Anda di halaman 1dari 2

TIKTOK SHOP

TikTok menjadi salah satu platform media sosial yang kini populer di dunia. Aplikasi ini memungkinkan
penggunanya untuk membuat video pendek berdurasi 15 detik, 60 detik, hingga 3 menit.

Pada 17 April 2021, secara resmi aplikasi TikTok di Indonesia menghadirkan fitur baru yang dinamakan
dengan TikTok Shop. Fitur ini adalah sebuah social commerce yang inovatif yang dapat menjangkau para
penjual, pembeli, dan kreator untuk menyediakan pengalaman berbelanja yang lancar, menyenangkan,
dan nyaman.

TikTok Shop resmi ditutup di Indonesia, terhitung efektif sejak 4 Oktober 2023 lalu. Keputusan itu
diambil menyusul ditetapkannya Permendag 31 Tahun 2023 yang melarang platform media sosial
berperan ganda sebagai e-commerce.

Saat ini, pemerintah sudah mengatur pemisahan antara e-commerce dan social commerce.
Hasilnya, Tiktok Shop yang dianggap belum mengikuti aturan tersebut dan harus tutup.Sebagian
pedagang offline mengakui bahwa adanya penjualan online membuat penjualan offline jeblok. Namun,
bukan berarti kondisi tersebut membuat pemerintah menutup seluruh e-commerce.

Permendag 31 Tahun 2023 mengatur definisi media sosial, social commerce, dan e-commerce
(lokapasar). Pemilik e-commerce disebut Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE)
sebagai pelaku usaha penyedia sarana komunikasi elektronik untuk transaksi perdagangan.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut juga berkomentar mengenai fenomena TikTok Shop.
Menurutnya, media sosial seperti TikTok seharusnya berperan sesuai dengan izin. Oleh sebab itu, saat
ini pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah menggodok aturan yang akan
mengatur TikTok Shop Dkk.

Jokowi mengatakan, dampak bisnis e-commerce seperti TikTok Shop telah membuat penjualan serta
produksi di lingkup usaha mikro, kecil dan menengah hingga pasar konvensional anjlok. Presiden menilai
seharusnya TikTok berperan hanya sebagai media sosial, bukan ekonomi media.

Oleh karena persaingan harga di e-commerce tersebut, Presiden menegaskan bahwa Pemerintah
melalui Kementerian Perdagangan telah menyiapkan aturan untuk mengendalikan niaga elektronik atau
e-commerce berbasis media sosial.

TikTok Shop dianggap sebagai penyebab Pasar Tanah Abang sepi akhir-akhir ini. Para pedagang yang
merasa rugi pun meminta kepada pihak pemerintah untuk segera menutup TikTok Shop.Lalu bagaimana
dengan kondisi pasar Tanah Abang setelah kebijakan ini diberlakukan?

Dilansir dari Detik Finance, keadaan pasar Tanah Abang kini mulai menggeliat, beberapa pedagang
merasakan kenaikan omzet dan melaporkan beberapa pembeli dari daerah pun kembali terlihat. Disisi
lain, sebagian pedagang mengeluhkan belum merasakan efek dari ditutupnya fitur Tiktok Shop ini,
mereka menyebutkan salah satu alasannya adalah daya beli yang menurun. Namun, beberapa pedagang
Tanah Abang meminta untuk menutup e-commerce yang lain seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia
lantaran pasar Tanah Abang yang tidak kunjung ramai.
Menteri Perdagangan merespons kabar mengenai pedagang tanah abang yang meminta e-commerce
Shopee dan Lazada untuk ditutup. menurutnya pemerintah saat ini sudah mengatur perdagangan
digital.

Menurut Zulhas perdagangan platform digital tidak bisa dihindari. Jika tidak ikut zaman maka nantinya
pelaku bisnis di Indonesia akan tertinggal.

Untuk itu, dia mengajak pedagang pasar Tanah Abang juga ikut memasarkan produknya seperti pakaian
hingga sepatu pada layanan digital. Bahkan, ia juga mengungkapkan terima kepada layanan
perdagangan digital Shopee karena sudah menyediakan layanan perdagangan impor.

Anda mungkin juga menyukai