Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Review Kajian Semiotika

Jurnal Review

Dosen pengampu: Eris Risnawati, S.Pd., M.Hum.

Mata Kuliah : Semiotika

Kelas : 02 SIDE 002

Nama : Khansa Hani Zhahira

NIM : 221010700103

Waktu Submit : 17.25

Identitas jurnal

Judul penelitian Analisis Semiotika Roland Barthes Konsep Kekerasan Dalam Film The
Raid 2 : Berandal
Nama jurnal Journal of Discourse and Media Research

Volume dan Volume 1 dan Halaman 15


halaman

Tahun publikasi 13 Maret 2022

Tanggal akses 11 September 2023

Konten jurnal

Tujuan penelitian Film ini fenomenal dan mengangkat Pencak Silat, seni bela diri asli
Indonesia di mata dunia. Selain itu, poin penting dari penelitian ini
adalah The Raid 2 menyajikan beragam kekerasan ini ditunjukan
dalam setiap adegan perkelahiannya, seperti perkataan kotor,
melecehkan dan kasar,
Subjek penelitian Choiron Nasirin1 & Dyah Pithaloka2

Objek penelitian Film “The Raid: Berandal”

Metode penelitian Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, teknik pengumpulan data
yaitu dokumentasi dan studi kepustakaan.
Teori besar Analisis Semiotika Roland Barthes untuk mengungkapkan makna
penelitian tanda konotatif dan denotatif.
Langkah-langkah 1. Peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik dokumentasi
penelitian dari film The Raid 2: Berandal,
2. Setelah peneliti mendapatkan data penelitian kemudian dilakukan
studi kepustakaan untuk menganalisis data yang didapatkan,
3. Peneliti menganalisis data yang didapatkan menggunakan teori
Roland Barthes untuk mengungkapkan makna tanda konotatif dan
denotative,
4. Peneliti membuat kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.

Submit ke: https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1rRiRX_tVVzJnDoeBX3-kXGepW9oGt91p


Jurnal Review Kajian Semiotika

Simpulan latar Latar belakang ini menjelaskan perkembangan media massa,


belakang khususnya film, sebagai bentuk media komunikasi massa. Film
menjadi sarana hiburan dan seni yang penting. Namun, bersama
dengan perkembangannya, muncul pula film-film yang penuh dengan
kekerasan, menghasilkan studi komunikasi massa. Film "The Raid II:
Berandal" menjadi sorotan karena menggambarkan kekerasan
dengan cara yang ekstrim dan mengundang berbagai makna.
Semiotik digunakan sebagai alat analisis untuk memahami makna
dalam film.
Simpulan Dalam penelitian ini, kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa
pemaparan film "The Raid 2: Berandal" menggambarkan berbagai bentuk
kekerasan, baik fisik maupun verbal, dan memiliki makna konotatif
yang dalam. Kekerasan dalam film ini seringkali digambarkan sebagai
bentuk ancaman, intimidasi, dan dehumanisasi. Film ini juga
menggunakan kekerasan secara estetis untuk mengekspresikan seni
bela diri Pencak Silat. Selain itu, film ini mengeksploitasi citra wanita
seksi sebagai objek kekerasan, baik fisik maupun seksual. Kesimpulan
ini menggambarkan bagaimana film ini menghadirkan kekerasan
dalam berbagai konteks dan makna yang mendalam.
Hasil penelitian Dalam film "The Raid 2: Berandal," analisis semiotik Barthes
mengungkapkan konsep kekerasan dalam beberapa adegan, seperti
penggunaan palu dan baseball bat sebagai senjata, penggunaan
karambit dalam pertarungan, serta kekerasan verbal terhadap
wanita penyanyi karaoke. Konsep ini menunjukkan bagaimana
kekerasan dalam film dapat memiliki makna dan dampak yang
kompleks, baik fisik maupun psikologis.

Pertama, adegan penggunaan palu dan baseball bat sebagai senjata


menggambarkan kekerasan fisik yang brutal. Penggunaan palu dan
baseball bat sebagai senjata menunjukkan bagaimana benda-benda
sehari-hari dapat digunakan untuk melakukan kekerasan. Ini juga
mencerminkan gagasan bahwa kekerasan dapat menjadi "normal"
dalam konteks tertentu.

Kedua, pertarungan menggunakan karambit menggambarkan


keindahan seni bela diri Pencak Silat yang juga dapat menjadi sangat
mematikan. Penggunaan senjata tradisional seperti karambit
memberikan aspek estetika-destruktif dalam pertarungan, di mana
kekerasan terlihat indah dalam gerakan seni bela diri. Ini
menghidupkan kembali seni bela diri asli Indonesia, Pencak Silat, dan
menggambarkan kekuatan dalam keindahan gerakan.

Ketiga, adegan kekerasan verbal terhadap wanita penyanyi karaoke


mencerminkan kekerasan verbal yang dapat memiliki dampak
psikologis yang serius. Wanita tersebut mengalami pelecehan verbal
dan penghinaan, yang dapat berdampak pada rasa percaya diri dan
citra dirinya. Ini mencerminkan masalah kekerasan terhadap
perempuan dalam masyarakat.

Secara keseluruhan, analisis semiotik dalam film ini mengungkapkan


kompleksitas konsep kekerasan dan bagaimana kekerasan dapat

Submit ke: https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1rRiRX_tVVzJnDoeBX3-kXGepW9oGt91p


Jurnal Review Kajian Semiotika

memiliki makna yang berbeda-beda, baik dalam bentuk fisik maupun


verbal. Film ini juga menyoroti bagaimana kekerasan dapat menjadi
bagian dari budaya dan bagaimana seni bela diri dapat
menggabungkan keindahan dalam kekerasan.

Submit ke: https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1rRiRX_tVVzJnDoeBX3-kXGepW9oGt91p

Anda mungkin juga menyukai