DINAS KESEHATAN
UPT LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH
Jl. A.W. Syahranie/ Pendidikan Kanal 3 Bukit Pelangi, Sangatta Utara
Email: NewLabkesdakutim@gmail.com
NOTULEN
Hari/Tanggal : Kamis/16 Januari 2023
Waktu Rapat : 09.00 - Selesai
NOTULEN.
Pimpinan Sidang/Rapat
Helma Violetha
Peserta Sidang/Rapat :
Kegiatan Rapat :
1. Review akreditasi
Semua dokumen akreditasi dirapikan dan dilengkapi
2. BHP
Banyak BHP expired sehingga sudah dievaluasi dan monitoring hasil lanjut
5. Surat sehat
8. Utility
9. Pembersihan ac
NOTULEN.
Pimpinan Sidang/Rapat
Helma Violetha
Peserta Sidang/Rapat :
Kegiatan Rapat :
NOTULEN.
Pimpinan Sidang/Rapat
Helma Violetha
Peserta Sidang/Rapat :
1. dr.Tri Suwarni
2. Yesi Suciati,S.Si
3. Samuel Situmorang SE,M.Si
4. Kaspianoor, S.K.M.,M.Si
5. Lilis Sulistio Hadiningrum, A.md
6. Sulistiowati,S.H
7. Hariati SE,M.Kes
8. M. Eri Sadikin.SKM
9. Rohmat Hidayatullah A.md
10. Ahsan Zainuddin S.sos.,M.Si
11. Wasyanto Budi Santoso S.T
12. Haidar Ali Zhaldary S.T
13. dr. Indri Marinda
14. Reni Meilany Silalahi
15. Daelis
16. Ayu Anggrainy
17. Ajeng retno Ningtyas
18. Suherni Purwati
19. Ferin Febriani
20. Ita Handayani
21. Ravika Rosita D
22. Jamalia
23. Ermawati
24. Andi Imelda
25. Miftahul Fajar
26. Ricky Patulak
27. Rani Lestari S
28. Helma Violetha
29. Gregorius Gebo
30. Reni
31. Rince
32. Syamsul
Kegiatan Rapat :
SURVEY
• Pengukuran Topografi
• Inventarisir Instalasi
DATA
• Data Aturan Terkait Fungsi Bangunan (Permenkes & Pedoman Desain Tipikal
Labkes)
KONSEP
PENYUSUNAN
AKHIR
P= 100 M
Rencana Bangunan
L= 9,5 M
P= 18 M
L= 39 M
2. Penilaian risiko
Penilaian risiko adalah suatu proses untuk mengevaluasi risiko yang disebabkan
oleh agen, prosedur dan personil terhadap kemungkinan dan konsekuensi dari
paparan atau pelepasan bahan bahaya di tempat kerja serta menentukan
langkahlangkah pengendalian risiko yang tepat untuk mengurangi risiko ke
tingkat yang dapat diterima.
praktik dan prosedur mikrobiologis yang baik (Good Microbiological Practices and
Procedures, GMPP). GMPP adalah istilah yang diberikan untuk serangkaian
praktik dan prosedur operasi standar yang berlaku untuk semua jenis kegiatan
menggunakan bahan biologis.
Praktik kerja
Contoh praktik terbaik laboratorium :
1. Makanan atau minuman atau perlengkapan pribadi seperti pakaian dan tas
tidak boleh disimpan di dalam labortorium. Aktivitas makan, minum dan
berdandan hanya boleh dilakukan diluar laboratorium.
2. Berbagai benda seperti pensil, permen karet dan lainnya tidak boleh digigit
atau dimakan selama bekerja di laboratorium baik saat bekerja menggunakan
sarung tangan ataupun tidak.
3. Cuci tangan harus dilakukan dengan sempurna setiap kali selesai bekerja
dengan bahan biologis, sebelum keluar laboratorium dan setiap kali
mengetahui ada kontaminan, akan lebih baik lagi dengan menggunakan air
mengalir yang hangat dan sabun.
4. Sumber api dan sumber panas tidak boleh didekatkan dengan bahan habis
pakai yang mudah terbakar dan tidak boleh ditinggalkan tanpa pengawasan.
5. Memastikan luka terbuka, bekas tersayat di kulit sudah ditutupi dengan baik
sebelum memasuki laboratorium.
6. Memastikan semua bahan habis pakai, peralatan, alat pelindung diri (APD)
dan disinfektan sudah mencukupi sebelum semua aktivitas dimulai atau
sebelum masuk ke laboratorium.
