Anda di halaman 1dari 24

KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMK PGRI 1 TRANSPRAM II


Kelas / Semester : X (Sepuluh) / 2

Nama Guru : JAKI IRWADI, S.Kom.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK PGRI 1 TRANSPRAM II


Program Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Komputer dan Jaringan Dasar
Kelas/ Semester : X/ II ( Dua )
Tahun Pelajaran : 2022 /2023
Durasi : 12 X 45 Menit

A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Komputer dan Jaringan Dasar
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 (Keterampilan) :
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Komputer dan
Jaringan Dasar.
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan
tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.16. Menerapkan instalasi jaringan lokal 3.3.1. Menjelaskan instalasi jaringan lokal (LAN)
(LAN) 3.3.2. Menerapkan instalasi jaringan lokal (LAN)
4.16. Menginstalasi jaringan lokal (LAN) 4.3.1. Mendiagnosis jaringan lokal (LAN)
4.3.2. Menginstalasi jaringan lokal (LAN)
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik menerapkan instalasi jaringan lokal (LAN) , mengajukan pertanyaan,
mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data, menyusun
simpulan untuk dapat mencapai kompetensi pengetahuan (memahami, menerapkan,
menganalisis, dan mengevaluasi), keterampilan (mengamati, mencoba, menyaji, dan
menalar), dan sikap (jujur, santun, dan tanggungjawab).

D. Materi Pembelajaran
Instalasi jaringan lokal (LAN)

E. Pendekatan, Strategi dan Metode


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
3. Model : Problem Based Learning

F. Alatdan Media Pembelajaran


1 Vidio Pembelajaran.
2 Slide Powerpoint.
3 LCD Proyektor.

G. SumberBelajar
1. Hand Out
2. Internet

H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai
sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan gambaran 
tentang manfaat
mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
 Menyampaikan tujuan 
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung
 Mengaitkan materi 
pembelajaran yang
akan dilakukan dengan
pengalaman peserta
didik dengan Materi
sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tata cara sistem
penilaian dalam
belajar.
 Guru menampilkan
tayangan tentang 
Instalasi jaringan lokal
(LAN)
Stimulus  Siswa mengamati dan
memahami tayangan
tentang Instalasi
jaringan lokal (LAN)

 Guru menanyakan
maksud dari tayangan
tentang Instalasi
jaringan lokal (LAN)
Inti Identifikasi masala
h  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan tentang
Instalasi jaringan lokal
(LAN)
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Instalasi
jaringan lokal (LAN)
Pengumpulan data
 Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Instalasi
jaringan lokal (LAN)
 Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Instalasi
jaringan lokal (LAN)
Pembuktian
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru secara
berkelompok.
Menarik  Siswa menyajikan 
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Instalasi
jaringan lokal (LAN)
kesimpulan  Siswa lain memberikan 
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Instalasi
jaringan lokal (LAN)
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang
Instalasi jaringan lokal
(LAN)
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang sudah
dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian pengetahuan
melalui tes tertulis.
 Guru memberikan
tugas untuk pertemuan
Penutup selanjutnya.
 Siswa melakukan
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

I. PenilaianPembelajaran
 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)
Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya .

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Bentuk
Nilai Indikator yang Nilai Setelah
No Peserta Tindakan Keterangan
Ulangan Belum Dikuasai Remedial
Didik Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.

Lab.Ratu, 02 Januari 2023

Mengetahui
Kepala Sekolah SMK PGRI 1 Transpram II Guru Mata Pelajaran

ERNIWATI, S.Pd.. JAKI IRWADI, S.Kom


NIP/NRK. NIP/NRK.

Catatan Kepala Sekolah


........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Lampiran

Materi Pembelajaran

Instalasi jaringan lokal (LAN)

A. Konsep Jaringan Komputer

1. Sejarah Jaringan Komputer


Pada 1940-an, kelompok riset Harvard University yang dipimpin oleh Profesor H.Aiken
melakukan penelitian di laboratorium Bell guna melakukan pengembangan komputer
MODEL I. Awalnya, proyek ini ingin memanfaatkan satu perangkat komputer yang dapat
dipakai bersama. Untuk itu, dibuatlah sebuah proses pemakaian program dengan
prinsip Batch Processing yaitu setiap komputer menjalankan beberapa program dengan cara
mengantri.

Pada 1950-an, jenis kemampuan komputer semakin meningkat hingga munculnya jenis
super komputer. Di sinilah komputer mulai di tuntut untuk dapat melayani beberapa terminal
sekaligus.

