Anda di halaman 1dari 11

35

BAB IV
CERITA RAKYAT

A. Pengertian cerita rakyat


Cerita rakyat adalah cerita yang tumbuh dan berkembang di
masyarakat. Cerita rakyat berkembang secara turun temurun dan
disampaikan dengan lisan sehingga cerita rakyat sering disebut
sebagai sastra lisan. Umumnya cerita rakyat bersifat anonim yaitu
tidak diketahui siapa pengarangnya dan siapa pertama kali yang
membuatnya.

B. Ciri – Ciri cerita rakyat


Ada beberapa hal yang harus kita ketahui berkaitan dengan cerita
rakyat, diantaranya adalah sebagai berikut;
1. Disampaikan secara turun temurun; Cerita rakyat
disampaikan melalui lisan secara turun temurun oleh nenek
moyang kita atau orang tua kita sehingga sampai pada kita
yang hidup pada zaman sekarang ini. Suatu misal dulu ketika
kita masih kecil kita pernah diberi cerita pengantar tidur oleh
nenek atau orang tua kita tentang sejarah “Angling dharma”
atau yang lain.
2. Tidak diketahui siapa pertama kali yang membuatnya;
dalam cerita rakyat orang yang pertama kali membuat atau
menyampaikan tidak diketahui keberadaanya, karena
disampaikan dari mulut ke mulut.
3. Kaya nilai-nilai luhur. Dalam cerita rakyak banyak nilai-nilai
luhur yang kita ambil, misalnya nilai moral, nilai sosial, nilai
agama, nilai persaudaraan, persahabatan dan lain-lain.
4. Bersifat tradisional. Kalau kita menengok kebelakang yang
mana pada zaman dahulu masyarakat masih hidup primitif.
Kemoderenan belum masuk seperti era sekaran yang kita sebut
“zaman now”. Jadi semua masih tradisional semua dikerjakan
berdasarkan kemampuannya masing-masing.
5. Mempunya banyak versi dan variasi. Seperti yang telah kita
tahu pada poin 1 diatas bahwa cerita rakyat disampaikan
secara turun temurun, maka cerita rakyat ini juga mempunyai
banyak versi dan variasi karena pada era tersebut belum ada
mesin ketik, pembukuan dan lain-lain sehingga banyak versi

Fathur rohman ⇴⇴⇴ C e r i t a r a k y a t


36
cerita dari masing-masing indevidu berdasarkan pemahaman
dan pengalaman masing-masing.
6. Bersifat anonim. Yaitu pengarang tidak diketahui secara jelas
atau tidak dikenal siapa pengarangnya karena disampaikan
berdasarkan turun temurun.
7. Cerita rakyat disampaikan secara lisan. Pada zaman dahulu
belum ada mesin ketik komputer, laptop dan lain-lain sehingga
cara penyampaianya melalui lisan atau dari mulut ke mulut.
dan berkembang sampai sekarang.

C. Jenis – Jenis Cerita rakyat


Berbicara cerita rakyat ini sangat banyak sekali dan jika ditulis
terlalu banyak. Dalam hal ini kita hanya mengetahui macam dan
jenisnya saja sehingga kita bisa mengklasifikasinaya sesuai dengan
golongannya masing masing. Adapun jenis cerita rakyat tersebut
adalah; (1). Hikayat (2). Fabel (3). Legenda (4). Mitos (5). Dongeng.

1. Hikayat
Pengertian
Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang
mengisahkan kehidupan keluarga istana atau kaum bangsawa,
orang-orang ternama, orang suci di sekitar istana dengan
segala kesaktian, keanehan dan mukjizat tokoh utamanya.
Hikayat kadang mirip cerita sejarah atau berbentuk riwayat
hidup, yang didalamnya banyak terdapat hal-hal yang tidak
masuk akal dan penuh keajaiban.
Dalam KBBI offline 1.1 menyebutkan bahwa hikayat
adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yg berisi
cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan,
historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk
pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk
meramaikan pesta.

