Anda di halaman 1dari 4

Nama: Givta Novita Sari

Kelas: 12 AKL
Mapel: B Indonesia
Rangkuman 10 kalimat
Pemerintah melarang TikTok Shop untuk melakukan transaksi jual beli, hanya boleh mempromosikan
barang atau jasa seperti iklan di televisi.

Aturan ini disepakati setelah rapat bersama Presiden Jokowi pada 25 September 2023.

TikTok Shop sebelumnya telah mendapatkan banyak keluhan dari pedagang UMKM karena dianggap
mengurangi daya saing mereka.

Ada reaksi yang berbeda-beda dari warganet terkait larangan ini, ada yang setuju dan ada yang tidak.

Beberapa warganet menganggap pelarangan TikTok Shop tidak akan membuat pasar Tanah Abang ramai
kembali, karena masalah utamanya adalah daya beli yang turun.

Ada juga yang menyambut baik larangan ini, karena mereka merasa dapat menonton konten di TikTok
tanpa adanya live berjualan.

TikTok menyatakan akan menghormati hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia, namun
berharap pemerintah mempertimbangkan dampaknya terhadap penjual lokal dan kreator affiliate yang
menggunakan TikTok Shop.

Pemerintah mengharapkan bahwa larangan ini akan mendorong konsumen untuk kembali berbelanja
secara offline.

Meskipun TikTok Shop dilarang, masih ada platform e-commerce lain seperti Tokopedia, Bukalapak, dan
Lazada yang tetap dapat digunakan.

Perubahan aturan ini bertujuan untuk mengatur perdagangan elektronik dan memastikan
keberlangsungan bisnis serta perlindungan konsumen.

Analisis struktur teks :


Tesis: Pemerintah melarang TikTok Shop untuk melakukan transaksi jual beli, hanya memperbolehkan
promosi barang atau jasa seperti iklan di televisi.

Argumentasi: Aturan ini disepakati setelah rapat bersama Presiden Jokowi pada 25 September 2023.

TikTok Shop sebelumnya telah mendapatkan banyak keluhan dari pedagang UMKM karena dianggap
mengurangi daya saing mereka.

Ada reaksi yang berbeda-beda dari warganet terkait larangan ini, ada yang setuju dan ada yang tidak.
Beberapa warganet berpendapat bahwa pelarangan TikTok Shop tidak akan membuat pasar Tanah
Abang ramai kembali, karena masalah utamanya adalah daya beli yang turun.

Ada juga yang menyambut baik larangan ini, karena mereka merasa dapat menonton konten di TikTok
tanpa adanya live berjualan.

TikTok menyatakan akan menghormati hukum dan berharap pemerintah mempertimbangkan


dampaknya terhadap penjual lokal dan kreator affiliate yang menggunakan TikTok Shop.

Pemerintah mengharapkan larangan ini akan mendorong konsumen untuk kembali berbelanja secara
offline.

Meskipun TikTok Shop dilarang, masih ada platform e-commerce lain seperti Tokopedia, Bukalapak, dan
Lazada yang tetap dapat digunakan.

Penegasan ulang: Perubahan aturan ini bertujuan untuk mengatur perdagangan elektronik dan
memastikan keberlangsungan bisnis serta perlindungan konsumen.

Pemerintah Larang TikTok Shop Buat


Transaksi, Warganet: Jadi Enak Nonton
Konten Bukan Jualan
Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merevisi
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020. Aturan ini membahas tentang perdagangan
elektronik.

Lewat perubahan aturan ini, platform jualan seperti TikTok Shop dilarang melakukan transaksi jual
beli. Media sosial, seperti TikTok, hanya boleh melakukan promosi barang atau jasa layaknya iklan
di televisi.

Aturan ini disepakati usai rapat bersama Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta
pada Senin, 25 September 2023.

"Isinya (Permendag) social commerce itu hanya boleh memfasilitasi promosi barang atau jasa.
Promosi barang jasa. Tidak boleh transaksi langsung, bayar langsung, enggak boleh lagi," katanya.
"Dia (social commerce) hanya boleh untuk promosi seperti televisi. TV kan iklan boleh, tapi TV kan
enggak bisa terima uang kan. Jadi dia semacam platform digital. Jadi tugasnya mempromosikan,"
kata Zulkifli.

Adapun TikTok Shop sebelumnya memang sudah dapat banyak keluhan dari para pedagang UMKM.
Pasalnya di TikTok Shop, sebuah merek baik itu besar atau kecil, bisa langsung melakukan jual beli.

