SKRIPSI
Oleh:
Azmi Muhammad Firda
NRP. 19.04.098
Disusun Oleh :
Azmi Muhammad Firda
19.04.098
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Azmi Muhammad Firda
NRP. 19.04.098
NIP.
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Diana, S. E., M. P.
Susilawati, M. Si., Ph. D. Diketahui
ii
LEMBAR PERSEMBAHAN
iii
PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Coping Strategy
tinggi atau lembaga lain manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
secara langsung maupun tidak langsung dari penulis lain dalam karya yang
dipublikasikan maupun tidak, telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
iv
RIWAYAT HIDUP
pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gandu 01 pada tahun 2008 dan
Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Dawuan pada tahun 2013 sampai pada tahun
Negeri 1 Kasokandel pada tahun 2016 sampai pada tahun 2019. Peneliti
Peneliti mengikuti organisasi luar kampus Pawayangan periode 2019 sampai 2022.
Demikianlah riwayat hidup peneliti secara singkat, semoga dengan ini pembaca
v
ABSTRACT
AZMI MUHAMMAD FIRDA, 19.04.098. Coping Strategies for Women
Vulnerable to Socio-Economy in Fulfilling Their Family Needs in Gandu
Village, Dawuan District, Majalengka Regency. Advisors:
Susilawati,M.Sc.,Ph.D and Diana, S.E.,M.P.
Coping Strategy is a strategy for behavior management to solve the simplest and
most realistic problems, serving to free yourself from real and unreal problems.
Needs are desires that arise from a person that must be fulfilled by that person. The
aspects studied include: 1) emotional focused strategies of socio-economically
vulnerable women in meeting the needs of their families. 2) Problem focused
strategy of socio-economically vulnerable women in meeting the needs of their
families. The method used in this study is a qualitative approach with a descriptive
method to three informants, namely Socio-Economic Vulnerable Women in Gandu
Village, Dawuan District. Data collection techniques used include in-depth
interviews, observations and documentation studies. The results showed that the
problem experienced by informants in meeting family needs was due to the lack of
income received every day which made life lacking. Most of the informants in this
study were small traders and laborers who had to bear the necessities of life.
Researchers designed a further program to address the problems experienced by
PRSE informants under the name "Independent Family Group (KKM)" program.
The purpose of the program is to increase the income of Socio-Economic
Vulnerable Women (PRSE) in Gandu Village, Dawuan District, Majalengka
Regency.
vi
ABSTRAK
AZMI MUHAMMAD FIRDA, 19.04.098. Coping Strategi Perempuan Rawan
Sosial Ekonomi Dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluarganya Di Desa
Gandu Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka.
DosenPembimbing: Susilawati,M.Si.,Ph.D dan Diana, S.E.,M.P.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis diberikan
kelancaran dalam membuat skripsi dengan judul “Coping Strategy Perempuan
Rawan Sosial Ekonomi Dalam Pemenuhan Kebutuhannya Di Desa Gandu
Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka”. Penelitian ini disusun untuk
memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial
(S.Tr.Sos) dalam program studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan di
Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini dapat selesai berkat bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terimakasih kepada:
1. Dr. Marjuki, M.Sc selaku Direktur Politeknik Kesejahteraan Sosial
Bandung.
2. Dr. Aep Rusmana, M.Si selaku Ketua Program Studi Pekerjaan Sosial
Program Sarjana Terapan Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.
viii
Semoga penelitian ini dapat menjadi landasan dalam penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti selanjutnya dan memberikan manfaat dalam ilmu
pengetahuan. Demikian skripsi ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua, aamiin ya rabbal alamin.
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………...………………...ii
RIWAYAT HIDUP v
ABSTRAK vi
DAFTAR ISI x
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3.Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
1.4.Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5
1.5.Sistematika Laporan ...................................................................................... 5
x
3.3.Penjelasan Latar Penelitian ......................................................................... 30
3.4.Sumber Data dan Cara Menentukan Sumber Data ..................................... 30
3.5.Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 31
3.6.Pemeriksaan Keabsahan Data ..................................................................... 32
3.7.Teknik Analisis Data ................................................................................... 35
3.8.Jadwal dan Langkah-Langkah Penelitian.................................................... 37
xi
LAMPIRAN 120
xii
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Kabupaten Cirebon…………………………………………………………121
Lampiran 6 Dokumentasi……………………………………………………152
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
(BPS) pada tahun 2021, Persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Barat pada
2020 naik sebesar 0,97% menjadi 7,88% jika dibandingkan pada tahun 2019 yaitu
6,91%. Data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Kementerian Sosial RI tahun 2017
tentang Penduduk Miskin menyatakan bahwa jumlah PRSE yang ada di Indonesia
mencapai 8,96% atau sekitar 10,73 juta jiwa, dimana presentasi PRSE yang ada di
ada sedangkan jumlah perempuan rawan sosial ekonomi yang ada di desa Gandu
sekitar 15 -20 % dari total penduduk yaitu sekitar 100 keluarga yang termasuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin. Hal tersebut sesuai dengan Undang-
Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa: "(1) Fakir miskin
sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang
1
2
pengentasan kemiskinan.
tentang Penanganan Fakir Miskin. Penanganan fakir miskin dijelaskan dalam Pasal
1 ayat 2 yang bunyi "Penanganan fakir miskin adalah upaya yang terarah, terpadu,
negara". Sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Pendekatan Kewilayahan.
usaha sektor informal, (b) bantuan permodalan dan akses pemasaran hasil usaha,
rasa aman dari tindak kekerasan dan kejahatan" Program pengentasan kemiskinan
di Kabupaten Bandung sampai saat ini terus berlanjut mulai dari bidang sosial,
usaha mikro, rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), beras keluarga
sejahtera, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH),
program lain seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk keluarga miskin akan
Salah satu kelompok yang rentan masuk ke dalam kemiskinan ialah perempuan
rawan sosial ekonomi. Ada banyak faktor yang menyebabkan PRSE rentan dalam
menjalani kehidupannya.
nilai-nilai pekerja sosial dalam mengidentifikasi masalah serta potensi yang ada di
Ekonomi. Penelitian akan difokuskan pada strategi koping yang ada di PRSE
khususnya mengenai koping emosi atau emotion focused coping, dan koping
merupakan semua usaha kognitif dan perilaku untuk mengatasi, mengurangi, dan
sebagai bagaimana para perempuan rawan sosial ekonomi dapat bertahan hidup dan
kemajuan .
Berdasarkan data yang telah dipaparkan di atas maka dari itu saya tertarik
untuk meneliti bagaimana Coping Strategy perempuan rawan sosial ekonomi dalam
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literasi yang lebih
spesifik dan mendalam serta memberikan kontribusi pada kajian tentang Coping
keluarganya.
6
skripsi.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
KAJIAN KONSEPTUAL
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Waskito Nugroho pada tahun 2018
dari STKS yang berjudul "Strategi koping Masyarakat Terhadap Bencana Tanah
agar dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa pada saat terjadi bencana.
7
8
Penelitian yang dilakukan oleh Dani Hendrawan Suprianto pada tahun 2012
kualitatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis
interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
adaptasi sosial pada pengungsi di Huntara Jenggala terjadi pada interaksi sosial
lingkungan baik secara sosial dan fisik setelah bencana erupsi merapi. Melalui
proses sosial, maka disadari maupun tidak disadari telah membentuk solidaritas
sosial. Interaksi yang semakin solid membawa mereka pada solidaritas organis
2.1.3. Hubungan Antara Strategi Koping Anak Korban Bencana Gempa Bumi
Dan Tsunami Dengan Penampilan Peran Sosialnya Di Kota Palu
Sulawesi Tengah
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Amalia pada tahun 2019 dari UNPAS
yang berjudul "Hubungan Antara Strategi Koping Anak Korban Bencana Gempa
Bumi Dan Tsunami Dengan Penampilan Peran Sosialnya Di Kota Palu Sulawesi
9
sempling.
strategi coping anak korban bencana gempa bumi dan tsunami dengan penampilan
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang
Umbulharjo
Kecamatan Cangringan
Kabupaten Sleman
Penampilan Peran
Sulawesi Tengah
manajemen tingkah laku kepada pemecahan masalah yang paling sederhana dan
realistis, berfungsi untuk membebaskan diri dari masalah yang nyata maupun tidak
nyata, dan coping merupakan semua usaha yang kognitif dan perilaku untuk
Matheny, dkk dalam Triantoro dan Nofrans (2012) mendefinisikan arti lain
dari koping, yaitu koping sebagai segala usaha, sehat maupun tidak sehat, positif
terjadinya koping adalah ketika individu berhadapan dengan lingkungan yang baru
atau perubahan lingkungan (situasi yang penuh dengan tekanan), maka akan
11
melakukan penilaian awal (primary appraisal) untuk menentukan arti dari kejadian
tersebut. Kejadian tersebut dapat diartikan sebagai hal yang positif, netral, atau
negatif.
Penilaian awal terhadap hal-hal yang mempunyai potensi untuk terjadi nya
coping untuk penyelesaian masalah yang sesuai dengan situasi yang dihadapinya
Keputusan pemilihan strategi coping dan respon yang dipakai individu untuk
pengalaman dari berbagai situasi dan dukungan sosial serta seluruh tekanan dari
Kedua, faktor internal yang termasuk di dalamnya adalah gaya coping yang
melakukan pemilihan strategi coping yang sesuai dengan situasi tekanan yang
Ada dua strategi coping yang dapat digunakan, yaitu strategi coping yang
bertokus pada penyelesaian / respon masalah atau strategi coping yang berfokus
bahwa coping memiliki dua aspek yaitu aspek emotion focused coping dan problem
focused coping. Emotional focused coping, adalah suatu usaha untuk mengontrol
respon emosional terhadap situasi yang sangat menekan. Fungsi ini cenderung
yang termasuk Ke dalam aspek emotion focused coping adalah sebagai berikut:
emosional maupun sosial dari orang lain. Coping ini berupa kenyamanan,
perhatian, maupun bantuan dalam bentuk lainnya yang diterimanya individu dari
2. Distancing
3. Escape avoidance
4. Self control
Self control yaitu mencoba untuk mengatur perasaan diri sendiri atau tindakan
5. Accepting responsibility
6. Positive reappraisal
Positive reappraisal yaitu mencoba untuk membuat arti positif dari situasi dalam
focused coping, adalah usaha untuk mengurangi stress, dengan mempelajari cara-
bahwa beberapa bagian yang termasuk ke dalam aspek problem focused coping
1. Locus Control
tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya
3. Keterampilan Sosial,
dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai- nilai sosial yang berlaku di masyarakat.
4. Dukungan Sosial
informasi dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota
5. Materi
Materi dukungan ini meliputi sumber daya berupa uang, barang-barang atau
tergantung pada sumberdaya yang dimiliki. Adapun sumber daya tersebut antara
lain:
dari jasmani, mental dan sosial, dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau
dimensi sehat yang nyata dan memiliki fungsi mekanistik tubuh. Kondisi
baik agar berbagai permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan baik.
biologi, sosiologi dan moral yang khas baginya yang dapat membedakannya dari
kepribadian yang lain. Pendapat lain menyatakan bahwa kepribadian adalah ciri,
karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri
bentukan yang terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada
masa kecil dan juga bawaan sejak lahir misalnya orang tua membiasakan anak
a. Introvert, adalah orang yang suka memikirkan tentang diri sendiri, banyak
dalam diskusi, suka membesarkan kesalahannya, analisis dan kritik terhadap diri
b. Ekstrovert, adalah orang yang melihat kenyataan dan keharusan, tidak lekas
kegagalan, tidak banyak mengadakan analisis dan kritik terhadap diri sendiri,
3. Konsep diri. Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian
seseorang yang diketahui dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diri
16
dipelajari melalui kontak sosial dan pengalaman berhubungan dengan orang lain
anaknya.
bantuan nyata dan bantuan informasi. Orang yang mempunyai cukup sumber
5. Aset ekonomi. Keluarga yang memiliki aset ekonomi akan mudah dalam
adalah seorang perempuan dewasa menikah, belum menikah atau janda dan tidak
mempunyai penghasilan cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari hari
kepala rumah tangga adalah wanita yang dianggap bertanggung jawab terhadap
1. wanita tidak kawin yaitu wanita yang tidak terikat dengan perkawinan dan
2. wanita kawin yaitu wanita yang terikat dalam perkawinan tetapi tempat
tangganya;
3. wanita cerai hidup atau cerai mati dan belum menikah lagi dan tidak kembali ke
produksi, modal, kredit dan tanah serta memiliki sedikit jaringan kekerabatan yang
mendukungnya”.
dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial yang tercantum dalam lampiran angka 23
Sembilan) tahun,
5. if need be if is necessary.
Yang artinya (1) Suatu kondisi dimana ada sebuah kebutuhan keinginan; (2)
waktu yang diperlukan, apa yang harus dipenuhi;(3) sesuatu yang diinginkan atau
yang harus dimiliki; (4) suatu keadaan dimana memiliki makanan dan uang yang
cukup; (5). jika perlu dan akan dibutuhkan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan adalah keinginan yang timbul dari diri seseorang
social system to fiunction wilhin reasonable expectations, given the situation that
exist" yang artinya "sesuatu yang penting untuk setiap orang atau sistem sosial yang
kelangsungan hidupnya.
Kebutuhan dasar manusia lebih spesifik mencakup segala aspek dalam diri manusia
baik aspek fisik, psikologis, sosial, ekonomi, pendidikan, spiritual, dan keadilan.
Hal ini dikemukakan oleh Edi Suharto (1997:159) yang membagi kebutuhan
1. Kebutuhan fisik. Kebutuhan fisik dan universal yang harus dipenuhi setiap
penghasilan,
mereka." Lebih jauh dia mengatakan bahwa pekerjaan sosial merupakan suatu
serta kebebasan."
21
sosialnya.
Menurut Maas (1997) dalam Adi (2005: 78) prinsip-prinsip pekerjaan sosial
adalah:
1. Penerimaan bahwa pekerja sosial harus menerima klien apa adanya, tanpa
yang lainnya;
4. Partisipasi, yaitu ikut mengajak klien untuk turut serta berperan aktif dalam
6. Kesadaran diri, pekerja sosial harus mampu mengendalikan diri sehingga tidak
Tujuan Pekerjaan Sosial Allen Pincus dan Anne Minahan dalam Adi
kepada orang;
mereka;
Tahap ini merupakan tahap permulaan pekerja sosial bertemu dengan klien.
Dalam proses ini terjadi pertukaran informasi mengenai apa yang dibutuhkan klien,
pelayanan apa yang dapat diberikan oleh pekerja sosial dan lembaga sosial dalam
membantu dan memenuhi kebutuhan klien atau memecahkan masalah klien. Pada
akhirnya dapatlah dibuat suatu kontrak antara pekerja sosial dengan klien. Kontrak
2. Assessment
3. Rencana Intervensi
yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan klien. Beberapa metode yang
kasus;
4. Intervensi
5. Evaluasi
dengan tujuan. Evaluasi terdiri dari dua yaitu evaluasi proses, berkenaan dengan
Tahap ini dilakukan apabila tujuan-tujuan yang ada di kontrak telah tercapai
adalah “Suatu pelayanan kepada kelompok, yang tujuan utamanya untuk membantu
dan tujuan keduanya untuk membantu kelompok mencapai tujuan- tujuan yang
Selain itu, Trecker dalam Sundayani (2015) menyatakan bahwa social group
work adalah "Metode dimana pekerja sosial membimbing interaksi individu dalam
social group work itu adalah metode untuk menghadapi masalah individu- individu
pengambilan keputusan.;
prosedur pelayanan, kondisi yang perlu diubah melalui perubahan kebijakan dan
sebagainya.
Klasifikasi sistem sumber menurut Allen Pincus dan Minahan dalam Anwar
Sitepu yaitu:
1. Sistem sumber alamiah atau informal; meliputi keluarga dan kerabat. Bantuan
yang diperoleh orang dari sistem sumber ini dapat berupa dukungan emosional,
nyata dari keluarga, kerabat, rekan atau lingkungan tetangga. Sistem sumber ini
juga dapat digunakan untuk merintis jalan bagi penggunaan kedua sistem
sumber lainnya;
2. Sistem sumber formil; yaitu keanggotaan dalam organisasi tertentu yang sifatnya
sumber yang lain. Contohnya serikat buruh, perkumpulan orangtua murid, dan
lain sebagainya.
27
1. kebutuhan fisik,
2. kebutuhan sosial,
keluarga dibagi menjadi 2 yaitu keluarga luas dan keluarga inti. Keluarga luas yaitu
keluarga inti sedangkan keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari Bapak ibu
dan anak.
BAB III
METODE PENELITIAN
tidak dapat dijelaskan hanya dengan angka dan bersifat deskriptif seperti proses
Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2015.9) tentang metode penelitian
Keluarga yang dilihat dari segi prosesnya. Selain itu, pendekatan kualitatif juga
digunakan untuk lebih memahami setiap fenomena yang masih belum banyak
diketahui orang.
Penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,
data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian lebih menekankan makna
28
29
metode yang digunakan peneliti yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang
Àcapun penjelasan istilah dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Coping Strategy
dampak stress yang bertujuan untuk mengatasi, mengurangi, dan tahan terhadap
menikah, belum menikah atau janda yang berusia 18 – 59 tahun dan tidak
hari.
3. Desa Gandu
kebutuhan primer yang bersifat pokok untuk dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari
kebutuhan pokok. Kebutuhan dasar manusia lebih spesifik mencakup segala aspek
dalam diri manusia baik aspek fisik, psikologis, sosial, ekonomi, pendidikan,
Latar penelitian ini menggunakan latar terbuka dan latar tertutup. Latar
dengan subjek kurang akrab, peneliti hanya mengandalkan pengamatan dan kurang
yaitu: "Hubungan peneliti perlu akrab karena latar demikian bercirikan orang-orang
sebagai subjek yang perlu diamati secara teliti dan wawancara secara mendalam”.
