A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Komputer dan Jaringan Dasar
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 (Keterampilan) :
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Komputer dan
Jaringan Dasar.
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan
tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
D. Materi Pembelajaran
Instalasi jaringan lokal (LAN)
G. SumberBelajar
1. Hand Out
2. Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan Melakukan
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai
sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung
Mengaitkan materi
pembelajaran yang
akan dilakukan dengan
pengalaman peserta
didik dengan Materi
sebelumnya,
Guru menyampaikan
tata cara sistem
penilaian dalam
belajar.
Guru menampilkan
tayangan tentang
Instalasi jaringan lokal
(LAN)
Stimulus Siswa mengamati dan
memahami tayangan
tentang Instalasi
jaringan lokal (LAN)
Guru menanyakan
maksud dari tayangan
tentang Instalasi
jaringan lokal (LAN)
Inti Identifikasi masala
h Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan tentang
Instalasi jaringan lokal
(LAN)
Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Instalasi
jaringan lokal (LAN)
Pengumpulan data
Siswa menggali
informasi tentang
tentang Instalasi
jaringan lokal (LAN)
Guru memberikan
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Instalasi
jaringan lokal (LAN)
Pembuktian
Siswa menjawab dan
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru secara
berkelompok.
Menarik Siswa menyajikan
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Instalasi
jaringan lokal (LAN)
kesimpulan Siswa lain memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Instalasi
jaringan lokal (LAN)
Siswa menerima
tanggapan dari siswa
lain dan guru
Siswa menyimpulkan
materi tentang
Instalasi jaringan lokal
(LAN)
Guru menyimpulkan
pelajaran yang sudah
dibahas
Guru melaksanakan
penilaian pengetahuan
melalui tes tertulis.
Guru memberikan
tugas untuk pertemuan
Penutup selanjutnya.
Siswa melakukan
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
Guru mengarahkan
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.
I. PenilaianPembelajaran
Penilaian Skala Sikap
Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
Bentuk penilaian : lembar pengamatan
Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
Bentuk tes : uraian
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
Praktik/Performence
Fortofolio
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya .
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Nama Bentuk
Nilai Indikator yang Nilai Setelah
No Peserta Tindakan Keterangan
Ulangan Belum Dikuasai Remedial
Didik Remedial
1
2
3
4
5
6
dst
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK PGRI 1 Transpram II Guru Mata Pelajaran
Materi Pembelajaran
Pada 1950-an, jenis kemampuan komputer semakin meningkat hingga munculnya jenis
super komputer. Di sinilah komputer mulai di tuntut untuk dapat melayani beberapa terminal
sekaligus.
Pada perkembangan selanjutnya, muncullah konsep Time Shinring System (TSS) dengan
prinsip jaringan yang memungkinkan sebuah hostkomputer melyani beberapa komputer.
Dalam proses TSS mulai tampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi yang dapa awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Pada era 1970-an, jaringan komputer dengan konsep proses distribusi (Distributed
Processing) mulai dikembangkan. Dalam proses ini, beberapa host komputer dihubungkan
secara seri ke host komputer utama guna melayani beberapa terminal. Konsep ini
dikembangkan karena beban kerja semakin berat dan harga komputer mulai mahal.
Selanjutnya, ketika harga komputer sudah mulai menurun dan konsep proses pendistribusi
sudah matang, maka pengguna komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai
menangani proses bersama hingga komunikasi antar komputer ( peer to peer) tanpa melalui
komputer pusat. Kemudian , mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal
dengan sebutan LAN ( lokal Area Network).
Dengan demikian, pengguna komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah
diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan
dalam melaksanakan tugasnya.
c. Komunikasi
Komunikasi antar pengguna yang terpaut sangat jauh, dapat dilakukan dengan
menggunakan e-mail, teleconference, atau program realtime chatting yang bisa bertatap
muka. Dengan demikian, proses komunikasi antarpemakai dapat dipenuhi tanpa harus
pindah dari tempat kerjanya. Hasilnya, pulsa telepon dapat dihemat bahkan dihindari.
e. Keamanan data
Keamanan data dapat diatur oleh administrator dengan pemberian hak akses,
pembatasan waktu akses, dan pemberian password untuk melindungi pemakai komputer
pusat.
