Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 5 :

DEWI RATNA JUWITA


EMBUN AGRESI
ERISA NUR UTAMI
MEILIANTI
OKTAVILA NAULI SINURAT
RIA SALVANI
HIKAYAT

KOMPETENSI DASAR :
• Memahami berbagai hikayat.
• Menganalisis unsur-unsur interinsik dan eksterinsik hikayah.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
• Siswa mampu memahami berbagai hikayat.
• Siswa mampu menganalisis unsur-unsur interinsik dan
eksterinsik hikayah.
Hikayat

 Hikayat adalah karya sastra melayu yang berbentuk pro


sa yang berisi cerita ,undang –undang ,silsilah raja,biogr
afi,atau gabungan dari semuanya.

 Jenis – jenis hikayat:


1. Hikayat Arab, misalnya: Hikayat Amir Hamzah
2. Hikayat Melayu, misalnya: Hikayat Si Miskin
3. Hikayat Jawa, misalnya: Hikayat Panji Semirang
4. Hikayat India, misalnya: Hikayat Sri Rama
Ciri – ciri Hikayat
• Berisi kisah – kisah kehidupan lingkungan istana (istana
sentris)
• Banyak peristiwa yang berhubungan dengan nilai – nilai
islam.
• Nama – nama tokoh dipengaruhi oleh nama – nama arab.
• Ditemukan tokoh dengan karakter diluar batas kewajaran
karakter manusia pada umumnya.
• Tidak ada pembagian bab atau judul.
• Juru cerita tidak pernah disebuntak secara eksplisit
(anonim)
• Sulit membedakan peristiwa yang nyata dan peristiwa yang
imajinatif.
Ciri – ciri Hikayat
• Berekembang secara stetis.
• Bersifat imajinatif, hanya bersifat khayal.
• Lisan, karena disebarkan lewat mulut ke mulut.
• Berbahasa klise, meniru bahasa penutur sebelumnya
• Bersifat logis, menggunakan logika sendiri tidak sesuai
dengan logika sendiri.
• Seringkali menggunakan pernyataan yang berulang –
ulang.
• Peristiwa seringkali tidak logis.
• Sulit memahami jalan ceritanya.
• Banyak menggunakan kosakata yang kini tidak lazim
digunakan dalam komunikasi sehari – hari.
Unsur Instrinsik
Unsur instrinsik adalah unsur yang menyusun
sebuah karya sastra dari dalam dari dalam yang
mewujudkan struktur suatu karya. Antara lain :
• Tema suatu gagasan pokok tentang suatu hal
dalam menulis suatu teks.
• Amanat pesan yang ingin di sampakan
pengarang kepada pembaca.
• Tokoh pelaku dalam karya sastra, biasanya
terdapat beberapa tokoh dalam satu teks.
• Latar (setting ) tempat,waktu, dan suasana
terjadinya peristiwa dalam teks.
Unsur Instrinsik
• Penokohan teknik atau cara – cara
menampilkan tokoh. Dibagi 2 yaitu : Analitik
(secara langsung) dan Dramatik ( secara tidak
langsung contoh gambaran)
• Alur (Plot) rangkaian peristiwa yang memiliki
hubungan sebab-akibat sehingga menjadi satu
kesatuan yang padu. Jenis – jenis alur :
maju,mundur, dan campuran
• Pusat Pengisahan (sudut pandang) dari mana
suatu cerita dikisahkan oleh pencerita. Biasanya
terdapat dua sudut pandang yaitu orang
pertama(sebagai aku) dan orang ke tiga (sebagai
pengamat)
Unsur Ekstrinsik
Unsur Ekstinsik adalah unsur yang membentuk
karya sastra dari luar sastra itu sendiri.
Antara lain :
• Nilai Moral
• Nilai Religius
• Nilai Pendidikan
• Nilai Budaya
• Nilai Sosial
Pada dasarnya unsur ekstrinsik,menggambarkan sikap
yang dapat diteladani.
Unsur Kebahasaan HIkayat
• Menggunakan Bahasa Klise (hatta, syahdan, sahibul