7. Memastikan semua bahan disimpan sesuai dengan instruksi dan aman agar
dapat mengurangi peluang terjadinya kejadian dan kecelakaan seperti
tumpahan, tersandung atau jatuh pada pekerja laboratorium.
8. Memastikan pelabelan untuk semua agen biologi, kimia dan radioaktif.
9. Dokumen tertulis dilindungi dari kontaminan dengan menggunakan barrier
seperti sampul plastik terutama jika akan dikeluarkan dari laboratorium.
10. Memastikan pekerjaan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terburu-buru.
Bekerja dengan keadaan letih harus dihindari.
11. Ruangan tempat bekerja harus dijaga tetap rapi, bersih dan tidak berantakan
serta tidak dipenuhi oleh bahan-bahan yang tidak perlu.
12. Penggunaan earphone yang dapat mengalihkan konsentrasi tidak
diperbolehkan karena juga dapat menghambat pendengaran saat ada alarm
yang berbunyi.
13. Perhiasan tidak diperbolehkan dipakai karena dapat menyobek sarung tangan
sehingga dapat dengan mudah terkontaminasi atau menjadi pembawa infeksi.
Apabila mengenakan perhiasan atau kacamata harus didekontaminasi.
14. Penggunaan alat elektronik misalnya telepon genggam, tablet, laptop, kamera
atau peralatan lainnya termasuk yang digunakan dalam sequencing
DNA/RNA harus dicegah apabila tidak digunakan dalam prosedur
laboratorium secara spesifik.
15. Telepon genggam diletakkan di area yang tidak mudah terkontaminasi atau
menjadi pembawa infeksi. Apabila tidak dapat dihindari maka pastikan
dilindungi atau didekontaminasi sebelum keluar laboratorium.
Prosedur Teknik
1. Inhalasi bahan biologi harus dihindari. Teknik yang baik harus digunakan
untuk meminimalkan pembentukan aerosol dan droplet saat bekerja dengan
spesimen.
2. Kontak dengan kulit dan mata serta ingesti dari bahan biologi harus dihindari.
3. Sarung tangan harus digunakan setiap kali bekerja dengan spesimen.
4. Tangan yang mengenakan sarung tangan tidak boleh menyentuh wajah.
5. Faceshield atau perlindungan untuk mulut, mata dan wajah harus dikenakan
selama proses bekerja dan ada risiko cipratan.
6. Apabila memungkinan, alat laboratorium berbahan kaca diganti dengan
bahan plastik.
7. Apabila dalam bekerja memerlukan gunting, gunakan gunting yang ujungnya
tumpul atau membulat daripada yang ujungnya runcing.
8. Semua barang tajam, syringe dan jarum apabila perlu harus diperlakukan
dengan hati-hati untuk mencegah luka atau masuknya bahan biologis.
9. Agar dapat menggunakan ampoule dengan aman maka gunakan pembuka
ampoule. J
10. Menutup kembali jarum suntik, membengkokkan atau melepas jarum dari
Syringe tidak diperbolehkan.
11. Semua benda tajam (misalnya jarum, jarum yang masih ada syringe, pisau
bedah, pecahan kaca) harus dibuang di dalam wadah yang tahan benda tajam
dan diberi tutup yang rapat.
12. Penyebaran bahan biologis harus dicegah :
a. Spesimen dan kultur dibuang di container yang tahan bocor dengan
penutup yang rapat dan aman sebelum dibuang ke dalam container sampah.
b. Pembuka tabung harus direndam dengan disinfektan.
c. Permukaan meja tempat bekerja harus didekontaminasi dengan
disinfektan yang tepat saat selesai bekerja dan juga saat ada tumpahan atau
kontaminasi yang terlihat.
d. Memastikan disinfektan yang digunakan efektif terhadap patogen yang
sedang dikerjakan dan disinfektan diberikan waktu kontak yang cukup
dengan bahan yang terkontaminasi agar mempunyai waktu yang cukup
untuk menginaktivasi dengan sempurna.
Dibawah ini adalah APD minimum yang digunakan pada laboratorium yang
menangani spesimen suspek COVID-19 untuk uji diagnostik molekuler dan
serologis, bukan untuk kegiatan propagasi virus :
Baju laboratorium
Sarung tangan
Pelindung muka
Alas kaki
Pelindung pernafasan
6. Desain fasilitas
7. Peralatan laboratorium
Pra transportasi
1. Penanggung jawab pengirim spesimen harus meyakinkan bahwa klasifikasi,
pengemasan, pelabelan dan dokumen pengiriman spesimen COVID-19.