Pada perkembangan selanjutnya, muncullah konsep Time Shinring System (TSS) dengan
prinsip jaringan yang memungkinkan sebuah hostkomputer melyani beberapa komputer.
Dalam proses TSS mulai tampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi yang dapa awalnya berkembang sendiri-sendiri.

Pada era 1970-an, jaringan komputer dengan konsep proses distribusi (Distributed
Processing) mulai dikembangkan. Dalam proses ini, beberapa host komputer dihubungkan
secara seri ke host komputer utama guna melayani beberapa terminal. Konsep ini
dikembangkan karena beban kerja semakin berat dan harga komputer mulai mahal.

Selanjutnya, ketika harga komputer sudah mulai menurun dan konsep proses pendistribusi
sudah matang, maka pengguna komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai
menangani proses bersama hingga komunikasi antar komputer ( peer to peer) tanpa melalui
komputer pusat. Kemudian , mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal
dengan sebutan LAN ( lokal Area Network).

2. Pengertian Jaringan Komputer


Jaringan Komputer Adalah sekelompok komputer yang saling berhubungan antara satu
sama lain dengan menggunakan protokol komunikasi melalu media, sehingga dapat saling
berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras, seperti printer
harddisk, dan sebagainya.

Dengan demikian, pengguna komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah
diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan
dalam melaksanakan tugasnya.

3. Manfaat Jaringan Komputer


Jaringan komputer memiliki manfaat yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan
komputer yang stand alone. Adapun manfaat-manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Berbagi Pakai Sumber Daya


Pada pengguna komputer disuatu organisasi dapat menggunakan perangkat keras
komputer seperti printer, hardisk, disket, scanner, CD-ROM, dan lainnya secara
bersama-sama dan saling bergantian tanpa harus memindahkan posisi perangkat keras
tersebut.

b. Berbagi Pakai Software


Beberapa perangkat lunak (software) dapat digunakan secara bersamaan tanpa harus
memasangnya pada setiap komputer. Bahkan, beberapa pengguna yang berbeda, dapat
mengakses dan meng-update file secara bersama-sama sehingga menghasilkan
kolaborasi yang sangat baik sebagai tim. Selain itu, lisensi perangakt lunak jaringan
dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand alone terpisah untuk jumlah pengguna
yang sama.

c. Komunikasi
Komunikasi antar pengguna yang terpaut sangat jauh, dapat dilakukan dengan
menggunakan e-mail, teleconference, atau program realtime chatting yang bisa bertatap
muka. Dengan demikian, proses komunikasi antarpemakai dapat dipenuhi tanpa harus
pindah dari tempat kerjanya. Hasilnya, pulsa telepon dapat dihemat bahkan dihindari.

d. Pemprosessan Terpusat (terdistribusi)


Didalam suatu jaringan komputer, data dapat diolah secara terpusat atau secara
terdistribusi. Pemprosessan secara terpusat dilakukan apabila sebuah data yang dibuat
oleh tiap pemakai jaringan dikehendaki untuk disatukan dalam komputer terpusat.
Sebaliknya, pemprosessan terdistribusi dilakukan apabila suatu pekerjaan pengolahan
data dari komputer pusat dapat dikerjakan oleh setiap pemakai berdasarkan spesialisasi
bidang kerjanya.

e. Keamanan data
Keamanan data dapat diatur oleh administrator dengan pemberian hak akses,
pembatasan waktu akses, dan pemberian password untuk melindungi pemakai komputer
pusat.

f. Akses internet bersama-sama


Jika ada salah satu komputer berhubungan ke internet dan komputer tersebut
memberikan izin untuk akses ke internet maka para pengguna jaringan, dapat
melakukan koneksi internet hanya dengan menggunakan satu buah akun di ISP dan
satu buah modem. Hal ini dapat menghemat dana yang cukup besar.

4. Klasifikasi Jaringan Komputer


Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli membagi jaringan komputer
berdasarkan beberapa klasifikasi, yaitu sebagai berikut;

 Berdasarkan area dan skala


Berdasarkan areal luas dan skala cakupannya, jaringan komputer dibedakan menjadi,
LAN (Local Area Network), MAN ( Metropolitan Area Network), WAN ( Wide Area
Network) dan Internet.