Dengan sendirinya strategi berperan sertanya peneliti dalam latar tertutup demikian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua), akan
primer yang peneliti tentukan dalam penelitian ini ada informan utama dan
Rawan Sosial Ekonomi. Informan pendukung yaitu ketua RT dan tetangga yang
ada disana, keluarga PRSE yang bersangkutan. Sehingga total informan dalam
yang berkaitan dengan coping strategy, perempuan rawan sosial ekonomi dan teori
dengan penelitian.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
pengumpulan data dengan cara wawancara yang dilakukan secara langsung atau
melakukan wawancara secara langsung kepada informan PRSE yang ada di desa
Gandu.
dalam skripsi ini berupa foto yang telah mendapatkan persetujuan dan
kesepakatan dari informan, untuk menyamarkan wajah dan nama informan. Data
yaitu:
a. Tempat (place); tempat yang diobservasi yaitu tempat tinggal informan dan
ekonomi.
hasil dari penelitian. Peneliti dapat melihat dokumen dan arsip-arsip yang
dimiliki Pemerintah Desa Gandu berupa, file dan foto kegiatan yang berkaitan
(201 1 :324) berpendapat ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat
33
sebagai berikut :
pembuktian oleh peneliti pada kenyataan yang diteliti. Untuk memperoleh data
yang absah dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa alat penguji,
kembali hasil data dan informasi yang telah diperoleh. Dengan meningkatkan
ketekunan ini, peneliti juga melakukan pengecekan kembali apakah data yang
telah ditemukan itu salah atau tidak berkaitan dengan coping strategy perempuan
diperoleh dari informan yaitu PRSE sebagai informan utama, tokoh masyarakat,
diperoleh dari informan yang sama dengan teknik yang berbeda. Informasi dari
34
data hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dalam situasi waktu yang
berbeda.
dengan memberikan deskripsi secara rinci dan mendalam tentang hasil dan
konteks pengirim dan penerima hasil penelitian. Tujuannya adalah agar orang
lain dapat memahami hasil penelitian, maka peneliti dalam membuat laporannya
harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya
(Sugiyono, 2015.277) Dalam hal ini, peneliti melakukan proses audit atau
penelitian ini tentu berkaitan dengan coping strategy perempuan rawan sosial
pembaca atau yang melihat pelaksanaan penelitian ini dapat mereplikasi atau
apabila hasil penelitian disepakati banyak orang. Uji kepastian mirip dengan
dengan proses yang dilakukan. Uji kepastian dapat diperoleh dengan cara
ini tentu telah melalui kesepakatan dan persetujuan berbagai pihak, baik dari
Kabupaten Majalengka.
data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Hal
ini sesuai dengan konsep Miles & Huberman dalam Sugiyono (201S:246) yang
interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan konsep
tersebut (Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2015. 247-252) yaitu dengan cara:
memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
tema dan polanya, Pelaksanaan reduksi data dalam penelitian awal tahun 2023
dengan merangkum semua hasil catatan lapangan yang kompleks, rumit, dan
dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Data yang telah direduksi tersebut akan
2. Data Display (Penyajian data) Setelah melalui tahapan reduksi data, langkah
selanjutnya adalah menyajikan data yang dilakukan dalam bentuk teks naratif.
macam teknik dan dari berbagai sumber yang dicatat dalam catatan lapangan.
Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini merupakan temuan yang baru yang
belum pernah ada sebelumnya. Temuan ini berupa deskripsi tentang program
keluarga di Desa Gandu yang sebelumnya telah diteliti namun belum ada yang
membahas coping strategy PRSE itu sendiri. Oleh karena itu, harapannya dapat
37
ditarik kesimpulan yang apabila didukung oleh data lain yang lebih kompleks
(satu) bulan disesuaikan dengan kondisi dan situasi lapangan. Adapun jadwal dan
mengurus surat izin penelitian. Studi literatur dan penyusunan desain penelitian,
Kegiatan ini dilakukan pada awal Februari 2023, meliputi proses mengumpulkan
data awal, literatur, teori pendukung dan metode yang akan digunakan. Pengajuan
judul dan penyusunan proposal, dilakukan di bulan Januari 2023 sebagai prasyarat
untuk mengikuti seminar proposal penelitian yang akan dijadikan acuan penelitian.
tanggapan dan masukan dari penguji guna menyempurnakan proposal yang telah
disusun.
data awal. Penyusunan instrumen penelitian akan dilakukan bulan Maret 2023.
penelitian selesai dibuat dengan meminta izin pihak-pihak terkait sesuai dengan
yang berasal dari informan dan mengolah serta menganalisis data. Pengumpulan
data lapangan, pengolahan dan analisis data dilakukan sejak Januari 2023.
observasi, studi dokumentasi sebagai bahan untuk melakukan analisis data yang
saran dari dosen pembimbing. Dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2023.
ujian sidang terakhir serta pengesahan Skripsi. Ujian/sidang hasil penelitian pada
Bulan Juni 2023 untuk menguji hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.
39
3
Seminar proposal
4 Perbaikan proposal
5 Penyusunan pedoman
penelitian
6 Pengumpulan data ke
lapangan
7 Penyusunan Skripsi dan
bimbingan penulisan
skripsi
8 Ujian Sidang Skripsi
9 Perbaikan penulisan
skripsi
10 Penyerahan skripsi ke
Prodi
BAB IV
daerah agraris. Suhu rata-rata harian di daerah Desa Gandu adalah 32 C iklim Desa
mempunyai iklim panas. Di Desa Gandu iklim cuaca sangat berpengaruh terhadap
Sumber Daya Alam (SDA) yang terdapat di Desa Gandu tentulah menjadikan satu
40
41
semakin padat. Jika hal tersebut dijadikan indikator dan dapat dikatakan masyarakat
Desa Gandu sedang mengalami perkembangan. Adapun batas wilayah Desa Gandu
yang berbatasan dengan desa disekitarnya dapat dilihat di tabel 4.1 sebagai berikut:
Visi Misi Desa Gandu selaras dengan visi Kab. Majalengka yaitu
KEPALA DESA
BENDAHARA DESA
Majalengka, Jawa Barat 45453. Desa Gandu memiliki luas tanah seluas 292,581.
Desa Gandu merupakan desa yang mempunyai jumlah penduduk 5068 jiwa,
yang terdiri dari 2.469 laki-laki dan perempuan 2.599 jiwa dengan jumlah Kepala
43
Keluarga sebanyak 1.523 KK. Sedangkan jumlah Keluarga Miskin (Gakin) 528 KK
sebelum pandemic, tahun 2021 dengan persentase 43,55 % dari jumlah keluarga
yang ada di Desa Gandu meningkat jadi 648 KK diakibatkan pandemic, dengan
penduduk Desa Gandu berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat dilihat dari tabel
Tahun 2022
Lanjut Pertama (SLTP). Hal tersebut dapat menghambat akan kemajuan dan
9 Penjahit 6 5 11 0,50
Jumlah 1.540 687 2.227 100
Sumber : Profil Dan Tipologi Desa Gandu Tahun 2022
sebagai buruh tani 41,44% hal Ini dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya
pendidikan rendah yang tidak terlepas dari sumber daya manusia dan Desa Gandu
4.2.1.1. Informan R
Gandu Blok Kamis, beliau berusia 38 tahun dan agama beliau islam. Pendidikan
beliau SMP dan mempunyai 2 anak. Jumlah tanggungan beliau ada tiga yaitu ibu
beliau dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah SD dan anak yang
pertama akan mengikuti Paket C. Pekerjaan Klien R sebagai buruh, biasanya beliau
bekerja jika ada panggilan untuk menggarap sawah maupun menyuci baju
dasarnya.
46
4.2.1.2. Informan K
Informan yang kedua yaitu Klien K, beliau berusia 24 tahun dan agama
beliau islam. Klien K tinggal di Desa Gandu tepatnya di Blok Rebo Desa Gandu,
beliau dari suku Sunda. Pendidikan beliau SMP, beliau pernah melanjutkan ke
perbulannya sekitar 2,5 juta, kebutuhan per bulannya diperkirakan sebesar 3 juta.
4.2.1.3. Informan D
Informan yang terakhir yaitu Klien D, beliau berusia 38 tahun dan beragama
islam. Beliau dari suku sunda yang beralamat tinggal di Desa Gandu Blok senen.
Klien D tinggal bersama kedua anaknya yang pertama sudah SMP dan yang paling
kecil masih berusia 4 tahun. Jumlah tanggungan beliau ada dua, pekerjaan beliau
D sekitar 2jt, pengeluaran per harinya sekitar 50-70 rb untuk modal dan keperluan
sehari-hari.
Informan selanjutnya yaitu orang yang terdekat dengan klien. Hal ini
bertujuan agar peneliti mampu memverifikasi terkait data yang telah peneliti
Dari hasil wawancara mendalam yang peneliti berikan kepada Klien R ada
kebutuhan untuk makan sehari-hari. Sebagai berikut : “Ya kadang namanya buruh
A, jadi kadang ada kerjaan kadang gak tergantung musiman, klo musim tandur tuh
biasanya ibu ikut klo buat makanmah dari pemilik sawah, tapi sedihnya kalo gak
ada kerjaan ibu makan seadanya kadang makan pake garam, ya kadang ada tetangga
Tidak banyak upaya yang Klien R lakukan ketika terjadi kesulitan dalam
kebutuhan untuk pakaian keluarga hanya mampu membeli pakaian setahun sekali,
kadang tetangga beliau memberikan pakaian yang masih layak untuk Klien R
kenakan. Klien R pun merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan untuk tempat
tinggalnya.
pada Ketua Rt Gandu. Sebagai berikut : “ memang betul A, klien R adalah warga
kita. Beliau bekerja sebagai buruh tani kadang menjadi buruh nyetrika baju di
suaminya menikah lagi klie R harus menjadi kepala rumah tangga bagi
keluarganya”.
49
Tak banyak juga yang Klien R bisa lakukan, beliau hanya mampu menadah
air yang jatuh ke lantai agar lantainya tidak banjir. Klien R hanya bisa berharap
dengan keadaan yang menimpa keluarga. Adapun sebuah pernyataan dari Klien R
terkait upaya dalam pemenuhan kebutuhan tempat tinggal nya. Sebagai berikut :
“Ya gini A kondisinya tidak banyak yang bisa ibu lakuin buat kebutuhan rumah ya
paling ibu berharap aja A bantuan dari pemerintah buat benerin rumah ibu, ya dulu
suka liat bedah rumah ya ibu ngarep gitu A rasanya pengen rumah ibu yang di bedah
rumah ”
tetangga dekat rumah klien R. Tanggapan beliau sebagai berikut : “ iya A kondisi
rumah klien R memang sudah tidak layak lagi untuk dihuni. Ya kalau hujan suka
bocor atapnya kadang kalau hujannya besar banget suka mengungsi ke rumah ibu
a. Untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari ibu bekerja serabutan a, memang betul A, klien R
jadi hasil dari kerja ibu belikan lauk buat sekeluarga adalah warga kita. Beliau
b. Ya kadang namanya buruh a, jadi kadang ada kerjaan kadang ngk bekerja sebagai buruh tani
tergantung musiman, klo musim tandur tuh biasanya ibu ikut klo kadang menjadi buruh
buat makanmah dari pemilik sawah, tapi sedihnya kalo gak ada nyetrika baju di rumah
kerjaan ibu makan seadanya kadang makan pake garam, ya kadang tetangganya. Perekonomian
ada tetangga ngasih makan a
klien R sangat
c. Ya ibu bersyukur aja a ya namanya juga hidup kan ya kadang ada
mengkhawatirkan A,
kadang ngk
d. Klo beli pakaian paling seringnya kalo lebaran a. ya namanya semenjak suaminya menikah
anak ya a kan nangis yang lain beli baju baru kan ya. Klo ibumah lagi klie R harus menjadi
lah ya pakaian yang ada aja a yang penting anak dulu. Kadang ada kepala rumah tangga bagi
orang gitu ngasih ibu pakaian ya bekas juga ngk apa a yang penting keluarganya
ada buat salin
e. Ya itu a kadang buat makan juga susah a, ya ibu yang penting
makan dulu deh a kalo ada lebih ya nyisihkan buat nabung.
f. Ya kadang gitu a klo pakaian sih paling g jarang beli tapi ibu juga
beli klo anak udah nagis-nangis pengen baju , yang kemarin sih yang Informan Tetangga Klien R
bikin ibu merasa miskil. Anak ibu yang paling kecil dia kan sekolah
kelas 4 SD ya dia nangis pengen seragam. Seragam lamanya kan
udah using kuning dan udah banyak jahitannya. Alhamdulillahnya
ada tetangga gitu a ngasih baju bekas anaknya dulu. Ya ibu
bersyukura a
g. Ibu tinggal bersama anak ada 2 trus ibu. Jadi ibu tinggal berempat
di rumah.
h. Rumah sih milik ibunya ibu a. masih ikut sama ibu
i. Ya gini a kondisi rumah ibumah yak lo kebutuhan rumahmah y
banyak sih a. tapi yang ngk semuanya dicapai ya paling klo gendeng
bocor ya paling nyuruh sodara ibu buat benerin ya gitu paling dikit
yang bisa ibu lakuin a ya buat makan aja susah a
j. Kesulitan ya kadang kalo misalnya musim ujan a itu gendeng pada
bocor ya gitu ibu cuman bisa tadahn aja air yang bocor a biar ga
basah kemana-mana
k. Ya gini a kondisinya ga bany6ak yang bisa ibu lakuin buat
kebutuhan rumah ya paling ibu berharap aja a bantuan dari
pemerintah buat benerin rumah ibu, ya dulu suka liat bedah rumah
ya ibu ngarep gitu a rasanya pengen rumah ibu yang di bedah rumah
hehe
51
Klien K
makan sehari-hari. Sebagai berikut : “untuk saat ini kesulitan yang teteh alami
belum ada A, paling kalo lagi sepia A ya kayak kemarin aja pas pandemik A
biasanya teteh suka bawa dagangan banyak tuh habis pas pandemik ya paling
pemenuhan kebutuhannya yaitu beliau mensyukuri semua yang iya dapati dengan
terus berjualan, berikut ungkapan beliau saat peneliti bertanya tentang upaya apa
yang Klien K lakukan saat mendapati kesulitan. Sebagai beriku : “yang namnya
juga orang jualan ya A kadang laku kadang tidak A ya teteh tetep jualan aja A kalo
hasil jualannya, anak beliau masih balita jadi dirasa belum terlalu kerepotan untuk
sandangnya. beliau juga tinggal bersama kedua orangtuanya serta adiknya, jadi
untuk keperluan rumah dan makanpun masih bergantung pada kedua orang tuanya.
Hasil jualan yang Klien K dapatkan sebagian untuk cicilan motornya dan sisanya
Jika ada uang lebih beliau menabungnya. Orang tua Klien K sangat
oleh suaminya. Untuk kebutuhan yang lain seperti kebutuhan rumah tangga, listrik,
kepada Ketua Rt. Sebagai berikut : “memang benar A, Klien K warga kita.
Klien K jualan lauk nasi A setiap harinya. Dulumah pake sepeda A, tapi sekarang
Peneliti juga bertanya lagi pada orng terdekat klien K, yaitu tetangganya
yang selalu bantu klien K berjualan. Sebagai berikut : “ Iya A, ibu suruh klien K
buat jualin dagangan ibu keliling Desa. Lumyan A buat dia, buat anaknya sama
cicilan motor”.
4.2.2.1.3. Kasus 3
rasakan yaitu dagangannya kadang habis kadang masih ada bayak. Pendapatan
setiap harinya tidak menentu sekitar Rp 70.000 – Rp 100.000. Adapun upaya yang
keluarganya yaitu Klien D tabah dan terus berjualan walaupun sepi dagangannya.
Berikut tanggapan dari Klien D saat peneliti bertanya kepada beliau terkait upaya
yang dilakukan saat menghadapi kesulitannya. Sebagai berikut :“ya ibu tabah aja a
54
jalani apa adanya. Anak ibu yang paling besar sekarang SMP dan yang paling kecil
umur 4 tahun A. ya ibu jualan lah a sedikit dikiit di depan rumah ibu”.
baju mingguan, setiap minggunya Klien D harus membayar Rp 15.000 selama dua
bulan. Dengan adanya tukang baju kredit Klien D merasa sangat terbantu, apalagi
untuk bayarannya setiap minggu. Adapun kesulitan yang Klien D rasakan dalam
: “ya gini A yang namanya jualan kan ya kadang laku kadang enggak. Kadang buat
kalau jualan kadang rame kadang sepi. Ibu juga suka nyuruh Klien D A, klo ibu
rumahnya yaitu ketika rumahnya sudah ada kerusakan. Beliau tidak sanggup untuk
hari. Namun beliaupun menabung itupun kalau ada uang lebih, biasanya beliau
menabung Rp 10.000.
Sebagai berikut tanggapan beliau : “Klien D memang benar A warga kita, suaminya
55
beliau sebagai berikut : “Ya untuk berobat paling ibu memanfaatkan program dari
keluarganya.
ibunya Klien R sudah tua. Kekhawatiran Klien R jika ibunya sakit beliau kerepotan
jika mengurus ibunya yang sakit disisi lain beliau juga harus bekerja untuk mencari
klo misalnya ibunya ibu sakit ya namanya orang tua ya a ya repot A ngurusnya,
ibukan harus kerja trus yang ngurus ibunya ibu siapa A kalo bukan ibu kan ibu juga
beliau sebagai berikut : “iya A alhamdulillah syukurnya ibu dapat KIS gitu a, jadi
jaraknya lumayan jauh dari kediaman Klien R tapi sangat membantu beliau.
Terakhir kali beliau berobat ke Puskesmas saat anaknya sakit demam sekitar satu
bulan lalu.
klien R suka repot kalo sakit apalagi klien R punya orang tua yang udah sepuh,
saya juga suka bantu A kalau kien A mau berobat ke Puskesmas. Suka dianter sama
pemerintah. Kadang dari desa juga ikut membantu A kalau missal klien R
Tabel 4.10 Rekapitulasi Informan Terkait Kesulitan Merawat Keluarga Saat Sakit
Kasus 1 Klien R
Klien K
dalam pemenuhan kesehatan beliau menjawan belum ada. Akses kesehatan yang
biasanya beliau akses yaitu Puskesmas yang berada di Desa Balida. Adapun
keluarga beliau khusnya kedua orang tuanya yang selalu membantu beliau dalam
Puskesmas jika beliau sakit dan merawatnya. Klien K juga rutin membawa anaknya
untuk imunisasi yang diadakan di Balai Desa Gandu. Peneliti juga mengkonfirmasi
59
berikut : “memang betul untuk saat ini klien K suka ke desa buat imunisasi anaknya
A. Kalau sakit yang parah belum sih A, syukurnya klien A punya KIS buat
mempermudah berobatnya”.