2. Harus ada komunikasi dan koordinasi yang baik antara pengirim, ekspedisi
dan penerima
3. Pengirim, ekspedisi spesifik dan penerima spesimen masing-masing memiliki
tanggung jawab
4. Pengirim harus menyiapkan dokumen pengiriman dan dokumen perijinan jika
ada
5. Untuk ekspedisi memberikan saran kepada pengirim mengenai dokumen yang
dipersyaratkan
6. Spesimen itu yang dikirim ke laboratorium selama perjalanan mencapai suhu
pada 2-8 °C
7. Ketika ada kemungkinan keterlambatan spesimen mencapai laboratorium,
maka penggunaan media transport sangat dianjurkan
8. Untuk pengiriman spesimen dari lokasi yang jauh maka spesimen dapat
dibekukan
9. Penerima harus mencatat kapan spesimen akan diterima serta
menandatangani tanda terima
NOTULEN.
2. Helma Violetha
Target training :
Alat penolong pertama pada awal utama kebakaran, khusus di peruntukan pada
pemadam awal
Jenis utama
Langsung tembak kejarak terdekat api dengan sasaran sedikit diatas api
Lakukan Gerakan menyapu
Desak api bergerak jauh ke samping/ belakang hingga padam.
Cara memadamkan api dengan tabung pemadam
NOTULEN.
Pimpinan Sidang/Rapat
Helma Violetha
Peserta Sidang/Rapat :
Pengertian Limbah
Limbah adalah merpakan barang sisa dari suatu kegiatan yang sudah tidak bermanfaat atau
bernilai ekonomi lagi yang dihasilkan dari proses baik industri maupun domestik (rumah
tangga).
Jenis-jenis Limbah
a. Limbah organik
Secara kimiawi, limbah organik adalah segala limbah yang mengandung unsur karbon (C)
yang meliputi limbah dari makhluk hidup (seperti kotoran hewan dan manusia, sisa
makanan, dan sisa tumbuhan mati), kertas, plastik, dan karet.
b. Limbah anorganik
Secara kimiawi, limbah anorganik adalah limbah-limbah yang tidak mengandung unsur
karbon (C), seperti bahan-bahan logam (besi, alumunium, tembaga, dll), kaca, dan pupuk
anorganik (yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor).
Secara teknis, limbah anorganik adalah segala limbah yang tidak dapat atau sukar
membusuk/ terurai secara alami oleh mikroorganisme pengurai.
2. Berdasarkan Wujudnya
a. Limbah cair
Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud cairan, baik yang berupa air
beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut
dalam air. Limbah cair dapat dikalisifikasikan menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu
sebagai berikut.
Limbah cair adalah limbah cair hasil bungan industri. Contohnya air sisa cucian
daging, buah, atau sayur dari industri pengolahan makanan, dan air dari siswa
pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil.
Rembesan dan luapan merupakan limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang
memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui
luapan dari permukaan.
b. Limbah padat
Semakin padat populasi di suatu daerah, maka akan semakin besar pula produksi
limbah padatnya (sampahnya yang dihasilkan). menurut istilah diklasifikasikan
menjadi 6 (enam) kelompok, yaitu:
1) Sampah organik mudah busuk (garbage)
c. Limbah gas
NOTULEN.