1) LAN ( Local Area Network)


LAN adalah sekumpulan koputer yang berada di areal yang tidak terlalu luas, seperti
kantor milik pribadi dan sebuah perusahaan kecil atau menengah. Biasanya LAN
berukuran hingga beberapa kilometer.
LAN sering kali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik agar dapat saling
bertukar informasi serta pemakaian bersama sumber daya, misalnya printer
berkualitas tinggi harganya sangat mahal.
2) MAN ( Metropolitan Area Network)
MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan
biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup
kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan dalam suatu kota dan dapat
memanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu
manunjang data dalam suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi
kabel.
3) WAN ( Wide Area Network)
WAN memiliki cakupan yang lebih luas daripada MAN. MAN dapat meliputi satu
kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu benua. Adapun metode yang
digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN.
4) Internet
Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia, sehingga
cakupannya sudah mencapai satu planet bahkan tidak menutup kemungkinan
mencakup antar planet. Koneksi jaringan komputer dapat dilakukan berkat
dukungan yang khas dari Internet Protocol (IP).

Tabel berikut merupakan gambaran jarak cakupan dari LAN, MAN, WAN dan internet.
JARAK/ CAKUPAN
CONTOH JENIS
(METER)

10 s/d 100 Ruangan LAN

100 s/d 1000 Gedung LAN

1000 s/d 10.000 Kampus LAN

10.000 s/d 100.000 Kota MAN

100.000 s/d 1.000.000 Negara WAN

1.000.000 s/d 10.000.000 Benua WAN

>10.000.000 Planet Internet

 Berdasarkan Media Penghantar


Berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu wire network dan wireless network.

1) Wire network
Wire network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media
penghantar. Umumnya, kabel yang digunakan terbuat dari bahan dasar tembaga.
Namun dalam perkembangan selanjutnya, digunakan pula kabel yang terbuat dari
serat optik.
Kabel berbahan tembaga biasanya digunakan pada jaringan lokal atau LAN,
sedangkan kabel serat optik digunakan pada jaringan MAN atau WAN .

Wire network memiliki beberapa keunggulan diantaranya sebagai berikut;


 Proses pengiriman data dapat lebih cepat.
 Proses pengiriman data relatif tidak dipengruhi oleh faktor lingkungan.
 Pengiriman data dari komputer yang berbeda biasanya tidak saling mengganggu
secara signifikan.
 Bisa menembus tembok yang tebal sekalipun,
 Relatif berbiaya rendah.
Namun demikian, wire network pun memiliki beberapa kekurangan, diantaranya
sebagai berikut;
 Proses instalasi sangat rumit.
 Memerlukan pemeliharaan kabel yang intensif.
 Tidak bisa melakukan koneksi ke jaringan atau dari tempat yang tidak terjangkau
kabel seperti kapal laut, di jalan raya, atau di dalam pesawat terbang.

2) Wireless network
Wireless network adalah jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio
atau cahaya inframerah sebagi media penghantar. Gelombang radio ini bekerja
pada frekuensi tinggi, yaitu 2,4 GHz dan 5,8 GHz, sedangkan penggunaan
inframerah hanya terbatas pada jaringan jarak pendek yang melibatkan dua buah
komputer saja.
Wireless network memiliki beberapa keunggulan diantaranya sebagai berikut;
 Bebas bekerja dimana saja dan bersifat mobile, asalkan terjangkau oleh jaringan
wireless.
 Tidak ada batasan kabel jaringan atau sambungan tetap
 Proses instalasi relatif cepat dan mudah
 Relatif lebih mudah dalam pengembangannya
 Tindakan pemeliharaan lebih mudah
Adapun kekurangan dari wireless network adalah sebagai berikut;
 Umumnya berbiaya lebih mahal.
 Laju kecepatan pengiriman data lebih lambat dari pada wire network.
 Sangat bergantung pada kondisi lingkungan seperti cuaca.
 Transmisi data dari komputer yang berbeda dapat saling menggangu.

 Berdasarkan fungsi
Berdasarkan fungsinya, jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
client server dan peer to peer.

1) Client server
Client server adalah jaringan komputer yang memfungsikan salah satu atau
beberapa komputernya sebagai server atau induk bagi komputer lain. Server
dijaringan tipe ini disebut dengan dedicated server karena murni berperan sebagai
server yang menyediakan fasilitas kepada komputer lain atau client. Layanan yang
diberikan bisa berupa akses web, e-mail, file, dan lain-lain. Dalam hal ini, server
tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation atau client.
Client server banyak diterapkan pada jaringan internet. Namun, LAN atau jaringan
lainpun masing-masing.
Jaringan komputer dengan sistem client server memiliki beberapa keunggulan,
sebagai berikut;
 Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan
pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang
tidak dibebani dengan tugas lain, seperti sebagai workstation.
 Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik karena terdapat sebuah
komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola
administras dan sistem keamanan jaringan.
 Sistem back up data lebih baik karena pada jaringan client server, back up data
dilakukan terpusat diserver, yang akan mem-back up seluruh data yang
digunakan di dalam jaringan.