Tabel 4.11 Rekapitulasi Informan Terkait Kesulitan Merawat Keluarga Saat Sakit
Kasus 2 Klien K
4.2.2.2.3. Kasus 3
dari Puskesmas yang berada di Desa Balida. Ketika peneliti bertanya kepada beliau
dengan ekspresi wajah yang murug, berikut tanggapan beliau : “iya ada A ibu takut
60
gitu a terjadi sesuatu pada ibu apalagi ibu kan punya riwayat jantung A. jadi jantung
Klien D juga adalah peserta dari Program Kartu Indonesia Sehat, jadi untuk
semua pembiayaan ketika Klien D ataupun anak beliau sakit ditanggung oleh
Berikut konfirmasi dari pihak Ketua Rt terkait kondisi dari Klien D : “Klien
D punya penyakit jantung A, jantungnya lemah. Kadang suka minta bantuan pihak
Desa buat rujuk ke klinik yang di Kadipaten. Paling kalo anaknya sakit dibawa ke
Berikut tanggapan dari tengga kien D : “ iya A paling ibu suka bantu aja A,
kalo missal Klien D sakit anaknya suka ibu asuh da kasian ga ada lagi sodaranya
yang deket A”. Tabel 4.12 Rekapitulasi Informan Terkait Kesulitan Merawat
pendidikan dari pemerintah berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP). Adapun kesulitan
dengan pernyataan dari Klien R sebagai berikut : “Paling kalo kesulitannya di uang
bekel a, kadang anak ibu tuh pengen bekel sama kaya temennya ya ibu ketetran lah
tentunya ada yang membantu Klien R. Peneliti menanyakan kepada beliau bahwa
siapa saja yang membantu ibu dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan. Sebagai
berikut : “Kalo yang ngebantu ibu banyak sih ya pemerintah kadang guru-guru di
sekolah anak ibu kadang suka ngasih uang jajan ke anak ibu”.
informan Ketua Rt. Sebagai beriku : “Memang betul A anak dari Klien R
bersekolah di SD Gandu 1. Anak beliau suka berangkat bareng sama anak saya
kalau sekolah, Klien R juga mendapat bantuan KIP dari pemerintah. Alhamduilah
Kadang ibu suka kasih uang bekel buat anak Klien R, buat jajan aja A kasian kadang
Kasus 1 Klien R
kepada Ketua Rt terkait penddikan anak klien K. sebagai berikut : “Iya A anaknya
“Untuk Klien K tidak memiliki anak usia sekolah A, paling juga anaknya masih
umur 3 tahun”.
pendidikan dari pemerintah. Jadi selama anak beliau masuk usia wajib belajar
rasakan yaitu jika ada study tour yang diadakan oleh sekolah anaknya. Beliau tidak
sanggup untuk membayar biaya study tour tersebut, akibatnya anaknya tidak ikut
SMPN 2 Dawuan, dekat a dari rumah yang arah Desa Balida. Memang kan sudah
ada bantuan KIP A, nah kalo buat study tour tuh dari pihak sekolah menanggungkan
memang kalo buat study tour ada kan dari KIP tapi buat makan klien D aja susah
jadi klien D bantuan kaya buat sekolah kadang juga dipakai buat kebutuhan sehari-
hari A”.
64
Kasus 3 Klien D
Klien R termasuk orang yang bersyukur dalam situasi apapun, beliau selau
pasrah dengan apa yang diberikan tuhan kepadanya. Lingungan empat tinggal
beliau sangat peduli dengan kondisi beliau. Kadang disaat eliau tidak ada pekerjan
untuk menggarap sawah biasanya para tetengga atau lingkungan tempat beliau
Adapun bentuk dukungan emosional dan sosial yang diberikan oleh orang
berikut respon dari klien R : “Kalo itu A ya paling kalo lagi nganggur A ga ada
kerjaan suka ada tetangga begitu A ngasih kerjaan kaya nyetrika nyuci baju A, ya
65
lumayan lah A buat makan kadang suka di kasih oleh oleh kalo tetangga abis keluar
kota”
ibu dapatkan dari ingkungan tempat Klien R dapatkan, beliau menjawabnya : “ya
paling perhatian dari tetangga A dan juga ya ibu-ibu musholah A kalau ibu sakit
Pekerjan Klien R sangat bergantung dari orang lain jika tidak ada yang
menyuruhnya untuk bekerja entah itu untuk menggaap sawa maupun untuk nyuci
dan setrika baju mungkin keluarga Klien R tidak akan makan untuk beberpa hari.
sosial yang diberikan oleh lingkungan Klien R, berikut pernyataan dari beliau :
“kalo di bilang seberapa berartinya ya sangat berrti banget a apalagi kan ibu sangat
bergantung asama panggilan kerja ya namanya juga serabutan A kalo gak ada yang
emosional ibu tidak banyak sih A, paling kalo Klien R lagi sedih tidak ada kerjaan
ibu suka panggi buat ke rumah. Bantu-bantu ibu A buat bersihin rumah nyuci, kalo
ibu pergi ke keluar kota ibu suka ngasiholeh-oleh A buat Klien R”.
Peneliti juga menanyakan hal tersebut juga pada Informan Ketua Rt, sebagai
berikut : “kalo bentuk dukungan dari saya A gak banyak sih A. Ya kalo missal Klien
R kalau sedih tuh kadng saya suka mampi A buat ngobrol gitu A, kalau saya bisa
perhatian dari kedua orang tuanya Klien K berkan membuat Klien K bangkit
dari keterpurukannya. Puncak dari emosi Klien K yaitu saat suaminya meninggal,
berikut tanggapan dari Klien K: “pas suami teteh meninggal A, suami teteh bekerja
merantau di luar pulau jadi buruh bangunan A ya truskan ada kecelakaan yang
menimpa suami teteh. Suami teteh meninggal saat kecelakaan itu ]A. Yang sering
nyemangatin teteh ya keluarga teteh A. Yang namanya baru nikah kan a ya terus
kan lagi mengandung juga bagaimana ga kacau A. Ya syukurnya teteh punya ibu
khusunya ibu dan bapaknya Klien K sangat berarti bagi beliau. Berikut tanggapan
orang tua Klien K. Sebagai berikut : “Iya A ibu sedih A liat kondisi anak ibu sendiri.
tua A. ibu sih cuman bisa nyemangati aja A kasian kan kalo harus mengurung di
Peneliti juga menanyakan hal yang sama kepada informan dari Ketua Rt,
berikut tanggapannya : “sedih sih A kalau melihat kondisi Klien R dulu, saya sama
pihak Desa dulu berkunjung ke kediaman Klien K untuk melihat kondisinya. Tak
banyak sih A yang dapat saya berikan buat Klien K, hanya bisa menyemati saja A.”
4.2.3.1.3. Kasus 3
Bentuk dukungan emosional dan sosial yang Klien D dapatkan dari orang
ataupun uang kepada Klien D. Jika juannya sepi Klien D juga suka membantu
tetangganya dan diberi upah. Adapun bentuk bantuan yang diberikan oleh
lingkungan sekitar Klien D seperti makanan dan seringnya dari ibu-ibu PKH.
buat ibu yang keadaannya kaya gini, mau apa-apa susah suami udah gaada, apalagi
bentuk dukungan yang diberikan. Sebagai berikut :”ya kalau dukungan emosional
kadang ibu the suka main A ke rumah Klien D, nyemangatin Klien D. kadang ibu
juga suka merasa kasihan A anaknya masih kecil terus dia tinggal sendiri A,
keluarganya juga jauh ya kalo ada apa-apa pasti ibu bantu semampu ibu A buat
Klien D”.
yang diberikan kepada Klien D. sebagai berikut : “Ya kalo dukungan biasanya
tetangga Klien D A suka nyemangatin. Ya kalo dari pihak Desa paling berkunjung
aja, suka ada yang main ke rumah Klien d dari ibu-ibu PKH A buat kasih semangat
A”.
69
peneliti bertanya pada Klien R mengenai upaya apa yang Ibu lakukan ketika
“paling kalo upaya sih ya ibu minjem uang A ke tetangga begitu kadang kalau si
kecil minta baju kadang suka ada yang jual baju kreditan ya lumyan lah kan bisa di
cicil perharinya 2 rb ya kalo ibu gak pegang uang banget ya kadang makan seadanya
A kadang ibu puasa A yang penting anak dan keluarga makan biarin ibu gak makan
juga “
orng yang tidak enakan da kadang beliau malu saat meminta bantuan kepada orang
lain, penliti pun bertanya terkait pemenuhan kebutuhannya apakah Klien R menarik
diri, berikut jawaban beliau : “Kadang iya A, ibu teh malu (minder) kalo ke warung
70
begitu A mau ngutang buat sembako pas sudah sampe warung ibu balik lagi karena
malu buat ngutangnya. Ya bagaimana lagi A kadang minjem uang ke sodara tapi
ya Aa tahu kan ya sodara ibu juga sama kondisinya ya paling ke tetangga nawarin
tidak cukup untuk kebutuhan keluarganya. Klien R juga sangat malu selau dibantu
tetangganya. Klien R juga kadang pergi ke kebun milik tetangganya sekedar untuk
mencari daun pisang, kemudian beliau menjualnya. Jika dirasa tidak ada lauk untuk
beliau tidak peduli dengan permasalahannya, berikut respon beliau : “ya kan ibu
sebagai tulang punggung A ibunya ibu kan sudah tua cuman bisa aktivitas di rumah,
anak dua masih kecil-kecil. Yang pertama dia putus sekolah, dia sekolah sampai
SMP A. Da cari kerja susah rencananya mau ikut paket C yang diadakan oleh desa
A terus yang kecil kan masih SD kelas 4 ya paling dampaknya kalo ibu sakit saja
A ya ga ada banget pemasukan A buat makan sehari-hari juga ibu bergantung dari
panggilan orang A”
punggung. Orang tua beliau sudah tua, di kondisinya hanya mampu melakukan
beliau, sebagai berikut : “Kalau Klien R tuh suka malu-malu A kalo ada masalah
tuh, kadang kalau dia tidak punya uang diem saja A, jadi ibu the suka nanya A kalau
Peneliti juga bertanya hal yang sama kepada Ketua RT, sebagai berikut :
“Ya gitu A Klien R tuh kalau suka minder sama dirinya A, kadang klien R tuh suka
minta izin A ke saya buat ngambilin daun pisang atau singkong. Buat nyukupin
kebutuhan keluarganya".
Klien K
tanggapan beliau : “ ya waktu pas awal-awal jualan ya A teteh itu malu A jualan
keliling pakai sepeda . mau bagaimana kan a namanya juga cari buat makan ya teteh
buang rasa malu itu A. Kalo memenuhi kebutuhan buat keluarga ya teteh
Klien K pernah menaik diri ketika baru ditinggal oleh suaminya, beliau
ditambah lagi anak yang beliau sedang kandung sebentar lagi akan keluar dari
kandungannya. Kedua orang tua beliaupun panic dan akhirnya membujuk Klien K
aga keluar dari kamernya. Beliau juga sempat berfikir untuk mengakhiri hidupnya,
namun dorongan dan motivasi dari orangtuanya beliau mampu untuk bangkit.
72
yang akan Klien K lakukan dalam upaya memenuhi kebutuhan keluarga, berikut
jawaban dari beliau: “nah ini A dulu kan ya teteh ngurung terus ya di kamer terus
teteh berpikir masa terus bergantung ke ibu sama bapa. Akhirnya teteh
memberanikan diri A. Kebetulan kan tetangga teteh itu dia buka warung lauk nasi
terus dia nawarin buat teteh yang jualan keliling. Awalnya teteh malu A terus da
gimna kan ya. Akibat kebutuhan terus anak perlu uang juga ya akhirnya teteh mau
A”.
Peneliti juga bertanya kepada Klien K jika Ibu tidak peduli dengan
permasalahan yang ibu hadapi, bagaimana dampaknya bagi keluarga ibu ? berikut
tanggapan dari beliau : “anak teteh mungkin terlantar A, diurus sama ibu ya
ekonomi keluarga juga kan serba kurang A akibatnya kalo teteh diem saja mungkin
ya kasihan saja sama orang tua bebannya bertambah udahmah teteh sekarang
tanyakan ke klien K, berikut tanggapan dari beliau : “iya A klien K suka murung
dulumah sekarang klien K sudah sadar A sama tanggung jawabnya sebagai ibu jadi
kalo menghidar dari masalah dulu sih A, klien K tuh suka mengurung diri di
4.2.3.2.3. Kasus 3
Peneliti bertanya kepada Klien D terkait upaya apa yang dilakukan ketika
ibu menghadapi masalah dalam memenuhi kebutuhan, berikut jawaban dari klien
D : “paling minjem uang A ke tetangga kalo ibu lagi bener-bener kosong bgt ga
pegang uang, kalo untuk makan mah seadanya, alhamdulillah anak-anak ibu juga
Demi menghidupi keluarganya beliau pun rela mencari uang dalam kondisi sakit.
Ada beberapa orang yang suka membantu beliau ketika terdapat masalah. Berikut
tanggapan dari Klien D : “tetangga ibu A, itu yang rumah gede depan rumah ibu,
orangnya baik banget ke ibu teh, kadang ibu juga suka malu sendiri ya belum
membalas kebaikan tetangga ibu, ibu cuma bisa bantu pake tenaga kalo iya
berikut tanggapan dari beliau : “kalo udah bener-bener gaada pemasukan banget
mah ibu paling Cuma bisa ngutang A, kadang cari-cari kangkung di sawah atau
tutut gitu buat dijual lagi, ibu sebagai tulang punggung keluarga kalo ibu ga peduli
gimana nanti anak ibu A, kasian anak ibu masih pada sekolah”.
tuh suma malu-malu A kalo ada apa-apa buat minta tolong, padahal ibumah ya
kalau klien D bilang minta tolong atau minjam uang ibu kasih A”.
74
kalo meminta bantuan tuh suka malu-malu A, misal mau ngurus buat pendaftaran
Peneliti menanyakan kepada Klien R tentang apa yang Ibu lakukan ketika
: “ya kalo misal ga ada uang tadi A ibu cari apa saja yang ada d kebun orang begitu
ya buat makan saja A, ya kalo pendidikan kan gratis A da ada bantuan KIP terus
Klien R merupakan sosok yang sabar dan menerima apa yang telah
digariskan oleh tuhannya. Pada kesempatan ini peneliti mencoba bertanya kepada
tanggapan dari beliau : “ya kalo hal negatif mah alhamdulillah sih A belum pernah,
pernah liat sih A ya di berita orang susah ya cari kerja susah ya akhirnya mencuri
A. Kalo ibumah ngk sih A. Ya kalo ada masalah ya ibumah jalani ya kalo bisa
makan ya makan ya kalo g ada yang bisa di makan ya seadanya ga ada lauk ya cari
tidak pernah sih A, beliau rajin A mau kerja apa aja mau”.
“ Klien R rajian A tidak pernah mengeluh A, kalau ada masalah juga ya tetap kerja
A”.
Klien K
Peneliti bertanya kepada Klien K mengenai upaya apa yang ibu lakukan
beliau : “ya paling hadapi saja sih A da bagaimana juga kalo masalahmah pati ada
saja, kaya kemarin saja sih pas waktu mau lahiran kan ya buat persalinan kan uang
dari mana kan A. Ya syukurnya ada sodara-sodara teteh begitu a ngasih uang begitu
permasalahan yang dihadapi, berikut jawaban dari Klien K : “ teteh gak bisa
bayangin A pokonya teteh depresi waktu itu ya syukurnya ada orang tua teteh”
berikut tanggapan dari beliau : “ sedih sih A lihat Klien K, kasihan. Pada saat itu ya
klien K seneng menyendiri di kamer, salut sama orang tuanya aja A selalu
nyemangatin klien R.
A, yang namanya masalah hidup kan. Klien K juga merasakan kehilangan suaminya
76
sampai berlarut-larut, tapi orang tuanya selau mensuport klien K buat beraktivitas
lagi".
4.2.3.3.3. Kasus 3
Peneliti bertanya kepada Klien D terkait apa yang akan Klien D lakukan
dari beliau : “Ya kalo misal gaada uang ya itu tadi A, ibu cari sesuatu yang bisa
dimasak, yg bisa dijual lagi, alhamdulillah kalo untuk pendidikan gratis, ada KIP,
tetangga beliau sering membantu disaat Klien D ada masalah yang menimpanya.
berikut tanggapan beliau : “ibu kasian a sama anak-anak yang masih sekolah masih
sangat butuh kasih sayang orangtua, apalagi mereka udah gapunya bapak kaya
walaupun kondisi beliau sedang sakit. Mungkin beliau tuh merasa harus
bertanggung jawab merawat anaknya A da kalau bukan sama Klien D sama siapa
Peneliti juga bertanya hal yang sama kepada Informan dari Ketua Rt,
sebagai berikut : “Klien D itu kuat A, dalam artian walaupun fisiknya lemah tapi
klien D tetap bekerja A. Ya Klien D terus berjualan A, ya kalau saya liat jualannya
Peneliti bertanya kepada Klien R mengenai bagai mana yang Ibu lakukan
untuk mengatur perasaan dan tindakan Ibu untuk menyelesaikan masalah dalam
pemenuhan kebutuhan dan dijawab sebagai berikut: “ya kalo disebut mah A
perasaan ibu teh sedih A ingin begitu kaya orang lain pergi kemana punya apa g
bingung besok gimna ya begitulah A. Tapi ibu yang terima saja a nasib ibu ya ibu
yaitu beliau sangat bersyukur dengan apa yang beliau dapatkan walaupun nasib
yang menimpanya kurang baik. Klien R tetap tegar dan positif dengan seau
tindakan yang tidak dapat Klien R control sebagai berikut : “kadang ibu itu suka
marah sama keadaan ibu yang serba kekurangan A. Pemicu dari perasaan ibu saat
anak itu banyak maunya A ingin kaya orang ya gini kan orang tuanya gak punya
anak nagis-nangis ya ibu teh sedih marah saja A sama keadaan ibu sekarang. Ya
yang ibu hasilkan dari bekerja hanya cukup buat makan sehari-hari keluarga A”
yang dibutuhkan oleh Klien R. Dan dari tetangganya beliau mampu mengontrol diri
78
saat semuanya tidak bisa beliau hadapi, dengan mendapatkan pekerjaan dari
rewel A, namanya juga anak kecil kan ya A. kemarinmah pengen beli baju lagi,
nangis. Untungnya kan ya ada baju masih bagus punya anak saya dulu jarang di
Klien K
Peneliti bertanya kepada Klien K terkait apa yang dilakukan untuk mengatur
kebutuhan, berikut tanggapan dari beliau : “kalo sekarangmah harus tetap semangat
terselesaikan yaitu dengan berfikir positif, beliau selalu ingat dengan anaknya. Hal
kebutuhannya.