Pimpinan Sidang/Rapat
Helma Violetha
Peserta Sidang/Rapat :
Kegiatan rapat:
No Bahan Evaluasi Uraian Keterangan Masalah
Dihadapi
1. Jenis kegiatan 1 Pemeriksaan Persyaratan minimal :
teknis yang laboratoirum klinik : Urinalisis
dilaksanakan (mikrobiologi medik, 1. Makroskopis
UPTD (Lab imunoserologi, biologi 2. PH
Pratama) molekuler, radiologi, 3. Berat Jenis
patologi klinik, 4. Glukosa
urinalisa, kimia darah, 5. Protein
pemeriksaan 6. Urobilinogen
narkoba) 7. Bilirubin
8. Darah Samar
9. Benda Keton
10. Sedimen
BHP kurang
Tinja 1. Lugol
1. Makroskopi 2. Mikroskop olympus cx33
2. Mikroskopis, (alkes)
Telur cacing 3. Tabung faeces steril
3. Mikroskopis , (BHP)
Amoeba 4. Gypsum (BHP)
4. Mikroskopis , 5. Alat LED (alkes)
sisa makanan 6. Tabung LED (alkes)
7. KOH 10%
Hematologi 8. Oil imersi
1. Kadar HB 9. Cover glass
2. Nilai hematokrit 10. Object glass
3. Hitung lekosit 11. Bisturi (BHP)
4. Hitung eritosit
5. Hitung eosinofil
6. Pemeriksaan
sediaan apus &
hasil jenis lekosit
7. Laju endap
darah
8. Hitung retikulosit
9. Hitung trombosit
Hemostatis
1. Masa
pendarahan
2. Masa
pembekuan
3. Percobaan
pembedungan
4. Golongan darah
ABO,Rh
Kimia Klinik
1. Protein total
2. Albumin
3. Globulin
4. Bilirubin
5. SGOT
6. SGPT
7. Ureum
8. Kreatinin
9. Asam urat
10. Trigliserida
11. Kolesterol tetap
12. Glukosa
Imunologi
1. Tes kehamilan
Mikrobiologi
1. Malaria
2. Filaria
3. Jamur
4. Gorynebacteriu
m sp
5. BTA
NOTULEN.
Pimpinan Sidang/Rapat
Helma Violetha
Peserta Sidang/Rapat :
Kegiatan Rapat:
Catatan
1. Cek ulang di SSH sudah masuk belum
2. Pastikan masuk 30 juta uang listrik
3. Pastikan masuk 50 juta uang pembangunan
4. Bhp sudah masuk di SSH di 2023
- Stick urine
- Control hema
- Reagen sivilis
- Hbs Ag
- Water barth
- Stavol 3000
- Refil strip hemaglobin
- Blood loncct
- Plestring
- Alcohol swab
- Blue trip
2024
- Belanja bahan kimia labkesda
- Lyse
- EZ cleanser
- Control BC-3D
- Bio-rad liquicheck unnalyis
- 77 elektronika lubs trips ul plus
- Urine Container
- Test kehamilan
- Tes Narkoba
- Ast/Sgot/800227
- Cholesterol
- Glucose
- Biolabo eytraol
Belanja k3 labkesda
- Isi tabung kebakaran
Belanja bahan lainnya(bahan habis pakai)
Cover glass
Object gas
Sarung tangan latey
Vace neadle
Alkohol swab
Plesterin
Anti hiv sd bionne ½ 30
Anti hiv intec strip
Anti hiv oncoproble
HBSAg Rapid test abboott
Virocheck syphilles
Aquabides steril (25 ml)
Standar AL
Standar Fe
Standar Mn
Standar 2n
Standar Cu
Kertas thermal print mindaray
Trigliseflde
Urea
Uric acid
Multicalibiotor
Strip asam urat
Starip cholesterol
Starip glucosa
Antiseptik
Spuit 3cc
Spuit Icc
Tabung EDTA
Tabung non EDTA
Borax
Formalin
Methany yellow
Rhodumin B
Golongan darah antisera
Master
NOTULEN.
Pimpinan Sidang/Rapat
Sekertaris :
Helma Violetha
Peserta Sidang/Rapat :
Kegiatan rapat :
Dokumentasi
Kasubag TU
Reni Meilany Silalahi.SKM.,MPH
NOTULEN.
Pimpinan Sidang/Rapat
Helma Violetha
Peserta Sidang/Rapat :
1. Ahsan Zainuddin
2. Lilis Sulistiyo
3. dr. Indri Marinda
4. Haslinda.H
5. Laili. F
6. Uri
7. Reza
8. Wasiyanto
9. Reni Meilany Silalahi
10. dr. Astuti susanti
11. Gregorius gebo
12. Dealis
13. Ajeng Retno Ningtyas
14. Suherni purwati
15. Rani Lestari Subarja
16. Ferin Febriani
17. Miftahul Fajar
18. Ricky Patulak
19. Helma Violetha
20. Ayu Anggraini
21. Andi Imelda
22. Reni (cs)
23. Rince (cs)
24. Samsul (wakar)
Pembahasan :
Beberapa hal yang perlu dibahas dan disepakati dalam PCM adalah:
Struktur Organisasi kerja.
Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan termasuk pengajuan gambar
kerja Konstruksi Bangunan (shop drawing) dan ijin kerja Konstruksi
Bangunan (Request).
