm

ukuran 10cmx20cm

Allevyn Non Adhesive

Rp. 79.300,-

Anda mungkin juga menyukai