Peneliti juga bertanya kepada beliau terkait pada saat apa perasaan dan
tindakan Ibu mulai tidak terkontrol, berikut tanggapan dari beliau : “ya kalo anak
rewel A terus teteh keinget sama suami teteh, kadang teteh mengurung diri di kamer
79
seharian A, teteh masih trauma begitu A sama suami teteh yang meninggal terus ya
anak teteh rewel kan ya belum lagi kan cicilan motor juga yang belum lunas A”.
tanggapan dari beliau : “ iya A saya juga merasakan ya A yang klien K rasakan
mungin wajar ya kalo sedih gitu A. Tapi ya say juga suka kerumah klien buan
A”.
Peneliti pun bertanya juga kepada informan Tetangga, berikut jawaban dari
beliau : “sekarangmah alhamdulillah A saya lihat udah bisa move on, udah bisa
jualan trus sama anaknya juga kadang kalo setiap pagi suka berjmur A di halaman
4.2.3.4.3. Kasus 3
Peneliti bertanya kepada Klien D Apa yang Ibu lakukan untuk mengatur
kebutuhan, berikut jawaban dari beliau : “ perasaan ibu teh sedih ya A pengen kaya
orang lain masih pada punya suami, punya apa g bingung besok gimna ya begitulah
A. Tapi ibu yang terima saja A nasib ibu ya ibu tegar dan jalani aja”.
Adapun dalam mengatur tindakan yang Klien D lakukan yaitu dengan selau
bersyukur dengan apa yang dikarunikan kepadanya. Adapun ketika perasaan beliau
mulai tidak terkontrol yaitu ketika Klien D kesepian berikut tanggapan dari beliau
: “Ya ibu kadang suka marah sama diri ibu sendiri yang sekarang hidupnya serba
kekurangan. Hal tersebut bisa terjadi ketika ibu lagi tidak ada pemasukan sama
ibubias bantu klien D dikit-dikit A. kalau lihat anaknya nangis ibu suka bawa
anaknya yang kecil kerumah ibu kasihan biar gak kewalahan aja A.
D udah sedikit-sedikit bisa menerima keadaanya, walaupun saya suka lihat kalau
semenjak ditinggal suaminya hidup beliau semakin susah. Kini beliau hanya pasrah
dengan keadaan beliau yang serba kekurangan. Tak banyak yang bisa beliau
tetangganya. Kondisi anaknya pun begitu, anak yang paling besar harus berhenti
sekolah karena kondisi yang membuatnya putus sekolah. Berikut respon Klien R
saat ditnya oleh peneliti terkait penyesuaian diri sehingga Klien R dapat menerima
kondisinya, berikut tanggapan dari Klien R : “ibu suka ngumpul A sama tetangga
atau ada kegiatan A ya alhamdulillah ibu menerima apa yang ibu hadapi ya ibu
kadang dapat motivasi dari tetangga ibu A itu sih yang bikin ibu kuat A”
Klien R pun mengalami dimana beliau tidak bisa menerima keadaan yang
pahit saat ditinggalkan oleh suamiya. Suaminya menikah lagi dengan orang lain
dan kedua anaknya ditelantarkan oleh suaminya. Beliau pun sempat berfikiran
untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri namun beliau teringat akan
perkataan dari Kyai yang selau Klien R datangi pengajiannya bahwa bunuh diri
81
dosanya besar dan nanti bagaimana nasib anaknya kedepan. Adapun yang selau
mendukung dan memotivasi beliau yaitu melihat anaknya dan kebaikan dari
keluarganya.
ntemangatin aja A, da yang merubahmah kan klien Rnya sendiri. Klien R juga rajin
A suka ke musholah”.
mungkin pernah lihat A pas baru ditinggal suaminya. Saya juga kasihan A ga tega
lihatnya”.
Klien K
Klien K untuk saat ini sudah menerima segala kondisi yang terjadi saat ini
keterpurukannya. Adapun Klien K juga pernah merasa tidak terima dengan keadaan
yang dia hadapi saat ini, berikut respon dari beliau : “ Iya A pernah, saat suami teteh
meninggal saja rasanya Tuhan gak adil apalagi kan teteh lagi mengandung anak
teteh A”
Berikut konfirmasi dari Klien Ketua Rt : “ sedih A lihat dulu Klien K. saya
juga kan suka ngobrol gitu A sama almarhum suaminya sebelum meninggal, suka
ngeronda gitu A. Saya juga da gak bisa apa-apa, paling keluarganya A suka
Berikut juga tanggapan dari informan dari tetangga Klien K : “saya juga gak
bisa bantu banyak A. Selama klien K sedih ada orang tuanya A selalu nyemangatin
A".
4.2.3.5.3. Kasus 3
Klien D untuk saat ini sudah menerima kondisi yang menimpanya, satu-
satunya yang membuat beliau bangkit yaitu beliau selau ingat kepada anaknya.
Tanpa beliau mungkin anaknya yang masih kecil akan terlantar mengingat cuman
beliaulah orang tua satu-satunya. Klien D pun pernah merasa tidak terima dengan
kondisi yang menimpanya, berikut tanggapan beliau : “Iya A, saat bapaknya anak-
anak meninggal karna covid, disisi lain bapapknya anak- juga orang yg serba pas-
pasan, dan sekarang ibu harus bisa menghidupi kedua anak ibu”.
Adapun para tetanga dan ibu-ibu PKH suka membantu dan menyemangati
Aabias liat sendirilah. Syukurnya ada dari PKH yang selalu mantau beliau”.
udah dibantu sama PKH. Agak mendingan jika dibandingkan dulu A”.
bertanya bagaimana Klien R bisa berfikir positif dan mengambil hikmah dari
tuhanpun bakal ngaih yang terbaik A da sudah ada di takdir Tuhan pasti sudah
positif. Sebagai berikut : “Ya kalo ibu sedang kerja dirumah orang itu A suka ada
saja orang yang mengemis tapi badannya sehat keliatan bugar A dan mampu kerja
begitu A. Disitu ibu malu A sama diri ibu kalo ibu dalam posisi itu ibu malu banget
A ya mending gini saja a kerja yang penting halal cukup buat makan anak keluarga”
baik yang selalu menyemangatinya, kadang suka memberi makanan dan juga nilai-
A. sering ikiut pengajian rutin A setiap malam sabtu. Beliau juga dapat pencerahan
dari setiap pengajian yang Klien R ikuti, syukurnya di lingkungan ibu tinggal tuh
Berikut tanggapan dari Informan Ketua Rt : “kalau itu saya juga merasa iri
A sama klien R. bisa khusuk A dalam ibadahnya. Sering ikut pengajian dekat sama
orang baik”.
Klien K
Peneliti bertanya kepada Klien K terkait berfikir positif atas yang terjadi
Kemudian saat ditanya terkait hikmah apa yang dapat ibu ambil dari kesulitan yang
Klien K hadapi, berikut tanggapan beliau : “jadi teteh sekarang lebih mandiri dan
belajar jadi orang tua A bagi anak teteh ya A kalo teteh sedih murung terus
mengurung diri di kamer kan kasian A ke ibu sama bapa teteh terus anak teteh juga
kan masih kecil A kasian ya mau g mau ya teteh harus bangkit harus berpikir
positif”.
Berikut konfirmasi dari Informan tetangga : “ untuk sekarang sih syukur sih
A klien K dapat beraktivitas normal, mungkin beliau juga merasa punya tanggung
sekarang klien K bisa normal lagi bisa menerima keadaan yang dialaminya”.
4.2.3.6.3. Kasus 3
Peneliti bertanya kepada Klien D terkait berfikir positif atas yang terjadi
dalam kehidupan Ibu, dana pa hikmah yang dapat ibu ambil, beliau menjawabnya :
insyaAllah tuhan akan ngasih yang terbaik untuk hambanya yang sedang berjuang
untuk keluarga, tuhan pasti sudah punya rencana yang terbaik untuk hambanya”.
masjid, hal tersebut yang membuat beliau selalu berfikir positif dan semangat dalam
Peneliti juga bertanya kepada informan ketua Rt, sebagai berikut : “Iya A
kedua anaknya, hal tersebut menjadi motivasi bagi Klien R untuk semangat dalam
mencari nafkah bagi keluarganya. Beliau juga selalu positif dalam menjalani
hidupnya, jika terjadi masalah beliau sedang bekerja, hal yang beliau lakukan yaitu
melupakan sejenak masalah yang dihadpinya agar pekerjaan yang ia kalani bisa
focus dan cepat selesai. Adapun yang selalu membantu beliau untuk mengontrol
diri dari permasalahannya yaitu tetangga beliau. Dapat dibuktikan dari tanggapan
“Ya paling tetangga terdekat a kalo misal ibu sedih atau ada kejadian
apa kadang tetngga ibu suka main ke rumah ya itu ngobrol atau mengerjakan
sesuatu a.
Klien R juga seorang manusia tak luput dari kesalahan, khususnya dalam
mengontrol diri. Beliau pernah tidak terkendali dan marah saat anaknya yang
Klien K
86
Dalam kali ini peneliti bertanya kepada Klien K mengenai kekuatan dalam
dalam diri Klien K saat memenuhi kebutuhan hidupnya, beliau pun sama menjawab
ingat pada anaknya yang masih kecil. Anak sering menjadi motivasi bagi beliau
untuk terus hidup dan berjuang dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Adapun
Klien K selalu dibimbing oleh kedua orang tuanya dalam mengontrol diri, orang
tua Klien K khawatir dengan kondisi beliau, dan takut Klien K akan mengurung
diri di kamarnya.
Hal yang paling berat dan membuat Klien K hilang control dirinya yaitu
saat suaminya meninggal dan jika beliau ingat dengan kenangan dengan suaminya
bialau langsung murung dan lebih bersikap menyendiri dan tidak mau untuk
diganggu.
4.2.4.1.3. Kasus 3
bertahan mencari uang demi menghidupi kedua anaknya. Adapun Klien D selalu
beryukur dengan apa yang beliau dapatkan, dengan begitu beliau dapat mengontrol
yang ia alami, saat ditanya oleh peneliti pun beliau dari gestur dan mimic wajahnya
Namun peneliti mencoba untuk lebih dalam pendekatan dengan Klien D dan
Klien D mengenai control diri yang buruk, kemudian beliau merespon dan
dirinya yang tidak bisa apa-apa dan selalu bergantung pada mendiang suaminya
dulu.
Peneliti mencoba bertanya kepada Klien R, hal apa yang biasanya Klien R lakukan
untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Kemudian beliau menjawab : “ya ibu tadi
A kerja jadi buruh tani kadang tandur ngagasrok sawah, kadang nyuci nyetrika A
Bila dalam beberapa hari Klien R tak kunjung ada panggilan dari
tetangganya untuk bekerja, biasanya beliau mencari daun singkong untuk lauk nasi
ataupun mencari keong sawah untuk beliau olah dan dijual. Para tetangga biasanya
suka membantu Klien R dengan membeli dagangannya, dan jika masih sisa beliau
membawa pulang dagangannya untuk teman nasi sekeluarga. Peneliti juga bertanya
kepada ibu Klien R mengenai seberapa berartinya tetangga beliau saat tidak ada
lagi pemasukan, beliau menjawabnya : “Ya bisa dibilang sangat penting kalo g ada
mereka ibu bagaimana ini buat makan keluarga sedangkan tanggungan ibu kan ada
tiga A”.
Klien K
beliau berjualan keliling menjajakan masakan untuk lauk nasi, adapun bila terjadi
jualannya. Peneliti juga bertanya kepada Klien K terkait siapa yang biasanya
88
4.2.4.2.3. Kasus 3
Klien D bias any berjualan seblak dan juga jajanan di depan rumahnya, bila
tidak ada yang beli biasanya Klien D mengutang sembako terlebih dahulu di
warung dekat rumahnya. Saat peneliti bertanya tentang siapa yang membantu
mengandalkan bansos, sama jualan, kalo bener-bener kosong ya itu, ibu ngutang
dulu”.
bekerja sama dengan orang lain dalam pemenuhan kebutuhan keluarganya, beliau
menjawab : “iya A, biasanya tetangga sekitar A kadang ya nyuruh ibu buat Jualin
musim, jika musim tandur maka aka nada orang yang akan membutuhkan beliau
untuk mengurus sawah. Terkadang setiap minggunya beliau suka ada panggilan
dengan orang disekitarnya. Berikut tanggapan dari beliau : “ya kalo nyucimah A ya
ibu menawarkan A ke tetangga A biasa buat nyetrika atau nyuci baju A y kalau
“ ya kalau klien R tidak ada kerjaan ya suka kerumah ibu A nawarin kerjaan buat
nyuci pakaian”.
Dari informan Ketua Rt, sebagai berikut : “ kalau gak ada kerjaan klien R
Klien K
Awal Klien K menjalin kerjasama dengan pemilik warung nasi setahun yang lalu.
tanggapan dari beliau. Berikut tanggapan Klien K : “ya tetangga teteh menarkan A
buat dagangannya teteh jualin keliling ya teteh gimna lagi kan ya akhirnya ya mau
juga”
tetangganya".
90
4.2.4.3.3. Kasus 3
beliau suka diminta untuk membantu bantu-bantu jika ada hajatan di tetangganya.
Untuk awal prosesnya berikut tanggapan dari beliau : “suka dipanggil tiba-tiba aja
Berikut konfirmasi dari informan tetangga : “ iya A ibu suka manggil klien
D buat bantu ibu. Ya kadang kalau ada hajatan juga suka manggil klien D buat
bantu-bantu”.
Dukungan sosial yang selalu Klien R dapatkan yaitu perhatian dan juga
kadang sejumlah bantuan dari tetangganya berupa sembako maupun uang, serta
kerjaan untuk mengolah sawah. Berikut untuk prosesnya peneliti bertanya langsung
kepada Klien R. sebagai berikut : “ya tetangga ibu baik baik A kadang
menyemangati ibu dengan memberikan kerjaan secara tidak langsung buat kuat A
sosial ya paling sayamah bisa ngasih kerjaan aja A, paling ngobrol sama klien R.
sosialisasi kadang saya suka ke rumah klien R A, paling suka mngobrol aja dikit-
Klien K
dapatkan, berikut jawaban dari beliau. Sebagai berikut : “ya dukungan sosial
menyemangati beliau terus menerus dan sampai Klien K bisa bangkit dari masa
lalunya.
keluarga klien K dating semua A buat ngasih dukungan sama memberi motivasi A
bantuan”.
4.2.4.4.3. Kasus 3
Peneliti bertanya pada Klien D tentang dukungan Sosial seperti apa yang
pernah beliau dapatkan. Berikut tanggapan dari Klien D : “ ya kalo ibumah paling
dapat perhatian A dari tetangga kadang suka suka kasih sembako uang ataupun
kerjaan A”.
tersebut, jawaban beliau sebagai berikut : “ya tetangga ibu baik-baik A kadang
menyemangati ibu dengan memberikan kerjaan secara tidak langsung buat kuat A
Berikut konfirmasi dari Informan tetangga : “ kalau ibu sih gak banyak
4.2.4.5. Materi :
Berikut jawaban dari Klien R : “Ibu mendapatkan uang dengan bekerja menjadi
buruh cuci dan juga buruh tani A ya kadang suka juga di kasih uang oleh tetangga
kondisi beliau sedang sangat sulit dan sudah tidak ada lagi pemasukan keangan
kan itu hasil kerja dari klien R. Ya ibu cuman bisa bantu gini aja ngasih kerjaan A
Berikut tanggapan dari Informan Ketua Rt : “ kalau saya sih A ngk bisa
bantu banyak, paling kalau ada rezeki lebih suka ngasih uang ke anak klien R buat
jajan”.
Klien K
dukungan berupa materi. Lalu beliau menjawab iya, kemudian peneliti juga
93
Berikut tanggapan dari beliau : “Ya yang namanya orang tua A ya sama teteh ya
A orangtuanya baik masih bantu anaknya, ngasih buat keperluan anak klien K”.
Informan Ketua Rt, sebagai berikut : “ iya A dari orang tuanya masih
perhatian suka ngasih uang kalau klien D lagi main. Kadang kalau anaknya rewel
4.2.4.5.3. Kasus 3
membantu tetangga masak atau bersih-bersih rumah, kadang suka juga dikasi uang
buat jajan anak. Biasanya yang membantu Klien D dalam memberikan dukungan
materi yaitu para tetangganya, keluarga dari Klien D jauh keberadaanya dan juga
nasibnya sama dengan Klien D. Peneliti juga bertanya kapan dukungan materi
tersebut diberikan kepada beliau, berikut tanggapan beliau : “Ya kalo ibu lagi gaada
kerjaan”.
Berikut konfirmasi dari Informan tetangga : “ saya tuh suka kasihan A lihat
Klien D, ya kalau punya uang lebih saya suka ngasih makanan atau uang A buat
Ketua Rt : “ kalau saya sih gak terlalu bantu banyak sih A kalau ada rezeki
4.3. Pembahasan
pada informan, maka dapat diketahui bahwa Coping Strategy Perempuan Rawan
Peneliti menggunakan pendapat dari Folkman dan Lazarus dalam Triantoro dan
Nofrans (2012) meyatakan bahwa coping memiliki dua aspek yaitu aspek emotion
focused coping dan problem focused coping. Emotional focused coping, adalah
suatu usaha untuk mengontrol respon emosional terhadap situasi yang sangat
menekan.
emosinya. Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui emotional
focused strategy dari perempuan rawan sosial ekonomi dalam memenuhi kebutuhan
Gandu Blok Kamis, beliau berusia 38 tahun dan agama beliau islam. Pendidikan
beliau SMP dan mempunyai 2 anak. Jumlah tanggungan beliau ada tiga yaitu ibu
beliau dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah SD dan anak yang
Pekerjaan Klien R sebagai buruh, biasanya beliau bekerja jika ada panggilan
Informan yang kedua yaitu Klien K, beliau berusia 24 tahun dan agama
beliau islam. Klien K tinggal di Desa Gandu tepatnya di Blok rebo Desa Gandu,
beliau dari suku Sunda. Pendidikan beliau SMP, beliau pernah melanjutkan ke
Informan yang terakhir yaitu Klien D, beliau berusia 38 tahun dan beragama
islam. Beliau dari suku sunda yang beralamat tinggal di Desa Gandu Blok senen.