Tabel berikut merupakan gambaran jarak cakupan dari LAN, MAN, WAN dan internet.
JARAK/ CAKUPAN
CONTOH JENIS
(METER)
1) Wire network
Wire network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media
penghantar. Umumnya, kabel yang digunakan terbuat dari bahan dasar tembaga.
Namun dalam perkembangan selanjutnya, digunakan pula kabel yang terbuat dari
serat optik.
Kabel berbahan tembaga biasanya digunakan pada jaringan lokal atau LAN,
sedangkan kabel serat optik digunakan pada jaringan MAN atau WAN .
2) Wireless network
Wireless network adalah jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio
atau cahaya inframerah sebagi media penghantar. Gelombang radio ini bekerja
pada frekuensi tinggi, yaitu 2,4 GHz dan 5,8 GHz, sedangkan penggunaan
inframerah hanya terbatas pada jaringan jarak pendek yang melibatkan dua buah
komputer saja.
Wireless network memiliki beberapa keunggulan diantaranya sebagai berikut;
Bebas bekerja dimana saja dan bersifat mobile, asalkan terjangkau oleh jaringan
wireless.
Tidak ada batasan kabel jaringan atau sambungan tetap
Proses instalasi relatif cepat dan mudah
Relatif lebih mudah dalam pengembangannya
Tindakan pemeliharaan lebih mudah
Adapun kekurangan dari wireless network adalah sebagai berikut;
Umumnya berbiaya lebih mahal.
Laju kecepatan pengiriman data lebih lambat dari pada wire network.
Sangat bergantung pada kondisi lingkungan seperti cuaca.
Transmisi data dari komputer yang berbeda dapat saling menggangu.
Berdasarkan fungsi
Berdasarkan fungsinya, jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
client server dan peer to peer.
1) Client server
Client server adalah jaringan komputer yang memfungsikan salah satu atau
beberapa komputernya sebagai server atau induk bagi komputer lain. Server
dijaringan tipe ini disebut dengan dedicated server karena murni berperan sebagai
server yang menyediakan fasilitas kepada komputer lain atau client. Layanan yang
diberikan bisa berupa akses web, e-mail, file, dan lain-lain. Dalam hal ini, server
tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation atau client.
Client server banyak diterapkan pada jaringan internet. Namun, LAN atau jaringan
lainpun masing-masing.
Jaringan komputer dengan sistem client server memiliki beberapa keunggulan,
sebagai berikut;
Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan
pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang
tidak dibebani dengan tugas lain, seperti sebagai workstation.
Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik karena terdapat sebuah
komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola
administras dan sistem keamanan jaringan.
Sistem back up data lebih baik karena pada jaringan client server, back up data
dilakukan terpusat diserver, yang akan mem-back up seluruh data yang
digunakan di dalam jaringan.
Namun, jaringan komputer dengan sistem client server juga memiliki beberapa
kekurangan, sebagai berikut;
Biaya operasional relatif lebih mahal.
Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkempuan lebih untuk
ditugaskan sebagai server,
Kelansungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami
gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
2) Peer to peer
Peer to peer adalah jaringan komputer yang setiap komputernya dapat menjadi
server sekaligus client. Dengan demikian, tidak ada satu pun komputer yang
bertinfak sebagai induk komputer. Setiap komputer dapat menerima dan
memberikan akses dari satu komputer ke komputer lain atau dikenal dengan istilah
non-dedicated server.
Peer to peer umumnya banyak diaplikasikan pada LAN. Walupun dapat juga
diaplikasikan pada MAN, WAN atau internet, namun hal ini jarang diterapkan.