Namun, jaringan komputer dengan sistem client server juga memiliki beberapa
kekurangan, sebagai berikut;
 Biaya operasional relatif lebih mahal.
 Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkempuan lebih untuk
ditugaskan sebagai server,
 Kelansungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami
gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

2) Peer to peer
Peer to peer adalah jaringan komputer yang setiap komputernya dapat menjadi
server sekaligus client. Dengan demikian, tidak ada satu pun komputer yang
bertinfak sebagai induk komputer. Setiap komputer dapat menerima dan
memberikan akses dari satu komputer ke komputer lain atau dikenal dengan istilah
non-dedicated server.

Peer to peer umumnya banyak diaplikasikan pada LAN. Walupun dapat juga
diaplikasikan pada MAN, WAN atau internet, namun hal ini jarang diterapkan.
Salah satu alasannya adalah masalah managemen dan keamanan data. Akan
menjadi kesulitan tersendiri jika harus menjaga keamanan pada jaringan peer to
peer ketika pengguna komputer sudah sangat banyak.

Jaringan komputer dengan sistem peer to peer memiliki beberapa keunggulan,


sebagai berikut;
 Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi pakai fasilitas yang
dimilikinya, seperti harddisk, drive, fax/modem, dan printer.
 Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client
server, salah satunya karena tiddak memrlukan adanya server yang memiliki
kempuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas
jaringan.
 Kelansungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Dengan demikian,
jika salah satu komputer/peer mati atau rusak maka jaringan secara
keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

Namun, jaringan komputer dengan sistem peer to peer juga memiliki beberapa
kekurangan, sebagai berikut;
 Troubleshooting atau pemecahan masalah jaringan relatif lebih sulit karena pada
jaringan, setiap komputer peer to peer dimungkinkan untuk terlibat dalam
komunikasi yang terjadi
 Kinerja jaringan lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client server karena
setiap komputer peer to peer disampung harus mengelola pemakaian fasilitas
jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
 Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing pengguna dengan
mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
 Oleh karena data jaringan tersebar di setiap komputer peer to peer dalam
jaringan maka back up data harus dilakukan oleh setiap komputer tersebut.

5) Topologi Jaringan Komputer


Topologi jaringan mengacu pada cara-cara menghubungkan komputer/client node
dengan menggunakan kabel hingga membentuk jaringan. Topologi yang ada
sangatlah tergantung pada letak geografis dari setiap node, sehingga kualitas
kendali sangat dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta
kecepatan dari pengiriman data.

Topologi jaringan komputer sangat banyak, namun yang paling banyak digunakan
adalah topologi bus/linear, ring, dan start.

 Topologi Bus
Pada topologi bus, setiap node dihubungkan dengan jalur kabel utama atau
tunggal melalui sebuah interface komunikasi. Setiap komputer/node dapat
berkomunikasi lansung dengan komputer ataupun peralatan lainnya yang
terdapat didalam jaringan. Jika diujung kabel utama tidak terdapat node maka
harus ditutp dengan semacam T-Connector ( terminal 500 ohm).

Keunggulan topologi bus adalah sebagai berikut;


 Instalsi cukup mudah dan hemat kabel
 Tata letak relatif sederhana.
 Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan
dengan mudah tanpa mengganggu workstation yang lain.

Adapun kekurangan dari topologi bus adalah sebagai berikut;


 Lalu lintas data pada kabel utama cendrung padat dan berpeluang terjadinya
collision atau tabrakan data karena data ditransmisikan secara dua arah.
 Jika kabel utama terputus maka seluruh jaringan akan berhentu.

 Topologi Ring
Pada topologi ring, setiap node dihubungkan dengan jalur kabel utama atau
tunggal dan membentuk kurva tertutup (berpola sebuah lingkaran).
Keunggulan topologi ring adalah sebagai berikut;
 Data dikirim dengan satu arah sehingga peluang terjadinya tabrakan
data sangat kecil, sehingga pengiriman data bisa berlansung lebih
cepat.
 Tata letak relatif sederhana.

Adapun kekurangan dari topologi ring adalah setiap node dalam jaringan akan
selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga
bila terjadi gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.

