Tugas Analisis Berita
Tugas Analisis Berita
e-Commerce
Kamis, 05 Okt 2023 15:38 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- TikTok Shop resmi ditutup dan tak bisa lagi diakses per Rabu
(4/10), pukul 17.00 WB. Alhasil konsumen sudah tidak bisa lagi berbelanja di TikTok Shop.
Penutupan TikTok Shop tersebut imbas aturan pemerintah yang melarang social commerce
atau media sosial yang merangkap sebagai e-commerce.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta pedagang yang selama ini berjualan
di TikTok Shop untuk tidak perlu khawatir. Pria yang karib dipanggil Zulhas itu bahkan
mengimbau seller untuk pindah ke platform e-commerce.
"Silahkan kan bisa ke e-commerce. Ya pindah, ke Shopee atau ke e-commerce lain, kan mau
tuh mereka nampung," ungkap Zulhas, belum lama ini.
Zulhas meminta para seller untuk memanfaatkan fitur live streaming di e-commerce.
Sehingga mereka masih tetap bisa berjualan secara live seperti yang selama ini dilakukan di
TikTok Shop.
Apalagi saat ini sudah banyak e-commerce yang memiliki fitur atau layanan jualan secara
live. "Yang live-live itu juga bisa di e-commerce. Kan ada itu," kata Mendag Zulhas.
Sementara itu, melalui akun Instagramnya, Menteri Koperasi dan UKM (MenKop-UKM)
Teten Masduki mengatakan pemisahan media sosial TikTok dengan TikTok Shop tidak bakal
merugikan pedagang atau seller.
Teten menilai dengan pemisahan itu, justru TikTok sebagai media sosial akan bisa menjadi
sarana untuk promosi. Sementara transaksinya dilakukan melalui media lain seperti
WhatsApp, e-commerce, atau platform lain sesuai keinginan seller. Sehingga seller punya
opsi lebih banyak untuk bertransaksi dengan konsumen.
"Kan tetap bisa naikin konten promosi di TikTok Medsos, malah bagus enggak ada lagi
shadow banned. Jualannya nanti bisa diarahkan langsung ke WhatsApp, toko online, landing
page atau kemanapun yang seller mau," tulis Menkop Teten melalui instagram pibadinya
@tetenmasduki_.
"Jangan mau dibodoh-bodohin lah. Pembelinya juga gak bakal kesulitan, hanya tinggal klik
link out-nya, check out, beres deh," tambah Teten.
Sebagai informasi, Pemerintah telah melarang social commerce melalui Peraturan Menteri
Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan,
Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik
yang diundangkan pada 26 September 2023 lalu.
Selain larangan jualan dan transaksi bagi social commerce, Permendag 31/2023 juga
mengatur agar social commerce yang ingin berjualan harus memiliki aplikasi e-commerce
terpisah. Pasalnya, social commerce hanya boleh untuk konten-konten yang bersifat promosi.
Analisis berita
1. 5W+1H
What : Apa yang terjadi ?
TikTok Shop resmi ditutup dan tak bisa lagi diakses per Rabu (4/10), pukul 17.00 WB
Selain larangan jualan dan transaksi bagi social commerce, Permendag 31/2023 juga
mengatur agar social commerce yang ingin berjualan harus memiliki aplikasi e-
commerce terpisah. Pasalnya, social commerce hanya boleh untuk konten-konten
yang bersifat promosi.
2. Nilai berita
Factual : peristiwa ini benar benar terjadi di buktikan dengan adanya intruksi
pemerintah / Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
Impact : pengaruh peristiwa tersebut warga mengalami kerugian dan akses berjualan
dan beberapa ada yang mengalami kerugian bahkan penangguran.
Konflik : berita tersebut mengakibatkan banyak pihak tiktok seller dirugikan karena
platform jualan mereka di hapus . meurut mereka jualan di tiktok shop lebih
besar menghasilkan keuntungan di banding platform lain dan juga denga nada
nya tiktok shop orang yang tidak punya pekerjaan / peneghasilan bisa dapat
penghasilan dengan menjadi reseller dari tiktok shop tersebut .
Human interest: peristiwa tersebut menyebabkan 1 rb lebih pengguna tiktokshop merasa
kehilangan pekerjaan mereka. Dan customer merasa tidak puas dengan berita tiktok shop ini
dii hilangkan
timeliness : berita ini masih hangat di bicarakan public. Kejadian ini terjadi di tahun 2023
Siapakah narasumbernya dan apakah sudah tepat?
Sudah dalam wawancara tersebut yang menjadi pembicara adalah bapak Menteri
Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan .
NIM : 23080304143
Paraf Dosen :