Revisi dan penyempurnaan terhadap Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi Bangunan (dalam bentuk S-Curve dan/atau Critical Path Method
(CPM) termasuk metode kerja) yang harus sesuai dengan target
volume,waktu dan mutu.
Jadual pengadaan bahan, mobilisasi peralatan, dan personil serta
penggunaan peralatan Konstruksi Bangunan.
Masalah – masalah lapangan terkait dengan Ruang Milik Jalan, Lokasi
Quarry, Lokasi Base Camp .
Menyusun rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan (mutual check)
Konstruksi Bangunan dan revisi (bila ada) terhadap Detailed Engineering
Design (DED) Konstruksi Bangunan.
Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai
rencana kerja Konstruksi Bangunan, (misalnya: pengkaitan antara rencana
kerja dengan musim tanam atau masalah jalan masuk ke quarry/angkutan
bahan).
Penyusunan Program Mutu Kegiatan Konstruksi Bangunan yang terdiri dari
Rencana Mutu Kontrak (RMK) dan Rencana Mutu Pelaksa Gegiatan Proyek
(RMP).
Prosedur pengujian material olahan dan hasil pekerjaan Konstruksi
Bangunan.
Rencana Pengaturan Lalu lintas (Manajemen Lalu Lintas) Konstruksi
Bangunan selama pelaksanaan konstruksi, meliputi pemasangan rambu
sementara, pengaturan jalan sementara/ detour (jika ada), antrean lalu lintas
bergiliran, pembatasan kecepatan, dll.
Prosedur Pengukuran pekerjaan Konstruksi Bangunan dan Pembayaran
termasuk data pendukungnya.
Rencana Pelaporan Konstruksi Bangunan , Komunikasi dan Korespodensi.
Kesimpulan Kegiatan
Pihak penyelenggara, pihak pengawas bagian teknis, PU, Dinkes dan
Labkesda membahas kegiatan pembangunan BSL II.
Konsultan mempresentasikan bagian-bagian bangunan yang akan di
bangun kepada pihak penyelenggara dan pihak pengawas.
Pihak pengawas memberikan masukan-masukan terkait teknis bangunan
kepada pihan penyelenggara
Peninjauan kelapangan oleh seluruh peserta rapat
NOTULEN.
Pimpinan Sidang/Rapat
Sekertaris :
Helma Violetha
Peserta Sidang/Rapat :
Materi 1
Medical check up atau MCU adalah suatu prosedur pemeriksaan secara menyeluruh
menyeluruh ini, harapannya akan dapat dideteksi secara dini manakalah ada
Lalu mengapa hal ini menjadi penting untuk dilakukan? Medical check up menjadi
penting karena memiliki beberapa tujuan dalam mengetahui kesehatan setiap orang.
Pada dasarnya tidak ada peraturan yang mewajibkan setiap orang untuk
melakukan medical check up. Akan tetapi, disarankan untuk melakukan medical
check up minimal setahun sekali untuk yang telah berusia di atas 50 tahun.
Materi II
Pengertian Senam
senam adalah sebagai salah satu cabang olahraga merupakan terjemahan langsung
dari bahasa Inggris Gymnastics. Senam merupakan suatu latihan tubuh yang terpilih
dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana disusun
Manfaat Senam
Semua senam dan aktivitas olahraga ringan tersebut sangat bermanfaat untuk menghambat proses
degeneratif/penuaan. Orang melakukan senam secara teratur akan mendapatkan kesegaran jasmani
yang baik yang terdiri dari unsur kekuatan otot, kelenturan persendian, kelincahan gerak, keluwesan,
Manfaat senam yaitu seseorang dapat memiliki bentuk tubuh yang ideal, diantaranya indah, bugar,
dan kuat.
Jenis Senam
2. Senam ritmik sportif adalah senam yang dikembangkan dari senam irama yang
diantarkan oleh irama musik yang menghasilkan gerak-gerak tubuh dan alat-alat yang
indah.
3. Senam akrobatik adalah senam yang mengendalikan gerakan akrobatik sehingga
latihannya banyak mengandung salto sementara pesenamnya harus mendarat di atas
tangan dan di atas bahu pasangannya.
4. Senam aerobik sport merupakan pengembangan dari senam aerobik berupa tarian
atau kalestenik tertentu, kemudian digabungkan dengan akrobatik yang sulit.
5. Senam trampolin merupakan pengembangan senam yang dilakukan di atas
trampolin.
6. Senam umum adalah semua jenis senam selain kelima hal di atas. Maka senam
aerobik, senam pagi, dan senam SKJ.