 Topologi Star
Pada topologi start (bintang), setiap workstation/node dihubungkan dengan
sebuah perangkat konsentrator atau hub. Umumnya, data yang dikirimkan oleh
sebuah node akan disebarkan oleh hub kesemua node walaupun node yang
didatanginya bukan node penerima sesungguhnya. Oleh karena alasan inilah,
maka kinerja jaringan semakin menurun yang menyebabkan topologi ini kurang
populer pada awal kemunculannya.

Untuk mengatasi hal ini, maka dibuatlah alat bernama switch yang merupakan
pengembangan dari hub. Switch hanya akan mengirimkan data yang
diterimanya ke node/komputer yang benar-benar menjadi tujuannya. Dengan
demikian, kinerja jaringan semakin baik.

Disamping itu, switch juga dapat mengatur pemakaian media jaringan. Pada
suatu saat hanya sebuah komputer saja yang diizinkan menggunakan media
untuk pengiriman data. Dengan demikian kecepatan maksimal dapat dicapai.
Topologi star merupakan topologi yang paling banyak dipakai di masyarakat
karena beberapa keunggulannya, yaitu sebagai berikut;

 Paling fleksibel
 Pemasangan/perubahan node sangat mudah dan tidak mengganggu
bagian jaringan lain.
 Kendali dilakukan secara terpusat.
 Kemudahan dalam mendeteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
pengelolaan jaringan.
 Jika suatu node mengalami kerusakan maka tidak akan mengganggu
jaringan secara keseluruhan.

Namun, topologi start juga memiliki beberapa kerugian antara lain sebagai
berikut;
 Boros kabel.
 Perlu penangan khusus.
 Sangat tergantung pada perangkat hub/switch, sehingga jika hub
mengalami gangguan maka jaringan secara keseluruhan pun akan
terganggu.

6) Model Protokol Jaringan Komputer


1) Model OSI
Dalam sebuah jaringan komputer, biasanya akan terjadi proses komunikasi data
yang melibatkan interpreter. Interpreter ini umumnya melekat pada perangkat
komunikasi data yang diproduksi oleh sebuah vendor.

Dahulu, koneksi antar komputer dalam sebuah jaringan dari vendor perangkat
telekomunikasi yang berbeda-beda sangat sulit dilakukan. Hal ini dikarenakan
setiap vendor memiliki interpreter atau aturannya sendiri-sendiri.

Untuk mengatasi kendala ini, maka dirasa perlu adanya protokol atau aturan
baku perihal pengiriman data yang mengikat semua vendor perangkat
telekomunikasi. Oleh sebab itu, badan dunia yang menangani masalah
standardisasi ISO ( International Standardization Organization) membuat aturan
baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI ( Open System
Interconnection). Dengan demikian, diharapkan semua vendor perangkat
telekomunikasidapat berpedoman kepada model referensi ini dalam
mengembangkan protokolnya.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan untuk mengembangkan protokol-


protokol jaringan. Namun ide tersebut gagal diwujudkan. Kegagalan itu
disebabkan oleh beberapa faktor berikut;

 Model referensi mirip dengan model referensi DARPA yang dikembangkan


oleh Internet Engineering Task Force (IETF). Model DARPA adalah model
basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
 Model referensi OSI dianggap terlalu kompleks. Beberapa fungsi ( seperti
metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara
fungsi lainnya (seperti flow control dan error correction) diulang-ulang
dalam beberapa layer.
 Pertumbuhan internet sangat pesat dengan menggunakan protokol TCP/IP
telah membuat OSI Reference Model menjadi kurang populer da kurang
diminati.

Model referensi OSI terdiri atas tujuh lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai
dengan aplikasi yang ter atas. Model referensi ini, tidak hanya digunakan untuk
produk-produk LAN saja, tetapi juga berguna dalam membangun jaringan
internet.
Tabel. Model referensi OSI
Lapisan/Layer Fungsi

Berfungsi sebagai antar muka( penghubung)


aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur
bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan
kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Pada
7 (Application)
layer inilah sesungguhnya pengguna “berinteraksi
dengan jaringan”.Contoh protokol yang berada pada
lapisan ini yaitu FTP, Telnet, SMTP, Hfl’P, POP3,
dan NFS.

