Checklist Instrument Penilaian
Checklist Instrument Penilaian
Standar :
Kriteria3.2.
: Obat yang tersedia dikelola secara efisien untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Maksud3. 2.1.
danBerbagai
Tujuan :jenis obat yang sesuai dengan kebutuhan tersedia dalam jumlah yang memadai
v klinik harus menetapkan obat mana yang harus tersedia untuk diresepkan dan dipesan oleh praktisi pelayanan kesehatan. Keputusan ini didasarkan pada
misi klinik, kebutuhan pasien, dan jenis pelayanan yang disiapkan. klinik mengembangkan suatu daftar (formularium)
Telusur Dokumen dari semua obat yang ada di stok atau
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Terdapat metode yang digunakan Petugas farmasi Metoda penilaian, SPO penilaian,
untuk menilai dan mengendalikan pengendalian, pengendalian, penyediaan 0
penyediaan dan penggunaan obat penyediaan dan dan penggunaan obat
penggunaan obat 5
10
2. Terdapat kejelasan prosedur Petugas farmasi Pelaksanaan prosedur SPO penyediaan dan
penyediaan dan penggunaan obat penggunaan obat 5
0
3. Ada kejelasan siapa yang SK Penanggung jawab
bertanggungjawab dalam pelayanan obat
5
penyediaan dan penggunaan obat
10
4. Ada kebijakan dan prosedur yang Kepala fasyankes, Bagaimana menjamin SK dan SPO tentang
menjamin ketersediaan obat-obat penanggung jawab ketersediaan obat di penyediaan obat yang
yang seharusnya ada farmasi, pelaksana fasyankes menjamin ketersediaan obat 0
10
7. Dilakukan evaluasi dan tindak Petugas farmasi Pelaksanaan evaluasi SPO evaluasi ketersediaan 0
lanjut ketersediaan obat ketersediaan obat obat terhadap formularium,
dibandingkan dengan formularium hasil evaluasi dan tindak 5
lanjut
10
8. Dilakukan evaluasi dan tindak Petugas farmasi Pelaksanaan evaluasi SPO evaluasi kesesuaian
kesesuaian peresepan peresepan dengan 0
lanjut kesesuaian peresepan dengan
formularium. dengan formularium formularium, hasil evaluasi
dan tindak lanjut 5
10
0 10
2. Terdapat ketentuan petugas yang Petugas farmasi pelaksanaan SK tentang persyaratan
menyediakan obat dengan kebijakan petugas yang berhak
5
persyaratan yang jelas menyediakan obat
10
3. Apabila persyaratan petugas yang Petugas farmasi pelaksanaan SK tentang pelatihan bagi
diberi kewenangan dalam kebijakan petugas yang diberi
0
penyediaan obat tidak dapat kewenangan menyediakan
dipenuhi, petugas tersebut obat tetapi belum sesuai
5
mendapat pelatihan khusus. persyaratan
10
0
4. Tersedia kebijakan dan proses Petugas farmasi Pelaksanaan SPO SK dan SPO peresepan,
peresepan, pemesanan, dan pemesanan, dan
5
pengelolaan obat pengelolaan obat
10
5. Terdapat prosedur untuk menjaga Petugas farmasi pelaksanaan prosedur SPO menjaga tidak
terjadinya pemberian obat 0
tidak terjadinya pemberian obat
yang kedaluwarsa kepada pasien kedaluarsa, pelaksanaan
FIFO dan FEFO, Kartu 5
stok/kendali
10
10
7. Terdapat ketentuan siapa yang Petugas farmasi Pelaksanaan SK dan SPO peresepan
berhak menuliskan resep untuk obat- kebijakan dan SPO psikotropika dan narkotika 0
obat tertentu (misal psikotropika dan
5
narkotika)
10
8. Ada kebijakan dan prosedur Dokter, Petugas Pelaksanaan SK dan SPO penggunaan
penggunaan obat-obatan pasien farmasi kebijakan dan SPO obat yang dibawa sendiri
rawat inap yang dibawa sendiri oleh oleh pasien/keluarga 0
pasien/ keluarga pasien untuk klinik
yang menyediakan pelayanan rawat 5
inap
10
9. Penggunaan obat-obatan Petugas farmasi Pelaksanaan SPO pengawasan dan Pedoman penggunaan psikotropika 0
psikotropika/narkotika dan obat- kebijakan dan SPO pengendalian penggunaan dan narkotika
obatan lain yang berbahaya diawasi psikotropika dan narkotika 5
dan dikendalikan secara ketat
10
10
3. Pemberian obat kepada pasien Petugas farmasi Pelaksanaan SPO SPO pemberian obat kepada
disertai dengan label obat yang jelas pasien dan pelabelan 0
(mencakup nama, dosis, cara
5
pemakaian obat dan frekuensi
penggunaannya)
10
4. Pemberian obat disertai dengan Pasien, petugas Pelaksanaan SPO SPO pemberian informasi
informasi penggunaan obat yang farmasi penggunaan obat 0
memadai dengan bahasa yang dapat
5
dimengerti oleh pasien/keluarga
pasien
10
5. Petugas memberikan penjelasan Pasien, petugas Pelaksanaan SPO SPO pemberian informasi
tentang kemungkinan terjadi efek farmasi (lakukan juga ttg efek samping obat atau
samping obat atau efek yang tidak observasi dalam efek yang tidak diharapkan
diharapkan pemberian informasi)
0
10
6. Petugas menjelaskan petunjuk Pasien, petugas Pelaksanaan SPO SPO ttg petunjuk
tentang penyimpanan obat di rumah farmasi (lakukan juga penyimpanan obat di rumah
observasi dalam
pemberian informasi)
0
10
10
4. Kejadian efek samping obat dan Petugas farmasi, Pelaksanaan tindak SPO tindak lanjut
KTD ditindaklanjuti dan rekam medis lanjut, pencatatan efeksamping obat dan KTD 0
didokumentasikan kejadian efek
samping obat, KTD 5
dan tindaklanjut
10
10
2. Kesalahan pemberian obat dan Petugas farmasi Pelaksanaan Laporan kesalahan
KNC dilaporkan tepat waktu pelaporan kesalahan pemberian obat dan KNC
menggunakan prosedur baku pemberian obat dan 0
KNC sesuai waktu
yang ditentukan 5
10
3. Ditetapkan petugas kesehatan Penanggung jawab Penanggung jawab SK Penanggung jawab
0
yang bertanggungjawab mengambil farmasi, petugas untuk mengambil tindak lanjut pelaporan
tindakan untuk pelaporan farmasi tindak lanjut terhadap
pelaporan 5
diidentifikasi
10
10
≥ 80% terpenuhi
2. Ada kebijakan yang menetapkan Dokter, perawat, Pelaksanaan SPO penyimpanan obat 0
bagaimana obat emergensi petugas farmasi penyimpanan obat emergensi di unit pelayanan
disimpan, dijaga dan dilindungi dari emergensi di unit 5
kehilangan atau pencurian pelayanan
10
3. Obat emergensi dimonitor dan Dokter, perawat, Pelaksanaan SPO monitoring penyediaan
diganti secara tepat waktu sesuai petugas farmasi monitoring obat emergensi di unit 0
kebijakan klinik setelah digunakan penyediaan obat kerja. Hasil monitoring dan
emergensi di unit tindak lanjut 5
atau bila kadaluwarsa atau rusak
kerja
10