Anda di halaman 1dari 3

Nama : Agung Satrio Januar Fauzi

Kelas : X MIPA 6
No.Absen : 01
Hikayat Si Miskin
Ada seorang suami istri yang dikutuk hidup miskin. Pada suatu hari
mereka mendapatkan anak yang diberi nama Marakarma, dan sejak anak itu
lahir hidup mereka pun menjadi sejahtera dan berkecukupan. Ayahnya termakan
perkataan para ahli nujum yang mengatakan bahwa anak itu membawa sial dan
mereka harus membuangnya.Setelah membuangnya, mereka kembali hidup
sengsara. Dalam masa pembuangan, Marakrama belajar ilmu kesaktian dan
pada suatu hari ia dituduh mencuri dan dibuang ke laut. Ia terdampar di tepi
pantai tempat tinggal raksasa pemakan segala. Ia pun ditemukan oleh Putri
Cahaya dan diselamatkannya.
Mereka pun kabur dan membunuh raksasa tersebut. Nahkoda kapal
berniat jahat untuk membuang Marakarma ke laut, dan seekor ikan
membawanya ke Negeri Pelinggam Cahaya, di mana kapal itu singgah.
Marakrama tinggal bersama Nenek Kebayan dan ia pun mengetahui
bahwa Putri Mayang adalah adik kandungnya. Lalu Marakarma kembali ke
Negeri Puspa Sari dan ibunya menjadi pemungut kayu. Lalu ia memohon
kepada dewa untuk mengembalikan keadaan Puspa Sari. Puspa Sari pun
makmur mengakibatkan Maharaja Indra Dewa dengki dan menyerang Puspa
Sari. Kemudian Marakrama menjadi Sultan Mercu Negara.

Unsur Intrinsik dalam hikayat Si Miskin


 Tema :Kunci kesuksesan adalah kesabaran. Perjalanan
hidup seseorang yang mengalami banyak rintangan dan cobaan.
 Alur :Menggunakan alur maju, karena penulis
menceritakan peristiwa tersebut dari awal permasalahan sampai
akhir permasalahan.
 Setting/ Latar :
-Setting Tempat : Negeri Antah Berantah, hutan, pasar, Negeri Puspa
Sari, Lautan, Tepi Pantai Pulau Raksasa, Kapal, Negeri Palinggam
Cahaya.
-Setting Suasana : tegang, mencekam dan Ketakutan, bahagia,
menyedihkan,
 Sudut Pandang Pengarang : orang ketiga (serba tahu).
 Amanat :
–Seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang adil dan pemurah.
– Janganlah mudah terpengaruh dengan kata-kata oranlain.
– Hadapilah semua rintangan dan cobaan dalam hidup dengan sabar
dan rendah hati.
– Jangan memandang seseorang dari tampak luarnya saja, tapi lihatlah
ke dalam hatinya.
– Hendaknya kita dapat menolong sesama yang mengalami
kesukaran.
– Janganlah kita mudah menyerah dalam menghadapi suatu hal.
– Hidup dan kematian, bahagia dan kesedihan, semua berada di tanan
Tuhan, manusia hanya dapat menjalani takdir yang telah ditentukan.
Unsur Ekstrinsik dalam Hikayat Si Miskin
1. Nilai Moral
– Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di
dalam hidup kita.
– Jangan kita terlalu memaksakan kehendak kita pada orang lain.
2. Nilai Budaya
– Sebagai seorang anak kita harus menghormati orangtua.
– Hendaknya seorang anak dapat berbakti pada orang tua.
3. Nilai Sosial
– Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang
yang membutuhkan tanpa rasa pamrih.
– Hendaknya kita mau berbagi untuk meringankan beban orang lain.
4. Nilai Religius
– Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya.
– Percayalah pada Tuhan bahwa Dialah yang menentukan nasib
manusia.
5. Nilai Pendidikan
– Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang
yang membutuhkan tanpa rasa pamrih.
– Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya.

Anda mungkin juga menyukai