Ciri-Ciri atau Karakteristik Hikayat


Hikayat merupakan bagian dari prosa lama yang memiliki cirri-
ciri sebagai berikut:
Menggunakan bahasa Melayu lama
 Pralogis, yaitu ceritanya kadang-kadang sulit diterima akal.
Fathur rohman ⇴⇴⇴ C e r i t a r a k y a t
37
 Istana sentries, yaitu pusat cerita berada di lingkungan
istana.
 Anonim, maksudnya adalah prosa tersebut tidak jelas siapa
pengarangnya.
 Statis, yaitu bersifat baku dan tetap.
 Menggunakan kata arkhais, yaitu kata-kata yang kini
tidak lazim digunakan, semisal kata sebermula, hatta, dan
syahdan.

Unsur-unsur Hikayat
Unsur-unsur dalam hikayat tidak jauh berbeda dari prosa-
prosa lainnya. Ia dibangun oleh unsur intrinsic dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerita dari dalam.
Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur pembangun cerita
dari luar. Berikut ini adalah unsur-unsur instrinsik dalam
sebuah hikayat:
 Tema, merupakan gagasan yang mendasari cerita.
 Alur, merupakan jalinan peristiwa dalam cerita.
 Latar, merupakan tempat, waktu, dan suasana yang
tergambar dalam cerita.
 Tokoh, merupakan pemeran cerita. Penggambaran watak
tokoh disebut penokohan.
 Amanat, merupakan pesan yang disampaikan pengarang
melalui cerita.
 Sudut pandang, merupakan pusat pengisahan dari mana
suatu cerita dikisahkan oleh pencerita.
 Gaya, berkaitan dengan bagaimana penulis menyajikan
cerita menggunakan bahasa dan unsur-unsur keindahan
lainnya.

HIKAYAT SI MISKIN
Fathur rohman ⇴⇴⇴ C e r i t a r a k y a t
38
Karya Com.Birayang

Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan beserta


permaisurinya bibuang dari keinderaan sehingga sengsara hidupnya.
Itulah sebabnya kemudian ia dikenal sebagai si Miskin.
Si Miskin laki-bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing
itu berjalan mencari rezeki berkeliling di Negeri Antah Berantah di
bawah pemerintahan Maharaja Indera Dewa. Ke mana mereka pergi
selalu diburu dan diusir oleh penduduk secara beramai-ramai
dengan disertai penganiayaan sehingga bengkak-bengkak dan
berdarah-darah tubuhnya. Sepanjang perjalanan menangislah si
Miskin berdua itu dengan sangat lapar dan dahaganya. Waktu malam
tidur di hutan, siangnya berjalan mencari rezeki. Demikian
seterusnya.
Ketika isterinya mengandung tiga bulan, ia menginginkan makan
mangga yang ada di taman raja. Si Miskin menyatakan keberatannya
untuk menuruti keinginan isterinya itu, tetapi istri itu makin
menjadi-jadi menangisnya. Maka berkatalah si Miskin, “Diamlah.
Tuan jangan menangis. Biar Kakanda pergi mencari buah mempelam
itu. Jikalau dapat, Kakanda berikan kepada tuan.”
Si Miskin pergi ke pasar, pulangnya membawa mempelam dan
makanan-makanan yang lain. Setelah ditolak oleh isterinya, dengan
hati yang sebal dan penuh ketakutan, pergilah si Miskin menghadap
raja memohon mempelam. Setelah diperolehnya setangkai mangga,
pulanglah ia segera. Isterinya menyambut dengan tertawa-tawa dan
terus dimakannya mangga itu.
Setelah genap bulannya kandunga itu, lahirlah anaknya yang
pertama laki-laki bernama Marakarmah (anak di dalam kesukaran)
dan diasuhnya dengan penuh kasih saying.
Ketika menggali tanah untuk keperluan membuat teratak
sebagai tempat tinggal, didapatnya sebuah tajau yang penuh berisi
emas yang tidak akan habis untuk berbelanja sampai kepada anak
cucunya. Dengan takdir Allah terdirilah di situ sebuah kerajaan yang
komplet perlengkapannya. Si Miskin lalu berganti nama Maharaja
Indera Angkasa dan isterinya bernama Tuan Puteri Ratna Dewi.
Negerinya diberi nama Puspa Sari. Tidak lama kemudian, lahirlah
anaknya yang kedua, perempuan, bernama Nila Kesuma.

