Makalah Ormas
Makalah Ormas
PENDAHULUAN
1. Advokasi dan Pemenuhan Hak: ORMAS berperan sebagai advokat bagi kepentingan
masyarakat, memperjuangkan hak-hak masyarakat, dan menyuarakan aspirasi yang belum
terakomodasi.
2. Pemberdayaan Masyarakat: ORMAS berfokus pada pemberdayaan masyarakat,
memberikan pendidikan, pelatihan, dan dukungan untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
3. Kesejahteraan Sosial: ORMAS seringkali menjadi agen perubahan sosial, mengatasi masalah
sosial, dan memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat yang rentan.
4. Pengelolaan Sumber Daya: Beberapa ORMAS berperan dalam mengelola sumber daya alam
dan lingkungan, menjaga keberlanjutan lingkungan hidup, dan mengadvokasi hak-hak
masyarakat adat.
5. Pembangunan Lokal: ORMAS berkontribusi dalam pembangunan lokal, mendorong
partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pembangunan wilayah.
Selain peran strategis, ORMAS juga dihadapkan pada berbagai tantangan dan
kendala dalam menjalankan fungsinya. Beberapa tantangan yang akan dibahas dalam bab ini
antara lain:
1. Keterbatasan Sumber Daya: Banyak ORMAS menghadapi keterbatasan dana, tenaga kerja,
dan infrastruktur, sehingga mempengaruhi kemampuan mereka dalam mewujudkan
program dan proyek yang berarti.
2. Legalitas dan Peraturan: Beberapa ORMAS mungkin menghadapi kendala terkait perizinan
dan regulasi yang rumit, sehingga mempengaruhi operasional dan akses mereka dalam
memberikan kontribusi pada masyarakat.
3. Partisipasi Masyarakat: Tantangan dalam meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam
kegiatan ORMAS, karena beberapa masyarakat mungkin kurang tertarik atau tidak memiliki
kesadaran penuh tentang peran ORMAS.
4. Krisis Kepercayaan: Krisis kepercayaan terhadap ORMAS dapat terjadi akibat perilaku tidak
etis atau tindakan yang merugikan masyarakat, sehingga mempengaruhi dukungan dan
legitimasi ORMAS.
5. Konflik dan Diversitas: Beberapa ORMAS mungkin beroperasi di lingkungan yang beragam
dan berpotensi menghadapi konflik dengan kelompok masyarakat lainnya, memerlukan
pendekatan yang inklusif dan menjaga harmoni.
6. Tantangan Teknologi: Perubahan teknologi dan tren digital juga dapat menjadi tantangan
bagi ORMAS dalam menyampaikan informasi dan memobilisasi dukungan dari masyarakat.
Untuk menghadapi tantangan dan kendala yang dihadapi ORMAS, dibutuhkan
strategi dan inovasi yang tepat. Beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan dalam bab ini
adalah:
7. Tingkat Kesadaran ORMAS di Kota Cilegon terkait Pentingnya Memiliki Legalitas yang Sah
Untuk menilai tingkat kesadaran ORMAS di kota Cilegon terkait pentingnya memiliki legalitas
yang sah dan terdaftar sesuai UU No. 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, dapat
dilakukan studi lapangan dan survei kepada berbagai ORMAS di wilayah tersebut. Hasil dari survei ini
akan memberikan gambaran mengenai sejauh mana kesadaran ORMAS tentang pentingnya memiliki
legalitas yang sah untuk menjalankan kegiatan mereka.
8. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kurangnya Kesadaran ORMAS terkait Proses Pendaftaran dan
Pengurusan Legalitas
Beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya kesadaran di kalangan ORMAS terkait proses
pendaftaran dan pengurusan legalitas meliputi:
1. Kurangnya Informasi: ORMAS mungkin tidak memiliki akses atau pemahaman yang cukup
mengenai prosedur dan persyaratan pendaftaran serta manfaat dari memiliki legalitas yang sah.
2. Kesulitan Birokrasi: Proses pendaftaran dan pengurusan legalitas sering kali melibatkan birokrasi
yang rumit dan memakan waktu, sehingga ORMAS dapat merasa terhalang oleh kendala
administratif.
3. Kurangnya Sumber Daya: Beberapa ORMAS mungkin tidak memiliki sumber daya manusia,
keuangan, atau pengalaman yang cukup untuk mengurus pendaftaran dan pengurusan legalitas.
Dengan menerapkan program dan rencana kerja ini, diharapkan kesadaran dan
kedisiplinan ORMAS dalam pelaporan dan pengurusan legalitas dapat meningkat secara
signifikan. Peningkatan ini akan membawa manfaat dalam meningkatkan transparansi,
akuntabilitas, dan reputasi ORMAS serta memberikan dampak positif bagi masyarakat dan
pihak berwenang di kota Cilegon.
2.2 Kolaborasi dan Kemitraan
Kolaborasi dan kemitraan yang kuat antara berbagai pihak dapat menjadi kunci
untuk menyelesaikan masalah kurang disiplinnya ORMAS dalam pelaporan dan kurang
kesadarannya tentang legalitas ORMAS. Berikut adalah beberapa bentuk kolaborasi dan
kemitraan yang bisa dilakukan:
1. Pemerintah: Pemerintah daerah dan lembaga terkait, dalam hal ini Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik (Kesbangpol), dapat berkolaborasi dengan ORMAS dalam
memberikan pendampingan dan bantuan teknis untuk memudahkan proses
pendaftaran dan pelaporan kegiatan. Pemerintah juga dapat memberikan insentif
positif bagi ORMAS yang mematuhi kewajiban pelaporan, seperti penghargaan atau
dukungan keuangan.
2. Lembaga Donor dan LSM: Lembaga donor dan lembaga swadaya masyarakat (LSM)
dapat menjalin kemitraan dengan ORMAS untuk memberikan pelatihan dan
bimbingan terkait manajemen organisasi, administrasi, dan pelaporan kegiatan.
Mereka juga dapat memberikan dukungan teknis dan keuangan untuk membantu
ORMAS dalam memenuhi kewajiban legalitas.
3. Institusi Pendidikan: Institusi pendidikan, seperti perguruan tinggi atau lembaga
pelatihan, dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman ORMAS
tentang pentingnya legalitas dan pelaporan. Mereka dapat menyelenggarakan
seminar, lokakarya, atau program edukasi lainnya untuk memberikan pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan.
4. Media dan Jurnalis: Media massa dan jurnalis dapat berkontribusi dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelaporan dan legalitas
ORMAS dengan menyajikan liputan dan pemberitaan yang informatif tentang
masalah ini.
5. Jaringan ORMAS dan Forum Komunitas: ORMAS dapat membentuk jaringan dan
forum komunitas untuk saling berbagi informasi, pengalaman, dan praktek terbaik
terkait pelaporan dan pengurusan legalitas. Kolaborasi seperti ini dapat memperkuat
kesadaran dan disiplin antara sesama ORMAS.
6. Pengusaha dan Pihak Swasta: Pengusaha dan pihak swasta dapat berperan sebagai
mitra dalam memberikan dukungan keuangan atau sumber daya lainnya kepada
ORMAS yang memiliki legalitas yang sah dan melakukan pelaporan kegiatan dengan
transparan.
7. Pakar Hukum dan Advokat: Kolaborasi dengan pakar hukum dan advokat dapat
membantu ORMAS dalam memahami aspek hukum terkait pendaftaran dan
legalitas. Mereka dapat memberikan konsultasi dan panduan hukum yang relevan.
BAB IV
PENUTUP