No. Dokumen
Tanggal Terbit
No. Revisi
SOP Tanggal Berlaku
Halaman 1/4
1. Pengertian 1. Pasien Poli Lansia adalah tempat melayani pemeriksaan kesehatan dan
tindakan dasar untuk lansia atau pasien yang berusia 60 tahun ke atas.
2. Pasien adalah seseorang yang membutuhkan surat keterangan sehat
untuk keperluan tertentu, atau membutuhkan pemeriksaan, pengobatan
dan tindakan medis, atau membutuhkan konsultasi medis.
3. Anamnesa adalah tanya jawab baik langsung (auto) maupun tidak
langsung (hetero) tentang keluhan dan riwayat penyakit dari pasien
maupun keluarga pasien.
4. Buku Rawat Jalan adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, anamnesa, hasil pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan penunjang kepada pasien pada sarana
pelayanan kesehatan
2. Tujuan Mengatur tata cara pelayanan poli lansia untuk untuk memberikan pengobatan
dan pemeliharaan kesehatan yang layak kepada semua orang yang
membutuhkannya sehingga meningkatkan taraf kesehatan masyarakat
3. Kebijakan SK Kepala puskesmas tentang pelayanan puskesmas
5. Prosedur Alat :
➢ Tensi meter
➢ Statescope
➢ Timbangan badan
➢ Pengukur tinggi badan
➢ Tempat tidur periksa
➢ Hansdscone
➢ Otoskop
➢ Light pen
➢ Termometer
➢ Senter
6. Langkah- LANGKAH KERJA
langkah 1. Pelayanan Pasien
a. Petugas loket pendaftaran mengantar buku rawat jalan/status
pasien ke Poli Lansia diletakkan pada tempat yang telah
disediakan.
b. Pasien kemudian kembali ke ruang tunggu Poli Lansia untuk
menunggu panggilan dari petugas poli lansia.
c. Petugas Poli Lansia memanggil pasien, untuk dilakukan anamnese
(3 menit) yang dicatat pada status pasien dan identitas pasien
dicatat pada buku rawat jalan/status pasien/ SIMPUS
d. Selanjutnya pasien dilakukan pemeriksaan tekanan darah, berat
badan, tinggi badan dan hasilnya dicatat di status pasien (3 menit)
e. Pasien dikonsulkan ke dokter/ petugas poli lansia untuk
pemeriksaan lebih lanjut
f. Jika diperlukan tindakan medis, sebelum dilakukan pasien harus
menandatangani lembar persetujuan/informed consent
g. Diagnosa pasien berdasarkan ICD X
h. Petugas Poli Lansia memberikan resep kepada pasien untuk
diambil di loket apotek.
i. Jika diperlukan konsul ke unit lain, maka petugas poli umum
memberikan lembar pengantar/rujukkan internal kepada pasien
dan pasien selanjutnya menuju unit lain yang diperlukan tersebut
dengan didampingi oleh petugas poli lansia.
j. Jika pasien membutuhkan rujukkan ke RS petugas menjelaskan
kepada pasien untuk dilakukan rujukkan ke RS.
k. Tindakan yang dilakukan dicatat dalam buku rawat jalan/status
Pasien/ SIMPUS
l. Pasien kemudian dapat pulang.
2. Pemeriksaan penunjang
a. Apabila sebelum dilakukan tindakan medik, petugas memerlukan
pemeriksaan laboratorium, maka petugas Poli Lansia memberikan
lembar Laboratorium klinik kepada pasien.
b. Pasien yang telah menjalani pemeriksaan laboratorium akan
mendapatkan Hasil Pemeriksaan Laboratorium untuk diserahkan
kembali kepada petugas Poli Lansia yang memeriksa.
c. Hasil pemeriksaan tersebut dipakai oleh petugas poli lansia
sebagai data pendukung dalam penegakan diagnosis pada
pelayanan ke pasien.
2/4
7. Bagan Alir Langkah - langkah
POLI LANSIA
Tindakan medis yang Pemeriksaan
dilakukan di UGD laboratorium
Pulang
8. Hal –hal Ketepatan waktu layanan, keseuaian antrian pasien, kerapian ruangan, prosedur
yang perlu yang cepat.
diperhatikan
9. Unit terkait Rekam medis, UGD, Laboratorium, Gizi, Kesling, Apotik
3/4
➢ Buku rujukan
➢ Laboratorium klinik
➢ Lembar Persetujuan/Informed Consent
➢ Buku ICD-X
➢ SIMUS
11. Rekaman No Yang dirubah Perubahan Tanggal Mulai
historis di Berlakukan
perubahan
4/4