Fathur rohman ⇴⇴⇴ C e r i t a r a k y a t


39
Maharaja Indera Angkasa terlalu adil dan pemurah sehingga
memasyurkan kerajaan Puspa Sari dan menjadikan iri hati bagi
Maharaja Indera Dewa di negeri Antah Berantah.
Ketika Maharaja Indera Angkasa akan mengetahui pertunangan
putra-putrinya, dicarinya ahli-ahli nujum dari Negeri Antah
Berantah.
Atas bujukan jahat dari raja Antah Berantah, oleh para ahli
nujum itu dikatakan bahwa Marakarmah dan Nila Kesuma itu kelak
hanyalah akan mendatangkan celaka saja bagi orangtuanya.
Ramalan palsu para ahli nujum itu menyedihkan hati Maharaja
Indera Angkasa. Maka, dengan hati yang berat dan amat terharu
disuruhnya pergi selama-lamanya putra-putrinya itu.
Tidak lama kemudian sepeninggal putra-putrinya itu, Negeri
Puspa Sari musnah terbakar.
Sesampai di tengah hutan, Marakarmah dan Nila Kesuma
berlindung di bawah pohon beringin. Ditangkapnya seekor burung
untuk dimakan. Waktu mencari api ke kampung, karena disangka
mencuri, Marakarmah dipukuli orang banyak, kemudian
dilemparkan ke laut. Nila Kesuma ditemu oleh Raja Mengindera Sari,
putera mahkota dari Palinggam Cahaya, yang pada akhirnya menjadi
isteri putera mahkota itu dan bernama Mayang Mengurai.
Akan nasib Marakarmah di lautan, teruslah dia hanyut dan
akhirnya terdampar di pangkalan raksasa yang menawan Cahaya
Chairani (anak raja Cina) yang setelah gemuk akan dimakan. Waktu
Cahaya Chairani berjalan –jalan di tepi pantai, dijumpainya
Marakarmah dalam keadaan terikat tubuhnya. Dilepaskan tali-tali
dan diajaknya pulang. Marakarmah dan Cahaya Chairani berusaha
lari dari tempat raksasa dengan menumpang sebuah kapal. Timbul
birahi nahkoda kapal itu kepada Cahaya Chairani, maka didorongnya
Marakarmah ke laut, yang seterusnya ditelan oleh ikan nun yang
membuntuti kapal itu menuju ke Palinggam Cahaya. Kemudian, ikan
nun terdampar di dekat rumah Nenek Kebayan yang kemudian terus
membelah perut ikan nun itu dengan daun padi karena mendapat
petunjuk dari burung Rajawali, sampai Marakarmah dapat keluar
dengan tak bercela.
Kemudian, Marakarmah menjadi anak angkat Nenek Kebayan
yang kehidupannya berjual bunga. Marakarmah selalu menolak
menggubah bunga. Alasannya, gubahan bunga Marakarmah dikenal