Berfungsi Untuk Mentranslasikan Data Yang


Hendak Di Transmisikan Oleh Aplikasi Ke Dalam
Format Yang Dapat Ditransmisikan Melalui
Jaringan. Protokol Yang Berada Pada Level Ini
6 (Presentation)
Adalah Jenis Redirector Software, Seperti Network
Shell (Semacam Virtual Network Computing (VNC)
Atau Remote Destop Protokol (RDP). Kompresi data
dan enkripsi juga ditangani oleh layer ini.

5 ( Session) Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi


dimulai, dipelihara, dan diakhiri. Selain itu, di level ini
juga dilakukan resolusi nama. Layer Session, sering
disalah artikan sebagai prosedur log on pada
network dan berkaitan dengan keamanan.
 NETBIOS, Protokol yang dikembangkan
IBM, Menyediakan layanan ke layer
presentation dan layer application.
 NETBEUI, ( NETBIOS Extended User
Interface), Protokol pengembangan dari
NETBIOS, digunakan pada Microsoft
Networking.
 ADSP (Apple Access Protokol).
 PAP (Printer Access Protocol), protokol
untuk printer Postscript pada jaringan Apple
Talk.

Berfungsi untuk memecah data menjadi paket-paket


data serta memberikan nomor unit setiap paket
sehingga dapat disusun kembali setelah diterima.
Paket yang diterima dengan sukses akan diberi
4 (Transport)
tanda (acknowledgement), sedangkan paket yang
rusak atau hilang ditengah jalan akan dikirim
ulang.Contoh protokol yang digunakan pada layer ini
adalah UDP, TCP, dan SPX.

Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,


membuat header untuk paket-paket, dan melakukan
routing melalui internetworking dengan
3 (Network) menggunakan router dan switch layer-3. Pada layer
ini juga dilakukan proses deteksi error dan transmisi
ulang paket-paket yang error.Contoh protokol yang
digunakan antara lain IP dan IPX.

Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data


dikelompokkan menjadi format yang disebut frame.
Pada level ini terjadi error corretion, flow control,
pengalamatan perangkat keras (MAC Address), dan
menentukan bagaimana perangkat-perangkat
jaringan seperti bridge dan switch layer-2
2 (Data Link)
beroperasi.Menurut spesifikasi IEEE 802, layer ini
dikelompokkan menjadi dua, yaitu; Logical Link
Control (LLC) dan Media Access Control (MAC).
Contoh protokol yang digunakan pada layer ini
adalah Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4),
Tokenring (802.5), Demand Priority (802.12).

1 (Physical) Berfungsi untuk mendefinikan media transmisi


jaringan, metode pensinyalan sinkronisasi bit,
arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau
Token Ring), topologi jaringan, dan pengkabelan.
Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana
Network Interface Card (NIC) berinteraksi dengan
media wire atau wireless.Layer physical berkaitan
lansung dengan besaran fisis seperti listrik, magnet,
gelombang. Data biner dikodekan berbentuk sinyal
yang dapat ditransmisi melalui media jaringan.

Berfungsi sebagai antar muka( penghubung)


aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur
bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan
7 (Application)
kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Pada
layer inilah sesungguhnya pengguna “berinteraksi
dengan jaringan”.

2). Model DARPA dan TCP/IP


Pada 1970-an hingga 1980-an, Departemen Pertahanan atau (Departement of
Defense) mengusulkan konsep model referensi protokol DARPA berbasis
TCP/IP.DARPA (United States Defense Advanced Research Project agency)
adalah lembaga yang mengembangkan protokol TCP/IP.

Model ini disebut juga TCP/IP model atau Internet Model. Oleh sebab itu, model
DARPA tidak dapat dipisahkan dengan TCP/IP. Protokol ini merupakan
komunikasi utama dalam internet. Internet memungkinkan sestem apapun yang
terhubung kedalamnya bisa berkomunikasi dengan sistem lain, tanpa harus
memedulikan bagaimana remote sistem yang lain bekerja.

Berikut ini adalah beberapa keunggulan protokol TCP/IP.


 Sangat kompatibel dengan perangkat keras komputer dan sistem operasi.
Ideal untuk menyatukan mesin-mesin dengan perangkat keras dan lunak
yang berbeda walaupun tidak terhubung dengan internet.
 Tidak tergantung pada perangkat keras jaringan tertentu, sehingga TCP/IP
cocok untuk berbagai macam jaringan.
 Memungkinkan devide TCP/IP mengidentifikasi secara unik device yang
lain diseluruh jaringan walupun ia merupakan jaringan global (dunia).
 Protokol tingkat tinggi yang distandarkan untuk konsistensi, sehingga
menyediakan layanan pengguna yang luas.

Jika dibandingakan dengan model referensi OSI, referensi DARPA hanya


memiliki empat lapisan, yaitu;
 Network Interface layer atau physical layer.
 Internetworking layer atau internet layer.
 Host-to-host layer atau transport layer.
 Application layer.

Tabel. Referensi DARPA.


Lapisan/Layer Fungsi

4 (Application) Berfungsi menyediakan akses aplikasi terhadap


jaringan TCP/IP. Layer ini menangani higt-level
protokol, masalah representasi data, proses
encoding, dan dialog control yang memungkinkan
terjadinya komunikasi antar aplikasi
jaringan.Protokol-protokol aplikasi pada layer ini
yaitu; Telnet, DHCP, DNS, HTFP, FTP, SNMP,
dan lainnya.

Berfungsi membuat komunikasi antar dua host.


Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari
sumber data menuju ke tujuan data dengan cara
membuat logical connection di
antara keduanya.Layer ini juga bertugas memecah
data dan menyatukan kembali data yang diterima
dari application layer ke dalam aliran data yang
3 ( Host to host) sama antara sumber dan pengirim data.
Ada dua cara pengiriman data, yaitu; connection-
oriented (menggunakan protokol TCP) dan
connectionless oriented (menggunakan protokol
UDP). Protokol TCP memiliki orientasi terhadap
reabilitas data, sedangkan protokol UDP lebih
berorientasi pada kecepatan pengiriman data.
Protokol pada lapisan ini adalah TCP dan UDP.

Berfungsi untuk melakukan routing dan pembuatan


paket IP menggunakan teknik encapsulation.
Layer ini memiliki tugas utama untuk memilih rute
terbaik yang akan dilewati oleh sebuah paket data
dalam sebuah jaringan. Selain itu, layer ini juga
2
bertugas melakukan paket switching untuk
(Internetworking)
mendukung tugas utama tersebut.Protokol yang
digunakan patch layer ini yaitu; Internet Protocol
(IP), Internet Control Message Protocol (ICMP),
address Resolution Protocol (ARP), dan Reverse
Address Resolution Protocol (RARP).

Berfungsi meletakkan frame-frame data yang akan


dikirim kemedia jaringan. Layer ini bertugas
mengatur semua hal yang diperlukan sebuah
1 (Networking paket IP. Protokol yang berjalan dalam lapisan ini
Interface) adalah beberapa arsitektur jaringan lokal seperti;
Ethernet, Token Ring, serta layanan teknologi
WAN seperti POTS, ISDN, France relay, dan
ATM.
Berikut ini adalah tabel hubungan antara Model Referensi OSI dengan DARPA.
Tabel. Hubungan referensi OSI dengan DARPA.
Model OSI Protokol
DARPA/TCP/IP
No Lapisan Nama Protokol Kegunaan

7 Aplikasi Aplikasi DHCP(Dynamic Protokol untuk


Host distribusi IP
pada jaringan
Configuration dengan jumlah
Protokol) IP yang
terbatas

Data base
DNS(Domain nama domain
Name Server) mesin dan
nomor IP

FTP( File
Protokol untuk
Transfer
mentransfer file
Protocol)

Protokol untuk
HTTP(Hyper
mentransfer file
Text Transfer
HTML dan
Protocol)
Web.

MIME Protokol utnuk


(Multipurpose mengirim file
Internet Mail binary dalam
Extention) bentuk teks

Protokol untuk
NNTP (Network
menerima dan
News Transfer
mengirim
Protocol)
newsgroup

Protokol utnuk
POP (Post
mengambil mail
Office Protocol)
dari server

Protokol untuk
transfer
SMB (Server
berbagai server
Message Block)
file DOS dan
Windows

6 Presentasi SMTP ( Simple


Protokol untuk
Mail Transfer
penukaran mail
Protocol)

SNMP ( Simple Protokol untuk


Network manajemen
Management jaringan
Protocol)
Protokol untuk
Telnet akses dari jarak
jauh

TFTP ( Trivial Protokol untuk


FTP) transfer file

NETBIOS
(Network Basic Jaringan
Input Output standar BIOS
System)

Prosedur
RPC ( Remote
5 Sessi memanggil
Procedure Call)
jarak jauh

Input Output
untuk network
SOCKET
jenis BSD-
UNIX

Protokol
TCP
pertukaran data
(Transmission
berorientasi
Control
(connection
Protocol)
oriented)
4 Transport transport
Protokol
UDP ( User pertukaran data
Datagram non-orientasi
Protocol) ( connectionles
s)

