Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permasalahan sampah di Indonesia bukan lagi rahasia umum. Belakangan ini permasalahan
sampah yang semakin hari semakin menggunung sudah menjadi topik perbincangan yang cukup
menyedot perhatian setiap kalangan. Permasalahan sampah sudah menjadi santapan sehari-hari bagi
masyarakat Indonesia. Berbagai jenis sampah telah mewarnai setiap sudut pandang kita. Sampah
merupakan hal yang serius yang harus ditangani segera. Bisa dibayangkan sekian kubik sampah
dibuang oleh rumah tangga dan industri. Dan mau tidak mau kita harus mengakui bahwa
bangsa Indonesia ini masih kurang memahami tentang sampah.
Berbagai cara telah ditempuh oleh Pemerintah dan sebagian masyarakat untuk mengurangi
volume sampah di Indonesia. Namun tetap saja sampah masih menumpuk dan menimbulkan
ketidaknyamanan bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, sebagai jalan alternatif kami mencoba
untuk memanfaatkan kardus dan koran yang tidak terpakai menjadi beberapa bentuk kerajinan
tangan yang bernilai tinggi dan juga menambah keindahan ruangan.
Keindahan ruangan, merupakan aspek yang sangat di inginkan semua orang dengan
kerapian ruangan dan hiasan yang ada di ruangan, karena hal itulah kami merancang kerajinan
tangan seperti meja dan tempat lampu untuk sebuah ruangan yang akan membuat ruangan
tersebut akan lebih elegan dan terasa indah.
Kerajinan tangan ini di buat bukan semata harus memiliki modal yang besar tapi terdapat
suatu perencanaan, berupa perencanaan usaha yang meliputi: menghasilkan produk, pemasaran
dan jasa.
Kami membuat suatu kerajinan yang terbuat dari barang-barang bekas yang bisa
bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Modal yang dibutuhkan untuk membuat suatu kerajinan dari
kardus ini ±Rp. 250.000,00 - untuk pembelian bahan pokok dan alat.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah:
 Memperoleh keuntungan
 Memberikan kreasi keindahan ruangan yang sangat elegan
 Meningkatkan rasa kebersihan lingkungan
 Sebagai lahan eksperimen berbisnis di tengah banyaknya pengangguran berijazah yang
ada di negeri ini

C. Manfaat
 Mendapatkan lingkungan yang bersih
 Memberikan keindahan ruangan dengan harga yang terjangkau
 Menciptakan kreasi seseorang dan lebih peduli dengan peluang usaha

1
D. Langkah yang Dilakukan
 Mencari alat dan bahan
a. Bahan: Tahap pertama yang akan di lakukan adalah mencari bahan dari kardus
bekas yang di butuhkan
b. Alat: membeli alat yang di butuhkan
 Perencanaan pembuatan dan proses yang tepat pada waktunya
 Menghindari kerusakan pada alat dan bahan
 Mempromosikan sebuah produk yang kita hasilkan

2
BAB II
LANDASAN TEORI

Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan
secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau cacat selama manufaktur;
atau materi berlebihan atau buangan. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994) Kesenian dari barang
bekas adalah salah satu jenis hasil karya seni oleh individu ataupun kelompok dimana bahan-
bahannya terdiri dari barang-barang bekas. Kesenian barang bekas pertama kali dikenalkan oleh
Wensislaus Makur, seorang kelahiran Flores. Beliau merupakan bekas buruh bangunan di Bali.
Wensislaus Makur membuat tas unik dari sampah karung plastik beras, sampai menembus pasar
konsumen di Eropa.
Kardus (corrugated paper) merupakan bahan kemasan yang digunakan untuk melindungi
suatu produk selama distribusi dari produsen ke konsumen. Kardus terbuat dari bahan dasar berupa
kertas yang diketahui mudah sekali mengalami kerusakan. Walaupun begitu, sampah kardus tetap
saja dapat menimbulkan masalah yang dapat menganggu kebersihan dan keindahan lingkungan.
Di Indonesia pemanfaatan sampah kardus masih belum dilakukan dengan optimal. Padahal
sampah kardus yang sudah tidak terpakai tersebut dapat dimanfaatkan kembali melalui proses
daur ulang.
Kami membuat meja dan tempat lampu dari kardus, kardus yang digunakan disini merupakan kardus
berukuran besar seperti kardus rokok. Usaha membuat kerajinan tangan ini mempunyai tujuan
konsumen memiliki barang yang unik di rumah. Dilihat dari prospek usaha ini sangat berpotensi
untuk menjadi usaha sampingan Mahasiswa/i agar boleh menambah keuangan. Selain itu bisa
menambah pengalaman, bukan hanya mencari keuntungan. Kekurangan dari usaha ini adalah
tidak boleh dilakukan seorang diri saja karena pekerjaannya yang cukup rumit dan memakan
waktu yang agak lama.