hikayat, menurut empunya cerita, konon, dan
tersebutlah perkataan, dsb.)
• Menggunakan kata verba
• Menggunakan kata nomina
• Menggunakan kata hubung
Contoh Hikayat
Hikayat Si Miskin
Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan beserta
permaisurinya dibuang dari keinderaan sehingga sengsara hidupnya.
Oleh sebab itu ia dikenal sebagai si Miskin.
Setiap hari mereka berkeliling mencari rezeki di Negeri AntahBerantah
di bawah pimpinan Maharaja Indera Dewa. Ke manapun mereka pergi
selalu diusir penduduk dengan disertai penganiayaan. Malam hari
mereka tidur di hutan dan siang harinya mereka berkeliling mencari
rezeki. Ketika isterinya mengandung tiga bulan, ia menginginkan buah
mangga yang ada di taman raja. Tapi Si Miskin menolaknya sehingga si
isteri semakin keras menangisnya.
Kemudian si Miskin menerima permintaannya, tetapi Si Miskin hanya membe
likan buah mangga dari pasar sehingga ditolak oleh isterinya. Pada akhirnya d
engan rasa takut dan terpaksa ia menghadap raja dan memohon mempelam.
Setelah ia mendapatkannya, ia segera pulang dan memberikan mangga itu ke
peda isterinya
.
Setelah tiba saatnya, lahirlah anak laki-laki pertama mereka yang diberi nama
Marakarmah (anak di dalam kesukaran) dan diasuhnya dengan penuh kasih s
ayang.
Pada suatu hari ketika sedang menggali tanah si Miskin mendapat tajau yang
penuh berisi emas yang tidak akan habis sampai ke anak cucunya. Dengan tak
dir Allah, di tempat itu berdirilah sebuah kerajaan komplit dengan perlengkap
annya. Kemudian Si Miskin mengganti namanya menjadi Maharaja Indera An
gkasa dan isterinya bernama Tuan Puteri Ratna Dewi. Dan negerinya diberi na
ma Puspa Sari. Tidak lama kemudian, lahirlah anak kedua mereka bernama Ni
la Kesuma.
Maharaja Indera Dewa menjadi iri hati atas kemasyhuran
Ketika Maharaja Indera Angkasa mencari ahli nujum untuk meramalkan nasib put
era-puterinya, Maharaja Indera Dewa memanfaatkan hal tersebut untuk mengha
ncurkan Negeri Puspa Sari. Atas bujukan jahat Maharaja Indera Dewa, para ahli n
ujum mengatakan bahwa kelak Marakarmah dan Nila Kesuma akan mendatangka
n celaka bagi orangtuanya.
Maharaja Indera Angkasa percaya pada ramalan palsu tersebut dan dengan berat
hati ia memerintahkan kedua puteranya pergi selama-lamanya. Sepeninggal puter
a-puterinya, Negeri Puspa Sari musnah terbakar dan Maharaja Indera Angkasa me
njadi miskin kembali.
Sesampainya di tengah hutan, Marakarmah dan Nila Kesuma berlindung di bawah
pohon beringin dan mereka menangkap seekor burung untuk dimakan. Ketika Ma
rakarmah mencari api ke kempung, ia disangka seorang pencuri dan ia dipukuli or
ang banyak, kemudian dibuang ke laut.Nila Kesuma ditemu oleh Raja Mengindera
Sari, putera mahkota Palinggam Cahaya, yang pada akhirnya menjadi isteri pu
tera mahkota itu dan bernama Mayang Mengurai.
Nasib Marakarmah dilautan ia terus hanyut dan terdampar di pangkalan raksasa. Di sa
na ia bertemu dengan Cahaya Chairani (anak raja Cina) yang ditawan oleh raksasa. Me
reka berdua mencoba melarikan diri dari pulau itu dengan menumpang sebuah kapal.
Nahkoda kapal menginginkan cahaya Chairani sehingga ia mendorong Marakarmah ke