Salah satu alasannya adalah masalah managemen dan keamanan data. Akan
menjadi kesulitan tersendiri jika harus menjaga keamanan pada jaringan peer to
peer ketika pengguna komputer sudah sangat banyak.
Namun, jaringan komputer dengan sistem peer to peer juga memiliki beberapa
kekurangan, sebagai berikut;
Troubleshooting atau pemecahan masalah jaringan relatif lebih sulit karena pada
jaringan, setiap komputer peer to peer dimungkinkan untuk terlibat dalam
komunikasi yang terjadi
Kinerja jaringan lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client server karena
setiap komputer peer to peer disampung harus mengelola pemakaian fasilitas
jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing pengguna dengan
mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
Oleh karena data jaringan tersebar di setiap komputer peer to peer dalam
jaringan maka back up data harus dilakukan oleh setiap komputer tersebut.
Topologi jaringan komputer sangat banyak, namun yang paling banyak digunakan
adalah topologi bus/linear, ring, dan start.
Topologi Bus
Pada topologi bus, setiap node dihubungkan dengan jalur kabel utama atau
tunggal melalui sebuah interface komunikasi. Setiap komputer/node dapat
berkomunikasi lansung dengan komputer ataupun peralatan lainnya yang
terdapat didalam jaringan. Jika diujung kabel utama tidak terdapat node maka
harus ditutp dengan semacam T-Connector ( terminal 500 ohm).
Topologi Ring
Pada topologi ring, setiap node dihubungkan dengan jalur kabel utama atau
tunggal dan membentuk kurva tertutup (berpola sebuah lingkaran).
Keunggulan topologi ring adalah sebagai berikut;
Data dikirim dengan satu arah sehingga peluang terjadinya tabrakan
data sangat kecil, sehingga pengiriman data bisa berlansung lebih
cepat.
Tata letak relatif sederhana.
Adapun kekurangan dari topologi ring adalah setiap node dalam jaringan akan
selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga
bila terjadi gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Topologi Star
Pada topologi start (bintang), setiap workstation/node dihubungkan dengan
sebuah perangkat konsentrator atau hub. Umumnya, data yang dikirimkan oleh
sebuah node akan disebarkan oleh hub kesemua node walaupun node yang
didatanginya bukan node penerima sesungguhnya. Oleh karena alasan inilah,
maka kinerja jaringan semakin menurun yang menyebabkan topologi ini kurang
populer pada awal kemunculannya.
Untuk mengatasi hal ini, maka dibuatlah alat bernama switch yang merupakan
pengembangan dari hub. Switch hanya akan mengirimkan data yang
diterimanya ke node/komputer yang benar-benar menjadi tujuannya. Dengan
demikian, kinerja jaringan semakin baik.
Disamping itu, switch juga dapat mengatur pemakaian media jaringan. Pada
suatu saat hanya sebuah komputer saja yang diizinkan menggunakan media
untuk pengiriman data. Dengan demikian kecepatan maksimal dapat dicapai.
Topologi star merupakan topologi yang paling banyak dipakai di masyarakat
karena beberapa keunggulannya, yaitu sebagai berikut;
Paling fleksibel
Pemasangan/perubahan node sangat mudah dan tidak mengganggu
bagian jaringan lain.
Kendali dilakukan secara terpusat.
Kemudahan dalam mendeteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
pengelolaan jaringan.
Jika suatu node mengalami kerusakan maka tidak akan mengganggu
jaringan secara keseluruhan.
Namun, topologi start juga memiliki beberapa kerugian antara lain sebagai
berikut;
Boros kabel.
Perlu penangan khusus.
Sangat tergantung pada perangkat hub/switch, sehingga jika hub
mengalami gangguan maka jaringan secara keseluruhan pun akan
terganggu.
Dahulu, koneksi antar komputer dalam sebuah jaringan dari vendor perangkat
telekomunikasi yang berbeda-beda sangat sulit dilakukan. Hal ini dikarenakan
setiap vendor memiliki interpreter atau aturannya sendiri-sendiri.