Klien D tinggal bersama kedua anaknya yang bpertama sudah Smp dan yang paling
kecil masih berusia 4 tahun. Jumlah tanggungan bilau ada dua, pekerjaan beliau
D sekitar 2jt, pengeluaran perharinya sekitar 50-70 rb untuk modal dan keperluan
sehari-hari.
bekerja serabutan, kesulitannya yang beliau hadapi yaitu pekerjaan yang musiman.
Untuk membeli baju setahun sekali kalo lebaran untuk anak-anak Klien R dari
mendapatkan Program KIP. Untuk kesulitan yang beliau hadapi yaitu buat bekal
sekolah anaknya.
Program KIS dari pemerintah. Anak beliau masih balita jadi belum memikirkan
hasil jualan seblak, kesulitannya yaitu jualan kadang laku kadang sepi, jika jualan
beliau lagi sepi paling pinjam uang ke tetangga. Untuk memenuhi kesehatan
Program KIP.
97
yang diberikan yaitu pekerjaan dan juga berupa makanan, uang dan keperluan ibub
Romlah. Kadang beliaupun diminta untuk menyuci dan menyetrika baju di rumah
juga beliau berhutang ke warung terdekat. Namun bekiau juga merasa malu jika
hutangnya yang sebelumnya belum lunas jadi beliau enggan untuk berhutang lagi
dan memilih untuk menerima keadaan. Kadang kondisi Klien R tidak bisa
mengontrol dirinya, ketika anaknya rewel dan menangis ingin dibelikan sesuatu.
selalu bersyukur dan menerima apa yang sudah ditakdirkan oleh tuhan. Jika tidak
ada pekerjaan beliau mencari daun singkong untuk dijadikan lauk nasi, ataupun
beliau suka mencari keong sawah kemudian diolah dan beliau jual hasil
beliau hanya bersyukur dengan apa yang telah dia upayakan demi keluarganya.
Hikmahnya bagi Klien R yaitu beliau mampu senantiasa berusaha dalam mencari
berupa kasih sayang dan perhatian. Beliau pernah di titik emosionalnya buruk, yaitu
ketika suami beliau meninggal saat bekerja di proyek. Beliau mengurung diri di
serta merawat anak beliau. Perasaan sedih kadang dating pada Klien K ketika beliau
98
memperhatikan kondii beliau sehingga beliau bisa pulih dan mampu berjualan lagi.
Untuk saat ini Klien K sudah perlahan-lahan bisa menerima keadaan yang
ditambah beliau juga mempunyai anak yang masih kecil menjadikan pecutan bagi
beliau untuk tetap semangat dalam mencari uang untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya.
Hal serupa juga terjadi pada Klien D, dalam keterpurukannya ditinggal oleh
beliau juga seorang manusia kadang merasa frustasi dengan keadaan yang
menimpanya. Beliau juga kadang menyendiri dikamar ketika ada masalah, namun
beliau mampu bangkit melihat kedua anaknya yang masih perlu kasih sayang dan
perhatian dari Klien D. Klien D juga kadang meminjam uang ke tetangganya untuk
membeli sembako dan keperluan untuk anaknya. Klien D juga pernah berfikir ingin
rasanya seperti orang lain dengan kemapanan dan kebutuhan hidupnya tercukupi,
namun beliau sadar dengan keadaanya yang sekarang. Beliau harus menerimanya
dengan rasa syukur dan semangat menjalani hidup demi kelangsungan kedua
anaknya. Klien D juga sering bersoialisai dengan para tetangganya, kadang sharing
sekarang.
Cara yang biasa Klien R lakukan dalam tetap mengontrol diri yaitu dengan
bersyukur dan menerima semua yang terjadi. Adapun keterampilan Klien R dalam
99
pemenuhan kebutuhan keluarganya yaitu mampu menggarap sawah dan beliau juga
sudah terbiasa dengan bekerja di rumah tetangganya sebagai buruh cuci setrika. Tak
lupa Klien R juga sering menjalin kerja sama dengan tetangganya, beliau suka
rumahnya. Hal tersebut mengundang rasa senang terhadap Klien R dari tetangga.
Sehingga para tetangga kadang memberi beliau uang, makanan dan juga oleh-oleh.
Klien K pun sama dalam menjalani hidupnya beliau ingat dengan anaknya
yang masih balita. Sehingga beliau harus terus semangat dalam mencari uang demi
yang akan beliau jual. Beliau juga ramah terhadap semua orang yang dia jumpai.
Kadang jika julannya lagi sepi beliau mencari penghasilan lain dari menjual keong
sawah. Keong sawah tersebut diolah oleh orangtuanya kemudian beliau jajakan ke
tetangga sekitaran rumahnya. Beliau juga kadang suka mampir dan mengobrol
dengan pemilik warung nasi, dari situ beliau belajar bahwa dalam menjalani hidup
perlunya kehadiran orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Beliau juga
terus-menerus mendapat dukungan dari kedua orang tuanya agar tetap emngat
dalam berjualan dan mengurus anaknya yang masih kecil. Orang tuanya juga sering
Klien D dalam mengontrol diri dari permasalah yang dia hadapi dengan
menjalani semua yang sudah tuhan ytakdirkan, tak lupa beliau juga bersyukur
pemenuhan kebutuhan keluarga beliau suka membantu tetangga yang jualan kueh
100
basah, disana beliau belajar untuk membuat kueh-kueh. Kadang suka ada
tetangganya yang main ke rumah beliau, namun beliau orang yang tidak mau
adalah rincian analisis yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
penghasilan yang diterima setiap hari yang membuat hidup serba kekurangan.
Kebanyak informan dalam penelitian ini yaitu pedagang kecil dan buruh yang harus
Tidak adanya modal untuk membuka usaha sehingga PRSE tidak mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya. Uang yang mereka hasilkan hanya cukup untuk
pekerjaan. Mereka terpaksa harus menerima nasibnya dan berharap bantuan dari
pemerintah.
untuk mencari Pekerjaan yang layak, salah satu jalan untuk keluar dari permaslahan
kebutuhan keluarga yaitu dengan membuka usaha. Dari hasil membuk usaha
Modal yang cukup tntunya tidak akan membuat penghasilan dari PRSE
dengan kemampuan untuk melihat peluang usaha. Dengan inovasi yang baru,
mampu mengundang pembeli untuk membeli dagangannya. Maka dari itu perlunya
usahanya.
permasalahan yang dialami oleh PRSE Desa Gandu. Terdapat tiga klasifikasi
102
sistem sumber menurut Allen Pincus dan Anne Minahan dalam Dwi Heru Sukoco
Sistem sumber informal yang dapat dimanfaatkan dalam hal ini adalah
kehidupan.
Sistem sumber formal yang dapat dimanfaatkan oleh PRSE di Desa Gandu
yang dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh PRSE Desa Gandu
USULAN PROGRAM
kemampuan untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas
semua potensi yang ada secara evolutif dengan keterlibatan semua potensi.
Pemberdayaan menurut Jim Ife (dari buku Suhendra, 2006) adalah me- ningkatkan
kekuasaan atas mereka yang kurang beruntung (empowerment aims to increase the
power of disadvantage).
Lebih lanjut menurut (Moh. Ali Aziz dkk, 2005) pemberdayaan adalah
merupakan proses memutus (breakdown) dari hubungan antara subjek dan objek.
kemampuan kepada PRSE agar dapat lebih berdaya melalui keterlibatan potensi
bimbingan inovasi.
melembaga yang meliputi berbagai bentuk intervensi sosial dan pelayanan sosial
103
104
serta memperkuat institusi-institusi sosial (Su- harto, 2006 : 4). Keluarga sejahtera
memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materi yang layak, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antar
ang- gota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. (BKKBN,
1994:5).
keluarga dikarenakan oleh berbagai peran perempuan miskin yang diambil dalam
ketiga, sebagai pencari nafkah keluarga; dan keempat, sebagai salah satu simpul
jaringan sosial yang penting dalam hal transfer sosial, khususnya pada masa-masa
Terdapat tiga alasan penting kenapa perempuan wajib diber- dayakan dalam
laki-laki;
sendiri dan anak- anak, yang kurang optimal jika digagas oleh laki-laki karena
105
membutuhkan kepekaan yang sifatnya khusus, terkait dengan keseharian, so- sio
generasi penerus, yang pada umumnya dalam keseharian sangat lekat dengan
pemanfaatan sumber daya lokal yaitu pendidikan rendah (77 % SD dan tidak tamat
SD), tidak punya keterampilan selain bertani dan mereka belum terjangkau oleh
Di lain pihak, pada saat ini masih banyak kebijakan, program, dan kegiatan
pengalaman, aspirasi dan kepentingan antara laki-laki dan perempuan serta belum
yang diusulkan oleh peneliti adalah program dengan nama Kelompok Keluarga
dengan kemampuan untuk bertahan menghadapi rintangan dengan tekad yang kuat
bermasyarakat.
5.3. Tujuan
Pogram Kelompok Keluarga mandiri (KKM) ini memiliki tujuan umum dan
sebagai berikut :
5.4. Sasaran
Sistem pelaksanaan program adalah seluruh pihak yang terlibat secara aktif
dalam pelaksanaan program agar program dapat berjalan dengan baik, sistem
pelaksana program. Sistem partisipan mengacu pada konsep sistem dasar pekerja
sosial, dimana sistem partisipan dalam penelitian ini terdiri dari peneliti dan
107
1. Sistem Klien Program Sistem klien adalah suatu sistem yang menunjukan
Mandiri (KKM) ini menggunakan sistem klien yaitu PRS di Desa Gandu yang
Dalam hal ini adalah peneliti, Pemerintah Desa Gandu, dan UMKM yang Desa
Gandu.
3. Sitem Kegiatan Sistem kegiatan menggambarkan dengan siapa saja PRSE dalam
program ini adalah Pemerintah Desa Gandu dan UMKM Desa Gandu.
pemenuhan kebutuhan. Sistem sasaran dalam hal ini adalah Perempuan Rawan
pada metode dan teknik dalam praktik pekerjaan sosial. Adapun metode yang
5.6.1. Metode
dengan menggunakan metode social group work. Metode social group work
metode social group work salah satunya yaitu kelompok pendidikan (Educational
5.6.2. Teknik
yang digunakan pada program ini adalah tipe educational group dan sosialization
groups, educational group PRSE Desa Gandu yang memiliki permasalahan dalam
Menurut Zastrow (2006), teknik dalam metode Social Group Work yang
Group yaitu:
a. Mengubah Kognisi
dengan apa yang mereka pikirkan tentang suatu situasi yang dihadapinya. Pada
b. Memecahkan Masalah
Istilah pemecahan masalah ini berarti suatu proses kognitif dan rasional
solusi atas berbagai alternatif yang ada. Proses pemecahan masalah ini dapat
kelompok, atau untuk memecahkan masalah yang dialami oleh salah satu
permasalahan.
110
Metode dan teknik yang dipilih karena dianggap sesuai karena berkaitan
2. Penyuluhan tentang jenis usaha dan mengelola usaha yang baik yaitu sesi
dibagi menjadi beberapa tahapan untuk memudahkan program agar dapat berjalan
program Kelompok Keluarga Mandiri untuk melakukan refleksi dan juga diminta
1. Evaluasi
selanjutnya dapat berjalan dengan lebih baik. Evaluasi yang dilakukan pada
program ini yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil, evaluasi proses dilaksanakan
setiap akhir sesi untuk menilai tahapan proses pada kegiatan, sedangkan evaluasi
hasil digunakan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang dilaksanakan dari
2. Pelaporan
tahapan kegiatan yan telah dilakukan kepada peanggungjawab program dan pihak
4.
Total Rp.
10.465.000
Sumber : Penelitian Desa Gandu 2023
114
apakah program yang direncanakan layak untuk dilaksanakan atau tidak. Penulis
merupakan kekurangan maupun keterbatasan dalam hal sumber daya yang ada pada
1. Kekuatan (Strenght)
2. Kekurangan (Weakness)
Masih ada beberapa PRSE yang tidak ikut dalam Program pemberdayaan
maksimal.
115
3. Peluang (Opportunities)
4. Ancaman (Thereats)
PRSE masih ragu dengan Program KKM mengingat mereka harus mencari
diketahui bahwa terdapat kekuatan dan peluang yang dapat digunakan untuk
Kelemahan dan ancaman pada analisis SWOT dapat dijadikan sebagai acuan dalam
sebagai berikut:
6.1. Simpulan
yaitu karena kurangnya penghasilan yang diterima setiap hari yang membuat hidup
serba kekurangan. Kebanyakan PRSE dalam penelitian ini yaitu pedagang kecil dan
Kesulitan yang dihadapi oleh sebagian besar PRSE di Desa Gandu yaitu
penelitian ini dapat menerima keadaan yang telah terjadi pada dirinya. Disisi lain
informan selalu mendapatkan bentuk dukungan dari kerabat dan tetangga di sekitar
tempat tinggalnya.
informan dalam penelitian ini minim dengan keterampilan dalam berwirausaha dan
116
117
ditambah dengan tidak adanya modal sehingga kehidupan yang berlangsung hanya
UMKM yang ada di Desa Gandu untuk berbagi pengalamannya dan berbagi inovasi
6.2. Saran
1. Bagi Pemerintah Desa Gandut terkait permodalan dan pelatihan yang diberikan
PRSE dapat diberikan dengan maksimal dan perlu adanya sosialisasi agar
program bantuan ini dapat merata dan dirasakan oleh seluruh PRSE yang lain.
agar dapat bekerja sama dengan UMKM, agar program bantuan yang diberikan
sebagai berikut:
118
Folkman, S. 1984. Personal Control and Stress and Coping Processes: a Theoritical
Analysis. Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 46, No. 40,
839- 858
Moh. Ali Aziz dkk. (2005). Dakwah Pemberdayaan Masyarakat: Paradigma Aksi
Metodologi. Yogyakarta: Pustaka Pesantren
Sri Marwanti dan Dwi Astuti. 2012. Model Pemberdayaan Perempuan Miskin
Melalui Pengembangan Kewirausahaan Keluarga Menuju Ekonomi Kreatif
Di Kapuapaten Karang Anyar, SEPA, Vol 9 No 1, September 134-144
Sumber Lain
UU No. 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin dan Permensos No. 8
Tahun 2012 tentang Pedoman Pendataan dan Pengelolaan Data Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
119
LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Balasan Izin Peelitian Kepada Kesbangpol Kabupaten
Majalengka
121
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
A. Karakteristik Informan
1. Nama :
2. Tempat :
3. Usia :
4. Agama :
5. Suku :
6. Alamat :
7. Pendidikan Terakhir :
8. Jumlah Tanggungan terakhir :
9. Pekerjaan :
10. Jumlah Pendapatan Perbulan :
11. Jumlah Pengeluaran Perbulan :
122
lain ?
e. Seberapa berartinya dukungan emosional dan sosial yang diberikan
bagi ibu ?
2. Distancing :
a. Upaya apa yang Ibu lakukan ketika ibu menghadapi masalah dalam
memenuhi kebutuhan (sandang, pangan, papan, kesehatan,
pendidikan) ?
b. Ketika terjadi masalah dalam memenuhi kebutuhan (sandang, pangan,
papan, kesehatan, pendidikan), apakah Ibu menarik diri dari
lingkungan permasalahan tersebut? Jika iya mengapa?
c. Siapakah yang paling membantu ketika ibu ada masalahan dalam
keluarga ?
d. Apabila terdapat masalah dalam pemenuhan kebutuhan, langkah apa
yang akan ibu lakukan dalam upaya memenuhi kebutuhan keluarga
(sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan) ?
e. jika Ibu tidak peduli dengan permasalahan yang ibu hadapi,
bagaimana dampaknya bagi keluarga ibu ?
3. Escape Avoidance :
a. Apa yang Ibu lakukan ketika menghadapi masalah dalam pemenuhan
kebutuhan hidup (sandang, pangan, papan, pendidikan, dan
kesehatan)?
b. jika terjadi masalah dalam pemenuhan kebutuhan dasar, apakah ibu
menghindar atau melibatkan diri kedalam perbuatan yang negatif (
tidur terlalu lama, mimum obat terlarang, atau tidak mau
bersosialisasi dengan orang lain ) dari permasalahan tersebut?
Mengapa?
c. Siapa yang paling membantu Ibu ketika terjadi sebuah permasalahan
dalam keluarga Ibu?
d. Bagaimana dampaknya jika ibu menghindar dari permasalahan
yang dihadapi ?
4. Self Control :
a. Apa yang Ibu lakukan untuk mengatur perasaan dan tindakan Ibu
untuk menyelesaikan masalah dalam pemenuhan kebutuhan
(sandang, pangan, papan) ?
b. Bagaimana cara mengatur perasaan dan tindakan Ibu agar masalah
yang Ibu hadapi dapat terselesaikan?
c. Pada saat apa perasaan dan tindakan Ibu mulai tidak terkontrol?
Adakah hal hal yang menjadi pemicunya?
d. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
e. Siapa yang membantu ibu untuk memenuhi kebutuhan keluarga
disaat perasaan dan tindakan ibu sedang tidak terkontrol ?
5. Accepting Responsibility :
a. Apakah Ibu menerima segala sesuatu yang terjadi saat ini sebagaimana
mestinya? Apakah Ibu sudah melakukan penyesuaian diri dengan
lingkungan yang sedang dialami?
b. Bagaimana cara Ibu melakukan penyesuaian diri sehingga Ibu bisa
123
menerima segala sesuatu yang terjadi saat ini?
c. Pernahkah Ibu merasa bahwa apa yang terjadi dalam kehidupan Ibu
saat ini tidak bisa Ibu terima?
d. Siapakah yang membantu Ibu dalam proses penyesuaian diri dan
penerimaan diri dan keadaan?