laut, kemudian ia ditelan oleh ikan nun yang pada akhirnya terdampar di dekat rumah
Nenek Kebayan. Atas petunjuk burung rajawali, Nenek Kebayan mengeluarkan Marak
armah dari perut ikan nun itu. Kemudian Marakarmah dijadikan anak angkat Nenek K
ebayan.
Setiap hari Marakarmah membantu Nenek Kebayan menjual bunga yang akhirnya me
mbuat ia bertemu kembali dengan iaterinya Cahaya Chairani. Karena cerita dari Nenek
Kebayan tentang Raja Mangindera Sari, tahulah Marakarmah bahwa puteri yang dite
mulan Raja Mangindera Sari itu adalah adiknya sendiri, kemudian ia menemui adiknya
itu. Lalu ia membunuh nahkoda kapal yang jahat itu.
Selanjutnya Marakarmah mencari ayah bundanya, dan dengan kesaktiannya ia mencip
takan kembali kerajaan Puspa Sari seperti dahulu kala. Kemudian ia mengalahkan Neg
eri Antah Berantah, yang kemudian dipimpin oleh raja Bujangga Indera (saudara Caha
ya Chairani).
Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya Mercu Indera dan menggantikan m
ertuanya itu menjadi Sultan Mangindera Sari menjadi raja di Palinggam cahaya.
Unsur Intrinsik Hikayat Si Miskin
 Tema :
• Kunci kesuksesan adalah kesabaran. Perjalanan hidup
seseorang yang mengalami banyak rintangan dan cobaan.
 Alur :
• Menggunakan alur maju, karena penulis menceritakan
peristiwa tersebut dari awal permasalahan sampai akhir
permasalahan.
 Setting/ Latar :
• Setting Tempat : Negeri Antah Berantah, hutan, pasar,
Negeri Puspa Sari, Lautan, Tepi Pantai Pulau Raksasa,
Kapal, Negeri Palinggam Cahaya.
• Setting Suasana : tegang, mencekam dan Ketakutan,
bahagia, menyedihkan,
 Sudut Pandang Pengarang : orang ketiga serba tahu.
Unsur Intrinsik Hikayat Si Miskin
 Amanat :
• Seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang adil dan
pemurah.
• Janganlah mudah terpengaruh dengan kata-kata oranglain.
• Hadapilah semua rintangan dan cobaan dalam hidup dengan
sabar dan rendah hati.
• Jangan memandang seseorang dari tampak luarnya saja, tapi
lihatlah ke dalam hatinya.
• Hendaknya kita dapat menolong sesama yang mengalami
kesukaran.
• Janganlah kita mudah menyerah dalam menghadapi suatu hal.
• Hidup dan kematian, bahagia dan kesedihan, semua berada di
tanan Tuhan, manusia hanya dapat menjalani takdir yang telah
ditentukan.
Unsur Ekstrinsik Hikayat Si Miskin
1. Nilai Moral
• Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di dalam hidup
kita.
• Jangan kita terlalu memaksakan kehendak kita pada orang lain.
2. Nilai Budaya
• Sebagai seorang anak kita harus menghormati orangtua.
• Hendaknya seorang anak dapat berbakti pada orang tua.
3. Nilai Sosial
• Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang
membutuhkan tanpa rasa pamrih.
• Hendaknya kita mau berbagi untuk meringankan beban orang lain.
4. Nilai Religius
• Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya.
• Percayalah pada Tuhan bahwa Dialah yang menentukan nasib manusia.
5. Nilai Pendidikan
• Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang
membutuhkan tanpa rasa pamrih.
• Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya.
Terima Kasih

Mohon
Sekian Presentasi Kami !!!! Maaf
Apabila
Ada
Kesalahan
Kata

Anda mungkin juga menyukai