Fathur rohman ⇴⇴⇴ C e r i t a r a k y a t


40
oleh Cahaya Chairani, yang menjadi sebab dapat bertemu kembali
antara suami-isteri itu.
Karena cerita Nenek Kebayan mengenai putera Raja Mangindera
Sari menemukan seorang puteri di bawah pohon beringin yang
sedang menangkap burung, tahulah Marakarmah bahwa puteri
tersebut adiknya sendiri, maka ditemuinyalah. Nahkoda kapal yang
jahat itu dibunuhnya.
Selanjutnya, Marakarmah mencari ayah bundanya yang telah
jatuh miskin kembali. Dengan kesaktiannya diciptakannya kembali
Kerajaan Puspa Sari dengan segala perlengkapannya seperti dahulu
kala.
Negeri Antah Berantah dikalahkan oleh Marakarmah, yang
kemudian dirajai oleh Raja Bujangga Indera (saudara Cahaya
Chairani).
Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya yang bernama
Maharaja Malai Kisna di Mercu Indera dan menggantikan mertuanya
itu menjadi Sultan Mangindera Sari menjadi raja di Palinggam
Cahaya. (Sumber:Peristiwa Sastra Melayu Lama)
Perbedaan Hikayat Dan Cerita Rakyat
Persamaan Perbedaan
 Mempunyai fungsi sama-  Hikayat cendrung terikat oleh
sama pelipur lara hati bahasa melayu, sedangkan cerita
pembaca rakyat lebih luwes
 Keduanya merupakan  Isi hikayat cendrung menceritakan
karya sastra berbentuk kesaktian dan kehebatan para raja,
Prosa pangeran dll, sedangkan cerita
 Sama-sama menceritakan rakyat umumnya menceritakan
kejadian masa lalu masyarakat setempat
 Bertujuan untuk  Hikayat umumnya menggunakan
menceritakan hal-hal yang kata pembuka misalnya “Alkisah”
baik atau berupa ajaran sedangkan cerita rakyat
ajaran bagi sipembaca menggunakan pembukaan “Pada
zaman dahulu kala”
 Hikayat biasanya menggunakan
kata penghubung maka, syahibul
hikayat, syahdan, padaitu dll .
Sedangkan cerita rakyat
menggunakan kata penghubung
lemudian, selanjutnya, begitu pula
dll.
Fathur rohman ⇴⇴⇴ C e r i t a r a k y a t
41
2. Fabel.
Adalah sebuah cerita yang tokoh – tokohnya berupa binatang
yang berperan seperti Manusia. Binatang tersebut dapat makan
dan minum berkeluarga dan masih banyak lagi yang lainya.
Dengan demikian fabel tidak hanya sebagai cerita binatang,
namun sebagai metoformosiskehidupan manusia. Maksud dari
penggambaran melalui binatang agar kisah atau cerita
tersebut tidak sampai menyinggung orang yang mendengar
atau membacanya. Contohnya Sikancil dan pak tani, burung
bangau dengan seekor anjir, singga dan beruang dan lain-lain.
Adapun ciri-ciri fabel diantaranya:
 Tokoh yang berperan dalam fabel adalah binatang
 Tema cerita umumnya tentang hubungan sosial
 Watak yang digambarkan dalam fabel menyerupai watak
atau karakter manusisa seperti baik, buruk, cerdik, egois
dan lain sebagainya.
 Tokoh fabel (binatang) dapat berpikir, berkomunikasi dan
bertingkah laku seperti manusia.
 Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang
ketiga
 Jalan ceritanya menggunakan alur maju
 Konflik dalam fabel mencakup permasalahan dunia
binatang yang hampir sama dengan kehidupan manusia
 Fabel lengkap dengan penggunaan latar tempat, latar waktu,
larat sosial dan latar emosional.
 Ciri bahasa yang digunakan dalam fabel bersifat naratif atau
berurutan, dimana berupa dialog yang mengandung kalimat
langsung dan menggunakan bahasa informal sehari-hari.
 Mengandung amanat atau pesan bagi pembacanya.

Unsur Unsur Fabel


Adapun unsur-unsur dalam fabel, diantaranya: tema, latar,
tokoh, perwatakan, amanat( pesamn penulis bagi pembaca),
cara penceritaan (sudut pandang), tujuan komunikasi fabel
(menginsoirasi, menghibur,mendidik), alur (biasanya maju)

3. Legenda.
Fathur rohman ⇴⇴⇴ C e r i t a r a k y a t
42
Pengertian
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang
empunya cerita sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh
terjadi. Menurut Danandaja (2002) legenda bersifat sekuler
(keduniawian), terjadinya pada masa yang belum begitu
lampau, dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal
sekarang. Selain itu menurut Alan Dundes jumlah legenda di
setiap kebudayaan jauh lebih banyak daripada mite dan
dongeng. Hal ini disebabkan jika mite hanya mempunyai
jumlah tipe dasar yang terbatas, seperti penciptaan dunia dan
asal mula terjadinya kematian, namun legenda mempunyai
jumlah tipe dasar yang tidak terbatas, terutama legenda
setempat, yang jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan
legenda yang dapat mengembara dari satu daerah ke daerah
lain (migratory legends).