Hal ini diperparah dengan banyaknya selebritas dengan pengikut jutaan yang juga melakukan live
berjualan produk-produk di TikTok Shop. Disebutkan pula, para selebritas yang berjualan live ini
bisa menghasilkan miliaran rupiah.

Sementara itu di media sosial ramai unggahan-unggahan yang kontras dengan itu. Ada sejumlah
unggahan yang memperlihatkan pedagang UMKM berjualan live di platform yang sama, tetapi
setelah berjam-jam live mereka justru tak mendapatkan satu pun pembeli.

Platform TikTok Shop pun disalahkan atas sepinya pasar Tanah Abang yang jadi sorotan sejumlah
media. Belakangan, pemerintah mengambil sikap tegas dengan merevisi Permendag, di mana media
sosial tak bisa dipakai untuk bertransaksi jual beli.

Menanggapi aturan bahwa TikTok Shop dilarang untuk transaksi, reaksi warganet pun terbelah. Ada
yang menganggap pelarangan TikTok Shop sebagai platform transaksi tak akan serta merta membuat
toko-toko di Tanah Abang jadi ramai kembali.

"TikTok Shop ditutup juga nggak bakal bikin tanah abang rame sih, masalah utamanya ada pada
daya beli yang turun," kata seorang pengguna Twitter.

Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A mengaku pendapatannya anjlok beberapa waktu
terakhir. Salah satu sebabnya, karena tak mampu bersaing dengan produk yang dijual di TikTok
Shop dan platform sejenis.
Pengguna Twitter lainnya banyak yang memberikan komentar kocak sampai ke meme. Dalam
sebuah cuitan, seorang warganet mengunggah GIF yang memperlihatkan sejumlah orang menari-nari
kegirangan, dengan narasi menyebut petinggi e-commerce lain.

Ada juga yang menanggapi aturan TikTok Shop tak boleh dipakai untuk transaksi secara serius. Ia
setuju dengan aturan tersebut, pasalnya menurutnya TikTok hanya memiliki izin media sosial di
Indonesia.

"TikTok itu kayaknya cuma punya perizinan buat media sosial dah, bukan buat jual beli. Kalau e-
commerce kan emang buat jual beli, jadi pemerintah dapat pajak dari jual beli tersebut," kata seorang
warganet.

Ada juga yang skeptis akankah pelarangan TikTok Shop sebagai platform berjualan ini akan
membuat banyak konsumen kembali belanja secara offline.

"Kayaknya nggak bakal bikin orang-orang buat balik belanja secara offline juga sih," kata pengguna
Twitter lainnya.
Warganet lain pun ada yang merasa happy dengan pelarangan TikTok Shop untuk
transaksi. Pasalnya ia jadi bisa menonton konten di TikTok dengan leluasa, tidak ada
yang live berjualan.

"Gak apa-apa jadi enak nonton konten nggak jualan mulu," katanya.

Netizen yang lain pun tak masalah kalau TikTok Shop dilarang dipakai buat transaksi.
"Masih ada Tokped, Bukalapak, dan Lazada," kicaunya.

"Masih ada Tokped, Bukalapak, dan Zalora," kata seorang netizen.

Tanggapan TikTok

TikTok menyatakan akan tetap menghormati hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Namun, perusahaan juga berharap mempertimbangkan dampak peraturan ini terhadap para penjual
lokal dan kreator affiliate yang menggunakan TikTok Shop.

"Kami akan tetap menghormati hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia, tapi kami juga
berharap pemerintah mempertimbangkan dampak terhadap penghidupan 6 juta penjual lokal dan
hampir 7 juta kreator affiliate yang menggunakan TikTok Shop," ujar juru bicara TikTok Indonesia
menutup pernyataannya.

Perlu diketahui, Mendag sebelumnya mengatakan, platform social commerce hanya boleh
mempromosikan barang atau jasa, tapi dilarang membuka fasilitas transaksi alias jual dan beli bagi
pengguna.

"Social commerce itu hanya boleh memfasilitasi promosi barang atau jasa, tidak boleh transaksi
langsung, bayar langsung, tidak boleh lagi, dia hanya boleh promosi,” kata Zulkifli Hasan dikutip
dari Antara, Senin (25/9/2023).

Ia pun menganalogikan bahwa platform social commerce seperti hanya televisi yakni dapat
digunakan untuk mempromosikan barang atau jasa, tapi tidak bisa digunakan untuk bertransaksi.

“(Social commerce) tak bisa jualan, tak bisa terima uang, jadi dia semacam platform digital, tugasnya
mempromosikan,” kata dia.

Anda mungkin juga menyukai