6. Positive Reappraisal :
a. Pernahkah Ibu menyalahkan orang lain atas yang terjadi dalam
kehidupan Ibu?
b. Apa hikmah yang Ibu petik dari setiap kejadian yang ada dalam hidup
Ibu?
c. Bagaimana cara Ibu agar selalu berpikir positif dan mengambil
hikmah atas segala sesuatu yang terjadi pada Ibu?
d. Siapakah yang membantu Ibu dalam mengingatkan untuk selalu
berpikir positif dan mengambil hikmah atas segala yang terjadi?
D. Problem Focused Strategy
1. Locus Control :
a. Apa yang menjadi kekuatan dalam diri Ibu sehingga Ibu dapat
tetap memenuhi kebutuhan Ibu dan keluarga Ibu?
b. Bagaimana cara Ibu untuk tetap dapat mengontrol diri dengan baik
sehingga Ibu dapat memenuhi kebutuhan keluaraga Ibu?
c. Siapa yang membantu Ibu dalam mengontrol diri Ibu ketika
terjadi suatu permasalahan?
d. Pernahkah Ibu mengalamikontrol diri yang buruk?
e. Apakah Ibu pernah meyalahkan keadaan atas apa yang terjadi dalam
kehidupan Ibu?
2. Keterampilan Memecahkan Masalah ( mencari informasi,
menganalisis situasi, perencanaan dengan baik ) :
a. Apa yang biasanya Ibu lakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
Ibu?
b. Bagaimana cara Ibu melakukan hal tersebut bila terjadi hambatan
didalamnya?
c. Siapa yang membantu Ibu dalam memenuhi kebutuhan keluarga
ataupun saipa yang membantu Ibu jika terjadi permasalahan dalam
keluarga Ibu?
d. Seberapa penting kehadiran orang lain dalam memenuhi kebutuhan
keluarga Ibu?
3. Keterampilan Sosial :
a. Apakah ibu menjalin hubungan dengan orang lain atau bekerja sama
untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarga ?
b. Siapa yang ibu ajak bekerja sama ?
c. Kapan itu terjadi ?
d. Bagaimana prosesnya ?
e. Seberapa penting keterampilan sosial tersebut bagi Ibu?
4. Dukungan Sosial :
a. Dukungan Sosial seperti apa yang pernah Ibu dapatkan?
124
b. Bagaimana cara Ibu dalam memperoleh dukungan sosial
tersebut?
c. Siapa saja yang memberikan dukungan sosial kepada Ibu?
d. Pada saat apa Ibu mendapatkan dukungan sosial tersebut?
5. Materi :
a. Apakah Ibu pernah mendapatkan dukungan berupa materi?
b. Bagaimana cara Ibu mendapatkan dukungan tersebut?
c. Siapa saja yang pernah memberikan dukungan materi kepada ibu (
uang, barang, layanan) ?
d. Kapan dukungan materi tersebut diberikan kepada ibu?
125
Lampiran 3 Pedoman Obsevasi
PEDOMAN OBSERVASI
kasus
126
Lampiran 4 Pedoman Studi Dokumentasi
127
Lampiran 5 Transkip Wawancara
TRANSKIP WAWANCARA
No. Informan D Informan R Informan K
1. Karakteristik 12. Nama : Diah 1. Nama : romlah 1. Nama : Kasih
13. Usia : 38 tahun 2. Usia : 38 thn 2. Usia : 24 tahun
14. Agama : Islam 3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
15. Suku : Sunda 4. Suku : Sunda 4. Suku : Sunda
16. Alamat : Desa Gandu Blok 5. Alamat : Desa Gandu Blok Kamis 5. Alamat : Desa Gandu
Senen 6. Pendidikan Terakhir : SMP Blok Rebo
17. Pendidikan Terakhir : SMA7. Jumlah Tanggungan terakhir : tiga 6. Pendidikan Terakhir :
18. Jumlah Tanggungan tangguan (3) tidak tamat SMA
terakhir : 2 (anak) 8. Pekerjaan : Buruh 7. Jumlah Tanggungan
19. Pekerjaan : Jualan 9. Jumlah Pendapatan Perbulan : -+ Rp terakhir : satu (anak)
20. Jumlah Pendapatan 1.500.000 8. Pekerjaan : Penjual
Perbulan : -+ sehari 100 rb 10. Jumlah Pengeluaran Perbulan : -+ Masakan Keliling
21. Jumlah Pengeluaran Rp 2.000.000 9. Jumlah Pendapatan
Perbulan : sehari 80 rb Perbulan : sehari 150 rb
10. Jumlah Pengeluaran
Perbulan : sekitar 4,5 jt
128
ya ibu kadang laku kadang ngk buruh a, jadi kadang ada kerjaan belum ada a, paling kalo lagi
a jualan ibu namanya juga kadang ngk tergantung musiman, sepia ja kayak kemarin aja pas
dagang a sekarang paling bersih klo musim tandur tuh biasanya ibu pandemic a biasanya teteh suka
ya sekitar 70-100 rb a ikut klo buat makanmah dari bawa dagangan banyak tuh
c. Bagaimana upaya ibu pemelilik sawah, tapi sedihnya kalo habis pas pandemic tuh ya
dalam menghadapi kesulitan gak ada kerjaan ibu makan paling separuhnya juga kadang
tesebut?ya ibu tabah aja a jalani seadanya kadang makan pake abis kadang ngk a
apa adanya. Anak ibu yang garam, ya kadang ada tetangga c. Bagaimana upaya ibu
paling besar sekarang SMP dan ngasih makan a dalam menghadapi kesulitan
yang paling kecil umur 4 tahun c. Bagaimana upaya ibu tesebut?yang namnya juga
a. ya ibu jualan lah a sedikit dalam menghadapi kesulitan orang jualan ya a kadang laku
dikiit di depan rumah ibu tesebut? Ya ibu bersyukur aja a ya kadang ngk a ya teteh tetep
d. Bagaiman ibu namanya juga hidup kan ya kadang jualan aja a kalo g jualan ya
memenuhi kebutuhan sandang ada kadang ngk mau dapat uang dari mana lagi a
seperti pakaian untuk ibu dan d. Bagaiman ibu memenuhi d. Bagaiman ibu
anak ibu?ya kalo pakaian sih ibu kebutuhan sandang seperti pakaian memenuhi kebutuhan sandang
ya jarang beli a paling buat anak untuk ibu dan anak ibu? Klo beli seperti pakaian untuk ibu dan
aja sih kalo misalnya udah g pakaian paling seringnya kalo anak ibu?untuk anak teteh masih
layak buat di pakai yang kadang lebaran a. ya namanya anak ya a kecil a sekarang ya tinggal sama
beli kadang ibu juga ikutan kan nangis yang lain beli baju baru orang tua kalo kebutuhan
kredit baju a. bayarnya setiap kan ya. Klo ibumah lah ya pakaian pakaian alhamdulillah aman a
minggu sekali a yang ada aja a yang penting anak e. Apa kesulitan ibu dalam
e. Apa kesulitan ibu dalam dulu. Kadang ada orng gitu ngasih memenuhi kebutuhan sandang
memenuhi kebutuhan sandang ibu pakaian ya bekas juga ngk apa a seperti pakaian untuk ibu dan
seperti pakaian untuk ibu dan yang penting ada buat salin anak ibu? Kalo kesulitanmah
anak ibu?ya gini a yang e. Apa kesulitan ibu dalam alhamdulilah belum ada sih a
namanya jualan kan ya kadang memenuhi kebutuhan sandang rejekinya anak a
laku kadang enggak. Kadang seperti pakaian untuk ibu dan anak f. Bagaimana upaya ibu
buat makan sehari juga ibu ibu? Ya itu a kadang buat makan dalam memenuhi kebutuhan
kelabakan juga susah a, ya ibu yang penting sandang seperti pakaian untuk
ibu dan anak ibu?ya teteh jualan
129
f. Bagaimana upaya ibu makan dulu deh a kalo ada lebih ya lauk nasi a, teteh ngambil dari
dalam memenuhi kebutuhan nyisihkan buat nabung. orang trus teteh jualan keliling
sandang seperti pakaian untuk f. Bagaimana upaya ibu pake motor a
ibu dan anak ibu? Ya itu a ibu dalam memenuhi kebutuhan g. Ibu tinggal di rumah
ikut kreditan baju di penjual sandang seperti pakaian untuk ibu dengan siapa? Teteh tinggal
baju keliling yang suka lewat ke dan anak ibu? Ya kadang gitu a klo sama orang tua sama ibu bapa
rumah ibu pakaian sih paling g jarang beli tapi sama adek dua
g. Ibu tinggal di rumah ibu juga beli klo anak udah nagis- h. Apakah tempat tinggal
dengan siapa? Rumah ibu nangis pengen baju , yang kemarin ini milik ibu atau
sendiri a sih yang bikin ibu merasa miskil. bagaimana?rumah milik bapak
h. Apakah tempat tinggal Anak ibu yang paling kecil dia kan teteh a
ini milik ibu atau sekolah kelas 4 SD ya dia nangis i. Bagaimana ibu
bagaimana?sebenernya ini pengen seragam. Seragam lamanya memenuhi kebutuhan untuk
rumah milik suami ibu a, suami kan udah using kuning dan udah tempat tinggal ibu?ya kalo
ibu meninggal akibat covid a ya banyak jahitannya. kebutuhan rumah ya
sekarang y ibu tinggal sama Alhamdulillahnya ada tetangga gitu alhamdulillah a ya bisa bantu
anak-anak ya disini a a ngasih baju bekas anaknya dulu. bantu si mamah lah
i. Bagaimana ibu Ya ibu bersyukura a j. Apa kesulitan ibu dalam
memenuhi kebutuhan untuk g. Ibu tinggal di rumah memenuhi kebutuhan tempat
tempat tinggal ibu?kalo dengan siapa? Ibu tinggal bersama tinggal ibu? Ya kalo kesulitan
kebutuhan rumahmah ya paling anak ada 2 trus ibu. Jadi ibu tinggal nya sih teteh the pengen punya
g banyak a paling listrik aja berempat di rumah. rumah sendiri a ya tapi kan
j. Apa kesulitan ibu dalam h. Apakah tempat tinggal ini uangnya belum ada a ya
memenuhi kebutuhan tempat milik ibu atau bagaimana? Rumah sekarangmah kesulitan belum
tinggal ibu? paling kesulitan ya sih milik ibunya ibu a. masih ikut ada sih a karena masih ikut
kalo mialnya terjadi hal a pada sama ibu orang tua a ya jadi patunganlah
rumah ibu ya uang dari mana i. Bagaimana ibu memenuhi sama bapa klo ada hal
gitu buat benerinnya kebutuhan untuk tempat tinggal k. Bagaimana ibu upaya
k. Bagaimana ibu upaya ibu? Ya gini a kondisi rumah ibu dalam memenuhi kebutuhan
ibu dalam memenuhi kebutuhan ibumah yak lo kebutuhan tempat tinggal?kalo kebutuhan
tempat tinggal?ya ibu jualan a rumahmah y banyak sih a. tapi tempat tinggal sih a ya
130
paling kalo ada sisa uang ya yang ngk semuanya dicapai ya seginimah layak a paling kalo
nabung dikit biasanya ibu paling klo gendeng bocor ya paling ada genteng rusak missal pompa
nyisihkan uang dari hasil jualan nyuruh sodara ibu buat benerin ya air rusak trus ya beli prabotan
10 rb sehari a buat jaga-jaga gitu paling dikit yang bisa ibu bisa bantu bantu dikita dari hasil
lakuin a ya buat makan aja susah a jualan sayur
j. Apa kesulitan ibu dalam
memenuhi kebutuhan tempat
tinggal ibu? Kesulitan ya kadang
kalo misalnya musim ujan a itu
gendeng pada bocor ya gitu ibu
cuman bisa tadahn aja air yang
bocor a biar ga basah kemana-mana
k. Bagaimana ibu upaya ibu
dalam memenuhi kebutuhan tempat
tinggal? Ya gini a kondisinya ga
bany6ak yang bisa ibu lakuin buat
kebutuhan rumah ya paling ibu
berharap aja a bantuan dari
pemerintah buat benerin rumah ibu,
ya dulu suka liat bedah rumah ya
ibu ngarep gitu a rasanya pengen
rumah ibu yang di bedah rumah
hehe
131
b. Apa kesulitan ibu dalam b. Apa kesulitan ibu dalam ya kalo sakit ya paling ke
memenuhi kebutuhan Kesehatan memenuhi kebutuhan Kesehatan puskesmas kalo g ke klinik a
untuk ibu dan anak-anak ibu?iya untuk ibu dan anak-anak ibu? Ya b. Apa kesulitan ibu dalam
ada a ibu takut gitu a terjadi paling sulitnya klo misalnya ibunya memenuhi kebutuhan Kesehatan
sesuatu pada ibu apalagi ibu kan ibu sakit ya namanya orang tua ya a untuk ibu dan anak-anak ibu?