Ciri-Ciri Legenda
Yus Rusyana (2000) mengemukakan beberapa ciri legenda,
yaitu:
 Legenda merupakan cerita tradisional karena cerita
tersebut sudah dimiliki masyarakat sejak dahulu.
 Ceritanya biasa dihubungkan dengan peristiwa dan benda
yang berasal dari masa lalu, seperti peristiwa penyebaran
agama dan benda-benda peninggalan seperti mesjid,
kuburan dan lain-lain.
 Para pelaku dalam legenda dibayangkan sebagai pelaku
yang betul-betul pernah hidup pada masyarakat lalu.
Mereka itu merupakan orang yang terkemuka, dianggap
sebagai pelaku sejarah, juga dianggap pernah melakukan
perbuatan yang berguna bagi masyarakat.
 Hubungan tiap peristiwa dalam legenda menunjukan
hubungan yang logis.
 Latar cerita terdiri dari latar tempat dan latar waktu. Latar
tampat biasanya ada yang disebut secara jelas dan ada juga
yang tidak. Sedangkan latar waktu biasanya merupakan
waktu yang teralami dalam sejarah.
 Pelaku dan perbuatan yang dibayangkan benar-benar
terjadi menjadikan legenda seolah-olah terjadi dalam ruang

Fathur rohman ⇴⇴⇴ C e r i t a r a k y a t


43
dan waktu yang sesungguhnya. Sejalan dengan hal itu
anggapan masyarakat pun menjadi seperti itu dan
melahirkan perilaku dan perbuatan yang benar-benar
menghormati keberadaan pelaku dan perbuatan dalam
legenda.

Jenis jenis Legenda


 Legenda alam gaib. Biasanya berbentuk kisah yang
dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang.
Fungsi legenda semacam ini adalah untuk meneguhkan
kebenaran takhyul atau kepercyaan rakyat. Legenda alam
gaib ini berhubungan dengan kenyataan di luar dunia nyata
namun ada di sekitar kita, misalnya tentang keberadaan
makhluk gaib, hantu, setan ataupun tempat-tempat yang
sekiranya memiliki keanehan tersendiri misalnya desa yang
dapat menghilang dan sebagainya.
 Legenda perseorangan ; Legenda yang bercerita mengenai
tokoh-tokoh tertentu yang dianggap oleh yang empunya
cerita benar-benar terjadi. Legenda golongan ini bila kita
cermati dan kita bandingkan dengan pengelompokan
legenda menurut Rusyana dkk, maka termasuk pada
kelompok yang kedua yaitu legenda pahlawan
pembangunan masyarakat atau budaya. Keduanya disebut
demikian dengan pertimbangan bahwa kedua kelompok
tersebut bercerita mengenai tokoh atau orang yang telah
melakukan sesuatu yang sampai sekarang masih dianggap
kebenarannya oleh masyarakat
 Legenda dunia tumbuh tumbuhan. Misalnya; (1) Padi
bermula dari Dewi Sri (2). Gedung beracun karena dipanah
oleh pohon jagung menggunakan anak panah yang beracun,
(3). Tandan jagung berlubang karena ditombak oleh pohon
gadung, (4). Pohon mata lembu seperti rusak kulitnya
karena melihat pertarungan anatara pohon jagung dan
gadung terlalu dekat .
 Legenda Binatang. Yaitu suatu kisah atau asal usul
binatang misalnya (1). Sapi bergelambir karena ia mandi
bajunya btetukar dengan bajunya kerbau (2). Kisah ayam
yang semula bisa berenang karena kakinya dipinjam bebek