3 network Internet Protokol untuk


IP (Internet
menetapkan
Protocol)
routing

RIP ( Routing
Protokol untuk
Information
memilih routing
Protocol)

Protokol untuk
ARP (Address mendapatkan
Resolution informasi
Protocol) hardware dari
nomor IP

RARP Protokol untuk


mendapatkan
( Reverse ARP) nomor IP dari
hardware

PPP (Point to Protokol untuk


LLC
Point Protocol) point ke point

Protokol
2 Datalink
SLIP (serial dengan
MAC Line Internet menggunakan
Protocol) sambungan
serial

Network
1 Fisik Ethernet, FDDI, ISDN, ATM.
Interface

Lampiran Instrumen Penilaian

A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP


- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1
2
3
4
5

a. Sikap Spiritual

Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:


• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.

Rubrik pemberian skor:


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

b. Sikap Sosial

1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

2. Sikap kerja sama


Indikator sikap sosial “kerja sama”
• Peduli kepada sesama
• Saling membantu dalam hal kebaikan
• Saling menghargai/ toleran
• Ramah dengan sesama.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

3. Sikap Harga diri


Indikator sikap sosial “harga diri”
• Tidak suka dengan dominasi asing
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta produk negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Nama Sekolah : SMK PGRI 1 Transpram II


Program Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kompetensi Keahlian : TKJ
Mata Pelajaran : Komputer dan Jaringan Dasar

No
Bentuk
Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal Soa
Soal
l
3.16 Menerapkan 3.16.1 Menerapkan Menerapkan 1. Siswa dapat PG 1
instalasi instalasi instalasi Menerapkan
jaringan jaringan lokal jaringan lokal instalasij PG 2
lokal (LAN) (LAN) (LAN) aringan lokal
3.16.2 Menjelaskan (LAN)
instalasi 2. Siswa dapat
jaringan lokal Menjelaskan
(LAN) instalasi
jaringan lokal
(LAN)

Instrumen Soal Pengetahuan :


No Soal Kunci Jawaban Skor Level Kognitif
1
2
3
4

C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Sekolah :
Program Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kompetensi Keahlian : TKJ
Mata Pelajaran : Komputer dan Jaringan Dasar

Bentuk No
Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal
Soal Soal
4.16 Menginstalasi 4.16.1 Menginstalasi Menginstalasi 1. Siswa dapat Tes 1
jaringan lokal jaringan lokal jaringan lokal menginstalasi Praktek
(LAN) (LAN) (LAN) jaringan lokal
4.16.2 Mendiagnosis (LAN) Tes 2
jaringan lokal 2. Siswa dapat Praktek
(LAN) mendiagnosis
jaringan lokal
(LAN)

No Komponen/Sub Komponen Penilaian Indikator Skor


1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan bahan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai
80 - 90
prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai
70 - 79
prosedur
b. Ketersediaan alat dan bahan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan menginstalasi jaringan Kemampuan menginstalasi jaringan lokal (LAN)
lokal (LAN) 91 - 100
tinggi
Kemampuan menginstalasi jaringan lokal (LAN)
80 - 90
cukup
Kemampuan menginstalasi jaringan lokal (LAN)
70 - 79
kurang
b. Kemampuan mendiagnosis jaringan Kemampuan mendiagnosis jaringan lokal (LAN)
lokal (LAN) 91 - 100
tinggi
Kemampuan mendiagnosis jaringan lokal (LAN)
80 - 90
cukup
Kemampuan mendiagnosis jaringan lokal (LAN)
70 - 79
kurang
c. Kemampuan mendapatkan informasi Kemampuan mendapatkan informasi lengkap 91 - 100
Kemampuan mendapatkan informasi cukup
80 - 90
lengkap
Kemampuan mendapatkan informasi kurang
70 - 79
lengkap
d. Kemampuan dalam bekerja Kemampuan dalam bekerja tepat 91 - 100
Kemampuan dalam bekerja cukup tepat 80 - 90
Kemampuan dalam bekerja kurang tepat 70 - 79
e. Laporan Hasil Laporan disusun rapih 91 - 100
Hasil Laporan disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil Laporan disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam bekerja Bekerja dengan terampil 91 -100
Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 91 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab dalam bekerja Bertanggung jawab 91 - 100
Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79

Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik (NP)


Proses dan
Persiapan Sikap Kerja Waktu ∑ NK
Hasil Kerja
1 2 3 5 6

Skor Perolehan

Skor Maksimal

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal

 NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK

Anda mungkin juga menyukai