punya riwayat jantung a. jadi ya repot a ngurusnya, ibukan harus Alhamdulillah tidak a,
jantung ibu kan lemah a ya kalo kerja trus yang ngurus ibunya ibu syukurnya ada bantuan dari
ibu sakit ya ga ada pemasukan a siapa a kalo bukan ibu kan ibu juga pemerintah sih kalo buat
c. Apakah ibu punya anak anak ibu a pada masih kesehatanmah
mendapatkan bantuan ibu urusin a c. Apakah ibu
Kesehatan, seperti BPJS dan c. Apakah ibu mendapatkan mendapatkan bantuan
KIS?iya a ibu dapaet program bantuan Kesehatan, seperti BPJS Kesehatan, seperti BPJS dan
bantuan kesehatan KIS dan KIS? KIS?iya a dapet KIS
d. Siapa yang membantu d. Siapa yang membantu ibu d. Siapa yang membantu
ibu dalam memenuhi kebutuhan dalam memenuhi kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan
Kesehatan untuk ibu dan anak- Kesehatan untuk ibu dan anak-anak Kesehatan untuk ibu dan anak-
anak ibu?paling tetangga ibu a ibu? Ya paling tetangga ga, dari anak ibu?yang paling membantu
sama ibu-ibu PKH gitu a suka desa kadang suka mengadakan sih a bapa sama ibu teteh ya
bantu ibu berobat ato cek kesehatan di desa a mereka tuh merawat teteh sama
e. Dimana ibu ya paling sodara a itu juga sama a nak teteh a
memperoleh pelayanan kita orang susah a jadi ibu e. Dimana ibu
Kesehatan untuk ibu dan anak- mengharapkan bantuan aja dari memperoleh pelayanan
anak ibu?di Puskesmas a pemerintah Kesehatan untuk ibu dan anak-
f. Kapan ibu memeriksa e. Dimana ibu memperoleh anak ibu? Biasanya di
Kesehatan ibu dan anak-anak pelayanan Kesehatan untuk ibu dan puskesmas a sama di bale desa
ibu, apakah rutin atau anak-anak ibu? Pelayanan untuk imunisasi
bagaimana? Terskir si ibu kesehatan ya paling puskesmas a, f. Kapan ibu memeriksa
kontrol ya dua bulan yang lalu a walaupun lumayan jauh a. Kesehatan ibu dan anak-anak
puskesma sekitar tiga kiloan a dar4i ibu, apakah rutin atau
rumah ibu bagaimana?untuk kesehatan
anak sih klo sekarang ya
132
f. Kapan ibu memeriksa imunisasi aja a rutin tiap
Kesehatan ibu dan anak-anak ibu, minggu ke bale desa ya paling
apakah rutin atau bagaimana? Ya kalo deman yak e puskesmas
terakhir dua bulan yang lalu a anak
ibu demam biasa ibu bawa ke
puskesmas a ya alhamdulillah tiga
hari sembuah a
133
d. Siapa yang membantu
ibu dalam memenuhi kebutuhan
pendidikan untuk anak-anak
ibu?ya kalo kebutuhan
pendidikan seperti buku paket
sama LKS ya suka di kasih a
sama guru-guru a kadang ya pas
awal masuk juga kan ya beli
seragam alhamdulillah di bantu
sama guru-guru disana a
134
apa suka dikasi ke ibu, kalopin kadang suka di kasih oleh oleh kalo b. Siapa yang biasanya
ibu lagi gaada kerjaan ibu suka tetangga abis keluar kota memberikan dukungan
disuruh bantu-bantu basak atau b. Siapa yang biasanya emosional dan sosial kepada
bersih-bersih dirumah nya a. memberikan dukungan emosional ibu?kalo yang sering dukungan
b. Siapa yang biasanya dan sosial kepada ibu? Tetangga emosional ya ibu teteh sih a
memberikan dukungan ibu a c. Pada saat apa bentuk
emosional dan sosial kepada c. Pada saat apa bentuk dukungan emosional dan sosial
ibu? Tetangga dukungan emosional dan sosial diberikan kepada ibu?pas suami
c. Pada saat apa bentuk diberikan kepada ibu?kalo teteh meninggal a, suami teteh
dukungan emosional dan bantuannya ya tadi a, ngasih bekerja merantau di luar pulau
sosial diberikan kepada ibu? kerjaan begitu a kadang jadi buruh bangunan a ya
Kalo bantuan sosial ya kaya disemangatin a ya itu buat ibu tegar truskan ada kecelakaan yang
tadi a, suka ngasih makanan, saja a jalani hidup menimpa suami teteh. Suami
kerjaan sama ibu, kalo d. Bagaimana Ibu teteh meninggal saat kecelakaan
dukungan emosional seringnya memperoleh dukungan emosional itu a. Yang sering nyemangatin
dari orang-orang PKH. dan sosial dari orang lain ? ya teteh ya keluarga teteh a. Yang
d. Bagaimana Ibu paling perhatian dari tetangga a dan namanya baru nikah kan a ya
memperoleh dukungan juga ya ibu-ibu musholah a kalau terus kan lagi ngandung juga
emosional dan sosial dari orang ibu sakit kadang suka jengukin dan bagaimana ga kacau a. Ya
lain ? paling perhatian dari suka ngasih uang a syukurnya teteh punya ibu sama
PKH, tetangga disini juga e. Seberapa berartinya bapa yang baik a
alhamdulillah pada pertahian dukungan emosional dan sosial d. Bagaimana Ibu
sama ibu. yang diberikan bagi ibu ?kalo di memperoleh dukungan
e. Seberapa berartinya bilang seberapa berartinya ya emosional dan sosial dari orang
dukungan emosional dan sosial sangat berrti banget a apalagi kan lain ?ibu sama bapak ngasih
yang diberikan bagi ibu ? ibu sangat bergantung asama semangat kadang sodara teteh
sangat berati banget a buat ibu panggilan kerja ya namanya juga juga ngasih uang begitu a buat
yang keadaannya kayagini, mau serabutan a kalo gak ada yang anak teteh
apa-apa susah suami udah manggil nanti keluarga ga makan a e. Seberapa berartinya
gaada, apalagi ngebesarin dua dukungan emosional dan sosial
anak sendirian a. yang diberikan bagi ibu ?sangat
135
berarti a ga tahu mau bagaimana
teteh a kalau ngk ada orang tua
teteh. Kan anak masih kecil a
teteh kan dulu gak jualan. Ya
teteh jualan pas di tinggal sama
suami teteh saja a
2. Distancing a. Upaya apa yang Ibu a. Upaya apa yang Ibu a. Upaya apa yang Ibu
lakukan ketika ibu menghadapi lakukan ketika ibu menghadapi lakukan ketika ibu menghadapi
masalah dalam memenuhi masalah dalam memenuhi masalah dalam memenuhi
kebutuhan (sandang, pangan, kebutuhan (sandang, pangan, kebutuhan (sandang, pangan,
papan, kesehatan, pendidikan) ? papan, kesehatan, pendidikan) papan, kesehatan, pendidikan)
paling minjem uang a ke ?paling kalo ipaya sih ya ibu ?ya waktu pas awal-awal jualan
tetangga kalo ibu lagi bener- minjem uang a ke tetangga begitu ya a teteh itu malu a jualan
bener kosong bgt ga pegang kadang kalau si kecil minta baju keliling pakai sepeda . mau
uang, kalo untuk makan mah kadang suka ada yang jual baju bagaimana kan a namanya juga
seadanya, alhamdulillah anak- kreditan ya lumyan lah kan bisa di cari buat makan ya teteh buang
anak ibu juga pada ngerti cicil perharinya 2 rb ya kalo ibu rasa malu itu a. Kalo memenuhi
kondisi ibu. gak pegang uang banget ya kadang kebutuhan buat keluarga ya
b. Ketika terjadi masalah makan seadanya a kadang ibu teteh mengandalkan dari jualan
dalam memenuhi kebutuhan puasa a yang penting anak dan saja a
(sandang, pangan, papan, keluarga makan biarin ibu gak b. Ketika terjadi masalah
kesehatan, pendidikan), apakah makan juga dalam memenuhi kebutuhan
Ibu menarik diri dari b. Ketika terjadi masalah (sandang, pangan, papan,
lingkungan permasalahan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan, pendidikan), apakah
tersebut? Jika iya mengapa? (sandang, pangan, papan, Ibu menarik diri dari lingkungan
Demi kesehatan anak-anak ibu, kesehatan, pendidikan), apakah permasalahan tersebut? Jika iya
kalo masalah makan, ibu lagi Ibu menarik diri dari lingkungan mengapa?iya a, dulu teteh
gaada banget sembako udah permasalahan tersebut? Jika iya menyendiri di kamer gak mau
abis, ibu ngutang dulu ke mengapa? Kadang iya a, ibu teh keluar karena baru ditinggal
warung, nanti begitu udah ada malu (minder) kalo ke warung sama suami a. Yang cari uang
begitu a mau ngutang buat kan suami ya a. Teteh berpikir
136
uangnya ibu bayar nyicil sembako pas sudah sampe warung ini anak masih kecil a gimna ya
semampu ibu a ibu balik lagi karena malu buat buat membesarkannya teteh g
c. Siapakah yang paling ngutangnya. Ya bagaimana lagi a kerja dulu kiga belum jualan a
membantu ketika ibu ada kadang minjem uang ke sodara tapi c. Siapakah yang paling
masalahan dalam keluarga ? ya aa tahu kan ya sodara ibu juga membantu ketika ibu ada
tetangga ibu a, itu yang rumah sama kondisinya ya paling ke masalahan dalam keluarga
gede depan rumah ibu, tetangga nawarin kerjaan buat ?paling membantu sih ibu teteh
orangnya baik banget ke ibu nyuci nyetrika a selalu suport teteh ngurus anak
teh, kadang ibu juga suka malu c. Siapakah yang paling teteh kadang ngasih makan teteh
sendiri ya belum beli balas membantu ketika ibu ada ya pokonya keluarga teteh
kebaikan tetangga ibu, ibu masalahan dalam keluarga sangat membantu teteh saat
Cuma bisa bantu pake tenaga ?tetangga ibub sih a, orangnya baik masalah
kalo iya tetatangga ibu butuh a. Kadang ibu juga malu a sama d. Apabila terdapat
bantuan. diri ibu sendiri ya ga bisa bales masalah dalam pemenuhan
d. Apabila terdapat kebaikannya kebutuhan, langkah apa yang
masalah dalam pemenuhan d. Apabila terdapat masalah akan ibu lakukan dalam upaya
kebutuhan, langkah apa yang dalam pemenuhan kebutuhan, memenuhi kebutuhan keluarga
akan ibu lakukan dalam upaya langkah apa yang akan ibu lakukan (sandang, pangan, papan,
memenuhi kebutuhan keluarga dalam upaya memenuhi kebutuhan kesehatan, pendidikan) ?nah ini
(sandang, pangan, papan, keluarga (sandang, pangan, papan, a dulu kan ya teteh ngurung
kesehatan, pendidikan) ? kalo kesehatan, pendidikan) ?jika kalo terus ya di kamer terus teteh
udah bener-bener gaada ga ada banget pemasukan buat berpikir masa terus bergantung
pemasukan banget mah ibu makan ya paling ngutang dulu a ya ke ibu sama bapa. Akhirnya
paling Cuma bisa ngutang a, kadang cari apa begitu a yang bisa teteh memberanikan diri a.
kadang cari-cari kangkung di di jual seperti jual daun pisang a Kebetulan kan tetangga teteh itu
sawah atau tutut gitu buat dijual cari tutut begitu a dia buka warung lauk nasi terus
lagi. jika Ibu tidak peduli dengan dia nawarin buat teteh yang
jika Ibu tidak peduli dengan permasalahan yang ibu hadapi, jualan keliling. Awalnya teteh
permasalahan yang ibu hadapi, bagaimana dampaknya bagi malu a terus da gimna kan ya.
bagaimana dampaknya bagi keluarga ibu ?ya kan ibu sebagaqi Akibat kebutuhan terus anak
keluarga ibu ? ibu sebagai tulang punggung a ibunya ibu kan
137
tulang punggung keluarga kalo sudah tua cuman bisa aktivitas di perlu uang juga ya akhirnya
ibu ga peduli gimana nanti anak rumah, anak dua masih kecil-kecil. teteh mau a
ibu a, kasian anak ibu masih Yang pertama dia putus sekolah, jika Ibu tidak peduli dengan
pad asekolah. dia sekolah sampai smp a. Da cari permasalahan yang ibu hadapi,
kerja susah rencananya mau ikut bagaimana dampaknya bagi
paket c yang diadakan oleh desa a keluarga ibu ?anak teteh
terus yang kecil kan masih sd kelas mungkin terlantar a, diurus sama
4 ya paling dampaknya kalo ibu ibu ya ekonomi keluarga juga
sakit saja a ya ga ada banget kan serba kurang a akibatnya
pemasuka a buat makan sehari-hari kalo teteh diem saja mungkin ya
juga ibu bergantung dari panggilan kasihan saja sama orang tua
orang a bebannya bertambah udahmah
teteh sekarang tambah anak
teteh yang masih balita
3. Self control a. Apa yang Ibu lakukan a. Apa yang Ibu lakukan a. Apa yang Ibu lakukan
untuk mengatur perasaan dan untuk mengatur perasaan dan untuk mengatur perasaan dan
tindakan Ibu untuk tindakan Ibu untuk menyelesaikan tindakan Ibu untuk
menyelesaikan masalah dalam masalah dalam pemenuhan menyelesaikan masalah dalam
pemenuhan kebutuhan kebutuhan (sandang, pangan, pemenuhan kebutuhan (sandang,
(sandang, pangan, papan) ? papan) ?ya kalo disebut mah a pangan, papan) ?kalo
perasaan ibu teh sedih ya a perasaan ibu teh sedih a ingin sekarangmah harus tetap
pengen kaya orang lain masih begitu kaya orang lain pergi semangat a cari uang karena
pada punya suami, punya apa g kemana punya apa g bingung besok inget anak saja masih kecil
bingung besok gimna ya gimna ya begitulah a. Tapi ibu b. Bagaimana cara
begitulah a. Tapi ibu yang yang terima saja a nasib ibu ya ibu mengatur perasaan dan tindakan
terima saja a nasib ibu ya ibu tegar dan jalani saja hari-hari ibu a Ibu agar masalah yang Ibu
tegar dan jalani aja b. Bagaimana cara mengatur hadapi dapat
b. Bagaimana cara perasaan dan tindakan Ibu agar terselesaikan?berfikir positif sih
mengatur perasaan dan masalah yang Ibu hadapi dapat a belajar mandiri sekarang kan
tindakan Ibu agar masalah yang terselesaikan? Ya paling ibu punya tanggunan anak teteh
Ibu hadapi dapat terselesaikan? bersyukur saja a ka gusti Allah a.
138
Ibu mah selalu bersyukur ka Coba lihat a ada orang yang lebih masih kecil ya teteh harus tetap
gusti Allah, masih diberi gak punya dari ibu tapi mereka ya semangat saja a
kesehatan buat besarin anak- bersyukur saja a. c. Pada saat apa perasaan
anak ibu, banyak banyak c. Pada saat apa perasaan dan dan tindakan Ibu mulai tidak
bersyukur aja a walaupun hidup tindakan Ibu mulai tidak terkontrol? Adakah hal hal yang
ibu gini-ini aja. terkontrol? Adakah hal hal yang menjadi pemicunya?ya kalo
c. Pada saat apa perasaan menjadi pemicunya?kadang ibu itu anak rewel a terus teteh keinget
dan tindakan Ibu mulai tidak suka marah sama keadaan ibu yang sama suami teteh, kadang teteh
terkontrol? Adakah hal hal yang serba kekurangan a. Pemicu dari mengurung diri di kamer
menjadi pemicunya? Ya ibu perasaan ibu saat anak itu banyak seharian a
kadang suka marah sama diri maunya a ingin kaya orang padah d. Mengapa hal tersebut
ibu sendiri yang sekarang ya gini kan orang tuanya gak punya bisa terjadi?teteh masih trauma
hidupnya serba kekurangan. anak nagis-nangis ya ibu teh sedih begitu a sama suami teteh yang
d. Mengapa hal tersebut marah saja a sama keadaan ibu meninggal terus ya anak teteh
bisa terjadi? Hal tersebut bisa sekarang rewel kan ya belum lagi kan
terjadi ketika ibu lagi tidak ada d. Mengapa hal tersebut bisa cicilan motor juga yang belum
pemasukan sama sekali dan terjadi? Ya anak ibu si kecil suka lunas
anak harus bayar iuran nangis-nangis a banyak e. Siapa yang membantu
sekolahnya. keinginannya a sedangkan uang ibu untuk memenuhi kebutuhan
e. Siapa yang membantu yang ibu hasilkan dari bekerja keluarga disaat perasaan dan
ibu untuk memenuhi kebutuhan hanya cukup buat makan sehari- tindakan ibu sedang tidak
keluarga disaat perasaan dan hari keluarga a terkontrol ?ibu sama bapak teteh
tindakan ibu sedang tidak e. Siapa yang membantu ibu a
terkontrol ? dari tetangga, untuk memenuhi kebutuhan
kadang ya suka aja orang yang keluarga disaat perasaan dan
butuh bantuan tenaga ibu, enah tindakan ibu sedang tidak
itu buat bersih-bersih rumah terkontrol ? dari tetangga, kadang
atau masak. suka ada saja a orang yang butuh
bantuan ibu buat tandur lah nyuci
lah ya kegiatan itu setidaknya buat
ibu semangat lagi a untuk cari uang
139
4. Escape a. Apa yang Ibu lakukan a. Apa yang Ibu lakukan a. Apa yang Ibu lakukan
Avoidance ketika menghadapi masalah ketika menghadapi masalah dalam ketika menghadapi masalah
dalam pemenuhan kebutuhan pemenuhan kebutuhan hidup dalam pemenuhan kebutuhan
hidup (sandang, pangan, papan, (sandang, pangan, papan, hidup (sandang, pangan, papan,
pendidikan, dan kesehatan)? Ya pendidikan, dan kesehatan)?ya kalo pendidikan, dan kesehatan)?ya
kalo misal gaada uang ya itu misal ga ada uang tadi a ibu cari paling hadapi saja sih ada
tadi a, ibu cari sesuatu yang apa saja yang ada d kebun orang bagaimana juga kalau
bisa dimasak, yg bisa dijual begitu ya buat makan saja a, ya masalahmu pati ada saja, kaya
lagi, alhamdulillah kalo untuk kalo pendidikan kan gratis a da ada kemarin saja sih pas waktu mau
pendidikan gratis, ada KIP, dan bantuan KIP terus kan kalau sakit lahiran kan ya buat persalinan
bantuan PKH ya mengandalkan juga kan ada bantuan KIS a kan uang dari mana kan a. Ya
bantuan aja si a. b. jika terjadi masalah dalam syukurnya ada sodara-sodara
b. jika terjadi masalah pemenuhan kebutuhan dasar, teteh begitu a ngasih uang begitu
dalam pemenuhan kebutuhan apakah ibu menghindar atau patungan ya walaupun ga
dasar, apakah ibu menghindar melibatkan diri kedalam perbuatan banyak tapi cukup buat bayar
atau melibatkan diri kedalam yang negatif ( tidur terlalu lama, persalinan kemarin
perbuatan yang negatif ( tidur mimum obat terlarang, atau tidak b. jika terjadi masalah
terlalu lama, mimum obat mau bersosialisasi dengan orang dalam pemenuhan kebutuhan
terlarang, atau tidak mau lain ) dari permasalahan tersebut? dasar, apakah ibu menghindar
bersosialisasi dengan orang lain Mengapa?ya kalo hal negatif mah atau melibatkan diri kedalam
) dari permasalahan tersebut? alhamdulillah sih a belum pernah, perbuatan yang negatif ( tidur
Mengapa? Ya kalo hal negatif pernah liat sih a ya di berita orang terlalu lama, mimum obat
mah alhamdulillah si belum susah ya cari kerja susah ya terlarang, atau tidak mau
pernah, ibu Cuma bisa minta akhirnya mencuri a. Kalo ibumah bersosialisasi dengan orang lain
doa sama Allah agar hidup ibu ngk sih a. Ya kalo ada masalah ya ) dari permasalahan tersebut?
lebih sejahtera, segala masalah ibumah jalani ya kalo bisa makan Mengapa?ya dulu iya a teteh ya
yg ibu hadapi cepet selesai, ya ya makan ya kalo g ada yang bisa mengurung diri di kamer tidak
jalani aja sebisa ibu. di makan ya seadanya ga ada lauk mau besosialisasi akibat di
c. Siapa yang paling ya cari daun singkong a ka kebon tinggal sama suami teteh a
membantu Ibu ketika terjadi ya jalani weh a ibumah da ngeluh c. Siapa yang paling
sebuah permasalahan dalam membantu Ibu ketika terjadi
140
keluarga Ibu? Yang paling juga percumah a da ibu orang yang sebuah permasalahan dalam
membantu ibu ya tetangga a. ga punya a keluarga Ibu? Ibu sama bapa
d. Bagaimana dampaknya c. Siapa yang paling teteh a
jika ibu menghindar dari membantu Ibu ketika terjadi sebuah d. Bagaimana dampaknya
permasalahan yang dihadapi ? permasalahan dalam keluarga Ibu? jika ibu menghindar dari
ibu kasian a sama anak-anak Yang paling membantu ibu ya permasalahan yang dihadapi ?
yang masih sekolah masih tetangga ibu a teteh gak bisa bayangin a
sangat butuh kasih sayang d. Bagaimana dampaknya pokonya teteh depresi waktu itu
orangtua, apalagi mereka udah jika ibu menghindar dari ya syukurnya ada orang tua teteh
gapunya bapak kaya temen-nya permasalahan yang dihadapi ?
yang lain. Ya ibu kasian ya a sama ibunya
ibu, beliau kan sudah sepuh a jadi
kalau ibu misalnya menghindar
atau ibu peergi dari rumah siapa
yang akan merawat beliau apalagi
kan ibu punya anak a masih butuh
ibu ya walaupun serba kekurangan
ya ibu bersyukur saja a
5. Accepting a. Apakah Ibu menerima a. Apakah Ibu menerima a. Apakah Ibu menerima
Responsibility segala sesuatu yang terjadi saat segala sesuatu yang terjadi saat ini segala sesuatu yang terjadi saat
ini sebagaimana mestinya? sebagaimana mestinya? Iya a ini sebagaimana mestinya?
Apakah Ibu sudah melakukan menerima Sekarang iya sudah menerima a
penyesuaian diri dengan b. Apakah Ibu sudah b. Apakah Ibu sudah
lingkungan yang sedang melakukan penyesuaian diri melakukan penyesuaian diri
dialami? Iya a, sudah dengan lingkungan yang sedang dengan lingkungan yang sedang
menerima, masa harus sedih dialami? Iya a, da bagaimana a dialami?iya a ya alhamdulillah
terus a, kalo ibu sedih terus masa harus sedih terus a da sekarang teteh sedikit-sedikit
kasian anak-anak ibu a. memang nasib ibu begini a ya ibu sudah terbiasa a sama kondisi
b. Bagaimana cara Ibu jalani saja teteh
melakukan penyesuaian diri c. Bagaimana cara Ibu c. Bagaimana cara Ibu
sehingga Ibu bisa menerima melakukan penyesuaian diri melakukan penyesuaian diri
141
segala sesuatu yang terjadi saat sehingga Ibu bisa menerima segala sehingga Ibu bisa menerima
ini? ibu suka ngumpul a sama sesuatu yang terjadi saat ini?ibu segala sesuatu yang terjadi saat
tetangga atau ada kegiatan a ya suka ngumpul a sama tetangga atau ini? Suport saja a dari keluarga
alhamdulillah ibu menerima ada kegiatan a ya alhamdulillah ibu terus inget anak saja a kan masih
apa yang ibu hadapi ya ibu menerima apa yang ibu hadapi ya kecil juga
kadang dapat motivasi dari ibu kadang dapat motivasi dari d. Pernahkah Ibu merasa
tetangga ibu, dari orang-orang tetangga ibu a itu sih yang bikin bahwa apa yang terjadi dalam
PKH a itu sih yang bikin ibu ibu kuat a kehidupan Ibu saat ini tidak bisa
kuat a. d. Pernahkah Ibu merasa Ibu terima? Iya a pernah, saat
c. Pernahkah Ibu merasa bahwa apa yang terjadi dalam suami teteh meninggal saja
bahwa apa yang terjadi dalam kehidupan Ibu saat ini tidak bisa rasanya Tuhan gak adil apalagi
kehidupan Ibu saat ini tidak Ibu terima? Iya a, saat ayahnya kan teteh lagi mengandung anak
bisa Ibu terima? Iya a, saat anak-anak pisah sama ibu, ya teteh a
bapaknya anak-anak meninggal ayahnya anak-anak nikah lagi a e. Siapakah yang
karna covid, disisi lain sama orang dan ibu di telantarin a membantu Ibu dalam proses
bapapknya anak- juga orang yg ibu juga pernah berpikir untuk penyesuaian diri dan penerimaan
serba pas-pasan, dan sekarang bunuh diri a, tapi da gimna kan diri dan keadaan?orang tua sama
ibu harus bisa menghidupi kata agama juga gak boleh kan a keluarga teteh a
kedua anak ibu. dosanya gede
d. Siapakah yang e. Siapakah yang membantu
membantu Ibu dalam proses Ibu dalam proses penyesuaian diri
penyesuaian diri dan dan penerimaan diri dan keadaan?
penerimaan diri dan keadaan? Ya tetangga sama ibu ibu a kalo
Tetangga sama ibu-ibu PKH lagi istirahat nandur itu suka
kalo lg pda kumpul. ngobrol masalah kehidupa a ya jadi
ibu dapat menerima kondisi ibu toh
ada orang lain juga yang lebih kaya
ibu susahnya
6. Positive a. Pernahkah Ibu berfikir a. Pernahkah Ibu berfikir a. Pernahkah Ibu berfikir
Reappraisal positif atas yang terjadi dalam positif atas yang terjadi dalam positif atas yang terjadi dalam
kehidupan Ibu? Iya a kehidupan Ibu? Iya a
142
kehidupan Ibu? Iya a. Ibu selalu b. Apa hikmah yang Ibu petik b. Apa hikmah yang Ibu
berpikir positf. dari setiap kejadian yang ada petik dari setiap kejadian yang
b. Apa hikmah yang Ibu dalam hidup Ibu?ya kalo ada dalam hidup Ibu?jadi teteh
petik dari setiap kejadian yang hikmahnya ya kalo banyak sekarang lebih mandiri dan
ada dalam hidup Ibu? bersyukur walopun lagi belajar jadi orang tua a bagi
Hikmahnya ya banyak-banyak kekurangan a insya allah tuhanpun anak teteh
bersyukur aja, walaupun lagi bakal ngaih yang terbaik a da sudah c. Bagaimana cara Ibu
kekurangan insyaAllah tuhan ada di takdir Tuhan pasti sudah agar selalu berpikir positif dan
akan ngasih yang terbaik untuk punya rencana a mengambil hikmah atas segala
hambanya yang sedang c. Bagaimana cara Ibu agar sesuatu yang terjadi pada Ibu
berjuang untuk keluarga, tuhan selalu berpikir positif dan dalam mnghadapi masalah
pasti sudah punya rencana yang mengambil hikmah atas segala pemenuhan kebutuhan
terbaik untuk hambanya. sesuatu yang terjadi pada Ibu keluarga?ya a kalo teteh sedih
c. Bagaimana cara Ibu dalam mnghadapi masalah murung terus mengurung diri di
agar selalu berpikir positif dan pemenuhan kebutuhan keluarga? kamer kan kasian a ke ibu sama
mengambil hikmah atas segala Ya kalo ibu sedang kerja dirumah bapa teteh terus anak teteh juga
sesuatu yang terjadi pada Ibu orang itu a suka ada saja orang kan masih kecil a kasian ya mau
dalam mnghadapi masalah yang mengemis tapi badannya g mau ya teteh harus bangkit
pemenuhan kebutuhan sehat keliatan bugar a dan mampu harus berpikir positif
keluarga? Ya kalo ibu sedang kerja begitu a. Disitu ibu malu a d. Siapakah yang
kerja dirumah atau dijalan itu a sama diri ibu kalo ibu dalam posisi membantu Ibu dalam
suka ada saja orang yang itu ibu malu banget a ya mending mengingatkan untuk selalu
mengemis tapi badannya sehat gini saja a kerja yang penting halal berpikir positif dan mengambil
keliatan bugar a dan mampu cukup buat makan anak keluarga. hikmah atas segala yang
kerja begitu a. Disitu ibu malu a d. Siapakah yang membantu terjadi?kedua orang tua teteh a
sama diri ibu kalo ibu dalam Ibu dalam mengingatkan untuk yamh berkat mereka teteh
posisi itu ibu malu banget a ya selalu berpikir positif dan belajar jadi orang tua bagi anak
mending gini saja a kerja yang mengambil hikmah atas segala teteh sendiri a
penting halal cukup buat makan yang terjadi?ibu sering ikut
anak keluarga. pengajian a setiap malam sabtu
kalo disinimah disebutnya jimat.
143
d. Siapakah yang Kadang pak kyai itu suka beri
membantu Ibu dalam nasihat sama prinsip hidup a ya itu
mengingatkan untuk selalu a yang buat ibu semangat dan
berpikir positif dan mengambil berpikir poitif a menerima kondisi
hikmah atas segala yang toh kita juga hidup sementara a
terjadi? ibu sering ikut
pengajian a setiap malam jumat
sama minggu pagi. kalo
disinimah disebutnya jimat atau
jumat kliwonnan, kalo minggu
pagi, ngaji pagi sama ibu-ibu
ada ceramahnya. Kadang pak
kyai itu suka beri nasihat sama
prinsip hidup a ya itu a yang
buat ibu semangat dan berpikir
positif a menerima kondisi toh
kita juga hidup sementara a.
Rekapitulasi Problem Focused Strategy
144
b. Bagaimana cara Ibu b. Bagaimana cara Ibu untuk belajar mandiri sesekali ngk
untuk tetap dapat mengontrol tetap dapat mengontrol diri dengan ngerepotin orang tua teteh a
diri dengan baik sehingga Ibu baik sehingga Ibu dapat memenuhi b. Bagaimana cara Ibu
dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan keluaraga Ibu? Ya ibu untuk tetap dapat mengontrol
keluaraga Ibu? Banyak coba lupain saja a maalah hidup toh diri dengan baik sehingga Ibu
bersyukur dan minta doa sama masalah harus di hadapi kan terima dapat memenuhi kebutuhan
gusti Allah saja nasib a keluaraga Ibu?berkat nasihat
c. Siapa yang membantu c. Siapa yang membantu Ibu dan dorongan motivasi dari
Ibu dalam mengontrol diri Ibu dalam mengontrol diri Ibu ketika kedua orang tua teteh a ya
ketika terjadi suatu terjadi suatu permasalahan? Ya alhamdulillah sekarang teteh
permasalahan? Kalo ibu tipe paling tetangga terdekat a kalo semangat a buat mencari uang
orang yg gasuka curhat sana misal ibu sedih atau ada kejadian c. Siapa yang membantu
sini, kalo ada masalah dalam apa kadang tetngga ibu suka main Ibu dalam mengontrol diri Ibu
keluarga diceritain semua ke ke rumah ya itunngobrol atau ketika terjadi suatu
tetanga engga, paling ya ibu mengerjakan sesuatu a permasalahan?kedeua orang tua
Cuma bisa minta pertolongan d. Pernahkah Ibu mengalami teteh a
sama gusti Allah. kontrol diri yang buruk? Pernah a, d. Pernahkah Ibu
d. Pernahkah Ibu saat anak nangis saja a banyak mengalami kontrol diri yang
mengalami kontrol diri yang maunya ya ibu kesel marah a buruk?iya pernah ya itu saat
buruk? Ga pernah si a e. Apakah Ibu pernah baru-baru suami teteh
e. Apakah Ibu pernah meyalahkan keadaan atas apa yang meninggal teteh gampang sedih
meyalahkan keadaan atas apa terjadi dalam kehidupan Ibu? Iya murung
yang terjadi dalam kehidupan pernah a ibutuh kadang e. Apakah Ibu pernah
Ibu? Pernah, ibu suka nyalahin membandingkan kehidupan ibu meyalahkan keadaan atas apa
diri ibu sendiri, karna ibu udah sama orang lain kadang merasa yang terjadi dalam kehidupan
ngerasa capek dan gakuat Tuhan itu gak adil Ibu? Iya a pernah a
ngehadapin situasi saat ini
2. Keterampilan a. Apa yang biasanya Ibu a. Apa yang biasanya Ibu a. Apa yang biasanya Ibu
memecahkan lakukan untuk memenuhi lakukan untuk memenuhi lakukan untuk memenuhi
masalah kebutuhan keluarga Ibu? Ibu kebutuhan keluarga Ibu?ya ibu tadi kebutuhan keluarga
a kerja jadi buruh tani kadang Ibu?sekarang teteh jualan
145
jualan seblak, sama tutut sama tandur ngagasrok sawah, kadang keliling a sayur sama lauk nasi
jajanan anak- gitu. nyuci nyetrika a ya bagaimana saja dari tetangga teteh
b. Bagaimana cara Ibu a buat nutupin makan keluarga b. Bagaimana cara Ibu
melakukan hal tersebut bila b. Bagaimana cara Ibu melakukan hal tersebut bila
terjadi hambatan didalam nya? melakukan hal tersebut bila terjadi terjadi hambatan didalam
misal kalo ga ada kerjaan a hambatan didalam nya?misal kalo nya?ya seperti kemarin saja pas
kan g ada pemasukan terus ga ada kerjaan a kan g ada corona ya paling jualannya
buat makan itu susah y kadang pemasukan terus buat makan itu sedikit yang banyak a dan juga
ibu ngutang duku ke warung susah y kadang ibu ngutang duku teteh juga ya harus banyak
untuk beli sembako. ke warung kadang ibu cari daun dirumah juga kan ngurus anak
c. Siapa yang membantu singkong a ke kebon ya atau cari juga a
Ibu dalam memenuhi tutut a buat lauk atau buat dijual a c. Siapa yang membantu
kebutuhan keluarga ataupun c. Siapa yang membantu Ibu Ibu dalam memenuhi kebutuhan
saipa yang membantu Ibu jika dalam memenuhi kebutuhan keluarga ataupun saipa yang
terjadi permasalahan dalam keluarga ataupun saipa yang membantu Ibu jika terjadi
keluarga Ibu? Ibu membantu Ibu jika terjadi permasalahan dalam keluarga
mengandalkan bansos, sama permasalahan dalam keluarga Ibu? Ibu?orang tua teteh a
jualan, kalo bener-bener Ya tetangga ibu a d. Seberapa penting
kosong ya itu, ibu ngutang d. Seberapa penting kehadiran kehadiran orang lain dalam
dulu. orang lain dalam memenuhi memenuhi kebutuhan keluarga
d. Seberapa penting kebutuhan keluarga Ibu? Ya bisa Ibu?sangat penting apalagi
kehadiran orang lain dalam dibilang sangat penting kalo g ada kedua orang tua teteh
memenuhi kebutuhan mereka ibu bagaimana ini buat
keluarga Ibu? Sangat penting makan keluarga sedangkan
banget buat ibu a tanggungan ibu kan ada tiga a
3. Keterampilan a. Apakah ibu menjalin a. Apakah ibu menjalin a. Apakah ibu menjalin
sosial hubungan dengan orang lain hubungan dengan orang lain atau hubungan dengan orang lain
atau bekerja sama untuk dapat bekerja sama untuk dapat atau bekerja sama untuk dapat
memenuhi kebutuhan keluarga memenuhi kebutuhan keluarga ? memenuhi kebutuhan keluarga
? iya a iya a ?iya a sama tetangga teteh yang
buka warung lauk nasi
146
b. Siapa yang ibu ajak b. Siapa yang ibu ajak bekerja b. Siapa yang ibu ajak
bekerja sama ? tetangga sama ? ya kadang tetangga sekitar a bekerja sama ?tetangga teteh
sekitar a, kadang nyuruh ibu kadang ya nyuruh ibu buat jualin c. Kapan itu terjadi ?
buat bantu-bantu dirumah atau makanan kadang nyuci nyawah sekitar 1 tahun lebih a
masak kalo ada acara begitu a d. Bagaimana prosesnya
c. Kapan itu terjadi ? c. Kapan itu terjadi ? ya kalo ?ya tetangga teteh menarkan a
setelah ibu ditinggal suami nyucimah kadang seminggu dua buat dagangannya teteh jualin
d. Bagaimana prosesnya kali a kalo buruh sawah mah y keliling ya teteh gimna lagi kan
? suka dipanggil tiba2 aja kalo tergantung musim padi saja a ya akhirnya ya mau juga a
ibu lagi gaada kerjaan bgt ibu d. Bagaimana prosesnya ? ya e. Seberapa penting
ambil. kalo nyucimah a ya ibu keterampilan sosial tersebut
e. Seberapa penting menawarkan a ke tetangga a biasa bagi Ibu?untuk sekarang sangat
keterampilan sosial tersebut buat nyetrika atao nyuci baju a y penting buat menhidupi
bagi Ibu? Sangat penting kalau sawahmah kadang bagaimana keluarga teteh sekarang ya buat
untuk membantu panggilan saja a tabung lah a
perekonomian keluarga ibu e. Seberapa penting
keterampilan sosial tersebut bagi
Ibu? Sangat penti a ya kalo g begitu
ibu ga bisa makan a
4. Dukungan Dukungan Sosial seperti apa a. Dukungan Sosial seperti a. Dukungan Sosial seperti
sosial yang pernah Ibu dapatkan? ya apa yang pernah Ibu dapatkan?ya apa yang pernah Ibu
kalo ibumah paling dapat kalo ibumah paling dapat perhatian dapatkan?ya dukungan sosial
perhatian a dari tetangga a dari tetangga kadang suka suka emoisional a dari keluarga teteh
kadang suka suka kasih kasih sembako uang ataupun saat ditinggal sama suami a
sembako uang ataupun kerjaan kerjaan a b. Bagaimana cara Ibu
a b. Bagaimana cara Ibu dalam dalam memperoleh dukungan
a. Bagaimana cara Ibu memperoleh dukungan sosial sosial tersebut?orang tua
dalam memperoleh dukungan tersebut?ya tetangga ibu baik baik a teteh dan keluarga yang terus
sosial tersebut? ya tetangga kadang menyemangati ibu dengan menerus menyemangati teteh a
ibu baik baik a kadang memberikan kerjaan secara tidak dan akhirnya teteh bisa bangkit
menyemangati ibu dengan
147
memberikan kerjaan secara langsung buat kuat a dalam c. Siapa saja yang
tidak langsung buat kuat a menjalani hidup memberikan dukungan sosial
dalam menjalani hidup c. Siapa saja yang kepada Ibu?keluarga dekat ibu
b. Siapa saja yang memberikan dukungan sosial sama bapa a
memberikan dukungan sosial kepada Ibu? Tetangga sih a yang d. Pada saat apa Ibu
kepada Ibu? Tetangga si a yng sangat seringmah. mendapatkan dukungan sosial
sangat sering mh d. Pada saat apa Ibu tersebut?saat teteh terpuruk
c. Pada saat apa Ibu mendapatkan dukungan sosial ditinggalk suami a
mendapatkan dukungan sosial tersebut?ya kalo lagi nganggur a
tersebut? ya kalo lagi kalo lagi sakit ya begitu kalo hidup
nganggur a kalo lagi sakit ya bertetangga harus saling bebuat
begitu kalo hidup bertetangga baik
harus saling bebuat baik.
5. Materi a. Apakah Ibu pernah a. Apakah Ibu pernah a. Apakah Ibu pernah
mendapatkan dukungan mendapatkan dukungan berupa mendapatkan dukungan berupa
berupa materi? Iya a materi? Iya a materi?iya a pernah
b. Bagaimana cara Ibu b. Bagaimana cara Ibu b. Bagaimana cara Ibu
mendapatkan dukungan mendapatkan dukungan tersebut? mendapatkan dukungan
tersebut? Ibu mendapat uang Ibu mendapatkan uang dengan tersebut? Ya yang namanya
dengan bekerja membantu bekerja menjadi buruh cuci dan orang tua a ya sama teteh ya
tetangga masak atau bersih- juga buruh tani a ya kadang suka ngasih ngasih saja a
bersih rumah, kadang suka juga di kasih uang oleh tetangga c. Siapa saja yang pernah
juga dikasi uang dari tetangga buat jajan anak ibu memberikan dukungan materi
buat jajan anak, dikasi c. Siapa saja yang pernah kepada ibu ( uang, barang,
makanan. memberikan dukungan materi layanan) ?ibu bapa dan juga
c. Siapa saja yang pernah kepada ibu ( uang, barang, layanan) keluarga teteh a
memberikan dukungan materi ?yang paling banyak sih a tetangga d. Kapan dukungan materi
kepada ibu ( uang, barang, kadang sodara ibu a ya kadang dari tersebut diberikan kepada
layanan) ? tetangga, da ibu desa juga kadang suka memberi ibu?saat teteh terpuruk dan
gapunya sodara deket, sodara bantuan entah itu kerjaan a sampe sekarang pun teteh
ibu jauh-jauh, sodara suami kadang masih di kasih uang
148
juga sama hidupnya pas-pasan, d. Kapan dukungan materi sama keluarga teteh buat anak
sama bantuan dari desa PKH tersebut diberikan kepada ibu?ya teteh
itu sama bansos kalo ibu lagi kesusahan a ya kalau g
d. Kapan dukungan ada kerjaan begitu a
materi tersebut diberikan
kepada ibu? Ya kalo ibu lagi
gaada kerjaan.
149