3
BAB III
PEMBAHASAN

A. Peluang Usaha

Usaha dengan bahan baku barang bekas masih sangat minim ditemukan, padahal barang
bekas yang kita temui sehari-hari sebenarnya masih dapat digunakan kembali. Banyak sekali orang
yang memandang sebelah mata pemakaian barang yang terbuat dari barang bekas ini dapat
mengurangi timbunan sampah, namun sesuatu yang besar tidak mungkin terjadi tanpa sesuatu yang
kecil kan? Oleh karena itu, kerajinan dari barang bekas ini tergolong bisnis yang cukup menggiurkan.
Peminat produk barang bekas sebenarnya cukup banyak karena mereka ingin dapat berpartisipasi
dalam mengurangi sampah. Bisnis kerajinan dari bahan bekas ini tidak perlu modal besar karena
hanya membutuhkan barang bekas sebagai bahan serta kreatifitas yang tinggi.
Usaha kesenian dari barang bekas ini merupakan kategori dalam menjual keahlian, sehingga
yang diperlukan kreativitas untuk merancang kesenian tersebut. Selain itu, tidak mudah menjadi
pengusaha produk ini, karena harus dapat membaca situasi lingkungan eksternal. Hal ini adalah
kunci pokok untuk berhasil. Kesenian dari barang bekas digolongkan dalam alternatif mencari
penghasilan tambahan dengan membuka usaha sendiri. Akan tetapi diperlukan pengorbanan
waktu, tenaga, dan biaya apabila ternyata sistem yang dibangun gagal.

B. Proses Pembuatan Produk

1. Alat dan Bahan


a) Alat b) Bahan
 Gunting  Kardus Bekas
 Cutter  Lampu
 Lem tembak  Lem
 Penggaris  Tempat Gulungan Karpet
 Pensil  Stand lampu
 Kertas Kaf dan Kertas Karton
 Cat dan Pilox

2. Cara kerja
 Bentuk kardus sesuai dengan pola yang diinginkan (bulat dan kotak)
 Buat seperti cara kerja diatas pada kardus-kardus lainnya
 Kemudian kardus yang sudah terbentuk polanya disusun dengan merekatkan lem, agar
kardus menjadi tebal

4
 Di bagian bawah kardus diberi lubang sebagai tempat penahan atau kaki dari meja
 Potong Gulungan karpet sesuai dengan ukuran yang digunakan untuk kaki dari meja
 Kemudian potongan dari gulungan karpet dimasukkan ke dalam lubang dari kardus yang
ada dan rekatkan dengan lem
 Lalu bagian atas dan samping dari kardus di tutupi dengan koran agar menjadi rapi
 Kemudia tutupi dengan kertas karton dan terakhir dengan kertas kaf
 Dan untuk hasil terbaik meja dari kardus ini akan di cat, agar lebih bagus dan menarik
tampilannya.

BAB IV
RINCIAN BIAYA

A. Aspek Biaya
Sumber dana untuk usaha yang akan dijalankan oleh kelompok kami ini adalah dari dana
pribadi. Karena usaha ini masih bersifat kelompok maka modal masih mutlak kelompok, dan
dana ini dijadikan modal usaha.

B. Rincian Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Kardus Bekas Rp. 123.000,-
Gulungan Karpet Rp. 77.000,-
Lampu Rp. 12.000,-
Kuas Rp. 3.000,-
Lem Fox Rp. 10.000,-
Isi Lem Tembak Rp. 3.000,-
Kertas Kaf Rp. 3.000,-
Kertas Karton Rp. 5.000,-
2. Perjalanan:
Membeli peralatan Rp. 8.000,-
Jumlah Rp. 244,000,-

5
C. Aspek Pemasaran
Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah kependekan dari Strength, Weakness,
Opportunity, dan Threat.
Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
a. Strength (Kekuatan)
1. Interior ruangan yang unik dan menarik
2. Ramah lingkungan
3. Bahan baku mudah ditemukan

b. Weakness (Kelemahan)
1. Produk yang dibuat memakan waktu yang agak lama
2. Pembuatan yang sedikit rumit

c. Opportunities (Peluang)
1. Produk ini masih jarang dijual
2. Memiliki desain yang lain daripada yang lain
3. Dapat dijual selain di kampus

d. Threats (Ancaman)
1. Adanya model usaha yang sama
2. Adanya pesaing yang mempunyai harga lebih murah
3. Banyak konsumen yang lebih tertarik pada produk-produk yang lebih bermerk

6
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melalui pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha dari Kerajinan
Tangan dari Kardus bekas ini sudah sangat layak untuk dijalankan. Proses pembuatannya pun
tidak terlalu sulit, bahkan proses penjualannya pun tidak terlalu memakan waktu karena dapat
dijual melalui teman-teman atau bahkan melalui media sosia.

Akhir kata, besar pengharapan kami untuk memperoleh keuntungan dalam kegiatan
program studi kewirausahaan dalam kelas ini. Karena setelah dilakukan penghitungan, ternyata
keuntungan yang didapatkan dari program ini selain manfaat pengetahuan, relasi, kami juga
memperoleh keuntungan dalam bentuk materi. Materi tentunya adalah suatu hal yang sangat
berharga, apabila materi tersebut diperoleh oleh mahasiswa yang masih belum memiliki
penghasilan sama sekali.

B. Saran
Dalam pembuatan kerajinan tangan dari kardus ini disarankan agar memiliki ketelitian
dan kesabaran dan juga tempat yang luas, agar dapat menghasilkan produk yang baik.
Juga dalam proses pembuatan harus dibuat dari jauh-jauh hari sebelumnya dari
pemesanan barang.

7
DAFTAR PUSTAKA

________2015.Buku Ajar Kewirausahaan Terapan.Unima.Tondano


Tiah.Claudia.2017.Proposal Kewirausahaan.Fekon Unima. Tondano
http://aamameliacuantik.blogspot.co.id/2016/01/proposal-kewirausahaan-kerajinan-
tangan.html
http://letsgetrich1.blogspot.co.id/2014/12/proposal-pkm-kewirausahaan-hindingan.html
https://www.slideshare.net/septianbarakati/membuat-kerajinan-tangan-kardus-bekas-
smk-kesehatan-raha-41260431

Anda mungkin juga menyukai