Anda di halaman 1dari 2

TEMPO.

CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal TikTok Shop
yang belakangan ramai diperbincangkan dan dikeluhkan karena dianggap memukul UMKM di Tanah
Air.

Zulhas kembali menegaskan seharusnya TikTok tidak merangkap fungsinya sebagai media sosial dan
social commerce.

Baca Juga:

Terpopuler: Jokowi Hari Ini Jajal Kereta Cepat, Para Pejabat Geram Bukit Teletubbies Terbakar

"Izin gak boleh satu. Dia media sosial, jadi sosial commerce. Nanti mati yang lain," ujar Zulhas saat
ditemui di Hotel Harris Vertu, Jakarta, Senin, 11 September 2023.

728-90

Adapun yang dimaksud dengan social commerce adalah gabungan media sosial dan e-commerce,
seperti Instagram Shop, Tiktok Shop, Facebook Store, dan sebagainya.

Zulhas menjelaskan, dengan TikTok merangkap media sosial dan social commerce, produk hasil
UMKM bisa jadi kalah bersaing. Pasalnya, social commerce dengan algoritmanya memungkinkan
market intelligence dilakukan dan mengarahkan konsumennya ke produk yang mereka hasilkan.

Baca Juga:

Tidak Hanya My Dearest, Ini Deretan Drama yang Diperankan oleh Lee Chung Ah dengan Rating
Tertinggi

Ia menyatakan sebelumnya sudah banyak pihak yang mendatanginya dan mengeluhkan ekspansi
besar-besaran TikTok Shop. Oleh sebab itu Kemendag perlu bersama sejumlah pemangku kebijakan
yang lain mengaturnya.

"Ini mau diatur. Banyak yang datang ke saya. Beauty datang, UMKM datang, fesyen datang, yang
katanya diserbu besar-besaran. Makanya akan kami tata lagi," tuturnya.
Pengaturan lebih jauh tersebut, menurut Zulhas, menyoal revisi Peraturan Menteri Perdagangan atau
Permendag No. 50 Tahun 2020 tentang Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan
Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Elektronik (PPMSE). Ia menyatakan revisi beleid itu akan
dirapatkan dengan Mensesneg.

"Iya, revisi (Permendag) 50 atau kita larang saja. Atau gimana itu akan dibahas," tutur Zulhas. Ditanya
izin operasi TikTokShop, Ketua Umum PAN ini menjawab pendek, "Ini akan dibahas."

IKLAN

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN

Yang pasti, menurut dia, sikap dan pembahasan dari Kemendag soal peraturan tersebut sudah tegas.
Berikutnya akan ada harmonisasi kebijakan setelah mendapat masukan dari kementerian-
kementerian lain. "Di kami sudah selesai," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada pertengahan Agustus lalu menggelar
pertemuan dengan sekitar 40 pemilik usaha lokal yang berjualan di platform online, salah satunya
TikTok pada Senin, 14 Agustus 2023. Pertemuan tersebut merupakan buntut dari banjirnya produk
impor murah di e-commerce.

Para pelaku UMKM, kata dia, mengaku tidak sanggup jika harus bersaing dengan produk impor
murah yang kini beredar di TikTok Shop. Dalam pertemuan itu, para seller TikTok juga juga meminta
perlindungan dari produk impor khususnya yang berasal dari Cina.

Anda mungkin juga menyukai