Fathur rohman ⇴⇴⇴ C e r i t a r a k y a t


44
dan tidak dikembalikan (3). Darah ikan mas memiliki warna
darah seperti darah manusia karena asal mula ikan mas
adlaah manusia. Dan lain lain.
 Legenda Tempat ( Asal usul tempat). Sering kita jumpai
atau mendengarnama desa atau tempat tempat disekitar
kita mempunyai sejarah dan arti. Itulah yang disebut
legenda tempat. Misalnya (1). Nama desa Betet yang dahulu
terkenal banyak burung betetnya. (2). Nama gunung
tengger, konon diambildari sepasang suami istri yang
bernama Rara Anteng dan Joko Seger. (3). Gunung
tangkupan Parahu yang konon diambil dari parahu milik
sangkuriang. Karena ia murka kemudian prahunya
ditendang hingga tertelungkup dan berubah menjadi
sebuah gunung yang kemudian dikenal sebagai gunung
tangkupan prahu.

4. Mitos
Mitos menurut beberapa sumber memiliki persamaan arti
yaitu sebuah cerita atau dongeng berlatar masa lampau. Orang
pertama yang memperkenalkan istilah mitos adalah Plato
adalah seorang filsuf dan matematika Yunani. Istilah Mitos
berasal dari bahasa Yunani mythos dan bahasa
Belanda mite yang berarti cerita atau perkataan. Penutur mitos
terlebih dahulu telah mendengar cerita tersebut dari generasi
sebelumnya, biasanya terdapat penokohan para dewa yang
terjadi di dunia lain (kayangan) dan dihubungkan dengan
terjadinya suatu tempat, alam semesta, adat istiadat dan
dongeng masa lampau lainnya.
Mitos hampir mirip dengan legenda dan cerita rakyat yang
merupakan cerita tradisional dalam jenis yang berbeda. Yang
sedikit membedakan adalah Cerita rakyat dapat berlatar kapan
pun dan dimana pun, dan tidak harus dianggap nyata atau suci
oleh masyarakat yang melestarikannya. Demikian juga dengan
legenda yaitu kisah yang secara tradisional dianggap benar-
benar terjadi, namun berlatar pada masa-masa yang lebih
terkini, saat dunia sudah terbentuk seperti sekarang ini
( Legenda biasanya menceritakan manusia biasa sebagai
pelaku utama, sementara mitos kepada tokoh dewa).

Fathur rohman ⇴⇴⇴ C e r i t a r a k y a t


45

5. Dongeng
Dongeng adalah bentuk sastra lama yang menceritakan
mengenai suatu kejadian yang luar biasa berupa fiksi atau
khayalan yang dianggap merupakan suatu hal yang tidak
mungkin terjadi. Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional
atau cerita yang disampaikan secara terun-temurun dari nenek
moyang yang memiliki fungsi untuk mengajarkan nilai-nilai
moral dan juga sebagai hibuaran. Dari pengertian dongeng
diatas, kita bisa mengambil point penting bahwa dongeng itu
merupakan salah satu karya sastra yang menceritakan suatu
hal fiktif untuk diambil pelajaran dan sebagai hiburan bagi

Struktur Dongeng
Sebuah dongeng dibangun oleh tiga bagian penting, yaitu
pendahuluan, isi atau peristiwa, dan penutup. Berikut
penjelasan dari masing-masing bagian dari dongeng.
 Pendahuluan, berisi kalimat pengantar untuk memulai
dongeng.
 Isi (Peristiwa), bagian penting dari dongeng yang isinya
mengenai urutan kejadian dari suatu peristiwa.
 Penutup, bagian akhir cerita yang dibuat untuk mengakhiri
cerita.
Ciri-Ciri Dongeng Yang Benar
Seperti layaknya cerita-cerita yang lain, dongeng memilki
beberapa ciri yang membedakannya dengan bentuk cerita yang
lain. Berikut beberapa ciri-ciri dongeng yang benar.
 Diceritakan dengan alur yang sederhana.
 Alur cerita singkat dan cepat.
 Tokoh yang ada tidak diceritakan secara detail.
 Peristiwa yang ada didalamnya kebanyakan fiktif atau
khayalan.
 Ditulis dengan gaya pencitraan secara lisan.
 Lebih menekankan pada bagian isi atau persitiwa.

Fathur rohman ⇴⇴⇴ C e r i t a r a k y a t

Anda mungkin juga menyukai