Untuk mengatasi kendala ini, maka dirasa perlu adanya protokol atau aturan
baku perihal pengiriman data yang mengikat semua vendor perangkat
telekomunikasi. Oleh sebab itu, badan dunia yang menangani masalah
standardisasi ISO ( International Standardization Organization) membuat aturan
baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI ( Open System
Interconnection). Dengan demikian, diharapkan semua vendor perangkat
telekomunikasidapat berpedoman kepada model referensi ini dalam
mengembangkan protokolnya.
Model referensi OSI terdiri atas tujuh lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai
dengan aplikasi yang ter atas. Model referensi ini, tidak hanya digunakan untuk
produk-produk LAN saja, tetapi juga berguna dalam membangun jaringan
internet.
Tabel. Model referensi OSI
Lapisan/Layer Fungsi
Model ini disebut juga TCP/IP model atau Internet Model. Oleh sebab itu, model
DARPA tidak dapat dipisahkan dengan TCP/IP. Protokol ini merupakan
komunikasi utama dalam internet. Internet memungkinkan sestem apapun yang
terhubung kedalamnya bisa berkomunikasi dengan sistem lain, tanpa harus
memedulikan bagaimana remote sistem yang lain bekerja.
Data base
DNS(Domain nama domain
Name Server) mesin dan
nomor IP
FTP( File
Protokol untuk
Transfer
mentransfer file
Protocol)
Protokol untuk
HTTP(Hyper
mentransfer file
Text Transfer
HTML dan
Protocol)
Web.
Protokol untuk
NNTP (Network
menerima dan
News Transfer
mengirim
Protocol)
newsgroup
Protokol utnuk
POP (Post
mengambil mail
Office Protocol)
dari server
Protokol untuk
transfer
SMB (Server
berbagai server
Message Block)
file DOS dan
Windows
NETBIOS
(Network Basic Jaringan
Input Output standar BIOS
System)
Prosedur
RPC ( Remote
5 Sessi memanggil
Procedure Call)
jarak jauh
Input Output
untuk network
SOCKET
jenis BSD-
UNIX
Protokol
TCP
pertukaran data
(Transmission
berorientasi
Control
(connection
Protocol)
oriented)
4 Transport transport
Protokol
UDP ( User pertukaran data
Datagram non-orientasi
Protocol) ( connectionles
s)
RIP ( Routing
Protokol untuk
Information
memilih routing
Protocol)
Protokol untuk
ARP (Address mendapatkan
Resolution informasi
Protocol) hardware dari
nomor IP
Protokol
2 Datalink
SLIP (serial dengan
MAC Line Internet menggunakan
Protocol) sambungan
serial
Network
1 Fisik Ethernet, FDDI, ISDN, ATM.
Interface
a. Sikap Spiritual
b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.
No
Bentuk
Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal Soa
Soal
l
3.16 Menerapkan 3.16.1 Menerapkan Menerapkan 1. Siswa dapat PG 1
instalasi instalasi instalasi Menerapkan
jaringan jaringan lokal jaringan lokal instalasij PG 2
lokal (LAN) (LAN) (LAN) aringan lokal
3.16.2 Menjelaskan (LAN)
instalasi 2. Siswa dapat
jaringan lokal Menjelaskan
(LAN) instalasi
jaringan lokal
(LAN)
Nama Sekolah :
Program Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kompetensi Keahlian : TKJ
Mata Pelajaran : Komputer dan Jaringan Dasar
Bentuk No
Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal
Soal Soal
4.16 Menginstalasi 4.16.1 Menginstalasi Menginstalasi 1. Siswa dapat Tes 1
jaringan lokal jaringan lokal jaringan lokal menginstalasi Praktek
(LAN) (LAN) (LAN) jaringan lokal
4.16.2 Mendiagnosis (LAN) Tes 2
jaringan lokal 2. Siswa dapat Praktek
(LAN) mendiagnosis
jaringan lokal
(LAN)
Skor Perolehan
Skor Maksimal
NK
Keterangan:
Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal